PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DALAM MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010 2011
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DALAM MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
DEWI CANDRA PAMUNGKAS
NIM : 091134197
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DALAM MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS IV SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
DEWI CANDRA PAMUNGKAS
NIM : 091134197
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada :- - Bapakku dan alm. Ibuku tercinta
- Kakakku Agus Wijaya, adikku Wahyu Bagus Irawan dan
Mbak Nandhe - Mas Agus Tri. S dan keluarga- - Keluarga besarku Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma
MOTTO Masa lalu adalah kematian yang tertundukkan, masa depan adalah kelahiran yang diharapkan
(Kahlil Gibran)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
16 Agustus 2011 Penulis
Dewi Candra Pamungkas
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dewi Candra Pamungkas Nomor Mahasiswa : 091134197 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ”Peningkatan Hasil Belajar IPA Dalam Materi Kerusakan Lingkungan dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SD Negeri Sayidan Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 16 Agustus 2011 Yang menyatakan Dewi Candra Pamungkas
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
DALAM MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN
DENGAN METODE EKSPERIMEN
SISWA KELAS IV SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Dewi Candra Pamungkas
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA dalam materi kerusakan lingkungan siswa kelas IV SD Negeri Sayidan Semester Genap Tahun pelajaran 2010/2011.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sayidan dengan jumlah 22 siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 soal. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan cara mengumpulkan nilai yang diperoleh siswa, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.
Hasil penelitian dalam materi kerusakan lingkungan dengan menggunakan metode eksperimen dapat mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil akhir tes siklus I dan siklus II pada persentase jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebesar dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa. Hasil analisis tes akhir siklus I dengan target KKM 60 diperoleh data bahwa persentase jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebesar 31,82 % dengan nilai rata-rata 52,91. Hasil analisis tes akhir siklus II dengan target KKM 65 diperoleh data bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 77,28 % dengan nilai rata-rata 69,45.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, hasil belajar
IPA dalam materi kerusakan lingkungan kelas IV SD Negeri Sayidan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011 siswa dapat meningkat dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
Kata kunci: hasil belajar, kerusakan lingkungan, metode eksperimen.
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT RESULT OF SCIENCE ON
ENVIRONMENTAL DAMAGE USING EXPERIMENT
METHOD TO THE SECOND SEMESTER STUDENTS OF
CLASS IV SAYIDAN STATE ELEMENTARY SCHOOL
YOGYAKARTA OF 2010/2011 YEAR STUDY
Dewi Candra Pamungkas
Sanata Dharma University
2011
This study aims to determine whether using an experimental method can improve learning outcomes in the material science of environmental damage Elementary School fourth graders Sayidan lesson Semester Year 2010/2011.
The subjects of this study were fourth grade students Sayidan state by the number of 22 students. This study is a classroom action research that consists of two cycles. Each cycle consisted of three meetings. The data was collected through a written test in the form of multiple choice questions as much as 25 questions. The technique used to analyze data that is by collecting the value obtained students, finding the average and then comparing it with the state on initial conditions.
The results in material damage to the environment by using experimental methods can achieve satisfactory results. This can be evidenced from the end of the test cycle I and cycle II on the percentage of students who have reached the KKM 60 data showed that the percentage of students who have reached the KKM by 31,82 % with an average value of 52,91. The results of the analysis of the final test cycle II with a target of 65 KKM data showed that the percentage of students who achieve KKM amounting to 77,28 % with an average value of 69,45. From the analysis it can be concluded that the students do the learning activities using experimental methods, learning outcomes materials science in fourth grade environmental damage affairs Sayidan Semester Lesson Year 2010 / 2011 students can be increased by obtaining satisfactory results.
Key words : hasil belajar, kerusakan lingkungan, metode eksperimen
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ” Peningkatan Hasil Belajar IPA Dalam Materi Kerusakan Lingkungan dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SD Negeri Sayidan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ”.
Adapun tujuan penyusunan skripsi ini sebagai syarat kelulusan Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis.
Pada kesempatan ini, penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi.
