MEKANISME BERINVESTASI DI PT. MONEX INVESTINDO FUTURE SOLO

(1)

commit to user

SOLO

TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program

D-III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

 

Oleh

INTAN BUNGA PRATIWI

F 3108002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

BISNIS INTERNASIONAL FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


(2)

(3)

(4)

commit to user

Allah say yes and give you what do you want,allah say no and give you better

things,Allah say wait and give the best thing at the best time

Believe it

(Penulis)

Hidup adalah perjuangan. U ntuk itu hadapilah segala rintangan dengan

kesabaran dan ketabahan karena semua itu akan membuahkan suatu

keberhasilan.

( K halil Gibran )

Sesungguhnya tidak ada yang mustahil di dunia ini, hanya bagaimana cara

seseorang melaksakannyalah yang dapat mewujudkan sesuatu tersebut atau

hilang sama sekali.

(Brian Bolt)

M ereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan

membuat mereka bahagia di dunia ini yaitu seseorang untuk dicinta, sesuatu

untuk dilakukan & sesuatu untuk diharapkan.


(5)

commit to user

1.

Allah SWT yang selalu memberi rahmat

dan Hidayah-Nya kepada saya.

2.

Ayah dan I bu tercinta yang senantiasa

melindungi dan memberi semangat kepada

saya.

3.

Bapak dan I bu Dosen, yang selalu

mendidik dan mengarahkan kami menuju

keberhasilan.

4.

Teman Teman Bisnis I nternasional 2008


(6)

commit to user

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin. Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan

semua berkah- Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan

laporan Tugas Akhir Diploma Tiga Bisnis Internasional guna mendapatkan gelar Ahli Madya

dengan judul “MEKANISME BERINVESTASI PADA PT. MONEX INVESTINDO FUTURE

SOLO “. Tugas Akhir ini tidak dapat penulis selesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak, bantuan yang berbentuk moral maupun spiritual dan bantuan secara langsung

dan tidak langsung.

Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Dr. Wisnu Untoro,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2.

Drs. Hari Murti, Msi selaku Ketua Program Studi Diploma Tiga Bisnis Internasional

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Drs .Wahyu Agung Setyo ,M.Si dalam penulisan tugas akhir ini, yang telah bersedia

meluangkan waktu dalam membimbing untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

4.

Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya dosen yang telah membekali ilmu

pengetahuan serta teladan yang baik kepada penulis.

5.

Seluruh karyawan dan staff PT. Monex Investindo Futures yang telah mengijinkan

penulis dan membantu dalam proses penelitian di perusahaan


(7)

commit to user

Ricky,Rizal,Tamon,Sony,Sugeng,Ima,Coza,Ryan,mb

Bintang,Deby,Afit,Wawan,Dodik,Bangun,Budy dan semua teman –temanku.

7.

Ibu dan Ayahku tercinta,yang selalu memberi dukungan dan doa .

8.

Seseorang yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

9.

Sahabat Sahabatku Bisnis Internasional Especially for

Ocyx,Diah,Ocha,Pita,Denia,Gegek,Mb Warih,Kiki.the best my friends never forget all

about you,i will miss you all,will miss Everthing all about you MUSANG Bisnis

Internasional 2008

10.

Semua pihak yang tidak dai pat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu,

sehingga penulisa tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, dengan rasa rendah

hati dan tangan terbuka, penulis menerima dan mengharapkan para pembaca dapat memberikan

kritik dan saran yang membangun. Dan akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri pada khususnya maupun pembaca pada

umumnya.

Surakarta , Agustus 2011

Penulis


(8)

commit to user

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

ABSTRAKSI...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iv

HALAMAN PENGESAHAN...v

HALAMAN MOTTO...vi

HALAMAN PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR...viii

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB. I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah...1

B.

Perumusan Masalah...

C.

Tujuan Penelitian


(9)

commit to user

E.

Metode Penelitian

BAB. II LANDASAN TEORI

A.

Perdagangan Internasional

B.

Pengertian Ekspor

C.

Kelompok Barang Ekspor

D.

Dokumen-Dokumen Ekspor

E.

Sales Contract Process

F.

Prosedur Ekspor

G.

Proses Pembayaran Dengan L/C dan TT

H.

Proses Pengapalan ( Cargo Shipment Process )

BAB. III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Obyek Penelitian

1.

Sejarah Berdirinya Perusahaan Indonesia Antique

2.

Tujuan Perusahaan Indonesia Antique

3.

Lokasi Perusahaan Indonesia Antique

4.

Struktur Organisasi Indonesia Antique


(10)

commit to user

6.

Produk yang dihasilkan

7.

Proses Produksi

8.

Pemasaran

9.

Volume Penjualan

B.

Pembahasan

1.

Pentingnya proses stuffing dalam kegiatan ekspor

pada PT. Indonesia Antique

2.

Hambatan-hambatan yang terjadi

pada PT. Indonesia Antique

3.

Alur

BAB. IV PENUTUP

A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(11)

commit to user

Tabel 3.1 Penjualan Ekspor Indoantique


(12)

commit to user

Gambar 2.1 Status Petikemas FCL

Gambar 2.2 Status Petikemas LCL

Gambar 2.3 Shipping Mark

Gambar 2.4 handling symbol dalam shipping mark

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Indoantique

Gambar 3.2 Diagram alut proses stuffing produk furniture


(13)

commit to user

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan Magang

3. Letter of Credit

4. Commercial Invoice

5. Performa Invoice

6. Packing List

7. Bill of Lading

8. Foto kegiatan stuffing pada PT. Indonesia Antique

9. Foto contoh produk PT. Indonesia Antique


(14)

commit to user

ABSTRAKSI

MEKANISME BERINVESTASI DI P.T MONEX INVESTINDO FUTURE DI SOLO

INTAN BUNGA PRATIWI F3108002

Tugas akhir ini ditulis untuk mengetahui bagaimana makanisme, keunggulan dan resiko yang dihadapi berinvestasi di P.T Monex Investindo Future di Solo.

Metode analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Penyajian tugas akhir ini, dengan metoda diskriptif, kuantitatif, dan kualitatif. Yaitu dengan mencatat, mengolah, dan memaparkan secara tertulis promosi meliputi periklanan dan personal selling. Penyajian secara kualitatif, maka penulisan ini menggunakan perhitungan dengan angka-angka dan memperjelas penggambaran dari peneliti.

Hasil pembahasan dapat diperoleh bahwa 1) Berdasarkan hasil pembahasan dapat diperoleh bahwa dalam mekanisme berinvestasi di PT Monex Investindo Future harus melakukan sesuai dengan panduan meliputi uang, waktu, trading help (bantuan) dan mengetahui analisis pasar. 2) berdasarkan dari hasil pembahasan dapat diperoleh keunggulan berinvestasi di PT Monex meliputi menjadi perusahaan pialang berjangka terpercaya, bertransaksi di pasar yang aktif selama 24 jam, Likuiditas tinggi dan transparan, harga dan spread yang kompetitif dan platform trading yang berkualitas, riset dan keunggulan analisa 24 jam, training dan edukasi produk gratis, Teknologi informasi (IT) yang handal dan rekening terpisah. 3) Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat diperoleh resiko yang dial;ami dalam perdagangan valuta asing meliputi tidak memiliki trading plan, harapan yang terlalu tinggi, mengambil keputusan tanpa didukung data-data atau bersikap untung-untungan tidak memasang stop loss dan overtrader.


(15)

commit to user

ABSTRACTION

MECHANISM INVEST IN PT.MONEX INVESTINDO FUTURE IN SOLO

This end Duty Written to know how mechanism,excellent,and risk faced invest in PT.Monex Investindo Future Solo

Data analytical method is processing moderation of data in the form of easy to read and comprehended . Presentation of this end duty,with qualitative and quantitative,deskriptif method that is with written process and explain in writting promotion to cover advertising and personal selling presentation qualitatively, hence this writting applies calculation with number and clarifies depiction from resesarcer

Result obtainable solution that 1) Baqsed on result of obtainable solution that in mechanism invest in PT Monex must do as according to guidance to covey money,Time,Trading hep(help) and knows market analysis 2) based on from result of obtainable solution of excellence to invest in monex cover to become brokerge House To Expect trustworthy ,Transacts in pasar which active during 24 Hours highb liquidity and transparant,Price and Spread Competitive and platform Trading which Quality Riset and excellence of analys 24 Hours Training and Education Free Product Information Technology Which Good and Separate Account. 3) Based on from Result of Obtainable Drenching of Risk in Valuta asing Covers don’t to have Trading plan,Hope Which To High, Put Decision Without Supported Data or acts profit – profit ,Doesn’t instal stop loss and overtrader


(16)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan akan memerlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak bisa hanya mengandalkan sumber pemerintah saja, partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melakukan melalui keikutsertaannya dalam usaha menggerakkan perekonomian. Pemerintah telah mencanangkan program industrialisasi sebagai pilar utama perekonomian. Mengingat bahwa sektor swasta dalam menyediakan dana pembangunan yang cukup besar menuntut digalakkannya pengarahan dana masyarakat baik melalui peranan perbankan maupun pengembangan pasar modal.

Dengan potensi yang semakin besar untuk mobilitas dana, pasar modal memiliki arti yang strategi bagi pembangunan perekonomian nasional secara langsung adalah (1) Memperbaiki struktur permodalan perusahaan, (2) Meningkatkan efisiensi alokasi sumber-sumber dana, (3) Menunjang terciptanya perekonomian yang sehat, (4) Meningkatkan penerimaan negara, dan (5) Dapat mengurangi utang luar negeri swasta (Suta : 1988).

Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sekuritas modal (Husnan : 1996) adalah:


(17)

commit to user

1. Penawaran sekuritas, faktor ini berarti hapus banyak perusahaan yang bersedia untuk menerbitkan sekuritas di pasar modal,

2. Permintaan akan sekuritas, faktor ini berarti masyarakat harus banyak masyarakat yang memiliki jumlah dana yang dipergunakan untuk membeli sekuritas yang ditawarkan baik yang berasal dari individu, perusahaannon keuangan maupun lembaga keuangan.

3. Kondisi politik dan ekonomi, kondisi politik yang stabil akan membantu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan meningkatakan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya akan mempengaruhi penawaran dan permintaan sekuritas.

