RENSTRA BAPEDA TAHUN 2014 2019

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN SANGGAU

TAHUN 2014 - 2019

PERENCANAAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS DAN AKUNTABEL

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2014


(2)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU

NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 - 2019

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU,

Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

disusun untuk mencapai tujuan pembangunan.

Berdasarkan tugas pokok, dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau, maka dalam pelaksanaannya dipandang perlu menetapkan Rencana

Strategis Tahun 2014 2019;

b. bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan bersifat indikatif berwawasan 5 (lima) Tahun yang dijabarkan setiap tahun

menjadi Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau perlu

ditetapkan dengan suatu Keputusan.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21

Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


(3)

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara


(4)

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik


(5)

21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

24. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9

Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat;

29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 20008-2028;

30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang


(6)

33. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Sanggau, tentang Rencana Strategis Tahun

2014 2019.

KEDUA : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Sanggau Tahun 2014 2019 menjadi landasan

dan pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan untuk masa 5 (lima) tahun ke depan.

KETIGA : Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Strategis tersebut

dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan yang tercermin dalam Program dan Kegiatan.

KEEMPAT : Penuangan dalam Rencana Kerja Tahunan dilaksanakan

dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan adanya

perubahan-perubahan dan perkembangan keadaan yang

memerlukan langkah-langkah penyesuaian terhadap program pembangunan daerah Kabupaten Sanggau.

KELIMA : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sanggau


(7)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014 ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Pada prinsipnya Rencana Strategis Tahun 2014-2019 ini merupakan Dokumen Acuan Operasional pelaksanaan kegiatan Tahun 2014-2019 yang dalam penyusunannya berdasarkan hasil Musrenbang RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 dan dibuat untuk diimplementasikan oleh seluruh Unit-unit kerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Sangggau Tahun 2014-2019 merupakan Pelaksanaan tehnis selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Kami menyadari bahwa Rencana Strategis ini tidak akan dapat tersusun tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Disadari bahwa Penyusunan Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami berharap dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam upaya meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

Akhir kata Semoga Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ini dapat dilaksanakan bagi peningkatan penyelenggaraan Perencanaan, Pemerintahan dan Pembangunan khususnya di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau ini.


(8)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel... iii

Daftar Gambar ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan... 7

1.4. Sistematika... 8

BAB 2 Gambaran Pelayanan Bappeda ... 10

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda ... 10

2.1.1 Struktur Organisasi ... 10

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ... 11

2.2. Sumber Daya Bappeda... 19

2.2.1 Kinerja Pelayanan Bappeda... 20

2.2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelyanan Bappeda ... 23

BAB 3 Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... 25

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarakan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda... 25

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 25

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota... 29

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 30

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... 32

BAB 4 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ... 34

4.1. Visi dan Misi Bappeda ... 34


(9)

4.3. Strategi dan Kebijakan... 36

BAB 5 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif ... 45

BAB 6 Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan

Golongan Tahun 2013 ... 19

Tabel 2 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013... 20

Tabel 3 Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Resntra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ... 21

Tabel 4 Analisis SWOT ... 23

Tabel 5 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 39


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ... 2 Gambar 2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sanggau merupakan suatu lembaga yang berdasarkan keputusan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau bahwa BAPPEDA Kabupaten Sanggau merupakan unsur penunjang Daerah di Bidang Perencanaan memiliki tugas pokok dan fungsi menyusun dokumen perencanaan daerah, baik jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA Kabupaten Sanggau membutuhkan pedoman dan acuan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan selama 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Menurut pendapat Allison & Kaye, 1997 yang menyatakan bahwa rencana strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses sistemik yang disepakati organisasi dalam membangun

keterlibatan stakeholders utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan

tanggap terhadap lingkungan operasi. Pendapat lain juga menyatakan bahwa RENSTRA merupakan suatu bentuk perencanaan yang mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang siapakah kita? Kemana kita akan pergi ? Bagaimana kita pergi ? Apa makna keberadaan kita ? Dari beberapa pendapat ini dapat disimpulkan bahwa RENSTRA dapat membantu organisasi dalam mengungkapkan visi dan mengidentifikasi langkah-langkah menuju Visi tersebut, serta menciptakan fokus dan kemampuan organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal. Berdasarkan definisi diatas maka RENSTRA BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 merupakan suatu dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan tentang visi misi tujuan dan sasaran BAPPEDA selama tahun 2014-2019 serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagaimana Peraturan Daerah Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kabupaten Sanggau 2014-2019.


(13)

/informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan, pengolahan

data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis,

perumusan visi–misi-tujuan sasaran, merumuskan strategi, kebijakan, program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun, melaksanakan Diskusi Fokus antar bidang pembangunan, penyusunan rancangan akhir, verifikasi, pengesahan Bupati Sanggau serta penetapan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk dapat dilaksanakan. Keterkaitan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau dengan dokumen perencanaan lain dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1

Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

RPJPD Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.

