UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 050729 TG. PURA T.A 2013/2014.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Talking
Stick pada Mata Pelajaran IPS di Kelas
V SD Negeri 050729 Tg. Pura
T.A 2013/2014
SKRIPSI
S
SkkrriippssiiDDiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M
MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P
PaaddaaJJuurruussaannPPGGSSDDSS--11
Oleh :
JURIA SARI
1102111004
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan Oleh :
J
JUURRIIAASSAARRII N
NIIMM..111100112211111100004 4
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Telah dipertahankan dalam ujian Skripsi pada Tanggal 27Maret 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, 27 Maret 2014 Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Drs. Nasrun, MS Drs. Khairul Anwar, M.Pd
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini diajukan Oleh :
J
JUURRIIAASSAARRII N
NIIMM..1111002211111100004 4
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Telah Memenuhi Syarat dan Disetujui Untuk Diajukan dan Dipertahankan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Medan, 27 Maret 2014 Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Robenhart Tamba, M.Pd Nip: 19611125 198703 1003
Disetujui oleh, Ketua Jurusan PGSD FIP
Drs. Khairul Anwar, M.Pd NIP. 195807091985011001
(4)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Shalawat berangkaikan salam penulis sampaikan kepada guru terbaik bagi umat didunia ini Rasulullah SAW.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan 5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
7. Ibu Drs. Risma Sitohang, M.Pd, Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd, dan Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal pengetahuan kepada penulis.
9. Bapak Zulham, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 050729 Tg. Pura, dan Ibu Rima Ferisian, S.Pd selaku Guru kelas V yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
10. Terimakasih yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Ayahanda Alm. Edward dan Ibunda Elly Farida yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai, pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta doa yang tulus dan tidak kenal lelah untuk membimbing sehinggga penulis
(5)
iii
bisa melanjutkan dan menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Semoga Allah memberikan sebaik-baiknya tempat untuk kalian di Syurga-Nya kelak.
11. Buat Abang/Kakak saya Ilhamuddin/istri, Fitri Dahliana/suami, M.Khalik Mubaraq/istri, dan adik saya Rina Silfiana. Terimaksih telah banyak memberikan do’a dan motivasi sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai.
12. Terimakasih kepada soulmate ku tercinta dr. Alfi Syahrin yang telah menemani dan mendukung saya dalam meraih gelar Sarjana Ilmu Pendidikan ini baik dari segi materi, motivasi maupun kasih sayang yang tiada terhingga. 13. Terimakasih kepada para sahabat Atika Dwiyufani Harahap, S.Pd, JERAAD
yaitu: Ester Marisa Fitriani Sihombing, S.Pd, Siti Khairani, S.Pd, Ayuli Villayani, S.Pd, Gihari Eko Prasetyo, S.Pd, dan Siti Ramadhani, S.Pd, teman-teman PPL dan Posko Pelangi, teman-teman seperjuangan Rizki Evrillia, S.Pd, Komting C.reg Eza Budiono, S.Pd dan seluruh warga C.Reguler 1 angkatan 2010.
Dengan segala keterbatasan, penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi tata bahasa, penulisan, isi dan sebagainya. Untuk itu penulis sangat berterimakasih apabila ada masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat meemberikan manfaat bagi pembaca dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Medan, Maret 2014 Penulis
(6)
i
ABSTRAK
JURIA SARI, NIM 1102111004 “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014.
Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah kurangnya motivasi siswa kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura terhadap pembelajaran IPS yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya motivasi yang diberikan guru kelas, pembelajaran yang kurang menarik dan kurangnya variasi metode dan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Batasan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran talking stick untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan Jasa-Jasa Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki di SD Negeri 050729 Tg. Pura. Objek dari penelitian ini adalah model pembelajaran talking stick yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan Jasa-jasa Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi dan angket.
Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh data 16 orang siswa masih belum mencapai nilai minimal (memiliki motivasi rendah) dalam bentuk persentase 53,33%, dan 14 orang siswa telah mencapai nilai minimal (memiliki motivasi tinggi) dalam bentuk persentase 46,67% dari nilai minimal yang ditentukan yaitu 7.00. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data peningkatan motivasi belajar siswa yaitu 6 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 20% dan pada pertemuan 2 yaitu 10 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 33.33% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Dan pada siklus II persentase motivasi belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat motivasi belajar siswa, yaitu: pada pertemuan 1 terdapat 18 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 60.00% dan pada pertemuan 2 terdapat 28 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 93.33%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Talking stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 050729 Tg.Pura. oleh karena itu, model pembelajaran talking stick dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
(7)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Belajar ... 9
2.1.1 Pengertian Belajar ... 9
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ... 12
2.2 Hakikat Motivasi Belajar ... 14
2.2.1 Definisi Motivasi Belajar ... 14
2.2.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 17
2.2.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 18
2.2.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 19
2.2.5 Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah ... 20
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 21
2.3 Model Pembelajaran Talking Stick ... 23
2.4 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 26
2.5 Materi Pokok Jasa-jasa Tokoh Perjuangan dalam Mempersiap- kan Kemerdekaan Indonesia ... 28
(8)
v
2.6 Kerangka Berfikir ... 33
2.7 Hipotesis Tindakan ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Subjek/objek Penelitian ... 36
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 36
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 37
3.5 Desain Penelitian ... 37
3.6 Prosedur Penelitian ... 39
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.8 Teknik Analisis Data ... 45
3.9 Jadwal Penelitian ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 49
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
4.3 Pembahasan Hasil Observasi Motivasi Guru ... 78
4.4 Lembar Kuesioner/ Angket Motivasi Belajar ... 79
4.5 Temuan dalam Penelitian ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
(9)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Motivasi Belajar ... 45
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 48
Tabel 4.1 Persentase Perolehan Skor Angket Motivasi Siswa ... 51
Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 57
Tabel 4.3 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I Pertemuan 1 ... 58
Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 60
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I Pertemuan 2 ... 61
Tabel 4.6 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 68
Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus II Pertemuan 1 ... 69
Tabel 4.8 Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus II Pertemuan 2 ... 71
Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus II Pertemuan 2 ... 73
Tabel 4.10 Peningkatan Motivasi Siswa Perindividu ... 76
Tabel 4.11 Jumlah Siswa yang Termotivasi pada Setiap Aspek Motivasi Belajar ... 77
Tabel 4.12 Hasil Observasi Motivasi Guru ... 78
(10)
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Suasana Persidangan BPUPKI... 28
Gambar 2.2 Muhammad Yamin... 30
Gambar 2.3 Prof. Dr. Soepomo ... 30
Gambar 2.4 Ir. Soekarno... 30
Gambar 2.5 Anggota Panitia Sembilan ... 31
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK Model Kemmis ... 38
Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 49
Gambar 4.2 Suasana Kelas Saat Siswa Mengisi Lembar Angket ... 50
Gambar 4.3 Siswa Membaca Kembali Materi yang telah Dipelajari ... 53
Gambar 4.4 Siswa Menerima Tongkat Secara Bergilir ... 54
Gambar 4.5 Guru Menjelaskan Materi ... 55
Gambar 4.6 Siswa Menjawab Pertanyaan di Depan Kelas ... 65
Gambar 4.7 Siswa Bersemangat Membantu Siswa Lain... 66
(11)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ... 85
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa ... 86
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 87
Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 93
Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 99
Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 105
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Lembar Observasi ... 111
Lampiran 8 Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 1 ... 113
Lampiran 9 Lembar Observasi Siklus I Pertemuan 2 ... 115
Lampiran 10 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 1 ... 117
Lampiran 11 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan 2 ... 119
Lampiran 12 Lembar Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 121
Lampiran 13 Lembar Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ... 123
Lampiran 14 Lembar Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 125
Lampiran 15 Lembar Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 ... 127
Lampiran 16 Angket Untuk Siswa ... 129
Lampiran 17 Tabel Angket Pra Tindakan ... 132
Lampiran 18 Tabel Angket Siswa Siklus 1 ... 134
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab melalui pendidikan dapat tercipta sumber daya manusia yang mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Peningkatan kualitas sumber daya manusia jauh lebih mendesak untuk direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.
