PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

  

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA

AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH

  

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

Nama : Abdul Rochman Harahap NIM : 11406120 Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

DEKLARASI

" ^ 4 ^ u * i i j i i ^

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup memper­ tanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, \S’ Juni 2008 Penulis,

  Abdul Rochman Harahap NIM : 11406120 Prof. Dr. H. Fachrudin, M.A. DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Abdul Rochman Harahap Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamualaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Abdul Rochman Harahap NIM : 11406120 Jurusan/Progdi: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH METODE DRIEL TERHADAP PENING­

  KATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, UTluni 2008 Pembimbing, DEPARTEM EN A G A M A RI ' SEK O LA H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I (STA IN ) SA LA TIG A Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul

  : PENGARUH METODE DRIEL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI

01 KECAMATAN SURUH TAHUN

PELAJARAN 2007/2008 Nama ABDUL ROCHMAN HARAHAP NIM 11406120 Program Studi Pendidikan Agama Islam ( P A I) Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji

  

MOTTO

U e u p y ^

  Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan do’a dan seluruh pengorbanannya telah mengukir segala asa, cita dan harapan.

  2. Istriku tercinta yang telah mendorong dan memberi inspirasi serta motivasi.

  3. Anak-anakku tersayang yang selalu mendo’akankku.

  4. Teman-temanku senasib seperjuangan yang telah membantu baik moril maupun materiil.

  

ABSTRAK

  Abdul Rochman Harahap, 11406120, Pengaruh Metode Drill Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Al-Qur’an pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

  Skripsi ini disusun, karena adanya permasalahan dari beberapa orang tua/wali murid yang mengelola tentang pendidikan anaknya pada materi membaca dan menulis Al-Qur’an, sehingga guru berupaya meningkatkan prestasi dengan cara menerapkan metode drill / dalam proses belajar mengajar.

  Pada penelitian ini, hipotesis yang muncul adalah “Ada hubungan yang positif membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh, dan tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh”.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, interview, Observasi, tes dan angket. Subjek penelitiannya siswa kelas IV SD Ketanggi 01 Kec. Suruh dan analisis datanya menggunakan rumus Product Moment.

  Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan sebab rxy hitung > Try tabei baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% yaitu pada 0,9712 > 0,413 -> untuk 1 %

  0,9712 > 0,320 untuk 5% Oleh karena itu hipotesis Ada hubungan yang positif membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh, dan tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur'an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh” dapat diterima.

  Kata kunci : Metode drill, Membaca Al-Qur’an dan belajar.

KATA PENGANTAR

  j & ' j l

  Alhamdulillahirabiralamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak ada dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali rangkaian kalimat syukur kita ke hadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang melimpah dan inayah-Nya yang sempurna, sehingga penulis pada saat ini mampu menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia, dan telah memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang.

  Tersusunnya skripsi berjudul “PENGARUH METODE DRILL TER­

  

HADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008”. Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan

  studi penulis untuk meraih gelar Strata 1 Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya yang telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas di

  2. Prof. Dr. H. Fachrudin, M.A. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna membimbing penulis.

  3. Drs. Joko Sutopo selaku Kaprodi Ekstensi PAI.

  4. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak beijuang dalam menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan dorongan kepada penulis.

  5. Ibu Arifati Sulaikhah, S.Pd. Kepala SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh beserta stafnya yang telah membantu penulis selama mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

  6. Ayahanda, ibunda dan keluarga tercinta yang tiada henti mendoakan penulis.

  7. Teman-temanku senasib, selangkah dan seperjuangan yang telah membangkitkan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik matriil maupun spiritual dalam melancarkan penulisan skripsi ini.

  Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan atas jasa-jasanya kecuali permohonan do’a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT beridloi dan berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.

  Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

  Akhirnya, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca yang budiman umumnya.

  Salatiga, I £ Juni 2008 Penulis

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  14

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA............

  LAMPIRAN-LAMPIRAN..... DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  

   TABEL XVI Tabel Kerja Koefisien Korelasi Kedua Variabel SD Ketanggi....

