Penelitian Tindakan Kelas (6). doc
MAKALAH
PENDIDIKAN KARAKTER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
yang dibimbing oleh Dr.H.Mundir. M Pd
Oleh :
Kelompok 3
Atiq Khurul Ain
Arfila Maulana Ishak
Hilmi musarrofah
Rufaidah Baiq Rofiqoh
(084 121 363)
(084 121 )
(084 121 350)
(084 121 019)
Kelas O
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN JEMBER
Oktober 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah- Nya dan karena ridho-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah,
“Penelitian Tindakan Kelas” ini.
Dalam Pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi penulis berusaha dengan seluruh kemampuan yang ada pada tim
penyusun agar tugas makalah ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima setiap kritik yang bersifat
membangun, demi perbaikan dan penyempurnaan tugas makalah ini, penulis tidak lupa juga
ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang
telah memberi motivasi kepada tim penyusun untuk lebih maju. Tak lupa juga untuk semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Jember, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keprofesionalan guru dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah
aktual yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Hal ini tentu dapat dilaksanakan bila
guru mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu
caranya dapat dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas akan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi
mulai dari perencanaan, penerapan, penilaian dan evaluasi selama proses belajar
mengajar. Terkait dengan kebutuhan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai
penelitian tindakan kelas (PTK) terutama tujuannya sebagai sumbangan gagasan
alternatif yang dapat diterapkan oleh para guru dalam pengembangan profesinya.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Tujuan PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga?
b. Bagaimana Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui Tujuan PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga
b. Untuk mengetahui Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan PTK Bagi Guru, Siswa dan Lembaga
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk
mencapai kondisi yang lebih baik di lapangan. Walau demikian pelaksanaan
penelitian ini sangat beragam di lapangan. Penelitian ini disebut juga sebagai
penelitian berdasarkan praktik lapangan. Penelitian ini dianggap sebagai jalan untuk
merubah dan memperbaiki keadaan di lapangan menjadi lebih baik.1
Penelitian tindakan ini digunakan oleh para guru sebagai praktisi lapangan didunia pendidikan. Penelitian ini sering digunakan guru untuk memecahkan masalahmasalah sehari-hari yang timbul dalam proses belajar mengajar, masalah-masalah
nyata yang terjadi dikelas
akan menjadi cara untuk meningkatkan proses
pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar para peserta didik.
Menurut tujuan dari penelitian tindakan kelas harus sesuai dan konsisten dengan
permasalahan yang akan diteliti. Perumusan tujuannya haruslah dilakukan dengan
jelas, baik dan terencana. Harus jelas untuk apa dan siapa penelitian ini ditujukan.
Tujuan dari PTK disini berbeda dengan tujuan formal yang artinya, tujuan dari PTK
ini bukan dari apa yang tampak untuk diteliti melainkan proses dan hasil yang ingin
kita capai dalam penelitian tersebut, Misalnya dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam akan diterapkan strategi proses belajar mengajar yang baru salah
satunya dengan meningkatkan pemanfaatan lingkungan sebagai medianya. Dalam hal
ini pengembangan PBM tersebut bukanlah rumusan dari tujuan PTK tetapi hasil yang
akan dicapai yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik lah yang merupakan
tujuan dari penelitian tindakan kelas itu sendiri.2
Dewasa ini perkembangan masyarakat berlangsung dengan cepat, tuntutan akan
pendidikan yang berkualitas pun semakin meningkat oleh karena itu kita sebagai guru
yang dengan kata lain merupakan praktisi lapangan di dunia pendidikan dituntut
dapat lebih cepat untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut dengan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu guru sebagai praktisi lapangan dituntut untuk
terus- menerus mencari dan mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan. Melalui penelitian tindakan kelas, pendidik dapat meningkatkan dan
memperbaiki layananan pendidikan yang dalam hal ini adalah segala yang terjadi
dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan
utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik
dalam menangani proses belajar di dalam kelas. Tujuan itu dapat dicapai dengan
melaukakan tindakan alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Fokus
penelitian ini terdapat pada tindakan yang direncanakan oleh guru, yang selanjutnya
akan diterapkan pada peserta didik, kemudian dievaluasi apakah berhasil atau tidak.3
Segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang karna kegiatan itu bermanfaat.
semakin besar manfaat yang diperoleh dari suatu aktifitas, akan semakin besar pula
motifasi seseorang untuk melakukan kegiatan tersebut.demikian juga hanya dengan
1 Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan.( Jakarta : Kencana Prenada Media
Group,2012) hal : 47-48
2 Daryanto. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitiann Tindakan Sekolah. (Yogyakarta : Gava Media,2011) Hal:
13-14
3 Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) Hal:106107.
pemahaman terhadap manfaat PTK, ia banyak dialkukan orang karena mempunyai
banyak manfaat. dalam bab ini akan dibahas tentang tujuan PTK.
