PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MENGUASAI HASIL PENGUKURAN SISWA KELAS X TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

(1)

Volume 15 No 1, April 2014

ISSN: 08547468


(2)

JURNAL

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

VOLUME 15 NO 1, APRIL 2014 ISSN : 0854-7468

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DAFTAR ISI

Hal Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Kepala Smk Di Medan 1-13

Benyamin Situmorang

Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 14-22 Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan HasilBelajar Menjahit

Paningkat Siburian

Lubang Kancing Paspoille PadaSiswa Kelas XI Tata BusanaSMK Negeri 1 Laguboti. 23-29

Januarti Sidabutar & Nurmaya Napitu

Efektivitas Penggunaan Job Sheet Pada Pembelajaran Praktik Jurusan 30-37 Pendidikan Teknik Otomotif FT UNM

Muhammad Yahya

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan 38-47

Dasar Teknik Bangunan (Pdtb) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 1 Stabat

Rinto Sitinjak & Kristian

Analisis Reduksi Harmonisa Pada Variable Speed Drive Menggunakan Filter Lc 48-67 Dengan Beban Motor Induksi Tiga Fasa

Maharani Putri, Usman Bafaai & Marwan Ramli

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Pengajaran Kompleks 68-78 (Complex Intruction) Dalam Pembelajaran Kompetensi Menganalisis Rangkaian Kemagnetan

Faisal S Samosir & Marsangkap Silitonga

Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil 79-95 Belajar Merakit Personal Computer(PC) Pada Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan

Di SMK Negeri 1 Tanjung Pura Haris Nasution & Nelson Sinaga

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing 96-107

dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

Novida Simanjuntak & Pintauli Saragih

Perbedaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar-Dasar Gambar Teknik Antara Pembelajaran 108-118

Reciprocal Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknikonstruksi Batu Dan Beton Smk Negeri 2 Binjai

Beriman Lumban Toruan & Ronald Butarbutar

Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan 119-126 Perangkat Lunak Electrical Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0


(3)

JURNAL

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

VOLUME 15 NO 1, APRIL 2014 ISSN : 0854-7468

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Penerbit:

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Pemimpin Umum/Penanggungjawab Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd

(Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan)

Redaksi

Ketua : Prof. Dr. Sumarno, M.Pd

Sekretaris : 1. Dr. Nathanael Sitanggang, M.Pd 2. Dra. Rosnelli, M.Pd

Redaktur Ahli : Prof. Selamat Triono, M.Sc., Ph.D Redaktur Pelaksana : Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc Anggota Redaktur : 1. Dr. Salman Bintang, M.Pd 2. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd 3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd 4. Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd 5. Ir. Riski Elpari Siregar, MT Mitra Bestari : 1. Prof. Dr. Eko Hariadi, M.Pd

(Universitas Negeri Surabaya)

2. Dr. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng (Universitas Negeri Makasar)

Tata Usaha/Pelaksana : 1. Fauzia, S.Pd., M.Hum 2. R. Desi Novita Sianturi, SE Setting dan Tata Letak

Nur Basuki, S.Pd., M.Pd Rusdi Salman, ST., MT

Alamat Redaksi: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Medan (20221)

E-mail : masno63@yahoo.co.id

Semua tulisan yang ada dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan bukan merupakan cerminan dan/atau pendapat Dewan Redaksi, tanggungjawab terhadap isi sepenuhnya terletak pada penulis


(4)

PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb., salam bahagia dan sejahtera bagi kita semua. Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berbagai nikmat yang telah dikarunikan kepada Tim Redaksi, Penulis, semua civitas akademika Fakukltas Teknik dan semua sumber daya manusia pendukung, Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Volume 15 No. 1 Tahun 2014 dapat diterbitkan.

Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tugas pokok seorang dosen. Dengan tugas pokok ini seorang dosen wajib melakukan aksi untuk menemukan alternatif tindakan guna menyelesaikan masalah-masalah pendidikan. Bagi dosen Fakultas Teknik, aksi Tri Dharma Perguruan Tinggi diarahkan untuk perbaikan pendidikan teknologi dan kejuruan, baik melalui pengajaran, pengabdian dan penelitian. Salah satu aksi dosen dalam memasyarakatkan hasil penelitiannya adalah dengam mengirimkan ringkasan hasil penelitian ke jurnal-jurnal penelitian.

Pada Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Volume 15 No. 1 Tahun 2014 ini terhimpun sepuluh tulisan yang berasal dari penelitian dosen atau dosen dan mahasiswanya dengan pendekatan penelitian yang berbeda-beda. Ada dua tulisan yang merupakan hasil penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, ada empat menggunakan pendekatan korelasional, ada dua yang menggunakan pendekatan evaluasi, dan dua menggunakan pendekatan eksperimen.