RTRW Kabupaten Sanggau adalah dokumen rencana tata ruang wilayah ini memuat strategi dan kebijakan penataan ruang wilayah yang meliputi : 1). kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah 2) Kebijakan dan strategi

RPJM Nasional

RKP Nasional

RPJ PD & RTRW

RPJM Daerah

RKP Daerah

RAPBD APBD

RENSTRA SKPD

Renja SKPD

RKA SKPD

DPA SKPD

Diperhatikan Diacu

Diperhatikan

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Bahan Diperhatikan Pedoman

Pedoman Diacu

Diperhatikan

Bahan Diperhatikan


(14)

penetapan struktur ruang wilayah daerah. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran dari sasaran pembangunan jangka panjang tahap ketiga, yang memiliki 12 (dua belas) strategi untuk mengimplementasikan agenda pembangunan selama 5 (lima) tahun sebagai berikut : 1) . Perbaikan dan penguatan tata ruang Kabupaten dan desa; 2). Strategi pengembangan ketahanan pangan keluarga; 3). Strategi pembangunan bidang pendidikan;4). Strategi pembangunan bidang kesehatan; 5) Strategi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dan sarana dan prasarana lainnya; 6).Strategi pembangunan usaha produktif dan investasi; 7). Strategi perbaikan manajemen keuangan daerah; 8). Strategi penataan Ibukota dan penanganan sampah perkotaan; 9). Strategi reformasi birokrasi publik dalam rangka menciptakan organisasi pemerintah yang bersih, solid dan efektif; 10). Strategi pengembangan transparansi dan partisipasi masyarakat; 11). Strategi percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang sinergis, terukur dan berkelanjutan pada kawasan cepat tumbuh dan tertinggal; 12). Strategi penguatan masyarakat dalam bingkai iman, moral dan ahlak;

RPJMD Kabupaten Sanggau akan dijabarkan di dalam dokumen RKPD yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD. RENSTRA BAPPEDA Kabupaten Sangggau tahun 2014-2019 merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 yang pelaksanaannya akan dijabarkan didalam Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah setiap tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Renja SKPD menjadi acuan untuk penyusunan RKA-SKPD (Rencana Kerja Anggaran SKPD). Muatan RKA meliputi input (dana, tenaga kerja, fasilitas, dll), kegiatan (proses) dan output/outcome. Sehingga perencanaan dimulai dengan informasi tentang

ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan daerah.Critical pointnya adalah

menyusun hubungan optimal antara input, proses, danoutput/outcome.

1.2 Landasan Hukum

Dalam menyusun Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau mengacu pada peraturan per-Undang-Undangan yang berlaku yaitu : 1) landasan idiil Pancasila, 2) landasan konstitusional UUD’45, serta 3) landasan operasional :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan


(15)

Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan


(16)

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);


(17)

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

23. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

27. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat; 28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2028;

29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;


(18)

31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;

33. Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud penyusunan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 adalah :

1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan di BAPPEDA pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ;

2. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun ke depan;

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar dokumen

perencanaan;

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan

berkelanjutan;

5. Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Tahun 2014-2019 ini adalah :

1. Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang merupakan

penjabaran visi-misi BAPPEDA Kabupaten Sanggau untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun mendatang;

2. Tersedianya pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)


(19)

1.4 Sistematika

Sistematika penyusunan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas dibagi per bab sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang, 1.2 Landasan Hukum, 1.3 Maksud dan Tujuan, 1.4 Sistematika

BAB II : Gambaran Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Sanggau

2.2 Sumber Daya Bappeda Kabupaten Sanggau 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

BAB III : Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau.

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV : Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi Bappeda

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif


(20)

BAB VI : Indikator Kinerja Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD


(21)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

2.1.1. Struktur Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sanggau adalah merupakan unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Di bentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012.

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau terlampir.

Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012 Bab II pasal 2 mengenai Susunan-susunan Organisasi bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau terdiri dari :

1. KEPALA

2. SEKRETARIS

Sekretariat, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu :

a. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Sub Bagian Keuangan

3. KEPALA BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN

PENGENDALIAN

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan


(22)

4. KEPALA BIDANG EKONOMI

Bidang Ekonomi, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Pertanian

b. Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pengembangan

Dunia Usaha

5. KEPALA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

Bidang Sosial dan budaya, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Kependudukan, Pemerintahan dan Pemberdayaan

Masyarakat

b. Sub Bidang Kesehatan, Pendidikan, Penerangan dan Komunikasi

6. KEPALA BIDANG FISIK DAN PRASARANA

Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi 2 (dua) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Penataan Ruang, Sarana dan Prasarana wilayah

perhubungan dan Pariwisata

b. Sub Bidang energi, Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup

7. JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tehnis Bappeda di Bidang Keahlian masing-masing. Pada saat ini untuk Jabatan Fungsional di Bappeda belum ada penetapan dari Bupati Sanggau.

2.1.2.Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2012 Bab III sebagai berikut :

1. KEPALA BADAN

Sesuai pasal 4 Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, membina dan menyelenggarakan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan daerah berdasarkan kebijaksanaan Kepala Daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sendiri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan


(23)

dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah.

b. Pengkoordinasian dalam penyusunan perencanaan pembangunan

daerah.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. SEKRETARIAT

Sekretariat adalah unsur staf yang langsung berada dibawah Kepala

Badan. Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

perencanaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, hubungan

masyarakat, protokol dan umum.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas, sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja pembangunan b. Penyelenggaraan pengendalian, evaluasi dan pelaporan

c. Pembinaan organisasi dan tatalaksana

d. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan e. Penyelenggaraan urusan umum yang meliputi urusan rumah tangga

dinas, sarana dan prasaran, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, penggandaan, hubungan masyarakat, perjalanan dinas serta protokoler.

f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang

g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(24)