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terakhir diturunkan Allah SWT

  kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat dan rahmat. Di dalamnya terkandung wahyu yang menjadi petunjuk pedoman, dan pelajaran bagi manusia yang percaya, mau mempelajari atau membacanya. Allah SWT berfirman :

  j (I a -I v : m

  S \? A ) Artinya * Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah

selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.1

  Setiap mukmin yakin dan percaya bahwa membaca Al-Qur’an saja sudah termasuk amal mulia dan dijanjikan Allah SWT akan mendapatkan pahala, sebab yang dibacanya adalah firman Allah SWT Yang Maha Suci. Oleh karena itu orang yang selalu membaca Al-Qur’an akan bertambah c’nta kepadanya, cinta untuk mempelajarinya. Memahaminya kemudian mengamalkan dan mengajarkan­ nya, hingga merata rahmatnya dirasakan oleh alam semesta.

  2 Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin. Saat sedih atau duka, Al-Qur’an pantas untuk dibaca. Bahkan membaca Al-Qur’an bukan saja menjadi amal ibadah, tetapi juga merupakan obat dan penawar gelisah hati dan jiwa. Demikian tinggi dan luhurnya fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan seorang mukmin, maka setiap mukmin memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempelajarinya dan bahkan mengajarkannya.

  Sekolah Dasar sebagai institusi pendidikan berupaya untuk melaksanakan kewajiban tersebut di atas, di samping untuk mengakomodasi keinginan orang tua serta memenuhi Standart Kompetensi Lulusan sesuai yang diatur dalam Permendiknas Nomor : 23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Dasar harus mampu : Menyebutkan, menghafal, membaca, dan mengartikan surat pendek dalam Al-Qur’an mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq.

  Supaya sekolah mampu memenuhi tuntutan SKL tersebut di atas memerlukan proses pembelajaran yang keberhasilannya ditentukan oleh banyak faktor.

  Dorongan dari orang tua yang rendah, banyak siswa yang tidak mengetahui pendidikan agama di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), kurangnya sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran membaca Al-Qur’an merupakan beberapa faktor penyebab rendahnya prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Ketanggi 01, Kecamatan Suruh.

  3 memperbaiki prestasi membaca Al-Qur’an. Dan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode drill pada proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang diteliti adalah :

  1. Bagaimana penggunaan metode drill atau latihan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh?

  2. Bagaimana prestasi belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh setelah menggunakan metode drill ?

  3. Adakah pengaruh metode drill terhadap peningkatan prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh?

  C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan metode drill membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

  2. Mengetahui seberapa besar prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

  3. Mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

  4 D. Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  1. Sekolah atau lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstrubusi tentang cara menangani dan membina peserta didik dalam membaca Al-Qur’an melalui metode driel atau latihan.

  2. Orang tua atau masyarakat dapat digunakan panduan, cara-cara atau metode- metode dalam membina, mendidik dan mengajarkan anaknya dalam membaca Al-Qur’an.

  3. Siswa dapat segera lancar membaca Al-Qur’an karena metode driel atau latihan.

  E. Tinjauan Pustaka Menurut Ash Shobuni dalam kitabnya Rawail Bayan memiliki ucapan salah seorang musafir yaitu, al-ghuluwwu wat-taktsir madzmuman2, maksudnya berlebihan atau kekurangan terlalu banyak (over) sama-sama tidak bagus. Maksud dari ungkapan ini adalah orang yang malas tidak baik, tetapi orang yang maniak bekeija juga tidak baik. Islam menghendaki segala sesuatu khairul-umuri

  awsathuha artinya sebaik-baiknya persoalan adalah yang moderat atau tengah- tengah.

  Untuk menyelesaikan masalah konflik lersebut diperlukan getaran emosional dan kasih sayang seorang ibu, sebab kaum ibu memiliki kualitas dan

  5 kompetensi kepemimpinan yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi konflik dalam keluarga. Dengan rasa keibuan. Seorang itu dapat berupaya untuk meminimalkan adanya konflik dan meminimalkan dampak negatif yang terjadi serta memaksimalkan dampak positifnya. Di samping itu ibu dapat berperan sebagai sumber keteladanan, sumber motivasi dan pembimbing keluarga. Untuk itu bisa dibayangkan bila seorang ibu bekerja sebagai “TKW” maka masa depan dan pendidikan anak-anaknya dapat terancam gagal karena kurang perhatian.