3. Ibu Maria Melani Ika. S, S.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak saran dan dukungan dalam penyelesaian skripsi.
4. Para Dosen dan seluruh Staf PGSD Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Sunaryati, B.A selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sayidan yang telah memberikan kesempatan untuk diadakannya penelitian.
6. Ibu Ninik Wahyuni, Ama.Pd selaku wali kelas IV SD Negeri Sayidan yang telah memberikan kesempatan untuk diadakannya penelitian.
7. Keluarga Besar SD Negeri Sayidan yang telah membantu demi kelancaran penelitian.
8. Bapak Surono, (alm) Ibu Yusminah, kakakku Agus Wijaya, mbak Nandhe, dan adikku Wahyu Bagus Irawan yang selama ini telah memberikan dukungan kasih sayang.
9. Mas Agus Tri. S dan keluarganya yang memberikan semangat kepadaku.
10. Keluarga Besarku yang selalu memberikan semangat untukku.
11. Sahabatku Catur, Jeki, Ambar, Suti, Ayuk, dan Nia yang selalu memberikan semangat.
12. Teman kostku Isti, Ida, Gladys, mbak Poppy, dan Yunita yang memberikan dukungan untukku.
13. Teman-teman PGSD khususnya angkatan S1 sore
14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi namun tidak disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta,
16 Agustus 2011 Penulis Dewi Candra Pamungkas
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………..….…... vii
ABSTRAK……………………………………………………………… viii
ABSTRACT……………………………………………………………... ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………... xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1 B. Pembatasan Masalah………………………………………………. 3 C. Perumusan Masalah……………………………………………….. 3 D. Pemecahan Masalah………………………………………………. 4 E. Batasan Pengertian………………………………………………... 4 F. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6 G. Manfaat Penelitian………………………………………………… 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar…………………………………………………………….. 8
1. Pengertian Belajar………………………..…………………… 8
2. Ciri-ciri Perilaku Belajar……………………………………... 9
B. Hasil Belajar……………………………………………………… 10
1. Pengertian Hasil Belajar……………………………………… 10
2. Macam-macam Hasil Belajar………………………………… 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……………. 15
4. Indikator Hasil Belajar……………………………………….. 16
C. Mata Pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA)…………...……… 17
1. Pengertian IPA……………………………………………….. 17 2. Ruang Lingkup IPA……………………………………….
19 3. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar……………...
23
4. Tujuan Pendidikan IPA……………………………………
25 D. Metode Eksperimen….………………………………………...
26
1. Pengertian Metode Eksperimen……………………………
26 2. Langkah-langkah Metode Eksperimen…………………….
27
3. Kelebihan Metode Eksperimen………………………….…
27 4. Kelemahan Metode Eksperimen…………………………...
