PEMBUATAN SARUNE BOLON KARYA BAPAK JW SITANGGANG DI DESA SALAON TOBA KECAMATAN RUNGGURNIHUTA KABUPATEN SAMOSIR.

(1)

PEMBUATAN SARUNE BOLON KARYA BAPAK

JW SITANGGANG DI DESA SALAON TOBA

KECAMATAN RONGGURNIHUTA

KABUPATEN SAMOSIR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LASNER TRUDOLF SITANGGANG

NIM. 05310116

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

i

ABSTRAK

LASNER TRUDOLF SITANGGANG. NIM 05310116. Pembuatan Sarune Bolon Karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba Kecamatan Runggurnihuta Kabupaten Samosir. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme cara pembuatan Sarune Bolon buatan Bapak JW Sitanggang yang berada di Desa Salaon Toba Kecamatan Runggurnihuta Kabupaten Samosir.

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dimana data tersebut diteliti melalui pengumpulan data, dalam bentuk buku, karya tulis ilmiah, wawancara maupun dokumentasi yang bahan materinya sesuai dengan topik dari penelitian ini. Semua data yang diperoleh merupakan data yang akurat. Penelitian ini memilih lokasi di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Juni 2012 dan subjek dari penelitian ini adalah salah satu pengrajin Sarune Bolon yang berdomisili di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir yaitu Bapak JW Sitanggang.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif yang dideskripsikan secara bertahap dalam bentuk tulisan, kemudian diklasifikasikan secara kontekstual sesuai isi atau meteri data tersebut, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Setelah analisis dilakukan, ditemukan hasil bahwa dalam pembuatan

Sarune Bolon tidak semudah apa yang dipikirkan karena membutuhkan ketelitian

dalam pemelihan bahan dan pembentukan bagian-bagian dari Sarune Bolon. Dan keberadaan pemain Sarune Bolon sendiri pun sudah mulai jarang ditemukan.


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Anugrah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul Pembuatan Sarune Bolon Karya Bapak JW Sitanggang Di Desa Salaon Toba Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir”. Penulis menyadari masih banyak kendala dan rintangan dalam

menyelesaikan skripsi ini, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Seni Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan bimbingan, saran dan kritikan kepada penulis selama penyusunan skripsi.


(5)

iii

5. Ibu Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang juga telah banyak memberikan arahan bimbingan, saran dan kritikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini selesai.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sendratasik yang telah banyak memberikan motivasi dan arahan selama porses perkuliahan.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda B. Sitanggang dan Ibunda E. br Malau yang selalu memberikan doa, motivasi, dorongan, bantuan moril dan materi sampai proses perkuliahan ini selesai.

8. Adik-adik saya ( Mawar, Valen, Lifzan ) yang selalu memberikan doa dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi saya ini.

9. Bapak JW Sitanggang sebagai narasumber penulis untuk memberikan keterangan mengenai pembuatan Sarune Bolon yang berhubungan dengan penyelesaian skripsi ini.

10.Segenap keluarga saya yang sudah banyak memberikan doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun materi selama proses perkuliahan.

11.Teman-teman satu kost ( Sondang dohot oroanna Mr. Nixon, Ferno, Lilis, Rini, Melva) yang banyak memberikan motivasi selama proses penulisan skripsi ini.

12.Saudara-saudari di Gang Jala Fam’z Nahumaliang yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan doa, motivasi kepada penulis.


(6)

iv

13.Rekan-rekan Mahasiswa Tingkat Akhir di Seni Musik ( Jun A, Immanuel, Jefry, Anju H, Yudha, Akino ) yang saling memotivasi dan memberi informasi selama penulisan Skripsi ini berlangsung.

14.Boru ni raja i ‘Nn. DIE M’ yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

15.SARIULI Group Musik ( Mr. Nico, Mr. Chandra, Mr. Windy, Mr. Natal ) yang selalu mendukung dan memotivasi penulis.

16.Semua rekan-rekan Enter yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu mendukung penulis sehingga penyelesaian skripsi ini berjalan dengan lancar.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan motivasi sehingga skripsi ini bisa selesai dengan rampung.

