Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian - USD Repository
PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN,
GOLONGAN JABATAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei : Guru-guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :Yanita Minarmi
041334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN,
GOLONGAN JABATAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei : Guru-guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Yanita Minarmi
041334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PERSEMBAHAN
“Let God lead your
way”
Biar kan Tuhan yang menunt un j alanmu Skripsi ini kupersembahkan kepada: Yesus Kristus & Bunda Maria, My Savior
Bapak di surga Ibu tersayang Mbak Tika dan Sari MOTTO I know the Lord
will make a way for
me
“ku t ahu Tuhan past i buka j alan unt ukku”
If there is a will
there is a way
“ J ika ada kemauan past i ada j alan”
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma : Nama : Yanita MinarmiNomor Mahasiswa : 041334024
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN,
GOLONGAN JABATAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa poerlu meminta izin kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 September 2008 Yang menyatakan
(Yanita Minarmi)
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN,
GOLONGAN JABATAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN
Survei : Guru-guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten
Yanita Minarmi
Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadapsertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa jabatan, (2) perbedaan persepsi guru
terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, (3) perbedaan
persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan,
(4) perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status
kepegawaian.Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah
seluruh guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten yang berjumlah
252 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik
analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada perbedaan persepsi gur u
terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja (sign. value=0.979 >
a= 0,05); (2) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan
ditinjau dari tingkat pendidikan (sign. value=0,896 > a= 0,05); (3) tidak ada
perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan
jabatan (sign. value=0,392 > a= 0,05); (4) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian (sign. value=0,480 > a=
0,05).
ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARDS THE FUNCTION OF
TEACHER CERTIFICATE PERCEIVED FROM PERIOD OF WORKING,
LEVEL OF EDUCATION, OFFICIAL STRATIFICATION,
AND OFFICIAL STATUS
A Survey done on Elementary School Teachers in Ngawen District, Klaten Regency
Yanita Minarmi
Sanata Dharma University
2008
The research aims to find out the differences of teacher’s perseption towardsthe function of teacher certificate perceived from (1) period of working, (2) level of
education, (3) official stratification, (4) official status.This study is a kind of an observation research. The sourses of population in
this research are 252 Elementary School teachers in Ngawen District, Klaten Regency.
The techniques of collecting data are questionnaire and interview. The technique of
analysing the data is Analysis of Variance (ANOVA).The results of the research show that there isn’t any different perseption
towards the function of teacher sertificate perceived from (1) period of working (sign.
value = 0,976> a =0,05); (2) level of education (sign. value= 0,896> a =0,05); (3) official
stratification (sign. value= 0,392> a =0,05); and (4) official status (sign. value= 0,480> a
=0,05).KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma.
d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma dan Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.
e. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si.
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
f. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah
diberikan melalui perkuliahan.
g. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu
proses kelancaran dalam proses belajar selama ini.
h. Seluruh kepala sekolah dan para guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten atas bantuan dan keramahtamahan selama penulis melakukan penelitian, khususnya Ibu N. Trinurwati, Ibu Ag. Bakti Widarti, Bpk. FX. Sukarno, dan Bpk. FX. Joko Susanto yang telah membantu kelancaran penelitian.
i. Seluruh keluargaku: Bapak terkasih, Gregorius Sarnyoto yang ada di surga, atas doanya, Ibu tersayang, Paulina Sri Muryati atas segala dukungan doa, cinta, dan kesabaran sampai sekarang. Mbak Yustina Kartika (santai wae mbak aku lulus kok tahun ini) dan Mas Agus Widyatmoko, Dek M.M. Ratnasari, untuk segala perhatian, nasihat, dukungan moril, materiil, dan spiritual, dan seluruh keluarga besar Mangun Sumarto. Semua yang telah Bapak, Ibu, Pakde, Budhe, Om, Tante, Mbak, Mas dan adik berikan begitu berarti bagiku.
j. Sahabat-sahabat terbaikku: Pascalia Vicentia M karena selalu mau menemaniku tapi itu sangat berarti), Christina Rini W (aku berharap kamu cepat lulus, semoga kerja keras yang kamu lakukan selama ini akan membantumu mencapai cita- citamu), Margareta Novita (terima kasih karena selalu menghiburku), Putri kurnia, Febriantari Eka M (Rani), Swastika Putri (Puput), Alfonsa Ika, terima kasih atas semua bantuan, perhatian, nasihat, omelan, dan semangat agar aku segera menyelesaikan skripsi. Kalian memang benar-benar hebat, sehinggga kalian membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Terima kasih untuk persahabatan yang telah kalian berikan.