Akhirnya Tim Redaksi mengucapkan terima kasih kepada penulis yang mengirim tulisan hasil penelitiannya dan telah dimuat pada edisi Volume 15 No. 1 Tahun 2014, dan semoga isi Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ini dapat bermanfaat.

Wassalam

Redaksi


(5)

A. Penyerahan Naskah

Naskah yang akan diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, harus memenuhi ketentuan berikut :

1. Naskah diserahkan dalam dua media CD dan print out. Pengetikan naskah menggunakan Microsoft Word dan ber-extension DOC atau RTF. CD dan print out yang sudah dikirim menjadi milik Tim Redaksi

2. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah belum pernah diterbitkan, sedang diproses atau ditolak oleh majalah lainnya.

3. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah tidak plagiat. 4. Naskah diterima 2 (dua) bulan sebelum waktu penerbitan untuk dikoreksi

5. Page Setup: portrait A4, kanan 2,5 cm, kiri 3 cm, Atas 2.5 cm, bawah 3 cm. Format 2 kolom, Spacing kolom 0,5 cm

B. Penulisan Naskah

1. Judul Naskah : Kapital (Title Case), Arial 14pt (Bold), Posisi Center

2. Nama Penulis : Kapital Sesuai dengan kaidah EYD, tanpa gelar, Time New Roman 12pt (bold) center, Keterangan tentang penulis (jabatan keanggotaan) dicantumkan pada catatan kaki

3. Abstrak dan kata kunci : Abstrak Time New Roman 12pt (bold) center, isi abstrksi 10pt, justify (rata kiri-kanan) tanpa ada pemenggalan kata di akhir baris. Sedangkan kata kunci Time New Roman 10pt (bold)

C. Isi Naskah

Meliputi: Pendahuluan, Masalah, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Analisis, Hasil Pembahasan, Kesimpulan

Sub Judul Tingkat 1 Huruf Time New Roman , 12pt bold Sub Judul Tingkat 2 Huruf Time New Roman , 10pt bold

D. Isi Paragraf

1. Penulisan simbol matematis dan kata teknik sesuai yang umum dipakai dan system yang dipakai adalah system satuan internasional (SI)

2. Naskah bahasa Indonesia diketik sesuai EYD dan kata – kata yang dipergunakan merupakan bahasa kata baku ( sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia )

3. Gambar dan tabel harus didekatkan dengan keterangan, harus diberi judul (Arial 9pt) dan diber nomor urut

E. Referensi

Setiap naskah harus mencantumkan referensi yang diacu. Tata tulis mengacu APA (American Psychological Association).


(6)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 96

PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL

BELAJAR MENGUASAI HASIL PENGUKURAN SISWA KELAS X TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA Novida Simanjuntak1), Pintauli Saragih2) Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

Pintauli1358@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Perbedaan Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing Dengan Siswa Yang Diajarkan Dengan strategi Pembelajaran Ekspositori pada Siswa Kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, SMK Negeri 2 Siatas Barita T.A 2013/2014

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang mengikuti kompetensi Menguasai Hasil Pengukuran yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil seluruh sampel atau secara total sampling, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing adalah kelas X TPL-1 yang berjumlah 30 siswa serta kelas X TPL-2 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan model pembelajaran Ekspositori) yang berjumlah 30 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 60 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh terdapat perbedaan hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran antara strategi Pembelajaran problem Posing tipe pre solution posing dengan strategi pembelajaran ekspositori, dimana hasil belajar Menguasai hasil pengukuran untuk kelas yang menerapkan strategi Pembelajaran problem Posing tipe pre solution posing lebih tinggi dari hasil belajar Menguasai hasil pengukuran untuk kelas yang menerapkan pembelajaran Ekspositori. Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 24,93 dan rata-rata pada kelas kelompok ekspositori sebesar 23,20. Untuk menguji normalitas data digunakan uji lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas instrumen Menguasai Hasil Pengukuran dengan strategi Pembelajaran problem Posing tipe pre solution posing diperoleh Thitung sebesar 0,1078 dan Ttabel sebesar 0,1610

karena Thitung < Ttabel atau 0,1078 < 0,1610, maka data instrumen pada kelas eksperimen pada

kategori normal, uji normalitas instrument Menguasa hasil pengukuran dengan stategi pembelajaran ekspositori diperoleh Thitung sebesar 0,1065 dan Ttabel = 0,1610 karena Thitung < Ttabel atau 0,1065 <

0,1610, maka data instrumen pada kelas kontrol pada kategori normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar menguasai hasil pengukuran diperoleh Xhitung sebesar 0,575 dan Xtabel 3,84 karena Xhitung

<Xtabelatau 0,575 < 3,84 maka seluruh varians adalah homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh

data varians hasil penelitian homogen.

Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat Perbedaan Antara strategi Pembelajaran problem Posing tipe pre solution posing Dengan Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai hasil pengukuran Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Siatas barita Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini terlihat dari nilai thitung = 2,49 yang lebih besar dari ttabel yaitu 1,674.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing, Hasil Belajar, Menguasai Hasil Pengukuran.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena pendidikan


(7)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 97

itu adalah salah satu aset bangsa yang harus dikembangkan untuk meningkatkan SDM yang berkompeten.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan sadar dan secara systematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat berkembang dan terarah kepada tujuan tertentu.Menurut UU Sisdiknas, Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan bukan hanya untuk memperbaiki tingkat kepintaran siswa akan tetapi menjadikan siswa yang berakhlak. Seperti yang diutarakan oleh Ahmadi 2003 :88 yaitu, Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mengarah kehidupan rohani yang tidak membiarkan manusia itu kearah alamnya saja melainkan menjadikannya sebagai mahluk sosial yang dibawa kearah yang berbudaya juga.

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Selain itu ada beberapa permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan

kebutuhan, dan mahalnya biaya pendidikan.

Untuk memperbaiki pendidikan yang ada di indonesia, terkususnya di SMK Negeri 2 Siatas Barita, perlu memperbaiki kualitas sistem pengajaran , yaitu dengan memerankan strategi pembelajaran yang sesuai dan meningkatkan minat yang mengarah pada hasil belajar siswa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Guru bidang studi Mengguasai Hasil Pengukuran di SMK Negeri 2 Siatas Barita, Hasil Belajar siswa disana tidak mencapai 75, padahal tingkat ke tuntasan yang berlaku di SMK N2 Siatas Barita adalah 80. Setengah dari siswa tidak mencapai ketuntasan minimum .

Hasil belajar merupakan peroleh nilai yang di dapat siswa lewat hasil ujian. Hasil belajar yang sering

disebutdengan istilah “scholastic

achievement” atauacademic achievement” adalah seluruhkecakapan dan hasil yang dicapai melaluiproses belajar mengajar di sekolah yangdinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilaiberdasarkan tes hasil belajar.Menurut Gagne dan Briggs dalam Rudi (2011:3) menyatakan bahwa hasil belajarmerupakan kemampuan internal (capability)yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dansikap yang telah menjadi milik pribadiseseorang dan memungkinkan seseorang itumelakukan sesuatu.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003 : 54), yaitu : (1). faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar


(8)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 98

diri siswa) seperti : faktor keluarga, lingkungan, sekolah. (2). Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), seperti : minat, bakat, motivasi. Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis melakukan observasi ke SMK negeri 2 siatas Barita,mata pelajaran menguasai Hasil Pengukuran (MHP) pada semester ganjil Tahun Ajaran 2013.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu institusi pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas SDM yang dituntut dalam kompetensi di bidang keteknikan.SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing.

Strategi yang selama ini digunakan oleh Guru bidang studi Menguasai hasil pengukuran di SMK Negeri 2 Siatas Barita adalah strategi pembelajaran Ekspositori. Yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi pada guru. Strategi ini dianggap lebih efektif karena guru memberikan informasi secara keseluruhan kepada siswa. Menurut Sanjaya (20 09: 177) startegi pembelajaran Ekspiositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaaran secara optimal. Padahal, jika dilihat di lapangan, siswa yang diajari strategi pembelajaran

Ekspositori tidak aktif dalam proses belajar mengajar. Karena siswa di perankan sebagai penerima informasi saja.

Salah satu strategi pembelajaran yang menurut penulis dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi pelajaran yang memerlukan pemahaman dalam perhitungan, tanpa melupakan strategi pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran adalah strategi pembelajaran problem posing tipe pre-solution posing. Strategi pembelajaran pembelajaran problem posing tipe pre-solution merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk tidak hanya mendengar , namum mampu mengajukan soal sendiri melalui pelajaran soal (berlatih soal secara mandiri) Strategi pembelajaran problem posing tipe pre-solution posing menuntut siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Penerapan stategi pembelajaran problem posing tipe pre- solution posing untuk mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran di SMK Negeri 2 Siatas Barita kelas X Teknik Pemanfaata Tenaga Listrik diharapkan lebih efektif, karena siswa akan belajar lebih aktif dalam berpikir.