Di era globalisasi ini, program pembelajaran seakan-akan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas terlihat tegang dan membosankan. Guru sibuk menyampaikan materi tanpa mau tau tentang siswanya paham atau tidak. Kebanyakan guru dalam mendidik biasanya monoton dan tidak melakukan variasi-variasi dalam proses pembelajaran. Banyak juga diantara guru-guru yang mendidik dengan emosi ketika siswa sulit mengerti materi yang disampaikan dan atau ketika siswa berbuat kesalahan. Guru juga kurang mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajarnya. Disamping itu, masih banyak lagi hal-hal lain yang ikut mempengaruhi upaya pencapaian keberhasilan pembelajaran.
Jadi, singkatnya masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan keterampilan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, siswa terbiasa untuk mengingat dan menimbun informasi, tanpa berusaha untuk
(13)
2
menghubungkan yang diingat itu dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, siswa merasa bosan dan mengantuk saat proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran terutama pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Kenapa di Sekolah Dasar (SD)? Karena pendidikan di Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan dasar yang berfungsi sebagai peletakan dasar-dasar keilmuan dan membantu mengoptimalkan perkembangan siswa melalui pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Tujuan akhir dari pendidikan dasar ialah diperolehnya pengembangan pribadi siswa yang membangun dirinya dan ikut serta bertanggung jawab terhadap pengembangan kemajuan bangsa dan negara, mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan mampu hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan yang dimilikinya yang sejalan dengan nilai-nilai yang ada dalam lingkungan dimana ia berada.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar yang mengembangkan pribadi siswa dalam bermasyarakat adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat.
(14)
3
Jadi, pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS saat ini dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia, sehingga eksistensi pendidikan IPS benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis.
Dalam proses belajar mengajar motivasi belajar siswa sangat besar pengaruhnya dalam menentukan tingkat pemahaman siswa dan pencapaian dalam tujuan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan menunjukkan beberapa sikap antara lain tekun menghadapi tugas, mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, memperhatikan pelajaran, lebih senang bekerja mandiri, dan senang melakukan hal yang menarik dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki semangat belajar yang tinggi pula, sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah kemungkinan besar akan rendah pulalah semangat belajarnya sehingga siswa menjadi sulit mengerti materi yang disampaikan oleh guru.
Sayangnya, kenyataan yang ada dilapangan tidak seperti yang diharapkan dalam tujuan pendidikan tersebut. Ketika peneliti melakukan observasi di SD Negeri 050729 Tg. Pura di kelas V diperoleh fakta bahwa masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang memiliki kegunaan yang besar bagi siswa dibandingkan dengan pendidikan IPA dan Matematika yang mengkaji bidang pengembangan dalam sains dan teknologi. Hal ini dapat disimpulkan dari uraian guru kelas V yang bernama Rima Ferisian yang menjelaskan bahwa para
(15)
4
siswanya lebih cenderung menyenangi pelajaran IPA dan matematika dibandingkan dengan pelajaran IPS dan mendapat nilai yang tinggi terhadap ke2 pelajaran tersebut. Bu Rima juga mengatakan bahwa siswanya harus diberi ancaman hukuman terlebih dahulu agar mau mengerjakan soal latihan IPS dengan tekun di dalam kelas.
Selain itu, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas V di SD Negeri 050729 Tg. Pura. Beberapa siswa tersebut mengatakan bahwa pelajaran IPS terlalu banyak bercerita dan membuat para siswa mengantuk dan bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan guru di kelas masih disajikan secara monoton melalui kegiatan ceramah dan text bookoriented sehingga banyak siswa yang kurang menunjukkan motivasinya dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran IPS. Sementara motivasi sangat penting dimiliki siswa untuk kelancaran belajarnya.
Dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa di sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan dan mampu membangun motivasi belajar yang optimal, oleh karena itu dalam mendesain kegiatan belajar yang optimal diperlukan kecermatan guru dalam memilih teori, model dan metode pengajaran yang akan diterapkan. Tidak semua teori, model dan metode pengajaran cocok untuk semua mata pelajaran yang diajarkan karena setiap mata pelajaran memiliki karekteristik tersendiri.
Dalam pembelajaran IPS guru juga kurang mampu dalam menciptakan situasi belajar yang menarik, sehingga dalam setiap pertemuan pembelajaran IPS terjadi proses belajar mengajar yang monoton dan membosankan. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih kurang efektif dan tidak
(16)
5
bervariasi. Guru tidak mampu mensosialisasikan model pembelajaran yang unik dan menyenangkan ke dalam kelas. Terutama di SD seharusnya dibuat semenarrik mungkin dan menyajikan cara-cara yang mudah dipahami oleh siswa sehingga mereka menyukai mata pelajaran IPS.
Peniliti juga mengamati proses pembelajaran IPS di kelas V pada pokok bahasan Jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siswa tampak kurang termotivasi dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran. Dari jumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki diperoleh data, 5 orang siswa yang tekun menghadapi tugas dalam bentuk persentase 16,67%, 3 orang siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru dalam bentuk persentase 10%, 6 orang siswa yang serius memperhatikan pelajaran dalam bentuk persentase 20%, dan 16 orang siswa yang tidak menunjukkan indikator tersebut (bermotivasi rendah) dalam bentuk persentase 53,33%.
Dari jumlah 30 orang siswa juga di peroleh data, 16 orang siswa masih belum mencapai nilai minimal (memiliki motivasi rendah) dalam bentuk persentase 53,33%, dan 14 orang siswa telah mencapai nilai minimal (memiliki motivasi tinggi) dalam bentuk persentase 46,67% dari nilai minimal yang ditentukan yaitu 7.00.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan model pembelajaran Talking Stick pada pelajaran IPS. Model pembelajaran ini peneliti tawarkan untuk menjawab permasalahan guru terhadap motivasi siswa yang rendah terhadap pelajaran IPS. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang
(17)
6
menyenangkan dan juga dapat melatih siswa untuk berbicara mengeluarkan pendapatnya saat proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Berbagai faktor tersebut dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan text book oriented.
2. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih kurang efektif dan tidak bervariasi.
3. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS hanyalah pelajaran hafalan yang sangat membosankan.
4. Siswa beranggapan pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang penting
5. Guru kurang memberi motivasi siswa saat belajar 6. Siswa kurang dilibatakan dalam pembelajaran IPS 7. Siswa tidak bergairah mengikuti pelajaran
(18)
7
1.3 Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka penulis perlu membuat batasan masalah untuk memperjelas pokok penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti dari penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia”di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014.
(19)
8
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah melakukan penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
b. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk memilih variansi dalam proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kualifikasi profesionalisme guru dan para guru akan menyadari pentingnya pemilihan penggunaan model pembelajaran dalam menanamkan konsep pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas guru dan pada akhirnya peningkatan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran Talking Stick, dan juga sebagai bahan acuan untuk meniliti di sekolah lain.
(20)
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran talking stick pada pokok bahasan jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sehingga model pembelajaran tersebut merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menyampaikan materi jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerrdekaan Indonesia di kelas V.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh data 16 orang siswa masih belum mencapai nilai minimal (memiliki motivasi rendah) dalam bentuk persentase 53,33%, dan 14 orang siswa telah mencapai nilai minimal (memiliki motivasi tinggi) dalam bentuk persentase 46,67% dari nilai minimal yang ditentukan yaitu 7.00. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data peningkatan motivasi belajar siswa yaitu 6 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 20% dan pada pertemuan 2 yaitu 10 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 33.33% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Dan pada siklus II persentase motivasi belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat motivasi belajar siswa, yaitu: pada pertemuan 1 terdapat 18 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 60.00% dan pada pertemuan 2 terdapat 28 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 93.33%.
