PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Disusun Oleh:

  

DWI SULISTIYANI

06 1334 045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Disusun Oleh:

  

DWI SULISTIYANI

06 1334 045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: Bapak dan ibukku yang tercinta

  Kakakku yang tersayang Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ini

  MOTTO Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 September 2010 Penulis Dwi sulistiyani

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dwi Sulistiyani Nomor Mahasiswa : 061334045

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI” beserta perangkat yang diperlukan.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 September 2010 Yang menyatakan Dwi Sulistiyani

  

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Dwi Sulistiyani

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi; 2) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi; 3) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi; 4) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi; 5) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010.

  Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan untuk permasalahan kelima menggunakan regresi linier ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,217 < t-tabel 2,0106); 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,392 < t-tabel 2,0106); 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,1720 < t-tabel 2,0106); 4) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 0,514 < t-tabel 2,0106); 5) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (F-hitung 0,796 < F-tabel 2,575).

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHING

COMPETENCE TOWARDS LEARNING ACHIVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING

  

Dwi Sulistiyani

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

  The purposes of this research are to know: 1) the influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting; 2) the influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting; 3) the influence of student’s perception of social competence towards the performance of studying accounting; 4) the influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting; 5) the influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting. This research was conducted in April 2010.

  The population of this research was 50 graduate students majoring in accounting at Santa Maria Senior High School 2009-2010 Academic year. The data collecting techniques were quesionnaire and documention. To answer the first, second, third, and fourth problems, the linier regretion simple analysis technique was applied, and the fifth problem was analized multiple regretion analysis.

  The result shows that: 1) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,217 < t-table 2,0106); 2) there isn’t any significant influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,392 < t-table 2,0106); 3) there isn’t any significant influence of student’s perception of social competence towards performance of studying accounting (t-observed 1,1720 < t-table 2,0106); 4) there isn’t any significant influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting (t-observed 0,514 < t-table 2,0106); 5) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting (F-observed 0,796 < F-table 2,575).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., P.Hd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptonono, S.Pd., M,Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan sabar memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A selaku dosen penguji yang telah

  7. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

  8. SR. M. Cornelia OSF, S.Ag, Kepala Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta, yang telah berkenan mengijinkan penulis untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan penelitian.

  9. Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd selaku Guru Akuntansi SMA Santa Maria Yogyakarta, yang telah membantu dalam keseluruhan pelaksaan penelitian.

  10. Para siswi kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta, yang bersedia membantu penulis mengisi kuesioner penelitian.

  11. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  12. Teman-temanku satu bimbingan (Retno, Galih, Siska Kecil, Dwi setya, Novi, Alin, dan Putri) yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesain skripsi ini.

  13. Temanku Pristi yang selalu memberikan dukungan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 yang telah memberikan motivasi dan kerjasama yang baik selama ini.

  15. Tenaga Administratif Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

  16. Orang tuaku yang selalu mendoakan aku dan memberikan dukungan moral dan material.

  17. Om Murtam dan Bulik Ami yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian skiripsi.

  18. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam skripsi ini yang telah memberikan dukungan maupun masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dan melengkapi skripsi ini sehingga dapat lebih bermanfaat bagi para pembacanya. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.

  Yogyakarta, 24 September 2010 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

DATAR IS ...................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

  1 A. Latar Belakang .....................................................................................

  1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................

  4 C. Batasan Masalah ..................................................................................

  4 D. Rumusan Masalah ................................................................................

  4 E. Tujuan Penelitian .................................................................................

  5

  BAB II TINJAUAN PUSATAKA ........................................................................

  23 C. Kerangka Berfikir ................................................................................

  32 1. Teknik Kuesioner ...........................................................................

  27 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

  26 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..............................................

  26 D. Populasi dan Sampel ............................................................................

  25 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................

  25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................

  25 A. Jenis Penelitian .....................................................................................

  23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................

  23 D. Perumusan Hipotesis ............................................................................

  20 B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................

  7 A. Tinjauan Teoretik .................................................................................

  8. Undang-Undang Yang Mengatur Tentang Guru dan Dosen .............................................................................................

  15

  13 7. Kompetensi Keguruan ....................................................................

  12 6. Pengertian Kompetensi Guru .........................................................

  11 5. Pengertian Guru .............................................................................

  10 4. Pengertian Kompetensi ..................................................................

