PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI WONOSARI | Septiana | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2709 6091 1 SM

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 107 s/d 118 – Roslena Septiana_Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari
Agustus 2013

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI WONOSARI
Roslena Septiana, Ngadiman, Elvia Ivada
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: roslena_septiana@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru, (2)
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (3) pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja guru SMP Negeri Wonosari. Populasi dalam penelitian ini semua guru SMP
Negeri Wonosari yang berjumlah 95 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sensus.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.Hasil penelitian yaitu (1)
Kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru, (2) Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru, (3) Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMP
Negeri Wonosari.

Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, kinerja guru

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine (1) influence of principal leadership and
motivation to work jointly affect the performance of teachers, (2) influence of school
leadership on teacher performance, (3) influence motivation to work on teacher performance
Wonosari Junior High School. The population in this study all junior high school teacher
Wonosari totaling 95 peoples. The sampling technique used is the census. The data analysis
technique used is the multiple linear regression. The result of research that (1) School
leadership and motivation to work jointly significant effect on teacher performance, (2)
School leadership have a significant effect on teacher performance, (3) Work motivation
significantly influence the performance of Junior High School teacher Wonosari.
Keywords: school leadership, motivation, teacher performance.

107

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 107 s/d 118 – Roslena Septiana_Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari
Agustus 2013


sekolah mempunyai peran penting dalam

PENDAHULUAN
Sekolah sebagai lembaga formal

pencapaian

tujuan

sekolah.

pendidikan memegang peranan penting

Undang-Undang

dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

melalui pembelajaran untuk menunjang


Dosen, pasal 1, ayat (1) menjelaskan

kelancaran

bahwa: “Guru adalah pendidik profesional

jalannya

pembangunan

di

Indonesia secara keseluruhan. Sumber

dengan

daya

mengajar,


manusia

Republik

Dalam

tugas

utamanya

mendidik,

unggul

merupakan

bagi

terwujudnya


melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

bangsa dan negara yang maju. Berapapun

didik pada pendidikan anak usia dini, jalur

besar sumber daya alam (SDA), modal

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

sarana prasarana yang tersedia, pada

pendidikan menengah”. Sehingga, guru

akhirnya di tangan SDM yang handal

yang semakin bermutu semakin besar

sajalah target pembangunan bangsa dan


sumbangannya bagi perkembangan diri

negara dapat dicapai. Dalam perspektif

siswanya

berpikir seperti ini, suatu bangsa tidak

masyarakatnya. Tugas utama guru tersebut

dapat mencapai kemajuan tanpa adanya

merupakan indikator yang akan dijadikan

suatu

untuk mengukur kinerja guru dalam

persyaratan


utama

sistem

pendidikan

yang

baik.

Pendidikan adalah modal dasar untuk

membimbing,

Indonesia

dan

mengarahkan,


perkembangan

melaksanakan tugasnya.

menciptakan SDM yang unggul. Dunia

Menurut Samana (1994:14), guru

pendidikan yang utama adalah sekolah.

yang bermutu mampu berperan sebagai

Sekolah merupakan salah satu lembaga

pemimpin di antara kelompok siswanya

alternatif pelayanan pendidikan. Sekolah

dan juga di antara sesamanya, ia juga


sebagai suatu lembaga tentunya memiliki

mampu berperan sebagai pendukung serta

visi, misi, tujuan dan fungsi. Untuk

penyebar nilai-nilai luhur yang diyakininya

mengemban

visi,

dan sekaligus sebagai teladan bagi siswa

menjalankan

serta lingkungan sosialnya, dan secara

mencapai


misi,
tujuan,

mewujudkan
dan

fungsinya sekolah memerlukan tenaga

lebih

profesional, tata kerja organisasi dan

tersebut juga giat mencari kemajuan dalam

sumber-sumber yang mendukung baik

peningkatan kecakapan diri dalam karya

finansial maupun non finansial.


dan dalam pengabdian sosialnya. Jelas

Guru merupakan salah satu SDM

mendasar

guru

yang

bermutu

bahwa guru yang bermutu dalam tugas dan

yang berada di sekolah. Kinerja guru di

kewajibannya
108

yang

terkait

langsung

Roslena Septiana_Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri Wonosari

dengan proses belajar mengajar maupun

namun potensi tersebut belum dinyatakan

tidak

pada aktivitas kegiatan mengajar secara

terkait

berpengaruh

langsung,
terhadap

sangatlah

hasil

belajar

penuh

karena

belum

memperoleh

mengajar. Guru dipandang sebagai faktor

rangsangan dan motivasi dari pengawas

kunci, karena guru yang berinteraksi

selaku

secara langsung dengan murid dalam

seniornya. Kepemimpinan pembelajaran

proses

merupakan

belajar

mengajar

di

sekolah

(Imron,1995).