4. Masalah hukum dan peraturan, pembelian sekuritas pada dasarnya sangat bergantung pada informasi yang disediakan oleh perusahaan– perusahaan emiten sekuritas, peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyerahkan menjadi mutlak diperlukan.

5. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal, lembaga– lembaga seperti Bapepam, bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum lembaga kliring dan lain-lain perlu bekerja dengan profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek berjalan dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.


(18)

commit to user

Tujuan pasar modal di Indonesia mencakup tiga aspek mendasar, ketiga aspek tersebut adalah mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan, aspek pemerataan, dan untuk lebih menggairahkan partisipasi masyarakat dalam penyerahan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif. Dalam hubungan ini, pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas kepada perusahaan yang menawarkan saham atau efek kepada masyarakat dengan memberikan pengaturan dan menjaring kelayakan perusahaan yang memasyarakatkan sahamnya atau beberapa jenis efek (instrumen) kepada masyarakat, efek tersebut dapat diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal Indonesia (Syahrizal : 1989).

Saham perusahaan yang go public sebagai komoditi inventaris tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perusahaan-perusahaan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang, atau peraturan, maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan perusahan itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif.

Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi semakin berat. Kebijakan moneter yang didapatkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan


(19)

commit to user

yang semakin berat. Kebijakan moneter yang didapatkan akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas, secara langsung mepengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emitmen, naiknya suku bunga berjangka akibat kebijakan tersebut menyebabkan para pemodal mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan. Sehingga memberikan batas yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham-saham perusahaan yang dijual di bursa efek.

Perusahaan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu mempengaruhi harga saham di pasar modal dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan, dan tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui nilai saham yang dipergunakan di pasar modal dapat tercapai investor yang berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan memenuhi pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat atau memiliki strategi untuk memiliki perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya.

Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas dan komplek cakupannya. Faktor fundamental itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu faktor fundamental


(20)

commit to user

yang bersifat internal yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor fundamental yang atau bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara umum. Oleh karena itu penelitian dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor fundamental tak perusahaan dari aspek, performance financial. Dan asumsi pemodal adalah nasional maka aspek fundamental menjadi dasar penelitian (basic valuation) yang utama bagi seorang fundamentalis argumentasi dasarnya adalah bahwa nilai saham yang mewakili perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu soal, tetapi yang lebih penting adalah harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan (wealth) di kemudian hari.

Penelitian yang dilakukan di PT. Monex Investindo Future di Solo bergerak dalam bidang transaksi valuta asing (Foreign Exchange), Indeks Saham (Stock Index), dan KIE (Kontrak Indeks Emas). PT. Monex Investindo Futures berpijak pada nilai-nilai profesionalisme, edukasi, dan pelyanan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam sistem bisnis yang dijalankan secara aman dan transparan dengan memberikan ketepatan informasi, kemudahan layanan secara aman dan transparan dengan memberikan ketepatan informasi, kemudahan layanan dan kelengkapan fasilitas transaksi (trading) untuk mencapai kepuasan bagi para nasabah. Salah satu keunggulan PT. Monex Investindo Futures adalah dukungan dari pihak pengelola yang memiliki pengalaman matang dalam bisnis berjangka. Selain itu, adanya akses langsung ke pusat-pusat keuangan dunia


(21)

commit to user

memberikan kuotasi harga yang kompetitif serta pelayanan terbaik ke seluruh nasabah. Dengan kantor pemasaran luas, jumlah nasabah yang terus meningkat dan didukung sumber daya manusia berpengalaman, PT. Monex Investindo Futures semakin berkembang pesat. Untuk itulah peneliti akan meneliti bagaimana mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo Future di Solo. Berdasarkan kajian tersebut, maka penulis mengaplikasikan dalam suatu kajian karya ilmiah yang berjudul “MEKANISME BERINVESTASI DI PT. MONEX INVESTINDO FUTURE DI SOLO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan:

1. Bagaimana mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo?

2. Apakah keunggulan berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo? 3. Apakah resiko yang dihadapi berinvestasi di PT. Monex Investindo

Future Solo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo.


(22)

commit to user

2. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo.

3. Untuk mengetahui resiko yang dihadapi berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang tersebut seperti manajemen perusahaan yang bersangkutan, pemegang saham, kreditur, serta pihak-pihak lainnya yang memerlukan hasil penelitian.

2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan perumusan masalah bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian pada bidang yang sama.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dipakai penulis dalam kasus ini adalah desain penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau menceritakan menerapkan cara berinvestasi di PT. Monex Investindo Future di Solo.

2. Objek Penelitian


(23)

commit to user

3. Jenis Data Dan Sumber Data a. Jenis Data

Jenis data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.

b. Sumber Data 1) Data Primer

Data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung yang diteliti, adapun yang termasuk data primer adalah data yang mengenai kondisi umum perusahaan.

2) Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung atau yang dapat dari pihak lain yang berhubungan atau yang mendukung. Data ini diperoleh dari arsip dan dokumen.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Yaitu dengan mengamati secara langsung terhadap penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pemegang perusahaan dan karyawan PT. Monex Investindo Future di Solo yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.


(24)

commit to user

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Penyajian tugas akhir ini, dengan metoda diskriptif kuantitatif dan kualitatif. Yaitu dengan mancatat, mengolah, dan memaparkan secara tertulis tentang mekanisme cara berinvestasi. Penyajian secara kualitatif, maka penulisan ini menggunakan perhitungan dengan angka-angka dan memperjelas penggambaran dari peneliti.


(25)

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Valuta Asing

Yang memperdagangkan mata uang suatu Negara terhadap mata uang suatu negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar Pasar valuta asing (forex market) merupakan jenis perdagangan atau transaksi uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Forex atau FX adalah suatubentuk pasar keuangan terbesar di dunia. (Riwi dan Nugroho 2009:1)

Valuta Asing adalah suatu bentuk perdagangan berjangka dengan memperdagangkan/menukarkan satu mata uang dengan mata uang lainnya pada harga atau nilai tertentu (set price/rate) yang kemudian disebut sebagai nilai tukar (exchange rate) (PT.Monex Investindo Futures 2008:10).

Pasar valuta, asing (foreign exchange market) adalah sebuah pasar atau tempat pertemuan dimana individu, perusahaan, dan kalangan perbankan mengadakan jual beli mata uang dari berbagai negara atau valuta-valuta asing (Salvatore, D 1997). Pasar valuta asing itu sendiri. tidak nuarolild suatu bentuk fisik yang pasti, karena pengertiannya memang lebih mengacu pada kegiatan dan pada lokasi domesik seperti pengertian pasar secara tradisional. Sebagai contoh, pasar valuta asing yang memperdagangkan dolar AS mencakup berbagai tempat yang tersebar di


(26)

commit to user

berbagai penjuru dunia (mulai dan London, Paris, Singapura, Jakarta. Hongkong, Tokyo dan New York). Di tsmpat - tempat itulah dolar AS dibeli dan dijual serta berpindah -pindah dari satu tempat ke tempat lain. Di pasar - pasar itu pula dolar ditukarkan dengan berbagai macam valuta asing pusat — pusat moneter yang tersebar di berbagai penjuru dunia itu disatukan oleh jaringan telepon dan komputer sehingga membentuk suatu pasar global integrotifyang berfungsi selama dua puluh empat jam.

B. Definisi Tingkat Suku Bunga

Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga yaitu harga dari penggunaan uang jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat suku bunga sebagai harga dapat juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu Rupiah sekarang dengan satu Rupiah nanti, misalnya setahun lagi. Hutang piutang timbul karena terjadi pertukaran semacam ini. Pembeli dari satu Rupiah sekarang sekaligus penjual dari satu Rupiah nanti adalah peminjam (Debitur). Sedangkan penjual dari satu Rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli dari satu Rupiah nanti adalah orang yang meminjamkan (Kreditur). Debitur harus membayar kepada kreditur harga dari pertukaran tersebut dan harga ini adalah bunga yang dibayar debitur dan diterima oleh kreditur. (Boediono, 1998 : 75 -76).

Dari pendapat lain yang mendukung menyebutkan bahwa tingkat suku bunga adalah harga–harga, ditentukan seperti harga–harga lainnya di


(27)

commit to user

pasar–pasar oleh transaksi antara para penjual dan pembeli. Barang yang dipertukarkan dalam hal ini adalah kredit, atau pemakaian uang untuk suatu periode tertentu. Tingkat suku bunga berkaitan sekali dengan peranan waktu di dalam kegiatan–kegiatan ekonomi. Kepada konsumen, pengusaha/ pedagang, dan pemerintah, uang sekarang tidak sama dengan uang pada tahun yang akan dating. Tingkat suku bunga muncul dari kegemaran untuk mempunyai uang sekarang ( Syamsudin Mahmud, 1985 :90).

Pada perekonomian suatu negara, tingkat suku bunga mempunyai peranan penting baik pada tingkat mikro maupun pada tingkat makro. Dalam tingkat mikro, suku bunga merupakan harga yang mempunyai peran dalam alokasi sumber untuk penggunaan alternatif. Dengan kata lain suku bunga mempunyai peran dalam alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dipakai sekarang dan dikemudian hari. Dalam tingkat makro, tingkat suku bunga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat harga umum, pendapatan dan kesempatan kerja. (Landeth, 1976 : 272).

Perubahan harga relatif saat ini dan masa depan atas barang–barang dan jasa biasanya diukur dengan tungkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang rendah pada umumnya dapat mendorong meningkatnya permintaaan barang – barang kapital tahan lama. Dorongan tingkat suku bunga yang rendah akan berupa pergeseran permintaan kearah kapital tahan lama yang mampu menghasilkan output dimasa depan yang relative tinggi. Tingkat


(28)

commit to user

suku bunga yang tinggi sebaliknya akan menghalangi permintaan kapital yang lebih pendek umurnya dan lebih rendah kapital output rasionya. Tingkat suku bunga juga mempunyai potensi dalam mempengaruhi investasi. (Iswardono S. P, 1991: 4)

C. Fungsi Tingkat Suku Bunga

Pada umumnya tingkat suku bunga mempunyai tiga fungsi pokok. Pertama, tingkat suku bunga dapat memobilisasi tabungan. Tingkat suku bunga merupakan harga yang mempengaruhi pemilihan antara konsumsi sekarang dan yang akan datang. Kondisi di Indonesia menunjukkan bahwa tingakat suku bunga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pemilihan bentuk–bentuk kekayaan yang mewujudkan tabungan. Kenaikan tingkat suku bunga akan menimbulkan substitusi dari tangible assets yang tidak produktif ke financial claim, yaitu usaha untuk menghindari inflasi.