  8 3. Prestasi Belajar ...............................................................................

  7 2. Pengertian Belajar ..........................................................................

  7 1. Pengertian Persepsi ........................................................................

  32

  G. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................

  33 H. Teknik Analisis Data ............................................................................

  38 BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................................

  50 A. Tujuan SMA Santa Maria ....................................................................

  50 B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogayakarta .........................................................................................

  53 C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta............

  54 D. Organisasi Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ............

  55 E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ...........................................................................................

  57 F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta....................

  61 G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ................

  61 H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta.................................................................................

  66 I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria Yogyakarta ...........................................................................................

  68 J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta.................................................................................

  71 K. Hubungan Antara Satuan Pendidikan SMA Santa Maria dengan Instansi Lain ............................................................................

  72 L. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Santa

  BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..........................................................

  75 A. Deskripsi Data ......................................................................................

  75 B. Pengujian Hipotesis ..............................................................................

  82 C. Pembahasan ..........................................................................................

  93 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN PEMBAHASAN ................................. 106

  A. Kesimpulan .......................................................................................... 106

  B. Saran ..................................................................................................... 108

  C. Keterbatasan ......................................................................................... 109

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 111

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik.........

  34 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian ......

  35 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial ................

  36 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional .......

  37 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................................

  38 Tabel 3.6 Rakuman Hasil Uji Linieritas ....................................................................

  41 Tabel 5.1 Pedoman Acuan Patokan (PAP II) .............................................................

  75 Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik ....................

  76 Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian .................

  77 Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial ...........................

  78 Tabel 5.5 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional ...................

  80 Tabel 5.6 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................

  81

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................................ 115 Lampiran

  2 Data Induk Penelitian ........................................................................... 122 Lampiran

  3 Daftar Distribusi Frekuensi .................................................................. 134 Lampiran

  4 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 152 Lampiran

  5 Uji Normalitas dan Linieritas ............................................................... 157 Lampiran

  6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ........................... 164 Lampiran

  7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ....................................... 173 Lampiran

  8 Tabel r, f, dan tabel t ............................................................................ 176 Lampiran

  9 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 183 Lampiran 10 KTSP SMA .......................................................................................... 186

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini sistem pendidikan nasional kita sedang menghadapi tantangan

  yang sangat berat dan kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, penyempurnaan alat pembelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan mutu manajemen sekolah, namun sampai sekarang ini berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu sesuai dengan yang diharapkan, salah satu contohnya yaitu prestasi belajar yang masih rendah.

  Pencapaian hasil-hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain motivasi belajar, disiplin belajar, metode pengajaran, dan kompetensi guru.

  Kompetensi guru menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

  Kompetensi guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung. Sehingga sebagai seorang guru yang berkualitas harus memiliki keempat kompetensi dasar keguruan tersebut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka seorang guru yang berkualitas harus dapat memahami tentang peserta didik secara mendalam dan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

  Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan, selain itu seorang guru juga harus dapat menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan, memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan. Guru juga harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat. Selain semua itu guru juga diharapkan memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Sehingga dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut dapat untuk belajar lebih giat lagi untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Dalam rangka meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa tersebut, guru diharapkan memperluas wawasan dan pengalaman tentang pendidikan yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan perkembangan paradigma pendidikan. Berdasarkan paradigma pendidikan demokratis, pembelajaran dipandang efektif jika siswa mampu menguasai bahan ajar yang mereka pelajari, siswa merasa senang dalam proses belajar yang ditunjukkan dengan antusiasme dan peran sertanya dalam keseluruhan fase pembelajaran, serta siswa dengan penuh kesadaran menaati peraturan yang ada di masyarakat.

  Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri, karena meningkatnya prestasi belajar peserta didik itu merupakan keberhasilan dari proses belajar peserta didik. Semakin maksimal peserta didik belajar maka akan semakin maksimal pula prestasi belajar yang dicapainya. Belajar dapat berhasil maksimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan apabila peserta didik mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yang akan meningkatkan semangat atau motivasi peserta didik. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan yang penting dalam rangka peningkatan prestasi belajar yaitu kompetensi guru, karena faktor-faktor di atas saling berhubungan satu sama lain dalam upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi”.

  B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang muncul dalam upaya peningkatan prestasi belajar adalah motivasi, variasi gaya mengajar, kedisiplinan, dan kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didik.

