LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2014
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2014
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2014
(AUDITED)
(AUDITED)
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2014
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2014
(AUDITED)
(AUDITED) Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014, Pemerintah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa laporan keuangan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk melaksanakan amanat tersebut, dengan memanjatkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan
Negara, Badan Layanan Umum (BLU), dan Badan Lainnya.Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, sebelum disampaikan
kepada DPR, LKPP Tahun 2014 disampaikan terlebih dahulu kepada BPK untuk diaudit paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk menilai kewajaran informasi yang
disajikan dalam LKPP. LKPP Tahun 2014 yang kami sajikan ini berstatus sebagai laporan keuangan yang telah
diperiksa (Audited).Sehubungan dengan LKPP Tahun 2014 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. LKPP Tahun 2014 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN)
yang disusun oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN), dan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga. LKPP, LKBUN, dan LKKL tersebut disusun berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 233/PMK.05/2012, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II-SAP Berbasis Kas Menuju Akrual.2. Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran (TA) 2014 adalah sebesar Rp1.550,49 triliun, atau 94,81 persen dari yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2014. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp1.777,18 triliun, atau 94,69 persen dari yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2014. Penyerapan Belanja Negara TA 2014 tersebut lebih tinggi dibandingkan penyerapan TA 2013 sebesar Rp1.650,56 triliun. Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dan realisasi Belanja Negara TA 2014 terjadi Defisit Anggaran sebesar Rp226,69 triliun. Pembiayaan Neto adalah sebesar Rp248,89 triliun, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp22,20 triliun.
3. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pemerintah Pusat per 31 Desember
2014. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp3.910,92 triliun dan Kewajiban sebesar Rp2.898,38 triliun, sehingga Ekuitas Dana Neto (kekayaan bersih) Pemerintah Pusat per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.012,54 triliun. Ekuitas Dana Neto Pemerintah per 31 Desember 2014 tersebutmeningkat sebesar 97,05 triliun atau meningkat 9,58 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2013.
4. Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Dari Laporan
Arus Kas tersebut diperoleh informasi bahwa saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp67,70 triliun,R
I N G K A S A N R
I N G K A S A N R
I N G K A S A N
Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan UU Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2014 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 2014, Pemerintah menyusun laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA)
2014 dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan
Negara, Ikhtisar Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Lainnya.LKPP Tahun 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II (PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual).LKPP Tahun 2014 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)
dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).1. LAPORAN REALISASI APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN-P TA 2014 dengan realisasinya, yang
mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2014.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 adalah sebesar Rp1.550,49 triliun atau 94,81 persen dari
APBN-P. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp1.777,18 triliun atau 94,69
persen dari APBN-P. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat
sebesar Rp1,203,58 triliun atau 94,00 persen dari APBN-P, dan realisasi Transfer ke Daerah sebesar Rp573,70
triliun atau 96,18 persen dari APBN-P. Selain itu, pada TA 2014 terdapat Suspen Belanja sebesar minus Rp97,39
Miliar.
Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, dan realisasi Belanja Negara, terjadi Defisit Anggaran TA
2014 sebesar Rp226,69 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto TA 2014 adalah sebesar Rp248,89 triliun atau
103,06 persen dari APBN-P, sehingga terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp22,20 triliun. Ringkasan Laporan Realisasi APBN TA 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):TA 2013 TA 2014 (Audited) (Audited) Uraian Anggaran % Realisasi thd (UU No. Realisasi Realisasi Anggaran 12/2014)
2. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2014.
Jumlah Aset per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.910,92 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp262,98 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp1.309,92 triliun, Aset Tetap sebesar Rp1.714,59 triliun,
Piutang Jangka Panjang sebesar Rp2,83 triliun, dan Aset Lainnya sebesar Rp620,61 triliun.Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.898,38 triliun yang terdiri dari Kewajiban Jangka
Pendek sebesar Rp352,31 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp2.546,07 triliun.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.012,54 triliun yang terdiri
dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp85,02 triliun dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp1.097,56 triliun. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):31 Desember 2014
31 Desember 2013 Uraian (Audited) (Audited) Aset 3.910,92 3.567,59
Aset Lancar 262,98 252,74 Investasi Jangka Panjang 1.309,92 1.183,17 Aset Tetap 1.714,59 1.709,86 Piutang Jangka Panjang 2,83 2,90 Aset Lainnya 620,61 418,92
Kewajiban 2.898,38 2.652,10
Kewajiban Jangka Pendek 352,31 368,09 Kewajiban Jangka Panjang 2.546,07 2.284,01
Ekuitas Dana Neto 1.012,54 915,49
Ekuitas Dana Lancar (85,02) (113,36) Ekuitas Dana Investasi 1.097,56 1.028,853. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama TA 2014 serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014.
Saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kas Badan
Layanan Umum (BLU), dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2013 adalah sebesar
sebesar Rp0,32 triliun, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp0,15 triliun, Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar
Rp5,40 triliun, dan Kas pada BLU yang Belum Disahkan sebesar Rp0,07 triliun. Selama tahun 2014 terdapat
deposito (Investasi Jangka Pendek) yang berasal dari Kas pada BLU yang telah disahkan sebesar Rp4,38 triliun,
sehingga saldo akhir Kas dan Bank Pemerintah Pusat sebesar Rp95,73 triliun.Ringkasan Laporan Arus Kas TA 2014 dan TA 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun): TA 2014 TA 2013 Uraian (Audited) (Audited)
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung 67,70 71,58
Koreksi Saldo Awal (0,01) (0,31)
Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung 67,69 71,27
setelah Koreksi Kenaikan (Penurunan) KasArus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (80,07) (31,32) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (146,62) (180,36) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 248,89 237,39 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 3,35 0,11
- Pengunaan SAL
(30)
Jumlah Kenaikan (Penurunan) Kas 25,55 (4,18)
Penyesuaian Pembukuan (3,72) 0,61
Kenaikan (Penurunan) Kas 21,83 (3,57)
Saldo Akhir Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung 89,52 67,70
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan
LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari
Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis
akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa informasi
tambahan yang diperlukan.I N D E K S
I S
I I N D E K S
I S
I I N D E K S
I S
I KATA PENGANTAR................................................................................................................................................ iii
RINGKASAN ........................................................................................................................................................... v PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB........................................................................................................................ vii HALAMAN OPINI…………………………………………………………………………………………………………………………………. viii
INDEKS ISI ............................................................................................................................................................ ix
INDEKS TABEL ...................................................................................................................................................... x
INDEKS GRAFIK .................................................................................................................................................... xi
INDEKS LAMPIRAN................................................................................................................................................. xiii
INDEKS SINGKATAN …......................................................................................................................................... xiv
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................... xvii I. LAPORAN REALISASI APBN .........................................................................................................................
1 II. NERACA ...........................................................................................................................................................
3 III. LAPORAN ARUS KAS ......................................................................................................................................
6 IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN .......................................................................................................
8 A. PENJELASAN UMUM ................................................................................................................................
8 A.1. DASAR HUKUM ..............................................................................................................................
8 A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO...........................................................
8 A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ...............................................................
29 A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI ...............................................................................................................