Dengan demikian, pembelajaran problem posing tipe pre-solution posing sebagai suatu strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang diharapkan dapat mengubah keadaan


(9)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 99

atau situasi belajar yang lebih baik, yang akhirnya dapat memacu siswa untuk lebih aktif membuat suatu garis hubung antara semua pengetahuan yang dimilikinya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

KERANGKA TEORITIS

1. Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

Problem Posing merupakan salah satu strategi pembelajaran dengan pendekatan pengajuan soal. Menurut Brown dan Walter dalam (abdusyakir 2011: 4) informasi atau situasi problem posing dapat berupa gambar, benda manipulatif, permainan, teorema atau konsep, alat peraga, soal, atau penyelesaian dari suatu soal.

Strategi pembelajaran Problem Posing Tipe Pre-solution posing ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran berdasarkan masalah atau problem based instruction. Menurut Trianto (2009:91), Strategi berbasis masalah memerankan kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan masalah yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri.

2.Strategi Pembelajaran Ekspositori Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan.Dalam konteks pembelajran, ekspositori merupakan strategi yang

dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada siswa.Jadi, strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Menurut Roy Killen dalam Sanjaya (2006 : 179) , menanamkan strategi ini sebagai istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Introduction) karena materi pembelajaran tersebut langsung disampaikan kepada siswa.

Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar murid-murid dituntut untuk selalu memusatkan perhatian terhadap pelajaran, kondisi kelas harus sunyi dan semua murid duduk ditempat masing-masing mengikuti uraian guru. Menurut sanjaya (2006:179) strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan yang berorientasi pada Guru.

3. Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran

Menurut Salvin dalam Trianto (2009: 16) menyatakan bahwa,Learning takkes place many ways. Some time it is international, as when students acquire information presented in a classroom or when the look something up in the encyclopedia. Some time it is unintentional, as in the case of the child’s reaction on the needle. All sort of learning are going on all the


(10)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 100

time.Menurut Anthony Robbin dalam Trianto (2009: 15), Belajar merupakan proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah di pahami dan sesuatu (pengetahuan) baru. Dari defenisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu: (1) penciptaan hubungan, (2)sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah di pahami, dan (3) sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dalam hal ini, belajar tidak hanya diawali dari hal yang tidak tau menjadi tau, tapi diawali dari hal yang sudah tau sebelumnya dan semakin tau.Menguasai Hasil Pengukuran merupakan salah satu mata diklat pada bidang keahlian Teknik Elektronika yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, khususnya mengenai alat ukur komponen elektronika. Dengan demikian hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran merupakan penguasaan siswa berupa pengetahuan dan keterampilan kognitif yang berisi wawasan siswa mengenai pemahaman materi.

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Siatas Barita pada pada siswa tingkat I, Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Listrik, pada semester ganjil (I) bulan Juli Samapi Agustus Tahun Ajaran 2013/2014

B. Populasi Dan Sampel

Menurut Arikunto (2005:130), Populasi adalah keseluruhan subjek pnelitian. Berdasarkan pendapat tersebut,

maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Pemanfaatan Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014. Yang terdiri dari 2 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa. Yaitu kelas 1 Teknik Pemanfaatan Listrik 1 (1TPTL1) berjumlah 30 siswa dan kelas 1 Teknik Pemanfaatan Listrik 2 (1TPTL2 ) berjumlah 30 siswa.

Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak, yaitu kelas eksperimen dan kelas konrol. Dengan ketentuan setiap kelas dianggap mempunyai tingkat pengetahuan dasar yang samadikarenakan nilai rata rata nem yang masuk ke sekolah SMK Negeri 2 Siatas Barita diatas 7,00, sehingga tidak diadakan tes. Menurut sampel diatas, Kelas 1 TPTL 1 menjadi kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar strategi pembelajaran problem posing tipe presolution posing dan kelas 1 TPTL 2 menjadi kelas kontrol yaitu kelas yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

C. Validitas Tes

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas internal. Validitas internal ini digunakan untuk mendukung misi setiap bagian instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Untuk mengetahui ketepatan data dari variabel yang dimaksud digunakan teknik uji validitas dengan rumus,

Point Biserial yaitu :

γpbi = q

p S

x x

t t p


(11)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 101

D. Indeks Kesukaran Tes

Untuk menentukan taraf kesukaran soal, ditentukan dengan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2008:176), yaitu:

JS B P

E. Daya Pembeda

Untuk menghitung daya beda setiap butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Arikunto (2008:177) yaitu:

B B A A

J B J B

D 

F. Reliabilitas Instrumen

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Kudder-Richardson (KR) 21.

