S PLS 1000376 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil tempat untuk penelitian ini, yakni di PAUD Sartika yang berlokasi di Jalan Cimanuk No.115, Kel. Muara Sanding Kec. Garut Kota. Alasan peneliti menjadikan PAUD Sartika menjadi tempat penelitian, salah satunya karena PAUD Sartika merupakan PAUD pertama di Kelurahan Muara Sanding yang sudah terakreditasi dan PAUD Sartika ini sudah banyak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di PP-PAUDNI Regional 1 Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data dari mana data tersebut didapatkan. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm.129) sumber data dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: person (sumber data berupa orang), place (sumber data berupa tempat), paper (sumber data berupa simbol), seperti berikut ini:

a. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Person dalam penelitian ini terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika;

b. Place, yaitu sumber data dengan menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Keadaan diam, sepertihalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan keadaan lain yang tidak bergerak. Adapun keadaan bergerak, seperti segala bentuk aktifitas, kegiatan belajar mengajar, dan lain sebagainya. Namun, yang menjadi place didalam penelitian ini, terdiri dari gedung yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran, kondisi lokasi, proses kegiatan belajar-mengajar, kinerja tutor, dan segala aktifitas lain yang ada di PAUD Sartika;

c. Paper, merupakan suatu bagian dari sumber data yang disajikan dalam bentuk huruf, angka, gambar, serta simbol-simbol lain. Adapun paper yang


(2)

dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari benda-benda tertulis seperti buku-buku arsip, dokumen-dokumen profil PAUD, daftar tutor, daftar nama peserta didik, sertifikat pelatihan, piala atau piagam atas prestasi yang diraih baik oleh pengelola, tutor, ataupun peserta didik di PAUD Sartika.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan untuk kegiatan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan dalam penelitian ini, terdiri dari:

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti, sebelum memulai pengumpulan data. Dalam tahapan ini, ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

a. Memilih tempat untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Dalam memilih lokasi untuk dijadikan tempat penelitian, sebelumnya peneliti melakukan suatu observasi ke dua lembaga PAUD, yang terdiri dari satu lembaga PAUD terakreditasi dan satu lembaga PAUD non akreditasi untuk melihat bagaimana kondisi lembaga, dan bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini sebagai suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memilih tempat penelitian yang dirasakan tepat.

b. Menetapkan fokus permasalahan. Peneliti melakukan wawancara kepada pengelola untuk mencari suatu keunikan yang ada di lembaga, yang akan ditetapkan sebagai fokus permasalahan dalam penelitian.

c. Menetapkan sumber data. Sumber data yang dipilih oleh peneliti disesuaikan dengan informasi-informasi yang diperlukan oleh peneliti sendiri. Adapun sumber data tersebut terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika.

d. Mengurus Perizinan Penelitian. Dalam hal ini peneliti meminta izin kepada ketua penyelenggara PAUD Sartika untuk melaksanakan suatu penelitian, dan agar ketua penyelenggara bisa membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang diperlukan.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan penelitian yang disiapkan oleh peneliti sebelum memulai penelitian, diantaranya pedoman penelitian


(3)

yang sudah disusun sebelumnya, selain itu diperlukan juga media pendukung dalam mengumpulkan data sepertihalnya camera, handphone, tape recorder, atau media-media pendukung lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahapan pokok dari suatu penelitian, dimana peneliti melakukan pelaksanaan penelitian langsung ke tempat penelitian yang telah dipilih sebelumnya. Dalam tahapan ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

a. melakukan wawancara kepada pengelola, dan tutor di PAUD Sartika untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan;

b. melakukan pengamatan untuk melihat bagaimana kondisi dan proses dari pemberian pembinaan oleh pengelola kepada tutor dan juga melihat bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh tutor, hal ini untuk melihat bagaimana kinerja tutor saat berhadapan dengan peserta didik didalam proses pembelajaran;

c. melakukan pre test dan post test yang ditujukan kepada tutor, hal ini untuk melihat bagaimana kinerja tutor sebelum mendapatkan pembinaan dan setelah mendapatkan pembinaan, yang nantinya akan menjadi suatu bahan analisis untuk melihat peningkatan kinerja tutor.

