Hubungan antara Menopause dengan Sindrom Mulut Terbakar di Kelurahan Padang Bulan Medan
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2017
Bella Ria Br Ginting
Hubungan antara Lama Menopause dengan Sindrom Mulut Terbakar di
Kelurahan Padang Bulan Medan
ix + 40 Halaman.
Masa menopause seringkali dikhawatirkan oleh sebagian wanita karena
berpengaruh pada kondisi fisik, psikologi dan perubahan rongga mulut. Perubahan
rongga mulut pada wanita menopause terjadi karena proses hypoestrogenisme, dimana
estrogen dapat mempengaruhi mukosa oral secara langsung atau melalui mekanisme
saraf. Perubahan rongga mulut yang sering terjadi salah satunya adalah Sindrom Mulut
Terbakar (SMT). SMT adalah sensasi nyeri terbakar pada mukosa oral yang terjadi
secara kronis tanpa ditemukan kelainan pada mukosa oral. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
hubungan
antara
lama
menopause
dengan
SMT
berdasarkan
karakteristiknya seperti gejala penyerta, lokasi dan intensitas nyeri. Jenis penelitian ini
merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 100
wanita menopause di Kelurahan Padang Bulan Medan. Pemilihan sampel pada
penelitian ini dengan teknik non probability purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan subjek dan pemeriksaan klinis.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan KolmogorovSmirnov. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah wanita menopause yang
mengalami SMT ada 14 orang (14%) dan yang tidak mengalami SMT 86 orang (86%).
Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,013 untuk hubungan antara lama menopause
dengan SMT, nilai p=0,76 untuk hubungan antara lama menopause dengan gejala
penyerta SMT, nilai p=0,92 untuk hubungan antara lama menopause dengan lokasi
SMT, dan nilai p=0,99 untuk hubungan antara lama menopause dengan intensitas SMT.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
lama menopause dengan SMT (p0,05).
Daftar Rujukan : 39 (2006-2016)
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2017
Bella Ria Br Ginting
Hubungan antara Lama Menopause dengan Sindrom Mulut Terbakar di
Kelurahan Padang Bulan Medan
ix + 40 Halaman.
Masa menopause seringkali dikhawatirkan oleh sebagian wanita karena
berpengaruh pada kondisi fisik, psikologi dan perubahan rongga mulut. Perubahan
rongga mulut pada wanita menopause terjadi karena proses hypoestrogenisme, dimana
estrogen dapat mempengaruhi mukosa oral secara langsung atau melalui mekanisme
saraf. Perubahan rongga mulut yang sering terjadi salah satunya adalah Sindrom Mulut
Terbakar (SMT). SMT adalah sensasi nyeri terbakar pada mukosa oral yang terjadi
secara kronis tanpa ditemukan kelainan pada mukosa oral. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
hubungan
antara
lama
menopause
dengan
SMT
berdasarkan
karakteristiknya seperti gejala penyerta, lokasi dan intensitas nyeri. Jenis penelitian ini
merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 100
wanita menopause di Kelurahan Padang Bulan Medan. Pemilihan sampel pada
penelitian ini dengan teknik non probability purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan subjek dan pemeriksaan klinis.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan KolmogorovSmirnov. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah wanita menopause yang
mengalami SMT ada 14 orang (14%) dan yang tidak mengalami SMT 86 orang (86%).
Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,013 untuk hubungan antara lama menopause
dengan SMT, nilai p=0,76 untuk hubungan antara lama menopause dengan gejala
penyerta SMT, nilai p=0,92 untuk hubungan antara lama menopause dengan lokasi
SMT, dan nilai p=0,99 untuk hubungan antara lama menopause dengan intensitas SMT.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
lama menopause dengan SMT (p0,05).
Daftar Rujukan : 39 (2006-2016)