EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

(1)

Oleh :

Ali Muda Ritonga 409421001

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i

Judul Skripsi : Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013

Nama : Ali Muda Ritonga

NIM : 409421001

Prog.Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Sikripsi,

Dr. Derlina, M.Si

NIP. 19640321 199003 2 001

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Fisika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Dr. Derlina, M.Si

NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001


(3)

RIWAYAT HIDUP

Ali Muda Ritonga dilahirkan di Malino pada tanggal 04 Maret 1991. Ayah bernama Bgd. Partahian Ritonga dan ibu bernama Tiasmi Dalimunthe. Pada tahun 1997, penulis masuk SD N 142873 Sababangunan kecamatan Dolok Sigompulon, kabupaten Tapanuli Selatan dan lulus pada tahun 2003. Karena pemekaran daerah, maka desa Salusuhan masuk pada bagian kabupaten Padang Lawas Utara. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Dolok Sigompulon, dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan sekolah di SMA N 1 Rantau Selatan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di UNIMED melalui jalur PMDK, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan kegiatan ekstra kurikuler Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu BTM3 (Badan Ta’mirul Masjid Mahasiswa Muslim).


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan rasa syukur penulis kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. M. Bangun Harahap, M.S; bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M; bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si dan bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini serta kepada ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus dosen penguji. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED, demikian juga kepada ibu Nurhalimah Sibuea, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMP N 3 Medan dan terima kasih juga kepada ibu Dra. Afni Marhenis S.Pd yang banyak memberikan masukan saat melakukan penelitian. Terima kasih juga kepada ibu Radiah Jambak selaku guru fisika dan Bapak/ Ibu guru SMP Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Bgd. Partahian Ritonga dan Ibunda tercinta Tiasmi Dalimunthe dan buat adikku Amel, Farel, Wirda, Leli, Supiarti, dan kakakku Elis Mardia, Khairiah dan Dahlia serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan. Buat sahabat-sahabatku Dahliana, Jalel,


(5)

kak Rika, dan khususnya Dian Anitasari dan Intan Pertiwi yang selalu memberi masukan dan semangat serta membantu penulis saat melakukan penelitian dan juga rekan-rekan fisika reguler A 2009 yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis


(6)

iii

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI POKOK KALOR

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ali Muda Ritonga (NIM : 409421001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model pembelajaran bedasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada materi pokok kalor kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan T.P. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap yang terdiri dari 11 kelas berjumlah 418 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 11 kelas yaitu kelas VII-F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-G sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan 4 option jawaban. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa adalah observasi dengan dua orang yang menjadi observer.

Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,65 dengan standar deviasi 12,06 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 35,14 dengan standar deviasi 11,52. Pada uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,10 dan Ftabel = 1,74 (Fhitung < Ftabel) maka data kedua kelas mempunyai varians yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Saat pembelajaran berlangsung aktivitas siswa kelas eksperimen meningkat dari pertemuan pertama dengan rata – rata 59,63% (kategori cukup aktif) menjadi 66,39% (kategori aktif) pada pertemuan kedua dan 71,96% (kategori aktif) pada pertemuan ketiga. Setelah pembelajaran selesai diperoleh nilai postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 72,70 dengan standar deviasi 10,97 dan kelas kontrol 67,43 dengan standar deviasi 11,22. Hasil uji t diperoleh thitung = 2,016 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung > ttabel (2,016 > 1,668) maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada efek yang signifikan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas VII SMP Negeri 3 Medan semester II T.P 2012/2013.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 6

1.7 Definisi Operasional 6

1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 6

1.7.2. Hasil Belajar 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Belajar 8

2.2. Pengertian Hasil Belajar 9

2.3. Pengertian Model Pembelajaran 12

2.4. Model Pembelajaran Berdasrkan Masalah 12 2.4.1. Landasan Teoritis Problem Based Learning 13 2.4.2. Ciri – Ciri Khusus Problem Based Learning 14 2.4.3. Sintaks Pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16

2.4.4. Lingkungan Belajar 17

2.4.5. Sistem Sosial 18


(8)

vii

Masalah 19

2.4.6.1.Keunggulan 19

2.4.6.2.Kelemahan 19

2.4.5. Hasil belajar yang dapat dicapai 20

2.5. Model Pembelajaran Konvensional 20

2.6. Materi Pokok 21

2.6.1. Kalor 21

2.6.1.1.Definisi Kalor 21

2.6.1.2.Kalor dapat Mengubah Suhu Benda 22 2.6.1.3.Kalor dapat Mengubah Wujud Zat 24