Medan, Agustus 2012 Penulis


(7)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 8

A. Landasan Teoritis ... 8

1. Pengertian Pembuatan ... 8

2. Pengertian Sarune Bolon ... 9

3. Organologi ... 10

4. Ansambel Gondang ... 11

B. Kerangka Konseptual ... 11

BAB III. METODE PENELITIAN ... 13

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

B. Populasi dan Sampel ... 13

1. Populasi ... 13

2. Sampel ... 13

C. Metode Penelitian ... 14

D. Teknik Pengumpulan Data ... 14

E. Teknik Analisa Data ... 17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

A.Gambaran Masyarakat dan Budaya Kabupaten Samosir ... 19

B.Pembuatan Sarune Bolon ... 28

C.Peralatan Yang Digunakan ... 47

D.Bentuk Dan Ukuran Sarune Bolon Buatan Bapak JW Sitanggang ... 51

E.Bahan Dasar Pembuatan Sarune Bolon ... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A.Kesimpulan ... 57

B.Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN


(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Letak Geografis, Luas dan Ketinggian tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Samosir ... 20 Tabel 4.2. Jumlah Penduduk tiap-tiap Kecamatan Tahun 2008 ... 22 Tabel 4.3. Persentase Penduduk Menurut Agama Di Masing – masing

Kecamatan Tahun 2008 ... 23 Tabel 4.4. Ukuran Sarune Bolon Buatan Bapak JW Sitanggang ... 52


(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Instrumen Sarune Bolon Batak Toba ... 2

Gambar 2. Pemain Sarune Bolon ... 3

Gambar 3. Peta Kabupaten Samosir ... 21

Gambar 4. Unot yang direndam ... 29

Gambar 5. Proses pembentukan balok Porda ... 29

Gambar 6. Pembentukan Porda ... 30

Gambar 7. Pelubangan Porda ... 31

Gambar 8. Pelubangan Porda bagian depan ... 31

Gambar 9. Pelubangan ujung Porda bagian belakang ... 32

Gambar 10. Proses pembuatan lubang nada bagian atas ... 33

Gambar 11. Proses pembuatan lubang nada bagian bawah ... 34

Gambar 12. Proses penghalusan Porda ... 34

Gambar 13. Pembentukan Sangar ... 35

Gambar 14. Proses pelubangan Sangar ... 36

Gambar 15. Pengikiran Sangar ... 36

Gambar 16. Pembuatan Cincin Sangar ... 37

Gambar 17. Pelubangan Cincin Sangar ... 37

Gambar 18. Pemasangan CincinSangar ... 38

Gambar 19. Sangar yang sudah selesai ... 38

Gambar 20. Pambuatan Daun Sangar ... 39

Gambar 21. Pelubangan Daun Sangar ... 40

Gambar 22. Penghalusan Daun Sangar ... 40

Gambar 23. Pembuatan Tungko ... 41

Gambar 24. Pembentukan Tungko ... 41

Gambar 25. Pelubangan Tungko ... 42

Gambar 26. Pembuatan Sumpi ... 43

Gambar 27. Proses pelubangan Sumpi ... 43

Gambar 28. Arung-arung ... 44

Gambar 29. Pemotongan Arung-arung ... 44

Gambar 30. Pemotongan bulu ayam ... 45

Gambar 31. Bulu ayam yang sudah dililit dengan benang ... 46

Gambar 32. Penggabungan Arung-arung dengan bulu ayam ... 46

Gambar 33. Pengikatan Ipit-ipit dengan benang ... 47

Gambar 34. Gergaji kayu ... 47

Gambar 35. Gergeji Besi ... 48

Gambar 36. Pahat khusus panjang kecil ... 48

Gambar 37. Pahat segi empat ... 49

Gambar 38. Kikir Lengkung ... 49

Gambar 39. Kikir Kayu ... 49

Gambar 40. Kapak Kecil ... 50

Gambar 41. Pahat Khusus Pendek ... 50

Gambar 42. Kertas Pasir ... 51

Gambar 43. Pisau ... 51


(10)

viii

Gambar 45. Pohon Juar ( Jior ) ... 53

Gambar 46. Pohon Nangka ( Pinasa ) ... 54

Gambar 47. Pohon Minji ( Hau Resse ) ... 55

Gambar 48. Arung-arung ... 55

Gambar 49. Bulu Ayam ... 56

Gambar 50. Benang ... 56

Gambar 51. Tempurung Kelapa ... 57


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan Batak Toba, musik merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari,mulai dari lahir, beranjak dewasa hingga menikah atau pun kematian, musik menjadi suatu elemen penting. Dalam hal ini, musik dalam masyarakat Batak Toba, menjadi sarana yang menghubungkan kehidupan adat, agama serta dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam upacara adat Batak Toba, dari nenek moyang hingga kini pada umumnya setiap pelaksanaan upacara ritual baik yang menyangkut religi atau adat-istiadat, selalu mengunakan musik tradisional (gondang) sebagai medium dalam banyak upacara keadatan atau upacara tradisi.

