PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST METODE PEER LESSONS PADA SISWA IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TIMPIK SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

LESSONS

\L-QUR'AN HADITS DENGAN METODE PEER PADA

SISW A KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

  

TIMPIK SUSUKAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

  S K R

  I P S

  I Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

  

MAHFUDHIYAH

NIM: 11408128

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Mahfudhiyah NIM : 11408128 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Agama Islam Judul : Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al -

  Qur’an Hadits Dengan Metode Peer Lessons Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan Tahun Pelajaran 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 7 Agustus 2010 Hammam, S.Pd. M.Pd.

  NIP. 197306102000031001 KEMENTRIAN AGAMA RI

  S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A J1 Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara Mahfudhiyah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408128 yang

  Al -Qur’an Hadits

  berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

  

Dengan Metode Peer Lessons Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Timpik Susukan Tahun Pelajaran 2009/2010 telah di munaqosahkan

  dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

  (S.Pd.I).

  Salatiga, 18 Romadlon 1431

  28 Agustus 2010 Panitia Ujian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah in i: Nama : Mahfudhiyah NIM 11408128 Jurusan : Tarbiyah Program Studi: Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

  Susukan, 8 Agustus 2010

  

MOTTO

(jZjzJL) a l*jj Si [J_ [Ji . ^ c ^ o ^ £ 4 ^ z ' . .

  y i J ^ I t j j j l Artinya : “.... Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan

  orang-orang yang tidak mengetahui? " Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (Az-Zumar : 9)

  Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa

  

menempuh jalan untuk menuntut ilmu , maka Allah memudahkan bagi orang itu

karena ilmu tersebut jalan menuju ke surga."

  (HR. Muslim)

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku jyersembabkan untuk :

JAyab dan Ibuku tercinta

  

Saudara-saudaraku tersayang

d andai tauCan yang budiman

  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil'alamin.

  Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Puji syukur kehadirat-Nya atas segala Hidayah dan Inayah-Nya. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menunjuki kita agar selalu berada di jalan yang diridloi-Nya, Amien.

  Penulisan skripsi ini setelah melalui beberapa tahap akhirnya dapat terselesaikan dan menjadi sebuah karya ilmiah. Keberhasilan ini tidak lain karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ketua STAIN Salatiga Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah banyak memberi motivasi dan dorongan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  2. Ketua Jurusan STAIN Salatiga Bapak Drs. Joko Sutopo yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  3. Bapak Hammam, S.Pd. M.Pd. selaku pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

  4. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Bapak H M Nur Azis, S.Ag. dan segenap guru karyawannya yang telah membantu penulis sehingga kami bisa mendapat data untuk menyusun skripsi ini.

  5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan bantuan dan bimbingan pada penyusunan skripsi ini Semoga Allah SWT melipat gandakan atas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang membangun untuk lebih sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan di negara Indonesia, amin

  Susukan, 8 Agustus 2010 Penulis

  

ABSTRAK

  • Mahfudhiyah. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al

  Q ur’an Hadits Dengan Metode Peer Lessons Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan Tahun Pelajaran 2009/2010.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Hammam, S.Pd. M.Pd.

  Kata Kunci : Hasil belajar, Al-Qur’an Hadits, Metode Peer Lessons.

  Tujuan penelitian adalah (1) Peningkatan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Peer

  

Lessons pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun

  pelajaran 2009/2010; (2) Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Peer Lessons pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan dan memantau perkembangan siswa setelah mendapatkan perlakuan. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru, keaktifan siswa dan sebagainya.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Metode Peer Lessons dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Skor keaktifan siswa siklus I adalah 8 (baik). Siklus II adalah 8,57 (baik) dan siklus III adalah 9,14 (sangat baik). Metode Peer Lessons dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, yaitu pencapaian nilai rata-rata kelas pada pada siklus I adalah 67,86; pada siklus II adalah 77,14; dan pada siklus III adalah 85,71. Dari rata-rata tersebut berarti ada kenaikan nilai sebesar 8,57 point dari siklus II menuju siklus

  III dan terdapat kenaikan 17,85 point dari siklus I ke siklus III.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3. Pencapaian Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits dengan Metode

  

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  

  

  1 B A B I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Dalam pendidikan Islam, pendidik memiliki arti dan peranan sangat penting. Hal ini karena Pendidik memiliki tanggung jawab dan menentukan arah pendidikan. Itulah sebabnya pula Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan dan bertugas sebagai pendidik. Islam mengangkat derajat mereka dan memuliakan mereka melebihi dari orang Islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan bukan pendidik (Sudiyono, 2009:134).