  C. Batasan Masalah

  Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai kompetensi keguruan yaitu pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?

  2. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?

  3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?

  4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi

  5. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar akuntansi? E.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?

  4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?

  5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?

F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya serta menambah bahan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang sebenarnya serta sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretik 1. Pengertian Persepsi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat

  diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang sesuatu hal.

  Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulasi yang masuk dalam alat indera.

  Nursalam (1998: 49) berpendapat persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Sedangkan Daviddof (1981: 232) mendefinisikan persepsi sebagai proses untuk mengorganisir dan menghubungkan data-data indera kita untuk mengembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

2. Pengertian Belajar

  a. Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan (Nasution, 1974).

  b. Lester D. Crow dan Alice Crow (1958), mengartikan belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.

  c. Gage (1984), mengartikan 'belajar' sebagai suatu proses di mana organisma berubah perilakunya.

  d. Di Vesta dan Thompson (1970), mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.

  e. Cronbach (Sardiman, 1986: 22), mendefinisikan belajar: "learning is

  shown by a change in behavior as a result of experience" (belajar

  ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil pengalamannya).

  f. Harold Spears (Sardiman, 1986: 22), mengatakan bahwa: learning is to

  observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction" (belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru,

  mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).

  g. Geoch (Sardiman, 1986: 22), menegaskan bahwa: "learning is a

  change in performance as result of practice." (belajar adalah suatu perubahan di dalam unjuk kerja sebagai hasil praktik).

  h. Ratna Willis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan sebagai i. Moh. Surya (1997) : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. j. Witherington (1952) : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. k. Hilgard (1962) : belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi. l. Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian tentang belajar yaitu sebagai berikut:

  1) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. 2) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. 3) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. 4) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap,

  (Depdiknas, 2003) mendefinisikan “belajar” sebagai proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti, yakni hasil ulangan para siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam membangun gagasannya.

  Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya dan suatu proses membangun gagasan/pemahaman sendiri untuk berbuat, berpikir, berinteraksi sendiri secara lancar dan termotivasi tanpa hambatan guru, baik melalui pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial.

3. Prestasi Belajar

  Menurut Purwodarminto (1991: 787) prestasi adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Sedang menurut Sunaryo (1983: 10) prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan

  Menurut Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai.

  Menurut Roestiyah (1982: 159), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi yaitu: a. Faktor internal; misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya.

  b. Faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya

4. Pengertian Kompetensi

  Menurut Usman (2005), kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kemampuan kualitatif maupun yang kuantitatif. Sedangkan Robert Houston W. (Roestiyah N.K; 1989) mengartikan kompetensi sebagai suatu tugas memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu.

  Piet dan Ida Sahertian (1990) mengatakan bahwa kompetensi adalah pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya (Mc Ashan dalam E Mulyasa, 2003).

5. Pengertian Guru

  Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia guru adalah orang yag pekerjaannya atau mata pencahariannya atau profesinya mengajar.

  UU No 20 Tahun 2003, Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

  Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaga pendidik merupakan tenaga profesional dengan tugas utama mengajar dan dinilai telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan serta memiliki kelayakan untuk membimbing kegiatan belajar peserta didik di sekolah.

6. Pengertian Kompetensi Guru

  Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik.

  Menurut Mahmudin (2008), kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang guru, dinyatakan bahwasannya kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

  Dalam dunia pendidikan dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah dikembangkan oleh proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Sepuluh kompetensi guru itu adalah (Sardiman:1996):

  a. Menguasai bahan Guru yang menguasai bahan pelajaran memungkinkan untuk menyampaikan pelajaran dengan jelas, tepat dan dinamis sehingga siswa dapat menerima dan mengerti pelajaran yang diberikan guru. b. Mengelola program belajar mengajar Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan program pengajaran dengan baik, mudah diikuti siswa sehingga menghasilkan hasil belajar yang optimal.

  c. Mengelola kelas Kemampuan guru dalam mengatur, menata kelas dengan serasi dan mengarahkan tingkah laku siswa di kelas sehingga menimbulkan minat belajar.

  d. Menggunakan media dan sumber Kemampuan memilih dan menggunakan media yang tepat sesuai dengan materi pelajaran sehingga tujuan belajar tercapai.

  e. Menguasai landasan pendidikan Kemampuan guru untuk menguasai dan memiliki wawasan yang luas tentang pendidikan guna kelancaran proses belajar mengajar.