Gondang sebagai budaya musik yang hidup ditengah-tengah masyarakat

suku Batak memiliki peran dalam ritual kepercayaan masyarakat Batak Toba. Pengertian gondang sebagai seperangkat alat musik batak sebagai kumpulan alat-alat musik tradisional batak toba terbagi menjadi dua bagian yaitu; Gondang

Sabangunan, yang dari: Taganing, Gordang, Sarune, Ogung Oloan, Ogung Ihutan, Ogung Panggora, Ogung Doal dan Hesek, dan Gondang Hasapi yang

terdiri dari: Sarune Etek, Sulim, Garantung, Hasapi, Odap dan Hesek.

Dalam ansambel Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi, instrumen

Sarune merupakan hal yang wajib, hanya saja Sarune Etek lebih kecil dan simpel

dan cara penggunaannya lebih gampang. Instrumen Sarune Bolon tergolong instrumen yang sangat unik, karena terdiri dari beberapa potong bagian yang disambungkan dan cara penggunaannya yang harus dengan teknik Marsiulak


(12)

2

Hosa yang artinya, seorang pemain sarune dapat melakukan tiupan tanpa

putus-putus dengan mengatur pernapasan, sambil menghirup udara kembali lewat hidung sembari meniup sarune. Biasanya instrumen ini langsung dibuat oleh si pemainnya langsung namun biasanya pemain serunai yang mampu membuat instrumen ini adalah seorang yang dapat dikatakan seorang yang sudah ahli baik dalam hal memainkan lagu maupun dalam hal pembuatannya.

Gambar 1. Instrumen Sarune Bolon Batak Toba (Dokumentasi : Lasner S.2012)

Dalam ansambel Gondang Sabangunan, instrumen Sarune Bolon ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai alat untuk memainkan melodi lagu yang di bawakan oleh taganing dan instrumen lainnya. Memainkan Sarune


(13)

3

getar Sarune Bolon harus ditiup secara konstan dan bertekanan tinggi. Untuk melakukan hal ini kita harus mengatur siklus pernapasan, udara dari paru-paru di dorong keluar oleh diafragma melalui mulut di tiupkan ke dalam sarune, kedua pipi cenderung selalu dipertahankan dalam keadaan menggelembung.

Gambar 2. Pemain Sarune Bolon (Dokumentasi : Lasner S.2012)

Di Desa Salon Toba Kabupaten Samosir ada seorang yang mampu membuat Sarune Bolon bolon dan menurut pengamatan sementara penulis sepertinya Sarune Bolon buatan bapak JW Sitanggang sangat diminati oleh banyak seniman tradisi batak toba disekitar Kabupaten Samosir tersebut. Dalam hal ini penulis sangat ingin dapat mengungkap bagaimana sistem atau tatacara pembuatan Sarune Bolon bolon tersebut dari mulai pemilihan bahan yang baik untuk pembuatan hingga mekanismenya. Selain itu penulis juga ingin menelusuri bagaimana keberadaan ukuran besar dan kecilnya struktur bagian-bagian dari

Sarune Bolon bolon tersebut. Menurut penulis hal ini adalah sebuah fenomena


(14)

4

mengamati fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang hal tersebut dengan judul Pembuatan Sarune Bolon Karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang di lakukan menjadi terarah serta cakupan masalahnya yang diketahui tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa : “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih factor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana Cara Pembuatan Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir? 2. Bagaimana peran dan fungsi instrumen Sarune Bolon dalam kehidupan

masyarakat Batak Toba?