Perkembangan ilmu, teknologi budaya dan masyarakat, akhir-akhir ini berjalan
sangan cepat. percepatan perkembangan itu harus diikuti dengan percepatan layanan
pendidikan. oleh karena itu, guru harus melakukan perbaikan pelayanan pendidikan
agar mutu pendidikannya dapat sesuai dengan perkembangan yang terjadi diluar
sekolah.
PTK merupakan salah satu cara yang stategis bagi guru untuk memperbaiki
layannan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di
kelas dan meningkatan kwalitas program sekolah secara keseluruhan. Mc Niff(1992)
menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan.
kata perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks proses pembelajaran khususnya
dan implementasi program sekolah umumnya. tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan refleksi untuk mendiaknosis keadaan, lalu kemudian mencobakan secara
sistematis
berbagai
tindakan
alternative
dalm
memecahkan
permasalahan
pembelajaran dikelas atau implementasi program sekolah yang tengah dirasakan itu.
Borg(1986) menyebutkan secara ekfisit bahwa tujuan utama dalam PTK
pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi
berbagai permasalahan actual yang dihadapi dikelasnya atau disekolahya sendiri
dengan atau tanpa masukan khusus berupa berbgai program pelatihan yang lebih
eksplisit. dengan kata lain pelaksanaan PTK mewujudkan proses pelatihan dalam
jabatan yang unik karena tiga alasan yaitu:
a. kebutuhan pelaksanaannya tumbuh dari guru sendiri selama proses PTK
berlangsung, bukan karena ditugaskan karena atasan atau karena ada pihak lain
yang kebetulan memiliki hajat untuk menyelenggaraaan penataran.
b. proses pelatihan terjadi dalam sitiasi artifisial
c. apabila diselenggarakan secara benar, kegiatan perbaikan akan diukung oleh
lingkungan.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam konteks
pembelajaran dapat terwujut berkat diadakannya PTK, ada tujuan peserta yang
juga dapat dicapai sekaligus dalam penelitian itu. tujuan penyerta itu adalah
tertumbukannya budaya meneliti dikalangan guru (dan pendidik guru) segingga
sebagaimana diutarakan, pelaksanan proses layanan ahlinya itu disertai
mekanisme koreksi diri ( built-in self- correcting mechanism) yang merupakan
salah satu karakteristik strategis profesionalisme.
Demikian menonjolnya peranan kajian taat kadiah (disciplined inquiry) dalam
pengambilan keputusan profesional sehingga ada ahli pendidikan yang secara
lugas mengatakan bahwa dalam kondisi ideal teaching is research, khususnya
dalam bentuk on-going knowledge self contruction in order to improve practice.
namun dipihak lain sebagaimana telah diisyaratkan, sesuai dengan hakikat PTK
yang sekaligus berarti bahwa peran serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dalam arti umum yang dapat digeneralisasikan, tidak merupakan tujuan utama
penetian tindakan kelas.
Selain itu, tujuan PTK adalah untuk peningkatan dan atau perbaikan praktik
pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. tuntutan masyarakat yang
begitu cepat menyebabkan tuntutan terhadap pelayanan pendidikan yang harus
dilakukan oleh guru juga meningkat. penelitian tindakan merupakan salah satu
cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan
pendidikan guru dalam konteks pembelajaran dikelas.
Jika tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan
profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar, maka tujuan ini dapat
dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan
persoalan pembelajaran dikelas. oleh karena itu fokus PTK adalah terletak pada
tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan
dan dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternative itu dapat digunakan untuk
memecahkan persolan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru.
jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam konteks
pembelajaran dapat terwujud berkat diadakannya PTK, maka ada tujuan peserta
yang dapat dicapai sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. tujuan penyerta yang
dapat dicapai ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses
penelitian tindakan kelas berlangsung. hal ini dapat terjadi karena tujuan utama
PTK adalah perbaikan dan pemningkatan layanan pembelajaran. dan dengan
demikian guru akan banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan
alternative sebagai upaya untuk menimgkatkan layanan pembelajarn dari pada
perolehan
pengetahuan
umum
dalam
bidang
pendidikan
yang
dapat
digeneralisasikan. dengan kata lain, guru akan lebih banyak mendapatkan
pengalaman tentang keterampilan praktik pembelajaran secara reflektif dan
bukannya berujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari PTK yang dilakukan itu.4
Untuk dapat melakukan praktik PTK secara efektif dan tepat guna terlebih
dahulu harus memahami tujuan dan manfaat PTK yang akan melandasi prosedur
PTK selanjutnya. pemahaman tujuan PTK akan mengarahkan guru dan peneliti
dalam pelaksanaannya, serta memotifasi untuk mencari berbagai sumber yang
mengarah kepada pencapaian tujuan tersebut. penelitian pendidikan pada
umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalah mempertimbangkan suatu
prosedur kerja, khususnya pembelajaran, menjain cara kerja dalam pendidikan
yang efektif dan efesien, memperoleh fakta-fakta berbagai masalah pendidikan,
dan menghindarkan situasi yang dapat merusak serta meningkatkan kompetensi
guru dalam mengembangkan pembelajaran. berdasarkan pemahaman tersebut
secara umum PTK bertujuan untuk:
4 sukidin dkk, Menejemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia 2002, hal.36-39
1) memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kwalitas
pembelajaran.
2) meningkatkan layanan dan profesional dalam konteks pembelajaran
khususnya layanan kepada perserta didik sehingga tercipta layanan prima.
3) memberikan kesempatan kepada guru berimprofesasi dalam melakukan
tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan
sasarannya.
4) memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara
bertahab terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannnya, sehingga
tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5) membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, tebuka dan jujur dalam
pembelajaran.
Melalui PTK guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentag
praktik pembelajran secara efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh
ilmu baru dari penelitian tidakan yang dilakukannya.5
Beberapa alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan
penelitian tindakan kelas adalah :
a. Guru adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan
kelas. Paling karab karena gurulah yang setiap hari melaksanakan
proses pembelajaran di kelas.
b. Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri.
c. Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik
karena ketika siswa berinteraksi dengan guru tidak akan sama
dengan ketika siswa berinteraksi dengan personal sekolah lainnya.
d. Temuan-temuan penelitian yang bukan penelitian tindakan kelas
tidak jarang sulit bisa langsung diterapkan untuk proses perbaikan
pembelajaran. Kadang-kadang temuan penelitian itu terlalu teoritik
atau terlalu rumit sehingga guru harus belajar terlebih dahulu atau
dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan dalam proses
pembelajaran di kelas.
e. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat
pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan
penelitian tindakan kelas.
B. Manfaat PTK bagi Guru, Murid dan Lembaga
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian
tindakan kelas itu terkait dengan komponen pembelajaran yang antara lain: (1)
inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat
kelas dan (3) peningkatan profesionalisme guru.
5 mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hal 89-90
Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah dan
meningkatkan gaya pengajaran agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan kelasnya. guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda
dari tahun ketahun. oleh sebab itu jika guru melakukan penelitian tindakan kelas dari
kelasnya sendiri dan kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut maka
secara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran. dengan cara
seperti itu inovasi pembelajaran benar-benar berangkat dari realitas permasalahan
yang dihadapi oleh guru dalam mengajar dikelas. inovasi pembelajaran seperti ini
dengan sendirinya akan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan penataranpenataran untuk tujuan yangseupa. hal ini disebabkan penataran tidak jarang
berangkat dari teori yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan guru secara individual
bagi pemecahan persoalan pembelajarannya.
Sebaliknya penelitian tindakan kelasakan selalu releven dengan kebutuhan guru
untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran. disamping penelitian itu
berangkat dari realitas kegiatan guru, dalam proses penelitian tindakan kelas sangat
terbuka bagi guru untuk merumuskan masalahnya sendiri meneliti sendiri, dan
kemudian mengevaluasi sendiri bagi evektifitas model-model pembelajaran kelasnya.