(21)
83
Siswa juga sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata kelas motivasi belajar IPS yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran talking stick lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
5.2 Saran
Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 050729 Tg. Pura agar terus membimbing dan memotivasi guru tentang penggunaan metode dan model pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran. Agar hasil belajar maksimal dan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.
Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru harus selalu mengamati keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan selalu memberikan motivasi pada siswa. Guru juga sebaiknya tidak terlalu monoton dalam menyajikan materi pembelajaran pada siswa agar siswa tidak merada jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sejenis sebaiknya lebih memperhatikan dalam memaksimalkan pengguhnaan waktu dan sarana sehingga membuat siswa lebih siap dalam pembelajaran.
(22)
84
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.
Hanafiah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Rapika Aditama
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetaguan Sosial 5. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Wahyono, Budi. 2012. Pendidikan Ekonomi dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. [online] tersedia:
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Referensi (GP Press Group)
Yuliati, Reny. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(1)
6
menyenangkan dan juga dapat melatih siswa untuk berbicara mengeluarkan pendapatnya saat proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Berbagai faktor tersebut dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan text book oriented.
2. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih kurang efektif dan tidak bervariasi.
3. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS hanyalah pelajaran hafalan yang sangat membosankan.
4. Siswa beranggapan pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang penting
5. Guru kurang memberi motivasi siswa saat belajar 6. Siswa kurang dilibatakan dalam pembelajaran IPS 7. Siswa tidak bergairah mengikuti pelajaran
(2)
1.3
Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka penulis perlu membuat batasan masalah untuk memperjelas pokok penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014”.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti dari penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014?”.
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan “Jasa-jasa Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SD Negeri 050729 Tg.Pura T.A 2013/2014.
(3)
8
1.6
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah melakukan penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
b. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk memilih variansi dalam proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kualifikasi profesionalisme guru dan para guru akan menyadari pentingnya pemilihan penggunaan model pembelajaran dalam menanamkan konsep pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas guru dan pada akhirnya peningkatan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran Talking Stick, dan juga sebagai bahan acuan untuk meniliti di sekolah lain.
(4)
82
5.1
Kesimpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 050729 Tg. Pura T.A 2013/2014, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran talking stick pada pokok bahasan jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sehingga model pembelajaran tersebut merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menyampaikan materi jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerrdekaan Indonesia di kelas V.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal diperoleh data 16 orang siswa masih belum mencapai nilai minimal (memiliki motivasi rendah) dalam bentuk persentase 53,33%, dan 14 orang siswa telah mencapai nilai minimal (memiliki motivasi tinggi) dalam bentuk persentase 46,67% dari nilai minimal yang ditentukan yaitu 7.00. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh data peningkatan motivasi belajar siswa yaitu 6 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 20% dan pada pertemuan 2 yaitu 10 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 33.33% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Dan pada siklus II persentase motivasi belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat motivasi belajar siswa, yaitu: pada pertemuan 1 terdapat 18 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 60.00% dan pada pertemuan 2 terdapat 28 orang siswa bermotivasi tinggi dalam bentuk persentase 93.33%.
(5)
83
Siswa juga sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata kelas motivasi belajar IPS yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran talking stick lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan guru dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
5.2
Saran
Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 050729 Tg. Pura agar terus membimbing dan memotivasi guru tentang penggunaan metode dan model pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran. Agar hasil belajar maksimal dan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.
Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru harus selalu mengamati keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan selalu memberikan motivasi pada siswa. Guru juga sebaiknya tidak terlalu monoton dalam menyajikan materi pembelajaran pada siswa agar siswa tidak merada jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sejenis sebaiknya lebih memperhatikan dalam memaksimalkan pengguhnaan waktu dan sarana sehingga membuat siswa lebih siap dalam pembelajaran.
(6)
84
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED.
Hanafiah. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Rapika Aditama
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetaguan Sosial 5. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Wahyono, Budi. 2012. Pendidikan Ekonomi dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. [online] tersedia:
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Referensi (GP Press Group)
Yuliati, Reny. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.