F. Hipotesis

  Hipotesis adalah pernyataan sementara mengenai hal-hal yang oleh penelitian ingin didukung atau ditolak3. Pada penelitian ini penulis mengajukan hipotesis. “Ada hubungan yang positif antara metode drill terhadap peningkatan prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008”.

  6 C. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel

  a. Populasi Adalah keseluruhan subyek penelitian4. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01

  Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

  b. Sampel Adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti5. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka semua populasi menjadi sampelnya, sehingga sampelnya adalah siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

2. Variabel

  Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih6. Pada penelitian ini digunakan dua variabel yaitu:

  a. Variabel bebas Yang merupakan variabel bebas adalah penggunaan metode dricl dalam membaca Al-Qur’an siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi

  JSuharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 1987, him. 1 17.

  7 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

  (X) Indikator variabel ini adalah: - Latihan membaca huruf hijaiyah.

  • Latihan membaca huruf arab sambung.

  Latihan menulis huruf hijaiyah. Latihan menulis huruf arab sambung.

  • Penerapan metode driel.

  b. Variabel terikat Yang merupakan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008. (Y) Indikator variabel ini adalah : - Siswa dapat membaca huruf hijaiyah.

  • Siswa dapat membaca huruf aab sambung.

  Siswa dapat menuliskan huruf hijaiyah. Siswa dapat menuliskan hurufa arab sambung.

3. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahan dan meluasnya pembahasan, maka perlu penulis kemukakan penjelasan maksud dari judul di atas. Adapun

  8

  a) Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu7. Pengaurh yang dimaksud disini adalah pengaruh metode penugasan terhadap peningkatan motivasi belajar membaca Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

  b) Metode driel Praktik membaca Al-Qur’an, praktik lebih kerennya disebut eksperimen atau percobaan. Yang dimaksud praktik ibadah adalah metode praktik atau percobaan yang berkaitan dengan ibadah seperti praktik membaca Al- Qur’an .

  c) Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang dicapai, dilakukan dan yangdikerjakan8.

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar.

  Dalam hal ini prestasi belajar membaca Al-Qur’an.

  d) SD Negeri Ketanggi, Kec. Suruh Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan tingkat dasar 9 tahun yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan. Lembaga Pendidikan ini berfungsi sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) pendidikan formal untuk belajar dan memberi pelajaran pada tingkat dasar sebagai subjek penelitian. UPT ini terletak di desa Ketanggi Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

  9

  4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang objektif dan autentik serta valid peneliti menggunakan tehnik-tehnik sebagai berikut: a. Library Research (Studi Pustaka)

  Dalam pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan, buku- buku, penulis mengadakan penelitian terhadap buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan ini. Dengan cara berfikir:

  1) Induksi artirva menarik kesimpulan dari pengertian yang bersifat khusus kepada pengertian yang bersifat umum.

  2) Deduksi artinya menarik kesimpulan dari pengertian yang bersifat umum kepada pengertian yang bersifat khusus.

  3) Komparatif artinya menarik kesimpulan dari pengertian-pengertian dengan membandingkan teori-teori yang satu dengan teori-teori yang lain atau pendapat satu dengan pendapat yang lain.

  b. Field Research (Studi Lapangan) 1) Metode Dokumentasi

  Adalah pengumpulan data dengan jalan mencatat dan memanfaatkan data yang ada di instansi terkait seperti arsip, daftar siswa dan guru serta buku laporan akhir semester (rapor)9.

  10 2) Interview

  Yaitu suatu alat pengumpul informasi atau data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula10. Jadi di sini harus terjadi kontak langsung antara responden dengan peneliti. Selanjutnya wawancara -.dilakukan terhadap guru untuk memperoleh data tentang penggunaan metode dricl membaca

  Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008.

  3) Observasi Observasi yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang gejala sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati langsung dan mencatatnya. Observasi dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan di sekolah yang ada kaitannya dengan siswa kelas IV SD Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/200«

  4) Metode Test Metode test adalah dimana responden diberikan perangkat soal tentang prestasi belajar membaca dan menulis Al-Qur’an (BTQ). Di sini guru menyiapkan instrumen berupa perangkat soal dan lembar jawaban.