k. Mas Moko’03 atas diskusi yang sangat membantuku walaupun harus mencari
rumahmu yang jauh dan Mbak Yeni’03 atas pinjaman buku dan telah mengajariku mengolah data (maaf ya mbak mengganggu dirimu terus).l. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’04 atas kebersamaan
selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma (aku sangat bahagia bersama kalian).m. Anak-anak Kost 9C : Mbak Iin, Mbak Agnes, Mbak Byti, Mbak Paul, Mbak Lala,
Mbak Sisca, Mbak Betha, Helmy, Mbak Eli, Ratna, dan Eri atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka selama di kost (kalian adalah keluarga keduaku).n. Redaksi Pendopo: Mas Aluisus Widyatmoko (Layouter) atas nasihat, dukungan,
perhatian, diskusi, dan omelan selama proses penulisan skripsi dan juga pertengkaran yang aku harap semakin membuat aku dewasa, terima kasih telah aku yang menang), Mas Paulus Joko (PemRed) karena telah menjadi penunjuk jalan saat penelitian walaupun selalu ketemu jalan buntu dan kuburan, Mas FX.Endrat, C. Feri Andang W, Vincentius Gatot (reporter) atas dukungan dan nasihatnya, Mbak Lia (bidang usaha) maaf, dirimu harus ngurusi keuangan Pendopo sendiri, Mas Fidelis Windiawan untuk les Inggrisnya meskipun aku ga pernah berangkat, Dek Wawan (Layouter), dan Mas Yohanes Budi. Aku minta maaf kalau 2 bulan terakhir ini aku cuek dengan Pendopo, harap maklum (tunggu kedatanganku lagi, he.he.he).
o. Teman-teman mudika St. Yustinus Manjung, St. Maria Manjung, dan St. Bona
Ventura Soran terima kasih atas doanya. p. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 5 September 2008 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT.......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................
1 B. Batasan Masalah...............................................................................................
5 C. Rumusan Masalah ............................................................................................
5 D. Tujuan Penelitian .............................................................................................
6
BAB II TIN JAUAN PUSTAKA A. Persepsi ............................................................................................................
8 B. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan........................................................................
10 C. Masa Kerja .......................................................................................................
13 D. Tingkat Pendidikan ..........................................................................................
13 E. Golongan Jabatan .............................................................................................
14 F. Status Kepegawaia n.........................................................................................
17 G. Kerangka Teoritik ............................................................................................
18 H. Hipotesis...........................................................................................................
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................................
24 B. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................
24 C. Subyek dan Obyek Penelitian.........................................................................
25 D. Populasi Penelitian..........................................................................................
25 E. Operasional Variabel ......................................................................................
26 F. Teknik Pengambilan Data...............................................................................
30 G. Teknik Pengambilan Instrumen......................................................................
30 H. Teknik Analisis Data ......................................................................................
35 BAB IV GAMBARAN UMUM
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data...................................................................................................
64 C. Pembahasan ....................................................................................................
73 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan.....................................................................................................
83 B. Saran ...............................................................................................................
84 C. Keterbatasan ...................................................................................................
86 DARTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan........................................................................................................26Tabel 3.2 Skor Pernyataan Pernyataan Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan .......................................................................................................28Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ...........................................................................................32Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian...................................................................55Tabel 5.2 Masa kerja Responden ..............................................................................56Tabel 5.3 Tingkat Pendidikan Responden ................................................................56Tabel 5.4 Golongan Jabatan Responden....................................................................57Tabel 5.5 Status Kepegawaian Responden................................................................57Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan .........................58Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja ..........................................................................................................59Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan....................................................................................61Tabel 5.9 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Golongan Jabatan.......................................................................................62Tabel 5.10 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian..............................................................................................64Tabel 5.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja .......................65Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan...........65Tabel 5.13 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Golongan Jabatan .............66Tabel 5.14 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian .........67Tabel 5.15 Tabel Homogenitas ...................................................................................68Tabel 5.16 Tabel Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja ...........................................................................70Tabel 5.17 Tabel Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan..............................................................71Tabel 5.18 Tabel Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Golongan Jabatan.................................................................72Tabel 5.19 Tabel Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian.............................................................73DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar ...................................................40DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian .........................................................................92
Lampiran 2. Data Validitas dan Reliabilitas ..........................................................98
Lampiran 3. Data Induk Penelitian......................................................................103
Lampiran 4. Analisis Data ..................................................................................118
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian .......................................................................125
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, suatu kegiatan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan. Pada bidang kegiatan pendidikan, pendidikan diharapkan dijalankan sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut tertuang dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut: “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Sejalan dengan tujuan nasional, pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional dalam bidangnya. Ragam SDM yang diperlukan dalam proses ini adalah tenaga pendidik termasuk di
dalamnya adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi yang ada di sekolah.
