T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Penyelesaian FPB bagi Siswa SD T1 Full text

SKIM PENYELESAIAN FPBBAGI SISWA SD

JURNAL
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana
Program Studi S1 Pendidikan Matematika

DISUSUN OLEH :
SEKAR ARUM SEPTIANTI
202013043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017

SKIM PENYELESAIAN FPB BAGI SISWA SD
Sekar Arum Septianti1
Sutriyono2
202013043@student.uksw.edu1, sutriyono@staff.uksw.edu2
Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana, JL. Diponegoro 52-60 Salatiga, Jawa Tengah 50711

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui skim penyelesaian
FPB bagi siswa SD. Subyek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas 5 SD yang terdiri dari 3 perempuan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara klinis. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan teknikanalisis datadari Miles dan Huberman, dari komponen analisis datanya adalah data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

tiga skim penyelesaian FPB yang dimiliki siswa yaitu skim tabel, skim pohon faktor, dan skim faktorisasi prima.
Makna dan proses berpikir siswa sebagai lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai skim skim penyelesaian
FPB, yaitu memilih angka terkecil dan angka dengan pangkat terkecil untuk mengetahui hasil akhir.

Kata kunci: penyelesaian FPB, skim

sangat

PENDAHULUAN


penting

dalam

pelaksanaan

pengaturan

pendidikan dan pembelajaran. Jika guru

peristiwa yang berada di luar diri siswa,

memahami peserta didik dengan baik,

yang dirancang guna memudahkan proses

maka ia dapat memilih dan menentukan

belajar dalam diri siswa (Gagne, 2008: 13).


sumber-sumber

Proses pembelajaran yang berdaya dan

pendekatan-pendekatan

berhasil merupakan kegiatan yang berdiri

mampu

sendiri, akan tetapi terkait denganberbagai

pembelajaran sehari-hari dengan baik,

faktor yang saling terkait. Salah satu faktor

sehingga potensi anak dapat didorong

tersebut


untuk

Pembelajaran

adalah

adalah

bersumber

dari

belajar

mengatasi

mencapai

yang
yang


tepat,
sesuai,

masalah-masalah

perkembangan

yang

kemampuan guru memahami peserta didik

optimal melalui penyelenggaraan proses

dalam

menurut

pembelajaran.


pemahaman

Menurut

berbagai

Aunurrahman

dimensinya,

(2009:81),

peserta didik merupakan faktor yang

Ruseffendi

(1984),

matematika masih dipandang sebagai salah


satu bidang studi yang sulit dan anggapan

Di beberapa sekolah sering menggunakan

bahwa matematika tidak disenangi atau

cara

bahkan paling dibenci, masih saja melekat

perkalian

pada

menggunakan

kebanyakan

siswa


yang

yang

sama

yaitu

berpangkat

menentukan

bilangan

pohon

prima

faktor


terlebih

psikologi

dahulu. Kemudian menentukan bilangan

pendidikan menyebutkan prestasi belajar

pokok yang sama dan memilih pangkat

sangat erat hubungannya dengan proses

terendah. Selanjutnya mengalikan bilangan

belajar. Hal ini berarti partisipasi siswa

yang

merupakan hal yang sangat penting bagi


penyelesaiannya juga sama-sama dengan

kehidupan lembaga dalam mempengaruhi

menentukan perkalian berpangkat bilangan

hasil belajar secara kognitif, afektif, dan

prima

psikomotor, yang berarti bila proses

persekutuan terbesar (FPB) adalah faktor

pembelajaran berjalan dengan baik yaitu

persekutuan

siswa mengikuti pembelajaran dengan baik


diantara faktor-fakor lainnya dan faktor-

dan tekun. Untuk itu perlu diusahakan

faktor yang sama dari dua bilangan atau

peningkatan kualitas belajar dan mengajar

lebih.

mempelajarinya.

Para

dipilih

dengan

Paham

yang baik. Salah satu cara untuk melatih

tersebut.

pohon

yang

Pada

awal

faktor.