Kedua, tingkat suku bunga merupakan suatu kebijakan pendistribusian yang efisien terhadap alokasi sumber-sumber ekonomi dengan berbagai alternatif investasi. Sumber–sumber ekonomi akan berkembang sebagai akibat dar I pendistribusian tingkat suku bunga karena tingkat bunga akan memaksimalkan avarrage return dari jumlah investasi tertentu.

Ketiga, tingkat suku bunga dapat memberikan suatu social discount rate kepada keputusan–keputusan untuk menabung dan investasi. Dalam hal ini, tingkat suku bunga dapat disamakan dengan rencana tabungan dan


(29)

commit to user

investasi, yang akan mempengaruhi pemilihan apa yang diproduksi dan bagaimana memproduksikan. Misalnya dengan pertimbangan tingkat suku bunga dapat mencegah pendirian pabrik atau kegiatan–kegiatan ekonomi yang bersifat padat modal (capital intensive) pada negara yang menghadapi kelangkaan modal.

D. Teori–Teori Tingkat Suku Bunga

Teori tingkat suku bunga dibagi menjadi tiga yaitu teori suku bunga non moneter, teori suku bunga moneter, dan teori paritas tingkat suku bunga. Teori suku bunga moneter terdiri dari Teori Bunga Klasik, Teori Bunga Keynes dan Teori Bunga Post Keynesian.

Teori Bunga Non Moneter

Menurut teori ini besarnya tingkat suku bunga bergantung pada besarnya hasil ( rate of return ) investasi. Kekuatan moneter dalam jangka pendek dapat mengubah tingkat bunga, tetapi dalam jangka panjang besarnya tingkat bunga ditentukan oleh produktivitas modal. Penambahan jumlah uang hanya menaikkan harga umum dan menurunkan nilai uang (Soewito, 1984 : 483 – 487 )

Sejak Adam Smith sampai timbulnya teori produktivitas marjinal, bunga belum terpisah dari keuntungan. Baru setelah berkembangnya teori produktifitas marjinal, ahli ekonomi dengan hati – hati memisahkan antara keuntungan dan bunga. Perkembangan teori modal dan bunga dimulai sejak tahun 1980.


(30)

commit to user

Menurut Adam Smith keuntungan merupakan pembayaran kepada kapitalis karena melakukan fungsi social yang berguna, menyediakan buruh, material, dan mesin dalam proses produksi. Keuntungan terdiri dari dua bagian yaitu a pure interest return dan a return risk (Landreth, 1976 : 62). Adam Smith mengemukakan bahwa tingkat keuntungan cenderung menurun dalam jangka panjang karena adanya persaingan di pasar tenaga kerja, persaingan di pasar barang dan persaingan di pasar investasi.

Nassau Senior yang pertama kali mengembangkan abstinence theory of interest menekankan kegunaan segi permintaan, pada segi penawaran ia menekankan ketidakgunaan pada ongkos produksi riil. Ia mengatakan bahwa penawaran tabungan adalah elastis sempurna dan mengemukakan bahwa akibat menabung dapat disamakan dengan penderitaan yang dirasakan oleh orang miskin. Oleh karena itu menabung perlu mendapatkan ganti rugi berupa bunga.

Bohm Bawerk berpendapat bahwa sebab adanya bunga tidak terdapat pada struktur lembaga masyarakat, tetapi pada pertimbangan ekonomi dan teknologi yang tidak tergantung pada bentuk masyarakatnya. Ia mengemukakan alasan–alasan mengapa barang–barang sekarang nilainya lebih besar dari waktu yang akan datang. Alasan tersebut antara lain perbedaan penilaian antara barang sekarang dan barang yang akan datang serta karena barang–barang sekarang secara teknis lebih baik daripada yang akan datang.


(31)

commit to user

Teori bunga non moneter selanjutnya adalah teori Fischer. Ia setuju dengan klasifikasi upah, sewa tanah, keuntungan dan bunga. Menurutnya bunga bukan merupakan bagian pendapatan yang diterima oleh modal tetapi sebagian dari aliran pendapatan. Semua faktor produksi menghasilkan aliran pendapatan setiap waktu jika balas jasa tanah yang berupa sewa tanah dikapitalisasikan terhadap nilai tanah hasilnya adalah bunga. Menurut Fischer pada perekonomian pasar ada dua kekuatan yang menentukan besarnya tingkat bunga yaitu subjective force dan objective

force. Subjektive force yaitu preferensi individu terhadap barang

sedangkan objective force tergantung pada kesempatan investsi dan produktifitas factor produksi untuk menghasilkan barang akhir.

Teori Bunga Moneter

Teori Bunga Moneter terdiri dari Teori Bunga Klasik ynag disebut juga Teori Loanable Funds, Teori Keynes yang disebut Teori LIquidity Preference, dan Teori Bunga Post Keynesian.

Teori Bunga Klasik

Menurut Teori Klasik, bunga adalah harga dari loanable funds ( dana investasi ). Dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi. Penjelasan tentang pasar dana invesrasi dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam suatu periode terdapat masyarakat yang menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan konsumsinya yang disebut kelompok penabung. Jumlah seluruh tabungan


(32)

commit to user

mereka membentuk penawaran akan loanable funds. Di pihak lain terdapat masyarakat yang membutuhkan dana, umumnya pengusaha yang memerlukan dana untuk keperluan usahanya yang disebut investor. Jumlah seluruh kebutuhan mereka akan dana membentuk permintaan akan

loanable funds ( Nopirin, 1996 : 70–72 ).

Menurut Teori Klasik, tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin tinggi pula tingkat masyarakat untuk menabung. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran untuk konsumsi. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya jika keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana. Semakin rendah tingkat bunga, maka seorang pengusaha akan lebih terdorong. Untuk investasi karena biaya penggunaan dana juga semakin kecil.

Para penabung dan investor bertemu di pasar loanable funds yang akhirnya dari proses tawar menawar akan dihasilkan tingkat bunga kesepakatan. Tingkat bunga kesepakatan merupakan tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan yang dicapai apabila keinginan menabung masyarakat sama drngan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.


(33)

commit to user

Hal–hal yang paling penting dari Teori Klasik adalah pertama, teori itu adalah suatu flow–theory, yaitu aliran dari tabungan dan investasi menjadi seimbang semata–mata ditentukan oleh tingkat bunga di pasar dana investasi. Dan rencana–rencana untuk berinvestasi dan menabung dianggap elastis terhadap tingkat bunga (interest elastic) , sehingga keseimbangan adalah mungkin pada suatu tingkat bunga yang positif.

Di samping itu terdapat beberapa kelemahan daripada Teori Klasik. Pertama, teori ini menyatakan bahwa keseimbangan antara tabungan dan investasi trejadi melalui perubahan–perubahan tingkat bunga. Pelopor Klasik mengabaikan peranan dari pendapatan (income). Kritik Keynes dalam analisanya telah menunjukkan bahwa keseimbangan antara tabungan dan investasi tidak terjadi melalui perubahan tingkat bunga, akan tetapi melalui perubahan–perubahan tingkat pendapatan.

Kelemahan kedua adalah mengenai sifat tingkat bunga yang elastis. Beberapa studi empiris memperlihatkan kelemahan dari alasan yang dikemukakan oleh mazhab Klasik. Kenyataan menunjukkan bahwa hubungan antara investasi dan tingkat bunga adalah sangat lemah. Suatu tingkat bunga yang tinggi kemungkinan beriringan dengan tingkat investasi yang tinggi. Investasi lebih banyak dipengaruhi oleh marginal efficiency of capital daripada disebabkan oleh perubahan–perubahan tingkat bunga.

Ketiga, menurut teotu Klasik asumsi dari fixed incomesaving schedule adalah sesuai dengan tingkat perubahan permintaan akan investasi


(34)

commit to user

yang digambarkan oleh pergeseran kurve permintaan investasi. Teori ini tidak melihat pentingnya investasi di dalam penetapan tingkat pendapatan. Investasi sangat berpengaruh dan memainkan peranan yang sangat aktif dalam menentukan pendapatan dan melalui penetapan pendapatan akan menentukan tingkat investasi tidak dihasilkan penyesuaian tingkat bunga seperi dikemukakan teori Klasik, tetapi dihasilkan oleh perubahan– perubahan tingkat pendapatan ( Y ) yang diakibatkan oleh tingkat investasi. Teori Bunga Keynes

Menurut teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang. Uang menurut Keynes merupakan salah satu kekayaan yang dipunyai seseorang (portofolio) seperti halnya kekayaan dalam bentuk tabungan di bank, saham, atau surat berharga lainnya. Keputusan masyarakat mengenai bentuk komponen dari kekayaan mereka akan sangat menentukan tingginya tingy\kat bunga ( Nopirin , 1996 : 90 – 92 ).

Keynes hanya membagi komponen kekayaan dalam dua bentuk, yakni uang kas dan surat berharga (obligasi). Kekayaan yang diwujudkan dalam bentuk uang kas mempunyai keuntungan berupa kemudahan dalam melakukan transaksi sebab uang kas merupakan alat pembayaran paling likut. Likuitnya uang kas diukur dengan kecepatan menukar kekayaan dalam bentuk alat pembayaran tanpa adanya kerugian nilai. Bentuk kekayaan dalam uang kas tidak dapat memberikan penghasilan (misalnya


(35)

commit to user

berupa bunga). Sebaliknya kekayaan dalam bentuk surat berharga dapat naik turun tergantung dari tingkat bunga. Jadi bisa diartikan surat berharga mendatangkan pendapatan berupa bunga.

Keynes berpendapat bahwa ada tiga motif mengapa orang menghendaki memegang uang tunai,yaitu motif transaksi, motif berjaga– jaga, dan motif spekulasi. Tiga motif tersebut yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang biasa disebut liquidity preference .

• Motif transaksi dan berjaga–jaga

Motif seseorang, masyarakat bahkan suatu negara (pemerintah) selalu menginginkan memegang uang kas untuk tujuan transaksi dan berjaga–jaga disebabkan karena penerimaan tidak selalu lebih besar atau berjumlah sama dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan adanya kesenggangan (time lag) antara penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan untuk transaksi meningkat jika penerimaan dan pengeluaran tidak sesuai pada berbagai keadaaan.