3. Tahap Akhir

Sebagai akhir dari tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian, maka peneliti mengadakan suatu analisis data dan informasi yang telah didapatkan di lapangan. Tahapan ini bisa dikatakan sebagai tahap penentuan karena dalam tahapan ini peneliti mencari jawaban dari suatu permasalahan yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam analisis data ini ialah menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini karena metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.


(4)

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang berdasarkan pada asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, ialah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Surakhmad (1998, hlm.139) tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, dengan ciri diantaranya: (1) memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual, (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian kualitatif sebagai pendekatan yang digunakan.

Basrowi (2008, hlm.21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Disamping itu, beliau juga menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dikarenakan peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di PAUD Sartika mengenai efektifitas program pembinaan oleh pengelola dengan bentuk motivasi kerja yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja tutor, dimana fenomena tersebut terjadi pada masa sekarang.

D. Definisi Operasional

Demi memperjelas mengenai istilah-istilah yang digunakan, maka akan diuraikan pengertian dari istilah-istilah tersebut, sebagai berikut:

1. Efektifitas adalah seberapa baik suatu pekerjaan, sehingga menghasilkan suatu output yang diharapkan

2. Program adalah rancangan atau rencana suatu kegiatan

3. Pembinaan adalah suatu usaha yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan


(5)

untuk mampu melaksanakan tugas organisasi atau lembaga dengan efektif dan efisien. (Nardiku,2014)

4. Pengelola adalah orang yang melakukan suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

5. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sardiman (2004:73)

6. Motivasi Kerja adalah salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Uno (2006:71)

7. Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2013). 8. Tutor adalah tugas seseorang yang bersifat memfasilitasi dalam hal

memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik atau warga belajar dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran

E. Instrumen Penelitian

Moleong (2007, hlm.9) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain yang menjadi suatu alat pengumpul data utama, hal itu dikarenakan karena hanya manusia sajalah yang digunakan sebagai suatu alat yang dapat berhubungan langsung dengan responden atau objek lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu penelitian, peneliti itu sendiri lah yang berperan langsung dalam interaksi dengan sumber data (narasumber) dalam suatu proses wawancara, proses pengamatan kegiatan pembelajaran, situasi sosial, ataupun kegiatan-kegiatan lembaga lainnya yang sedang berlangsung.

Melihat dari hal tersebut, sangatlah diharapkan agar data atau informasi yang didapatkan nanti benar-benar merupakan suatu data atau informasi yang


(6)

mempunyai tingkat kepercayaan dan dapat dibuktikan kebenaran nya sehingga hasil penelitian yang telah didapatkan bisa memenuhi tujuan diadakan nya penelitian tersebut.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara merupakan lembar pertanyaan yang ditujukan kepada pengelola dan tutor, untuk mengetahui keefektifan program pembinaan dalam bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh pengelola kepada tutor di Paud Sartika

2. Lembar tes

Test yang akan dilakukan oleh peneliti ialah pre test dan post test. Setelah peneliti menyusun serangkaian format pertanyaan, selanjutnya soal test tersebut akan diuji cobakan kepada seluruh tutor di PAUD Sartika. Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja tutor baik sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan berupa motivasi kerja dari pengelola.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dalam proses pengembangan instrumen peneliti melakukan beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. membuat kisi-kisi penelitian

2. menjabarkan kisi-kisi yang sudah dibuat kedalam pedoman wawancara dan pedoman observasi

3. mengkonsultasikan kepada pembimbing mengenai kisi-kisi dan instrumen yang sudah dibuat

4. melaksanakan penelitian lapangan G. Teknik Pengumpulan Data


(7)

Dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada pengelola dan tutor di PAUD Sartika.

Sebelum melaksanakan suatu wawancara, sebaiknya peneliti membuat suatu instrumen terlebih dahulu, dalam hal ini yang digunakan adalah pedoman wawancara, yang didalamnya terdiri dari daftar pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti, yang nantinya dijadikan sebagai pedoman untuk mengumpulkan data atau informasi dari narasumber. Adapun pembuatan pedoman wawancara tersebut ialah sebagai suatu arahan, agar informasi yang diinginkan tidak melebar dan fokus pada inti.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan, namun wawancara memiliki suatu kelemahan, yakni jika pewawancara tidak menyiapkan intrumen dalam hal ini pedoman wawancara, maka bisa jadi akan ada beberapa infomasi atau data yang tidak didapatkan, atau data yang didapatkan tidak sesuai dengan tujuan wawancara sebelumnya. Maka dari itu, keberadaan pedoman wawancara sangat penting dipersiapkan.

2. Tes

Menurut Arikunto (2009, hlm. 53) mengemukakan bahwa tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes yang akan peneliti lakukan untuk memperoleh suatu informasi mengenai peningkatan kinerja tutor ialah dengan pre test dan post test. Adapun pre test merupakan suatu test awal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar sebelum diberikan nya suatu materi atau stimulus yang lain, dan post test merupakan suatu test yang dilakukan untuk mengetahui dampak setelah diberikannya suatu stimulus, tes ini dilakukan khususnya untuk melihat


(8)

bagaimana pengaruh suatu stimulus terhadap kemampuan yang dimiliki, hal ini dilakukan sebagai suatu langkah untuk memudahkan dalam melakukan analisis. 3. Triangulasi

Triangulasi menurut Sugiono (2013, hlm. 327) diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Disamping itu, triangulasi terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu triangulasi teknik yang berarti pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama dan triangulasi sumber, yaitu pengumpulan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.

Triangulasi yang akan dipakai ialah triangulasi sumber, dalam hal ini untuk mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara yang ditujukan kepada pengelola dan tutor, untuk melihat kesesuaian hasil jawaban yang diberikan baik oleh pengelola maupun tutor.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, “analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data, in fact data analysis in qualitative research is an on going activity that occures throughout the investigative process rather than after process, maksudnya bahwa analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data” (Sugiyono, 2008, hlm. 245). Dalam sumber yang sama, Sugiyono pun membagi teknik analisis data, sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm. 338) bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan suatu gambaran yang jelas, dan lebih memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Mereduksi data dilakukan ketika peneliti telah mendapatkan suatu data atau informasi sementara, dimana data atau informasi tersebut masih merupakan suatu


(9)

data mentah yang harus diolah, pengolahan data tersebut dengan memilih fokus data penting yang diperlukan dan tentunya berhubungan dengan maksud dilaksanakannya pengumpulan data tersebut.

Bila dalam melakukan pemilihan data ditemukan suatu data atau informasi yang bersifat masih asing atau tidak dikenal, maka hal tersebut perlu dijadikan sebagai suatu perhatian, sehingga peneliti bisa melakukan suatu pengumpulan data kembali untuk menemukan maksud dari informasi yang bersifat asing tersebut.

Proses yang dilakukan oleh peneliti sebelum menyajikan data ialah proses pengolahan data, adapun data yang diolah ialah data yang merupakan hasil dari post test dan pre test yang peneliti berikan kepada sasaran. Adapun dalam mengolah data, ada beberapa kriteria yang diberikan untuk membantu dalam proses pengolahan data

a. kriteria perhitungan jawaban

Tabel 3.1 Kriteria Perhitungan Jawaban

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Sering 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Kurang/Jarang 2

Tidak Pernah 1

sumber: Uno & Lamatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm. 187 Keterangan:

SangatSering : jika 100% diperkirakan dilakukan

Sering : jika berkisar antara 70%-99%

Kadang-kadang : jika berkisar antara 40%-96%

Kurang/jarang : jika berkisar antara 1-39%

TidakPernah : jika diprediksi tidak pernah melakukan

b. rentang predikat


(10)

