KAMI TERUS BERBENAH.doc 26KB Jun 13 2011 06:28:09 AM

KAMI TERUS BERBENAH
Assalau’alaikum wr wb,
Pembaca yang terhormat, sejak awal tahun ini kami terus berbenah. Terus berusaha
meningkatkan pelayanan kepada para pembaca. Dan terus berupaya untuk meningkatkan
kualitas sajian dan tampilan. Semoga pembaca semua puas, dan terus mengajak saudara,
sesama aktivis persyarikatan untuk ikut membaca dan melanggan majalah ini.
Memang tidak mudah melakukan perubahan dan pembenahan. Tetapi itulah yang akan
terus kita lakukan. Hasilnya sudah dapat pembaca saksikan dan nikmati. Mutu cetakan
yang lebih baik, dan isi yang lebih segar. Tetapi karena kami sadar semua itu masih
belum sempurna dan belum memuaskan, kami bersedia menerima tanggapan, kritik, dan
saran dari pembaca semua. Kami tunggu. Terima kasih. Sampai jumpa edisi mendatang.
Wassalamu’alaikum wr wb. (Redaksi).
SAJIAN UTAMA. Umat Islam Indonesia yang mayoritas ternyata masih belum menjadi
tuan rumah di negeri sendiri, bahkan lebih sering diposisikan sebagai anak yatim,
menjadi korban berbagai diskriminasi, diposisikan sebagai anak nakal, atau diperalat
untuk mendorong mobil mogok, atau disuruh mencari kayu bakar buat menanak nasi
orang lain.. Nah, ketika pemimpin politik islam kumpul-kumpul sudah banyak yang
kebakaran jenggot. Mengapa?
PEDOMAN. KH Muchlas Abror mengemukakan perlunya aktivis persyarikatan
senanrtiasa berfikir, berbicara dan berbuat. Apa maksudnya?
DIALOG. KH Ir Salahuddin Wahid, MSc menyerukan sesama umat Islam hendaknya

mau menghilangkan berbagai prasangka politik. Ini dimaksudkan agar umat Islam kuat
dan mampu memegang kendali dalam mengatasi persoalan bangsa.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 13 2002