PENGARUH MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI(TEAM ASSISTED INDIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMK NEGERI 1 LUMBANJULU.
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Flash Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMK Negeri 1 Lumbanjulu”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, Bapak Drs. Marham Sitorus, M.Si, dan Ibu Dr.Iis Siti Jahro, M.Si , yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari proposal penelitian, penelitian dan juga sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Germanicus Sinaga, M.Si , selaku pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis sejak SD (SD Negeri 176377 Aek Natolu), SMP (SMP Negeri 1 Parapat), dan SMA(SMA Sw Bintang Timur Balige) yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru kimia SMK Negeri 1 Lumbanjulu yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda (D. Simanjuntak), Ibunda (R. Manurung), abang (Afdon G.P. Simanjuntak), kakak (Yetty Gloria Simanjuntak), adik (Missy Yeshica Simanjuntak dan Joseph H. Simanjuntak) yang telah memberikan dorongan spiritual, moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Unimed.
(3)
Spesial juga buat sahabat-sahabat Pace e Bene ( Bronika Sianturi, Fretty N. Hutahaean, Meriati Siregar, Rumia Lumbanraja, dan Wenni Manik) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Teristimewa kepada Eri Yohanes Saragih yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dan motivasi untuk penulis dan saya juga ucapkan terimakasih kepada teman-teman saya : Agustina L. Sihite, Eti R. Situmorang, Dewi Y. Napitupulu, Mastaida Siahaan, teman satu kost (Sartika Simatupang dan K’ Afrina D. Sitorus) dan juga kepada seluruh teman – teman satu kelas Pendidikan Kimia Ekstensi 2008.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan pengembangan penelitian.
Medan, 15 Januari 2013 Penulis
Ruth Sabrina Simanjuntak Nim. 408331046
(4)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Muatan dan Massa Partikel Penyusun Atom 28 Tabel 2.2 : Jumlah Elektron Maksimum Di setiap Kulit 33 Tabel 2.3 : Konfigurasi Elektron Atom Berkulit K sampai N 33
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen 39
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 40
Tabel 3.3 Tahapan Penelitian 41
Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data 43
Tabel 4.1 Sebaran tingkat kesukaran dan daya beda tes 52
Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian 53
Tabel 4.3 Uji Normalitas Pretest Dan Posttest 54
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Gain 55
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest 55
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Gain 56
(5)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model atom John Dalton 24
Gambar 2.2. Model Atom Thomson 24
Gambar 2.3. Model Atom Rutherford 25
Gambar 2.4. Model Atom Bohr 26
Gambar 2.5. Model Atom Mekanika Kuantum 27
Gambar 2.6. Kulit Atom 32
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 42
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I 64 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 75 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 86
Lampiran 4 Instrumen Tes Sebelum Validasi 87
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Validasi 95
Lampiran 6 Instrumen Tes Setelah Validasi 96
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Setelah validasi 100
Lampiran 8 Media 101
Lampiran 9 Lembar Kerja Diskusi 107
Lampiran 10 Jawaban Lembar Kerja Diskusi 110
Lampiran 11 Tabel data Validitas Instrumen Test 118
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Test 119
Lampiran 13 Tabel Hasil Uji Reliabilitas 121
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Test 122
Lampiran 15 Tabel Data Tingkat Kesukaran 123
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 124
Lampiran 17 Tabel Daya Pembeda Soal 126
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Test 127
Lampiran 19 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II 129 Lampiran 20 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Nilai Pretest Dan Posttest 130
Lampiran 21 Perhitungan Uji Normalitas 132 Lampiran 22 Perhitungan Uji Homogenitas 137 Lampiran 23 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 140 Lampiran 24 Tabel Aktivitas Belajar Siswa 141
Lampiran 25 Data Aktivitas Belajar Siswa 147
(7)
Lampiran 27 Uji Normalitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 152 Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Gain Test Eksperimen I dan II 154
Lampiran 29 Pengujian Hipotesis 155
Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 157 Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 158
Lampiran 32 Tabel Kritis Distribusi F 159
Lampiran 33 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t 160
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian 161
(8)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki mutu pendidikan seperti penyediaan tenaga-tenaga pendidik sesuai dengan tingkat kebutuhan dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru yang ada di lapangan pekerjaan.
Sampai sekarang ini mutu pendidikan di Indonesia belum menunjukkan suatu hasil yang memuaskan, dapat dikatakan masih rendah. Rendahnya mutu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan guru menyampaikan fakta dan informasi, lemahnya kurikulum, buku-buku pelajaran yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif dan ilmu pengetahuannya. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengolah proses belajar mengajar. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan tanggung jawab guru. Oleh sebab itu berbagai media dan metode digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, supaya siswa menjadi manusia yang terampil (Nuraidah,2006).
Kenyataan di lapangan dengan tuntutan keprofesionalan guru, masih didapatkan persoalan yaitu banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran. Di sisi lain ada beberapa guru yang sudah memanfaatkan media pembelajaran, namun bentuk dan modelnya sudah ketinggalan zaman atau keberhasilannya belum memuaskan (Winarji, 2009).
Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran, SMK Negeri 1 Lumbanjulu merupakan sekolah yang siswanya heterogen, baik dari segi sosial, ekonomi maupun hasil belajarnya. Di sekolah ini, hasil belajar pada bidang studi kimia masih tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian
(9)
semester pada untuk siswa kelas X T.P 2011/2012 75% nilai siswa masih di bawah KKM, dimana KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 60. Rendahnya nilai kimia siswa, disebabkan siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan kepadanya, kurangnya minat siswa dengan mata pelajaran kimia karena mereka lebih mengutamakan mata pelajaran yang berhubungan dengan program keahlian yang mereka ambil, dan guru yang mengajar terlalu monoton. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan.
Pemilihan model pembelajaran yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan model belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2010). Model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan pokok bahasan Struktur atom dan Sistem Periodik Unsur adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ialah suatu model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyada (UNNES : 2007), diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok materi Hidrokarbon sebesar 9,59 dan 49,79% dari data awal pada
(10)
siklus I, dan meningkat sebesar 14,4 dn 11,37% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar 20,46% dari siklus I ke siklus II.
Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia, adalah microsoft office, software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida, 2008)
Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media komputer. Salah satu media komputer yang dapat digunakan ialah Animasi Flash.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ”Pengaruh Media Pembelajaran Animasi Flash Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMK Negeri 1 Lumbanjulu”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
2. Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran.
(11)
3. Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran kimia karena guru yang mengajar monoton.
4. Penggunaan Animasi flash sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Struktur Atom.
1.3Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan struktur atom.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post test. 5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMK N I Lumnbanjulu
yaitu kelas X TKJ-1 dan kelas X TKJ-2.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI tanpa media Animasi Flash terhadap pokok bahasan struktur atom di kelas X SMK Negeri 1 Lumbanjulu?
2. Apakah ada pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di SMK negeri 1 Lumbanjulu?
(12)
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMK Negeri 1 Lumbanjulu.
2. Mengetahui pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di SMK negeri 1 Lumbanjulu.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif media dan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan memanfatkan animasi flash sebagi media dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI dan merangsang siswa untuk lebih memahami konsep-konsep kimia.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media Animasi Flash.
1.7Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, Perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan
(13)
siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.
2. Model Pembelajaran Tipe TAI
Model pembelajaran Team Assisted Individualization merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya.
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
“tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .
4. Animasi Flash
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Flash didesain dengan kemapuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya.
5. Struktur Atom
Struktur atom merupakan materi dalam bidang studi kimia yang mempelajari tentang defenisi dan perkembangan atom secara menyeluruh dan pendapat beberapa ahli tentang perkembangan atom.
(14)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 10,551 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6706, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media animasi flash pada materi struktur atom sebesar 77,6% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media animasi flash sebesar 62,5%. Perbedaan persentase peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II yaitu sebesar 16%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model kooperatif tipe TAI untuk materi Struktur Atom dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan menggunakan media animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran kimia.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, (2004), Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa, http://researchengines.com/artos.65.html.
Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Ernawati ,Erni,2005,Buku Kimia Teknologi dan Industri Kelas X. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Hamalik, Oemar., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Ibrahim, (2007), Pemebelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Lie, A., (2004), Cooperatif Learning, Penerbit: Grasindo, Jakarta.
Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba, Michael.,(2007), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(16)
Tambunan,Mananti M.,Simanjuntak,Amser.,(2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Usman, Uzer., (2002), Menjadi Guru Professional, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 april 2012)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 april 2012)
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di acses tanggal 15 maret 2012)
(1)
3. Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran kimia karena guru yang mengajar monoton.
4. Penggunaan Animasi flash sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Struktur Atom.
1.3Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan struktur atom.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post test. 5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMK N I Lumnbanjulu
yaitu kelas X TKJ-1 dan kelas X TKJ-2.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI tanpa media Animasi Flash terhadap pokok bahasan struktur atom di kelas X SMK Negeri 1 Lumbanjulu?
2. Apakah ada pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di SMK negeri 1 Lumbanjulu?
(2)
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom di kelas X SMK Negeri 1 Lumbanjulu.
2. Mengetahui pengaruh media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di SMK negeri 1 Lumbanjulu.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif media dan model pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa.
2. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia dengan memanfatkan animasi flash sebagi media dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI dan merangsang siswa untuk lebih memahami konsep-konsep kimia.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media Animasi Flash.
1.7Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, Perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan
(3)
siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.
2. Model Pembelajaran Tipe TAI
Model pembelajaran Team Assisted Individualization merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya.
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
“tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .
4. Animasi Flash
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Flash didesain dengan kemapuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya.
5. Struktur Atom
Struktur atom merupakan materi dalam bidang studi kimia yang mempelajari tentang defenisi dan perkembangan atom secara menyeluruh dan pendapat beberapa ahli tentang perkembangan atom.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 10,551 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6706, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media animasi flash pada materi struktur atom sebesar 77,6% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media animasi flash sebesar 62,5%. Perbedaan persentase peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II yaitu sebesar 16%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model kooperatif tipe TAI untuk materi Struktur Atom dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan menggunakan media animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran kimia.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, (2004), Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa, http://researchengines.com/artos.65.html.
Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Ernawati ,Erni,2005,Buku Kimia Teknologi dan Industri Kelas X. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Hamalik, Oemar., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Ibrahim, (2007), Pemebelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Lie, A., (2004), Cooperatif Learning, Penerbit: Grasindo, Jakarta.
Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba, Michael.,(2007), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(6)
Tambunan,Mananti M.,Simanjuntak,Amser.,(2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Usman, Uzer., (2002), Menjadi Guru Professional, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 april 2012)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 april 2012)
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di acses tanggal 15 maret 2012)