  Allah SWT berfirman dalam surat Al Mujadilah :

  (cT)) J .i ^4-bJl 1 Qi3J t J jpi jjl

  Artinya : ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

  antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

  ... (QS.58 : 11) Sementara itu tujuan pendidikan dalam Islam secara garis besar adalah untuk membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, baik perbuatan, pikiran dan perasaannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiyaa ayat 25 berikut ini. + s & s O ^

  9

  • * <

  a

  l i b l Nl Jlls ULujl L*j Jj-U P J! ^ ,<o!-UI

  j

  ^ ! J . 'y * cr .?

  Artinya: Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".

  2

  Kehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui penyempurnaan kurikulum. Kualitas pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing.

  Dalam konteks madrasah, agar lulusannya memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, maka kurikulum Madrasah dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi dan tingkat satuan pendidikan. Hal ini dilakukan agar madrasah secara kelembagaan dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya (Dirjen Pendidikan Islam, 2009:1).

  Seiring dengan perkembangan zaman, yang berdampak terhadap perubahan kurikulum pembelajaran, kualitas pembelajaran perlu selalu ditingkatkan. Keadaan tersebut dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi para guru, baik dalam menyampaikan meteri, menggunakan metode dan teknik mengajar yang tepat, menggunakan media pembelajaran maupun kebutuhan peserta didik.

  Guru dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan profesionalismenya agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang berkualitas.Guru yang profesional pada hakekatnya adalah mampu menyampaikan materi pembelajaran secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Namun demikian untuk mencapai ke arah tersebut perlu berbagai latihan, penguasaan dan wawasan dalam

  3

  pembelajaran, termasuk salah satunya menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat.

  M ata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebagai bagian dari program pendidikan agama Islam, menekankan bentuk pembelajaran kepada peserta didiknya untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an Hadits atau sering disebut dengan berakhlaqul karimah. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai perwujudan iman dan taqwa kepada Allah SWT

  (Dirjen Pendidikan Islam, 2009:3).

  Kegiatan belajar mengajar di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits selama ini cenderung dilakukan dengan menggunakan metode ceramah. Pembelajaran lebih dominan berpusat pada guru, sehingga keterlibatan siswa saat berlangsungnya kurang optimal. Saat guru menerangkan materi pelajaran, keaktifan siswa kurang. Siswa hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

  Kegiatan pembelajaran yang berlangsung satu arah ini berakibat pada suasana pembelajaran yang monoton. Siswa terlihat mudah menjadi bosan dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Indikator ini terlihat ketika pelajaran sedang berlangsung, siswa kurang perhatian dan kurang merespon

  4

  terhadap pertanyaan guru. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan sampai saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan.

  Kenyataan menunjukkan, hasil ulangan harian dan ulangan umum terlihat masih banyak yang nilainya baru sebatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 60. Sedangkan pada materi tajwid, hasil belajar siswa masih jauh dari harapan karena baru sekitar 60% siswa yang mencapai KKM, dengan kata lain masih terdapat 40% siswa yang belum tuntas.

  Berdasarkan wawancara, siswa menyatakan bahwa materi tajwid termasuk materi yang sulit, terlebih lagi saat siswa dituntut mengidentifikasi bacaan serta melafalkannya secara benar sesuai hukum tajwid yang benar. Anggapan siswa tentang dirasa sulitnya materi ini dan juga suasana pembelajaran yang monoton, berpengaruh pada rendahnya minat dan motivasi siswa saat pembelajaran berlangsung.

  Mengingat permasalahan di atas, guru perlu mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Al- Qur’an Hadits khususnya pada materi Tajwid, penulis menerapkan metode Peer Lessons.