3. Alat apa saja yang digunakan dalam pembuatan Sarune Bolon bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?


(15)

5

4. Bagaimana bentuk dan ukuran Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir? 5. Bahan dasar apa saja yang digunakan dalam pembuatan Sarune Bolon

karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

C. PEMBATASAN MASALAH

Pada dasarnya pembatasan masalah yang terlalu luas dan tidak terperinci relative tidak dapat dipakai dan dianalisis karena batasan-batasan permasalahannya yang tidak jelas. Oleh karema itu penulis perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup :

1. Bagaimana cara pembuatan instrumen Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

2. Bahan dasar apakah yang digunakan dalam pembuatan instrumen Sarune

Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan

Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

3. Alat apa saja yang digunakan dalam pembuatan Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

4. Bagaimana bentuk dan ukuran Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?


(16)

6

D. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian tersebut diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana cara pembuatan Sarune Bolon Karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

E. TUJUAN PENELITIAN

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak di capai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan instrumen Sarune Bolon pada masyarakat Batak Toba di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, kabupaten Samosir.

2. Untuk mengetahui bahan dasar apakah yang digunakan dalam pembuatan instrumen Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.

3. Untuk mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam pembuatan Sarune

Bolon bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan

Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.

4. Bagaimana bentuk dan ukuran Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.


(17)

7

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari peneltian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.maka penelitian ini di harapakan dapat bermanfaat sebagai beriktut :

1. Sebagai informasi bagi pembaca

2. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, khususnya bagi masyarakat atau lembaga di bidang seni mengenai pembuatan

Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba,

Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir dan membantu pelaku seni tradisi untuk memperkenalkan tradisi mereka agar di kenal masyarakat.

3. Sebagai masukan bagi generasi muda untuk melestarikan warisan nenek moyang yaitu instrumen Sarune Bolon.


(18)

58

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, dan saran-saran sebagai berikut :

1. Bahwa di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir masih ada pembuat Sarune Bolon yang masih eksis dalam membuat alat musik tradisional Batak Toba.

2. Sarune Bolon buatan Bapak JW Sitanggang tidak jauh berbeda dengan Sarune Bolon pada umumnya, cuma bedanya hanya pada hiasan Sarune Bolon saja.

3. Pembuatan Sarune Bolon bolon ternyata membutukan waktu yang lama baik itu dalam proses pemilihan kayu, perendaman kayu, hingga pada proses pembuatan Sarune Bolon itu sendiri.

4. Penulis, seniman musik mampu generasi muda dirasakan perlu untuk mempertahankan keberadaan Sarune Bolon tetap eksis dalam adat-istiadat masyarakata Batak Toba yang merupakan warisan nenek moyang.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Melihat lingkungan masyarakat yang mulai meninggalkan tradisi, diharapkan tradisi ini tetap dapat dilaksanakan sebagai salah satu identitas


(19)

59

2. seni budaya pada masyarakat Batak Toba khususnya di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir.

3. Melihat pengaruh dan dampak perkembangan zaman yang begitu deras yang dapat mempengaruhi generasi muda untuk berpaling dari tradisi seni budayanya, perlu melakukan pembinaan untuk generasi muda. Generasi muda diharapkan dapat menggali / meneruskan tradisi Batak Toba supaya tidak punah, dan tradisi Batak Toba tersebut dapat diorbitkan.

4. Diharapkan nantinya dengan adanya penelitian ini, selanjutnya ada tindak lanjut berupa lanjutan penelitian mengenai Sarune Bolon guna pengembangan tradisi ini sehingga tidak hilang ditelan zaman.

Penulis sangat mengharapkan dukungan dari instansi terkait, agar ikut peduli terhadap tradisi-tradisi budaya Batak Toba demi melestarikanya.


(20)

60

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (1987). Dasar-dasar Penelitian Kependidikan, Bandung Angkasa.

Bungin, burhan.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan : Diktat Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pusat Pembinaan Bahasa 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Silitonga, Pita H D. (2004). Organologi, Universitas Negeri Medan Diktat Mata

Kuliah Organologi.

Situmorang,Martahan. 2010 Pembuatan Sulim Batak Toba di Dusun X Lau

Dendang Kelurahan Medan Estate Medan : Skripsi FBS UNIMED.

Soeharto, M. 1992 Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Sugiyono (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.Alfabeta.