Guru merupakan figur sentral dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran penting dalam proses dan hasil pendidikan. Oleh karena itu, wajar jika segala sesuatu yang menyangkut perbaikan mutu pendidikan selalu melibatkan komponen guru. Banyak fakta menunjukkan bahwa saat ini profesionalitas guru
dipertanyakan publik. Profesionalitas guru yang dimaksud berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik. Ada banyak
peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan ketrampilan yang tinggi, tetapi
mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal demikian kemungkinan
disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki kecakapan yang memadai pada
bidang profesinya.Pemerintah mengambil langkah dengan mengesahkan undang- undang guru
dan dosen yang ditindaklanjuti dengan pengembangan rancangan peraturan
pemerintah tentang guru dan dosen. Substansi peraturan tersebut adalah
peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru. Secara lebih konkrit,
pemerintah memandang perlu adanya standar kompetensi dan sertifikasi guru, agar
guru mempunyai guru memenuhi standar kebutuhan.Kehadiran Undang-Undang Guru dan Dosen ternyata banyak
memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Mereka yang setuju mengatakan
bahwa program sertifikasi akan meningkatkan kesejahteraan guru atau lebih
tepatnya akan mendapatkan tunjangan yang lebih. Sedangkan yang tidak setuju
menyatakan bahwa untuk mendapatkan tunjangan tidak diperlukan adanya
sertifikasi guru dalam jabatan. Pro dan kontra juga tampak dalam penentuan guru
yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengikuti program sertifikasi.Pandangan guru terhadap program sertifikasi berbeda-beda. Faktor-faktor
golongan jabatan, dan status kepegawaian. Ditinjau dari masa kerja, banyak guru
memiliki masa kerja yang bervariasi. Bagi guru yang sudah bekerja dalam waktu
lama akan mempunyai peluang lebih besar untuk dapat mengikuti sertifikasi guru
dalam jabatan dibandingkan guru yang baru saja merintis kariernya. Komponen
masa kerja ini memberikan skor terbanyak diantara komponen yang lain seperti
tingkat pendidikan, golongan jabatan, dan status kepegawaian. Apabila masa kerja
yang telah ditempuh telah berlangsung lama, maka guru tersebut memiliki nilai
lebih dari guru yang baru merintis kariernya. Dengan kata lain, guru yang senior
akan mendapat skor lebih banyak bila dibandingkan dengan guru yunior.
Walaupun demikian, guru yunior bisa menambah skor apabila mereka mampu
menambah jam mengajar mereka di sekolah lain.Tingkat pendidikan guru bervariasi. Ada ketetapan dalam Pedoman
Sertifikasi Guru dalam Jabatan bahwa guru yang bisa mengikuti program
sertifikasi adalah guru dengan tingkat pendidikan lulusan S1. Karenanya, guru
sekolah dasar yang umumnya masih lulusan D2 harus bekerja keras untuk dapat
mengikuti program ini, sementara bagi guru SD yang sudah sudah berpendidikan
S1 tinggal mengikuti proses dan aturan yang dibuat untuk mendapatkan sertifikasi.
Golongan jabatan yang berbeda juga akan membuat persepsi guru terhadap
sertifikasi guru dalam jabatan berbeda. Guru yang bergolongan jabatan rendah
akan berpandangan lebih positif, karena mereka terpacu untuk dengan mengikuti
sertifikasi dan lulus seleksi. Oleh sebab kesejahteraan mereka akan lebih terjamin
Sedangkan bagi guru yang telah memiliki golongan jabatan tinggi, pandangan
mereka terhadap program sertifikasi diduga berlawanan dengan guru yang
bergolongan rendah. Hal ini dikarenakan guru yang bergolongan tinggi dirasa
sudah tercukupi kesejahteraannya sehingga rasa ketertarikan terhadap sertifikasi
kurang.Hal lain yang mempengaruhi dalam sertifikasi guru dalam jabatan adalah
status kepegawaian seorang guru. Di masa sekarang belum semua guru
berstatuskan pegawai tetap baik negeri maupun swasta, masih banyak yang
berstatus sebagai guru bantu dan guru honorer. Adanya sertifikasi guru dalam
jabatan dirasa dipandang sangat positif oleh guru yang berstatus tetap baik yang
berstatus pegawai negeri ataupun tetap yayasan. Sebagai guru yang telah terjamin
karena telah mempunyai penghasilan tetap, mereka semakin terpacu untuk
mendapatkan kesejahteraan yang lebih dari sertifikasi. Sedangkan bagi guru yang
berstatus pegawai tidak tetap, pandangan mereka terhadap sertifikasi guru dalam
jabatan diduga berkebalikan dengan guru yang tetap. Hal ini berkaitan dengan
pengalaman mengajar mereka. Sebagai guru tidak tetap mereka dirasa belum
mempunyai pengalaman seperti guru tetap sehingga mereka perlu bekerja keras
untuk mengikuti program sertifikasi.Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui persepsi guru tentang sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa
kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian. Penelitian ini Ditinjau Dari Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, Golongan jabatan, dan Status Kepegawaian “. Penelitian ini merupakan studi kasus pada guru-guru Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten.
B. Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang sertifikasi guru dalam jabatan mereka. Penelitian ini memfokuskan pada 4 faktor yang diduga kuat mempengaruhi sertifikasi guru dalam jabatan, yaitu ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan, dan status kepegawaian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa jabatan?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan?
4. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari masa jabatan.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru
dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :
1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja gur u setelah melakukan sertifikasi juga menjadi masukan atau informasi bagi guru lain yang belum mengikuti sertifikasi.
2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk semakin meningkatkan kualitas dengan menyediakan guru yang berkompeten sehingga terciptalah siswa yang cerdas dan kompetitif.
3. Bagi Dinas Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi dinas pendidikan sebagai gambaran bagi mereka tentang keadaan sebenarnya dari guru saat ini, sehingga mereka bisa semakin meningkatkan kualitas guru dengan kebijakan-kebijakan
yang mereka ambil tanpa melupakan kesejahteraan guru yang dibawahinya.
4. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah referensi kepustakaan. Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Sejak dilahirkan, manusia secara langsung telah berhubungan dengan dunia
luar. Sejak itu pula seseorang akan menerima stimulus atau rancangan dari luar di samping dari diri sendiri. Proses terjadinya persepsi adalah adanya obyek yang menimbulkan rangsangan dan rangsangan tersebut berhubungan dengan alat indera. Rangsangan atau stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan ke syaraf otak, kemudian terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat menyadari apa yang dia terima.
Menurut Thoha (1983:138), persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Sejalan dengan pendapat ini, Davidoff (1981:232) menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita.
Dalam pengantar psikologi umum, Walgino (1994) menyebutkan bahwa bahwa
ada kemungkinan hasil persepsi akan tidak sama. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1982:675), persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu
serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah
pemahaman, menerima, pengorganisasian dan menginterpretasikan rangsangan
dari lingkungan melalui panca indera sehingga individu menyadari dan mengerti
tentang yang diinderakan.Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Thoha (1988:149-156) berasal dari luar atau dalam.
1. Faktor dari luar :
a. Intensitas Prinsip intensitas dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal- hal itu dipahami (to be perceived).
b. Ukuran Faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas di atas. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besar untuk suatu obyek, maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
c. Keberlawanan atau kontras Prinsip berlawanan ini menyatakan bahwa stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakangnya atau sekelilingnya atau sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan menarik banyak perhatian.
d. Pengulangan (repetition) Dalam prinsip ini dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar di bandingkan dengan yang sekali dilihat.
e. Gerakan (moving) Prinsip gerakan ini antaranya menyatakan bahwa orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang diam.
f. Baru dan familier Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi ekternal yang baru maupun yang
2. Faktor dari dalam
a. Proses belajar (learning), semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan. Kekomp lekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahaman / belajar dan motivasi yang dipunyai masing- masing orang.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang dibicarakan di atas, yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
B. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 Pasal 1, sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikasi pendidik untuk guru dalam jabatan. Dijelaskan lebih lanjut dalam pedoman sertifikasi dalam jabatan bahwa yang mengikuti sertifikasi adalah yang telah memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S1) atau Diploma Empat (D-
IV). Selain itu,mengingat kuota peserta sertifikasi tiap tahun terbatas dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka juga perlu mempertimbangkan (1) masa kerja/pengalaman mengajar, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) jabatan/tugas tambahan dan (6) prestasi kerja. Penyelenggaraan sertifikasi ini telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan dijelaskan bahwa
pelaksanaan sertifikasi guru melibatkan berbagai institusi, maka untuk standarisasi
kualitas proses dan hasil sertifikasi guru diperlukan institusi berbentuk
konsorsium, yakni Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No.056/P/2007, keanggotaan KSG terdiri atas
berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi guru tersebut
sebagai berikut : 1. Direktur Jenderal Pendidik Tinggi Depdiknas.2. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
3. Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
4. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
5. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Rektor Universitas Negeri Makasar.