  Metode ini dipilih karena merupakan salah satu metode pembelajaran aktif yang dapat menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada teman-temannya sekelas (Zaini, Hisyam dkk., 2008:62)

B. Rumusan Masalah

  Penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai b erik u t:

  5

  1. Apakah metode Peer Lessons dapat meningkatkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010?

  2. Apakah metode Peer Lessons dapat meningkatkan hasil belajar tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010?

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Peningkatan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Peer Lessons pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010.

  2. Peningkatan hasil belajar tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui metode Peer Lessons pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis penelitian ini adalah bahwa melalui metode Peer Lessons dapat meningkatkan hasil belajar tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan tahun pelajaran 2009/2010.

  Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator keberhasilan sebagai berikut:

  6

  Sekurang-kurangnya 80 % siswa mendapat nilai ulangan harian > nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 60

E. Kegunaan Penelitian

  Penulis berharap hasil penelitian ini berguna b ag i:

1. Kegunaan Teoritis a. Teori baru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits ditemukan.

  b. Sebagai suatu gambaran baru dalam melakukan penelitian yang sejenis

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Siswa, yakni keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits meningkat.

  b. Bagi Guru, yakni dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

  c. Bagi Madrasah, yakni sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu Madrasah.

F. Definisi Operasional

  Berikut ini definisi operasional yang sesuai dengan judul penelitian

  1. Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berati lapis dari sesuatu yang bersusun. Tingkat dapat pula dimaknai pangkat, derajat (Dani, 2002:

  613). Kata peningkatan maknanya menjadi suatu proses meningkatkan.

  2 Al-Qur’an Hadits Al-Qur’an menurut bahasa adalah “Qara-a”, artinya: ‘i a

  7

  telah membaca”, maka dari arti kata tersebut Al-Qur’an dapat diartikan sebagai “Bacaan” . Pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah ayat firman Allah s w , yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw yang tertulis dalam beberapa halaman, sehingga menjadi sebuah buku yang besar dan tebal dari masa ke masa sampai kepada manusia dengan berita yang mutawatir, yang tidak akan dapat ditolak kebenarannya (Kholil, 1994:1).

  Menurut Abdul Qadir Ahmad (2008:100), definisi hadits ialah semua yang bersumber dari Rosulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan beliau terhadap pekerjaan atau perkataan orang lain.

  Al-Qur’an dan Hadits dalam penelitian ini merupakan salah satu bidang studi Agama Islam yang diajarkan di kelas IV MI Negeri Timpik Susukan.

  3 Tajwid Tajwid berarti ucapan, lafal, bacaan yang tepat, terutama dalam hal mengaji Al-Qur’an (Dani, 2002:553). Berdasarkan arti tersebut, tajwid dapat diartikan sebagai cabang ilmu Al-Quran yang mempelajari tata cara membaca Al-Qur’an dengan tepat.

  Pokok bahasan tajwid yang diambil dalam penelitian ini adalah pada materi hukum bacaan Idghom Bighunnah, Idghom Bilagunnah dan Iqlab.

  Materi ini sesuai dengan silabus materi pembelajaran di madarasah Ibtidaiyah kelas IV semester 2.

  4 Metode Peer Lessons Metode berarti suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita (Sudiyono, 2009:180).

  8

  Metode Peer Lessons merupakan salah satu metode pembelajaran aktif yang dapat menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada teman-temannya sekelas (Zaini, Hisyam dkk., 2008:62)

  4. Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa yang pada tahun pelajaran 2009/2010 tercatat sebagai siswa di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan. Jumlah siswa sebanyak 21 orang, dengan perincian : siswa perempuan sebanyak 11 orang dan siswa laki-laki sebanyak 10 orang.

  G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal 5

  Mei s.d 5 Juli 2010. Penelitian ini bertepatan dengan masa pembelajaran semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010. Tempat penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan.

  b. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan. Menurut Soly

  Abimanyu (dalam Suwandi, 2007), penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman keija sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri. Sebagai bentuk penelitian praktis, dalam bidang pendidikan, memperbaiki proses pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Penelitian ini disebut penelitian tindakan kelas.