Dalam aspek pengembangan kurikulum, penelitian tindakan kelas juga dapat
dimanfaatkan secara efektif oleh guru. guru kelas juga harus bertanggung jawab
terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah/ kelas. untuk kepentingan
pengembanga kurikulum pada level kelas, penelitian tindakan kelas akan sangan
bermanfaat jika digunakan sebagai salah satu sumber masukan, hal ini menjadi
demikian karena menurut Elliott (1992), proses reformasi kurikulum secara teoritik
tidak netral. sebaliknya proses itu akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling
berhubungan mengenai hakikat pendidikan kelas dapat membatu guru untuk lebih
dapat memahami hakikat tersebut secara empiric dan bukan hanya sekedar
pemahaman yang bersifat teorotik. selannjutnya penelitian tindakan kelas dilihat dari
aspek profesionalisme guru dalam proses pembelajaran, memiliki manfaat yang
sangat penting. guru yang profesional tentu tidak enggan melakukan perubahanperubahan dalam praktik pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya . penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk
memahami apa yang terjadi dikelas dan kemudian meningkatkannya menuju arah
perbaikan secara profesional.
Dengan tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak bawaan dari
pelaksanaan PTK secara berkesinambungan maka banyak kemanfaatan yang dapat
dipetik secara keseluruhan dapat diberi label inovasi pendidikan karena para guru itu
semakin diperdayakan (empoeered) untuk mengambil berbagai prakarsa malakukan
inovasi hanya mungkin secara sepontan muncul karena sebagai ujung tombak
pelaksanaan lapangan, para guru semakin memiliki kemandirian oleh topang oleh
rasa percaya diri sehingga menjadi cenderung lebih berani mengambil resko dengan
mencoba hal-hal yang baru yang patut diduganya dapat membawa perbaikan. pada
gilirannya rasa percaya diri tersebut tumbuh apabila guru memiliki semakin banyak
pengetahuan yang dibangunnya sendiri dan memiliki teori yang dikembangkannya
berdasarkan pengalaman.
Bentuk lain dari inovasi pendidikan berkenaan dengan pengembangan kurikulum.
dalam hal ini PTK
juga dapat dimanfaaatkan secara efektif oleh guru untuk
keperluan pengembangan kurukulum dalam arti luas. dengan kata lain. sebagai
pengajar guru juga harus bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum pada
tingkat kelas dan mungkin juga pada tingkat sekolah. untuk kepentingan
pengembangan pada tingkat kelas PTK akan sangan bermanfaat jika digunakan
sebagai salah satu sumber masukan. sebagai dikemukankan Elliot (1992) proses
reformasi kurikulum secara teoritik tidak bersifat netral sebaiknya, proses itu akan
dopengaruhi gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan
pengetahuan, dan pengajaran yang dihayati dilapangan. PTK dapat membantu guru
untuk lebih dapat memahami hakikat pendidikan tersebut secara empiric
(empirically-based) dan bukan hanya sekedar bersumber dari pemahaman yang
bersifat teoritik.6
Banyak manfaat yang dapat diraih olehn guru dengan melaksanakan PTK.
Kemanfaatan yang terkait dengan pembelajaran antara lain mencakup hal- hal
berikut.7
1. Inovasi. Dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, mengembangkan, dan
meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan melaksanakan model
pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan kelas dan jaman.
2. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah PTK dapat dimanfaatkan secara
efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum. Hasil- hasil PTK akan sangat
bermanfaat jika digunakan sebagai sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum
baik di tingkat kelas maupun sekolah.
3. Peningkatan profesionalisme guru. Keterlibatan guru dalam PTK akan dapat
meningkatkan profesionalisme guru untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat
kelas maupun sekolah.
4. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran. Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses
pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK
mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas. Dengan adanya pelaksanaan PTK, keslaahan dab kesulitan dalam proses
pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain- lain) akan dnegan cepat dapat
6 sukidin dkk, Menejemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia 2002, hal 40-43
7 Ekawarna.Penelitian Tindakan Kelas,( Jakarta selatan: Referensi, 2013) Hal: 14-16.
dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dna kesulitan teersebut tidak akan
berlarut- larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran
akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa yang diharapkan akan
meningkat. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan
perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki
kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
5. Manfaat bagi sekolah. Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka sekolah
tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang antara berkembangnnya suatu
sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan berkembang, jika
gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangka diri. Kaitannya dengan PTK,
jika sekoalh yang para gurunya memiliki ketrampialn dalam melaksanakan PTK tentu
saja sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas
pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
6. Manfaat PTK bagi guru antara lain:
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian
yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan
ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah melakukan suatu yang
bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya
secara professional, karena guru mampu merefleksi diri, dan mampu memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya sebagai praktisi
yang sudah merasa puas terhadapa apa yang dikerjakan selama ini, namun juga
sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan- perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
c. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan
untuk
berperan
aktif
dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi
penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai
perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan
teori- teori dan praktik- praktik pembelajaran.