• Motif Spekulasi

Tujuan seseorang memegang uang kas yang ketiga menurut Keynes adalah untuk spekulasi. Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidakpastian pengharapan (uncertain expectation) dari tingkat suku bunga yang akan datang karena nilai capital berubah secara berlawanan dengan tingkat bunga pasar. Hal ini disebabkan karena ketidaksempurnaan pasar kredit.


(36)

commit to user

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi dari Keynes berstandar pada asumsi bahwa pada suatu saatakan ada tingkat yang dipandang sebagai tingkat bunga “ normal “. Tetapi jumlah uamg yamg diminta untuk spekulasi tergantung pada tingkat bunga yang berlaku relative terhadap tingkat bunga normal. Dan jika terjadi perubahan pada tingkat bunga normal, maka jumlah uang yang diminta pada setiap nilai tingkat bunga berubah juga (Iswardono), S. P., 93 – 98 )

Teori Neo Klasik Teori Kuantitas Uang

Teori neo lkasik merupakan perkembangan dari teri klasik. Pada periode tersebut lebih dikenal dengan golongan moneteris yang dipelopori oleh Milton Friedman dan Irving Fisher. Menurut paham golongan moneteris, uang mempunyai pengaruh terhadap sektor riil, terutama dalam keadaan full employment. Uang hanya berpengaruh terhadap harga–harga barang. Bertambahnya uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja. Jumlah output tersebut merupakan pemisahan sektor moneter dengan sektor riil atau disebut classical dichotomy.

Teori New Keynesian

Teori New Keynessian merupakan penyempurnaan dari teori Keynes sebelumnya. Teori ini dapat dipergunakan untuk menganalisis efek suatu kebijaksanaan (moneter atau fiskal ) terhadap tingkat bunga dan pendapatan nasional.


(37)

commit to user

Teori Paritas Tingkat Bunga

Apa yang kita bicarakan sampai saat ini adalah berbagai aspek dari tingkat bunga dalam suatu perekonomian tertutup, artinya hubungan dengan luar negeri dianggap tidak ada. Dalam kenyataannya tidak ada satupun negara yang benar–benar menggunakan system perekonomian tertutup. Tentu ada perbedaan–perbedaan dalam derajat “ keterbukaan “suatu negara. Namun kiranya jelas bahwa adanya hubungan dengan luar negeri mempunyai pengaruh terhadap perkembangan tingkat bunga didalam negeri (Boediono, 1998 : 101 – 102).

Teori Paritas Tingkat Suku Bunga adalah suatu teori yang penting mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem devisa bebas (yaitu apabila penduduk masing–masing negara bebas memperjualbelikan devisa).

E. Nilai Tukar

1. Pengertian Nilai Tukar

Nilai tukar mata uang, khususnya mata uang Rupiah saat ini sering mengalami fluktuasi terhadap mata uang Dollar Amerika. Hal ini diakibatkan karena adanya mekanisme pasar di pasar uang atau valuta asing. Nilai tukar Rupiah mencapai angka terendah pada awal tahun 1998. Sekalipun menguat sampai saat ini, nilai tukar Rupiah masih jauh lebih rendah dibanding dengan kondisi pertengahan 1997, pada saat gejala depresiasi Rupiah mulai terlihat.


(38)

commit to user

Transaksi perdagangan yang terjadi antara dua negara atau lebih tidak lepas dari penggunaan valuta asing. Penggunaan valuta asing mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Pergerakan nilai tukar mempengaruhi perubahan nilai setiap saat. Erna Herlinawati dalam buku Jurnal Indonesia membangun vol no.1 (2004 : 81) mengemukakan bahwa : “Nilai tukar mata uang adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.”

Dan menurut Mandala Manurung Prathama Rahardja dalam bukunya Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (2004 : 72) menyebutkan: “Harga mata uang asing disebut juga sebagai kurs atau nilai tukar, harga suatu mata uang dinilai dengan mata uang lain”.

Jadi nilai tukar atau harga mata uang asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap suatu mata uang negara lainnya. Suatu mata uang dikatakan semakin mahal jika nilai tukarnya semakin menguat, dan begitu juga sebaliknya. Untuk mengetahui perkembangan nilai tukar Rupiah (per satu Dollar Amerika) digunakan analisis kurs harian nilai tukar Rupiah.

F. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai tukar Rupiah

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Hamdy hady (2001 : 53) yaitu :

1. Supply dan demand foreign currency

Valas (forex) sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran pada bursa valas. Sumber-sumber penawaran (supply) valas terdiri dari :


(39)

commit to user

a) Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas;

b) Impor modal (capital import) dan transaksi valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.

Sedangkan sumber-sumber dari permintaan (demand) valas terdiri dari : a) Impor barang dan jasa yang menghasilkan valas;

b) Ekspor modal (capital import) dan transaksi valas lainnya dari dalam negeri ke luar negeri.

Sesuai dengan teori mekanisme pasar, setiap perubahan permintaan dan penawaran valas yang terjadi di bursa valas akan merubah harga atau nilai valas tersebut.

Bila ekspor barang atau jasa dan impor modal naik, penawaran valas akan bertambah. Bila permintaan valas tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau penurunan kurs valas. Dalam hal ini valas akan depresiasi, sedangkan Rupiah akan apresiasi dan begitu juga sebaliknya.

2. Posisi BOP (Balance Of Payment)

Balance Of Payment (neraca pembayaran internasional) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan, dan monetar antara penduduk suatu negara dan penduduk suatu luar negeri untuk suatu periode tertentu (biasanya satu tahun). Catatan transaksi ekonomi internasional yang terdiri atas ekspor dan impor barang, jasa, dan modal pada suatu periode tertentu akan menghasilkan suatu posisi saldo positif (surplus) dan negatif (defisit) atau ekuilibrium.


(40)

commit to user

Dari struktur BOP dapat diketahui, apakah posisi monetary account akan menunjukkan BOP surplus atau defisit atau ekulibrium. Dalam hal ini, perlu diketahui hal berikut

a. Apabila saldo monetary account memberi tanda negatif (–), berarti BOP dalam posisi surplus.

b. Apabila saldo monetary account memberi tanda positif (+), berarti BOP dalam posisi defisit.

Bagi kalangan dunia bisnis, biasanya bagian yang lebih diperhatikan yaitu posisi saldo Balance Of Trade (BOT), terutama sekali posisi saldo current account (neraca transaksi berjalan) dan saldo capital account (neraca modal).

current account dan capital account akan menghasilkan posisi saldo perubahan cadangan devisa yang mencerminkan posisi saldo valas yang diperoleh atau dimiliki oleh negara untuk periode bersangkutan. Dalam hal ini apabila menunjukkan tanda positif, maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP surplus. Sebaliknya, apabila posisi saldo perubahan cadangan devisa menunjukkan tanda negatif, maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP defisit. Selanjutnya secara toritis, posisi saldo devisa ini dapat mempengaruhi kurs valas dikarenakan alasan berikut :

a. Bila posisi saldo devisa (dR) positif ini berarti supply valas lebih besar daripada demand valas (Sfc>Dfc atauu sebaliknya Ddc>Sdc) untuk periode tersebut, sehingga akan menimbulkan efek positif dalam arti


(41)

commit to user

nilai Rupiah (domestic currency) relatif stabil pada bursa valas dan dapat menghilangkan isu devaluasi. Selanjutnya, bila posisi saldo positif, kurs valas cenderung akan menurun yang berarti bahwa nilai Rupiah relatif kuat atau stabil.

b. Sebaliknya, bila posisi saldo dR negatif karena Sfc<Dfc atau sebaliknya Ddc<Sdc, maka akan menimbulkan efek atau sebaliknya ddc<sdc, maka akan menimbulkan efek negatif dalam arti nilai Rupiah relatif lemah atau kurs valas cenderung meningkat di bursa valas dan sering diikuti dengan isu devaluasi Rupiah.

3. Tingkat inflasi

Perubahan laju inflasi dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta yang kemudian mempengaruhi nilai tukar.

4. Tingkat suku bunga

Hampir sama dengan pengaruh tingkat inflasi, maka perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh terhadap kurs valas. Perubahan suku bunga relatif mempengaruhi inflasi dan sekuritas-sekuritas asing yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap valuta asing dan nilai tukar.

5. Tingkat pendapatan (Income)

Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tinggi sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, tentu impor barang akan meningkat. Peningkatan impor ini akan membawa efek


(42)

commit to user

kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valas.

6. Pengawasan pemerintah

Faktor pengawasan pemerintah yang biasanya dijalankan dalam berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri untuk tujuan tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas. Misalnya : pengawasan lalu lintas devisa, pengetatan uang beredar, penaikan tingkat bunga, dan sebagainya. Kebijakan pemerintah tersebut pada umumnya akan berpengaruh terhadap panawaran dan permintaan valas yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap kurs valas.

7. Ekspektasi dan spekulasi/isu/rumor

Adanya harapan bahwa tingkat inflasi atau defisit BOT – USA akan menurun atau sebaliknya juga dapat mempengaruhi kurs valas. Adanya spekulasi atau isu defaluasi Rupiah karena defisit current account yang besar juga berpengaruh terhadap kurs valas dimana valas secara umum mengalami apresiasi. Pada dasarnya, ekspektasi dan spekulasi yang timbul dimasyarakat akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang pada akhirnya akan mempengaruhi kurs valas, demikian pula halnya dengan isu atau rumor.

G. Bentuk – bentuk bisnis

Bentuk-bentuk bisnis dalam valuta asing sebagai berikut: (Joko Susilo, 2002: 34)


(43)

commit to user

1. Bisnis titip modal dengan trader/ lembaga investasi yang sudah berpengalaman (tipe A)

Merupakan bisnis yang sedang marak dan paling mudah dilakukan. Tipe ini cukup punya modal nantinya tiap bulan akan menerima bagi hasil sesuai dengan perjanjian jadinya tidak perlu mendalami secara detail. Tetapi tipe ini mempunyai resiko yang paling besar. Karena bisnis ini tidak memegang kendali sama sekali.

Bisnis ini cocok kepada orang yang memiliki modal cukup, namun terbatas dalam pengetahuan dan waktu.