  5) Metode Angket Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respoden11. Dalam penelitian ini digunakan angkat tertutup (pilihan ganda). Dimana responden tinggal membubuhkan jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada option yang telan disediakan. Metode ini diberikan kepada SD Negeri ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang untuk memperoleh data tentang penggunaan metode driel.

5. Analisis Data

  Setelah diperoleh data dari penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan tiga langkah yaitu:

  a. Analisis Pertama Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penggunaan metode driel dalam baca tulis Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008. Teknik analisisnya menggunakan rumus :

  P = — A' 100% N

  Keterangan: P = Proporsi individu dalam golongan F = Frekuensi N

  = Jumlah subyek dalam golongan

  12

  b. Analisis Kedua Dalam analisis kedua dilakukan untuk mengetahui hasil be'ajar BTQ siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008. teknik analisisnya sama dengan analisis pertama.

  c. Analisis Ketiga Dalam analisis ketiga dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode driel terhadap peningkatan prestasi belajar BTQ pada siswa ke .as V SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008.

  Teknik analisisnya digunakan rumus Korelasi Product Moment (rxy)12 berikut:

  v... ff*XTy)

  V rNy

  l(Zx2 - (Sv)' - N N

  Keterangan : rxy - angka korelasi product moment X = data dari variavel X

  Y = data dari variavel Y N - Jumlah responden Hasil hitung dari rumus ini lalu dikonsultasikan dengan tabel r product moment atau diinterprestasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh.

  13 H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini ;

  Bab I. Pendahuluan Pada Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan. Bab n. Landasan Teori

  Pada Bab ini berisi telaah teoritik tentang metode pengajaran dan belajar serta hakekatnya.

  Bab 111. Laporan Penelitian Pada Bab ini dilaporkan tentang keadaan responden, lokasi, sejarah berdirinya dan keadaan siswa dalam proses belajar mengajar. Bab IV. Analisis Data Pada Bab ini dibahas tentang analisis data. Dalam menganalisis data diperlukan analisis pertama, kedua dan analisis ketiga. Bab V. Kesimpulan dan Penutup Pada Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Tentang Belajar dan Hakikatnya

1. Pengertian

  Banyak sekali rumusan tentang difinisi atau batasan belajar yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan. Adapun beberapa definisi tentang belajar dapat dilihat penjelasan berikut:

  1. Witheringtan, dalam buku Educational Pycology me igemukakan “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai sesuatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.13

  2. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan.

  “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.14

  3. Menurut Charles E. Skinner “Learning is a Procccs o f Progressive

  Behavior or Adaptation" bahwa belajar adalah proses penyesuaian tingkah

  laku kearah yang lebih maju.15

  15 Penulis hanya mengambil beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para pakar, dimana belajar itu terjadi sebagai rasa keingintahuan individu mengenai suatu hal agar tahu. Orang yang belajar lama-kelamaan semakin mengerti terhadap apa yang dipelajari. Orang tersebut akan mampu merangkai hubungan-hubungan dan perbedaan bahan-bahan yang dipelajari, sedangkan untuk taraf pelatihan orang akan semakin mahir untuk menerapkan konsep dan aturan yang dipel; jari. Orang akan mendapatkan pengalaman tertentu dari penerapan konsep dan aturan tersebut, sehingga dalam belajar ini akan terjadi pengalaman belajar yang dipelajari atau terhadap bahan yang dipelajari.

  Bukti bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau tingkah lakunya masih lemah atau kurang. Perubahan tersebut akan semakin terlihat jika orang atau individu tersesat telah melakukan kegiatan belajar yang berulung-ulung sehingga pengalaman belajar telah melekat benar-benar dalam diri, sebagai gambaran mudah orang atau individu yang dahulunya bisa akan menjadi bisa kemampuan dan perubahan tingkah laku tersebut didasarkan kepada kemauan individu untuk menerapkan pengalaman belajarnya. Tingkah laku manusia dapat dilihat dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan-akan tampak pada setiap perubahan aspek tersebut dari uraian di atas belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana

  16

  perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk."' Tujuan belajar adalah suatu hal yang mendasar yang ingin dicapai oleh kegiatan belajar. Tujuan ini memberikan pekerjaan kemana arah belajar.