2. Subyek Penelitian

  Subjek dari penelitian ini adalah siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Timpik Susukan sejumlah 21 siswa yang terdiri 10 putra dan 11 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian ini meliputi 3 (tiga) siklus tindakan. Setelah dilakukan tiap siklus, maka hasilnya di analisis untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran pada siklus berikutnya.

  Tahapan siklus dalam penelitian tindakan menurut Kemmis & Taggart menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan (Sukidin, Basrowi & Suranto, 2009:48)

  j K

  Gambar 1. Model Dasar Penelitian Tindakan Kemmis & Taggart

  10

  Tahap-tahap yang dilaksanakan pada tiap siklus dalam penelitian ini untuk tiap siklus pada dasarnya adalah sama. Perbedaan pada tiap siklus terletak pada materi pembelajarannya, yaitu:

  (1) siklus I, materi pembelajarannya adalah hukum bacaan Jdghom

  Bighunnah,

  (2) siklus II materi pembelajarannya adalah hukum bacaan Idghom

  Bilaghunnah, dan (3) siklus III materi pembelajarannya adalah hukum bacaan Iqlab.

  Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai b erik u t:

  a. Tahap persiapan

  Persiapan penulis sebelum melaksanakan penelitian antara lain : 1) mengurus perijinan

  2) melakukan survey dan identifikasi masalah ke lokasi 3) menyiapkan bahan dan instrument pengumpulan data 4) menentukan waktu pelaksanaan penelitian.

  b. Tahap pelaksanaan

  Tahap-tahap dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai b erik u t:

1) Tahap perencanaan

  Tahap perencanaan dalam siklus tiap siklus meliputi hal-hal sebagai b erik u t: (a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (b) Membuat butir-butir soal.

  11

  (c) Mempersiapkan lembar observasi.

2) Tahap tindakan

  Tahap tindukan dalam tiap siklus ini meliputi hal-hal sebagai b erik u t: (a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator serta KKM.

  (b) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai. (c) Guru menyampaikan materi dan penjelasan secukupnya. (d) Guru membentuk kelompok beranggotakan 3 atau 4 orang. (e) Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi.

  (f) Guru meminta setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas atau ke kelompok lain

  (g) Semua siswa diminta untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan, kuis dan lain-lain.

  (h) Guru memberi waktu nyang cukup untuk persiapan. (i) Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.

  (j) Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, guru memberi kesimpulan dan klarifikasi.

3) Observasi (a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.

  12

  (b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran. (c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. (d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.

4) Refleksi

  Dari berbagai data yang diperoleh, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya data tersebut dikelompokan dan di analisis dengan teknik yang sesuai.

  Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah : (a) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana kompetensi yang ingin dicapai telah dikuasai siswa.

  (b) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkah- langkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan lagi secara lebih terfokus

  (c) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai, (d) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa.

  (a) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

4. Instrument Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  a. Butir soal tes

  b. Lembar observasi

  c. Lembar hasil tes

  13

5. Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai b erik u t:

  a. Tes

  Tes adalah serangkaian peretanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2009:76).

  Jenis tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis bertipe uraian, yaitu setiap siswa diberi soal oleh guru sesuai dengan pokok bahasan kemudian diminta mengisi jawabannya pada lembar jawab. Data dari tes tersebut didokumentasikan dan dianalisis untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil belajar siswa.

  b. Observasi

  Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2009:76). Pelaksanaan kegiatan observasi (pengamatan) dalam penelitian ini ditujukan kepada guru dan siswa. Observasi ini dilakukan oleh guru lain. Pengamatan dilaksanakan berdasarkan pada lembar pedoman pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan jalannya proses pembelajaran.

  1) Observasi terhadap Guru.

  Observasi terhadap guru dilaksanakan untuk memperoleh data mengantarkan dilakukan oleh | empat) aspek.

  Penskoii

  a) Skor 5 artii

  b) Skor 4 artii

  c) Skor 3 artii

  d) Skor 2 artii

  e) Skor 1 arti|

  f) Untuk me dilakukanl twa mencapai kompetensi dasar.