G. Deskripsi Data

a. Menghitung rata-rata (Mean) dengan rumus 

Dimana  Mean X = Jumlah skor N = Banyak data

b. Standard deviasi dihitung dengan rumus 

S =

 

1

2 2

   

N N

X X

N

H. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Untuk meguji normalitas data dapat digunakan rumus Liliefors (Sudjana, 2005 : 466)

I. Uji Homogenitas

Untuk mengitung homogenitas digunakan rumus

Kriteria pengujian adalah jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikan 5% maka data hasil penelitian adalah homogen.

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : µ0< µ1

Ha : µ0>µ1

Dimana:

µ0 = hasil belajar dengan steategi

pembelajaran TPS

µ1 = hasil belajar dengan model

pembelajaran ekspositori N

Xi X


(12)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 102

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Menguasai hasil pengukuran pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan setelah diberi perlakuan dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing diperoleh data sebagaiberikut :

Rata – rata skor = 24,93; varians = 6,6; skor tertinggi = 30 dan skor terendah = 20 dengan jumlah sampel 30 orang. Setelah dilakukan perhitungan, didapat banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan ujung bawah kelas pertama dimulai dari 20, maka distribusi frekuensi mengenaihasil belajar yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

No Interval Xi Fo Fr 1 19-20 19,5 2 6,67% 2 21-22 21,5 3 10,00% 3 23-24 23,5 9 30,00% 4 25-26 25,5 9 30,00% 5 27-28 27,5 4 13,33% 6 29-30 29,5 3 10,00%

Jumlah 30 100%

Gambar: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

2. Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika pada Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Ekspositori

Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan setelah diberi perlakuan dengan Pembelajaran Ekspositori diperoleh data sebagai berikut :

Rata – rata skor = 23,30; varians = 8,4; skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 17 dengan jumlah sampel 30 orang. Setelah dilakukan perhitungan, didapat banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan ujung bawah kelas pertama dimulai dari 17, maka distribusi frekuensi mengenai hasil belajar yang diajar dengam Pembelajaran Ekspositori dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori No Interval Xi F Fr

0 5 10

19,5 21,5 23,5 25,5 27,5 29,5

F

r

eku

es

i

A

n

s

o

lu

t


(13)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 103

1 17-18 17.5 2 6,67 % 2 19-20

19.5 4

10,00 % 3 21-22

21.5 5

16,67 % 4 23-24

23.5 8

30,00 % 5 25-26

25.5 8

26,67 % 6 27-28

27.5 3

10,00 %

Jumlah 30 100 %

Gambar: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori

B.Uji Persyaratan Analisis Data 1.Uji Normalitas

Untuk mengetahui data hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikansi = 0,05. Setelah dilakukan uji normalitas maka dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai To untuk kelas

eksperimen sebesar 0,1078, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis untuk uji Liliefors pada taraf signifikansi 0,05, sehingga didapat Ttabel sebesar

0,1610, dapat disimpulkan Thitung <Ttabel

dan data hasil belajar Menguasai hasil pengukuran padasiswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing adalah berdistribusi Normal.

Sedangkan untuk kelas control diperoleh nilai Thitung sebesar 0,1065,

kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis untuk uji Liliefors pada taraf signifikansi 0,05, sehingga didapat Ttabel

sebesar 0,1610, dapat disimpulkan Thitung<Ttabel dan data hasil belajar

Menguasai hasil pengukuran pada siswa yang diajar dengan Pembelajaran Ekspositori adalah berdistribusi Normal. 2. Uji Homogenitas

Data yang telah diuji normalitasnya, perlu diuji homogenitasnya sebelum membuktikan hipotesis penelitian. Untuk menguji homogenitas data penelitian digunakan uji F atau yang sering disebut uji Barlet. Uji homogenitas dilakukan dengan cara membandingkan varians terbesar dengan varians terkecil yang menghasilkan Fhitung. Setelah itu, Fhitung dikonsultasikan

pada tabel F dengan taraf signifikan 0,05.

Setelah dilakukan pengujian diperoleh bahwa nilai X2hitung = 0,575

dan X2tabel = 3,84, maka dapat

disimpulkan X2hitung < X2tabel yang berarti

data hasil belajar Menguasai hasil pengukuran antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem

0 5 10

17,5 19,5 21,5 23,5 25,5 27,5

Fr

e

kue

si

A

nsol

ut


(14)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 104

posing tipe pre solution posing dengan sis wa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori adalah Homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis statistic penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

Ho : µ 1 ≤ µ 2

Yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih rendah atau sama dengan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen darisiswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori

Ha : µ 1 > µ 2

Yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih tinggi dari hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori

Keterangan :

µ1 = Hasil Belajar siswa yang diajar

dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing

µ2 =Hasil Belajar siswa yang diajar

dengan Pembelajaran Ekspositori.