3.BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN

Bidang Penelitian, pengembangan dan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bappeda di bidang penelitian, pengembangan dan pengendalian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Penelitian, pengembangan dan pengendalian mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan

sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan.

c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum dibidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan

sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan.

d. Pengendalian kegiatan dibidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas dibidang penelitian, pengembangan dan pengendalian yang meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi,

pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan


(25)

f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. BIDANG EKONOMI

Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang ekonomi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.

b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.

c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum di Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.

d. Pengendalian kegiatan di Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di Bidang ekonomi yang meliputi urusan perencanaan pertanian,

peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian,

perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.

f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai


(26)

5. BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

Bidang Sosial dan budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang Sosial dan Budaya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Sosial dan Budaya mempunyai fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan informatika.

b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan informatika.

c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayana umum di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa,

pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan informatika.

d. Pengendalian kegiatan di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan


(27)

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di Bidang sosial dan budaya yang meliputi urusan perncanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan

catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, KB dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan informatika.

f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

6.BIDANG FISIK DAN PRASARANA

Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Bidang Fisik dan Prasarana.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.

b. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.

c. Penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan umum di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.

d. Pengendalian kegiatan di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas di Bidang fisik dan prasarana yang meliputi urusan perencanaan penataan


(28)

ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.

f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

7. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis perencanaan pembangunan daerah di Bidang keahlian masing-masing. Pada saat ini untuk Jabatan Fungsional di Kabupaten Sanggau belum dibentuk


(29)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau

Tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau

KEPALA

BADAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

RENCANA KEGIATAN

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN

BIDANG EKONOMI

BIDANG SOSIAL BUDAYA

BIDANG

FISIK DAN PRASARANA

SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SUB BIDANG PERTANIAN

SUB BIDANG KEPENDUDUKAN, PEMERINTAHAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SUB BIDANG

PENATAAN RUANG, SARANA DAN PRASARANA WILAYAH,

PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA

SUB BIDANG

PENDATAAN, PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BIDANG PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PENGEMBANGAN DUNIA

USAHA

SUB BIDANG

KESEHATAN, PENDIDIKAN, PENERANGAN DAN

KOMUNIKASI

SUB BIDANG ENERGI, SUMBERBDAYA

MINERAL DAN LINGKUNGANN HIDUP UNIT PELAKSANA

TEKNIS BADAN


(30)

2.2 Sumber Daya Bappeda

Komposisi sumber daya aparatur Bappeda Kabupaten Sanggau yang menduduki jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan peraturan Bupati Sanggau tersebut diatas adalah : 1 (satu) orang esselon IIb yaitu Kepala Bappeda; 1 (satu) orang esselon IIIa yaitu sekretaris, 4 (empat) orang esselon IIIb yaitu kepala bidang, serta 11 (tiga belas esselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang kasubbag dan 8 (delapan) orang kasubbid.

Adapun jumlah Sumber daya Bappeda yang berstatus PNS sebanyak 33 orang. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan terutama dalam menciptakan Bappeda sebagai centre of knowledge dan learning organization. Komposisi pegawai Bappeda berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 22 orang laki-laki atau 66

% dan perempuan sebanyak 11 orang atau 34% . Sedangkan komposisi

jumlah pegawai Bappeda berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV sebanyak 5 orang atau 15%, golongan III sebanyak 22 orang atau 66 % dan sisanya golongan II sebanyak 6 orang atau 19 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1

Jumlah Pegawai Bapppeda Kabupaten Sanggau berdasarkan Golongan Tahun 2013

NO Jenis Kelamin GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah

1 Laki-laki - 2 orang 16

orang 4 orang 22 orang

2 Perempuan - 4 orang 6 orang 1 orang 11 orang

TOTAL - 6 orang 22

orang 5 orang 33 orang

(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau Desember 2013 )

Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda, dimana komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu:


(31)

Pasca Sarjana 7 orang atau 21%, Sarjana (Strata 1) sebanyak 11 orang atau 33% , Diploma IV sebanyak 3 orang atau 9%, Diploma III sebanyak 2 Orang atau 6%, berpendidikan SLTA sebanyak 9 orang atau 27 % serta pendidikan SD 1 (satu)sebanyak 1 orang atau 4%. Untuk lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 2

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau berdasarkan tingkat Pendidikan Tahun 2013

No Jenis Kelamin SD SMP SMA D1/II DIII/Akademi DIV S1 S2 Jumlah

1 Laki-laki 1 - 5 - 1 3 7 5 22

2 Perempuan - - 4 - 1 - 4 2 11

TOTAL 1 - 9 - 2 3 11 7 33

(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau Desember 2013)

2.2.1 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Bappeda berdasarkan sasaran/target Renstra Bappeda periode sebelumnya, berdasarkan tugas, pokok dan fungsi bappeda:


(32)

Tabel 3

Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda

Target Renstra SKPD Tahun ke

-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun ke

-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kabupaten

Sanggau 2005-2025

1 1 100

2

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten

Sanggau 2009-2014

1 1 100

3

Penyusunan Dokumen Rencana

Strategis (Renstra) Bappeda

Kabupaten Sanggau 2009-2014

1 1 100

4 Penyusunan Perda RTRW

Kabupaten Sanggau 1 0,8 80

5 Penyusunan Dokumen RKPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

6 Penyusunan KUA /PPAS dan


(33)

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda

Target Renstra SKPD Tahun ke

-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun ke

-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

7 Pelaksanaan Forum dan

Musrenbang Kabupaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

8 Penyusunan Renja Bappeda

Kabupaten Sanggau 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

9 Penyusunan dokumen Lakip 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

10

Penyusunan Dokumen

Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana, Ekonomi dan Sosial Budaya

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

11 Penyusunan Dokumen Monitoring

dan Pelaporan Pembangunan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

12 Penyusunan Dokumen Penelitian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100


(34)

Dari tabel diatas terlihat semua indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Bappeda tercapai, namun demikian masih perlu terus ditingkatkan kualitas output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.