33 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN ...............................................................
50 B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN .....................................................................
50 B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN.................................................................
51 B.3. CATATAN PENTING LAINNYA .......................................................................................................
76 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ................................................................................................
87 C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM ............................................................................................
87 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA ................................................................................................
88
I I
7. Transaksi BuybackTahun 2014 L.298
TABEL LAMPIRAN
1. SBN Neto Tahun 2014 L.291
2. Seri SPN yang Diterbitkan Tahun 2014 L.292
3. Daftar Pelunasan SPN Tahun 2014 L.294
4. Realisasi Penerbitan SUN Valas s.d 31 Desember 2014 L.295
5. Realisasi Pelaksanaan Debt Switching Tahun 2014 L.295
6. Rincian Realisasi Pelaksanaan Debt Switching Tahun 2014 L.295
8. Daftar Penerbitan SBSN Tahun 2014 L.300
94
9. Outstanding SBN seri Fixed Rated (FR) per 31 Desember 2014 L.301
10. Data Outstanding ORI per 31 Desember 2014 L.303
11. Data Outstanding SBN Seri Variable Rate (VR) per 31 Desember 2014 L.304
12. Data Outstanding SPN per 31 Desember 2014 L.305
13. Data Outstanding Surat Utang Pemerintah per 31 Desember 2014 L.306
14. Data Outstanding SBSN seri IFR per 31 Desember 2014 L.307
15. Data Outstanding SBSN Seri PBS per 31 Desember 2014 L.308
96 158 159 159 167
58
I N N N D D D E E E K K K S S S T T T A A A B B B E E E L L L
7. Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Pajak
1. Perbandingan Klasifikasi PDB seri 2000 dan seri 2010
12
2. Perbandingan Perkembangan PDB Seri 2000 dan Seri 2010
3. Perkembangan CAR, LDR, dan NPL Bulanan 2014
4. Ringkasan Indikator Makro Tahun 2014
5. Ringkasan Realisasi Anggaran 2013, APBN dan APBNP 2014
6. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
8. Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai
21
9. Posisi Utang Luar Negeri, SBN, dan Promissory Notes
10. Posisi Utang Luar Negeri Menurut Valuta Asing
11. Saldo Anggaran Lebih TA 2014 dan TA 2013
12. Laporan Rekening Nomor 600.000.411980 Tahun 2014 dan 2013
13
18
20
16. Data Outstanding SBSN Seri SR per 31 Desember 2014 L.309
I I
19. Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2014
14. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat 2013 dan Tahun 2014 Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi
15. Realisasi Transfer ke Daerah 2013-2014
16. Perkembangan Rasio Realisasi Defisit Anggaran terhadap PDB Tahun 2010-2014
26
27
28
17. Perkembangan Realisasi Penerimaan Perpajakan dan PNBP TA 2010 - 2014
50
18. Perkembangan Realisasi Belanja Negara TA 2010- 2014
51
20. Komposisi 5 Terbesar Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2014
13. Pagu dan Realisasi PNBP Tahun 2013 dan 2014
52
58
21. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2014
58
22. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2014
59
23. Komposisi Realisasi Transfer ke Daerah TA 2014
65
24. Komposisi Pendapatan BLU TA 2014
78
25. Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU TA 2014
24
23
I N N N D D D E E E K K K S S S G G G R R R A A A F F F
15
I I
I K K K
1. Tren PDB Harga Berlaku Seri 2000 Tahun 2010-2014
11
2. Struktur PDB Seri 2000 Menurut Pengeluaran tahun 2010 s.d 2014
11
3. Struktur PDB Seri 2000 Menurut Lapangan Usaha atas Dasar harga Berlaku 2013-2014
4. Tren Laju Inflasi Bulanan dan TahunanTahun 2014
12
14
5. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulanan 2013-2014
6. Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Semesteran 2012-2014
12. Tax Ratio Indonesia Tahun 2010-2014
16
7. Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Bulanan 2014
16
8. Cadangan Devisa 2014
17
9. Tren Laju IHSG Bulanan Tahun 2013-2014
18
10. Perkembangan Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2010-2014
22
11. Penerimaan Perpajakan Tahun 2013 dan 2014
23
78
6. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri IFR per 31 Desember 2014 L.307
7. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri PBS per 31 Desember 2014 L.308 8.
Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SR per 31 Desember 2014
L.309
9. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SPN-S per 31 Desember 2014 L.310
10. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SDHI per 31 Desember 2014 L.311 11.
Struktur Jatuh Tempo SBN Valas per 31 Desember 2014
L.312 12.
Data Outstanding SBN per 31 Desember 2014
L.313
I I
31 Desember 2014 L.143
18. Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.131
19. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara BUMN Tahun 2014 L.134
20. Daftar BPYBDS pada BUMN per 31 Desember 2014 L.138
21. Penyertaan Modal Negara pada Perusahaan Negara/Lembaga Di Bawah Pembinaan Kementerian Keuangan per 31 Desember 2014 L.139
22. Penyertaan Modal Negara pada Non BUMN per 31 Desember 2014 L.141
23. Penyertaan Modal Negara pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Regional per
24. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan per 31 Desember 2014 L.144
16. Aset Kredit Eks BPPN L.124
25. Aset Tetap pada Kementerian/Lembaga per 31 Desember 2014 L.146
26. Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2014 L.161
27. Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 L.162
28. Aset KKKS per 31 Desember 2014 L.164
29. Aset Eks BPPN per 31 Desember 2014 L.177
30. Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 L.182
17. Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.129
15. Rincian Piutang Eks Bank Dalam Likuidasi 31 Desember 2014 L.123
I N N N D D D E E E K K K S S S L L L A A A M M M P P P
5. Persetujuan Multiyears Contract (Kontrak Tahun Jamak) L.88
I I
I R R R A A A N N N
1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat TA 2014 dan 2013 L.1
2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut BA dan Eselon I TA 2014 L.15
3. Laporan Realisasi Dana Perimbangan TA 2014 L.28
4. Suspen Belanja Pemerintah Pusat TA 2014 L.84
6. Perbandingan Pagu APBN-P dan Pagu DIPA L.89
14. Piutang PNBP per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.121
7. Realisasi Penerbitan SABA BA 999.08 – Pengelola lain-lain, TA 2014 L.91
8. Rekening Khusus per 31 Desember 2014 L.94
9. Saldo Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Umum per 31 Desember 2014 L.95
10. Saldo Kas di KPPN per 31 Desember 2014 dan 2013 L.96
11. Kas pada K/L dan BUN per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.101
12. Uang Muka Belanja dan Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.112
13. Piutang Pajak per 31 Desember 2014 L.114
31. Aset PT PPA per 31 Desember 2014 L.184
I I
I N N N D D D E E E K K K S S S S S S
I I
I N N N G G G K K K A A A T T T A A A N N N APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BBM : Bahan Bakar Minyak BDL : Bank Dalam Likuidasi BEJ : Bursa Efek Jakarta BHMN : Badan Hukum Milik Negara BI : Bank Indonesia BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLU BMN BNP2TKI
: : : Badan Layanan Umum
Barang Milik Negara
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
BPMIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi BPHTB BPIH :: Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPJT : Badan Pengatur Jalan Tol
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPYBDS : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya BRR BUJT
: : Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi Badan Usaha Jalan Tol
BULOG : Badan Urusan Logistik BUMD : Badan Usaha Milik Daerah BUMN : Badan Usaha Milik Negara BUN : Bendahara Umum Negara CBN CAR
: : Cadangan Benih Nasional Capital Adequate Ratio
CBP : Cadangan Beras Pemerintah CFO : Chief Financial Officer CGI CICR
: : Consultative Group on Indonesia Consolidated Interest Coverage Ratio
COO : Chief Operating Officer CPI : Consumer Price Index DAK : Dana Alokasi Khusus DAU : Dana Alokasi Umum
DSCR : Debt Service Coverage Ratio DTP : Ditanggung Pemerintah EDI : Electronic Data Interchange GBHN GIZ-ProFI GIZ-GGPAS
: : : Garis-Garis Besar Haluan Negara
Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit –Promotion of Small Financial Institutions Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit –Good Governance in Population Administration Systems
HTI : Hutan Tanaman Industri
INDRA
ITPT JPY : : :
Indonesian Debt Restructuring Agency Industri Tekstil dan Produksi Tekstil Japanese Yen
KITE : Kemudahan Impor Tujuan Ekspor KKKS : Kontraktor Kontrak Kerja Sama K/L : Kementerian Negara/Lembaga KMK : Keputusan Menteri Keuangan KONI KPK
: : Komite Olahraga Nasional Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi
KPPN KPRSH KPS : : : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Kredit Kepemilikan Rumah Sederhana Sehat Kontraktor Production Sharing KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat KU : Kiriman Uang KUHR : Kredit Usaha Hutan Rakyat KUMK : Kredit Usaha Mikro dan Kecil KUN : Kas Umum Negara KUT : Kredit Usaha Tani LAK : Laporan Arus Kas LBMN : Laporan Barang Milik Negara LDKP : Lembaga Dana Kredit Pedesaan LDR : Loan to Deposit Ratio LKBUN : Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara LKKL : Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga LKP : Lembaga Keuangan Pelaksana LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LNSI : Lembaga Non Struktural/Independen LRA : Laporan Realisasi Anggaran MPN : Modul Penerimaan Negara MP3 : Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak NAD : Nanggroe Aceh Darussalam NPL ORI PBS
: : :
Non-Performing Loan Obligasi Ritel Indonesia Project Based Sukuk PSL : Past Service Liability PSO : Public Service Obligation PT PPA : PT Perusahaan Pengelolaan Aset RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund RDI : Rekening Dana Investasi RPD : Rekening Pembangunan Daerah RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPL RTGS SAA
: : : Rekening Pemerintah Lainnya
Real Time Gross Settlement Separate Arrangement Agreement SA-BUN : Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara SAI : Sistem Akuntansi Instansi SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara SAL : Saldo Anggaran Lebih SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SAPP : Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAU : Sistem Akuntansi Umum SBN : Surat Berharga Negara SBSN : Surat Berharga Syariah Negara SDA : Sumber Daya Alam SDHI : Sukuk Dana Haji Indonesia SiAP : Sistem Akuntansi Pusat SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajeman dan Akuntansi Barang Milik Negara SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk SLA SNI
: : Subsidiary Loan Agreement Standar Nasional Indonesia SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPN : Surat Perbendaharaan Negara SP3 SPU :
: Surat Perintah Pengesahan Pembukuan Sarana Pengembangan Usaha SUN
SWIFT : : Surat Utang Negara
Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication TA : Tahun Anggaran TGR : Tuntutan Ganti Rugi THT : Tabungan Hari Tua TP : Tim Pemberesan Aset
I I
60 Catatan B.2.2.1.4 Pembayaran Bunga Utang
68 Catatan B.2.2.3 Suspen
67 Catatan B.2.2.2.3 Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
67 Catatan B.2.2.2.2.2 Dana Penyesuaian
67 Catatan B.2.2.2.2.1 Dana Otonomi Khusus
66 Catatan B.2.2.2.2 Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
66 Catatan B.2.2.2.1.3 Dana Alokasi Khusus
66 Catatan B.2.2.2.1.2 Dana Alokasi Umum
65 Catatan B.2.2.2.1.1 Dana Bagi Hasil
64 Catatan B.2.2.2.1 Dana Perimbangan
64 Catatan B.2.2.2 Transfer ke Daerah
63 Catatan B.2.2.1.8 Belanja Lain-lain
63 Catatan B.2.2.1.7 Belanja Bantuan Sosial
61 Catatan B.2.2.1.6 Belanja Hibah
61 Catatan B.2.2.1.5 Subsidi
59 Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal
I N N N
D
D
D
E
E
E
K K K S S S C C C A A A T T T A A A T T T A A A N N N A A A T T T A A A S S S L L L A A A P P P O O O R R R A A A N N N K K K E E E U U U A A A N N N G G G A A A N N N LAPORAN REALISASI APBN53 Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam
Pendapatan Negara dan Hibah
Halaman Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah
51 Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan
52 Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri
52 Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional
53 Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak
53 Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
59 Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang
54 Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
54 Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU
56 Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah
56 Belanja Negara Catatan B.2.2 Belanja Negara
57 Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat
57 Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai
68 Catatan B.2.4.1.8 Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
72 Catatan B.2.4.2 Pembiayaan Luar Negeri (Neto)
90 Catatan C.2.5 Kas di Bendahara Penerimaan
110 Catatan C.2.19 Dana Bergulir
Investasi Jangka Panjang
108 Catatan C.2.17 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang 109 Catatan C.2.18 Persediaan
97 Catatan C.2.13 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 106 Catatan C.2.14 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 106 Catatan C.2.15 Bagian Lancar Penerusan Pinjaman 106 Catatan C.2.16 Piutang dari Kegiatan BLU
93 Catatan C.2.12 Piutang Bukan Pajak
93 Catatan C.2.11 Piutang Pajak