pimpinan

sekolah

maupun

kemampuan

dalam

mempengaruhi mereka untuk memberi

Kinerja guru tidak lepas dari

motivasi dan menyadarkan supaya guru-

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah.

guru bekerja dengan sepenuh kapasitas

Pengertian kepemimpinan menurut Gary

kemampuan.

Yulk (1994) dalam Sagala (2011:115)

untuk

“Kepemimpinan

adalah

proses

bawahannya, dalam hal ini guru.

mempengaruhi,

memerintah

secara

dapat

Kepala

Sekolah

dituntut

sama

dengan

bekerja

Menurut

Wardana

persuasif, memberi contoh, dan bimbingan

penelitian,

kepada orang lain untuk mencapai tujuan

mempunyai hubungan yang signifikan

yang telah ditetapkan”. Kepemimpinan

terhadap kinerja guru. Hal tersebut berarti

kepala

bahwa

sekolah

memiliki

pengaruh

2008)

(Jurnal

motivasi

motivasi

dapat

kerja

mempengaruhi

terhadap kinerja guru. Peran dan fungsi

tinggi rendahnya kinerja seorang guru.

yang harus dilaksanakan oleh kepala

Sebagai tenaga profesional kependidikan

sekolah sebagai seorang pemimpin seperti

guru memiliki motivasi kerja yang berbeda

yang dijelaskan oleh Dinas Pendidikan

antara guru yang satu dengan lainnya. Hal

dalam Mulyasa (2004 : 97) diantaranya

ini kelak akan berakibat adanya perbedaan

sebagai edukator, manajer, administrator,

kinerja guru dalam meningkatkan mutu

supervisor,

dan

pendidikan. Herzberg (dalam bukunya

motivator.Peran atau indikator tersebut

Prof. Dr. J. Winardi, SE) menyatakan

untuk memperbaiki dan meningkatkan

bahwa “Motivasi kerja bukanlah dimensi

situasi

tunggal, tetapi tersusun dalam dua faktor,

leader,

belajar

utamanya

inovator

mengajar.

yaitu

Prioritas

memperbaiki

meningkatkan

mutu

memperbaiki

kinerja

belajar
guru

dan

yaitu: faktor motivator (satisfier) dan

dengan

faktor hygiene“. Faktor motivator adalah

yang

faktor

yang

menyebabkan

terjadinya

menanganinya. Guru memiliki potensi

kepuasan kerja, seperti prestasi kerja,

yang besar pada dirinya masing-masing,

pengakuan, kemajuan, perasaan bahwa

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 107 s/d 118

yang

mereka

kerjakan

penting

dan

Inkonsistensi terhadap kesimpulan hasil

tanggung jawab. Faktor hygiene adalah

penelitian tersebut menjadi salah satu

faktor yang bersifat ekstrinsik, seperti

alasan bagi penulis untuk mengadakan

kebijakan

penelitian

administrasi,

supervisi,

hubungan dengan teman kerja, gaji, rasa

kemudian

mengkaji

dan

menganalisis data yang diperoleh.

aman dalam pekerjaan, kehidupan pribadi,

Kepala sekolah SMP Negeri 1

kondisi kerja dan status. Motivasi kerja

Wonosari dan SMP Negeri 2 Wonosari,

guru merupakan faktor penting dalam

bahwa secara kedinasan dalam arti sesuai

peningkatan kinerja guru karena sebagai

dengan tugasnya sebagai kepala sekolah,

pendorong

guru

para kepala sekolah SMP Negeri Wonosari

melaksanakan tugas profesinya sesuai

telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

ketentuan yang berlaku.