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu refleksi diri,
melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di dalam kelas, tentu
saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan tantangan pembelajaran dan
pendidikan masa depan, dan mengembangkan alternative pemecahan masalah/
kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah
guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.
e. Dengan PTK, asal memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Permennegpan
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, guru dapat memperoleh angka
kredit sebanyak 4 angka kredit dari publikasi ilmiah atas hasil penelitian sebagai
bagian dari kegiatan Pengembanganb Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Angka
kredit tersebut bermanfaat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat pada setiap
pada setiap pangkat/ jabatan guru. Mulai 01 januari 2013 seorang Guru Muda
golongan III/d yang akan naik jabatan Guru Madya golongan IV/a, Jumlah Angka
Kredit dari Sub Unsur Publikasi Ilmiah dan/ atau Karya Inovatif adalah 8 (delapan),
dimana Macam Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Wajib Ada Minimal terdapat 1
(satu) laporan hasil penelitian yang sudah diseminarkan di sekolah/ madrasahnya dan
tersimpan di perpustakaan sekolah/ madrasah yang bersangkutan.
KESIMPULAN
A. Tujuan utama untuk:
1. Meningkatkan tahap awal, proses dan hasil dari kegiatan proses belajar mengajar
oleh guru yang professional
2. Memecahkan masalah-masalah aktual yang terjadi dalam PBM
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4. Meningkatkan keprofesioanalan guru.
5. Meningkatkan pelayanan disekolah dan masyarakat
B. Manfaat PTK
1. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang
dialkukan senantiasa tampak baru dikalangan peserta didik.
2. Merupakan upaya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sesuai dengan karateristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya peneletian yang dilakukannya,
sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode
maupun isi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitiann Tindakan Sekolah. Yogyakarta :
Gava Media
Djunaidi, Ghony. M, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Pers.
Ekawarna.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group).
Sukidin dkk, 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia.
Mulyasa, 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PENDIDIKAN KARAKTER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
yang dibimbing oleh Dr.H.Mundir. M Pd
Oleh :
Kelompok 3
Atiq Khurul Ain
Arfila Maulana Ishak
Hilmi musarrofah
Rufaidah Baiq Rofiqoh
(084 121 363)
(084 121 )
(084 121 350)
(084 121 019)
Kelas O
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN JEMBER
Oktober 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah- Nya dan karena ridho-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah,
“Penelitian Tindakan Kelas” ini.
Dalam Pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi penulis berusaha dengan seluruh kemampuan yang ada pada tim
penyusun agar tugas makalah ini dapat memenuhi apa yang diharapkan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima setiap kritik yang bersifat
membangun, demi perbaikan dan penyempurnaan tugas makalah ini, penulis tidak lupa juga
ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang
telah memberi motivasi kepada tim penyusun untuk lebih maju. Tak lupa juga untuk semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Jember, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keprofesionalan guru dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah
aktual yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Hal ini tentu dapat dilaksanakan bila
guru mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu
caranya dapat dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas akan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi
mulai dari perencanaan, penerapan, penilaian dan evaluasi selama proses belajar
mengajar. Terkait dengan kebutuhan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai
penelitian tindakan kelas (PTK) terutama tujuannya sebagai sumbangan gagasan
alternatif yang dapat diterapkan oleh para guru dalam pengembangan profesinya.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Tujuan PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga?
b. Bagaimana Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui Tujuan PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga
b. Untuk mengetahui Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Lembaga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan PTK Bagi Guru, Siswa dan Lembaga
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk
mencapai kondisi yang lebih baik di lapangan. Walau demikian pelaksanaan
penelitian ini sangat beragam di lapangan. Penelitian ini disebut juga sebagai
penelitian berdasarkan praktik lapangan. Penelitian ini dianggap sebagai jalan untuk
merubah dan memperbaiki keadaan di lapangan menjadi lebih baik.1
Penelitian tindakan ini digunakan oleh para guru sebagai praktisi lapangan didunia pendidikan. Penelitian ini sering digunakan guru untuk memecahkan masalahmasalah sehari-hari yang timbul dalam proses belajar mengajar, masalah-masalah
nyata yang terjadi dikelas
akan menjadi cara untuk meningkatkan proses
pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar para peserta didik.
Menurut tujuan dari penelitian tindakan kelas harus sesuai dan konsisten dengan
permasalahan yang akan diteliti. Perumusan tujuannya haruslah dilakukan dengan
jelas, baik dan terencana. Harus jelas untuk apa dan siapa penelitian ini ditujukan.