93 Catatan C.2.10 Belanja Dibayar Di Muka dan Uang Muka Belanja
92 Catatan C.2.9 Investasi Jangka Pendek
92 Catatan C.2.8 Uang Muka dari Rekening BUN
90 Catatan C.2.7 Kas Pada BLU
90 Catatan C.2.6 Kas Lainnya dan Setara Kas
90 Catatan C.2.4 Kas di Bendahara Pengeluaran
73 Catatan B.2.4.2.1 Penarikan Pinjaman Luar Negeri
89 Catatan C.2.3 Rekening Kas di KPPN
88 Catatan C.2.2 Rekening Pemerintah Lainnya
Catatan C.2.1 Rekening Kas BUN di BI
ASET Aset Lancar
76 NERACA
75 CATATAN PENTING LAINNYA Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya
75 SiLPA (SiKPA) Catatan B.2.5 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran – SiLPA (SiKPA)
75 Catatan B.2.4.2.3 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri
74 Catatan B.2.4.2.2 Penerusan Pinjaman
73 Catatan B.2.4.2.1.2 Penarikan Pinjaman Proyek
73 Catatan B.2.4.2.1.1 Penarikan Pinjaman Program
112 Catatan C.2.20 Dana Bergulir Diragukan Tertagih 113
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
164 Catatan C.2.56 Barang/Jasa yang Harus Diterima 165 Catatan C.2.57 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan 165
164 Catatan C.2.55 Dana Lancar Lainnya
163 Catatan C.2.52 Pendapatan yang Ditangguhkan 163 Catatan C.2.53 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 164 Catatan C.2.54 Selisih Kurs Bagian Lancar
163 Catatan C.2.51 Cadangan Persediaan
Catatan C.2.48 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Setelah Penyesuaian 160 Catatan C.2.49 SiLPA (SiKPA) Setelah Penyesuaian 162 Catatan C.2.50 Cadangan Piutang
Catatan C.2.42 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan 154 Catatan C.2.43 Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara Dalam Negeri 154 Catatan C.2.44 Utang Kepada Dana Pensiun dan THT 156 Catatan C.2.45 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya 156 Catatan C.2.46 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan 159 Catatan C.2.47 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya 159
Catatan C.2.33 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 145 Catatan C.2.34 Utang Kepada Pihak Ketiga
Kewajiban Jangka Panjang
153 Catatan C.2.41 Utang Jangka Pendek Lainnya 153
152 Catatan C.2.39 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 152 Catatan C.2.40 Pendapatan Diterima di Muka
149 Catatan C.2.37 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 151 Catatan C.2.38 Utang SBN Jangka Pendek
149 Catatan C.2.36 Utang Subsidi
146 Catatan C.2.35 Utang Biaya Pinjaman
Catatan C.2.58 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 165 Catatan C.2.59 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 165 Catatan C.2.60 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 165 Catatan C.2.61 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 167 Catatan C.2.62 Selisih Kurs Bagian Jangka Panjang 167
Catatan D.2.1.5 Pajak Lainnya 194
Catatan D.2.1.6 Pajak Perdagangan Internasional 195 Catatan D.2.2 PNBP
Catatan D.2.28 Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) 207
Catatan D.2.21 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri 203 Catatan D.2.22 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri 205 Catatan D.2.23 Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman 205 Catatan D.2.24 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri 206 Catatan D.2.25 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri 206 Catatan D.2.26 Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah 206 Catatan D.2.27 Penerusan Pinjaman (RDI/RPD) 207
203
Catatan D.2.19 Pendapatan dari Pemindahtanganan dan Penjualan Aset 202 Catatan D.2.20 Belanja Modal
202
202 Catatan D.2.18 Dana Keistimewaan DIY
201 Catatan D.2.17 Dana Penyesuaian
201 Catatan D.2.16 Dana Otonomi Khusus
201 Catatan D.2.15 Dana Alokasi Khusus
200 Catatan D.2.12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 200 Catatan D.2.13 Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau 201 Catatan D.2.14 Dana Alokasi Umum
200 Catatan D.2.11 Dana Bagi Hasil Pajak
199 Catatan D.2.10 Belanja Lain-Lain
199 Catatan D.2.9 Bantuan Sosial
199 Catatan D.2.8 Belanja Hibah
198 Catatan D.2.6 Belanja Pembayaran Bunga Utang 198 Catatan D.2.7 Subsidi
197 Catatan D.2.5 Belanja Barang
197 Catatan D.2.4 Belanja Pegawai
196 Catatan D.2.3 Penerimaan Hibah
196 Catatan D.2.2.4 Penerimaan BLU
195 Catatan D.2.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam 195 Catatan D.2.2.2 Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 196 Catatan D.2.2.3 Penerimaan PNBP Lainnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