Supervisi yang dilakukan kepala sekolah

utama

setiap

Menurut Gusti (jurnal penelitian,

baru sampai pada tataran pelaksanaan

2012) menyatakan bahwa motivasi kerja

tugas saja, misalnya kepala sekolah masih

guru

kurang

tidak

memiliki

pengaruh

yang

dalam

melakukan

kunjungan

signifikan terhadap kinerja guru. Korelasi

diberbagai kelas. Kegiatan supervisi ini

yang positif namun tidak signifikan ini

belum mencapai apa yang diharapkan,

menunjukan tinggi rendahnya motivasi

yaitu

kerja guru tidak berpengaruh terhadap

pengawasan terhadap kegiatan akademik

kinerja guru. Begitu pula hasil terhadap

yang berupa proses belajar mengajar,

kepemimpinan kepala sekolah yang tidak

pengawasan

signifikan berpengaruh terhadap kinerja

mengajar, pengawasan terhadap murid

guru. Namun di sisi lain, penelitian

yang belajar dan pengawasan terhadap

Wardana

(2008)

menyatakan

bahwa

situasi yang menyebabkannya (Suhardan,

motivasi

kerja

berpengaruh

secara

2010:39). Aktivitas tersebut dilakukan

bahwa

supervisi

terhadap

merupakan

guru

signifikan terhadap kinerja guru dan pada

dengan

penelitian Carudin (2011) menyatakan

kelamahan pembelajaran untuk diperbaiki,

untuk

apa

kepemimpinan

memiliki

pengaruh

kepala

yang menjadi

kelemahan-

penyebabnya

dan

signifikan

mengapa guru tidak berhasil melaksanakan

terhadap kinerja guru. Dari penelitian

tugasnya dengan baik. Berdasarkan hal

tersebut terdapat perbedaan akan hasil

tersebut kemudian diadakan tindak lanjut

yang

yang berupa perbaikan dalam bentuk

diperoleh.

menunjukkan

yang

sekolah

mengidentifikasi

dalam

Hasil

adanya

yang

ada

pengaruh

yang

pembinaan (Suhardan,2010).

signifikan dan yang tidak signifikan.
110

Roslena Septiana_Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri Wonosari

Kunjungan kelas yang dilakukan

berpengaruh terhadap kinerja guru SMP

kepala sekolah masih belum optimal

Negeri Wonosari? (3) Apakah motivasi

sehingga

kerja berpengaruh terhadap kinerja guru

kepala sekolah

belum

bisa

melihat kinerja guru dan masalah yang

SMP Negeri Wonosari?.

dihadapi di dalam kelas secara lebih

Tujuan

dalam

penelitian

ini

dalam. Selain itu, hampir di setiap sekolah

adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh

beberapa

Kepemimpinan

guru

tidak

mempersiapkan

Kepala

Kerja

secara

Sekolah

dan

perangkat pengajaran dengan lengkap

Motivasi

misalnya rencana pelaksanaan harian,

berpengaruh terhadap kinerja guru SMP

presensi, kisi-kisi soal, program perbaikan,

Negeri Wonosari, (2) Untuk mengatahui

laporan akhlak, analisis KKM.Pendapat

pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah

Mulyasa (2004:120) “Para pegawai (guru)

berpengaruh terhadap kinerja guru SMP

akan bekerja dengan sungguh-sungguh

Negeri Wonosari, (3) Untuk mengatahui

apabila memiliki motivasi yang tinggi.

pengaruh

Apabila memiliki motivasi yang positif, ia

berpengaruh terhadap kinerja guru SMP

akan memperlihatkan minat, mempunyai

Negeri Wonosari.

pengaruh

bersama-sama

Motivasi

Kerja

perhatian, dan ingin ikut serta dalam suatu
tugas

atau kegiatan”. Sesuai dengan

pendapat tersebut, guru
kurang

berhasil

METODE PENELITIAN

yang masih

ini

merupakan

mengajar

penelitian dengan metode kuantitatif yang

dikarenakan mereka kurang termotivasi

dilaksanakan di SMP Negeri Wonosari

untuk

dengan populasi semua guruSMP Negeri

mengajar

dalam

Penelitian

sehingga

berdampak

terhadap menurunnya produktivitas/kinerja

Wonosari.

guru.Untuk itu diperlukan peran kepala

Wonosari adalah 95 orangdengan rincian

sekolah untuk memotivasi para guru untuk

guru di SMP Negeri 1 Wonosari 45 orang

meningkatkan kinerjanya.

dan guru di SMP Negeri 2 Wonosari 50

Rumusan
penelitian

ini

kepemimpinan

masalah
adalah:

guruSMP

Negeri

dalam

orang. Variabel dalam penelitian ini yaitu

Apakah

variabel terikat (dependent variabel) dan

dan

variabel bebas (independent variabel).

bersama-sama

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

berpengaruh terhadap kinerja guru SMP

Kinerja Guru (Y) sedangkan variabel

Negeri

bebas

motivasi

kerja

kepala

(1)

Jumlah

secara

Wonosari?

kepemimpinan

sekolah

(2)

kepala

Apakah
sekolah

dalam

penelitian

ini

adalah

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 107 s/d 118

Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan

menggunakan rumus korelasi product

Motivasi Kerja (X2).

moment

Penelitian

ini

merupakan

pearsondengan

dari

bantuan

program SPSS. Uji reliabilitas digunakan

penelitian populasi. menurut Arikunto

untuk

(2006:134) “Untuk sekedar ancer-ancer

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik

dapat memberikan hasil yang relatif sama

diambil semua sehingga penelitiannya

pada saat dilakukan pengukuran kembali

merupakan penelitian populasi”. Guru di

pada subjek yang berlainan dan dalam

SMP Negeri Wonosari berjumlah kurang

waktu yang berlainan. Untuk mengetahui

dari 100 sehingga penelitian ini merupakan

reliabilitas

penelitian

digunakan rumus alphadengan bantuan

populasisehingga

teknik

sampling yang digunakan adalah dengan

mengukur

suatu

Teknik
pengumpulan

instrumen.

instrumen

dapat

program SPSS..

metode sensus.
Teknik

keajegan

data

analisis

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

merupakan faktor penting yang harus

analisis

diperhatikan

signifikansi dengan uji t digunakan untuk

demi

penelitian

serta

informasi

yang

keberhasilan
untuk

suatu

memperoleh

mengetahui

linier

pengaruh

berganda.

Uji

kepemimpinan

untuk

kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap

mencapai tujuan penelitian. Metode yang

kinerja guru SMP Negeri Wonosari secara

digunakan untuk mengumpulkan

data

parsial. Uji signifikansi dengan uji F

dalam penelitian ini terdiri dari metode

digunakan untuk mengetahui pengaruh

angket atau kuesioner dan observasi. Skala

kepemimpinan

pengukuran

untuk

motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP

mengukur skor pada angket adalah skala

Negeri Wonosari secara simultan.Sebelum

Likert 1-4.

melakukan analisis data dilakukan uji

Uji

dibutuhkan

regresi

yang

validitas

digunakan

sekolah

dan

dilakukan

prasyarat analisis terlebih dahulu yaitu uji

untuk mengetahui valid atau tidaknya

normalitas, uji multikolinearitas dan uji

instrumen angket dalam mengukur dan

heteroskedastisitas.

mengungkapkan

dilakukan menggunakan bantuan computer

data

angket

kepala

responden

yang

Analisis

dengan program SPSS for windows.

sebenarnya secara tepat (Singarimbun,
1989). Suatu instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengukur pernyataan dari
suatu data yang diteliti secara tepat. Untuk
mengetahui validitas suatu instrumen dapat
112

data

Roslena Septiana_Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri Wonosari

Besarnya pengaruh kepemimpinan kepala

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data
diperoleh

persamaan

regresi

Y

=

13.108+0.313X1+ 0.581X2. Dari analisis

sekolah dan motivasi kerja terhadap
kinerja guru SMP Negeri Wonosari adalah
34 %.

terlihat nilai konstanta a bernilai positif

Tenaga

pendidik

atau

guru

sebesar 13.108dengan konstanta sebesar

merupakan ujuk tombak bagi sekolah

13.108 menyatakan bahwa, jika tidak ada

dalam

X1dan X2maka besarnya kinerja terjadi

pembelajaran (Imron, 1995). Oleh karena

kenaikan sebesar 13.108 satuan. Nilai

itu tinggi rendahnya prestasi siswa tidak

koefisien

sebesar

terlepas dari kinerja gurunya. Kinerja guru

setiap

dapat diukur dari cara guru tersebut

b1

bernilai

0.313menyatakan

positif
bahwa

menjalankan

proses

penambahan faktor kepemimpinan kepala

mendidik,

sekolah sebesar 1 satuan, maka terjadi

mengarahkan,

kenaikan kinerja sebesar 0.313 satuan

,mengevaluasi siswa (UU guru dan dosen).

