Pengaruh Promosi dan Mutasi Pegawai Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan)

BAB II
METODE PENELITIAN

A.

Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik
dengan membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh yang sesuai dengan
penjelasan (Arikunto 1998:5). Adapun metode korelasional adalah metode
penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode
korelasional bertujuan mengetahui sejauh mana variabel yang satu memiliki
hubungan sebab-akibat dengan variabel lain.

B.

Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data sebagai bahan penelitian ini, maka penulis akan

melakukan penelitian di PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan yang

beralamat di Jalan Yos Sudarso Km 7,8 Tj. Mulia, Medan Deli, Kota Medan.

C.

Populasi dan Sampel

1.

Populasi
Menurut Sugiyono (2008:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan defenisi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

40

Universitas Sumatera Utara

adalah seluruh karyawan PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan yang

berjumlah 344 orang.
2.

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:73). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan non probability sampling.
Menurut Sugiyono (2010:84), adalah:
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling
sistematis, kuota, accidental, purposive, jenuh, snowball.
Karena teknik sampling atau penarikan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang sama untuk dipilih menjadi sampel, untuk itu pengambilan
sampel ini penulis menggunakan metode sampling accidental.
Menurut Sugiyono (2008:85) sampling accidental adalah:
"Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data".
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, maka digunakan rumus
Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% yaitu sebagai
berikut:

41

Universitas Sumatera Utara

Keterangan:

�=


�. �2 + 1

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak:
�=

344
344(0,1)2 + 1
=

344
3,44 + 1
=

344
4,44

= 77,47 = 77 orang

Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas dengan menggunakan teknik
sampling incidental dari jumlah populasi sebanyak 344 orang, maka yang diambil
sebagai sampel adalah sebanyak 77 orang.


D.

Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-

data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1.

Teknik Pengumpulan Data Primer

42

Universitas Sumatera Utara

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada
lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen:
a)

Wawancara, adalah teknik pengumpulan data dengan sebuah percakapan

antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti
kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.

b)

Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternative jawaban
yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden.

c)

Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian
dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk
melengkapai data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan
dengan topik penelitian.

2.

Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang


dilakukan melalui studi dari bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
instrumen:
a)

Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah
yang diteliti.

b)

Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta

43

Universitas Sumatera Utara

sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi

terkait.

E.

Teknik Penentuan Skor
Untuk

membantu

dalam

menganalisa

data,

maka

penelitian

ini


menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan
adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan
kepada responden. Adapun format jawaban dari kuesioner menurut skala ordinal
memiliki lima alternatif jawaban. Tiap alternatif diberi skor dengan penilaian nilai
skala sebagai berikut:
1.

Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5

2.

Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4

3.

Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

4.


Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2

5.

Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-

masing alternatif terlebih dahulu skala ordinal ditransformasikan menjadi skala
interval, dengan cara sebagai berikut :
1.

Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2.

Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan
5 yang disebut sebagai frekuensi.

3.


Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi.

44

Universitas Sumatera Utara

4.

Menentukan nilai frekuensi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor.

5.

Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh.

6.

Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
mengguna- kan tabel tinggi densitas).

7.

8.

Menentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus:
(������� �� ����� �����) − (�������� �� ����� �����)
(���� ����� ����� �����) − (���� ����� ����� �����

Menentukan nilai transformasi dengan rumus:

� = �� − [1 + �� ���]

Perubahan skala ordinal menjadi skala interval ini telah dirancang kedalam
suatu program yang disebut Metode Successive Interval (MSI) oleh Drs. Rasudyn
Ginting, MSi untuk membantu mahasiswa dalam hal pengolahan data dalam hal
penelitian.

F.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk menganalisis

data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan diolah untuk mendapatkan
informasi dan fakta. Analisis data yang dilakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kusioner.

Menguji validitas berarti menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu

45

Universitas Sumatera Utara

instrument sebagai alat ukur variabel penelitian (Juliandi dan Irfan, 2013).
Menurut Siregar (2012:46) “validitas atau kesasihan adalah menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur”.
Suatu instrument adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep
jika memiliki tingkat validitas yang tinggi, sebaliknya validitas rendah
mencerminkan bahwa instrument kurang tepat untuk diterapkan (Suharso
2009:108).
Suatu skala pengukuran untuk menentukan valid atau tidaknya adalah
sebagai berikut:
a.

Jika rhitung>rtabel, maka pernyataan dikatakan valid

b.

Jika rhitung 0,6.

3.

Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda yaitu suatu analisis yang digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
(variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y), dimana dalam penelitian ini
menguji ada tidaknya pengaruh promosi dan mutasi pegawai terhadap
peningkatan kinerja karyawan di PT. Surya Madistrindo Regional Office Medan
dengan menggunakan rumus Sugiono, (2005:261):

Di mana:

� = � + �1�1 + �2�2 + �3�3 + �

Y = Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)
X1 = Variabel Independen (Promosi Pegawai)
X2 = Variabel Independen (Mutasi Pegawai)
a = Intercept atau reciprocal (Nilai Y pada saat nilai X1, X2= 0)
b1,b2 = Koefisien regresi
e = Standar error

4.

Koefisien Korelasi Product Moment
Adapun rumus koefisien Korelasi Pearson Product Moment (Sugiyono, 2004

:212) adalah sebagai berikut :

47

Universitas Sumatera Utara

��� =

�∑�� − (∑�)(∑�)

�[�∑� 2 − (∑�)2 ][�∑� 2 − (∑�)2 ]

Keterangan:
rxy = angka indeks korelasi “r” product moment
N = Populasi
∑XY = Jumlah perkalian antara skor x dan y
∑X = Jumlah skor x
∑Y = Jumlah skor y

Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.

Nilai r yang positif menunjukkan hubunggan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai variabel yang satu diakui oleh nilai variabel yang lain.

2.

Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya
menurunnya nilai variabel yang satu dengan diikuti meningkatnya nilai
variabel yang lain.

3.

Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang
lainya berubah .
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

variabel berdasarkan nilai r(Koefisien Korelasi), digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005:149), yaitu:

48

Universitas Sumatera Utara

Tabel II.1 Interprestasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 –0,199

Sangat rendah

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Tinggi

0,80 – 1,000

Sanggat tinggi

Dengan nilai rxyyang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui
tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau
tidak, tabel korelasi inimencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu,
dalam hal ini signifikan, 5% bila nilai r yang signifikan artinya, hipotesis dapat
diterima.

5.

Uji Koefisien Kolerasi (t)
Untuk menguji keberartian koefisien antara variabel, digunakan uji statistik “t”

dengan rumus:

�=

�√� − 2
√1 − � 2

Uji signifikan korelasi product moment secara praktis, yang tidak perlu
dihitung, tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment.
Ketentuannya bila r hitung < dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
Sebaliknya bila r hitung > dari r tabel, maka Ha diterima.

49

Universitas Sumatera Utara

6.

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya

pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien Korelasi Product
Moment dan dikalikan dengan 100%.
Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan:

� = (��� )2 × 100%

D = koefisien determinasi
rxy = koefisien korelasi product moment

50

Universitas Sumatera Utara