Faktor

nilainya

kontruktivisme

terbesar

memberi

kemampuan siswa belajar matematika

tumpuan kepada skim yang dibangun atau

adalah

dikontruksi

menghadapkan

siswa

pada

oleh

siswa

berdasarkan

permasalahan yang ada kaitannya dengan

pengalaman siswa tersebut. Paham ini

penerapan matematika dalam kehidupan

menganggap

sehari-hari.Dengan demikian siswa dapat

dikonstruksi oleh siswa sebagai hasil dari

memaknai permasalahan yang dihadapkan

proses

kepada mereka dan secara tidak langsung

Glasersfeld,

dapat

belajar

refleksi tidak dapat diperhatikan secara

matematika

langsung, tetapi hasilnya dapat ditafsir dari

melatih

kemampuannya

matematika.Mata

pelajaran

mencangkup

bilangan,

pengukuran

serta

geometri

dan

tingkah

skim

refleksi

dan

1987).

laku

matematika

dan

abstraksi
Walaupun

percakapan

yang

(Von
proses

siswa.

data.

(Steffe, Cobb, dan Von Glasersfeld) dalam

Khusus bilangan ini mencangkup bilangan

Sutriyono (2012). Berpendapat bahwa

asli, bilangan pecahan, bilangan riil,

metode

kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan

kontruktivisme dapat membantu peneliti

faktor persekutuan terbesar (FPB).

atau

pengelolaan

yang

pengkaji

berlandasan

mengetahui

paham

skim

Dalam menentukan nilai FPB juga

matematika yang dipunyai oleh siswa,

mempunyai cara yang bermacam-macam.

karena paham kontruktivisme memberi

penekanan kepada aspek skim-skim ilmu

(2007) mendefiniskan skim sebagai satu

yang dipunyai oleh siswa dan bagaimana

corak tingkah laku atau tindakan umum

skim itu dikonstruksi atau dibangun oleh

yang dapat diulangi atau digeneralisasikan

siswa. Untuk mengenal skim matematika

melalui penggunaan kepada obyek-obyek

yang dipunyai oleh siswa, guru harus

baru. Skim terdiri dari aktivitas mental

mengandaikan bahwa terdapat pengalaman

yang digunakan oleh individu sebagai

siswa yang bersifat lazim atau menjadi

bahan mentah atau dasar bagi proses

kebiasaaan bagi mereka.Pola-pola tindakan

refleksi dan abstraksi. Himpunan skim

dan operasi yang berlaku secara berulang

yang dimiliki oleh seorang individu pada

kali dan relatif tetap dalam setiap situasi

suatu saat tertentu disebut dengan struktur

yang diperhatikan, dapat menjadi dasar

kognitif yang bersifat baik dari sisi

untuk pembentukan model skim yang

kualitatif

dimiliki

(Sutriyono,

proses asimilasi dan akomodasi yang

2012).Berdasarkan latar belakang diatas,

saling melengkapi. Skim terdiri aktivitas

maka

mental yang digunakan oleh individu

oleh

siswa

muncul

bahwa,

pertanyaan

bagaimana

penelitian

siswa

dalam

sebagai

maupun

kuantitatif

melalui

bahan mentah dalam proses

menyelesaikanFPB (Faktor Persekutuan

refleksi dan abstraksi. Piaget Inhelder, dan

Terbesar) serta tujuan dari penelitian ini

Sinchair (1968) menegaskan sebagai skim

adalah untuk mengetahui cara berfikir

adalah alat asimilasi, dan dengan itu

siswa SD Kelas 5 dalam menyelesaikan

merupakan satu generalisas. Oleh karena

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).

itu skim terlibat dalam setiap aktivitas

Operai hitung Faktor persekutuan

kecerdasan. Bagaimanapun setiap skim

terbesar (FPB) telah kita pelajari di kelas

perlu menyesuaikan dirinya dengan situasi

V. Kita juga telah mempelajari cara

yang

menentukan faktorisasi prima dari suatu

mengimplikasikan

bilangan. Kita akan mempelajari lagi FPB

keseimbangan

secara

akomodasi.Skim

lebih

mendalam

dan

tertentu

supaya

penggunaannya
satu

antara

bentuk

asimilasi

matematika

dan
yang

memanfaatkannya dalam menyelesaikan

dipunyai oleh siswa bukan merupakan

beberapa masalah.