2.6.1.4.Asas Black 26

2.6.1.5.Perpindahan Kalor 28

2.7. Kerangka Konseptual 31

2.8. Hipotesis 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.3.1. Variabel Bebas 33

3.3.2. Variabel Terikat 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5. Instrumen Penelitian 34

3.5.1. Instrumen 1 Tes Hasil Belajar 34

3.5.1.1.Validitas Isi 36

3.5.2. Instrumen 2 Pengamatan Aktivitas Siswa 36 3.6. Prosedur atau Tahapan Penelitian 39

3.7. Teknik Analisa Data 40

3.7.1. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku 40

3.7.2. Uji Normalitas 41

3.7.3. Uji Homogenitas 41


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Penelitian 44

4.1.1. Data Pretes Siswa 44

4.1.1.1.Uji Normalitas 45

4.1.1.2.Uji Homogenitas 46

4.1.2. Perlakuan 46

4.1.3. Data Postes Siswa 49

4.1.3.1.Pengujian Hipotesis 50

4.2. Perbandingan Taksonomi Bloom Hasil Pretes Dan Postes 51

4.3. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55


(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16

Tabel 2.3. Beberapa Kalor Jenis Zat 23

Tabel 2.4. Kalor Lebur Beberapa Zat 25

Tabel 2.5. Kalor Uap Beberapa Zat 26

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 34

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar 35

Tabel 3.3. Kriteria kemampuan Siswa 36

Tabel 3.4. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 37 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors 45

Tabel 4.3. Uji Kesamaan Dua Varians 46

Tabel 4.4. Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen 47 Tabel 4.5. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hasil belajar yang diperoleh dari Probelem Based

Learning 20

Gambar 2.2. Perubahan wujud zat akibat kalor 24

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian 40

Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol 45

Gambar 4.2. Diagram batang rata – rata aktivitas belajar siswa 48 Gambar 4.3. Diagram batang nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol 50

Gambar 4.4. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil pretes

kelas eksperimen dan kontrol 51

Gambar 4.5. Diagram batang perbandingan taksonomi Bloom hasil postes


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 59

Lampiran 2 LKS – 1 69

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 72

Lampiran 4 LKS – 2 80

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 82

Lampiran 6 LKS – 3 91

Lampiran 7 Tabel Tes Kisi – Kisi Soal 94

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 104

Lampiran 9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 108 Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajaar Siswa 109 Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 111 Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 120 Lampiran 13 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Eksperimen 122 Lampiran 14 Data Mentah Nilai Postes Kelas Eksperimen 124 Lampiran 15 Data Mentah Nilai Pretes Kelas Kontrol 126 Lampiran 16 Data Mentah Nilai Postes Kelas Kontrol 128 Lampiran 17 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 130 Lampiran 18 Data Tes Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol 132 Lampiran 19 Rata – Rata, Simpangan Baku dan Varians 134 Lampiran 20 Uji Normalitas Data Pretes 136

Lampiran 21 Uji Homogenitas 138

Lampiran 22 Pengujian Hipotesis 140

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 142 Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 148 Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 150 Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 151 Lampiran 27 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 152


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Trianto, 2011:1). Memasuki abad ke – 21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu – satunya wadah dipandang dan seyogianya berfungsi sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

Menurut Trianto (2011:1) pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Sedangkan menurut Syah (2010:32) pendidikan adalah tahapan – tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari kedua definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah bentuk perwujudan kebudayaan manusia ke arah yang lebih maju yang di dalamnya terdapat tahapan kegiatan dalam mengubah sikap dan perilaku melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus – menerus dilakukan sebagai antisipasi kependidikan masa depan.

Komisi tentang pendidikan abad ke – 21 (Commission on Education for the “21” Century) (Trianto, 2011:4) merekomendasikan empat strategi dalam menyukseskan pendidikan yakni:

1. Learning to learn, yaitu memuat menggali informasi yang ada di sekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri.


(14)

2

2. Learning to be, yaitu pelajar diharapkan mampu untuk mengenalinya dirinya sendiri serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya sendiri. 3. Learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi untuk memunculkan ide

yang berkaitan dengan sainstek.

4. Learning to be together, yaitu memuat bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lain, sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk menghargai orang lain.

Dari uraian di atas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, khususnya di sekolah – sekolah maka kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti. Dalam kegiatan proses belajar – mengajar, guru memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan dan peningkatan daya saing sumber daya manusia khususnya siswa.

Syah (2010:111) menyatakan bahwa proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Sedangkan menurut Sudjana (2010:22) proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai kegiatan pengajaran. Dengan demikian proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa yang dapat merubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor dalam mencapai tujuan pengajaran. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Harapan yang selalu diinginkan setiap guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.