28 E. Materi Eksperimen dalam Materi Kerusakan Lingkungan….....
28 F. Kerangka Berpikir……………………………..……………….
39 G. Hipotesis Tindakan……………………………………...……... 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………………………………. 40 B. Setting Penelitian…………………………………………………. 41
1. Tempat Penelitian……………………………………………… 41
2. Subyek Penelitian……………………………………………… 41
3. Obyek Penelitian………………………………………………. 41
4. Waktu Penelitian………………………………………………. 41
C. Rencana Tindakan………………………………………………... 42
1. Persiapan………………………………………………………. 42
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus……..………………………... 43
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya……………………………. 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………… 61
1. Siklus I………………………………………………………… 61
a. Pelaksanaan Penelitian……………………………………... 61
b. Hasil Penelitian Siklus I……………………………………. 63
c. Refleksi…………………………………………………….. 64
2. Siklus II……………………………………………………….. 65
a. Pelaksanaan Penelitian……………………………………... 65
b. Hasil Penelitian Siklus II…………………………………... 67
c. Refleksi…………………………………………………….. 68
B. Pembahasan………………………………………………………. 69
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………….. 74 B. Saran……………………………………………………………… 75
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….…... 76
LAMPIRAN………………………………………………………….….. 79
DAFTAR TABEL
No. Nama Tabel Halaman
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian41 Tabel 3.2 Peubah, Data, Cara Pengumpulan dan Instrumen
54 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I
57 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Siklus II
58 Tabel 3.5 Kriteria Keberhasilan
59 Tabel 4.1 Hasil Siklus I
63 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Belajar Siswa Siklus I
64 Tabel 4.3 Hasil Siklus II
67 Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Belajar Siswa Siklus II
68 Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan
69 Siklus
II Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Penelitian Terhadap Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal. Siklus I dan Siklus II
73
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Halaman Gambar 1. Erosi yang terjadi dilahan yang gundul
29 Gambar 2. Sengkedan pada persawahan
30 Gambar 3. Longsor yang terjadi di tebing
31 Gambar 4. Banjir menggenangi pemukiman sekitar sungai
33 Gambar 5. Abrasi dapat mengurangi luas daratan
34 Gambar 6. Batu karang yang terus menerus terhantam ombak laut 34 Gambar 7. Hutan Bakau
35 Gambar 8. Batu pemecah ombak
35 Gambar 9. Rumah yang hancur karena terkena gempa
36 Gambar 10.Tsunami menghantam bangunan
37 Gambar 11.Gunung meletus
38 Gambar 12.Gambaran alur penelitian
39 Gambar 13.Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
40
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Lampiran Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
79 Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan I
81 Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan II
84 Lampiran 4 RPP Siklus I Pertemuan III
87 Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan I
90 Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan II
93 Lampiran 7 RPP Siklus II Pertemuan III
96 Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I
99 Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan II 101 Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan III 103 Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I 105 Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan II 107 Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan III 109 Lampiran 14 Kisi-kisi Soal Siklus I 111 Lampiran 15 Evaluasi Siklus I 112 Lampiran 16 Kisi-kisi Soal Siklus II 117 Lampiran 17 Evaluasi Siklus II 118 Lampiran 18 Data Kondisi Awal 123 Lampiran 19 Foto Kegiatan Eksperimen 124 Lampiran 20 Surat Izin Melakukan Penelitian 131 Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 132
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
harus dicapai oleh siswa dalam kurikulum sekolah. Dimasukkannya mata
pelajaran IPA ke dalam suatu kurikulum khususnya sekolah dasar yaitu agar siswa dapat melatih keterampilannya untuk berpikir secara kritis. Tujuan tersebut diharapkan agar siswa dapat memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami serta menyesuaikan diri terhadap fenomena atau perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar dirinya.
Tujuan pendidikan IPA dimaksudkan agar siswa dapat memahami dunia
IPA lebih dekat dan secara langsung terlibat aktif dalam memahami kejadian- kejadian di alam. Pendidikan IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena hampir seluruh proses kehidupan berkaitan dengan IPA salah satunya kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena peristiwa alam maupun ulah manusia. Dengan dasar inilah pendidikan IPA sudah diajarkan di sekolah dasar, sehingga sejak dini siswa sudah mulai mengembangkan potensi dirinya dan memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang fenomena alam dengan cara membekali keterampilan dan membangun konsep-konsep baru yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, siswa lebih memahami tentang kerusakan lingkungan dengan meningkatkan hasil belajar IPA
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan sarana pendukung pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari SD Negeri Sayidan bahwa untuk KKM mata pelajaran IPA termasuk juga materi kerusakan lingkungan ditetapkan 60.
Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran IPA di SD Negeri Sayidan pada kompetensi dasar “10.3 mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor) sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut dapat dibuktikan dari 16 siswa, yang memperoleh nilai di atas 60 ada 6 siswa atau 37,50 %, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 60 ada 10 siswa atau 62,50 % dengan nilai rata-rata 52,87. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sayidan belum menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi, realita yang terjadi di SD Negeri Sayidan adalah pembelajaran IPA yang diterapkan oleh guru yaitu metode ceramah.
