PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FLASH PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI SMA NEGERI 1 DOLOK SANGGUL.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FLASH PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA
DI SMA NEGERI 1 DOLOKSANGGUL
Oleh :
Agustina Lamria Sihite NIM 408131026
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
DAFTAR ISI Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN xi BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah 1
Identifikasi Masalah 4
Batasan Masalah 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
Kerangka Teoritis 8
Pengertian Belajar 8
Hakikat Belajar Kimia 9
Hasil Belajar 9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 11
Faktor Internal 11
Faktor Eksternal 13
Aktivitas Belajar 14
Media Pembelajaran 15
2.2.1. Pengertian Media 15
2.2.2. Fungsi Media Pembelajaran 16
2.2.3. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran 17
2.2.4. Komputer sebagai Media Pembelajaran 20
2.2.5. Animasi Flash 21
2.2.6. Kelebihan Flash sebagai Media Presentasi 21
Model Pembelajaran 22
2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran 22
(4)
2.3.3. Model Pembelajaran Tipe TAI (Team Assisted Individualization) 25
2.3.3.1. Komponen – Komponen Model Pembelajaran 26
Kooperatif Tipe TAI 2.3.3.2. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran 27
Kooperatif Tipe TAI 2.3.3.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI 28
2.4. Ikatan Kimia 29
2.5. Kerangka Konseptual 33
2.6. Hipotesis Penelitian 35
BAB III METODE PENELITIAN 36 Lokasi dan Waktu Penelitian 36
Lokasi Penelitian 36
Waktu Penelitian 36
Populasi dan Sampel 36
Populasi 36
Sampel 36
Variabel Penelitian 37
Variabel Bebas 37
Variabel Terikat 37
Instrumen Penelitian 37
Rancangan Penelitian 38
Desain Penelitian 40
Teknik Pengumpulan Data 41
Alat Pengumpulan Data 41
Uji Validitas 42
U ji Reabilitas Test 42
Taraf Kesukaran Soal 43
Daya Pembeda Tes 43
Teknik Analisis Data 44
Uji Normalitas Data dengan uji Chi Kuadrat ( ) 44
Uji Homogenitas Data 45
Uji Hipotesis Data 45
Peningkatan Hasil Belajar 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47
4.1. Hasil Penelitian 47
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 48
4.1.1.1. Validitas Test 48
4.1.1.2. Reliabilitas Test 48
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 48
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal 48
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 49
4.1.3. Pengujian Analisa Data 52
4.1.3.1. Uji Normalitas Data Pretes dan Postest 52
4.1.3.2. Uji Normalitas Data Gain 52
(5)
4.1.3.4. Uji Homogenitas Data Gain 54 4.1.3.5. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar 54 4.1.3.6. Uji Hipotesis Penelitian 55
4.2. Pembahasan 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 38
Tabel 3.2 Tahapan Penelitian 39
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data 41
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 47
Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 49
Tabel 4.3 Data Postes Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 51
Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postest 52
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Gain 52
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretes dan Postest 53
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data Gain 54
Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar 54
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Diagram Alir Desain Penelitian 40 Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen 1
dan kelas eksperimen 2
50
Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
51
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus SMA Kelas X 61
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran 66
Lampiran 3 Kisi-kisi Soal 75
Lampiran 4 Instrumen Penelitian Yang Divalidkan 78
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Yang Divalidkan 84
Lampiran 6 Instrumen Penelitian 85
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 89
Lampiran 8 Media Animasi Flash 90
Lampiran 9 Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dalam Berdiskusi 94
Lampiran 10 Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dalam Presentasi 95
Lampiran 11 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Dalam Berdiskusi Kelas Eksperimen 1 96
Lampiran 12 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Dalam Berdiskusi Kelas Eksperimen 2 98
Lampiran 13 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Dalam Presentase Kelas Eksperimen 1 100
Lampiran 14 Lembar Aktivitas Belajar Siswa Dalam Presentase Kelas Eksperimen 2 102
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Test 104
Lampiran 16 Perhitungan Realibilitas Tes 107
Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 110
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Tes 113
Lampiran 19 Perhitungan Standar Deviasi 116
Lampiran 20 Tabel Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen 1 119
Lampiran 21 Tabel Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen 2 120
Lampiran 22 Perhitungan Normalitas Data Uji Chi Kuadrat (χ2 Untuk Data Pretes Dan Postest 121
Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretes Dan Postest 124
Lampiran 24 Perhitungan Gain (Peningkatan Hasil Belajar) 126
Lampiran 25 Perhitungan Normalitas Gain 129
Lampiran 26 Perhitungan Uji Homogenitas Gain 131