sesuatu yang dapat diperhatikan secara
skim

langsung. Skim tersebut hanya wujud

merupakan bahan dasar pengetahuan yang

dalam pikiran siswa. Oleh karena itu

dipunyai oleh seseorang individu (Von

pengkaji

Glaserfeld, 1980; Piaget, 1980; Steffe &

model

Cobb, 1984). Piaget dalam Sutriyono

dipunyai

Menurut

konstruktivisme

yang
bagi
oleh

mencoba

skim
siswa

membangun

matematika
perlu

yang

membuat

andaian bahwa terdapat pengalaman siswa,

Subjek dalam penelitian ini adalah

apakah berbentuk tindakan atau operasi,

siswa kelas 5 SD yang terdiri dari 3 siswa

yang bersifat lazim dan menjadi kebiasaan

yang

bagi siswa tersebut. Pola tindakan dan

perempuan berusia 10-11 tahun dengan

operasi yang berlaku secara berulang kali

berbagai kriteria. Kriteria tersebut adalah

dan konsisten dalam setiap situasi yang

(1) subjek masih terlibat pada masalah

diperhatikan

yang

menjadi

dasar

untuk

diantaranya

sedang

terdapat

diteliti;

(2)

3

siswa

subjek

pembentukan model bagi skim matematika

mempunyai waktu dan kesanggupan untuk

yang dipunyai oleh seorang siswa. Model

dimintai informasi; (3) persetujuan orang

yang dibangun oleh pengkaji hanyalah

tua subjek; (4) kepercayaan terhadap

merupakan tafsiran pengkaji sendiri dan

subjek yang akan memberikan informasi

berbeda dengan realitas matematika yang

secara jelas tentang masalah yang sedang

sebenarnya.

diteliti. Penelitian ini dilakukan di rumah
subjek yang jarak rumah dekat dengan
peneliti, pengambilan data penelitian ini

METODE
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian

dilakukan pada tanggal 18 Februari – 20
Februari 2017.

deskriptif kualitatif yang bentuknya studi

Penelitian ini ditentukan dengan

kasus. Jenis penelitian ini mempunyai

menggunakan teknik pengumpulan data

potensi

dalam

triangulasi/gabungan dari penggabungan 3

pengumpulan informasi berkaitan dengan

teknik yaitu observasi, wawancara klinis,

pengajaran dan pembelajaran (Johson,

dan dokumentasi. 1) Observasi yang

1980) dalam Sutriyono (2012). Penelitian

digunakan adalah partisipan (Sugiyono,

ini bertujuan untuk mengidentifikasi skim

2007: 204), Observasi ini, melibatkan

matematika yang dimiliki oleh siswa, yang

peneliti dengan kegiatan penyelesaian

dalam hal ini adalah penyelesaian FPB.

soal-soal penyelesaian FPB yang diberikan

Penelitian dilakukan secara intensif, setiap

oleh peneliti. Adanya partisipasi ini akan

hal yang ditemukan di lapangan dicatat

diperoleh data yang lebih lengkap, tajam,

secara

analisis

dan sampai mengetahui pada tingkat

reflektif terhadap berbagai data yang

makna dari setiap perilaku yang nampak

ditemukan di lapangan, dan membuat

pada siswa dalam menyelesaikan soal

laporan

FPB; 2) Wawancara klinis dilaksanakan

yang

rinci,

cukup

lalu

penelitian

(Sugiyono, 2010).

unik

dilakukan

secara

mendetail

ketika siswa selesai mengerjakan soal
FPB,

Waktu

yang

digunakandalam

wawancara pada masing-masing siswa

dikenal

berbeda-beda karena hal ini bergantung

Drawing/Verification

pada

kesimpulan

dan

verifikasi,

merumuskan

skim

berdasarkan

hasil

konteks

pengamatn/observasi

yang

berkembang

serta
selama

secara

pasti;

4)

Conclusion

adalah

penarikan
yakni
pola

pembicaraan berlangsung yang tentunya

tingkah laku yang telah dikenal pasti.

pembicaraan masih didalam konteks FPB;

Analisis ini hanya membahas jenis-jenis

3)

skim perkalian bilangan asli yang dimiliki

Proses

observasi

menggunakan

dan

kamera

wawancara

video

sebagai

oleh siswa.

dokumentasinya untuk memantau serta
meneliti segala sesuatu yang terjadi selama

HASIL DAN PEMBAHASAN

pengamatan dan penelitian berlangsung

Berdasarkan hasil pengerjaan dan

sehingga tidak ada satupun percakapan

wawancara

yang terlewatkan dan segala tingkah laku

sebanyak

siswa yang tidak diucapkan dapat diamati

subyek ketika mengerjakan soal FPB

pula.