Untuk melihat perbedaan antara Strategi pembelajaran problem posing tipe presolution posing dengan Pembelajaran Ekspositori maka dilakukan Uji Hipotesis t satu pihak.Berikut table ringkasan pengujian hipotesis :

Tabel 4.6.Tabel Ringkasan Uji Hipotesis t Satu Pihak

Statistik Pembelajaran Problem Posing

Ekspositori

N 30 30

Max 30 27

Min 20 17

Mean 25,17 23,30

ΣX 755 699

ΣX2

19196 16506

SD 2,6 2,9

S2 6,7 8,4

thitung =

2,47

ttabel = 1,674 Status = Ho

ditolak

Berdasarkan tabel 4 diatas, diperoleh thitung sebesar 2,47 dan

dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikan 5%. Untuk menerima Ho maka criteria pengujian adalah thitung ≤

ttabel dengan dk = 58 dan tolak Ho jika

dalam keadaan lain. Hasil dari perhitungan diatas diperoleh nilai thitung =

2,47 > ttabel= 1,674, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih tinggi dari hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,


(15)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 105

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dengan rata-rata skor = 24,93 pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

2. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori memiliki hasil belajar yang lebih rendah dengan rata-rata skor = 23,20 pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih baik dari pada strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran. Yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dengan rata-rata hasil belajar 2493 lebih tinggi daripada penerapan strategi pembelajaran ekspositori dengan rata-rata 23,20 serta thitung =2,47> ttabel

=1,674

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya

hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan sosialisasi penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing pada guru mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran di SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar. 3. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing pada Siswa di SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Agar Kepala sekolah

mempertimbangkan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing sebagai strategi pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

2. Agar guru-guru menggunakan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam meningkatkan hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

3. Agar guru-guru menerapkan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dalam meningkatkan


(16)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 106

hasil belajar siswa yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusyakir. 2011. Pengaruh strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing terhadap hasil

belajar Fisika. Dalam

(http://www.google.co.id jurnal strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 25 mei 2013, 11:46 Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan.

Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Menejemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, B.1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Dwi.2011.Kemahiran Pengutaraan Masalah (Problem Posing) Bagi Pelajar Sekolah Menengah Di Kabupaten Bintan Indonesia dalam(http://www.google.co.id

jurnal strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 22 mei 2013, 13:25 Herawati, Putra. 2010.Pengaruh

Pembelajaran Problem

PosingTerhadap Kemampuan Pemahaman KonsepMatematika Siswa Kelas Xi Ipa SmaNegeri 6 Palembang(http://www.google.co.ids trategi pembelajaran problem posing) diakses tanggal 1 April 2013, 11:23

Mariam, Siti. 2011. Model Problem Posing Dalam Pembelajaran Barisan Aritmetika SMA Tahun Ajaran 2010/2011.Purworejo :Universitas Muhammadiyah

Purworejo dalam

https://www.google.com. Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing diakses jam 8:38 tgl 25 juni 2013-06-25

Ocha. 2012. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar memahami dasar dasar elektronikapada siswa kelas x program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 merdeka tahun ajaran 2011/2012. Medan : UNIMED

Rudy, Purwanto. 2011. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa PadaKompetensi Sistem Koordinasi Melalui MetodePembelajaran Teaching Game Team Terhadap

Siswa Kelas XiIpa Sma

SmartEkselensia Indonesia Tahun

Ajaran 2010-2011 dalam

(https://www.google.co.id jurnal tentang hasil belajar siswa diakses tanggal 19 April 2013, 11:36

Sanjaya, W.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sanjaya, W. 2006.Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Sari,Virgani.2007.Keefektifan Model

Pembelajaran Problem Posing Dibanding Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Compotition) Pada Kemampuan Siswa Kelas Vii Semester 2 Smp Negeri 16 Semarang Dalam


(17)

Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X

Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 107

Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pokok Himpunan Tahun Pelajaran

2006/2007 dalam

(http://www.google.co.id jurnal problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 1 April 2013, 11:28

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kencana

Zaini, Hisyam. 2002. Desain Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.


(1)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 102 HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Menguasai hasil pengukuran pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan setelah diberi perlakuan dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing diperoleh data sebagaiberikut :

Rata – rata skor = 24,93; varians = 6,6; skor tertinggi = 30 dan skor terendah = 20 dengan jumlah sampel 30 orang. Setelah dilakukan perhitungan, didapat banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan ujung bawah kelas pertama dimulai dari 20, maka distribusi frekuensi mengenaihasil belajar yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

No Interval Xi Fo Fr

1 19-20 19,5 2 6,67%

2 21-22 21,5 3 10,00%

3 23-24 23,5 9 30,00%

4 25-26 25,5 9 30,00%

5 27-28 27,5 4 13,33%

6 29-30 29,5 3 10,00%

Jumlah 30 100%

Gambar: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing

2. Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika pada Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Ekspositori

Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan setelah diberi perlakuan dengan Pembelajaran Ekspositori diperoleh data sebagai berikut :

Rata – rata skor = 23,30; varians = 8,4; skor tertinggi = 27 dan skor terendah = 17 dengan jumlah sampel 30 orang. Setelah dilakukan perhitungan, didapat banyak kelas 6, panjang kelas 2, dan ujung bawah kelas pertama dimulai dari 17, maka distribusi frekuensi mengenai hasil belajar yang diajar dengam Pembelajaran Ekspositori dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori No Interval Xi F Fr

0 5 10

19,5 21,5 23,5 25,5 27,5 29,5

F

r

eku

es

i

A

n

s

o

lu

t


(2)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 103

1 17-18 17.5 2 6,67 %

2 19-20

19.5 4

10,00 % 3 21-22

21.5 5

16,67 % 4 23-24

23.5 8

30,00 % 5 25-26

25.5 8

26,67 % 6 27-28

27.5 3

10,00 %

Jumlah 30 100 %

Gambar: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori

B.Uji Persyaratan Analisis Data 1.Uji Normalitas

Untuk mengetahui data hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikansi = 0,05. Setelah dilakukan uji normalitas maka dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai To untuk kelas

eksperimen sebesar 0,1078, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis untuk uji Liliefors pada taraf signifikansi 0,05, sehingga didapat Ttabel sebesar

0,1610, dapat disimpulkan Thitung <Ttabel

dan data hasil belajar Menguasai hasil pengukuran padasiswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing adalah berdistribusi Normal.

Sedangkan untuk kelas control diperoleh nilai Thitung sebesar 0,1065,

kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis untuk uji Liliefors pada taraf signifikansi 0,05, sehingga didapat Ttabel

sebesar 0,1610, dapat disimpulkan Thitung<Ttabel dan data hasil belajar

Menguasai hasil pengukuran pada siswa yang diajar dengan Pembelajaran Ekspositori adalah berdistribusi Normal.

2. Uji Homogenitas

Data yang telah diuji

normalitasnya, perlu diuji

homogenitasnya sebelum membuktikan hipotesis penelitian. Untuk menguji homogenitas data penelitian digunakan uji F atau yang sering disebut uji Barlet. Uji homogenitas dilakukan dengan cara membandingkan varians terbesar dengan varians terkecil yang menghasilkan Fhitung. Setelah itu, Fhitung dikonsultasikan

pada tabel F dengan taraf signifikan 0,05.

Setelah dilakukan pengujian diperoleh bahwa nilai X2hitung = 0,575

dan X2tabel = 3,84, maka dapat

disimpulkan X2hitung < X2tabel yang berarti

data hasil belajar Menguasai hasil pengukuran antara siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem 0

5 10

17,5 19,5 21,5 23,5 25,5 27,5

Fr

e

kue

si

A

nsol

ut


(3)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 104

posing tipe pre solution posing dengan sis wa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori adalah Homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis statistic penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

Ho : µ 1 ≤ µ 2

Yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih rendah atau sama dengan hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen darisiswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori

Ha : µ 1 > µ 2

Yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih tinggi dari hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori

Keterangan :

µ1 = Hasil Belajar siswa yang diajar

dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing

µ2 =Hasil Belajar siswa yang diajar

dengan Pembelajaran Ekspositori.

Untuk melihat perbedaan antara Strategi pembelajaran problem posing tipe presolution posing dengan Pembelajaran Ekspositori maka dilakukan Uji Hipotesis t satu pihak.Berikut table ringkasan pengujian hipotesis :

Tabel 4.6.Tabel Ringkasan Uji Hipotesis t Satu Pihak

Statistik Pembelajaran Problem Posing

Ekspositori

N 30 30

Max 30 27

Min 20 17

Mean 25,17 23,30

ΣX 755 699

ΣX2

19196 16506

SD 2,6 2,9

S2 6,7 8,4

thitung =

2,47

ttabel = 1,674 Status = Ho

ditolak

Berdasarkan tabel 4 diatas, diperoleh thitung sebesar 2,47 dan

dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf

signifikan 5%. Untuk menerima Ho maka criteria pengujian adalah thitung ≤

ttabel dengan dk = 58 dan tolak Ho jika

dalam keadaan lain. Hasil dari perhitungan diatas diperoleh nilai thitung =

2,47 > ttabel= 1,674, maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha yaitu hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih tinggi dari hasil belajar Menguasai hasil pengukuran dari siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,


