Topik 14.2 Air Perkotaan dan Konservasi

AIR PERKOTAAN DAN
KONSERVASI

SUMBER AIR PERKOTAAN :

AIR TANAH

Berdasarkan tempat beradanya air dibedakan
menjadi 3 :
1. Air permukaan
2. Air tanah
3. Air di udara.

 Air permukaan adalah air yang terdpt

dipermukaan kulit bumi baik berupa cair
maupun padat
 Air tanah adalah air yg terdpt di bawah
permukaan kulit bumi atau di dalam tanah
 Air di udara adalah air yang terdapat
diatmosfir bumi berupa uap atau bintikbintik hujan.


Siklus Air

Penguapan
Hujan

Al

ira

nl

ua

r

Air Permukaan

Peresapan


Sungai

Penyaringan
Aliran air tanah

Gambar Siklus Air

Klasifikasi Aquifer
Daerah pengisisan
SumurArtesis

PermukaanTanah

Sumur meja air

Meja Air (water table)

Aquifer terbuka

Aliran

(flow)

Aquifer tertutup

Permukaan
air bebas

Air Tanah dibedakan atas dua macam :
1. Air Lapisan (layer water) adalah air yang

terdapat didalam ruang-ruang antara butirbutir tanah
2. Air Celah (fissure water) adalah air yang
terdapat didalam retak-retak batuan di
dalam tanah.

Lapisan Tanah dibedakan :
 Lapisan Permeabel ialah lapisan tanah yang

dengan mudah dapat dilalui oleh air, misal
lapisan pasir dan kerikil

 Lapisan Impermeabel adalah lapisan yang

sulit ditembus oleh air. Ini dibedakan :
1. Lapisan kedap air (aquiclude)
2. Lapisan kebal air (aquifuge)

Yang harus menjadi perhatian
mengenai ini :
1)Interusi air laut
2)Penurunan permukaan tanah

PERSEDIAAN AIR DI BUMI DAN PERSEBARANNYA

Keterangan
Air permukaan
 Sungai dan
danau
 Laut
 Salju dan gletser
Air tanah

Air di udara
Jumlah

Volume (km3) Persentase
1.350.000.000
99,300
230.250
0,017
1.320.000.000
29.175.000
8.300.000
12.900

97,059
2,145
0,600
0,001

1.358.312.900


100,000

 Air permukaan :

* Air laut : asin
* Air daratan : tawar
 Air daratan dibedakan :

* Air lunak : kadar garam kapur (CaCO3) sedikit
* Air sadah : kandungan CaCO3 tinggi

KLASIFIKASI AIR SECARA UMUM
Tempat
Air di udara
Air di permukaan

Bentuk Fisik

Rasa


Kesadahan

Gas

-

-

Tawar

-

1. Padat
2. Cair

1. Asin
2. Tawar

1. Lunak
2. Sadah


Air tanah

Cair

Tawar

1. Lunak
2. Sadah

 Air laut sangat banyak NaCl = 30 gram/liter
 Air tawar NaCl sedikit yakni :

* 0,035 gram dalam air lunak
* 0,046 gram dalam air sadah
 Kandungan garam kapur (CaCO3)

* 0,022 gram dalam air lunak
* 0,284 gram dalam air sadah
 Air laut tergolong sebagai air yang sadah CaCO3 =

0,493 gram/liter

KOMPOSISI DAN KANDUNGAN BERBAGAI JENIS UNSUR
KIMIAWI (Gram/Liter) DALAM AIR

Unsur Kimia

Air Laut

Air Tawar
Lunak

Air Tawar
Sadah

Na
K
Ca
Mg
Cl

SO4
CO3
Jumlah

10,700
0,390
0,420
1,310
19,300
2,690
0,073
34,883

0,016
--0,010
--0,019
0,007
0,012
0,064


0,021
0,016
0,065
0,014
0,041
0,025
0,119
0,301

Berdasarkan tujuan penggunaan, pemakaian
air dpt diklasifikasikan :
1) Air untuk keperluan irigasi
2)Air utk keperluan pembangkit energi
3) Air utk keperluan industri
4)Air utk keperluan publik (konsumsi domestik,

konsumsi sosial dan komersial)

KEBUTUHAN AKAN AIR

 Menaksir kebutuhan air secara tepat adalah hal yang

sulit krn banyak variabel dan kemungkinan harus
diperhitungkan. Sblm ada industri kebutuhan air
hanya utk keperluan pertanian dan domestik.
Sekarang kebutuhan air juga utk industri, pembangkit
energi dan rekreasi.
 Konsumsi air rata-rata untuk sebuah kota besar yang
modern diperkirakan 2000 liter/per kapita/hari. Angka
ini meliputi utk keperluan publik, industri dan utk
pembangkit listrik

PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN KONSUMSI AIR
DI NEW YORK 1900-1966