Penerapan metode ceramah hanya menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep sehingga kurang memberikan pemahaman yang lebih mendalam, misalnya dengan pemindahan konsep-konsep menjadi bahan hafalan. Selain itu, guru juga kurang menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran, guru belum berhasil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Tujuan IPA dapat tercapai jika pembelajarannya menekankan pada proses IPA karena siswa mempunyai pengalaman langsung dengan lingkungannya.
Dengan menggunakan metode eksperimen, maka siswa dapat lebih aktif terlibat dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep tentang kerusakan lingkungan dan hasil belajar
IPA dapat lebih baik khususnya materi kerusakan lingkungan maupun materi IPA yang lain.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Peningkatan hasil belajar IPA dalam materi kerusakan lingkungan dengan metode eksperimen siswa kelas IV SD Negeri Sayidan Yogyakarta Semester Genap Tahun pelajaran 2010/2011”.
B. Pembatasan Masalah
Dalam PTK ini, peneliti membatasi permasalahan pada kompetensi dasar “10.3 mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor)”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang akan dikemukakan adalah apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor) siswa kelas IV SD Negeri Sayidan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 ?
D. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang, masalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sayidan Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam materi kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor) akan diselesaikan dengan metode eksperimen. Dengan metode ini diharapkan siswa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran sehingga lebih mudah dalam memahami dan membangun pengetahuan. Dengan demikian siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir, maka akan diuraikan pengertian-pengertian sebagai berikut :
1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah melakukan proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. IPA adalah ilmu yang digunakan untuk mengkaji dan mencari tahu segala sesuatu tentang alam sekitar yang dilakukan untuk menguasai pengetahuan, faktor-faktor, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung.
3. Kerusakan lingkungan adalah peristiwa yang mengubah keadaan lingkungan menjadi berbeda dengan keadaan semula yang bisa disebabkan oleh alam maupun manusia.
4. Erosi adalah pengikisan lapisan tanah secara bertahap yang dapat disebabkan oleh angin maupun aliran air yang sangat deras.
5. Tanah longsor adalah terjadinya meluncurnya tanah dalam jumlah besar secara tiba-tiba karena tanah tidak dapat menampung air dalam yang disebabkan oleh hujan.
6. Banjir adalah meluapnya aliran air yang melebihi kapasitas tampungan sehingga meluap dan menggenangi dataran atau daerah yang lebih rendah disekitarnya.
7. Abrasi adalah pengikisan permukaan tanah karena terkena gelombang laut.
8. Gempa bumi adalah pergeseran lapisan tanah di bawah permukaan bumi secara tiba-tiba.
9. Tsunami adalah Gelombang air laut yang sangat besar dan sampai ke wilayah daratan.
10. Gunung meletus adalah keluarnya magma dari dalam perut bumi melalui gunung berapi yang aktif.
11. Metode eksperimen adalah percobaan yang dilakukan oleh siswa agar memberikan pengalaman secara langsung dalam menemukan sesuatu yang sedang dipelajarinya.
F. Tujuan Penelitian
1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang nampak dari persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dalam materi kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor) pada siswa kelas
IV SD Negeri Sayidan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang nampak dari nilai rata-rata siswa dalam materi kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor) pada siswa kelas IV SD Negeri Sayidan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011?
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa Dengan menggunakan metode eksperimen akan lebih memotivasi siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA, sehingga hasil belajarnya juga meningkat.
2. Bagi Guru Digunakannya metode eksperimen sebagai pedoman untuk meningkatkan variasi dalam mengajar dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengoptimalkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah Sekolah yang menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA akan mempunyai alat-alat atau media yang lebih banyak dan lengkap.
4. Bagi Peneliti Pengalaman yang berharga untuk melaksanakan tugas di masa yang akan datang.
5. Bagi Universitas Sanata Dharma Menambah referensi mengenai pendidikan, khususnya dalam bidang Ilmu Keguruan dan dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut beberapa ahli, Nana Sudjana (1988 : 28)
mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Moh. Surya (2004) mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan. Sardiman (1986 : 48) mendefinisikan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Winkel (1987 : 36) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses yang dialami individu untuk memperoleh pengetahuan, sikap, keterampilan yang baru sehingga terjadi penyempurnaan perubahan tingkah laku yang baru.