Ada 2 cara untuk melakukan bisnis titip modal

a Modal dapat dititipkan pada institusi/ lembaga yang memang menyediakan layanan tersebut

b Modal dapat dititipkan pada trader yang sudah berpengalaman dan memang mebuka layanan titip modal

Prinsip yang harus dipegang adalah prinsip kehati – hatian, membaca surat perjanjian, memperhatikan system pembagian hasilnya.

2. Bisnis Forex secara pasif

Bisnis ini dibantu oleh seorang agent atau manager investasi. Tugas utama agent/ manager investasi adalam membimbing dalam mengambil keputusan (ambil posisi beli/ jual). Agent/ manager investasi menganalisa pergerakan harga, menganalisa pergerakan harga, menganalisa kondisi ekonomi suatu Negara dan lain – lain. Tetapi orang yang mempunyai modal yang menentukan kapan ambil posisi beli/ jual atau agent juga


(44)

commit to user

diberi kewenangan untuk mengambil keputusan ambil posisi. Siapun yang mengambil posisi yang menerima konsekwensinya yang mempunyai modal. Ini tergantung sio punya modal. Resiko yang dihadapi dalam bisnis ini adalah akan langsung terjun dengan menggunakan “real account” sehingga setiap kesalahan berarti kehilangan modal, demikian juga sebaliknya.

Prinsip yang harus dipegang adalah prinsip kehati – hatian, menemukan mentor yang berpengalaman yang mau membagi ilmunya, bermain aman dengan margin minima.

3. Bisnis Forex secara aktif (tipe C)

Tipe ini boleh dibilang “the ultimate type”, karena bisnis tipe C ini akan menghasilkan keuntungan maksimal untuk mereka yang berhasil. Bisni tipe ini membutuhkan investasi waktu untuk belajar, membuat system dan mengujinya dan butuh mental baja untuk tidak gampang menyerah. Resiko yang dipertaruhkan sangat sesuai dengan hasil yang mungkin di dapat. Seorang trader yang memiliki tipe C belajar mengambil keputusan untuk ambil posisi berdasarkan analisa sendiri (atau team) dan sanggup menerika konsekuensinya dari keputusan tersebut.

H. Faktor Modal

Modal tetap diperlukan agar hasil yang didapat dari bisnis forex trading menguntungkan. Dengan modal yang terbatas dapat bertransaksi dalam pasar forex karena banyak broken yang sekarang ini menyediakan sarana untuk


(45)

commit to user

tetap bias terlibat dalam bisni dengan modal awal yang cukup kecil. (Joko Susilo, 2002: 56)

1. Faktor Pengetahuan

Kunci sukses menjadi seorang trader salah satunya adalah menguasai pengetahuan / informasi, seberapa banya waktu untuk mengikuti training dan seberapa banyak waktu untuk menguprade kemampuan dan lain sebagainya

2. Faktor Waktu

Waktu merupakan salah satu factor yang harus diperhatikan. Faktor ini sangat penting karena bisnis forex butuh waktu untuk berkembang, tidak bias sekejap mata langsung jadi. Seberapa lama waktu yang dibutukan tergantung kepada masing – masing individu

3. Faktor Resiko

Forex tranding adalah bisnis dengan resiko tinggi, pepatah mengatakan High Risk, Hig Gain. Dalam forex, resiko tidak bisah dihindari atau dihilangkan tetapi bias diatur dan diminimalkan. Pengetahuan tentang 3M

(Money managemen, managing self dan managing risk) akan sangat

membantu kita minimalkan resiko dalam bisnis forex 4. Faktor mental

Faktor mental merupakan factor penentu keberhasilan dalam bisnis forex. Hanya orang yang punya mental baja, tidak mudah menyerah mau belajar dan berubah serta mau disiplin yang akan berhasil.


(46)

commit to user

I. Pialang Valuta Asing

Fungsi broken adalah sebagai perantara. Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya. (Joko Susilo, 2002: 61)

Broken akan bekerja sama dengan berbagai bank untuk memastika setiap transaksi mata uang yang boleh terjadi. Setiap broken memiliki kelebihan dan keistimewaanya sendiri – sendiri. Sebagai merupakan broken local yang mempunyai kantor resmi di indonesai dan sebagian laninya merupakan cabang dari broken di luar negeri. Beberapa dari broken tersebut menyediakan fasilitas transaksi valuta asing secara on – line tranding.

Pilihlah broken yang terdaftar

Broken tersebut kompeten tidaknya bias dilihat di BAPPEBTI (Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi). Badan in merupakan badan pemerintahan yang mengawasi pasar valuta asing.

Customer services

Forex tranding berjalan 24 jam sehibngga pelayanan customer service harus 24 jam juga

Standar/ Mini/Micro lot

Ada 3 tipe lot yaitu Standar, Mini, dan Micro lot. Real time Quotes

Broken yang bagus akan menyediakan trading platform yang bisa menampilkan grafik pergerakan harga secara kontinyu dari waktu ke waktu.


(47)

commit to user

Fasilitas yang harus dimiliki oleh broken

a. Available Currency Pairs

Broken yang dipilih minimal harus menyediakan fasilitas untuk bertransaksi dengan 7 mata uang utama (major currency) yaitu AUD, CAD, CHF, EUR, GBP, JPY dan USD.

b. Transaction cost (Low Spread)

Biaya per transaksi dihitung dalam pip. Semakin rendah jumlah pip yang ditawarkan semakin baik. Macam – macam biaya per-transaksi adalah biaya spread dan biaya jasa broken dan jasa agen. Semakin biaya per-transaksi akan semakin menguntungkan.

c. Margin Requirement (High Levelrage)

Semakin kecil kebutuhan margin requirement semakin menguntungkan bagi trader ada sisi positif dan sisi negatifnya. Dari sisi positif dana yang dibutuhkan untuk menjamin posisi buy/ sell kecil. Sisi negative kemungkinan drowdown yang besar.

d. Rollover Charges

Rollover chages terjadi apabila ada perbedaan tingkat hubungan antara base currency dan cross currency. Semakin besar perbedaan tingkat suku bunga antara kedua pasangan mata uang semakin besar juga biaya rollover charges

e. Margin Account Interest Rate


(48)

commit to user

f. Tranding Hours

Hampir semua broken beroperasi mulai dari senin pukul 04.00 – sabtu pukul 04.00 tetapi tergantung pada broken itu sendiri.

g. Low minimum account openings

Beberapa broken memberikan fasilitas untuk bertransaksi dengan mikro lot sehingga dapat mulai membuka account sampai minimal $250 atau bahkan lebih kecil dari nilai tersebut.

h. Instant automatix execution of your order

Sangat penting untuk memilih broken yang langsung mengeksekusi perintah open buy/sell. Eksekutif dengan dealy akan mengakibatkan terjadinya slippage yaitu perbedaan antara harga yang dikehendaki dengan harga yang diambil

Langkah 3. Mengenal Tranding Software/Tranding Platfom

Kebanyakan broken memberikan fasilitas untuk bertransaksi secara online disamping transaksi dengan cara konvesional melalui telepon. Keuntungan dengan cara oline adalah dapat melihat pergerakan harga secara nyata (real – time) dari waktu ke waktu.

Pilih Perangkat Keras Komputer dan Konektifitas Internet

Setiap orang bila ingin terjun ke bisnis forex harus berhubungan dengan teknologi internet. Keuntungan yang didapatkan jikan bertransaksi melalui internet sebagai berikut:

1) Pergerakan harga secara real, dari waktu ke waktu (real time quotes) 2) Informasi dan analisa pergerakan harga dari beberapa situs/ web site


(49)

commit to user

3) Laporan kondisi ekonomi suatu Negara beserta analisanya 4) Koneksi keserver broken untuk instan execute

5) E – book gratis 6) Forum

Membuat Tranding Strategy

Tranding Strategy berisi kumpulan langkah atau tindakian yang disusun secara terstruktur dengan tujuan menghasilkan suatu strategi bertransaksi yang baik dan menguntungkan. Tranding strategy harus meliputi :

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi

Mengembangkan Tranding System yang Tangguh

Tranding system merupakan sistematika bisnis yang harus dikembangkan oelh trader untuk menjadikan bisnis forex ini menjadi bisnis yang menguntungkan dan berumur panjang.

J. Langkah-Langkah Menentukan Forex Trading

Untuk itu butuh beberapa langkah sebagai berikut :

1. Menentukan Visi Usaha

Ada syarat dalam memenuhi visi bisnis a Visi harus realistis

b Visi harus dapat di capai


(50)

commit to user

2. Menentukan target jangke pendek dan jangka panjang

Menentukan target untuk mencapai keuntungan

3. Tranding strategy

Hasil akhir dari tranding strategy adalah bisa memperkirakan rata – rata keuntungan dalam bisnis forex ini.

4. Tranding Routine

Menentukan runtinitas harian itu sangat penting sebelum bertransaksi. Rentinitas harian terbagi atas :

a Rutinitas yang harus dilakukan sebelum mengambil suatu posisi b Rutinitas setelah mengambil suatu posisi

c Rutinitas setelah menutup suatu posisi

5. Personal Growth

Ada 3 yang harus trader larih dan kembangkan a Area Fisik

Seamkin bugar tubuh semakin banyak darah yang dapat dipompa ke otak dan membuat orang cepat berpikir dan mengambil keputusan. Sehingga keadaan tubuh bisa dipersiapkan untuk mengetahui hal – hal yang baik dan buruk seklaipun.

b Area Mental (emosi)

Mempunyai sikap positif, jangan sombong dan jangn mudah menyerah, menganggap suatu kegagalan sebagai langkah yang lebih maju kepada keberhasilan dan keberhasilan sebagai buah dari ketekunan. Menghindari ketakutan dan ketamakan karena ketakutan


(51)

commit to user

akan membuat keuntungan yang tidak maksimal dan ketamakan membuat kehilangan banyak modal.

c Area Pikir

Menginvestasikan diri dengan banya membaca buku, mengikuti seminar, mengikuti forum, mengembangkan diri itu sangat penting.

6. Rencana mengembangkan bisnis

Bisnis forex adalah bisnis yang menguntungkan maka harus memikirkan pengembangan bisnis ini. Jangan meletakkan seluruh investasimu pada suatu tempat saja (don’t put all your egges in one basket)

7. Trading Journal

Fungsi utama jurnal adalah

a Mencatat trading style, sejalan dengan waktu kemampuan trading akan semakin berkembang

b Mengembalikan trading Stlye ke bentuk asalnya apabila dirasa trading stlye yang sekarang terlalu rumit dan tidak lagi menguntungkan.