Keterangan Gambar :
A : Penduduk berkurang karena peristiwa-peristiwa yang
berkenaan dengan PD II
B : Penduduk berkurang krn migrasi ke daerah-daerah pinggiran
kota
C : Konsumsi air menurun krn dilancarkannya aksi penghematan
sblm penemuan sumber-sumber air baru.
D : Konsumsi menurun akibat terjadinya krisis kekurangan air
E : Penurunan konsumsi selama masa perang dan penghematan2
menyusul kemarau panjang tahun 1941
F : Konsumsi menurun lagi akibat aksi penghematan yang lebih
intensif menyusul kemarau yg lbh pjg tahun 1949
G : Lagi penurunan drastis konsumsi air sebesar 20 %, kali ini
akibat kemarau yang lebih parah yang terjadi tahun 1965

 Gambaran ttg New York diatas mencerminkan

kecenderungan serupa mengenai air di kota besar.
 Gambaran tersebut menunjukkan bahwa manusia tdk
berusaha mengurangi konsumsi air jika tdk terjadi
krisis, tetapi sekaligus juga pada dasarnya manusia
dpt mengurangi konsumsi air.
 Kebutuhan air daerah perkotaan secara umum
rinciannya adalah :
 45 % untuk konsumsi industri & pembangkit energi
 45 % untuk konsumsi domestik

 10 % untuk konsumsi sosial dan komersial.

 Satu keunikan air yg penting dimengerti yaitu

persediaannya selalu tetap (1360 juta km3)
 Pertumbuhan penduduk dan industri telah
memperuncing masalah kesenjangan antara
permintaan dan penawaran air terutama di
kota besar seperti Jakarta, Surabaya.
 Konsumsi air rata-rata utk sebuah kota besar
yg modern diperkirakan sekitar 2000
ltr/kapita/hari

• Kebutuhan air di perkotaan dpt dipenuhi dari air
tanah, Air permukaan atau air hujan.
• Eksploitasi air tanah yang berlebih telah
menimbulkan interusi air laut terutama kota
besar seperti jakarta, sehingga tidak layak lagi
sebagai sumber air bersih (clean water) dan air
minum (drinking water)

Definisi
 Air bersih (clean water) : adalah air yg digunakan

untuk keperluan sehari-hari yg kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak.
 Air minum (drinking water) adalah air yg melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yg memenuhi syarat kesehatan dan dpt langsung
diminum (Kepmen Kesehatan No. 907 tahun
2002)

PERLUNYA KEBERLANJUTAN
 Keberlanjutan aspek pembiayaan
 Keberlanjutan aspek teknik

 Keberlanjutan aspek lingkungan hidup
 Keberlanjutan aspek kelembagaan
 sosial

Konservasi Air

 Menurut Oxford Dictionary : konservasi

didefinisikan sebagai “preservation of the
natural environment” atau perlindungan
lingkungan alami
 Penghematan air atau konservasi air adalah
perilaku yang disengaja dengan tujuan
mengurangi penggunaan air segar, melalui
metode teknologi atau perilaku sosial.
 Amanat UU No.7 thn 2004 : konservasi
ditujukan utk menjaga keberlangsungan
keberadaan daya dukung, daya tampung dan
fungsi SDA

 Untuk menghadapi ketidakseimbangan

antara ketersediaan air yang cenderung
menurun dan kebutuhan air yang semakin
meningkat.
 Sumberdaya air wajib dikelola dengan
memperhatikan fungsi sosial, lingkungan
hidup dan ekonomi secara selaras.

Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah
upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi
sumber daya air, pendayagunaan sumberdaya
air dan pengendalian daya rusak air agar
terciptanya konservasi sumber daya air.

Konservasi sumberdaya air sendiri adalah upaya
memelihara keberadaan serta keberlan-jutan
keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar
senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
mahluk hidup, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.

Tujuan Pengelolaan Sungai, danau dan waduk
untuk Konservasi Sumber daya Air adalah upaya
pencegahan banjir dan kekeringan, pencegahan
erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan
bantaran sungai, pencegahan tercemarnya
sumber air, dan juga untuk menghindari konflik
dan degradasi sumber daya alam dan
lingkungan.

Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya
penatagunaan,
penyediaan,
penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya
air secara optimal agar berhasil dan berdaya
guna sementara pengendalian daya rusak air
adalah upaya untuk mencegah , menanggulangi
dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan
yang disebabkan oleh daya rusak air.

PENGERTIAN-PENGERTIAN
 Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta

jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara
dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan.
 Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan

kedalamannya secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain
dari sungai yang bersangkutan.
 Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat

dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan
bendungan, dan berbentuk pelebaran alur/badan/palung
sungai.

Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata
pengairan sebagai hasil pengembangan satu
atau lebih daerah pengaliran sungai.

Konservasi sendiri secara harfiah berasal dari
kata Conservation yang terdiri atas kata con
(together) dan servare (keep/save) yang memiliki
pengertian mengenai upaya memelihara apa
yang kita punya (keep/save what you have),
Namun secara bijaksana (wise use). Ide ini
dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902)
yang merupakan orang Amerika pertama yang
mengemukakan tentang konsep konservasi.

Menurut UU No. 4 Thn 1982

• Konservasi sumber daya alam adalah pengelolah sumber daya alam yang
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui
menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.