2. Ciri-ciri Perilaku Belajar
Dalam Jihad dan Haris (2008 : 6) mengemukakan ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar antara lain : a. Perubahan intensional yaitu pengalaman dalam praktik yang dilakukan dengan sengaja dan penuh kesadaran.
b. Perubahan positif dan aktif yaitu baik, bermanfaat dan sesuai dengan harapan. Adapun perubahan aktif yang berarti tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
c. Perubahan efektif dan fungsional yaitu perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Perubahan proses belajar fungsional berarti bahwa perubahan yang dialami siswa secara relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan dapat dimanfaatkan.
3. Unsur Belajar
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011 : 126) mengemukakan bahwa unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan memaknai unsur- unsur belajar sebagai berikut : a. Tujuan belajar yaitu membentuk makna dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dialami. Konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa. b. Proses belajar yaitu proses konstruksi makna yang berlangsung secara terus menerus sehingga menemukan pengalaman baru untuk diadakan rekonstruksi. Proses belajar merupakan kegiatan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.
c. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa sebagai interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya.
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian menurut beberapa ahli, Abdurrahman dalam Jihad (2008 : 14) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. A.J Romizowski dalam Jihad (2008 : 14) hasil belajar adalah keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
Juliah dalam Jihad (2008 : 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Dengan demikian dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah melakukan proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (1988 : 50) hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga aspek, antara lain sebagai berikut : a. Tipe hasil belajar bidang kognitif
1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (Knowledge) Dari sudut respon belajar siswa, pengetahuan itu harus dihafal dan diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Ada beberapa cara untuk menguasai/menghafal, misalnya dengan dibaca berulang-ulang atau menggunakan teknik mengingat dengan bantuan keledai. Tipe hasil belajar ini termasuk tipe hasil belajar tingkat rendah jika dibandingkan dengan tipe belajar yang lainnya.
Namun, tipe hasil belajar ini penting sebagai prasarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi.
Setidaknya pengetahuan hafalan merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar lainnya.
2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention) Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan hafalan. Hal ini disebabkan adanya kemampuan dalam menangkap makna dari suatu konsep. Untuk itu maka diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan makna yang ada dalam materi.
3) Tipe hasil belajar penerapan (aplication) Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Sehingga dalam aplikasi harus ada konsep, teori, hukum, rumus dan dalil yang diterapkan dalam pemecahan suatu masalah (situasi tertentu).
4) Tipe hasil belajar analisis (analysis) Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu kesatuan yang utuh menjadi unsur-unsur yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks karena memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman dan aplikasi. 5) Tipe hasil belajar sintesis (synthesis) Sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan berpikir secara sintesis maka siswa secara kreatif dapat menemukan sesuatu yang baru (inovatif) sehingga akan lebih mudah dikembangkan.
6) Tipe hasil belajar evaluasi (evaluation) Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan tujuan yang dimilikinya, dan kriteria yang dipakainya. Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi karena memuat semua tipe hasil belajar. Dalam tipe hasil belajar ini menekankan pada pertimbangan sesuatu dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. b. Tipe hasil belajar bidang afektif Hasil belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru karena para guru lebih banyak memberi tekanan pada bidang kognitif.
Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, disiplin dan kebiasaan belajar. Dalam Nana Sudjana (1988 : 53) ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang paling sederhana sampai tingkatan yang paling kompleks, antara lain : 1) Penerimaan (receiving) atau menaruh perhatian (attending) adalah kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan perhatian kepada rangsangan yang datang kepada siswa. 2) Partisipasi atau merespon (responding) adalah kesediaan memberikan respon dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan untuk menerima rangsangan. 3) Penilaian (valuing) adalah kesediaan untuk menentukan pilihan sebuah nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4) Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku.