  Tujuan belajar adaiah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.1

  6

  17 Tujuan belajar ini merupakan garis besar pembelajaran, hal ini akan mengarahkan belajar itu sendiri memiliki makna dan arah makna dan arah tersebut akan membentuk seperangkat sarana dan prasarana untuk mewujudkan tujuan belajar itu. Adapun tujuan belajar yang dimaksud adalah:

  1) Komponen tingkah laku terminal 2) Kondisi-kondisi tes 3) Tandar perilaku l'ingkah laku terminal merupkan tujuan belajar yang mengharapkan perubahan tingkah laku setelah belajar. Hal mi merukuk kepada pengetahuan yang diberikan bagaimana nanti diharapkan. Ketika sudah terbukti bahwa tingkah laku berubah maka anak telah melakukan proses belajar. Untuk kondisi-kondisi tes mengarah pada anak agar supaya mempertunjukkan tingkah laku terminal tadi, hal ini merupakan suatu eveluasi yang perlu dipersiapkan oleh guru-guru mengetahui seberapa baik atau pencapaian kerja

  17 guru dalam pengajaran atau pembelajaran sehingga guru harus memiliki konsep yang jelas dalam melakukan penilaian. Perlu melakukan persiapan mengenai alat dan sumber bahan, apa yang hendak diberikan, dan bagaimana akan melakukan penilaian ukuran-ukuran perilaku dalam komponen ini memuat suatu pernyataan tentang ukuran atau standar tertentu dalam melihat dan menimbang prilaku siswa.

  Tujuan belajar ‘adalah untuk merubah tingkah laku yang ada pemahaman ini berdasarkan pada kemampuan yang diterima anak atau pemahaman mereka mengerti apa yang mereka pelaj'ari. Perubahan tingkah laku tersebut bisa tercermin pada sikap, pandangan, pemikiran dan penyampaian ide. Ketika anak mendapatkan pengalaman yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Dalam kata lain juga tujuan bisa dilihat sebagai aiat untuk mengukur belajar perwujudan perilaku belajar lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan.

  1) Kebiasaan 2) Kctrampilan 3) Pengamatan 4) Berpikir asosiatif dan daya ingat 5) Berpikir rasional 6) Sikap 7) Inhibisi 8) Apresiasi 9) Tingkah laku efektif

  IX

2. Tipe-tipe Belajar

a. Belajar Abstrak

  Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara berfikir abstrak, dalam belajar ini berfungsi untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah yang tidak nyata, dalam belajar individu akan menggunakan akal yang kuat untuk menyelesaikan persoalan yang ada disamping penguasaan atas prinsip konsep dan generalisasi.

b. Belajar Ketrampilan

  Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan- gerakan motorik yang berhubungan dengan urat saraf dan otot-otot. Di sini akan lebih dipentingkan berbagai macam latihan yang dapat diamalkan individu guna memperoleh pengalaman.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi:

a. Faktor internal siswa

  Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. 18 Aspek fisiologis adalah aspek yang bersifat jasmaniah atau jasadiyah, seperti tingkat kebugaran tubuh, kesehatan indera pendengaran, penglihat dan lain-lain.

  19 Aspek psikologis adalah aspek yang bersifat rohaniah, seperti

  tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat/talenta siswa, minat siswa dan motivasi siswa,

b. Faktor eksternal siswa

  Faktor ekxtemal berasal dari luar siswa seperti kondisi lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial di sekitar siswa.

  Lingkungan sosial sekolah seperti, orang tua, guru, staf adminis­ trasi, teman-teman, masyarakat sekitar dan tetangga. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sebagai ilustrasi ikuti contoh atau realita berikut:

  Kebiasaan yang diterapkan orang tua siswa dalam mengelola keluarga [family management practice) yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih banyak lagi, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia cenderung berperilaku menyimpang dari tata tertib dan indisipliner.

  Lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu diajar. Faktor-faktor ini ikut mempengaruhi hasil belajar siswa, sebab faktor-faktor tersebut dapat merangsang sistem memoti siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan penge­ tahuan yang dipelajari siswa.

  2 0 c. Faktor pendekatan belajar.

  Yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar. Dengan strategi dan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dedaktif, unik dan variatif dapat merangsang respons siswa ke arah pemikiran yang selalu berusaha mengaktualisasikan kemampuan atau potensinya.

4. Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah perolehan hasil belajar peserta didik dalam waktu tertentu. Prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:19

  Rasa senang (minat) siswa terhadap sekolah Ekspektasi (perhatian) yang tinggi - Perhatian dan sikap adil seorang guru Hubungan yang positif dan kondusif antar sesama teman Konsistensi guru - Jadwal pelajar yang terstruktur Model pembelajaran yang menantang secara intelektual - Keterlibatan orang tua - Fasilitas belajar mengajar

  21 Faktor yang paling dominan berhasil atau tidaknya seorang siswa

  adalah terletak pada dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam sebuah hadist Qudsi:

  Jj» m aipuf

  Yang artinya: Aku sesuai dengan prasangka hambaKu kepadaKu.20 Dan ini juga sesuai dengan pendapat Troisi yang berikut “Expectation of success breeds and expectation of failure breeds failure” artinya: seseorang akan sukses jika ia merasa yakin akan sukses, dan akan gagal jika ia menyangka akan gagal.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keyakinan atau harapan (minat) sangat membantu peserta didik berkembang bahkan dapat berprestasi atau berhasil yang optimal.

  Berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru cara yang baik adalah mengakui dan mendukung keinginan-keinginan peserta didik sendiri, untuk mengambil langkah yang bisa melampaui prestasi yang biasa mereka lakukan dan berhasil. Sebagai contoh seperti yang dilakukan oleh A’a

  Gymnastiar di Pesantren Danit Tauhid. Di pesantren ini para santri didorong untuk berkreasi mengembangkan kemampuan masing-masing dengan suatu keyakinan bahwa 'Anda akan berhasil selama anda percaya bahwa anda akan berhasil dan yakin bahwa Allah akan membantu”. Cara ini disebut

  transendensi spiritual.

  22 B. Telaah Tentang Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode

  Secara lughow i metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya melalui dan hados yang artinya cara atau jalan. Jadi metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 21 Dalam praktiknya ternyata pengertian metode lebih meluas yaitu suatu jalan atau cara untuk memahami, menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

  Terkadang kata metode disamakan dengan metodologi, d i mana berasal dari tiga kata yaitu meta artinya melalui, hodos artinya cara atau jalan dan logos berarti ilmu atau science. Jadi metodologi pembelajaran berari cara atau seperangkat cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh oleh guru secara sistematis untuk melakukan pembelajaran yang telah diolah sehingga menjadi milik peserta didik.22

  Dari pendekatan secara lughowi di atas nampak bahwa metode lebih menunjukkan kepada jalan dalam arti non fisik, yaitu jalan dalam bentuk ide yang mengacu kepada cara yang mengantarkan seseorang urtuk sampai pada tujuan yang ditentukan. Secara terminologi atau istilah kata metode bisa membawa kepada pengertian yang bermacam-macam sesuai dengan konteksnya, tergantung aspek yang mau diukur, aspek kognitif tentu metode yang dipakai berbeda dengan aspek psikomotor maupun aspek afektif.

  23

2. Manfaat Metode

  Secara keseluruhan metode yang ditawarkan untuk kegiatan penga­ jaran tersebut dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan tiga hal penting yaitu:23

  Materi yang akan diajarkan, sebab materi yang berbeda metode mungkin juga berbeda.

  Sasaran atau objek yang akan diberikan. \ Sarana prasama yang tersedia.

  Dengan pertimbangan ketiga kriteria tersebut suatu metode yang digunakan akan efektif dan berdaya guna.

  Secara singkat metode pembelajaran dapat berfungsi sebagai berikut:

  a) Pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan.

  b) Merupakan sarana untuk menemukan, mengaji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu.24 Dari dua fungsi di atas terlihat bahwa pada intinya metode berfungsi mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan objek tersebut. Agar setiap metode betul-betul fungsional dalam pengajaran, maka dibutuhkan suatu prinsip dalam penyampaiannya, seperti suasana menyenang-

  24 kan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran mudah diterima.