I. LAPORAN REALISASI APBN (AUDITED) PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN REALISASI APBN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dalam Rupiah) TA 2014 (Audited) TA 2013 (Audited) % Realisasi Uraian Catatan Anggaran Realisasi terhadap Realisasi Anggaran
A. Pendapatan Negara dan Hibah B.2.1
I. Penerimaan Perpajakan B.2.1.1 1.246.106.955.600.000 1.146.865.769.098.252 92.04% 1.077.306.679.558.272
1. Pajak Dalam Negeri B.2.1.1.1 1.189.826.575.600.000 1.103.217.635.957.204 92.72% 1.029.850.063.303.271
2. Pajak Perdagangan Internasional B.2.1.1.2 56.280.380.000.000 43.648.133.141.048 77.55% 47.456.616.255.001
B.2.1.2 386.946.415.445.000 398.590.523.613.990 103.01% 354.751.889.117.468II. Penerimaan Negara Bukan Pajak
1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.2.1 241.114.622.223.000 240.848.282.407.860 99.89% 226.406.189.261.540
2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN B.2.1.2.2 40.000.000.000.000 40.314.429.901.560 100.79% 34.025.604.050.274
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.2.3 84.968.409.424.000 87.746.767.296.051 103.27% 69.671.855.890.502
4. Pendapatan BLU B.2.1.2.4 20.863.383.798.000 29.681.044.008.519 142.26% 24.648.239.915.152
III. Penerimaan Hibah B.2.1.3 2.325.114.000.000 5.034.520.904.737 216.53% 6.832.500.887.004
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II + 1.635.378.485.045.000 1.550.490.813.616.979 94.81% 1.438.891.069.562.744 A.III)B. Belanja Negara B.2.2
I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2.1 1.280.368.574.301.000 1.203.577.167.222.861 94.00% 1.137.162.887.298.240
1. Belanja Pegawai B.2.2.1.1 258.435.598.595.000 243.719.884.098.338 94.31% 221.688.819.162.644
2. Belanja Barang B.2.2.1.2 195.206.755.356.000 176.622.265.435.276 90.48% 169.722.685.080.370
3. Belanja Modal B.2.2.1.3 160.790.466.559.000 147.347.928.326.528 91.64% 180.864.203.133.334
4. Pembayaran Bunga Utang B.2.2.1.4 135.453.200.000.000 133.441.292.679.083 98.51% 113.035.490.483.582
5. Subsidi B.2.2.1.5 403.035.574.566.000 391.962.514.288.102 97.25% 355.045.179.958.292
6. Belanja Hibah B.2.2.1.6 2.853.254.017.000 907.509.554.215 31.81% 1.302.956.172.580
7. Belanja Bantuan Sosial B.2.2.1.7 96.655.378.861.000 97.924.676.539.384 101.31% 92.136.072.115.501
8. Belanja Lain-lain B.2.2.1.8 27.938.346.347.000 11.651.096.301.935 41.70% 3.367.481.191.937
II. Transfer ke Daerah B.2.2.2 596.504.184.406.000 573.703.081.723.721 96.18% 513.260.443.170.637
1. Dana Perimbangan B.2.2.2.1 491.882.888.478.000 477.052.754.641.271 96.99% 430.354.730.161.983
a. Dana Bagi Hasil B.2.2.2.1.1 117.663.562.827.000 103.938.958.255.771 88.34% 88.463.060.120.183
b. Dana Alokasi Umum B.2.2.2.1.2 341.219.325.651.000 341.219.325.651.000 100.00% 311.139.289.165.000
c. Dana Alokasi Khusus B.2.2.2.1.3 33.000.000.000.000 31.894.470.734.500 96.65% 30.752.380.876.800 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -1-
TA 2014 (Audited) TA 2013 (Audited) % Realisasi Uraian Catatan Anggaran Realisasi terhadap Realisasi Anggaran
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian B.2.2.2.2 104.097.420.928.000 96.231.227.308.000 92.44% 82.905.713.008.654
a. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.2.1 16.148.773.028.000 16.148.773.028.000 100.00% 13.445.571.566.000
b. Dana Penyesuaian B.2.2.2.2.2 87.948.647.900.000 80.082.454.280.000 91.06% 69.460.141.442.654
3. Dana Keistimewaan DIY B.2.2.2.3 523.875.000.000 419.099.774.450 80.00%
III. Suspen Belanja Negara B.2.2.3 (97.393.160.171) 140.396.949.208
Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III) 1.876.872.758.707.000 1.777.182.855.786.411 94.69% 1.650.563.727.418.085 C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) B.2.3 (241.494.273.662.000) (226.692.042.169.432) 93.87% (211.672.657.855.341)D. Pembiayaan B.2.4
I. Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1 254.931.959.172.000 261.244.985.683.200 102.48% 243.199.747.083.370
1. Penggunaan SAL B.2.4.1.1 1.000.000.000.000 0% 30.000.000.000.000
2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman B.2.4.1.2 4.398.460.306.000 4.999.122.569.597 113.66% 4.174.085.472.290
3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi B.2.4.1.3 1.000.000.000.000 543.558.387.876 54.36% 1.500.151.167.201
4. Surat Berharga Negara (Neto) B.2.4.1.4 264.983.707.000.000 264.628.918.472.574 99.87% 224.672.521.479.583
Penerimaan Surat Berharga Negara 439.096.524.981.366 327.747.662.419.035 Pengeluaran Surat Berharga Negara(174.467.606.508.792) (103.075.140.939.452)
5. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1.5 2.177.977.297.000 949.967.958.159 43.62% 474.470.730.046