5) Karakterisasi (characterization) adalah menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan tidak hanya menjadi pedoman perilaku, tetapi juga menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. c. Tipe hasil belajar bidang psikomotorik Hasil belajar dalam bidang psikomotorik dapat terlihat dari keterampilan, kemampuan bertindak seseorang. Dalam Purwanto (2009 :
53) Simpson mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam, yaitu : 1) Persepsi (perseption) adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain.
2) Kesiapan (set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan .
3) Gerakan terbimbing (guided response) adalah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.
4) Gerakan terbiasa (mechanism) adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada contoh. Kemampuan ini dicapai karena latihan secara berulang-ulang, sehingga menjadi kebiasaan. 5) Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang tepat.
6) Kreativitas (origination) adalah menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau menyatukan gerakan baru yang orisinal.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Syah, Muhibbin (1995 : 132) ada 3 macam faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain : a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi : 1) Faktor jasmani seperti kesehatan dan cacat badan. 2) Faktor psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan perhatian/motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang sedang belajar. Dalam Sugihartono (2007) mengemukakan bahwa faktor lingkungan sosial meliputi :
- - Faktor keluarga, meliputi : sifat-sifat orang tua, cara mendidik anak,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan.
- - Faktor sekolah, meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, keadaan gedung sekolah, dan tugas rumah.
- - Faktor masyarakat, meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, dan media massa.
4. Indikator Hasil Belajar
Menurut Sudjana dalam Jihad (2008:20) dua kriteria untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, yaitu: a) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya.
Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan kepada pembelajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi sehingga siswa mampu mengembangkan potensinya melalui belajar. Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut proses dapat dikaji melalui beberapa hal, antara lain: 1) Pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru.
2) Guru memakai multi media. 3) Kegiatan belajar siswa dimotivasi oleh guru sehingga dalam melakukan kegiatan belajar penuh dengan kesabaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki.
4) Siswa diberi kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang ingin dicapai.
5) Proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas.
6) Proses belajar mengajar yang menyenangkan dan merangsang siswa untuk belajar.
7) Kelas memiliki sarana belajar yang mendukung.
b) Kriteria ditinjau dari hasilnya.
Berikut ini merupakan hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa, antara lain: 1) Hasil belajar yang diperoleh siswa nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku.
2) Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dierapkan dalam kehidupan siswa.
3) Hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama untuk diingat serta mempengaruhi perilaku pribadinya.
C. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA
Dalam Samatowa (2010 : 3), Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science secara singkat sering disebut ” science ”. Natural artinya almiah, berhubungan dengan alam atau bersangkutan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Hendro Darmojo dalam Samatowa (2010 : 2), IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Menurut Nash dalam Samatowa (2010 : 3), IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
Menurut Powler dalam Samatowa (2010 : 3), IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang tersusun secara teratur, berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen artinya pengetahuan yang tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu sama lain saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak hanya berlaku untuk satu orang tetapi kelompok dengan cara eksperimentasi yang sama sehingga akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
Sedangkan menurut Winaputra dalam Samatowa (2010 : 3) mengemukakan bahwa IPA tidak hanya kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
Dengan demikian dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang digunakan untuk mengkaji dan mencari tahu segala sesuatu tentang alam sekitar yang dilakukan untuk menguasai pengetahuan, faktor-faktor, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung.
2. Ruang Lingkup IPA
Menurut Hardy dan Fleer dalam website (http://yahoo.com/ =PENDIDIKAN+IPA+SEKOLAH+DASAR), mengemukakan tujuh ruang lingkup pemahaman IPA, antara lain : a) IPA sebagai kumpulan pengetahuan
IPA sebagai kumpulan pengetahuan mengacu pada kumpulan berbagai konsep IPA yang sangat luas. IPA dipertimbangkan sebagai akumulasi berbagai pengetahuan yang telah ditemukan sejak zaman dahulu sampai penemuan pengetahuan yang sangat baru. Pengetahuan tersebut berupa fakta, teori dan generalisasi yang menjelaskan alam.
b) IPA sebagai suatu proses penelurusan (investigation)