Suyatno, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan. Prenada Media : Jakarta.

http://junaardas.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampel-dalam-penelitian.html http://habatakon01.blogspot.com


(21)

D]\FTAR

PIWAYAT

HIDUP

}TNIJI,IS

dadl,:dbn]ulBp.edb'9,9

ddsj!(o

tsdidik'

ke

riogkr

M@

FdiiMya!eTitr8r4A6fudi€d

liiftnib

N.gd

M.d&

(NrcD),

wqlkli

m:k

r

(Pc 4

ddl

p!d!hoed'Nd{$trrs'Pois

4

Gn@D

Er$!&E

d&i

Ntustr

B


(1)

D. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian tersebut diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana cara pembuatan Sarune Bolon Karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir?

E. TUJUAN PENELITIAN

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan suatu keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak di capai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan instrumen Sarune Bolon pada masyarakat Batak Toba di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, kabupaten Samosir.

2. Untuk mengetahui bahan dasar apakah yang digunakan dalam pembuatan instrumen Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.

3. Untuk mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam pembuatan Sarune Bolon bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.

4. Bagaimana bentuk dan ukuran Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir.


(2)

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari peneltian yang merupakan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya.maka penelitian ini di harapakan dapat bermanfaat sebagai beriktut :

1. Sebagai informasi bagi pembaca

2. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, khususnya bagi masyarakat atau lembaga di bidang seni mengenai pembuatan Sarune Bolon karya Bapak JW Sitanggang di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir dan membantu pelaku seni tradisi untuk memperkenalkan tradisi mereka agar di kenal masyarakat.

3. Sebagai masukan bagi generasi muda untuk melestarikan warisan nenek moyang yaitu instrumen Sarune Bolon.


(3)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, dan saran-saran sebagai berikut :

1. Bahwa di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir masih ada pembuat Sarune Bolon yang masih eksis dalam membuat alat musik tradisional Batak Toba.

2. Sarune Bolon buatan Bapak JW Sitanggang tidak jauh berbeda dengan Sarune Bolon pada umumnya, cuma bedanya hanya pada hiasan Sarune Bolon saja.

3. Pembuatan Sarune Bolon bolon ternyata membutukan waktu yang lama baik itu dalam proses pemilihan kayu, perendaman kayu, hingga pada proses pembuatan Sarune Bolon itu sendiri.

4. Penulis, seniman musik mampu generasi muda dirasakan perlu untuk mempertahankan keberadaan Sarune Bolon tetap eksis dalam adat-istiadat masyarakata Batak Toba yang merupakan warisan nenek moyang.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Melihat lingkungan masyarakat yang mulai meninggalkan tradisi, diharapkan tradisi ini tetap dapat dilaksanakan sebagai salah satu identitas


(4)

2. seni budaya pada masyarakat Batak Toba khususnya di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir.

3. Melihat pengaruh dan dampak perkembangan zaman yang begitu deras yang dapat mempengaruhi generasi muda untuk berpaling dari tradisi seni budayanya, perlu melakukan pembinaan untuk generasi muda. Generasi muda diharapkan dapat menggali / meneruskan tradisi Batak Toba supaya tidak punah, dan tradisi Batak Toba tersebut dapat diorbitkan.

4. Diharapkan nantinya dengan adanya penelitian ini, selanjutnya ada tindak lanjut berupa lanjutan penelitian mengenai Sarune Bolon guna pengembangan tradisi ini sehingga tidak hilang ditelan zaman.

Penulis sangat mengharapkan dukungan dari instansi terkait, agar ikut peduli terhadap tradisi-tradisi budaya Batak Toba demi melestarikanya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (1987). Dasar-dasar Penelitian Kependidikan, Bandung Angkasa.

Bungin, burhan.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan : Diktat Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Pusat Pembinaan Bahasa 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Silitonga, Pita H D. (2004). Organologi, Universitas Negeri Medan Diktat Mata Kuliah Organologi.

Situmorang,Martahan. 2010 Pembuatan Sulim Batak Toba di Dusun X Lau Dendang Kelurahan Medan Estate Medan : Skripsi FBS UNIMED.

Soeharto, M. 1992 Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Sugiyono (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung.Alfabeta.

Suyatno, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan. Prenada Media : Jakarta.

http://junaardas.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampel-dalam-penelitian.html http://habatakon01.blogspot.com


(6)

dadl,:dbn]ulBp.edb'9,9

ddsj!(o

tsdidik'

ke

riogkr

M@

FdiiMya!eTitr8r4A6fudi€d

liiftnib

N.gd

M.d&

(NrcD),

wqlkli

m:k

r

(Pc 4

ddl

p!d!hoed'Nd{$trrs'Pois