K. Perdagangan Valuta Asing

Metode yang digunakan dalam perdaganan valuta asing sebagai berikut:

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis yang didasarkan pada situasi an kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan tiap – tiap Negara di dunia tertentu Negara – Negara pemilik mata uang kuat. Analisis fundamental berarti analisis pasar dengan setiap perkembangan informasi pasar yang menggambarkan kondisi perekonomian yang


(52)

commit to user

keseluruhan. Analisa fundamental dilakukan dengan berusaha melakukan identifikasi factor – factor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau indicator ekonomi dan melakukan nalisa terhadap factor – factor tersebut untuk menentukan pergerakan nilai di masa mendatang. Indicator ekonomi dapat berupa laporan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga– lembaga yang berwenang yang menunjukkan performal ekonomi suatu Negara.

Laporan – laporan ini dikeluarkan secara berkala yang dapat digunakan untuk melihat apakah ada perkembangan maupun penurunan tingkat perekonomian. Analisa fundamental pada kenyataannya yang mengerakkan harga dalam pasar. Setiap berita yang akan maupun yang telah muncul memberikan reaksi timbil bgaik terhadap trader yang berakibat penurunan harga. Maksudnya berita yang muncul dapat membuat perubahan terhadap harga suatu mata uang Negara yang bersangkutan. Bagi seorang analis fundamental kecepatan, kekuatan berita dan kemampuan meramal (forecasting) reaksi pasar terhadap berita yang dikeluarkan merupakan komponen vital yang mutlak harus dimiliki.

Prinsip – prinsip analisis fundamental :

1. Reaksi berantai :

Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pengaruhnya terhadap perubahan harga valas

2. Jarak informasi :

Semakin dekat informasi dengan suatu mata uang, semakin besar pengaruh informasi tersebut.


(53)

commit to user

3. Sumber berita :

Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap 4. Jenis berita:

Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap pengaruh harga suatu valas dibandingkan berita lainnya, seperti berita politik, social, atau budaya.

Dengan berbagai prinsip tersebut investor atau seorang trader hyarus jeli dalam mengamati berita – berita fundamental yang memiliki pengaruh kuat atau mengakibatkan fluktulasi harga valas yang tinggi di pasar.

Beberapa faktor fundamental yang digunakan untuk melakukan analisa dan perlu dicermati adalah sebagai berikut :

1. Tingkat suku bunga (interest rate) yang diumumkan oleh bank sentral masing – masing Negara.

Tingkat suku bungan ini menjadi indicator utama beberapa besar tingkat inflasi dan sangat mungkin terjadi perubahan sewaktu – waktu. Indicator ini merupakan salah satu indicator yang paling mempengaruhi perubahan nilai tukar. Walaupun hanya sekedar isu, rumor maupun perkiraan pasar tentang perubahan suku bunga sebelum dikeluarkannya pernyataan resmi oleh bank sentral seringkali mampu menimbukan reaksi pasar.


(54)

commit to user

2. Tingkat hutang luar negeri suatu Negara serta tingkat surplus atau deficit neraca pembayaran (Balance of Payment) suatu Negara.

Tingkat perekonomianditentukan oleh keunggulan komperatif dalam mengelola sumber daya dan industry, keahlian tenaga kerja, dan struktur modal. Neraca pembayaran juga dipengaruhi oleh adanya aliran investasi yang masuk dari luar negeri.

3. Laporan GDP (Gross Domestic Product) masing – masing Negara.

GDP adalah total seluruh barang dan jasa yang diproduksi suatu Negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing dalam suatu periode waktu tertentu.

4. Laporan GNP (Gross National Product)

GNP adalah total produk barang atau jasa yang diproduksi penduduk suatu Negara baik yang berdomisi di Negara tersebut maupun yang tionggal di Negara lain dalam suatu periode waktu tertentu.

5. Tingkat Inflansi

Tingkat inflansi merupakan salah satu indicator fundamental yang paling penting dan harus dicermati. Inflansi ditandai dengan kenaikan harga barang yang sangat mungkin disebabkan oleh jumlah uang uang beredar dalam masyarakat yang terlalu besar. Inflansi berkaitan erat dengan perubahan tingkat suku bungan untuk meningkatkan permintaan atau minat para investor terhadap mauta uang yang


(55)

commit to user

bersangkutan. Dengan memakai suku bunga, diharapkan nilai tukar mata uang akan menguat dan tingkat inflansi dapat lebih dikendalikan.

6. Angka Pengangguran

Angka pengangguran dapat memberikan gambaran riil tentang situasi perekonomian suatu Negara. Semakin rendah angka pengangguran merupakan pertanda sehatnya perekonomian dan memberikan peluang yang sangat bagus untuk investasi. Sementara angka pengangguran yang tinggi merupakan indicator yang jelas akan lesunya perekonomian.

7. Kondisi Politik

Kondisi politik dan keamana sering berpengaruh langsung terhadap perubahan nilai tukar. Setiap investor yang hendak menanamkan modalnya di suatu Negara pasti mempertimbangkan kondisi politik dan keamanan secara keseluruhan.

8. Faktor Eksternal

Perubahan ekonomi dalam suatu Negara dapat mempengaruhi perekonomian Negara – Negara lain yang berada dalam suatu kawasan yang sama. Ini disebabkan oleh adanya persamaan karakteristik perekonomian dari Negara – Negara tersebut. Jika perekonomian suatu Negara terganggu, biasanya Negara yang berada dekat dengan Negara tersebut atau yang berada dalam kawasan yang sama yang menjadi mitra dagang atau partner bisnis terdekat akan ikut merasakan dampak dari perekonomian Negara yang terganggu tersebut.


(56)

commit to user

Dari beberapa factor – factor tersebut diatas ada suatu indicator perekonomian yang perlu diperhatikan adalah aktivitas bursa saham, yang dapat dilihat dari indeks Harga saham Gabungan (IHSG). Indeks Harga Saham Gabungan adalah suatu indicator dalam melihat sikap para infestor dalam melihat sikap para investor atau pelaku pasar di suatu Negara. Kenaikan IHSG berarti kenaikan tingkat investasi, yang berarti pertanda membaiknya perekonomian. Seringkali kenaikan IHSG turun mengangkat nilai tukar mata uang suatu Negara. Sebaiknya penurunan tingkat investor melepas saham yang dimiliki. Jika IHSG tutun secara tajam, ini menandakan kepanikan investor dalam menghadapi perekonomian yang memburuk dan ini juga merupakan indikasi kuat akan turunnya nilai tukar mata uang dari Negara yang bersangkutan. Respon para pelaku pasar terhadap laporan – laporan seperti angka pengangguran, GDP, dan tingkat suku bunga serta tingkat inflasi biasanya berlangsung dalam waktu yang lebih cepat. Sedangkan respon terhadap laporan lain seperti Balance of Payment, neraca surplus atau deficit perdagangan biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama. Dari beberapa factor fundamental, tingkat suku bungan dan tingkat inflansi merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar.


(57)

commit to user

Penerapan analisis fundamental harus memperhatikan hal–hal seperti berikut:

• Menyusun semacam kalender ekonomi yang berisi laporan – laporan perekonomian dan tanggal kapan laporan – laporan tersebut dikeluarkan. Seringkali pasar bereaksi dengan cepat sebagai langkah antisipasi terhadap rumor yang beredar atau laporan yang belum atau baru akan dikeluarkan.

• Terus mencari informasi mengenai indicator yang menjadi focus pasar. Misalnya suatu mata uang turun tajam, biasanya yang menjadi perhatian utama adalah tingkat inflansi serta perubahan tingkat suku bunga.

• Mencari informasi tentang harapan suatu prediksi pasar dan mencari tahu apakah harapan atau prediksi tersebut menjadi kenyataan. Kadang – kadang ada perbedaan besar antara prediksi dan kenyataan.

• Sebaliknya tidak bereaksi terlalu cepat terhadap informasi maupun laporan yang baru dikeluarkan. Seringkali angka – angka dalam laporan tersebut mengalami revixi atau perubahan lama setelah dipublikasikan.

2. Analisis Teknikal

Analisa teknikal (technical Analysis) adalah suatu usaha untuk melihat pergerakan harga dan menggunakannya untuk menentukan pergerakan di masa mendatang


(58)

commit to user

Obyek utama yang dianalisa adalah pola (pattern) pergerakan harga yang dapat dilihat dari suatu grafik (chart). Merupakan Martin J. Pring tujuan analisa teknikal adalah untuk mencari dan mengidentifikasi kecenderungan (trend) berdasarkan perubahan perilaku para pelaku pasar dan investor dalam menyikapi berbagai peristiwa dan berita – berita yang mempengaruhi pasar. Ada kecenderungan kuat bahwa perilaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menanggapi peristiwa – peristiwa tersebut yang berakibat kiepada kesamaan pola grafik (chart

pattern) pergerakan harga dan akan terus berulang. Kesamaan ini

mengakibatkan pergerakan harga di masa mendatang dapat diramalkan. Jadi harga yang menjadi obyek utama analisa teknikal telah mencerminkan perilaku dan psikologi para pelaku pasar secara keseluruhan.

Prinsip – prinsip dasar analisa teknikal sebagai berikut: Market action discount everything

Analisa teknikal berpendapat bahwa harga yang tercermin dari chat atau grafik telah menggambarkan semua factor yang mempengaruhi pasar. Pergerakan harga yang telah terjadi merupakan gambaran kejadian secara keseluruhan. Semua factor iyang mempengaruhi pergerakan harga seperti politik, ekonomi dan lain sebagainya yang mempengaruhi besar kekuatan penawaran maupun permintaan serta psikolog pelaku pasar dapat dibaca dari chat pergerakan harga

Price Moves in Trend

Analisa teknikal berpendapat bahwa pergerakan harga tidak bergerak secara acak. Melainkan berlangsung dalam suatu pola (trend) tertentu,


(59)

commit to user

dan akan terus berlangsung sempai ada tanda – tanda bahwa pola pergerakan berhenti dan berbalik arah. Pada hakikatnya, harga akan selalu bergerak mengikuti arah trend.