dengan asumsi bahwa motivasi kerja (X2)

Selain itu kinerja gurupun diakibatkan oleh

konstan. Nilai koefisien b2 bernilai positif

faktor lain diantaranya kepemimpinan

sebesar 0.581 menyatakan bahwa setiap

kepala sekolah dan motivasi kerja.Guru

penambahan faktor motivasi kerja sebesar

hendaknya selalu berusaha mencari cara

1 satuan, maka terjadi kenaikan kinerja

untuk meningkatkan prestasi siswa. Guru

sebesar 0.581 satuan dengan asumsi bahwa

dapat

kepemimpinan

pengetahuannya

kepala

sekolah

(X1)

mengajar,

kegiatan

melatih,

membimbing,
menilai

meningkatkan

wawasan

dengan

membaca

konstan. Nilai positif menunjukkan adanya

beberapa

pengaruh positif, artinya semakin baik

meningkatkan

kepemimpinan

dan

selalu berusaha tepat waktu, menggunakan

semakin tingginya motivasi kerja, maka

metode dan strategi pembelajaran dengan

semakin baik pula kinerja guru dalam

tepat, mengikutipelatihan dan sebagainya

menjalankan tugasnya.

sehingga dapat meningkatkan kualitas

kepala

sekolah

Hasil penelitian menunjukkan ada

buku

dan

pegangan.

kinerjanya,

Untuk

guru

harus

kegiatan pembelajaran.

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

Hasil

penelitian
pengaruh

menunjukkan

dan motivasi kerja terhadap kinerja guru

terdapat

signifikan

SMP Negeri Wonosari dengan nilai Fhitung

kepemimpinan kepala sekolah terhadap

sebesar (20.574) lebih besar dari nilai Ftabel

kinerja guru. Melalui hasil perhitungan

sebesar (3.120) dengan probabilitas 0.000.

yang telah dilakukan diperoleh nilai t

│Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 107 s/d 118

hitung

sebesar

2.468

dengan

taraf

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

signifikansi hasil sebesar 0.016.Sedangkan

guru.

ttabel pada taraf signifikan 5% adalah 1.993.
dikarenakan

nilai

tabel(2.468>1.993)

t

hitung>

Hasil penelitian menunjukkan ada

t

pengaruh secara signifikan motivasi kerja

dengan P1.993)

kepemimpinan

5%

nilai

adalah
t

1.993.

hitung>

t

dengan P3.120) pada taraf signifikan

motivasional



Semakin

baik

sekolah

dan

maupun faktor pemeliharaan yang bersifat

kepemimpinan

ekstrinsik dapat mempengaruhi seseorang

motivasi kerja semakin baik pula kinerja

dalam

guru dalam menjalankan tugasnya. (2)

bekerja.

Termasuk

faktor

kepala

motivasional yang bersifat intrinsik adalah

Kepemimpinan

keberhasilan, pengakuan, sifat pekerjaan

berpengaruh secara signifikan terhadap

yang menjadi tanggung jawab seseorang,

kinerja guru (Y) di SMP Negeri Wonosari.

kesempatan

Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis

meraih

kemajuan,

pertumbuhan.Termasuk
pemeliharaan
adalah

yang

kedalam

bersifat

kebijaksanaan

dan
faktor

ekstrinsik
perusahaan,

regresi

kepala

linier

sekolah

berganda

(X1)

dengan

menggunakan uji-t didapatkan nilai thitung >
ttabel

(2.468>1.993) pada taraf signifikan <

supervisi, kondisi pekerjaan, upah dan gaji,

0.05

hubungan dengan rekan kerja, kehidupan

kepemimpinan kepala sekolah semakin

pribadi, hubungan dengan para bawahan,

baik pula kinerja guru dalam menjalankan

status,

tugasnya.

dan

keamanan.

Hasil

ini

yaitu

0,016.

(3)

Semakin

Motivasi

kerja

baik

(X2)

mendukung penelitian sebelumnya oleh

berpengaruh secara signifikan terhadap

(Wardana, 2008) yang menyatakan bahwa

kinerja guru (Y) di SMP Negeri Wonosari.

ada pengaruh positif antara motivasi

Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis

terhadap kinerja guru.

regresi

linier

berganda

dengan

menggunakan uji-t didapatkan nilai thitung >
ttabel (3.294>1.993) pada taraf signifikan

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25