  Iman guru. Observasi ini mengamati i setiap aspek adalah dengan pengkategi amat baik

  . baik cukup la kurang [a amat kurang lapatkan nilai penguasaan guru dalam mghitungan dengan rumus :

  Z I x 2 N

  Z I = J u l a h skor yang diperoleh dari pengamatan N = 2 4 2) Observasi t e ^ d a p siswa .

  O b s e r v a l terhadap siswa dilakukan untuk met j tentang k e a l f a n siswa dalam proses pembelajarar^ diamati b e rc lark an 7 (tujuh) aspek keaktifan. Pensko^ adalah d e n g l pengkategorian : a) Skor 5 a l n y a amat baik

  b) Skor 4 a l n y a baik

  c) Skor 3 a ln y a cukup

  ai n r

  r d) Skor 2 artinya kurang

  e) Skor 1 artinya amat kurang

  f) Untuk mendapatkan nilai keaktifan siswa dilakukan penghitungan dengan rumus : 1 1 x 2

  N

  X I = Jumlah skor yang diperoleh dari pengamatan N = 7

c. Dokumentasi

  Dokumentasi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian (Riduwan, 2009:77).

  Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari : buku sumber pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar pengamatan terhadap guru dan siswa, lembar butir soal, lembar hasil tes siswa serta buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, yang kemudian dijadikan sebagai landasan teori, yaitu masalah metode Peer Lessons dan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

6. Analisis Data

  Dalam penelitian ini ada dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sehingga analisisnya juga menggunakan dua macam, yaitu: b) Data kuantitatif dengan analisis deskriptif komparatif : membandingkan nilai tes sebelum penelitian (pra tindakan) dengan nilai tes siklus I, siklus

  II dan siklus III.

  16

  (1) Menghitung jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu dihitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 keatas (> 60) (2) Menentukan prosentasi tuntas belajar klasikal, dengan rumus:

  I >60 Tuntas belajar klasikal = ..................... x 100%

  X siswa (3) Menentukan prosentasi daya serap klasikan, dengan rumus :

  X nilai yang diperoleh siswa Daya serap klasikal = ................................................ x 100%

  X nilai ideal seluruh siswa

  b) Data kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif, berdasar pada hasil observasi.

H. Sistematika Penulisan Laporan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

  A. Bagian Awal Skripsi,

  memuat: Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.

  B. Bagian Inti Skripsi terdiri d a ri:

BAB I PENDAHULUAN, yang berisi : A. Latar Belakang Masalah, B. Pembatasan Masalah, C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, F. Kegunaan Penelitian, G. Definisi Operasional, H. Metode Penelitian, memuat : (1). Rancangan Penelitian, (2). Subjek Penelitian, (3). Langkah-langkah Penelitian, (4).

  17

  Instrumen Penelitian, (5). Pengumpulan Data, (6) Analisis Data; dan I. Sistematika Penulisan.

  Bab II. KAJIAN PUSTAKA, meliputi : A. Belajar, meliputi : 1. Pengertian

  dan Prinsip Belajar, 2. Hasil Belajar, dan 3. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar; B. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, meliputi: 1. Definisi Al-Qur'an,

  2. Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, 3. Sejarah Penulisan dan Pembukuan Al-Qur’an, 4. Tujuan Mengajarkan Al-Qur’an, Definisi Hadits, 5.

  Tujuan Mengajarkan Hadits, 6. Pokok Bahasan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits, dan 7. Hasil Belajar Al-Qur’an dan Hadits; C. Berbagai Metode Pembelajaran

  Bab III. PELAKSANAAN PENELITIAN,

  meliputi : A Deskripsi pelaksanaan siklus 1, B. Deskripsi pelaksanaan siklus II, dan C. Deskripsi pelaksanaan siklus III.

  Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN,

  meliputi : A Hasil Penelitian, meliputi : deskripsi data siklus I, deskripsi data siklus II, deskripsi data siklus III;

  B. Pembahasan Hasil Penelitian, meliputi : 1. Pegelolaan Proses Pembelajaran oleh Guru,

  2. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran, 3. Minat Siswa, dan 4. Pencapaian Kemampuan Pembelajaran Al-Quran Hadits dengan metode Peer Lessons.