• Pemilihan kegiatan konservasi air sebagai prioritas penanganan antara lain
disebabkan karena semakin seringnya terjadi bencana banjir dan kekeringan
yang melanda lahan – lahan pertanian sebagai dampak perubahan iklim dan
rusaknya DAS (Daerah Aliran Sungai). Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai)
menyebabkan kemampuan lahan menyimpan air menjadi berkurang sehingga
air hujan yang jatuh tidak dapat ditahan oleh tanah dan langsung dialirkan
kembali ke laut. Berkurangnya daya tampung (cathment area) tersebut
menyebabkan banjir saat musim hujan dan sebaliknya terjadi kekeringan di
musim kemarau.

• Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa
tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan mahluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan
datang melalui metode teknologi atau perilaku sosial.

Konservasi air bertujuan untuk :
 Keseimbangan - Untuk menjamin ketersediaan untuk generasi

masa depan, pengurangan air segar dari sebuah ekosistem
tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.

 Penghematan energi - Pemompaan air, pengiriman, dan

fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar.

 Konservasi habitat - Penggunaan air oleh manusia yang

diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber
air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran
air, termasuk usaha-usaha baru pembangunan waduk dan
infrastruktur berbasis air lain (pemeliharaan yang lama).

 Pencegahan Banjir dan Kekeringan - Banjir terjadi karena

sungai dan saluran-saluran drainase lain tidak mampu
menampung air hujan yang turun ke bumi. Penuhnya air
permukaan pada sungai dan danau serta saluran drainase lain
disebabkan karena air hujan itu tidak merembes ke bumi,
melainkan mengalir menjadi air permukaan.

Beberapa cara usaha konservasi air

Tujuan diterapkannya teknologi sumur
resapan adalah :
1. Pelestarian sumber daya air tanah,

perbaikan kualitas lingkungan dan
membudayakan kesadaran lingkungan.
2. Membantu menanggulangi kekurangan air
bersih.
3. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah
dalam sistem akuifer pantai.
4. Mengurangi limpasan permukaan (runoff)
dan erosi tanah.

Konservasi sumberdaya air

 Sumberdaya air merupakan bagian dari kekayaan

alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat, secara lestari sebagaimana
termaktub dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
 Dosen Fakultas Teknik UGM, Prof Dr Ir Sunjoto
memperoleh penghargaan Satya Lencana
Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup. Dia
menemukan empat metode perbaikan lingkungan
hidup yang mudah, murah namun tetap handal.
Keempat metode itu adalah cegah defisit air, cegah
intrusi air laut, cegah badan air tercemar, dan
cegah boros energi.

Perlindungan dan pelestarian sumber air sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan
daerah tangkapan air;
b. pengendalian pemanfaatan sumber air;
c. pengisian air pada sumber air;
d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan
kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada
sumber air;
f. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;
g. pengaturan daerah sempadan sumber air;
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan
kawasan pelestarian alam.

Kegiatan untuk mencegah erosi dan sedimentasi yang dapat
dilakukan adalah:
(1) tidak melakukan penggarapan tanah pada lereng terjal.
Bila kelerengan lebih dari 40% maka tidak diperkenankan samasekali untuk
bercocok tanam tanaman semusim. Sedangkan bercocok tanam pada kawasan
yang berlereng antara 15-25 % dilakukan dengan membuat terasterlebih
dahulu;
(2) Untuk mencegah terjadinya sedimentasi pada sungai,
maka pada berbagai lokasi di kawasan berlereng dibuat bangunan jebakan
lumpur, berupa parit-parit buntu sejajar kontur dengan berbagai variasi
panjang, lebar dan dalamnya parit. Secara periodik parit ini dibersihkan agar
dapat berfungsi sebagai penjebak lumpur, terutama pada musim penghujan;
(3) mencegah pemanfaatan lahan secara intensif pada lahan yang berada di
atas ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut; (4) mencegah
pemanfaatan lahan yang memiliki nilai erosi lebih tinggi dari erosi yang
diperbolehkan.

Konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan
melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber
air, pengawetan air, serta pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air dengan mengacu pada
pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan
pada setiap wilayah sungai.
Ketentuan tentang konservasi sumber daya air
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi salah
satu acuan dalam perencanaan tata ruang.

Terdapat 3 hal penting dalam konservasi SDA :
1.

2.
3.

Kelangsungan SDA adalah terjaganya keberlanjutan
keberadaan air dan sumber air, termasuk potensi yg
terkandung di dlmnya
Daya dukung SDA adalah utk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk lainnya
Daya Tampung air yg berkaitan dgn kemampuan air
dan sumber air utk menyerap zat, energi dan
komponen lain yg masuk dan dimasukkan ke
dalamnya

Kegiatan yg berkaitan dgn pelestarian
SDA dilakukan melalui :
1. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air
dan daerah tangkapan air
2. Pengendalian pemanfaatan sumber air
3. Pengisian air pada sumber air
4. Pengaturan sarana dan pra-sarana sanita
5. Perlindungan sumber air
6. Pengendalilan pengelolaan tanah di daerah hulu
7. Pengaturan daerah sempadan sumber air
8. Rehabilitasi hutan dan lahan
9. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam
dan kawasan pelestarian alam