Hal ini dari hasil pengalaman ketika melaksanakan PPLT di SMP Negeri 6 Kisaran, harapan yang diinginkan tersebut tidak sejalan dengan kenyataan, dimana mata pelajaran fisika masih dianggap siswa pelajaran yang sulit, selain itu mereka menganggap fisika itu membosankan dan rumusnya


(15)

sulit dimengerti sehingga minat siswa untuk mempelajari fisika berkurang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Rodiah Jambak selaku guru fisika di SMP Negeri 3 Medan, masalah di atas juga dialami di sekolah ini. Kurangnya minat siswa disebabkan karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat teacher center, dimana guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan kerjasama antar siswa masih kurang. Berarti aktivitas siswa dalam pembelajaran masih rendah. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep – konsep yang ada pada buku ajar atau refesensi yang lain. Kurangnya pengetahuan guru mengenai model – model pembelajaran menyebabkan guru hanya menggunakan satu jenis model pembelajaran saja. Dalam hal ini, siswa tidak diajarkan melalui metode yang dapat menigkatkan pemahaman belajar, berpikir dalam memecahkan masalah, dan memotivasi siswa. Dengan demikian, metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Selain model dan metode yang digunakan guru kurang bervariasi, siswa juga jarang sekali menggunakan sarana laboratorium. Masalah di atas sangat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa di SMP Negeri 3 Medan dengan nilai rata-ratanya hanya 65 – 68 sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) fisika adalah 75.

Dari masalah yang dikemukakan di atas perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama, saling mendiskusikan masalah dalam memecahkan masalah (problem solving) dengan teman-temannya dan mampu menyampaikan hasil diskusi tersebut kepada teman – teman yang lain dalam melatih kemampuan verbalnya merupakan strategi dalam model pembelajaran berdasarkan masalah.

Pembelajaran berdasarkan masalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan intelektual, mempelajari peran – peran orang dewasa dan menjadi pelajar yang


(16)

4

mandiri (Arends, 2008:43). Dengan demikian, penguasaan materi dan prestasi yang dicapai siswa akan maksimal.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Marpaung (2011:53) menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dimana nilai rata – rata siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 32,2 dan 76,5 dengan kategori tuntas baik. Pada penelitian ini terdapat kendala yaitu pada saat proses belajar mengajar berlangsung, peneliti kesulitan dalam membimbing penuh masing – masing kelompok. Sihotang (2012:49) juga melakukan penelitian dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan hasil penelitianya ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran bebasis masalah, nilai rata – rata pre – test dan pos – test siswa adalah 29,71 dan 71,71. Sedangkan model konvensional diperoleh nilai rata – rata pre – testdan pos –testsiswa 34,43 dan 66,31. Pada penelitian ini terdapat kendala yaitu pada saat melakukan eksperimen, alat yang tersedia sangat terbatas sehingga tidak semua kelompok menerima alat sehingga harus ada kelompok yang bergilir untuk melakukan eksperimen.

Dengan demikian, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan memaksimalkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Dari uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kalor Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah. 2. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

3. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. 4. Kurangnya kerja sama antar siswa dalam pembelajaran.


(17)

5. Siswa tidak dilatih untuk memecahkan masalah. 1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berdasarakan masalah dan model pembelajaran konvensional.

2. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan T. P. 2012 / 2013.

3. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah kalor.

1.4. Rumusan Masalah

Sebagaimana pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran bedasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan?

4. Apakah ada efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan. 2. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah


(18)

6

3. Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

4. Efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok kalor.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses belajar mengajar.

3. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya. 4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

1.7. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman isi karya tulis ini, peneliti menuliskan definisi istilah – istilah yang menjadi pokok pembahasan utama dalam penelitian ini yaitu :

1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah (problem solving) untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemandirian dan percaya diri pada siswa melalui 5 fase yaitu:

1. Orientasi siswa pada masalah. 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.

3. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


(19)

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1.7.2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh setelah melakukan tes. Hasil tes siswa ini diambil 100 % sebagai nilai hasil belajar siswa.


(20)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan menerapkan pembelajaran model berdasarkan masalah memilki nilai rata-rata pretes 33,65 dan nilai rata-rata postes adalah 72,70.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan mengunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 35,14 dan nilai rata-rata postes 67,43.

3. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dengan rata – rata 59,63 dengan kategori cukup aktif. Pada pertemuan kedua dengan rata – rata 66,39 kategori aktif dan pada pertemuan ketiga 71,96 dengan kategori aktif.

4. Ada efek yang signifikan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajr siswa pada materi kalor kelas VII SMP Negeri 3 Medan T.P 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Pada saat melakukan presentasi, semakin aktif siswa dalam berdiskusi, bertanya, memberi jawaban, menyampaikan ide/pendapat atau saran ternyata waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Akibatnya presentasi untuk kelompok kedua atau ketiga kurang maksimal karena kekurangan waktu. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya observer bukan hanya melihat aktivitas siswa tetapi juga mengingatkan waktu dalam presentasi agar kelompok berikutnya yang akan presentasi waktunya cukup.