Dalam analisa teknikal ada tiga trend dasar, yaitu : Up trend (bullish)

Bullish berasal dari kata “bull” (sapi jantan): sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah – olah akan turun, namun sebenarnya akan nak (merit gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas). Jadi Up trend

merupakan trend naik, dimana harga tertinggi yang baru cenderung lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya.

• Sideways (konsolidasi)

Sideways merupakan harga yang mempunyai kecenderungan bergerak dalam suatu rage band. Bisanya harga ini dikenal sebagai arah wait and see. Artinya harga yang akan menungg terjadi harga reveral ataupun kontinuitas harga.

• Down trend (Bearish)

Bearis berasal dari kata “bear” (beruang); sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah – olah akan naik, namun sebenarnya harga akan turun (mirip gerakan beruang mencengkeram mangsanya, yaitu mengangkat lalu di banting). Jadi Down trend merupakan kebalikan dari up trend, dimana harga cenderung membentuk harga terendah yang baru dari harga tertinggi pada periode sebelumnya.


(60)

commit to user

• History Repeat itself

Analisa teknikal berpendapat ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi informasi yang mempengaruhi pasar. Ini didasarkan pada kesamaan sifat manusia di manapun juga, baik yang mencerminkan optimism, kekwatiran, keserakahan, kehati – hatian dan lain sebagainya. Perilaku ini tercermin dari pergerakan harga dank arena kesamaan ini maka pergerakan harga dimasa mendatang dapat diperkirakan. Pada dasarnya “Psychological nature of the financial markets means that, like history, the future is just repetition of the pasr”.pola –pola historis dapat terlihat dari waktu ke waktu pada grafik. Pola – pola ini mempinyai makna yang dapat diinterpretasikan untuk pergerakan harga.

Chart

Pemakaian chart atau grafik adlah hal yang paling esensial dalam analisa teknikal, karena satu – satunya obyek analisa teknikal adalah pergerakan harga yang dapat dilihat dari chart.

Berikut ini adalah beberapa jenis chart yang sering dipakai dalam analisa teknikal :

• Line chart atau grafik garis

Line chart merupakan jenis grafik yang paling sederhana, yang menggambarkan perubahan harga dari waktu – kewaktu dan hanya mengandung satu jenis data saja, yaitu data dari close (harga


(61)

commit to user

penutupan) atau harga terakhir yang tercatat pada akhir sesi perdagangan. Chart ini menunjukkan harga median harga.

• OHLC (open High Low Close)

Grafik OHLC oyang juga dikenal sebagai bar chart, merupakan salah satu yang paling sering dipakai dalam analisa chart dan mengandung 4 data :

Open : harga pembukaan atau harga yang tercatat pertama kali pada pembukaan sesi perdagangan pada periode waktu tertentu. Harga pembukaan merupakan acuan untuk pergerakan harga berikutnya. Harga pembukaan didasarkan atas besarnya penawaran dan permintaan di pasar yang terjadi pada saat ini. High : Harga tertinggi pada periode waktu tertentu

Low : Harga terendah pada periode waktu tertentu Close : Harga penutup pada periode waktu tertentu

• Candlestick (lilin) chart

Jenis grafik ini berasal dari jepang pada abad ke–17 dan pertama kali digunakan untuk menganalisa pergerakan harga besar Jepang.pemakaian candlestick pada era modern pertama kali diperkenalkan oleh steven nison. Candlestick chart mengandung data yang sama dengan grafik OHLC, yaitu data harga open, high, low, close.


(62)

commit to user

Trend

Harga tidak begerak secara acak (random), melainkan mengikuti suatu trend tertentu dan akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menandakan trens tersebut akan berubah. Bila pergerakan harga telah mencapai titik support atau resistance dan arah trend berbalik, ini disebut dengan istilah Retracement. Dalam trend naik (uptrend) pada suatu saat akan berubah menjadi trend turun (down trend) karena banyak pembeli (buyer) yang menutup posisinya untuk mengambil keountungan.

Demikian juga sebaliknya trend turun akan berubah menjadi trend baik karena banyak penjual (seller) yang menutup posisinya untuk mengambil keuntungan. Setelah beberapa lama, dapat dilihat bahwa pergerakan naik dan turun ini akan mengikuti irama tertentu. Jika trend menunjukkan bahwa harga akan bergerak naik atau menguat (Bullish), maka untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi pasanglah posisi beli (buy/long). Sebaliknya jika trend menunjukkan bahwa harga akan turun/ melemah (bearish), maka pasanglah posisi jual (sell/ short)

Trendline

Suatu cara paling sederhana dalam mengidentifikasi trend adalah dengan menggambarkan suatu garis (trendline) pada chart. Suatu trend naik (uptrend) adalah suatu garis yang menghubungkan titik – titik high dan low yang makin meningkat, sebaliknya trend turun (downtrend) adalah satu garis yang menghubungkan titik – titik high


(63)

commit to user

ke low yang makin menurun. Untuk mengetahui kapan suatu uptrend berakhri, dapat dilakukan dengan cara menarik garis dan menghubungkan titik – titik low. Jika suatu saat garis ini telah memotong chart, maka terjadi breakout, yang merupakan sinyal bahwa trend akan segera berubah menjadi downtrend.

Sebaliknya downtrend akan berubah arah menjadi uptrens ketika garis yang menghubungkan titik – titik high memotong grafik dan terjadi breakout. Breakout ini merupakan sinyal bahwa harga telah bergerak mencapai level support maupun resistence, yang menandakan trend akan segera mencapai level support maupun resistence, yang menandakan trend akan segera berubah. Hal ini adalah cara paling sederhana dalam mendeteksi perubahan trend.

Cahrt Patter

Grafik nilai tukar valuta asing mempunyai beberapa pola pergerakan yang dapat digunakan sebagai tanda perubahan suatu trend tersebut. Pada dasarnya ada dua golongan besar jenis pola yang mungkin terjadi:

• Reveresal Pattern

Pola ini menunjukkan adanya perubahan trend. Misalnya harga yang bergerak dalam downtrend berubah menjadi uptrend.

• Continuation / Consolidation Pattern

Pola ini menunjukkan adanay perubahan trend sementara yang dilanjutkan dengan perubahan ke tren awal yang dominan.


(64)

commit to user

Misalnya harga bergerak dalam uptrend, kemungkinan berubah menjadi downtrend (retrace) dan meneruskan lagi uptrend sebelumnya. Pola ini sering memberikan sinyal palsu (fake signal) kepada para trader yang mengira telah terjadi perubahan trend dan membuka posisi baru, karena perubahan sementara (retracement) ini seringkali hanya terjadi sebentar dengan perubahan harga yang tidak signifikan.

Continuartion Pattern mempunyai beberapa pola pergerakan sebagai berikut : Selain pola bergerak chart, ada pola suatu unik yang disebut sebagai gap. Suatu chart membentuk gap apabila terdapat jarak atau celah antara dua chart yang saling berdekatan, yaitu jika nilai low dari chart sebelumnya lebih rendah daripada low pada chart berikutnya. Gap terjadi apabila terdapat perubahan harga yang sangat tajam dan bisanya disebabkan oleh adanya informasi atau perkembangan terbaru yang secara tiba – tiba menyebabkan terjadinya perubahan harga uyang sangat tajam, atau merupakan indikasi dari awal suatu trend baru yang sangat kuat.

Tiga bentuk utama dari gap, yaitu: • Breakaway Gap

Breakaway Gap terjadi pada awal suatu trend sebelumnya secara tiba – tiba berbalik arah dan membentuk trend baru yang kuat. Ini disebabkan oleh adanya kondisi – kondisi batu yang disadari para pelaku pasar, atau adanya factor pendorong aksi para pelaku pasar


(65)

commit to user

yang sangat kuat atau menutup posisi sebelumnya serta membuka posisi baru yang berlawanan.

• Measuring Gap

Measuring Gap terjadi pada pergerakan trend yang sedang berlangsung, di mana harga bergerak secara tiba – tiba jauh lebih tinggi atau lebih rendah sehingga menciptakan gap, menunjukkan kekuatan trend yang sedang berlangsung semakin besar.

• Exhausting Gap

Exhausting Gap terjadi pada akhir suatu trend, yang berarti akhir dari kekuatan pasar berlaku saat itu, apakah itu kekuatan penawaran maupun permintaan. Ini memadai akhir dari ledakan pembelian pada uptrend atau penjualan pada saat downtrend. Ketika pembelian maupun penjualan besar besaran ini berakhir pada sesi berikutnya tidak ada cukup aksi pasar untuk mempertahankan trend yang sedang berlangsung, sehingga trend menjadi kehilangan momentum secara cukup derastis dan sangat berbalik arah.

Indikasi Teknikal

Indikasi dalam analisa teknikal merupakan bentukn utama yang digunakan dalam analisa chart. Secara garis besar ada tiga jenis indicator;

1. Price Momentum Indicator (oscillator)

Jenis indicator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi oversell atau overbought. Momentum indicator juga digunakan


(66)

commit to user

untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjuta atau semakin melemah. Oversell dapat didefiniskan sebagai situasi dimana pasar telah menjadi jenuh akan banyaknya penawaran, sehingga penawaran akan berkurang sementara permintaan semakin bertambah yang menyebabkan harga cenderung bergerak naik atau menguat. Sebaliknya overbought merupakan situasi dimana pasar telah menjadi jenuh akan banyaknya permintaan, sehingga permintaan akan semakin berkurang sementara penawaran semakin bertambah yang menyebabkan harga cenderung bergerak turun atau melemah.

Contoh indicator:

• Stochasting

Diperkenalkan oleh George Lane pada 1970-an. Dirancang berdasarkan pengamatan bahwa pada kenaikan harga selama uptrend, harga penutupan (close) cenderung untuk mendekati harga batas atas (Upper End), sebaliknya pada downtrend, nilai close cenderung mendekati harga batas bawah (Lower End). Indicator ini digunakan untuk mengidentifikasi situasi overbought atau oversell.