Predikat Spektrum Angka

Amat Baik 91-100

Baik 81-90

Cukup 71-80

Sedang 61-70

Kurang 60-ke bawah

sumber: Uno & Lamaatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm.175

Pengolahan data dilakukan dengan melihat pada kriteria perhitungan jawaban, yang kemudian hasilnya peneliti tentukan dengan melihat pada rentang predikat yang telah ditentukan, rentan predikat tersebut untuk melihat bagaimana kualitas dari kinerja tutor dengan sebelumnya melihat pada hasil dari pre test dan post test yang telah diberikan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data, ialah dengan menampilkan atau menyajikan data atau informasi yang sudah didapatkan. Data yang telah didapatkan tersebut biasanya disajikan dalam suatu bentuk tabel, kurva, ataupun grafik, sehingga peneliti akan lebih mudah untuk memahaminya, dan juga bisa merencanakan kerja atau tindakan selanjutnya yang akan dilakukan berdasarkan apa yang difahami tersebut.

Selain dengan menggunakan tabel, kurva, ataupun grafik, dalam penelitian kualitatif data yang disajikan biasanya dalam bentuk uraian singkat, bagan, ataupun hubungan antar katagori.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan teknik analisis data yang terakhir dilakukan, adapun kesimpulan dalam penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 343) adalah

suatu temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, dalam hal ini temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dan dapat berupa suatu hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.


(11)

Dalam suatu penelitian kualitatif terdapat adanya kesimpulan awal, yang mana kesimpulan awal ini bersifat sementara, dan masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti lain yang kuat dan lebih mendukung pada tahap pengumpulan daya selanjutnya. Namun, jika kesimpulan awal yang didapatkan langsung didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian atau pengumpulan data dilakukan, maka kesimpulan awal yang dikemukakan tersebut bisa dijadikan sebagai suatu kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan yang akhirnya ditetapkan bisa menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya, namun bisa juga tidak, karena bisa saja didapatkan suatu penemuan baru selama penelitian dan pengumpulan data dilakukan yang malah tidak sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan tersebut.


(12)

(1)

Dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Dalam hal ini, wawancara dilakukan kepada pengelola dan tutor di PAUD Sartika.

Sebelum melaksanakan suatu wawancara, sebaiknya peneliti membuat suatu instrumen terlebih dahulu, dalam hal ini yang digunakan adalah pedoman wawancara, yang didalamnya terdiri dari daftar pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti, yang nantinya dijadikan sebagai pedoman untuk mengumpulkan data atau informasi dari narasumber. Adapun pembuatan pedoman wawancara tersebut ialah sebagai suatu arahan, agar informasi yang diinginkan tidak melebar dan fokus pada inti.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan, namun wawancara memiliki suatu kelemahan, yakni jika pewawancara tidak menyiapkan intrumen dalam hal ini pedoman wawancara, maka bisa jadi akan ada beberapa infomasi atau data yang tidak didapatkan, atau data yang didapatkan tidak sesuai dengan tujuan wawancara sebelumnya. Maka dari itu, keberadaan pedoman wawancara sangat penting dipersiapkan.

2. Tes

Menurut Arikunto (2009, hlm. 53) mengemukakan bahwa tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes yang akan peneliti lakukan untuk memperoleh suatu informasi mengenai peningkatan kinerja tutor ialah dengan pre test dan post test. Adapun pre test merupakan suatu test awal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar sebelum diberikan nya suatu materi atau stimulus yang lain, dan post test merupakan suatu test yang dilakukan untuk mengetahui dampak setelah diberikannya suatu stimulus, tes ini dilakukan khususnya untuk melihat


(2)

bagaimana pengaruh suatu stimulus terhadap kemampuan yang dimiliki, hal ini dilakukan sebagai suatu langkah untuk memudahkan dalam melakukan analisis. 3. Triangulasi

Triangulasi menurut Sugiono (2013, hlm. 327) diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Disamping itu, triangulasi terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu triangulasi teknik yang berarti pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama dan triangulasi sumber, yaitu pengumpulan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama.