Lampiran 27 Perhitungan Uji Hipotesis (Ha) 132
Lampiran 28 Tabel Nilai-nilai R Product Moment 135
Lampiran 29 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2 ) 136
Lampiran 30 Tabel F (Nilai Kritis Distribusi F) 137
Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 138
(9)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, karena pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada padanya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka akan semakin baik taraf hidup masyarakat di negara tersebut. Di Indonesia, kualitas pendidikan masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan Survey yang dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, Indonesia berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. (Suyanto dan Djihad Hisyam, 2010)
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan guru tergolong monoton, yakni selalu menggunakan metode ceramah. sehingga guru terkesan mendominasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang memungkinkan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Selain itu, metode ceramah juga sering membuat siswa kebingungan dalam mempelajari suatu materi yang memang objeknya abstrak atau jarang dijumpai oleh siswa, karena dengan metode ceramah guru cenderung tidak mampu menghadirkan objek tersebut kedalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran dengan metode ceramah, siswa tidak dituntut untuk lebih kreatif dan berpikir kritis terhadap apa yang dipelajari, melainkan siswa hanya sebagai pendengar apa yang disampaikan guru tanpa memahaminya dengan baik.
(10)
Kimia merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua aspek kehidupan manusia berhubungan dengan kimia secara langsung. Kimia menolong untuk mengatasi beberapa permasalahan dalam kehidupan manusia dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, dan sebagainya. Selain itu, kimia juga mempelajari fenomena yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti, fotosintesis pada tumbuhan dan metabolisme pada tubuh mahluk hidup. Melihat topik yang dibahas pada kimia sangat menarik, seharusnya kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang tinggi.
Setelah dilakukan observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia yang dilakukan di SMA Negeri 1 Dolok Sanggul, maka faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar kimia adalah guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik serta kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan bahwa di sekolah ini, hasil belajar pada bidang studi kimia masih tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk siswa kelas X T.P 2011/2012 dengan nilai antara 60 – 80 dan nilai rata-rata kelas 62, sedangkan KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 65. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran yang menarik atau menyenangkan.. Model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Team Assisted Individualization) ialah suatu model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada kerja sama kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesikan tugas kelompok yang sudah disiapkan guru dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang lebih optimal.
(11)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyada (UNNES : 2007), diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok materi Hidrokarbon sebesar 9,59 dan 49,79% dari data awal pada siklus I, dan meningkat sebesar 14,4 dn 11,37% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan rata-rata hasil belajar afektif meningkat sebesar 20,46% dari siklus I ke siklus II.
Demikian juga hasil peneliti Hidayati, Herlina (2010) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik dengan total skor rata-rata 2,87. Ketuntasan individu belajar klasikal sudah diatas SKBM yaitu sebesar 85,71%. Sedangkan untuk ketuntasan pembelajaran dikategorikan baik sekali dengan persentase 80,89%.
Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TAI ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah
animasi flash. Hal ini didukung dari penelitian terdahulu oleh Chairani, (2011) tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan PBL terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi pokok struktur atom dimana peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan macromedia flash lebih tinggi dengan gain 68% dari kelas tanpa media dengan gain 53,2 %. Demikian juga penelitian antoniate, (2010) tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran flash terhadap hasil belajar siswa pada sub materi larutan elektrolit dan non elektrolit diperoleh besar pengaruhnya 90%.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia adalah microsoft office, software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida, 2008)
(12)
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Flash Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di SMA Negeri 1 Doloksanggul”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
2. Masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menarik.
3. Penggunaan Animasi Flash sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Ikatan Kimia.
1.3 Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup yaitu :
1. Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan Ikatan Kimia (kestabilan unsur, kaidah duplet, oktet, ikatan ion dan ikatan kovalen) 4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post
test.
5. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA N I Doloksanggul yaitu kelas X-2dan kelas X-6 .
(13)
1.4 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA?
2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media
animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap pokok bahasan ikatan kimia di kelas X SMA N I Doloksanggul pada tahun ajaran 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan ikatan kimia?
2. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X SMA N I Doloksanggul tahun ajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. Hasil belajar siswa meningkat
(14)
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam pembelajaran kimia. 3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri I Doloksanggul.
1.7 Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)
2. Model Pembelajaran Tipe TAI
Model pembelajaran Tipe TAI merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash
(15)
didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan. (Munandi, 2010)
4. Animasi Flash
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif dan yang lainnya.
5. Ikatan Kimia
Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari interaksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit luar, atau orbit yang terisi sebagian atau orbit bebas dalam atom lainya dengan tujuan untuk mencapai kestabilan duplet atau oktet.
(16)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri I Doloksanggul
Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,44 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6723, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan Media animasi flash pada materi Ikatan Kimia sebesar 57,458% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media animasi flash
sebesar 50,367%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model kooperatif tipe TAI untuk materi Ikatan Kimia dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan menggunakan media
animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran kimia.
(17)
DAFTAR PUSTAKA
Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Keenan,ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta
Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun
Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba,M., (2006), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching,
Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
(18)
Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007),Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid,Jurnal pendidikan Kimia
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas X, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Suyanto,dkk, (2007), Kimia SMA/MA kelas X, Grasindo, Jakarta
Tambunan,Mananti M.,Simanjuntak,Amser.,(2010), Strategi Belajar Mengajar,
Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada
Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 januari 2012)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 Januari 2012)
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di akses tanggal 15 Februari 2012)
http://www.adi sumaryadi. Web.id/tulisan/detail/12/46/mengenal macromedia flash.html (di akses tanggal 20 Februari 2012)
(1)
1.4 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA?
2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap pokok bahasan ikatan kimia di kelas X SMA N I Doloksanggul pada tahun ajaran 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan ikatan kimia?
2. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X SMA N I Doloksanggul tahun ajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa
a. Hasil belajar siswa meningkat
(2)
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau wacana guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam pembelajaran kimia. 3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri I Doloksanggul.
1.7 Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu diberikan defenisi operasional sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. (Isjoni, 2010)
2. Model Pembelajaran Tipe TAI
Model pembelajaran Tipe TAI merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang berarti siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, antara lain dalam hal nilai akademiknya. Pengelompokan ini masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa. Salah satu dari anggota kelompok sebagai seorang ketua yang bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. (Slavin, 1995)
3. Media Pembelajaran
Kata media secara umum merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan .Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari
(3)
didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan. (Munandi, 2010)
4. Animasi Flash
Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif dan yang lainnya.
5. Ikatan Kimia
Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari interaksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit luar, atau orbit yang terisi sebagian atau orbit bebas dalam atom lainya dengan tujuan untuk mencapai kestabilan duplet atau oktet.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Ikatan Kimia di kelas X SMA Negeri I Doloksanggul
Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,44 pada α = 0,05 dan ttabel = 1,6723, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan menggunakan Media animasi flash pada materi Ikatan Kimia sebesar 57,458% lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan kooperatif tipe TAI tanpa menggunakan Media animasi flash sebesar 50,367%.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model kooperatif tipe TAI untuk materi Ikatan Kimia dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan menggunakan media animasi flash dan model kooperatif tipe TAI untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran kimia.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung
Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta
Keenan,ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta
Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Purba,M., (2006), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.
Sardiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar , Rajagafindo Persada, Jakarta
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
(6)
Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007),Efektifitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid,Jurnal pendidikan Kimia
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.
Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas X, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Suyanto,dkk, (2007), Kimia SMA/MA kelas X, Grasindo, Jakarta
Tambunan,Mananti M.,Simanjuntak,Amser.,(2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
http://falakh.wordpress.com/about/animasi-flash/(diakses tanggal 10 januari 2012)
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran - kooperatif-team.html) (diakses tanggal 10 Januari 2012)
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ (di akses tanggal 15 Februari 2012)
http://www.adi sumaryadi. Web.id/tulisan/detail/12/46/mengenal macromedia flash.html (di akses tanggal 20 Februari 2012)