(4)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 105

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dengan rata-rata skor = 24,93 pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

2. Siswa kelas X SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori memiliki hasil belajar yang lebih rendah dengan rata-rata skor = 23,20 pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing lebih baik dari pada strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran. Yakni dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dengan rata-rata hasil belajar 2493 lebih tinggi daripada penerapan strategi pembelajaran ekspositori dengan rata-rata 23,20 serta thitung =2,47> ttabel

=1,674

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam upaya

meningkatkan keterampilan

mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya

hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan sosialisasi penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing pada guru mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran di SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar. 3. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan penerapan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing pada Siswa di SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar pada mata pelajaran Menguasai Hasil Pengukuran

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Agar Kepala sekolah

mempertimbangkan Strategi

pembelajaran problem posing tipe pre solution posing sebagai strategi pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

2. Agar guru-guru menggunakan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam meningkatkan hasil belajar Menguasai Hasil Pengukuran.

3. Agar guru-guru menerapkan strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing dalam meningkatkan


(5)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 106

hasil belajar siswa yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusyakir. 2011. Pengaruh strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing terhadap hasil

belajar Fisika. Dalam

(http://www.google.co.id jurnal strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 25 mei 2013, 11:46 Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan.

Jakarta: PT.Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Menejemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, B.1995. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta : PT. Asdi

Mahasatya.

Dwi.2011.Kemahiran Pengutaraan Masalah (Problem Posing) Bagi

Pelajar Sekolah Menengah Di

Kabupaten Bintan Indonesia

dalam(http://www.google.co.id

jurnal strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 22 mei 2013, 13:25 Herawati, Putra. 2010.Pengaruh

Pembelajaran Problem

PosingTerhadap Kemampuan

Pemahaman KonsepMatematika

Siswa Kelas Xi Ipa SmaNegeri 6 Palembang(http://www.google.co.ids trategi pembelajaran problem posing) diakses tanggal 1 April 2013, 11:23

Mariam, Siti. 2011. Model Problem

Posing Dalam Pembelajaran

Barisan Aritmetika SMA Tahun

Ajaran 2010/2011.Purworejo

:Universitas Muhammadiyah

Purworejo dalam

https://www.google.com. Strategi pembelajaran problem posing tipe pre solution posing diakses jam 8:38 tgl 25 juni 2013-06-25

Ocha. 2012. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar memahami dasar dasar elektronikapada siswa kelas x program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1 merdeka tahun ajaran 2011/2012.

Medan : UNIMED

Rudy, Purwanto. 2011. Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa PadaKompetensi Sistem Koordinasi

Melalui MetodePembelajaran

Teaching Game Team Terhadap

Siswa Kelas XiIpa Sma

SmartEkselensia Indonesia Tahun

Ajaran 2010-2011 dalam

(https://www.google.co.id jurnal tentang hasil belajar siswa diakses tanggal 19 April 2013, 11:36

Sanjaya, W.2009. Strategi Pembelajaran

Berorientasi Strandar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sanjaya, W. 2006.Strategi

Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Sari,Virgani.2007.Keefektifan Model

Pembelajaran Problem Posing

Dibanding Kooperatif Tipe Circ (Cooperative Integrated Reading And Compotition) Pada Kemampuan Siswa Kelas Vii Semester 2 Smp


(6)

1)

Novida Simanjuntak Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed

2)Pintauli Saragih Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 107 Menyelesaikan Soal Cerita Materi

Pokok Himpunan Tahun Pelajaran

2006/2007 dalam

(http://www.google.co.id jurnal problem posing tipe pre solution posing. diakses tanggal 1 April 2013, 11:28

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Slameto.2003.Belajar dan Faktor-faktor

Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif.

Jakarta: Kencana

Zaini, Hisyam. 2002. Desain Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 1 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN

1 4 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR INSTALASI PENERANGAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) DI SMK NEGERI 1

0 3 29

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

1 4 28

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN MPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Kelas VII Semester Gasal SMP N 1 Bulu

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 1 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Kar

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM POSING TIPE WITHIN SOLUTION POSING, TIPE PRE SOLUTION POSING DAN TIPE POST SOLUTION POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 18

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE-SOLUTION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA

0 3 8

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING DENGAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANYUMAS

0 0 16