Triangulasi yang akan dipakai ialah triangulasi sumber, dalam hal ini untuk mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara yang ditujukan kepada pengelola dan tutor, untuk melihat kesesuaian hasil jawaban yang diberikan baik oleh pengelola maupun tutor.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, “analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data, in fact data analysis in qualitative research is an on going activity that occures throughout the investigative process rather than after process, maksudnya bahwa analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data” (Sugiyono, 2008, hlm. 245). Dalam sumber yang sama, Sugiyono pun membagi teknik analisis data, sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm. 338) bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan suatu gambaran yang jelas, dan lebih memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Mereduksi data dilakukan ketika peneliti telah mendapatkan suatu data atau informasi sementara, dimana data atau informasi tersebut masih merupakan suatu


(3)

data mentah yang harus diolah, pengolahan data tersebut dengan memilih fokus data penting yang diperlukan dan tentunya berhubungan dengan maksud dilaksanakannya pengumpulan data tersebut.

Bila dalam melakukan pemilihan data ditemukan suatu data atau informasi yang bersifat masih asing atau tidak dikenal, maka hal tersebut perlu dijadikan sebagai suatu perhatian, sehingga peneliti bisa melakukan suatu pengumpulan data kembali untuk menemukan maksud dari informasi yang bersifat asing tersebut.

Proses yang dilakukan oleh peneliti sebelum menyajikan data ialah proses pengolahan data, adapun data yang diolah ialah data yang merupakan hasil dari post test dan pre test yang peneliti berikan kepada sasaran. Adapun dalam mengolah data, ada beberapa kriteria yang diberikan untuk membantu dalam proses pengolahan data

a. kriteria perhitungan jawaban

Tabel 3.1 Kriteria Perhitungan Jawaban

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Sering 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Kurang/Jarang 2

Tidak Pernah 1

sumber: Uno & Lamatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm. 187 Keterangan:

SangatSering : jika 100% diperkirakan dilakukan Sering : jika berkisar antara 70%-99% Kadang-kadang : jika berkisar antara 40%-96% Kurang/jarang : jika berkisar antara 1-39%

TidakPernah : jika diprediksi tidak pernah melakukan b. rentang predikat


(4)

Predikat Spektrum Angka

Amat Baik 91-100

Baik 81-90

Cukup 71-80

Sedang 61-70

Kurang 60-ke bawah

sumber: Uno & Lamaatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm.175

Pengolahan data dilakukan dengan melihat pada kriteria perhitungan jawaban, yang kemudian hasilnya peneliti tentukan dengan melihat pada rentang predikat yang telah ditentukan, rentan predikat tersebut untuk melihat bagaimana kualitas dari kinerja tutor dengan sebelumnya melihat pada hasil dari pre test dan post test yang telah diberikan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data, ialah dengan menampilkan atau menyajikan data atau informasi yang sudah didapatkan. Data yang telah didapatkan tersebut biasanya disajikan dalam suatu bentuk tabel, kurva, ataupun grafik, sehingga peneliti akan lebih mudah untuk memahaminya, dan juga bisa merencanakan kerja atau tindakan selanjutnya yang akan dilakukan berdasarkan apa yang difahami tersebut.

Selain dengan menggunakan tabel, kurva, ataupun grafik, dalam penelitian kualitatif data yang disajikan biasanya dalam bentuk uraian singkat, bagan, ataupun hubungan antar katagori.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan teknik analisis data yang terakhir dilakukan, adapun kesimpulan dalam penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 343) adalah

suatu temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, dalam hal ini temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dan dapat berupa suatu hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.


(5)

Dalam suatu penelitian kualitatif terdapat adanya kesimpulan awal, yang mana kesimpulan awal ini bersifat sementara, dan masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti lain yang kuat dan lebih mendukung pada tahap pengumpulan daya selanjutnya. Namun, jika kesimpulan awal yang didapatkan langsung didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian atau pengumpulan data dilakukan, maka kesimpulan awal yang dikemukakan tersebut bisa dijadikan sebagai suatu kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan yang akhirnya ditetapkan bisa menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya, namun bisa juga tidak, karena bisa saja didapatkan suatu penemuan baru selama penelitian dan pengumpulan data dilakukan yang malah tidak sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan tersebut.


(6)