(Faktor Persekutuan Terbesar) dengan dua

subyek
tiga

skim

dapat

ditemukan

yang

digunakan

Teknik analisis data yang dilakukan

tipe soal. Kedua tipe soal tersebut adalah

dalam penelitian ini yaitu dengan melalui 4

tipe 1 dengan bentuk soal simbolik dan

tahapan

tipe

(Huberman

dalam

Sugiyono,

2

dengan

bentuk

soal

cerita.

2007: 337) yaitu 1) Data Collection yaitu

Berdasarkan

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

wawancara subyek dalam menyelesaikan 2

dari

tipe

subyek

Wawancara
dengan

melalui
yang

rekaman

wawancara.

didokumentasikan
video,

selanjutnya

soal

hasil

FPB

pengerjaan

(Faktor

dan

Persekutuan

Terbesar) diperoleh tiga skim, yaitu: 1)
skim

penggunaan

2)

skim

faktor;

3)

skim

dipindahkan kedalam bentuk tertulis atau

penggunaan

transkripsi; 2) Data Reduction dilakukan

penggunaan faktorisasi prima, berikut ini

dengan merangkum, memilah-milah data

uraian skim penyelesaian FPB.

berdasarkan

kategori

tertentu,

dan

membuang yang tidak perlu. Data yang
dipilih adalah data yang akan digunakan
untuk menjawab masalah penelitian; 3)
Data Display yakni menyajikan data
setelah data reduction. Data disajikan
dalam bentuk uraian singkat, yang berisi
tingkah laku setiap subyek yang telah

pohon

tabel;

Tabel 4.2
Makna yang Dibangun Subyek

No

Makna yang
Dibangun
Sunbyek

persekutuan terbesar (FPB) antara lain
skim penggunaan tabel, skim penggunaan
pohon faktor, dan skim penggunaan

NT

GS

SS

jumlah

faktorisasi prima.
Skim

penyelesaian

FPB

yang

dimiliki siswa yang satu dengan yang
Bentuk Soal Bilangan Bulat
1

2

3

Menggunakan
cara tabel
Menggunakan
cara pohon
faktor
Menggunakan
cara
faktorisasi
prima

lainnya

berbeda.

Berikut







2



soal yang dilakukan oleh setiap siswa.
Tabel 4.3
Penggunaan Skim Tiap Siswa

2

Subjek






Skim yang
Digunakan

3

Bentuk Soal Cerita

1.
2.
3.

2

3

Menggunakan
cara tabel
Menggunakan
cara pohon
faktor
Menggunakan
cara
faktorisasi
prima

adalah

penggunaan skim dalam berbagai konteks

NT

1

ini





2

SS

1.
2.









2



3

Berdasarkan pada penyelesain FPB
dalam bentuk soal simbolik dan soal cerita,

GS

1.

1.
2.

Skim Tabel
Skim
Pohon
Faktor
Skim Faktorisasi
Prima
Skim
Pohon
Faktor
Skim Faktorisasi
Prima
Skim Tabel
Skim Faktorisasi
Prima

Skim Tabel
Skim

penggunaan

tabel

oleh

dari 3 subyek terdapat 3 makna yaitu

subyek dalam berbagai bentuk soal,

menggunakan tabel, menggunakan pohon

seperti soal simbolik atau bilangan

faktor, dan menggunkan faktorisasi prima.

bulat dan soal cerita, pencetus untuk

Pada penyelesaian bentuk soal simbolik

skim

dan soal cerita berdasarkan makna faktor

keyakinan bahwa setiap bilangan itu

persekutuan terbesar yang diberikan oleh

harus berupa bilangan bulat dan dibagi

subyek untuk melakukan operasi FPB

sampai habis. Tindakan operasi untuk

ditemukan

skim ini melibatkan aktifitas membagi

adanya

tiga

skim

faktor

cara

tabel

yaitu

adanya

dengan

bilangan-bilangan

sama satu jadi dibagi sampai
habis
Kamu dapat sepuluh dari
mana?
Dari melingkari faktor prima
yang paling kecil yang bisa
sama-sama dibagi itu dua dan
lima jadi hasilnya dua kali
lima sama dengan sepuluh
Ada cara lain tidak selain cara
ini?
Tidak ada

prima

selanjutnya dicari angka yang sama
terkecil dan pangkat yang terkecil

P

:

S

:

P

:

S

:

kemudian dikalikan.
Berikut

adalah

petikan

wawancara dengan salah satu subyek
yang menggunakan cara tabel.
P : Penelitin
S : Subyek
P : Soal no satu FPB dari
sembilan puluh dan seratus
berapa?
S : Sepuluh
P : Mengerjakan soal itu kamu
menggunakan cara apa?
S : Dengan cara faktor prima
P : Coba jelaskan dengan cara
faktor prima
S : Sembilan puluh sama dengan
dua dikali tiga dikali tiga
dikali lima sama denan dua
dikali tiga pangkat dua dikali
lima, terus seratus sama
dengan dua dikali dua dikali
lima dikali lima sama dengan
dua pangkat dua dikali lima
pangkat lima, terus fpb dari
sembilan puluh dan seratus
sama dengan dua dikali lima
sama dengan sepulu
P : Ada cara lain tidak selain cara
itu?
S : Ada
P : Cara apa?
S : Dengan cara tabel
P : Jelaskan bagaimana kamu
mengerjakan
dengan
menggunakan cara tabel?
S : Membuat garis dulu terus
sembilan puluh dan seratus
dibagi dua hasilnya empat
puluh lima dan lima puluh
terus dibagi lagi dua hasilnya
empat puluh lima dan dua
puluh lima dibagi lagi lima
hasilnya sembilan dan lima
terus dibagi lagi tiga hasilnya
tiga dan lima dibagi tiga lagi
hasilnya satu dan lima terakhir
dibagi lima lagi hasilnya satu

Gambar 1 pada skim tabel

2.

Skim Pohon Faktor
Skim penggunaaan pohon faktor
ini digunakan oleh subyek dalam
menyelesaikan bentuk soal, seperti
soal simbolik atau bilangan bulat dan
soal cerita. Pencetus untuk skim cara
pohon

faktor

ini

yaitu

adanya

pembagian bilangan prima tetapi tidak
dibagi sampai habis. Tindakan operasi
untuk skim ini melibatkan aktifitas
membagi bilangan prima kemudian
dicari angka yang sama kecil dan
pangkat

yang

terkecil

kemudian

dikalikan.
Berikut adalah salah satu petikan
wawancara dengan salah satu subyek
yang menggunakan cara pohon faktor.
P
S

: Peneliti
: Subjek

P
S
P
S
P
S

P
S
P
S
P
S

P
S

: Soal no dua fpb dari tiga puluh enam
dan empat puluh delapan berapa?
: Dua belas
: Kamu dapat jawaban itu mengerjakan
dengan cara apa?
: Faktorisasi prima
: Coba jelaskan dengan cara faktorisasi
prima?
: Tiga puluh enam sama dengan dua kali
dua kali tiga kali tiga sama dengan dua
pangkat dua kali tiga pangkat dua,
empat puluh delapan sama dengan dua
kali dua kali dua kali dua kali tiga sama
dengan dua pangkat empat kali tiga fpb
sama dengan dua pangkat dua kali tiga
sama dengan dua belas
: Ada cara lain tidak selain cara ini?
: Ada
: Apa?
: Pohon faktor
: Sekarang
jelaskan
dengan
menggunakan pohon faktor?
: Tiga puluh enam bagi tiga dua belas,
dua belas bagi dua enam, enam bagi
tiga dua, empat puluh delapan bagi dua
dua dua puluh empat, dua puluh empat
bagi dua dua belas, dua belas bagi dua
enam, enam bagi tiga dua, tiga puluh
enam sama dengan tiga pangkat dua
kali dua pangkat dua empat puluh
delapan sama dengan dua pangkat
empat kali tiga fpb sama dengan dua
pangkat dua kali tiga sama dengan dua
belas
: Ada cara lain lagi?
: Tidak ada

Gambar 2 pada skim pohon faktor

3.

Skim Faktorisasi Prima
Skim penggunaan

faktorisasi

prima ini digunakan oleh subyek
dalam menyelesaikan bentuk soal,

seperti soal simbolik atau bilangan
bulat dan soal cerita. Pencetus untuk
skim cara faktorisasi prima ini yaitu
adanya perkalian-perkalian bilangan
prima. Tindakan operasi untuk skim
ini

melibatkan

aktifitas

perkalian

bilangan prima kemudian dijadikan
menajadi bentuk pangkat selanjutnya
dicari angka yang sama kecil dan
pangkat

yang

terkecil

kemudian

dikalikan.
Berikut adalah salah satu petikan
wawancara dengan salah satu subyek
yang menggunakan cara faktorisasi
prima.
P
S
P

:
:
:

S
P

:
:

S
P

:
:

S

:

Penelitin
Subyek
Soal no dua FPB dari tiga
puluh enam dan empat puluh
delapan berapa?
Dua Belas
Mengerjakan soal itu kamu
menggunakan cara apa?
Dengan cara tabel
Coba jelaskan dengan cara
tabel?
Tiga puluh enam dan empat
puluh delapan dimasukan
kedalam kolom terus tiga
puluh enam dan empat puluh
delapan dibagi dua hasilnya
delapan belas dan dua puluh
empat terus dibagi dua lagi
sembilan dan dua belas dibagi
dua lagi hasilnya sembilan dan
enam dibagi dua lagi hasilnya
tetap sembilan dan enam
dibagi dua hasilnya tiga
kemudian dibagi tiga hasilnya
tiga dan satu dibagi tiga lagi
hasinya satu sama satu jadi
fpb dari tiga puluh enam dan
empat puluh delapan dari dua
pangkat dua dikali tiga sama
dengan dua belas (sambil

P

:

S
P
S
P

:
:
:
:

S

:

P

S
P
S
P

S

:

:
:
:
:

:

P

:

S

:

P
S

:
:

melingkari dan menulis)
Ada cara lain tidak selain cara
itu?
Ada
Cara apa?
Cara pohon faktor
Sekarang
jelaskan
kamu
mengerjakan
dengan
menggunakan pohon faktor?
Tiga puluh enam dibagi dua
delapan belas terus dibagi dua
jadi sembilan terus sembilan
dibagi tiga hasilnya tiga yang
empat puluh delapan dibagi
dua itu dua puluh empat terus
dibagi dua lagi dua belas
dibagi dua lagi enam dibagi
dua lagi tiga terus tiga puluh
enam sama dengan dua
pangkat dua dikali tiga
pangkat dua terus empat puluh
delapan sama dengan dua
pangkat empat dikali tiga
fpbnya empat dikali tiga sama
dengan dua belas
Apakah ada cara lagi selain
menggunakan tabel dan pohon
faktor?
Ada?
Cara apa?
Dengan faktorisasi prima
Jelas
bagaimana
kamu
mengerjakan
dengan
menggunakan cara faktorisasi
prima?
Tiga puluh enam sama dengan
dua dikali dua dikali dua
dikali tiga dikali tiga sama
dengan dua pangkat dua dikali
tiga pangkat dua terus yang
empat puluh delapan sama
dengan dua dikali dua dikali
dua dikali dua dikali tiga sama
dengan dua pangkat empat
dikali tiga
Kamu dapat dua belas dari
mana?
Dari faktor prima yang paling
kecil yaitu dua pangkat dua
sama tiga terus dua pangkat
dua dikali tiga sama dengan
dua belas
Ada cara lain lagi?
Tidak ada

Gambar 3 pada skim faktorisasi
prima

PENUTUP
Hasil penelitian, pembahasan dan
temuan dalam penelitian mengenai skim
penyelesaian FPB ini menunjukkan bahwa
terdapat berbagai macam model dan proses
berfikir siswa yang digunakan dalam
menyelesaikan soal FPB. Hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa yang satu
dengan yang lainnya memiliki model dan
proses

berfikir

yang

berbeda

dalam

menyelesaikan soal yang sama yaitu skim
penyelesaian FPB.
Hasil

penelitian

menunjukkan

terdapat tigas skim yang dimiliki oleh
siswa dalam mengerjakan soal penyelesain
FPB. Ketiga skim tersebut antara lain skim
penggunaan tabel, skim penggunaan pohon
faktor, skim penggunaan faktorisasi prima.
Skim-skim yang telah dikenal tersebut
diatas merupakan sebagian dari skim
penyelesaian FPB (Faktor Persekutuan
Terbesar). Ada kemungkinan skim-skim
lain dapat ditemukan lagi, ini tergantung
pada proses mengenal pasti skim pada
subyek

serta

masalah-masalah

yang

diungkapkan

ketika

wawancara

Tindakan dan operasi: sebuah

berlangsung. Berikut adalah skim-skim

bilangan dituliskan dalam bentuk

penyelesaian FPB.

perkalian dari bilangan-bilangan
prima.

1.

Skim penggunaan tabel

Hasil: menuliskan faktorisasi prima

Pencetus: adanya keyakinan bahwa

dari suatu bilangan dalam bentuk

setiap bilangan bisa membagi bilangan

bilangan berpangkat.

prima.
Tindakan

dan

operasi:

membagi

secara berulang-ulang selama hasil
baginya

dapat

dibagi

lagi

oleh

SARAN
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil kajian ini

bilangan prima.

diperoleh bahwa siswa pada tingkat

Hasil: bilangan dari hasil

pendidikan yang sama tidak selalu

pembagiannya yang sama-sama dibagi

mempunyai skim penyelesaian FPB

dengan bilangan primanya.

yang sama pula. Melihat dari
kenyataan tersebut hendaknya guru

2.

Skim penggunaan pohon faktor

lebih

Pencetus: adanya keyakinan bahwa

terkait dengan pembelajaran serta

faktorisasi dapat ditunjukan dengan

guru juga seharusnya mengajarkan

pohon faktor.

kepada siswanya dengan cara-cara

Tindakan dan operasi: membagi

pengerjaan FPB dengan metode

secara berulang-ulang tetapi hasil

yang lama, dan guru hendaknya

baginya tidak dapat dibagi lagi oleh

bisa mengenal skim-skim yang

bilangan primanya.

dimiliki

Hasil: dengan mengalikan hasil

sehingga dapat memberikan pola

bilangan-bilangan prima yang paling

bimbingan

kecil atau dengan pangkat yang paling

dengan skim yang siswa miliki.

mendalami

setiap

yang

hal-hal

anak

tepat

yang

siswa,

sesuai

kecil.
2. Bagi Siswa
3.

Skim penggunaan faktorisasi prima
Pencetus: menuliskan suatu bilangan
dalam bentuk perkalian dari faktor
bilangan itu sendiri.

Bagi siswa hendaknya bisa
belajar menyelesaikan soal FPB
dalam berbagai bentuk dengan cara
metode

lama.

Melalui

teknik

SekolahDasar .

as

skim-skim yang sebelumnya belum

Universitas Kristen SatyaWacana.

Jakarta:

Departtemen

Pendidikan

2009.

Belajar

dan

Sugiyono,

2007.

Metode

Penelitian

pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Erisa Fidiasari, Fransiska. 2012. Skim

Sugiyono,

2010.

Metode

Penelitian

Perkalian Bilangan Asli. Salatiga:

Pendidikan

FKIP

Kuantitatif, Kualitatif,

Matematika

Universitas

Darhim, 1993. Pendidikan Matematika II.
Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan.
Djamarah,

Psikologi

Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.
Andriana,

Matematika.

Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FPMI
PA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19
6008301986031-

2011.

Madhavi,

(Pendekatan

dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Kristen Satya Wacana.

Jakarta:

dan

Kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA
Annurrahman,

4

Soewito, 1991. Pendidikan Matematika I.

pernah dimiliki.

SUFYANI_PRABAWANTO/Bahan_
Ajar_untuk_Guru_Kelas_6.pdf

2015.

Perpustakaan

Mahir
Nasional:

Yudhistira.

sumber:http://file.upi.edu/Direktori/DUAL
MODES/MODEL_PEMBELAJARAN
_MATEMATIKA/HAKIKAT_MATEM

Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda

ATIKA.pdf
Sutriyono,

Karya.
Sari,

Salatiga:

tersebut siswa dapat mabangun lagi

Novita.

2013.

Skim

PenjumlahBilanganBulatSiswaKel

2012.

Skim

Pengurangan

Bilangan Bulat Siswa SD Kelas 2
& 3. Salatiga: UKSW.