3. Macam-macam Metode

  Berdasarkan aktivitasnya metode pembelajaran dibedakan menjadi tiga yaitu:

a) Metode pembelajaran yang terpusat pada guru ( Teacher Centris )

  Yaitu cara pembelajaran yang menempatkan guru sebagai pemberi informasi, pembina dan pengaruh dalam proses belajar mengajar.25 Model pembelajaran semacam ini didasarkan pada konsep mengajar yang bersifat rasionalitas akademis yang menekankan pada pemberian pengetahuan semata, tidak melihat adanya pembinaan dan pengembangan terhadap berbagai potensi para peserta didik.

  Konsep mengajar dengan Teacher Centris, menimbulkan akibat sebagai berikut: Guru menitikberatkan pada penguasaan bukan ajar semata, tanpa mengetahui nilai-nilai apa yang dapat disentuh.26

  Yang ada hanya proses pengajaran tidak ada unsur pendidikan.

  • Produk yang didapat siswa yang cukup luas pengetahuannya, tetapi tidak cukup mantap kepribadiannya. Guru merasa paling super dan siswa dianggap sebagai objek bukan sebagai subjek.

  25 Model pengajaran semacam ini banyak terjadi di pedesaan dan di sekolah-sekolah yang terbatas sarana kependidikannya dan sarana informasi.

  

b) Metode pembelajaran yang terpusat pada peserta didik (Student

Centris)

  Menurut William H. Burton, mengajar adalah upaya dalam memberikan perangsang (stimulan), bimbingan dan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.27 Dari pernyataan ini berarti dalam proses belajar guru berusaha menciptakan berbagai peluang yang berpengaruh terhadap proses belajar sehingga dengan sendirinya tercipta berbagai kebutuhan belajar. Dengan demikian y mg penting dan yang perlu dilakukan oleh guru adalah menciptakan serangkaian peristiwa yang dapat mempengaruhi siswa untuk belajar secara ringkas guru akan berperan sebagai director and facilitator o f learning yakni pengarah dan pemberi fasilitas untuk proses belajar. Jadi subjek belajarnya adalah siswa atau peserta didik. Inilah yang dinamakan student centris.

c) Metode pembelajaran yang terpusat antara guru dan peserta didik

  Pada me'ode pembelajaran teacher centris kegiatan didominasi oleh guru, dan pada metode pembelajaran student centris kegiatan didominasi oleh peserta didik, maka pada metode ini terjadi interaksi

  V

  26 antara guru dan peserta didik secara bersama-sama. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar, sehingga bisa disebut interaksi edukatif.

  Dengan konsep metode ini, maka peranan guru yang terpenting adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan dan dilakukan dalam suatu situasi tertentu, serta berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.

  Penerapan metode ini guru dituntut suatu persyaratan sebagai berikut: Harus mengetahui nilai-nilai apa yang dapat disentuh oleh materi - pelajaran.

  Hams mengetahui kepribadian peserta didik. - Harus mengetahui psikologi perkembangan anak. - Guru harus dapat dijadikan figur tauladan khasanah.

  Guru harus terampil dan cakap.

  Secara rinci, untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam pross belajar mengajar, digunakan (dipilih) metode-metode berikut: a) Metode ceramah

  Dalam Islam metode ceramah disebut metode khotbah atau thariqah al-muhadharah, sedang dalam bahasa inggris di sebut

  Preaching Method.

  27 Metode ceramah adalah penyampaian bahan pembelajaran secara lisan. Daya tarik ceramah berbeda-beda, tergantung pembicara, materi ajar, prestasi terdahulu dan gaya pembicara. Metode ceramah memiliki kelebihan sebagai berikut:

  Ekonomis - Praktis dan efektif dalam mengajikan informasi, konsep dan ilmu dan gagasan.

  Dapat dipakai pada seluruh bahan ajar (tertutama pada saat dimulai - proses belajar mengajar Sedang kelemahannya adalah :

  Guru yang lebih aktif - Peseita didik pasif.

  Kurang cocok untuk membentuk life skill dan sikap-sikap tertentu. - Hanya eocok untuk materi-matei sosial dan s< rumpunnya.

b) Metode diskusi Disebut juga discussion methode atau thariqah al-munaqosah.

  Metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasakan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan masalah.2

  8 Dalam metode ini siswa mempelajari suatu melalui cara musyarawah diantara sesama mereka dibawah pimpinan atau bimbingan guru.