  f. Mengelola internet

  g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran Merupakan kemampuan guru untuk melakukan penilaian perkembangan dan kemajuan siswa setelah mengikuti belajar mengajar untuk kepentingan pengajaran.

  h. Mengenal fungsi program bimbingan dan konseling Merupakan kemampuan guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan siswa serta i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan Kemampuan guru dalam mengumpulkan data, sehingga informasi tentang siswa terkumpul, terorganisir dengan baik untuk dapat dipakai secara segera dan tepat untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan selanjutnya. j. Menguasai prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil kompetensi pendidikan guna keperluan pengajaran.

  Pengertian persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, mengintrepretasikan komptensi guru melalui panca indera siswa.

7. Kompetensi Keguruan

  a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi guru di sini dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (teaching skill), serta sikap

  (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru untuk dapat memahami peserta didik baik secara jasmani maupun secara rohani sehingga antara guru dan siswa mempunyai hubungan emosional yang sangat erat sehingga terjalin komunikasi yang harmonis dalam suasana pembelajaran. Inilah model pembelajaran dalam dunia pendidikan masa depan guru harus memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian peserta didik agar dapat mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal seorang guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru harus mampu mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana, dan mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan peserta didik.

  Kompetensi ini harus melekat pada diri pribadi seorang guru yang akan menjadi panutan bukan hanya dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan masyarakat. Muhammad Ikhsan (Solihin: 2009), mengungkapkan bahwa guru selayaknya menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan bukan hanya pendidikan dalam artian yang sempit yaitu hanya dalam lingkungan sekolah saja tetapi secara global yaitu dalam lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas guru hendaknya menjadi sosok yang dikagumi.

  Kompetensi kepribadian guru, artinya bahwa guru harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).

  Kompetensi kepribadian guru juga dapat diartikan sebagai sikap pribadi guru berjiwa Pancasila yang mengutamakan budaya bangsa Indonesia, yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya (Kunandar 2007: 56). Kemampuan kepribadian mencakup: 1) Penampilan sikap yang posistif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. 2) Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai. 3) Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.

  c. Kompetensi Profesional Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu keilmuan dan pengetahuan (science and knowledge), keahlian (skill) dan kesejawatan (organisasi profesi). Guru yang profesional paling tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga pilar profesional di atas karena sebagai guru bukanlah profesi asal- asalan tetapi profesi sentral yang sangat berpengaruh terhadap wajah pendidikan nasional pada masa yang akan datang. Keterpurukan bangsa ini salah satu indikator penyebabnya adalah rendahnya kualitas pendidikan kita, jangankan secara global di tataran negara berkembang, di Asia saja pendidikan kita masih berada di bawah negara tetangga kita Malaysia. Standar kelulusan di negara Jiran itu sudah mencapai 7, sedangkan di negara kita baru direncanakan standard kelulusan akan ditetapkan sebesar 5 koma semua orang dari berbagai kalangan sudah ribut dan ketakutan. Guru yang profesional dan mendalam serta mampu mengembangkan materi tersebut dengan konsep keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep–konsep keilmuan, metode pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas. Di samping itu guru juga harus mampu mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya, melakukan penilitian dan kajian–kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan tentang materi ajar sehingga mampu menemukan penemuan baru dalam proses pembelajaran.

  Kompetensi profesional guru artinya bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter (bidang studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).

  Kompetensi profesional juga dapat diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam akademik yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga guru itu memiliki wibawa akademis (Kunandar 2007: 56).

  Kemampuan profesional mencakup: 1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan itu.

  2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan tentang pendidikan dan keguruan.

  3) Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa.

  d. Kompetensi Sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

  Kompetensi sosial guru artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).

  Kompetensi sosial juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam berhubungan dalam bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari-hari guru di masyarakat tempat ia bekerja, baik formal maupun informal.

8. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 yang Mengatur tentang Kompetensi Guru dan Dosen

  

BAB IV

GURU

Bagian Kesatu

Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi

Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,

  sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

  Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

  (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.

  (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BM ISTIQLAL DELITUA T.P 2015/2016.

0 5 29

PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMA PPMI ASSALAM (SBI) SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 13

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2016.

0 0 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, CARA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 2

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

0 0 10

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SMK PANCA BHAKTI

0 0 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERPAJAKAN SISWA DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151