7. Rektor IKIP PGRI Semarang.
8. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
9. Rektor Universitas Katolik Sanata Dharma.
10. Rektor Universitas Negeri Padang.
11. Dekan FKIP Universitas Palangkaraya.
Setelah sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan, guru tersebut
akan memperoleh sertifikat pendidik melalui uji kompetensi. Uji kompetensi yang
dilakukan adalah dalam bentuk portofolio. Portofolio adalah bukti fisik
(dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai
dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval tertentu (Depdiknas,
2007:3). Komponen penilaian portofolio mencakup (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI No.18 Tahun 2007) : 1. Kualifikasi akademik.2. Pendidikan dan pelatihan.
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
5. Penilaian dari atasan dan pengawas.
6. Prestasi akademik.
7. Karya pengembangan profesi.
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah.
9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial.
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Guru yang belum lulus uji kompetensi akan diberi kesempatan untuk
mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus, sesuai dengan
prosedur. Apabila sampai pengulangan penilaian guru tersebut tidak lulus juga,
maka guru tersebut wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) profesi guru
untuk meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan persyaratan sebagai guru
profesional yang ditetapkan oleh undang- undang. Diklat ini akan dilaksanakan
oleh perguruan tinggi yang akan ditetapkan oleh menteri pandidikan nasional.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi guru ini diakhiri dengan ujian
yang mencakup ujian tulis dan ujian kinerja (praktik mengajar). Ujian tulis untuk
mengungkap kompetensi profesional, sedangkan ujian praktik untuk mengungkap
kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Kompetensi pedagogik
dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui
dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai
antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi
akademik. Keempat kompetensi tersebut juga bisa dinilai selama proses pelatihan
berlangsung.Bagi yang lulus, kesejahteraan guru akan terjamin karena mereka akan
mendapatkan tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok yang
dibayarkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Banyak harapan yang
ingin diwujudkan dari program sertifikasi guru ini. Bukan hanya kesejahteraan saja yang ingin dicapai, tetapi diharapkan juga dengan adanya sertifikasi ini ada banyak lulusan sekolah menengah yang ingin menjadi tenaga pendidik. Kalau dulu gurudianggap pekerjaan yang sia-sia saja karena pendapatan gaji yang kecil, sekarang
tidak lagi karena dengan adanya sertifikasi akan menjamin kehidupan yang
memiliki sertifikat. Tapi bukan hanya masalah materi saja kualitas guru jugadiharapkan akan semakin meningkat dan bisa mencetak manusia yang cerdas dan
kompetitif.C. Masa Kerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:634) menyebutkan bahwa
yang dimaksud dengan masa adalah waktu, zaman atau lama waktu yang tertentu
permulaan dan batasnya. Dan yang dimaksud kerja adalah perbuatan melakukan
sesuatu. Dengan demikian masa kerja adalah lamanya waktu umtuk melakukan
sesuatu, yaitu pekerjaan tersebut. Dalam bekerja ada yang dibatasi melalui kontrak dan ada yang tidak dibatasi.Masa kerja bisa dihitung dalam jumlah hari, bulan atau tahun. Bagi guru masa kerja dapat dihitung sejak mereka mempunyai surat keputusan dari pihak yang terkait yang menyatakan bahwa guru yang bersangkutan berhak untuk mengajar mata pelajaran sesuai yang tertera dalam surat keputusan tersebut. Guru yang sah adalah guru yang mempunyai surat keputusan.
D. Tingkat Pendidikan
Dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia (1982:950,204) menjelaskan bahwa tingkat adalah tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan dsb) dan pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dsb) mendidik. Jadi bisa dikatakan tingkat pendidikan adalah ukuran tinggi rendahnya seseorang diukur dari berapa lamanya dia mengenyam pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas wawasan serta pengetahuan pada suatu bidang tertentu sesuai dengan profesi yang diraihnya. (Sulaiman dalam http://elearn.bpplsp-reg5.go.id/index.php?pilih=news&aksi =lihat&id=18).
Sedangkan menurut Siagian (1996:175), mengatakan bahwa pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Seseorang yang menjadi guru biasanya telah menempuh pendidikan formal sampai perguruan tinggi. Menurut Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dikemukakan bahwa ada empat macam program pendidikan guru, yaitu : (Sahertian, 1994: 68)
1. Program non gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut : a. Program Diploma (D1) dengan lama studi 1-2 tahun.
b. Program Diploma 2 (D2) dengan lama studi 2-3 tahun.
c. Program Diploma 3 (D3) dengan lama studi 3-5 tahun.
2. Program gelar yang melalui jenjang sarjana (S1), dengan lama studi 4-7 tahun.
3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6-9 tahun.
4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun.