PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA 1 MIN KALIKURMO KEC.BRINGIN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

  

PENGARUH SU A SA N A K O ND U SIF DALAM PEM BELAJARAN

TERH ADAP P R E S T A SI BELA JA R FIQIH S ISW A KELAS 1

MIN KALIKURMO KEC. BRING IN KAB. SEM ARANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R

  I P S I

  D iajukan u n tu k M em p e ro leh G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam

  Oleh:

  

RISTIANA

NIM: 11408127

  

JURUSAN TARRIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ristiana NIM : 11408127 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Pendidikan Agam Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar - benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 6 Agustus 2010 Yang menyatakan,

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 (Tiga) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

  Setalah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : Ristiana NIM : 11408127

  Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Judul : PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS I MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN TAHUN 2009/2010.

  Untuk diajuan dalam Sidang Minaqosyah skripsi. Demikian harap menjadi periksa.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 6 Agustus 2010 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  ]l. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Faks. 3 2 3433 Salatiga 50721

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudari : RISTIANA dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  

114 08 127 yang berjudul : "PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM

  PEM BELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELA JA R FIQ IH SISWA KELAS 1 MIN KALIKURM O KECAM ATAN BRINGIN TAHUN 2009/2010". telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a r i: Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.).

  18 Ramadhan 1431 H Salatiga,-------------------------------

  28 Agustus 2010 M Dewan Penguji,

  Ketua Sekretaris

Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Dr. fyahmat Harivadi, M. Pd.

  

NH*. 19580827 198303 1 00 19670112 199203 1 005

  Penguji I Penguji II Drs. Taufiqul Mu'in, M.Ag.

  NIP. 19631205 199203 1 001 NIP. 19690402 19? 2 001

  Pemjyjmbing

Drs.Sumarno Widwtaipa, M.Pd.

  NIP 19570520 198601 1 001

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

’’Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi

orang lain ”

  PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk: Orang tuaku bapak Muhari dan ibu Asiyah yang senantiasa mendoakanku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, Mertuaku bapak Rasim dan ibu Karsihyang senantisa mendukungku, Suamiku tercinta bapak siswadi yang senantiasa mendorongku agar tetap optimis, Putraku tersayang Zidane Maulana Al Faiz

  

ABSTRAK

  Ristiana. 2010. Pengaruh Suasana Kondusif Dalam Pembelajaran Terhadap

  Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas I MI Negeri Kalikurmo Kec. Bringin Tahun 2009/2010.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs.Sumamo Widjadipa, M.Pd..

  Kata kunci: Suasana, pembelajaran dan prestasi belajar.

  Dengan alasan betapa pentingnya suasana kondusif dalam pembelajaran, namun masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan hal tersebut sehingga menyebabkan kurang optimalnya prestasi belajar siswa. Rumusan masalahnya adalah: ’’Bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo?. Adakah pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo tahun 2009/2010?”.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suasana kondusif dan prestasi belajar Fiqih Siswa kelas I dan untuk mengetahui pengaruh suasana kondusif dalam pemnelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo tahun 2009/2010. Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi yang berjumlah 25 siswa dikarenakan jumlah siswa kelas I kurang dari 100 siswa. Adapun teknik yang di gunakan adalah angket, observasi, dan dokumentasi.

  Hipotesis dari penelitian ini di simpulkan bahwa dari analisis pertama, kondusifitas pembelajaran adalah tinggi yaitu 44 %, dan dari analisis kedua prestasi belajar fiqih siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo adalah sedang yaitu 52%, sebanyak 20 siswa telah tuntas dan 5 siswa belum tuntas. Sedangkan dari analisis lanjutan r hitung kurang dari r tabel yaitu 0 ,2950,396 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti bahwa suasana kondusif bukan merupakan satu-satunya faktor untuk meningkatkan prestasi belajar, karena hipotesis di tolak atau tidak signifikan.

  

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah ini dengan lancar dan kemudahan, solawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya selalu dinantikan. Selain itu penulis ucapkan terima kasih atas terselesaikannya penulisan skripsi ini kepada:

  1. Dr Imam Sutomo,M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. Siti Asdiqoh, M.Pd. selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga

  3. Drs.SoemamoWidjadipa,M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi 4. Para dosen STAIN Salatiga.

  5. Bapak Basirun,S.Ag. selaku Kepala MI Negeri Kalikurmo

  6. Kedua Orang Tuaku dan mertuaku

  7. Suami dan Putraku

  8. Sahabat - Sahabat baikku Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, mohon saran dan kritik yang membangun dan semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca. Atas dukungan kalian penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

  Salatiga, 6 Agustus 2010

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  BAB II. Landasan Teori A. Kondusif!tas Belajar Fiqih

  

  

  

  

  BAB III. Pelaksanaan Penelitian A. Gambaran Umum MIN Kalikurmo

  

  

  1. Faktor - faktor yang mempengaruhi pengelolaan Kelas... 34

  C. Urgensi Suasana Kondusif terhadap Prestasi Belajar

  

  

  

  

  B. Prestasi Belajar

  6. Faktor - faktor yang mempengaruhi Pembelajar PAI.... 21

  

  

  

  

  

  5. Keadaan Guru dan Siswa

  42

  

  

  

  

  

  B. Penyajian Data

  

  

  

  BAB IV. Hasil Penelitian

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BA BI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar saat ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan akademik, ketrampilan hidup, pembentukan karakter, pengembangan moral, kemampuan untuk bekerja sama dan pengembangan estetika. Dalam pengembangan kemampuan siswa, perlu menekankan pada taraf perkembangan siswa, sehingga siswa dapat memberi makna pada proses pembelajaran yang ia alami, apa yang bermakna bagi siswa menunjukkan pada minatnya Center o f

  interest. Untuk mendukung hal itu dibutuhkan suatu lingkungan yang mendukung dan kondusif.

  Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, intelektual, dan nilai - nilai. Lingkungan fisik terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia, yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan sekaligus hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan fisik berupa sarana, prasarana serta fasilitas yang digunakan, fasilitas fisik yang memadai dan berkualitas akan mendukung berlangsungnya proses pendidikan, selain itu pemilihan metode yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal.

  2 Menurut Amin Abdullah, pakar keislaman. Ia mengatakan bahwa pendidikan agama kurang croncren terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kongnitif menjadi ‘"makna” dan “nilai” yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai media dan forum (Ismail 2008: 2) metode berpengaruh terhadap suasana belajar siswa, dengan pemilihan metode yang tepat saat pembelajaran akan merubah suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Dengan suasana yang kondusif akan menimbulkan tumbuhnya minat siswa terhadap pembelajaran Fiqih. Siswa akan lebih tertarik mendalami pelajaran fiqih, sehingga dapat menjalankan pelajaran yang terkandung didalamnya bukan hanya menghafalkan materi seperti cara tradisional dalam pembelajaran, tapi siswa akan lebih mendapatkan “makna”. Pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan berarti materi yang disampaikan pendidik dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik. Agama juga menganjurkan dalam penyampaian ilmu seorang pendidik harus dengan cara yang penuh kelembutan. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Ali

  Imran: 156. j a

  ( j ijjJ - y a l i j i j j j S o M \ 1 # J iU | l

  1 C>j ‘\j3\S C,

  vUU;S S T b 'j u f I ji lT jJ Ji» ** *, [* ' t ' * ' j aJJIj C-s;sX-j (J 5/ue> -

  U

  Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah

  lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersifat keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka, dan bermusawarahlah dengan

  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa kepada Nya. ”.(Q.s. Ali Imran : 156)

  Selain lingkungan fisik juga terdapat lingkungan sosial yang merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, dalam bidang pendidikan yaitu antara guru dan peserta didik, serta orang - orang yang terlibat dalam interaksi pendidikan.

  Interaksi pendidikan dapat terjadi dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan kerja. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama karena dalam lingkungan ini anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Pendidikan kemudian dilanjutkan di sekolah, selain lingkungan keluarga dan sekolah pendidikan anak juga dipengaruhi lingkungan masyarakat.

  Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi kondusifitas sekolah, karena sebagian waktu yang efektif untuk belajar anak yaitu disekolah; kondusifitas mempunyai pengaruh terhadap hasil pembelajaran serta dari pengamatan penulis masih ada beberapa sekolah yang kurang memperhatikan kondusifitas pembelajaran di sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul : PENGARUH SUASANA KONDUSIF

  DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS 1 MIN KALIKURMO KECAMATAN BRINGIN TAHUN 2009/2010.

  4

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat penulis merumuskan pokok masalah dari judul penelitian yang penulis paparkan diatas adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin Tahun 2009/2010.

  2. Bagaimana prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

  3. Adakah pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

  C. Tujuan Penelitian.

  1. Untuk mengetahui bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

  3. Untuk mengetahui pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

D. Kegunaan Penelitian

  Dengan diadakannya penelitian dengan judul diatas tentu ada gunanya antara lain:

  1. Bagi sekolah penelitian ini dapat meningkatkan motivasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih kondusif, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa, yang pada akhirnya membawa nama baik sekolah.

  2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadikan sumbangan pemikiran dalam rangka peningkatan kualitas peserta didk dilingkungan sekolah khususnya dan dimasyarakat pada umumnya.

  3. Bagi penulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program study PAI pada jurusan Tarbiyah Program study Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

E. Landasan Teori

  Sekolah adalah kegiatan yang paling menyenangkan disetiap kota, dan anak-anak akan sangat cepat belajar jika mereka dibimbing untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip belajar (Hemowo, 2005 :15).

  Belajar akan efektif jika siswa dalam keadaan dan suasana yang kondusif. Dengan suasana yang kondusif akan membuat anak belajar dalam keadaan yang menyenangkan. Dave Meier (Penulis buku The accelerated

  Learning Handbook ) menyatakan: menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura - hura, kegembiraan berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh,

  6 serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang di pelajari ), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. Menciptakan kegembiraan ini jauh lebih penting daripada teknik atau metode yang mungkin digunakan (Hemowo, 2005 : 17 ).

  1. Beberapa komponen pembangun suasana yang kondusif diantaranya sebagai berikut: a. Ukuran kelas

  Artinya jumlah peserta didik, ukuran yang biasa digunakan ialah ratio guru dengan peserta didik. Semakin besar jumlah peserta didik yang dilayani guru dalam satu kelas, semakin rendah kualitas pembelajaran. Secara umum satu kelas maksimal berjumlah dua puluh peserta didik untuk tingkat sekolah dasar.

  b. Suasana belajar Suasana belajar agar lebih kondusif diperlukan berbagai beberapa pendukung baik dari guru, siswa maupun lingkungan. Ketiganya perlu ada keterkaitan atau ketjasama untuk mencapai suasana belajar yang maksimal.

  c. Fasilitas dan sumber belajar yang memadai Sumber belajar seperti buku pelajaran dan alat peraga sangat di perlukan , sehingga bukan hanya guru yang menjadi sumber belajar.

  Selain itu peserta didik juga dapat menjadi sumber belajar.

  2. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Semiawan dalam bukunya :”Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”( hal 11), faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

  a. Faktor intern diantaranya yaitu : 1) Pemenuhan kebutuhan psikologis

  2) Intelegensi, Emosi, dan Motivasi 3) Pengembangan kreatifitas

  b. Faktor ekstern diantaranya: Yang mempengaruhi belajar dari faktor ekstern yaitu: sekolah, keluarga, dan m asyarakat.

  1) Keluarga Keluarga merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, karena sebagian besar waktu yang digunakan anak terdapat didalam keluarga, orang tuanya sangat berperan dalam pemantauan belajar anak, termasuk yang mengetahui karakteristik anak adalah orang tua, mereka yang membimbing dan mengarahkan belajar anak dirumah, dan belajar itu yang merupakan jalan pencapaian prestasi belajar. Fungsi keluarga salah satunya yaitu menanamkan dasar pendidikan moral (Jumali dkk, 2008: 49).

  2) Sekolah Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga yang berpengaruh terhadap belajar anak, di dalamnya terdapat berbagai komponen yang sangat berpengaruh dalam belajar diantaranya: guru, sarana prasarana / fasilitas baik ruang kelas, media pengajaran,maupun lingkungan sekitar sekolah. Fungsi dan peran sekolah yaitu untuk membantu pendidikan anak dan memberi pengetahuan, ketrampilan, nilai yang dibutuhkan anak (Jumali dkk, 2008:51 ).

  3) Masyarakat Masyarakat adalah komponen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dimasyarakat anak bersosialisasi dengan lingkungan, setiap orang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Peranan masyarakat tentu mempunyai pengaruh terhadap belajar anak, masyarakat yang lingkungannya mendukung terhadap pendidikan, akan membawa dampak yang positif terhadap hasil belajar anak.

F. Hipotesis

  Sebelum menyampaikan hipotesis maka akan disampaikan definisi hipotesis sebagai berikut: menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu kebenaran yang masih berada di bawah dan dapat di angkat sebagai suatu kebenaran jika memang telah di sertai bukti - bukti (Arikunto, 2005 : 45) karena hipotesa ini masih perlu untuk dibuktikan melalui suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesa sebagai berkut: bahwa ada pengaruh positif antara suasana yang kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

G. Metode Penelitian

  1. Populasi dan sample Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan populasi untuk mendapatkan data. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sample adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi, jika jum lah subjeknya lebih besar dapat diambil 25% - 30% (Arikunto,2005 : 95 ). Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa kelas 1 MIN

  Kalikurmo dengan jumlah 25 siswa.

  2. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini vaiabel yang diteliti yaitu suasana kondusif dalam pembelajaran fiqih dan prestasi belajar siswa.

  3. Definisi Operasional Untuk memberi gambaran yang jelas agar tidak terjadi salah paham perlu kiranya penulis berikan penjelasan istilah sebagai berikut: a. Suasana

  Suasana berarti keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1094 ). b. Kondusif Kondusif berarti memberi kesempatan pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung; peluang yang dianggap dapat memberi kebaikan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 481 ). Standar kondusif secara umum diantaranya: kondusif baik segi fisik ( dalam dan luar kelas), juga dalam segi intelektual maupun sosial.

  Standar kondusif secara khusus dalam pembelajaran Fiqih yaitu: 1) Ukuran kelas Memadai

  2) Suasana belajar yang mendukung 3) Fasilitas dan sumber belajar tersedia ( Dirjen Pembinaan

  Kelembagaan Agama Islam, 2001 : 80)

  c. Prestasi Belajar Prestasi artinya hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 895 ), sedangkan belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan,pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan dan berbekas. Jadi prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

  Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi. Prestasi dapat dikatakan sebagai hasil akhir dari proses belajar

  11 mengajar di kelas, serta merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima pelajaran. Prestasi belajar juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Indikator prestasi belajar diantaranya nilai di atas 65, hal ini berdasarkan patokan nilai yang terdapat dalam nilai KKM Agama kurikulum sekolah.

  4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : a. Angket

  Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan - pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diteliti atau responden secara tertulis(Arikunto, 2005: 101). Dalam hal ini berkaitan dengan suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

  b. Observasi Observasi adalah suatu teknik untuk mengamati secara langsung terhadap kegiatan - kegiatan yang sedang berlangsung.

  12 c Dokumentasi

  Merupakan suatu kumpulan data yang berasal dari catatan - catatan, gambar - gambar, atau hal lain dari berbagai peristiwa atau kegiatan yang telah terjadi.

  5. Teknik Analisa Data Teknik analisa data adalah cara - cara yang penulis gunakan dalam menganalisis data yang terkumpul.

  a. Data tentang suasana kondusif dalam pembelajaran dengan cara membuat daftar cheeklist dengan pernyataan yang berjumlah 25 pernyataan. Suasana kondusif dalam pembelajaran dibuat tingkatan yaitu: baik, cukup, dan kurang. Kemudian data diolah dengan teknik analisa prosentase. Rumusnya y a itu :

  P = — X \ 0 0 % N

  Keterangan P = Prosentase Perolehan F = Frekuensi Mentah N = Jumlah Total Responden

  b. Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar diolah dengan analisa statistik.

  13

  Rumus ujinya dengan :

  r = A ^ I * y - ( l * X l y )

  " “ C » 2! Keterangan : % : Koefisiensi korelasi antara variabel X dan variabel Y. x : Nilai atau skor variabel X (Remedial Teaching). y : Nilai atau skor variabel Y (Kesulitan belajar Aqidah Akhlak). x : Nilai antau variabel X yang dikuadratkan. y2 : Nilai atau variabel Y yang dikuadratkan. N : Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian. E : Sigma

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah memahami isi penelitian ini, maka penulisannya disusun dalam uraian sistematika sebagai berikut; BAB I : Menerangkan tentang masalah - masalah yang berhubungan dengan Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan tentang alasan pemilihan judul, metode penelitian, dan Sistimatika peniulisan.

  BAB II : Menerangkan masalah - masalah yang berhubungan dengan Landasan Teori, pembahasannya meliputi : masai ah suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa.

  14

  BAB III : Menerangkan hasil penelitian, terdiri atas gambaran MIN Kalikurmo Kecamatan Bringin, pengumpulan dan penyajian data tentang suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar Fiqih siswa.

  BAB IV :Menerangkan analisis data, pembahasannya,meliputi :analisa masalah suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar Fiqih siswa.

  BAB V : Penutup meliputi: kesimpulan , saran - saran, dan penutup. Bagian akhir pada bagian ini akan memuat halaman Daftar Pustaka, Lampiran - lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

  2. Kodusifitas Pembelajaran

  1. Pengertian Belajar

  Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan. Belajar adalah anjuran bagi setiap muslim, demikian yang tercantum dalam hadist Rosul yang artinya:

  2

  1

  i «IJj). AJ 'dlL, ;> : 'Jis

  (^iuM Artinya:

  Hurairoh r.a. berkata : Rosulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan, memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Muslim)

  Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Menurut Bell - Gradler manusia belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi ( Baharudin ,2008: 12 ). Belajar mempunyai makna yang luas tidak hanya di pahami sebagai aktivitas yang di lakukan peserta didik saja. Belajar merupakan aktivitas untuk merubah manusia ke arah yang lebih baik melalui bimbingan, pelatihan, atau pengalaman. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti "berusaha

  16 bahwa untuk mencapai kepandaian atau ilmu seseorang harus belajar dan berusaha agar apa yang belum di ketahuinya menjadi di mengerti.

  Sedangkan belajar menurut Klien (.Learning Principles and

  Application,

  1993), adalah proses eksperiensial (pengalaman) yang menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen dan tidak dapat di jelaskan dengan keadaan sementara kedewasaan atau tendensi alamiah (Semiawan, 2008:2).

  Rumusan Klien bersifat behavioristik meski di pengaruhi

  experintial learning

  (belajar melalui pengalaman ), artinya belajar di peroleh dari pengalaman yang di perolehnya. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Cronbach (1954 ), Learning is shown by change in behavior as

result o f Experience. Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman.

  Dengan pengalaman seseorang akan menggunakan pancaindranya untuk mendapatkan ilmu.

  Selain dari berbagai pendapat dari tokoh - tokoh ini, pengertian belajar juga di kemukakan berbagai aliran yang berpengaruh di dunia ilmu dalam bukunya Conny R Semiawan yang berjudul: ’’Belajar dan

  Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar” (2008 : 3), diantaranya:

  a. Belajar menurut Behaviorisme Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanisme, oleh karena itu lingkungan yang sistematis, teratur dan terencana akan memberikan

  17 b. Belajar menurut Konstruktivisme

  Belajar adalah membangun (to Construct) pengetahuan itu sendiri (Bootzin, 1996), bukan isi pelajarannya, tapi cara menggunakan mental kita untuk menguasai hal - hal yang di pelajari. Pengetahuan itu diciptakan dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman, pengamatan, pencernaan (digest) dan pemahaman.

  2. Pengertian pembelajaran

  Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur - unsur manusiawi, internal material, fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Ismail, 2008: 9).

  Menurut Mulyasa pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik (Ismail, 2008:10). Pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan siswa agar dapat belajar dengan kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasi dalam kurikulum.

  3. Ciri - Ciri belajar

  Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas dapat disimpulkan beberapa ciri - ciri belajar yaitu : a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti

  18 b. Perubahan prilaku relative permanent. Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah - ubah.

  c. Perubahan tingkah laku tidak dapat segera di amati pada saat proses belajar sedang berlangsung.

  d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan dan pengalaman.

4. Landasan dalam Pembelajaran

  a. Landasan religius Islami 1) Alqur’an dan Hadist

  Alqur’an adalah sumber hukum Islam yang pertama dan merupakan pedoman pokok kehidupan. Di dalamnya ada beberapa ayat tentang pembelajaran di antaranya adalh Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 yang berbunyi:

  i j

  Cr? C t ^ V '' < 3 ^ (i^S ^ (_£ jJ l -LL v*-*-»!-» IjSl

  ”Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan( 1 )Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 )Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling sempurna ( 3 )yang mengajar manusia dengan perantara kalam ( 4 )D ia mengajarkan kepada manusia

apa yang tidak di ketahuinya ( 5 )(Q . S. A l alaq :1 - 5 ).

  Ayat ini mengandung perintah Allah kepada manusia untuk membaca, belajar dan menelaah tentang penciptaan manusia

  19 Membaca dan menulis merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Gambaran ayat ini bahwa membaca menulis merupakan nikmat yang besar. Menulis bisa berfungsi sebagai sarana untuk memahami kepentingan manusia, tulisan dapat menghubungkan ilmu umat terdahulu dengan umat berikutnya.

  Selain ayat diatas landasan Alqur’an yang kedua adalah surat An Nahl ayat 125 yang berbunyi: JfJL) i JJ j j ^j! £ o l X -* p j j

  ^ J U

  I A (J-yb J J p t j A £)l ^ ^ > 1 ^ A <tbj 9 J * * x „

  Artinya : "Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan jalan yang terbaik.Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari JalanNya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang - orang yang mendapat petunjuk”.

  2) Hadist Proses pembelajaran harus di buat mudah dan menyenangkan agar siswa tidak merasa tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap suasana di kelas serta yang diajarkan guru.Hal ini sesuai dengan Hadist N a b i:

  V j Ij^ u u ;cJG C P *Gc. ^ J ‘C P j j .1 j j ij j Vj I j j j u j j

  I l 4' )

  ( SJ ”Dari Anas RA bahwa nabi bersabda: Mudahkanlah dan jangan b. Landasan Filosofis Landasan filosofis berkaitan dengan makna atau hakikat pembelajaran, selain itu landasan filosofis berdasar atau bersifat filsafat yang berarti mencintai hikmah, arif atau bijaksana. Kaitannya dengan pembelajaran filsafat berusaha merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedang pembelajaran mewujudkan citra tersebut. Pembelajaran bertujuan memanusiakan manusia yaitu mendidik manusia sesuai dengan kemampuan yang di milikinya.

  c. Landasan Sosiologis Manusia adalah makhluk individu dan sosial, sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara dua individu atau lebih. Pendidikan di sekolah adalah sarana bagi pembelajaran yang sistematis yang di bentuk oleh masyarakat.

  d. Landasan Psikologis Faktor Psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran antara lain itingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa.

5. Prinsip - Prinsip Belajar

  Menurut Baharudin dalam bukunya:’’Teori belajar dan Pembelajaran”(hal 16), Soekamto dan Winataputra (1997) mengungkapkan bahwa: didalam tugas mengajar, seorang guru perlu a. Apapun yang di pelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain.

  b. Setiap siswa belajar sesuai dengan kemampuannya.

  c. Siswa akan dapat belajar dengan baik jika mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama dalam proses belajar.

  d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan lebih berarti.

  e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila dia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

  

6. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan

agama Islam ( fiq ih )

  Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu: kondisi pembelajaran fiqih, metode pembelajaran, hasil pembelajaran. Namun secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini saling berpengaruh satu sama lain, a. Faktor internal

  Faktor internal adalah faktor - faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar, faktor ini di antaranya:

  22 1) Faktor Fisiologis Faktor Fisiologis berhubungan dengan kondisi fisik siswa.

  Keadaan jasmani seseorang pada umumnya mempengaruhi aktivitas belajar. Kondisi fisik yang sehat akan membawa pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar, namun sebaliknya kondisi fisik yang tidak sehat atau lemah akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Cara untuk menjaga kondisi fisik agar tetap sehat y a itu : a) Menjaga pola makan yang benar dengan memperhatikan nutrisi yang tepat, karena jika tubuh lata kekurangan nutrisi akan menyebabkan tubuh lemah, letih dan lesu, sehingga gairah untuk belajar menjadi menurun.

  b) Rajin olah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat.

  c) Istirahat yang cukup Selain keadaan jasmani yang sehat, kelengkapan pancaindra dan fungsinya yang maksimal juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pancaindra memiliki peran besar dalam aktivitas belajar untuk itu baik guru maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan.

  2) Faktor Psikologis Faktor - faktor Psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang mempengeruhi proses belajar. Faktor Psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:

  a) Kecerdasan/ intelegensi siswa Menurut C.P.Chaplin (1975) intelegensi adalah sebagai kemampuan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif (Syamsu Yusuf, 2002:106). Kecerdasan merupakan faktor Psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang semakin besar peluang untuk meraih sukses, semakin rendah tingkat intelegensi, semakin sulit seseorang mencapai kesuksesan belajar.

  Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam - macam, salah satunya menurut Stanford Binet yang telah di revisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut (Ismail, 2008:21 ). Sebagaimana tabel distribusi kecerdasan IQ yang tercantum di bawah ini.

  Tabel 1 Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision

  Tingkat Klasifikasi

  Kecerdasan 1 4 0 -1 6 9 Amat superior 120-139 superior 110-119 Rata - rata tinggi 90 -109 Rata - rata

  8 0 -8 9 Rata - rata rendah 7 0 -7 9 Batas lemah mental

  2 0 -6 9 Lemah mental Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

  Intelegensi menurut Bayley (1979) diantaranya: Keturunan, Latar belakang sosial ekonomi, Lingkungan hidup, kondisi fisik, dan iklim emosi. ( slameto, 1987:132 ) b) Motivasi

  Motivasi adalah faktor yang berpengaruh terhadap keefektifan kegiatan belajar siswa. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang mendorong, memberikan arah, dan menjaga prilaku setiap saat. Menurut Arden N. Frandsen (Baharudin, 2008: 23)yang

  25 1) Dorongan ingin tahu

  2) Adanya keinginan untuk maju dengan sifat positif dan kreatif.

  3) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi. 4) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya.

  Sedangkan motivasi ekstrinsik mengacu pada faktor - faktor dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat berupa penghargaan, pujian, atau hukuman. (Depag RI, 2001: 83 ).

  c) Minat Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Jika seseorang tidak memiliki minat ia tidak akan bersemangat untuk belajar, untuk itu untuk membangkitkan minat belajar dapat dengan cara dengan membuat materi semenarik mungkin agar tidak membosankan, membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang di pelajari, melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

  d) Sikap Sikap siswa dalam belajar dapat di pengaruhi sifat senang atau tidak senang pada performa guru,pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dave Meier (Penulis buku The atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura- hura, kegembiraan berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang di pelajari ), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. Menciptakan kegembiraan ini jauh lebih penting dari pada teknik atau metode yang mungkin digunakan (Hemowo, 2005 : 17).

  e) Bakat Berkaitan dengan belajar Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki setiap orang, dengan demikian bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang di perlukan dalam proses belajar (Baharudin, 2008 : 25). Individu yang memiliki bakat tertentu akan lebih mudah menyerap informasi yang sesuai dengan bakatnya. Karena di pengaruhi oleh bakat, maka orang tua dan guru perlu mengetahui bakat dan ikut mengembangkan bakat tersebut,

  b. Faktor Eksternal Faktor eksternal digolongkan menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan nonsosial.

  1. Lingkungan sosial

  a) Lingkungan sosial sekolah

  27 Seperti: guru, administrasi, dan teman - teman sekelas. Hubungan yang baik antara ketiga komponen ini sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

  b) Lingkungan sosial Masyarakat Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, lingkungan masyarakat yang warganya mempunyai semangat belajar yang tinggi akan membantu motivasi siswa dalam belajar.

  c) Lingkungan sosial Keluarga Keharmonisan rumah tangga, demografi keluarga, pengelolaan keluarga memberi dampak terhadap aktivitas belajar anak.

  2. Lingkungan nonsosial

  a) Lingkungan almiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu silau/ tidak terlalu gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Dalam penelitian ini suasana kondusif sangat berperan terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

  b) Faktor Instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat di golongkan menjadi dua. Pertama hardwear , seperti gedung sekolah, alat - alat belajar, fasilitas belajar, tempat bermain, mushola dan sebagainya. Gedung sekolah meliputi: ruang kelas yang memadai. Ruang kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat kegiatan

  28 guru dengan siswa, ukuran umum adalah 9 x 8 m dengan syarat kelayakan dan standar tertentu misal ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara, persyaratan yang dibakukan pihak berwenang terkait. Posisi kelas ada dua yaitu : posisi kelas tetap (remaining class) dan (moving class) kelas bepindah kelas), semakin banyak jumlah siswa yang harus di layani guru dalam satu kelas akan menyebabkan rendahnya kualitas pmbelajaran, demikian sebaliknya. Sedangkan alat-alat belajar meliputi media pembelajaran. Sekolah yang memiliki media pembelajaran sangat membantu dalam proses pembelajaran. Adanya Mushola sangat membantu pembelajaran agama terutama pelajaran Fiqih, karena dapat di gunakan untuk praktek, dalam penelitian ini untuk materi kelas I tentang wudu dan sholat. Kedua,

  softwear, seperti kurikulum sekolah, peraturan - peraturan sekolah, buku panduan dan silabi.

  c) Faktor materi pelajaran, materi pelajaran harus di sesuaikan dengan usia perkembangan siswa, agar dapat dengan mudah diterima anak, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.

  29 B. Prestasi belajar

  1. Pengertian prestasi belajar Prestasi artinya hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan

  (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 895 ), sedangkan belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan dan berbekas. Jadi prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

  Setiap kegiatan belajar dan mengajar dilakukan tentu seorang siswa akan mendapatkan hasil belajar yang biasa disebut dengan prestasi belajar.

  Hasil pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu; pertam a, keefektifan yang biasa diukur dengan tingkat pencapaian si belajar, kedua efisiensi yang dapat diukur dengan ratio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai dan jumlah biaya yang digunakan, ketiga daya tarik yaitu diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap belajar (Hamzah, 2006: 21 ).

  2. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

  a. faktor intern diantaranya yaitu : 1) Pemenuhan kebutuhan psikologis

  Pendidikan secara potensial berakar dari pergaulan, jadi setiap pergaulan itu adalah lapangan yang memiliki kemungkinan kesiapan untuk menjadi situasi pendidikan dimana mendidik dilandasi oleh nilai moral dan mengacu pada potensi bakat yaitu suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan psikologis. 2) Intelegensi, Emosi, dan Motivasi

  Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi emosi, motifasi, dan kepribadian, serta berbagai pengaruh lingkungan. 3) Pengembangan kreatifitas

  Setiap anak mempunyai bakat yang merupakan potensi kemampuan (Inherent Component o f ability) yang berbeda - beda dan terwujud karena interaksi antara individu dengan lingkungan. Pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100 - 200 miliar sel otak diaktualisasikan mencapai tingkat perkembangan tertinggi (Teyler, 1977 dan Clart 1986 ).

  b. Faktor ekstern diantaranya: Yang mempengaruhi belajar dari faktor ekstern yaitu: sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DAN SUASANA SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

0 6 12

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs MIFTAHUL HASANAH TAWANGKARJO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 94

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II MTs MUHAMMADIYAH 06 SAMBI TAHUN AJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 0 81

HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 87

PENERAPAN METODE DRILL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH PADA SISWA KELAS III MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 80

PENGARUH MATERI PENUNJANG LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs N SALATIGA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII SKRIPSI

0 1 81

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SIKAP TAWADU' SISWA PADA SEKOLAH DASAR NEGERI I PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 2 71

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDLU MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA KELAS II MI GATAK SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 9 108

KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KEC.SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 4 92

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 12 114