PERKEMBANGAN PEDAGANG WANITA DI PASAR MELATI MEDAN (ANALISIS SEJARAH SOSIAL).

PERKEMBANGAN PEDAGANG WANITA
DI PASAR MELATI MEDAN (ANALISIS SEJARAH SOSIAL)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
MARIYA IIN NOVA
3103121050

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Mariya Iin Nova, NIM 3103121050. Perkembangan Pedagang Wanita di Pasar

Melati Medan (Analisis Sejarah Sosial). Program Studi Pendidikan Sejarah.
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Pasar Melati yang
mengalami perkembangan cukup cepat dan perkembangan pedagang wanita di
Pasar Melati yang hampir setiap tahun bertambah serta motivasi kaum wanita
memilih bekerja sebagai pedagang. Penelitian ini menggunakan metode Field
Research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif
yaitu dengan mengadakan observasi atau pengamatan langsung ke lokasi penelitian
untuk mengetahui keadaan pasar dan keberadaan pedagang wanita kemudian
melakukan wawancara untuk memperoleh informasi mengenai sejarah
terbentuknya Pasar Melati dan motivasi pedagang wanita berjualan, selanjutnya
mengkaji literature serta sumber lain guna memperoleh data. Dari hasil penelitian
yang dilakukan, Pasar Melati terbentuk secara kebetulan tanpa ada perencanaan dari
pemerintah, yang mulai ada sejak tahun 1983. Saat itu pasar masih belum ramai
karena pedagang adalah penduduk sekitar dan barang yang dijual masih berupa
sayur dan buah. Kemudian pasar ini mengalami perkembangan cukup pesar sejak
tahun 1999, jenis barang yang dijual pun semakin bervariasi. Pasar Melati saat ini
terkenal sebagai pasar yang menjual barang pakaian bekas (monza). Pedagang
monza mulai berkembang sejak tahun 2005. Pasar Melati dikelola oleh masingmasing pemilik tanah tanpa ada campur tangan pemerintah, pemilik tanah semakin
banyak melakukan pembangunan kios sehingga pasar semakin meluas. Motivasi

utama pedagang wanita berjualan adalah untuk memenuhi ekonomi keluarga
sedangkan lainnya memilih menjadi pedagang karena tidak mempunyai pekerjaan
lain serta hobi/senang berjualan.

Kata kunci: Pedagang wanita, pasar

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat serta rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perkembangan Pedagang Wanita di Pasar Melati Medan (Analisis Sejarah
Sosial)”. Adapun tujuan Skripsi ini disusun yaitu sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dalam proses menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mengalami kendala
dan masalah. Namun penulis terus berusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini
dapat selesai dengan baik. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk melengkapi skripsi ini.

Didalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis menghadapi
beberapa kendala namun berkat bantuan, bimbingan, dukungan dan kerjasama dari
berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan menjadi tempat curahan penulis
untuk meminta pertolongan dari semua permasalahan. Penulis sadar bahwa
berkat pernyertaanNya, maka skripsi ini dapat diselesaikan (Terima Kasih
Tuhan).
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

ii

3. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. Serta Bapak dan
Ibu pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsi penulis, terima kasih atas segala
bantuan, motivasi serta bimbingan ibu yang begitu banyak membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini. Dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si

selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.
5. Ibu Dra. Syarifah, M. Pd selaku dosen pembimbing akademi penulis dan
penguji. Terima kasih atas bimbingan ibu dari awal perkuliahan sampai akhir
perkuliahan, kritikan dan masukan yang sangat membangun untuk penyusunan
skripsi ini.
6. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku penguji ahli dan Bapak Drs. Ponirin, M.Si
selaku pembanding bebas yang telah bersedia memberikan arahan dan masukan
yang banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah serta tata usaha, terimakasih atas
semua ilmu yang diberikan kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Kedua orangtua penulis khususnya, BS Ginting dan ER Pinem yang sangat
penulis sayangi. Terima kasih atas kasih dan sayang yang selalu menyertai
penulis selama ini, doa dan dukungan yang sangat banyak mempengaruhi
kehidupan penulis sehingga skripsi ini pun dapat selesai serta pertanyaan yang
selalu diajukan “Kapan wisudanya?” sehingga penulis selalu termotivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa juga kedua kakak penulis Evha Anjelica

iii

Ginting, SP dan Andreni Menovita Ginting, S.TI juga adik penulis Yohanes

Bedi Ginting, terima kasih atas kasih sayang yang selalu menyertai penulis.
9. Mereka yang ada di kehidupan penulis sebagai sahabat dan teman, terkhusus
kepada Aloma Sinuraya yang menjadi sahabat terbaik dan mendampingi
penulis, terima kasih atas dukungan dan kepercayaan sehingga penulis semakin
semangat dalam menyusun skripsi. Kepada teman semasa sekolah dulu, Itje,
Omma, Egi, Dame, Alemi, Anita dan teman lainnya terima kasih atas suka duka
yang banyak mewarnai kehidupan penulis.
10. Semua teman A Reguler 2010, teman sekelas dan teman seperjuangan semasa
kuliah atas canda, tawa, duka, kebersamaan, kekeluargaan yang begitu melekat
di hidup penulis. Terkhusus kepada Hesri J Waruwu, Nelly Sinaga dan Fatwa
Bangun yang menjadi teman terbaik penulis dalam semua petualangan yang kita
lalui. Tidak lupa juga kepada beberapa teman sekelas, ingat janji kita di Lau
Kawar. Semoga persaudaraan kita semua tetap terjalin nantinya.
11. Mereka teman-teman yang pernah menjadi orang-orang yang lebih akrab dari
sahabat dan lebih dekat dari keluarga bagi penulis. Saat itu, banyak
kebersamaan dan pengalaman yang begitu berharga dalam hidup penulis.
Terima kasih atas penyertaan kalian selama 3 bulan bersama sehingga penulis
tidak pernah merasa kesepian. Tuhan begitu baik memberi kesempatan penulis
untuk bertemu dan memiliki kalian, terima kasih atas pertemuan dan perpisahan
itu. (Terima kasih untuk 11 orang PPLT Unimed SMP Masehi Berastagi 2010)

12. Para pedagang wanita di Pasar Melati Medan yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk diwawancara pada sela-sela kesibukannya berdagang. Penulis

iv

mengucapkan banyak terima kasih karena atas kerjasama dan bantuannya
penulis dapat menyusun skripsi ini. Juga kepada masyarakat setempat Bapak
Daniel Pinem dan Bapak Eben Ginting yang telah banyak membantu penulis
dalam memperoleh data demi penyempurnaan skripsi ini.

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak
termasuk juga kepada pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu namanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan,

Juni 2014

Penulis


Mariya Iin Nova
NIM. 3103121050

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
1.3. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
2.1. Kerangka Konseptual ............................................................................ 7
2.1.1. Konsep Perkembangan ............................................................... 7
2.1.2. Konsep Pedagang Wanita ........................................................... 8
2.1.3. Konsep Pasar Tradisional ........................................................... 11
2.1.4. Konsep Motivasi ......................................................................... 14
2.2. Kerangka Berpikir ................................................................................. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 19
3.1. Metode Penelitian .................................................................................. 19
3.2. Lokasi Penelitian ................................................................................... 20
3.3. Sumber Data .......................................................................................... 20
3.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 21
3.5. Teknik Analisa Data .............................................................................. 21

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 23

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 23
4.2. Penduduk ............................................................................................... 26
4.3. Sejarah Pasar Tradisional ...................................................................... 30
4.3.1. Sejarah Pasar Tradisional di Indonesia ....................................... 30
4.3.2. Sejarah Pasar Melati Medan ........................................................ 32
4.4. Perkembangan Pasar Melati Medan ...................................................... 35
4.4.1. Pembangunan Pasar Melati Medan ............................................ 36
4.4.2. Pengelolaan Pasar Melati Medan ............................................... 39
4.4.3. Jadwal Berjualan Pasar Melati ................................................... 40
4.5. Perkembangan Pedagang Wanita di Pasar Melati ................................. 41
4.5.1. Motivasi Pedagang Wanita Berjualan ........................................ 42
4.5.2. Pertambahan Jumlah Pedagang Wanita ...................................... 51
4.5.2.1. Profil Pedagang Wanita di Pasar Melati ....................... 55
4.5.3. Jenis Barang Yang Dijual ........................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 69
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 69
5.2. Saran ...................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah .............................................. 26
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin .................................... 27
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................... 28
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama ................................................ 29
Tabel 5. Motivasi Pedagang Wanita Berjualan ............................................ 44
Tabel 6. Pedagang Wanita (Yang Sudah Menikah) Dengan Motivasi Untuk
Memenuhi Ekonomi Keluarga ...................................................... 47
Tabel 7. Pedagang Wanita (Yang Sudah Menikah) Dengan Motivasi Untuk
Mengisi Waktu Luang & Hobi ...................................................... 48
Tabel 8. Pedagang Wanita (Yang Belum Menikah) Dengan Motivasi Tidak
Mempunyai Pekerjaan Lain & Hobi ............................................. 48
Tabel 9. Tahun Awal Pedagang Wanita Berjualan di Pasar Melati ............. 51
Tabel 10. Jenis Barang Yang Didagangkan ................................................. 64
Tabel 11. Tempat Asal Barang Dagangan ................................................... 65

Tabel 12. Cara Pedagang Memperoleh Barang Dagangan .......................... 66
Tabel 13. Cara Pembayaran Barang Dagangan ............................................ 67

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pedoman Wawancara
Lampiran 2. Daftar Responden
Lampiran 3. Daftar Informan
Lampiran 4. Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 5. Foto Dokumentasi Penelitian

ix

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Chourmain, Imam dan Prihatin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:
Depdikbud.
Delly, H.S.M dkk. 1990. Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Sumatera
Barat. Jakarta: Depdikbud.
Faisal, Sanapiah. 1989. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Gardiner, Mayling Oey dkk. 1996. Perempuan Indonesia Dulu dan Kini. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Ikram, M dkk. 1990. Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah
Bengkulu. Jakarta: Depdikbud.
Kartono, Kartini. 1981. Psychologi Wanita Gadis Remaja & Wanita Dewasa.
Bandung: Penerbit Alumni.
Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Murtolo, Sudarmo Ali dkk. 1995. Dampak Pembangunan Ekonomi (Pasar)
Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: Depdikbud.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Soewondo, Nani. 1984. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum dan
Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Subadio, Maria Ulfah dan Ihromi. 1983. Peranan dan Kedudukan Wanita
Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sumber Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Pasar memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Di pasar kita dapat berbelanja sayuran, daging, sembako, bumbu dapur, buahbuahan, pakaian, alat-alat dapur dan sebagainya. Pasar begitu sangat dekat dengan
kehidupan masyarakat, hampir setiap hari masyarakat dapat mengunjungi pasar
untuk memenuhi kebutuhannya. Sejak dulu pasar juga menjadi tempat bertemunya
masyarakat dari berbagai tempat untuk saling berinteraksi serta memberi dan
menerima informasi.
Pasar tidak terjadi begitu saja, pada mulanya pasar berdiri karena
masyarakat ingin memperoleh kebutuhan hidup. Pada zaman barter, proses
pertukaran barang terjadi di sembarang tempat. Namun seiring dengan berjalannya
waktu masyarakat mulai menentukan suatu tempat sebagai lokasi untuk melakukan
pertukaran barang. Di tempat itulah masyarakat membawa segala jenis barang baik
hasil panen untuk ditukarkan dengan barang yang mereka butuhkan.
Di Indonesia saat ini ada lebih kurang 13.450 pasar tradisional yang mampu
menampung sekitar 13 juta pedagang kios dan lebih dari 9 juta pedagang yang
berstatus Pedagang Kaki Lima (PKL) (Herman Malano, 2011: 1). Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa pasar memberikan tempat bagi masyarakat
untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja sebagai pedagang. Maka pasar
juga dapat dikatakan mempunyai peranan sebagai pusat perekonomian masyarakat.

1

Jika kita lihat, kebanyakan pedagang yang berkerja di pasar adalah kaum
wanita. Mereka adalah wanita-wanita ibu rumah tangga yang bekerja untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Begitu juga menurut Mayling OeyGardiner dkk (1996) mengatakan, walaupun kaum wanita banyak terlibat dalam
berbagai kegiatan ekonomi, mereka cenderung hanya menggeluti usaha sangat kecil
atau sambilan sebagai bagian dari strategi kelangsungan hidup keluarganya.
Para wanita yang bekerja sebagai pedagang di pasar bisa dikategorikan ke
dalam keluarga yang mempunyai ekonomi menengah ke bawah. Bekerja sebagai
pedagang di pasar dilakukan kaum wanita demi menambah penghasilan keluarga
yang minim atau bahkan ada juga yang menjadikan pekerjaan itu sebagai satusatunya pendapatan di keluarga. Penghasilan dari suami yang tidak dapat
mencukupi keluarga menjadi alasan kaum wanita ikut bekerja. Kaum wanita yang
bekerja di luar rumah sebagai pedagang di pasar tentunya memiliki peran ganda di
keluarga karena selain bekerja mereka juga harus mengurusi rumah tangga seperti
memasak dan mengurusi anak. Tentunya ini menjadikan kaum wanita harus lebih
aktif dalam menjalani kehidupannya.
Salah satu pasar di Kota Medan yang banyak dijumpai para pedagang
wanita adalah pasar Melati di Jalan Flamboyan Raya Kelurahan Tanjung Selamat
Medan. Pasar ini merupakan salah satu pasar yang terkenal di Kota Medan.
Masyarakat setempat lebih sering menyebutnya sebagai Pajak Melati. Pasar ini
berjejer di sepanjang persimpangan jalan dimana simpang itu juga di sebut Simpang
Melati.

2

Pasar Melati merupakan pusat perbelanjaan sembako dan keperluan rumah
tangga lainnya. Selain itu, di Pasar Melati juga terdapat banyak kios-kios yang
menjual pakaian bekas impor atau biasa disebut ‘monza’. Pasar Melati dikenal
sebagai salah satu kawasan penjualan monza terbesar. Hampir rata-rata para
pedagang yang berjualan di kawasan pasar ini adalah kaum wanita. Pasar ini sangat
ramai pada Hari Selasa, Jumat dan Minggu sedangkan pada hari lain tidak begitu
banyak pedagang yang berjualan. Di Pasar Melati inilah banyak dijumpai para
kaum wanita yang bekerja sebagai pedagang. Mereka berjualan dari pagi sampai
menjelang malam.
Pasar Melati sangat berkembang dengan pesat karena pasar ini menjadi
salah satu pasar yang sangat ramai dikunjungi. Bahkan dari tahun ke tahun pasar
ini terus meluas sehingga semakin banyak pedagang yang berjualan di pasar ini.
Awalnya pedagang wanita di pasar ini masih sedikit dan hanya berdagang di
pinggiran jalan saja. Namun dengan semakin berkembangnya pasar ini semakin
banyak pedagang wanita yang berjualan. Pasar Melati pun semakin padat dengan
para pedagang wanita yang tertarik untuk ikut berjualan di pasar ini. Hal ini sempat
membuat jalan di sekitar pasar menjadi macet karena para pedagang dan pembeli
yang menumpuk. Namun seiring dengan berjalannya waktu pasar ini sudah dikelola
dengan baik sehingga arus jalan tidak terganggu lagi.
Pasar Melati pun semakin meluas tidak hanya di pinggiran jalan saja, namun
sudah banyak tempat seperti kios-kios yang dibangun untuk menampung para
pedagang. Pasar ini juga semakin lengkap menjual kebutuhan masyarakat tidak
hanya sekedar sayur-sayuran, daging dan buah-buahan namun pasar ini semakin

3

dikenal sebagai pasar yang menjual pakaian bekas atau monza. Hal ini menjadi
salah satu daya tarik dari Pasar Melati, banyak masyarakat yang berdatangan untuk
membeli pakaian-pakaian bekas tersebut. Sehingga membuat Pasar Melati menjadi
salah satu pasar yang terkenal di Kota Medan.
Dengan melihat uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk lebih mengetahui
informasi mengenai perkembangan pedagang wanita di Pasar Melati. Hal ini
merupakan salah satu faktor penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut
dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul “PERKEMBANGAN PEDAGANG
WANITA DI PASAR MELATI MEDAN (ANALISIS SEJARAH SOSIAL)”

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dikemukakan identifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Sejarah Pasar Melati Medan
2. Perkembangan pedagang wanita di Pasar Melati
3. Motivasi pedagang wanita berjualan di Pasar Melati

1.3.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini peneliti membatasi

masalah kepada: “Perkembangan Pedagang Wanita di Pasar Melati Medan
(Analisis Sejarah Sosial)”

4

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah:
1. Bagaimana sejarah Pasar Melati Medan?
2. Bagaimana perkembangan pedagang wanita di Pasar Melati?
3. Apakah yang menjadi motivasi pedagang wanita berjualan di Pasar Melati?

1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan sejarah singkat Pasar Melati.
2. Untuk menjelaskan perkembangan pedagang wanita di Pasar Melati.
3. Untuk menjelaskan motivasi pedagang wanita berjualan di Pasar Melati.

5

1.6.

Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang perkembangan
pedagang wanita di Pasar Melati.
2. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan karya
ilmiah.
3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelitian yang bermaksud
mengadakan penelitian pada permsalahan yang sama atau berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi.
4. Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khusus Fakultas Ilmu
Sosial Jurusan Sejarah.
5. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, mengenai perkembangan
pedagang wanita di Pasar Melati.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada IV,

maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pasar tradisional sudah ada sejak zaman kerajaan Kutai Kertanegara, yaitu pada
abad ke-5 Masehi. Aktivitas masyarakat dalam jual beli ssemakin ramai ketika
masuknya para pelaut dari negeri China yang juga melakukan barter barang.
Pasar pun menjadi ajang pertemuan dari segenap penjuru desa bahkan
digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting. Pasar pada
masa lalu sebagian besar dibangun di tepi pelabuhan dan dekat sungai untuk
memudahkan transaksi penjualan barang yang baru saja dibongkar muat dari
kapal atau perahu. Pada zaman Belanda, pasar tradisional mulai diberikan
tempat yang layak dengan didirikannya bangunan yang cukup besar pada masa
itu.
2. Pasar Melati terletak di Kecamatan Medan Tuntungan, Kelurahan Tanjung
Selamat. Pasar Melati ada sejak tahun 1983, terbentuknya pasar ini tidak
terlepas juga dari peran masyarakat sekitar. Saat itu ada seorang pedagang yang
berasal dari Diski selalu singgah di persimpangan yang disebut Simpang Melati
dalam perjalanannya dari Berastagi. Dia membawa buah dan sayur dari sana,
saat berhenti di tempat itu beberapa penduduk sekitar tertarik untuk membeli
barang tersebut sehingga ia mencoba menawarkannya pada mereka. Seiring

68

dengan itu, penduduk yang tinggal di daerah persimpangan mulai berinisiatif
mendagangkan buah dan sayur serta bumbu-bumbu dapur lainnya sehingga
pedagang semakin banyak bermunculan. Pasar Melati merupakan pasar yang
terjadi secara kebetulan tanpa ada perencanaan dan peran dari pemerintah.
3. Pasar Melati mengalami perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini
terlihat dari pembangunan yang terjadi di pasar ini. Pada awal pasar ini
terbentuk, tempat berjualan masih berupa teras/bagian depan rumah penduduk
yang berada di pinggir jalan. Tahun 1990-an, pedagang-pedagang baru mulai
menempati lahan-lahan kosong rumah penduduk yang terletak di pinggir jalan,
barang dagangan diletakkan di bawah dengan beralaskan terpal. Kemudian
dibuatlah meja-meja dari kayu dan atap yang digunakan masih berupa payungpayung besar. Pada tahun 2005, pembangunan tempat berjualan secara
permanen dilaksanakan.
4. Motivasi utama yang membuat kaum wanita bekerja sebagai pedagang adalah
untuk memenuhi ekonomi keluarga karena penghasilan suami yang tidak dapat
mencukupi kebutuhan. Namun ada juga motivasi lain yang dimiliki oleh
pedagang wanita, seperti mengisi waktu luang, hobi/senang berjualan dan ada
juga yang tertarik menjadi pedagang karena tidak mempunyai pilihan pekerjaan
lain.
5. Pertambahan jumlah pedagang wanita di Pasar Melati meningkat tajam dari
tahun ke tahun. Munculnya banyak pedagang wanita berjualan di pasar tersebut
mulai terlihat sekitar tahun 2000 – 2010. Pada rentangan tahun tersebut jumlah
pedagang meningkat, sekitar 100 pedagang baru muncul hampir setiap

69

tahunnya. Pedagang pakaian bekas (monza) lebih banyak mengalami
pertambahan jumlahnya bila dibandingkan dengan pedagang sayur dan buah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah pedagang di Pasar Melati saat
ini ada sekitar 2000 pedagang yang akan diperkirakan semakin bertambah lagi
di tahun berikutnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya pembangunan kios-kios
baru yang dilakukan saat ini untuk menampung pedagang-pedagang baru.

5.2.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memaparkan beberapa saran,

antaran lain sebagai berikut:
1. Pasar Melati mengalami perkembangan yang cukup cepat, pembangunan untuk
tempat berjualan bagi pedagang semakin banyak dilakukan. Diharapkan
pembangunan yang dilaksanakan oleh para pemilik tanah harus memperhatikan
dampaknya terhadap lingkungan dan dibuat dengan teratur/nyaman bagi para
pedagang maupun pembeli.
2. Bagi para pedagang khususnya dan masyarakat umumnya disarankan untuk
lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah
atau menumpuk sampah sehingga pasar menjadi tidak bersih.
3. Kepada para pedagang wanita terutama pedagang sayur yang berjualan di
pinggir jalan diharapkan dapat menata tempat berjualannya lebih baik sehingga
tidak menggangu arus lalu lintas. Begitu juga kepada masyarakat yang ingin
berbelanja di Pasar Melati agar tidak memarkirkan kendaraannya secara
sembarangan sehingga dapat mengganggu arus lalu lintas.

70

4. Mengingat Pasar Melati saat ini masih pasar yang dikelola secara pribadi oleh
pemilik tanah masing-masing, diharapkan kepada pemerintah setempat agar
memperhatikan status pasar yang belum sepenuhnnya dikelola atau dibawah
naungan tanggungjawab pemerintah.

71