2.2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

Analisis lingkungan internal dan eksternal diperlukan dalam rangka merumuskan strategi untuk mencapai visi, misi dan tujuan.Bappeda Kabupaten

Sanggau. Dengan menggunakan adalah Analisis SWOT (Strengths, Weakness,

Opportunities, Threats), yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Lingkungan internal adalah sumber daya yang dimiliki oleh SKPD termasuk program dan kegiatan yang telah disusun serta keberhasilan yang telah dicapai. Lingkungan eksternal merupakan kondisi-kondisi di luar SKPD yang berhubungan dan mempengaruhi terhadap eksistensi dan kinerja SKPD pada waktu sekarang dan yang akan datang. Adapun hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4 Analisis SWOT

Faktor Internal

Kekuatan (STRENGHT) Kelemahan(WEAKNESS)

1. Struktur organisasi

lengkap/sesuai kebutuhan

1. Jumlah PNS/aparatur belum

memadai

2. Tupoksi jelas 2. Beban kerja cukup tinggi

3. Motivasi kerja tinggi 3. Perencanaan antar sektor belum

terkoordinasi dengan baik

4. Besarnya dukungan dan

kepercayaan pimpinan

4. Kualitas SDM Perencana yang kurang memadai

5. Solidaritas kerja antar bidang cukup tinggi

5. Minimnya Sarana dan Prasarana Aparatur

Faktor Eksternal

Peluang(OPPORTUNITIES) Ancaman(THREATS)

1. Sistem perencanaan sudah baku 1. Adanya ego sektoral antar

instansi 2. Koordinasi dengan Pemerintah

tingkat provinsi dan pusat cukup baik

2. Adanya ketidakpercayaan

sebagian masyarakat terhadap berbagai tahapan dan proses


(35)

yang dianggap hanya formalitas.

3. Adanya kerjasama antar

kabupaten/kota

3. Masih adanya sikap arogansi dan apriori pelaku birokrasi terhadap partisipasi publik.

4. Adanya pendidikan dan pelatihan perencanaan dalam dan luar negeri

4. Perbedaan tahun periode

RPJMN, RPJMD Propinsi dan RPJMD Kabupaten

5. Adanya Partisipasi masyarakat

dalam proses perencanaan

pembangunan

5. Masih adanya tekanan-tekanan

politik dalam pengambilan

keputusan bidang perencanaan

dan penganggaran sehingga

mengganggu tahapan dan

proses perencanaan


(36)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

Secara normatif Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pembangunan daerah. Adapun permasalalahan yang dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Sanggau adalah :

1. Masih adanya ego sektoral antar SKPD/instansi yang cenderung mempersulit koordinasi perencanaan pembangunan;

2. Makin tingginya dinamika pembangunan sehingga sulit dalam merumuskan prediksi dan antisipasi atas persoalan pembangunan yang makin kompleks yang berujung dalam kesulitan menyusun program prioritas pembangunan; 3. Rendahnya koordinasi dalam penyusunan database data pembangunan,

sehingga data dasar yang seharusnya sama tidak jarang di temukan masih ada perbedaan untuk kondisi tahun yang sama;

4. Belum mandirinya sumber keuangan pembangunan yang masih bertumpu pada dana bagi hasil yang merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga keterbatasan dana pembangunan kian mempersulit koordinasi dan penyusunan program prioritas pembangunan;

5. Kurangnya SDM yang memahami Analisis Perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Kelemahan ini seringkali berujung pada lemahnya sinkronisasi program pembangunan dengan Visi dan Misi instansi terkait dan Visi dan Misi pembangunan daerah.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau merupakan penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang berisikan tentang tujuan, sasaran, arah kebijakan, kebijakan umum dan programSKPD.


(37)

berkembang pada masa 5 tahun sebelumnya (tahun 2009-2014), maka visi Kabupaten Sanggau untuk periode 2014-2019 adalah:

“SANGGAU MAJU DAN TERDEPAN”

Adapun makna dari visi tersebut yaitu:

1. MAJU keadaan yang menunjukkan meningkatnya berbagai indikator

pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial dengan dukungan ketersediaan sarana dan prasarana, pelayanan publik yang baik, dan pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis

2. TERDEPAN dalam kurun waktu lima tahun kedepan Kabupaten Sanggau lebih memprioritaskan melayani masyarakat dan membangun desa sehingga diharapkan mampu mewujudkan masyarakat dan aparatur yang mempunyai

harga diri dan martabat yang tinggi dengan berdasar pada IMAN dan

TAKWA.

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial.

2. Meningkatkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada pertanian, kehutanan,

perkebunan, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan industri yang

berdaya saing dan berwawasan lingkungan dengan didukung oleh

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan,

akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.

4. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian, perlindungan

dan penegakan supremasi hukum.

5. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang bertumpu pada kearifan

lokal dan kelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan keselarasan dengan pembangunan nasional

6. Meningkatkan tata kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, religius,

berbudaya, demokratis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

7. Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi


(38)

8. Meningkatkan penataan infrastruktur ibukota kabupaten, infrastruktur ibukota

kecamatan dan percepatan pembangunan wilayah pedesaan dengan

bertumpu pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Keterkaitan antara Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah dengan renstra Bappeda mengacu pada misi ke tiga yaitu “Meningkatkan

tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.”

Dan misi ke tujuh yaitu “Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.”


(39)

Keterkaitan antara Visi dan Misi Kabupaten Sanggau dengan Visi Misi Bappeda Kabupaten Sanggau dapat dijabarkan dalam matrik berikut :

RPJMD KABUPATEN SANGGAU RENSTRA BAPPPEDA

KABUPATEN SANGGAU VISI : SANGGAU MAJU DAN

TERDEPAN

VISI :

PERENCANAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS DAN AKUNTABEL

MISI PROGRAM AKSI MISI

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta

berorientasi pada

pelayanan publik.

1. Peningkatan kualitas perencanaan dan

Pengendalian pembangunan

1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kabupaten Sanggau.

2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah 3. Mengembangkan kemampuan sumber

daya dan profesionalisme aparatur perencana

4. Meningkatkan Peran Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan dibidang IPTEK

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Mengacu pada Perpres Nomor 47 Tahun 2009 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2007 menyebutkan bahwa tugas pokok Kementrian PPN/Bappenas adalah merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, tugas pokok tersebut dijabarkan dalam 9 (sembilan) fungsi, yaitu : 1) penyusunan rencana pembangunan nasional; 2) koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional; 3) pengkajian kebijakan


(40)

4) penyusunan program pembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen Keuangan; 5) Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pencairan sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait; 6) koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Kementrian PPN/Bappenas: 7) fasilitasi dan pembinaan kegiatan instansi pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional; 8) penyampaian hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan dan fungsinya kepada presiden; serta 9) penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, keuangan, kearsipan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

Pelaksanaan tugas Kementrian PPN/bappenas mengerucut menjadi 4(empat) peran yang saling terkait, yaitu (1) pengambil kebijakan/keputusan, (2) koordinator, (3) think-tank dan (4) administrator. Kementrian PPN Bappenas memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2010-2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas.

Visi Kementrian Bappenas 2010-2014 adalah ”Mewujudkan Kementrian PPN/bappenas yang andal, kredibel dan proaktif untuk mendukung pecapaian tujuan berbangsa dan bernegara”. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan tindakan nyata melalui 3 (tiga) misi, yaitu :

1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka : a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi) dan mensinergikan baik

antar daerah, antar ruang, antarwaktu dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah;

b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses


(41)

perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan si berbagai bidang.

3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementrian PPN/Bappenas.

Dari penjelasan diatas, keterkaitan Bappeda Kabupaten Sanggau dengan Bappenas sama-sama berperan dalam mengawal konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUPSTRATEGIS

Didalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, diamanatkan perlunya dilakukan penataan ruang yang dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan lingkungan buatan, yang mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang.

Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain dan harus dilakukan kesesuaian dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasilguna dan berdayaguna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang, dan tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.

Dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan meliputi :

1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten; 2. Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten; dan

3. Pengendalian Pemenfaatan Ruang Wilayah Kabupaten.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk: 1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang;


(42)

3. Perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten Sanggau; 4. Penetapan kawasan strategis;

5. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Sanggau;

6. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor; dan

7. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.

Dibidang lingkungan hidup, pemerintah juga sudah menerbitkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dimana didalamnya mengamanatkan kewajiban untuk menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RTRW Kabupaten. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program yang tertuang dalam RTRW Kabupaten terhadap kondisi lingkungan hidup, termasuk di dalamnya rumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan program, serta rekomendasi-rekomendasi perbaikan pengambilan keputusan untuk menjamin pengintegrasian prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten mempunyai kedudukan strategis dalam pelaksanaan program – program pembangunan di daerah. Pembangunan akan berjalan optimal salah satunya dipengaruhi oleh adanya perencanaan yang berkualitas. Sebagai institusi perencanaan pembangunan di daerah dan sejalan dengan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten, maka perencanan pembangunan di daerah dilaksanakan secara sinergis dengan RTRW Kabupaten Sanggau, baik yang menyangkut rencana struktur ruang maupun rencana pola ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten adalah sebagai alat dalam mengkoordinasikan, merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha maupun swadaya masyarakat sehingga tercapai keterpaduan program-program sektoral. Adanya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Kabupaten, akan memperkuat sinergisitas dan singkronisasi wilayah dalam menserasikan penataan ruang daerah.


(43)

Seperti telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, diharapkan semua kepentingan masyarakat yang memiliki latar belakang sosial, budaya, politik dan ekonomi agar dapat diakomodir dengan fokus untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sanggau yang Maju dan Terdepan.

Selama kurang lebih 5 (lima) tahun ke depan Bappeda Kabupaten Sanggau diharapkan lebih renponsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Perencanaan hendaknya memperhatikan permasalahan dan isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.

Untuk jangka waktu menengah selama lima tahun ke depan seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang cepat, disimpulkan beberapa isu strategis Kabupaten Sanggau ke depan yaitu:

1. Percepatan pencapaian wajib belajar 9 tahun dan perintisan wajib belajar 12 tahun

2. Peningkatan Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sumber daya air

dan energi

4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan kawasan strategis

5. Percepatan pembangunan dan pemberdayaan kawasan ibukota kabupaten, ibukota kecamatan dan desa.

6. Pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan peningkatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan

7. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sosial 8. Peningkatan ketahanan pangan

9. Pengembangan ekonomi kreatif

10. Pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata

11. Pelaksanaan Implementasi Good Governance dan penguatan reformasi birokrasi

12. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan keselarasan dengan lingkungan hidup

13. Penegakan Peraturan perundang-undangan yang berlaku

Hingga saat ini dirasakan bahwa perencanaan pembangunan di daerah masih belum sinergis antar stake holder/antar sektor sehingga mempengeruhi


(44)

kualitas dari perencanaan itu sendiri. Demikian pula dari aspek birokrasi, dimana masih sangat dirasakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur belum optimal.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, isu strategis Kabupaten Sanggau dan identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau, maka ditetapkan beberapa isu-isu strategis Bappeda Kabupaten Sanggau antara lain:

1. Peningkatan Konsistensi Perencanaan terhadap Pelaksanaan Pembangunan 2. Penguatan Sinergisitas Perencanaan Pembangunan

3. Peningkatan Penataan Ruang.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengembangan serta perekayasaaan di bidang IPTEK.

5. Peningkatan Kualitas dan kuantitas Sumber daya Perencanaan Pembangunan


(45)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Bappeda

4.1.1 Visi

Visi BAPPEDA Kabupaten Sanggau adalah “Perencanaan yang Prospektif, Realistis Dan Akuntabel”.

Prospektif diartikan perencanaan yang mempunyai peluang, harapan yang cerah untuk masa depan.

Realistis diartikan perencanaan yang disusun menurut kenyataan keadaan yang sesungguhnya.

Akuntabel diartikan perencanaan yang disusun dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jadi perencanaan yang prospektif, Realistis dan Akuntabel berarti Perencanaan yang mempunyai peluang, harapan yang cerah untuk masa depan sesuai kenyataan keadaan yang sesungguhnya serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

4.1.2 Misi

Misi Bappeda Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kabupaten Sanggau.

2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah. 3. Mengembangkan Kemampuan Sumber Daya Dan Profesionalisme Aparatur

Perencana.

4. Meningkatkan peran penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.2.1 Tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Adapun Tujuan Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai berikut :


(46)

1. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan pembangunan.

2. Mengembangkan sistem dan mekanisme pengumpulan dan pengolahan data yang lengkap dan akurat.

3. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk-produk perencanaan dan penggangaran.

4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang untuk

melaksanakan pengembangan pembangunan daerah yang terpadu dan sinergis guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

5. Meningkatkan Profesionalisme aparatur Bappeda dalam penyusunan produk perencanaan pembangunan.

6. Mengembangkan dan memantapkan Sistem Koordinasi Pengendalian, Evaluasi dan pelaporan Perencanaan Pembangunan daerah yang dinamis dan responsive.

7. Mengembangkan dan memanfaatkan Hasil Penelitian dan Perekayasaan di bidang IPTEK untuk Pembangunan Daerah

4.2.2 Sasaran

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai berikut :

1. Terwujudnya efektivitas koordinasi dalam penyusunan dokumen rencana. 2. Terwujudnya pengembangan sistem dan kualitas data dan informasi.

3. Tersedianya produk perencanaan pembangunan dan penganggaran sesuai kebutuhan.

4. Terwujudnya kualitas pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. 5. Tersedianya Aparatur perencana yang terampil dalam bidang sosial, budaya,

ekonomi, keruangan dan pemanfaatan teknologi

6. Terlaksananya sistem koordinasi pengendalian, evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan dan target waktu yang ditentukan.


(47)

7. Terwujudnya Hasil Penelitian dan Perekayasaan di bidang IPTEK yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah

4.3 Strategi dan Kebijakan 4.3.1 Strategi

Strategi dan kebijakan dalam Renstra Bappeda adalah strategi dan kebijakan Bappeda untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah Bappeda menunjukkan bagaimana cara Bappeda mencapai tujuan, sasaran jangka menengah Bappeda, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Bappeda. Strategi dan kebijakan dalam Renstra Bappeda selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan Bappeda bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi BAppeda.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Bappeda mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Bappeda menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus

dikendalikan dan dievaluasi (learning process). Strategi Jangka Menengah


(48)

1. Meningkatkan intensitas dan kualitas koordinasi lintas SKPD (lintas sektor) dan antar level pemerintahan.

2. Mengembangkan sistem pendataan/informasi dan data statistik 3. Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif dan akuntabel.

4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sistem koordinasi, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

5. Mewujudkan peningkatan kinerja penataan ruang melalui perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang Meningkatkan Proses Perencanaan Partipatif.

6. Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur perencana secara lebih proporsional.

7. Mengembangan dan memanfaatkan Hasil Penelitian dan Perekayasaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan daerah yang mudah diterapkan dengan teknologi sederhana serta biaya ekonomis yang terjangkau oleh masyarakat.

4.3.2 Kebijakan

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Sesuai dengan Visi, misi dan tujuan BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan diperlukan suatu rencana pembangunan yang berkualitas serta kebijakan pembangunan lainnya yang akan mendukung pencapaian tujuan, maka arah kebijakan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan intensitas dan kualitas koordinasi internal antar unit kerja secara berkala;

2. Pemutakhiran dan pengembangan data dasar / statistik daerah berdasarkan potensi dan karakteritik daerah/ wilayah dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi;


(49)

3. Penyediaan data dan informasi pembangunan di Kabupaten Sanggau untuk 5 tahun melalui kerjasama dengan instansi terkait dalam forum pengelola data dan informasi sebagai suplai dan pengguna

4. Penyusunan kegiatan berdasarkan prioritas kebutuhan dan sesuai dengan asas kepatutan dan kelayakan;

5. Pengembangan sistem dan kualitas data / informasi untuk pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta pemantapan sistem koordinasi lintas sektor. 6. Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai dengan kebutuhan /

peruntukannya.

7. Penguatan Lembaga Koordinasi Pengendalian dan Pemanfaatan ruang. 8. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan aparatur sesuai dengan kebutuhan

organisasi;

9. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung untuk memperlancar dan meningkatkan kinerja aparatur baik bersifat teknis maupun pelayanan umum; 10. Pemanfaatan produk-produk hasil penelitian dan perekayasaan di bidang

Pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, industri kecil, pemerintahan dan pembangunan, ekonomi, sosbud kepada masyarakat dan lembaga pemerintah maupun swasta yang ada di kabupaten Sanggau.


(50)

Tabel 5

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Visi: Perencanaan yang Prospektif, Realistis Dan Akuntabel

Misi 1

Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kabupaten Sanggau.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 .

Meningkatkan kualitas

koordinasi perencanaan pembangunan.

1. Terwujudnya efektivitas

koordinasi dalam penyusunan

dokumen rencana.

1. Meningkatkan intensitas dan kualitas koordinasi lintas SKPD (lintas sektor) dan antar level pemerintahan.

1. Peningkatan intensitas dan kualitas koordinasi internal antar unit kerja secara berkala.;


(51)

2 .

Mengembangkan sistem dan mekanisme

pengumpulan dan pengolahan data yang lengkap dan akurat.

2. Terwujudnya pengembangan sistem dan kualitas data dan informasi.

2. Mengembangkan sistem pendataan/informasi dan data statistik

2. Pemutakhiran dan pengembangan data dasar / statistik daerah berdasarkan potensi dan karakteritik daerah/ wilayah dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi;

3. Penyediaan data dan informasi pembangunan di Kabupaten Sanggau untuk 5 tahun melalui kerjasama dengan instansi terkait dalam forum pengelola data dan informasi sebagai suplai dan pengguna


(52)

3 .

Mengembangkan dan

meningkatkan kualitas produk-produk

perencanaan dan penggangaran.

3. Tersedianya produk perencanaan

pembangunan dan penganggaran sesuai kebutuhan.

3. Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif dan akuntabel.

4. Penyusunan kegiatan berdasarkan prioritas kebutuhan dan sesuai dengan asas kepatutan dan kelayakan;

4 .

Mengembangkan dan

memantapkan Sistem Koordinasi Pengendalian, Evaluasi dan pelaporan

Perencanaan Pembangunan daerah yang dinamis dan responsive.

4. Terlaksananya sistem koordinasi pengendalian, evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan dan target waktu yang ditentukan.

4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sistem koordinasi, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

5. Pengembangan sistem dan kualitas data / informasi untuk pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta pemantapan sistem koordinasi lintas sektor.


(53)

MISI 2

Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan penataan ruang untuk

melaksanakan pengembangan pembangunan daerah yang terpadu dan sinergis guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

1. Terwujudnya kualitas

pemanfaatan dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

1. Mewujudkan peningkatan kinerja penataan ruang melalui perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

1.

2.

Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai dengan kebutuhan / peruntukannya.

Penguatan Lembaga Koordinasi Pengendalian dan Pemanfaatan ruang.


(54)

Misi 3

Mengembangkan Kemampuan Sumber Daya Dan Profesionalisme Aparatur Perencana

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1. Meningkatkan Profesionalisme aparatur Bappeda dalam

penyusunan produk perencanaan pembangunan.

1. Tersedianya Aparatur

perencana yang terampil dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, keruangan dan pemanfaatan

teknologi

1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur perencana secara lebih proporsional.

1. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan aparatur sesuai dengan kebutuhan organisasi;

2. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung untuk memperlancar dan meningkatkan kinerja aparatur baik bersifat teknis maupun pelayanan umum;


(1)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

2019 4

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN

OUTPUT

DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN

TUJUAN SASARAN DALAM5 TAHUN INDIKATOR SASARAN KODE REK Program/Kegiatan 2014 2015 2016 2017 2018 KONDISI KINERJA PD AKHIR PERIODERENSTRA SKPD LOKASI TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

1 06 10601 Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Di Bidang Iptek Dengan BPPT

Terlaksananya Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Di Bidang Iptek Dengan BPPT

90% 150.000.000 90% 90% 175.000.000 90% 180.000.000 90% 200.000.000 100% 800.000.000 06 10601 23 Sosialisasi dan Bimtek Litbang

bidang IPTEK di kalangan Guru dan Pelajar se Kabupaten Sanggau

Terlaksananya Sosialisasi dan Bimtek IPTEK Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian

1 Keg 150.000.000 1 Keg 170.000.000 1 Keg 170.000.000

1 06 10601 27 PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA

12 Kali 87.811.360 12 Kali 92.201.928 12 Kali 96.812.024 12 Kali 101.652.626 12 Kali 106.735.257 12 Kali 112.072.020 72 Kali 112.072.020

Memberikan informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Tersedianya bahan ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang lebih akurat

Terlaksananya Ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

1 25 10601 27 Ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Terlaksananya Ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

12 Kali 12 Kali 87.811.360 12 Kali 92201928 12 Kali 96812024,4 12 Kali 101652625,6 12 Kali 106.735.257 12 Kali 112.072.020 72 Kali 112.072.020

13.087.917.387 15.581.563.926 14.190.831.698 14.984.963.472 16.315.087.333 17.764.010.694 49.698.474.509 Jumlah


(2)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, dimana Visi Kabupaten yaitu Sanggau Maju dan Terdepan yang dituangkan dalam misi ketiga Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik dan misi ketujuh meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Bappeda sebagai salah satu SKPD yang berkiprah dalam pembangunan daerah bertanggung jawab untuk bersama-sama menyukseskan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019

Untuk mencapai keberhasilan tujuan dan sasaran dalam pelaksanaan RPJMD tersebut, lebih rinci untuk meningkatnya kemampuan tata kelola pemerintahan diperlukan suatu strategi sebagi berikut:

Melaksanakan Implementasi God Governance dan penguatan reformasi birokrasi. Sedangkan untuk meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat diperlukan suatu strategi meningkatkan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan wilayah perbatasan dan kawasan strategis.

Tujuan, sasaran dan strategi pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD tersebut, lebih lanjut dijabarkan oleh masing-masing SKPD. Sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan pada satu unit kerja, diperlukan indikator kinerja guna menilai capaian kinerja tersebut. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja yang akan diukur berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yaitu untuk meningkatkan kemampuan tata kelola pemerintahan. Sebagai institusi yang diberikan kewenangan dalam urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan, maka indikator kinerja yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :


(3)

Tabel 6

Indikator Capaian Kinerja

No. Indikator Kinerja Utama Rumusan

Indikator

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahum 2019

Data % Data % Data % Data % Data % Data %

I. Urusan : Perencanaan Pembangunan

1. Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan

Perda Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada

2. Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada

Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada

3. Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada

4. Proentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW

Jmlh program RPJMD terkait penataan ruang x 100 % Jmlh program RTRW yang ada

100 100 100 100 100 100

5. Prosentase konsistensi penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

Jmlh program RKPD Thn berkenaan x 100 % Jmlh program RPJMD yg harus Dilaksanakan thn berkenaan

60 63 65 67 70 73

6. Prosentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD

Jmlh program Resntra SKPD x 100 % Jmlh program


(4)

No. Indikator Kinerja Utama Rumusan Indikator

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahum 2019

7. Prosentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja SKPD

Jmlh program Renja SKPD x 100 % Jmlh program RKPD yg harus Dilaksanakan oleh SKPD berkenaan

80 82 84 86 88 90

8. Prosentase SKPD yang memiliki SDM rencana yang berkualitas

Jmlh SDM perencana SKPD yang telah mengikuti diklat

perencanaan x 100 %

Jmlh SDM perencana yang seharusnya ada disetiap SKPD

30 50 70 80 90

9. Prosentase SDM Bappeda yang telah mengikuti diklat perencanaan

Jmlh SDM Bappeda yang telah mengikuti diklat

perencanaan x 100 %

Jmlh SDM perencana yang seharusnya ada di Bappeda

40 60 80 85 90

10 Penyusunan Dokumen Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana, Ekonomi dan

Sosial Budaya Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada

11 Penyusunan Dokumen Monitoring dan

Pelaporan Pembangunan Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Data % Data % Data % Data % Data % Data %


(5)

No. Indikator Kinerja Utama Rumusan Indikator

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahum 2019 II. Urusan Penataan Ruang

1. Prosentase Perda tentang RTRW Kabupaten

Jmlh Perda tentang RTRW Kabupaten tahun berkenaan x 100 % Jmlh Perda seharusnya tentang RTRW Kabupaten

100 100 100 100 100 100

2. Prosentase tindakan awal pengaduan pelanggaran di bidang penataan ruang

Jmlh kasus yang tertangani di tahun berkenaan x 100 % Jmlh kasus yang seharusnya ditangani

100 100 100 100 100 100

3. Prosentase penyediaan RTH Publik Jmlh luasan RTH publik yang tersedia di tahun berkenaan x 100 % Jmlh luasan RTH publik yang seharusnya

8 10 15 20 25 30

III. Urusan : Statistik

1. Keberadaan buku ”Profil Kabupaten


(6)

BAB VII

P E N U T U P

Dengan tersusunnya RENSTRA Bappeda Kabupaten Sanggau guna memenuhi tuntutan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta penjabaran lebih lanjut dari RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, maka dengan ini diharapkan menjadi acuan dan pedoman bagi Bappeda Kabupaten Sanggau beserta jajarannya di dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD serta menjadi pelaksana pencapaian target-target visi misi RPJMD 2014-2019. Disamping itu pula sebagai bahan masukan/input dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda serta dapat juga memberikan motivasi bagi seluruh jajaran Bappeda Kabupaten Sanggau untuk melaksanakan tugas sesuai fungsinya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang terukur, rasional, implementatif, sinergis dan akuntabel dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik(Good Governance).