• Relative Strenght (RSI)

RSI merupakan salah satu indicator momentum harga untuk mengindikasikan situasi Oversell – Overbought. Diperkenalkan oleh J.Welles Jr. dan digunakan untuk mengukur kekuatan pasar


(67)

commit to user

• Commodity Cannel index (CCI)

CCI merupakan suatu indicator yang cukup popular, diperkenalkan oleh Donald lembert pada tahun 1980. CCI adalah suatu indicator momentum harga yang mengikur suatu variasi nilai instrument dari rata – rata statistiknya. Diakui oleh trader cukup membantu dalam menentukan awal dan akhir dari suatu trend, karena dinilai cukup konsisten dalam mengidentifikasi batas atas (top) atau Risistance Level maupun batas bawah (botton) atau support level dari pergerakan harga. 2. Trend Following Indicator

Digunakan untuk mengidentifikasi awal dan akhir trend, atau kapan suatu trend akan berubah, sehingga dapat diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi. Contoh Indikator

• Moving Averages (MA)

Moving Averages merupakan salah satu metode analisa teknikal yang tertua dan paling banyak digunakan. Moving Average adalah rata – rata harga pada periode tertentu. Untuk menghitung moving average pertama kali kita kumpulkan data – data dari waktu tersebut. Cara sederhana adalah dengan menambahkan harga – harga untuk N periode kemudian dibagi dengan N. dalam penerapan sering digunakan beberapa periode waktu yang berbeda untuk menentukan trendnya, misalnya MA


(68)

commit to user

20 dan MA 40. Sinyal beli terjadi ketika moving average periode panjang (MA 40) dari bawah ke atas, sedangkang sinyal jual terjadi ketika moving average periode pendek (MA 20) memotong moving average periode panjang (MA 40) dari atas ke bawah.

• Moving Average Convergence – DIVergence (MACD)

MACD pertama kali diperkenalkan oleh Gerald Appel. Seorang analisis dari New York. Digunakan pertama kali untuk menganalisa pergerakan harga saham, tetapi dalam perkembangannya kini digunakan pada banyak komoditi, termasuk nilaitukar valuta asing. MACD dirancang dengan membuat rata – rata perbedaan antara dua moving average. Perbedaan ini dapat diperguinakan dalan dua kurva, Fast (periode yang lebih cepat) dan Slow (periode yang lebih lama).

• Direction Movenmen Indek (DMI)

DMI diperkenalkan oleh Welles Wilder Jr. dan digunakan untuk mengidentifikasi trend dan kekuatan pasar secara keseluruhan. DMI merupakan salah satu indicator yang paling popular dan cukup sering digunakan karena memiliki tingkat akurasi yang baik. Analisa indicator DMI biasanya juga menyebabkan bagian dari DMI untuk menunjukan kekuatan suatu trend, atau menunjukkan apakah suatu trend yang


(69)

commit to user

terdeteksi sebelumnya benar –benar terjadi kearah yang telah diprediksikan atau merupakan sinyal palsu.

Parabolik SAR

Parabolik Sar merupak indicator yang sangat sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui arah pergerakan trend yang sedang terjadi. Indicator ini dilambangkan dengan titik – titik yang muncul di sekitar grafik harga. Apabila titik – titik parabolic berada dibawah grafik harga, mengindifikasikan bahwa trend harga adalah trend naik, sehingga posisi yang sebaiknya dilakukan adalah open buy. Sebaliknya apabila titik – titik parabolic berada di atas grafik harga, mengindikasikan bahwa trend harga adalah trend turun, sehingga posisi yang sebaiknya dilakukan adalah open sell.

3. Volatility Indikator

Digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam suatu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau fluktuatif, dimana terjadi selisih yang besar antara harga tertinggui dan terendah. Dalam situasi ini, pasar dalam keadaan bergejolak dan perkiraan arah trend menjadi lebih sulit dilakukan dibandingkan jika pasar dalam keadaan tenang.


(1)

commit to user

dan Amerika. Bandingkan dengan Saham yang hanya buka pada office hours atau pasar komoditi yang hanya buka pagi hingga siang hari. Jika Anda seorang pekerja kantoran, Anda dapat bertransaksi forex trading pada malam hari dan tidak mengganggu jam kerja Anda.

e. Dimana saja, kapan saja dan siapa saja bisa bergabung. Betul,

investasi tidak mengenal kasta. Begitu juga dengan forex trading. Siapa pun Anda, pedagang, pekerja, seorang ibu rumah tangga atau bahkan seorang petani sekali pun dapat bergabung. Dan lebih hebatnya lagi dengan kemajuan dunia internet, Anda dapat bertrading dimana saja tanpa harus pergi ke bursa yang bersangkutan atau menelepon dealer Anda secara langsung. Ini jelas menghemat waktu dan biaya Anda!

f. Investor bertindak aktif dalam investasinya. Tidak seperti investasi lain dimana investor hanya dapat mempercayakan dananya dikelola pihak ketiga (reksadana, asuransi, deposito, dsb), pada forex trading Andalah yang menentukan sendiri kapan dan seberapa besar Anda hendak berinvestasi dengan melakukan aksi beli atau jual. Kini investasi Anda bergantung pada diri Anda sendiri dan tidak kepada orang lain.


(2)

commit to user

g. Harga real time yang dapat Anda akses setiap saat secara

cuma-cuma. Kami rasa ini sudah cukup, tidak perlu dijelaskan kembali. Semuanya gratis.

h. Tersedia demo account yang dapat Anda miliki secara gratis tanpa membayar sepeser pun! Jika Anda orang baru dalam dunia forex, ini akan sangat membantu Anda karena harga yang tertera pada demo account adalah sama dengan harga yang sesungguhnya terjadi di pasar.

i. Leverage yang ditawarkan 1:100. Ini artinya dengan satu bagian

yang Anda keluarkan, Anda dapat membeli atau menjual sebanyak 100 bagian. Inilah kelebihan dari margin trading dimana yang dibutuhkan hanyalah jaminan saja untuk membeli atau menjual barang yang dibutuhkan. Pada forex trading ini diimplementasikan dengan modal sebesar $100 maka Anda dapat membeli Dollar sebanyak $10.000 dan juga sebaliknya untuk aksi jualnya. Leverage yang tinggi dan margin yang rendah pada dasarnya dapat memperbesar keuntungan atau sebaliknya kerugian Anda. Dengan demikian Anda harus mempertimbangkan resiko investasi dan rencana investasi Anda.

j. Online reporting and transaction. Memang dahulu forex trading

dilakukan melalui telepon dan laporan tertulis hasil transaksi Anda akan dikirim melalui email atau bahkan pos setiap bulannya. Tetapi


(3)

commit to user

kini dengan akses internet, bahkan laporan transaksi Anda pun dapat Anda akses kapan pun Anda mau tanpa harus menunggu dari pihak pialang melaporkannya kepada Anda.

k. Keamanan dan kerahasiaan terjamin. Meskipun transaksi dilakukan melalui internet bukan berarti kemanan dan kerahasiaan informasi serta dana Anda tidak dijamin. Pihak pialang menyediakan enskripsi data yang ditransaksikan dan dana Anda pun aman tersimpan pada segregated account apabila Anda melakukannya pada pialang yang legal.

3.Resiko Yang Dialami Dalam Perdagangan Valuta Asing

a. Tidak memiliki Trading Plan

Jika tidak ada perencanaan terlebih dahulu atau tidak melakukan keputusan posisi yang telah diambil tersebut baik atau tidak. Tidak tahu kapan harus menutup suatu posisi ketika melakukan trading. b. Harapan yang terlalu tinggi

Forex trading adalah suatu bisnis yang tergolong mempunyai resiko tinggi dan diperlukan kesabaran pengalaman serta latihan terus menerus dan mungkin juga memerlukan beberapa kesalahan dan kegagalan yang membuat kita sadar akan kekurangan diri sendiri sebelum mencapai sukses.

c. Kengambil keputusan tanpa didukung data–data atau bersikap


(4)

commit to user

Trader professional selalu memikirkan dengan masak–masak setiap keputusan yang diambil, dengan mencermati setiap berita, informasi pasar melakukan ataupun melakukan analisis chart secara intensif. Jadi setiap akan bertransaksi harus melakukan analisis dengan baik.

d. Tidak memasang Stop-Loss

Memasang stop–loss untuk mencegah kerugian yang lebih besar.tujuan utama dari stop–loss disini adalah meminimalkan kerugian. Kadang ada trader yang tidak memasang stop–loss karena kalau memakai stop – loss posisi akan ditutup sebesar stop – loss sedangkan bila trader tidak memakai stop – loss kadang posisi yang rugi tersebut kadang terbaik menguntungkan tetapi semua ini tergantung pada trader itu sendiri.

e. Overtrader

Overtrader merupakan gabungan antara sifat overconfidence

(percaya diri yang berlebihan) dan keserakahan, seorang trader kadang berpikiran tersebut karena mereka yakin akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan melakukan trading memakai hamper seluruh modal yang dimiliki.


(5)

commit to user

77

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo Futuresa harus

melakukan sesuai dengan panduan meliputi uang, waktu, tranding help (bantuan) dan mengetahui analisis pasar.

2. Keunggulan Berinvestasi di Monex meliputi menjadi Perusahaan

Pialang Berjangka Terpercaya, Bertransaksi di Pasar yang Aktif Selama 24 Jam, Likuiditas Tinggi dan Transparan, Harga dan Spread yang Kompetitif dan Platform Trading yang Berkualitas, Riset dan keunggulan Analisa 24 Jam, Training dan Edukasi Produk Gratis, Teknologi Informasi (IT) yang Handal dan Rekening Terpisah

3. Resiko Yang Dialami Dalam Perdagangan Valuta Asing meliputi Tidak

memiliki Trading Plan, Harapan yang terlalu tinggi, Mengambil

keputusan tanpa didukung data–data atau bersikap untung – untungan, Tidak memasang Stop-Loss dan Overtrader.


(6)

commit to user

78

B. Saran-Saran

Dari pembahasan serta kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan masukan atau saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya dalam berinvestasi harus mengetahui secara benar dalam

berinvestasi valas/ forex dengan tujuan menghindari Resiko Yang dialami dalam perdagangan valuta asing.

2. Sebaiknya PT. Monex Investindo Futuresa dalam mencari nasabah

untuk berinvestasi valas/forex memberikan pengarahan-pengarahan tentang pengertian valas dan manfaat berinvestasi valas dan resiko-resiko yang dihadapi, agar nasabah mengerti secara mendetail tidak hanya memberikangambaran yang baik-baik tentang keuntungan tanpa memberikan resiko-resiko yang dihadapi.