  29

  28 Kelebihan-kelebihan metode ceramah adalah sebagai berikut: Berlangsung demokratis.

  • Dapat memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengemuka­ kan ide, mencari kebenaran, berargumentasi dan mengkritik yang membangun. Mempertinggi daya nalar.
  • Membuat proses belajar mengajar lebih harm mis dan bergairah. Kelemahan-kelemahan metode ceramah adalah: Siswa yang bodoh semakin bodoh.
  • Siswa yang pasif tetap pasif.

  Alur pembicaraan didominasi oleh siswa yang pandai.

  • Proses yang kurang kontrol akan dihasilkan kritik yang kebabla- san.

c) Metode tanya jawab atau tariqah As-Ilah wal ajwibah

  Yaitu cara guru mentransformasikan bahan ajar melalui tanya jawab antara guru dengan peserta didik atau antar peserta didik.30 Dalam metode ini dapat dikembangkan ketrampilan dan kemampuan; mengamati, mengintepretasi, mengklasifikasi, menarik kesimpulan, menerapkan dan mengkonsumsikan. Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri. Sebagai berikut: Bersifat mengajak dan merangsang untuk berfikir.

  29 Kata-kata yang digunakan harus jelas dan mudah dipahami serta singkat.

  Pertanyaan hams mengandung suatu penafsiran Setiap pertanyaan hanya mengandung suatu indikator.

  Mengandung tujuan tertentu. Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman siswa.

  Menurut teori taksonomi bloom yaitu teori mengenai klasifikasi berbagai ilmu pengetahuan ada enam macam pertanyaan yang baik untuk dijadikan pertanyaan jawab, yaitu pertanyaan: Mengenai ingatan, memori atua hafalan.

  Mengenai pemahaman atau insight. Mengenai penerapan atau apiication. Mengenai analisis Mengenai kemampuan berpikir kreatif dan sintesis.

  Bersifat per.ilaian atau evaluatif. Waktu memberikan pertanyaan bisa di awal sebelum proses belajar mengajar masuk pada materi tertentu, sebagai pre lest, dan bisa diakhir pertemuan sebagai post test.

d) Metode pemberian tugas (penugasan)

  Disebut juga recitation method atau al-wajib al-munzily

  30

  disebut pekerjaan rumah (PU) dan diberikan secara berkelompok maupun perorangan. Secara konvensional tugas pada umumnya dikerjakan di rumah, tetapi dengan adanya perkembangan zaman tugas bisa dikerjakan diperpustakaan, laboratorium, halaman sekolah atau di tempat-tempat lain yang membuat siswa sesuai.

  Dalam penerapannya, metode penugasan berlangsung melalui 4 tahap, yaitu: 1) Merumuskan tujuan yang jelas.

  Tujuan yang ingin dicapai hendaknya bersifat.

  • Merangsang untuk berinisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

  Dapat membangkitkan minat dan motivasi. Memperkaya pengaduan yang telah ada.

  Memperkuat hasil belajar yang diperoleh sebelumnya. 2) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas disini seorang guru menjelaskan aspek-aspek yang harus dipelajari.

  3) Program penyayaan Program ini diberikan kepada peserta didik yang telah menyelesaikan tugasnya lebih awal dari waktu yang ditentukan, agar siswa atau kelompok siswa yang telah selesai tetap sibuk dengan soal atau tugas yang lain. Program pengayaan dibedakan

  31

  menjadi dua kategori31, pertama, pengayaan yang bersifat horizontal artinya tugas yang diabil dari pokok bahasa atau sub pokok bahasan yang akan dibahas berikut. 4) Program perbaikan atau remidial

  Program ini diberikan kepada siswa atau peserta didik yang belum dapat menuntaskan tugas dalam waktu yang telah ditentukan secara umum batas belajar tuntas adalah 75 %. Program pengulangan ini hanya pada soal-soal yang belum tuntas saja.

  Thariqah Taifliyah

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PERUMNAS WAY HALIM BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 106

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01 SEMESTER IITAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 108

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

0 2 93

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 85

UPAYA PENINGKATAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN TAJWID MELALUIMETODE DRILL SISWA KELAS II MADRASAH DINIAH AL-HIKMAH GEDANGANAK KEC. UNGARAN TIMUR TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 110

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI METODE DRILL DI SDN I TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 120