(21)

2. Pada saat melakukan penyelidikan autentik, peneliti kurang mampu dalam mengatasi kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai karena kelompok tersebut cenderung ribut dan mengganggu kelompok yang masih bekerja. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memberikan tugas lain baik itu berupa soal atau pertanyaan kepada kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai agar tidak mengganggu kelompok yang masih bekerja.

3. Sebaiknya sebelum melakukan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen, terlebih dahulu memberikan LKS siswa yang merupakan langkah – langkah pecobaan agar siswa membacanya di rumah sehingga mempermudah dalam kegiatan percobaan (penyelidikan autentik).


(22)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Budiningsih,C.A., (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Manik,R.K., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII Semester II SMP N 3 Balige T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Marpaung, M., (2011), Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di Kelas X Sma Swasta Laksamana Martidinata Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Panjaitan, N.H., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis t.p. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Pohan, A.F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematangsiantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rusman, (2012), Model – Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Siburian, J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan


(23)

Sihotang, M.I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Bedasarkan Masalah (Problem Based Instruuction) dengan Konvensional Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA ST. Yoseph Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta

Winarsih,A., dkk, (2008), Ipa Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta


(1)

3. Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

4. Efek model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa materi pokok kalor di kelas VII semester II SMP Negeri 3 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok kalor.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses belajar mengajar.

3. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran Fisika pada khususnya. 4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

1.7. Definisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman isi karya tulis ini, peneliti menuliskan definisi istilah – istilah yang menjadi pokok pembahasan utama dalam penelitian ini yaitu :

1.7.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah (problem solving) untuk mengembangkan kemampuan berpikir, kemandirian dan percaya diri pada siswa melalui 5 fase yaitu:

1. Orientasi siswa pada masalah. 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.

3. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.


(2)

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1.7.2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh setelah melakukan tes. Hasil tes siswa ini diambil 100 % sebagai nilai hasil belajar siswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan menerapkan pembelajaran model berdasarkan masalah memilki nilai rata-rata pretes 33,65 dan nilai rata-rata postes adalah 72,70.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok kalor dengan mengunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 35,14 dan nilai rata-rata postes 67,43.

3. Aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dengan rata – rata 59,63 dengan kategori cukup aktif. Pada pertemuan kedua dengan rata – rata 66,39 kategori aktif dan pada pertemuan ketiga 71,96 dengan kategori aktif.

4. Ada efek yang signifikan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajr siswa pada materi kalor kelas VII SMP Negeri 3 Medan T.P 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Pada saat melakukan presentasi, semakin aktif siswa dalam berdiskusi, bertanya, memberi jawaban, menyampaikan ide/pendapat atau saran ternyata waktu yang dibutuhkan semakin banyak. Akibatnya presentasi untuk kelompok kedua atau ketiga kurang maksimal karena kekurangan waktu. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya observer bukan hanya melihat aktivitas siswa tetapi juga mengingatkan waktu dalam presentasi agar kelompok berikutnya yang akan presentasi waktunya cukup.


(4)

2. Pada saat melakukan penyelidikan autentik, peneliti kurang mampu dalam mengatasi kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai karena kelompok tersebut cenderung ribut dan mengganggu kelompok yang masih bekerja. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memberikan tugas lain baik itu berupa soal atau pertanyaan kepada kelompok yang kerjanya lebih cepat selesai agar tidak mengganggu kelompok yang masih bekerja.

3. Sebaiknya sebelum melakukan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen, terlebih dahulu memberikan LKS siswa yang merupakan langkah – langkah pecobaan agar siswa membacanya di rumah sehingga mempermudah dalam kegiatan percobaan (penyelidikan autentik).


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Budiningsih,C.A., (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2005), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Manik,R.K., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII Semester II SMP N 3 Balige T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Marpaung, M., (2011), Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Dengan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran Di Kelas X Sma Swasta Laksamana Martidinata Medan T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Panjaitan, N.H., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 1 Batang Kuis t.p. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Pohan, A.F., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5 Pematangsiantar T.P. 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rusman, (2012), Model – Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

Siburian, J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Budi Murni 3 Medan T.A. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan


(6)

Sihotang, M.I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Bedasarkan Masalah (Problem Based Instruuction) dengan Konvensional Pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA ST. Yoseph Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana, Jakarta

Winarsih,A., dkk, (2008), Ipa Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta


Dokumen yang terkait

ANALISIS STRUKTUR HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DI KELAS VII SMP NEGERI 7 JEMBER

0 7 16

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 28 63

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS DRAMA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 17 49

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 52 99

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII PADA MATERI KALOR

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PHYSICS FUN DAN GALILEO PADA MATERI POKOK KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR (STUDI EKSPERIMEN) PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat Guna mempero

0 0 170