BAB V. PENUTUP, meliputi A. Kesimpulan dan B. Saran. C. Bagian Akhir Skripsi terdiri dari : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Hidup Peneliti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar

1. Pengertian dan Prinsip Belajar

  Morgan sebagaimana dikutip Suprijono (2009:2), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Cronbach menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman (Suprijono, 2009:2).

  Nasution (1988:37) menyatakan bahwa belajar adalah pembahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Pembahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.

  Berdasarkan berbagai pengertian belajar yang telah diungkapkan oleh para ahli pendidikan tesebut, penulis menyimpulkan bahwa belajar memuat beberapa prinsip, antara lain:

  a. Belajar adalah pembahan perilaku, yakni pembahan dari awalnya tidak bisa kemudian akhirnya menjadi bisa sesuai dengan apa yang dipelajari.

  b. Belajar merupakan proses, maksudnya adalah setiap orang untuk mendapatkan suatu pembahan memerlukan suatu proses sesuai dengan tingkat kesulitan terhadap apa yang dipelajari, lamanya belajar maupun tingkat kecerdasan yang dimiliki orang yang belajar tersebut. c. Belajar merupakan bentuk pengalaman, maksudnya adalah hasil belajar merupakan suatu perolehan yang bisa didapatkan setelah seseorang mengalami suatu pengalaman tertentu.

2. Belajar Menurut Konsep Islam

  a. Keutamaan Ilmu Islam mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dan memuliakan mereka sebagaimana dalam firman Allah SWT:

  . ^ l

  

\ y j \

  Artinya : ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

  di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ... (QS.58 : 11)

  Allah SWT berfirman:

  Ajc. jjliik jl)] (j£ 31 jali J ^Itttull (jl ^1C. 4j (JJ

  1 L a c_iaj U (

Ujua<tt j! jLojllj jll jl

  Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

  mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al Israa’ 17 : 36).

  Rasulullah SAW bersabda (dalam Qudamah, 2000:9) berikut:

  f 3

  00 X X . i > * " "s' ' \ ' 4

  oljjiji . lUi llj jJUJl ^JUaJ iSL jw il j l j j ^ I -U --I ^ L .^ 1

  Artinya “Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan

  sayapnya kepada orang yang mencari ilmu, karena ridha terhadap

apa yang dicarinya. ” (HR. Ahmad dan Ibnu Majali).

° * M b y ° / o

  ^L ulo (_5lc A.jJal j i (»l*Jl L_liL

  / / /

  Artinya: “Menuntut ilmu wajib bagi tiap Muslim'^{HR. Ahmad dan Ibnu Majah). (Qudamah, 2000:11). b. Keutamaan Belajar dan Mengamalkan Al-Qur’an Berkaitan dengan keutamaan belajar dan mengamalkan Al-Qur’an

  Allah berfirman dalam suratAl-Fathir sebagai berikut: Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah

  dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi." (Q.S Al-Fathir:29)

  Rasulullah SAW bersabda (dalam Hikami, 200:48): Artinya : ‘‘Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari).

3. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:5), hasil belajar berupa :

  a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

  b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.

  c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.

  d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

3. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar

a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

  Menurut Daryanto (2009:51) faktor intern meliputi tiga faktor yaitu: 1) Faktor Jasmaniah, meliputi: (a) Faktor kesehatan.

  Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang semangat, serta gangguan lainnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik, kesehatan badannya harus tetap terjamin.

  (b) Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar karena dapat mengganggu belajarnya.

2) Faktor Psikologis.

  Ada beberapa faktor yang tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, antara lain : (a) Inteligensi

  JP Chaplin (dalam Daryanto, 2009:52) merumuskan intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapn untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

  Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempimyai tingkat inteligensi yang rendah walaupun siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.

  (b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbulah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka belajar.

  (c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. (d) Bakat

  Bakat menurut Hilgard (dalam Daryanto, 2009:54) adalah “

  The capacity to learn “ yaitu kemampuan untuk belajar.

  (e) M otif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, mempunyai m otif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan belajar.

  (f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang) jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. (g) Kesiapan.

  Kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik

3) Faktor Kelelahan

  Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan,

b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar individu siswa.

  Menurut Daryanto (2009:57), faktor ekstern yang berpengaruh terhadap

  24

  belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu : 1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 2) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

  3) Faktor masyarakat, meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, dan bentuk kehidupan masyarakat.

B. Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits

a. Definisi Al-Qur’an

  Kata Al-Qur’an menurut bahasa (lughat) adalah “Qara-a \ artinya : “Ia telah membaca”, maka dari arti kata tersebut Al-Qur’an dapat diartikan sebagai “Bacaan”. Pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah ayat firman

  Allah swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw yang tertulis dalam beberapa halaman, sehingga menjadi sebuah buku yang besar dan tebal dari masa ke masa sampai kepada manusia dengan berita yang mutawatir, yang tidak akan dapat ditolak kebenarannya (Kholil, 1994:1).

  Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai perwujudan iman dan taqwa kepada Allah SWT (Dirjen Pendidikan Islam, 2009:3).

b. Sejarah Penulisan dan Pembukuan Al-Qur’an

  1) Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang tidak dapat membaca dan menulis (Ummi). Demi menjaga kemurnian dan kesucian Al-Qur’an, maka nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabat untuk menulis ayat-ayat Al-Qur’an saja, sedangkan Hadits Nabi tidak diizinkan untuk ditulis karena dikhawatirkan akan bercampur aduk dengan ayat- ayat Al-Qur’an.

  Dalam kaitan penulisan Al-Qur’an, Nabi Muhammad SAW menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai juru tulis sekaligus mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an. Saat akan melakukan penulisan ayat-ayat Al- Q ur’an, Zaid bin Tsabit sangat berhati-hati. Ia meminta dua orang saksi yang adil, meskipun ia sendiri hafal Al-Qur’an agar Al-Qur’an tetap terjamin mumi dan bersih dari segala noda kesalahan dan kekeliruan (Fikri, 1986).

  2) Al-Qur’an pada masa Khulafaur Rasyidin.

  Sebelum nabi Muhammad SAW wafat, ayat-ayat Al-Qur’an secara keseluruhan telah ditulis walaupun belum tersusun dalah satu m ashaf (satu buku) dan para sahabat juga telah menyimpan ayat-ayat

  Al-Qur’an itu dalam hafalan mereka. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, dan Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, timbullah golongan orang-orang murtad yang dipimpin oleh Musailamah Al-Kazzab. Golongan ini segera ditumpas Khalifah Abu Bakar dibawah pimpinan panglima perang Khalid bin Walid. Dalam pertempuran ini pasukan Khalid bin Walid banyak yang gugur mati syahid, di antaranya termasuk sahabat-sahabat yang yang hafal Al-Qur’an. Dengan meninggalnya sahabat-sahabat yang hafal Al-Qur’an, maka Abu bakar mempunyai ide untuk membukukan Al-Qur’an dalam satu mashaf agar

  Al-Qur’an tetap teijamin mumi dan terhindar dari kekeliruan.

  Untuk tugas yang mulia ini, Zaid bin Tsabit diberi kepercayaan untuk mengumpulkan Al-Qur’an dengan dibantu oleh sahabat-sahabat yang hafal Al-Qur’an seperti Ubay bin Ka’ab, Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan dan lain-lainnya. Pengumpulan Al-Qur’an dapat diselesaikan dalam jangka + 1 tahun dalam bentuk mashaf, kemudian disimpan di mmah Khalifah Abu Bakar sampai beliau wafat.

  Setelah Abu Bakar wafat dan Umar bin Khattab diangkat menjadi Khalifah, ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah terkumpul menjadi satu mashaf, disimpan oleh Umar bin Khattab, kemudian disimpan oleh Hafsah. Hal ini dilakukan mengingat bahwa Hafsah adalah istri

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 NEGERISAKTI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 12 84

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA NURUL FADHILAH BANDAR SETIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AL QUR'AN HADIST MELALUI METODE CARD SORT DI MIS DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 88

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KEC.SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 4 92

PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA 1 MIN KALIKURMO KEC.BRINGIN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 84