Tujuan dari PTK disini berbeda dengan tujuan formal yang artinya, tujuan dari PTK
ini bukan dari apa yang tampak untuk diteliti melainkan proses dan hasil yang ingin
kita capai dalam penelitian tersebut, Misalnya dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam akan diterapkan strategi proses belajar mengajar yang baru salah
satunya dengan meningkatkan pemanfaatan lingkungan sebagai medianya. Dalam hal
ini pengembangan PBM tersebut bukanlah rumusan dari tujuan PTK tetapi hasil yang
akan dicapai yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik lah yang merupakan
tujuan dari penelitian tindakan kelas itu sendiri.2
Dewasa ini perkembangan masyarakat berlangsung dengan cepat, tuntutan akan
pendidikan yang berkualitas pun semakin meningkat oleh karena itu kita sebagai guru
yang dengan kata lain merupakan praktisi lapangan di dunia pendidikan dituntut
dapat lebih cepat untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut dengan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki. Oleh karena itu guru sebagai praktisi lapangan dituntut untuk
terus- menerus mencari dan mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan. Melalui penelitian tindakan kelas, pendidik dapat meningkatkan dan
memperbaiki layananan pendidikan yang dalam hal ini adalah segala yang terjadi
dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan
utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik
dalam menangani proses belajar di dalam kelas. Tujuan itu dapat dicapai dengan
melaukakan tindakan alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Fokus
penelitian ini terdapat pada tindakan yang direncanakan oleh guru, yang selanjutnya
akan diterapkan pada peserta didik, kemudian dievaluasi apakah berhasil atau tidak.3
Segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang karna kegiatan itu bermanfaat.
semakin besar manfaat yang diperoleh dari suatu aktifitas, akan semakin besar pula
motifasi seseorang untuk melakukan kegiatan tersebut.demikian juga hanya dengan
1 Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan.( Jakarta : Kencana Prenada Media
Group,2012) hal : 47-48
2 Daryanto. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitiann Tindakan Sekolah. (Yogyakarta : Gava Media,2011) Hal:
13-14
3 Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) Hal:106107.
pemahaman terhadap manfaat PTK, ia banyak dialkukan orang karena mempunyai
banyak manfaat. dalam bab ini akan dibahas tentang tujuan PTK.
Perkembangan ilmu, teknologi budaya dan masyarakat, akhir-akhir ini berjalan
sangan cepat. percepatan perkembangan itu harus diikuti dengan percepatan layanan
pendidikan. oleh karena itu, guru harus melakukan perbaikan pelayanan pendidikan
agar mutu pendidikannya dapat sesuai dengan perkembangan yang terjadi diluar
sekolah.
PTK merupakan salah satu cara yang stategis bagi guru untuk memperbaiki
layannan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di
kelas dan meningkatan kwalitas program sekolah secara keseluruhan. Mc Niff(1992)
menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan.
kata perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks proses pembelajaran khususnya
dan implementasi program sekolah umumnya. tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan refleksi untuk mendiaknosis keadaan, lalu kemudian mencobakan secara
sistematis
berbagai
tindakan
alternative
dalm
memecahkan
permasalahan
pembelajaran dikelas atau implementasi program sekolah yang tengah dirasakan itu.
Borg(1986) menyebutkan secara ekfisit bahwa tujuan utama dalam PTK
pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi
berbagai permasalahan actual yang dihadapi dikelasnya atau disekolahya sendiri
dengan atau tanpa masukan khusus berupa berbgai program pelatihan yang lebih
eksplisit. dengan kata lain pelaksanaan PTK mewujudkan proses pelatihan dalam
jabatan yang unik karena tiga alasan yaitu:
a. kebutuhan pelaksanaannya tumbuh dari guru sendiri selama proses PTK
berlangsung, bukan karena ditugaskan karena atasan atau karena ada pihak lain
yang kebetulan memiliki hajat untuk menyelenggaraaan penataran.
b. proses pelatihan terjadi dalam sitiasi artifisial
c. apabila diselenggarakan secara benar, kegiatan perbaikan akan diukung oleh
lingkungan.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam konteks
pembelajaran dapat terwujut berkat diadakannya PTK, ada tujuan peserta yang
juga dapat dicapai sekaligus dalam penelitian itu. tujuan penyerta itu adalah
tertumbukannya budaya meneliti dikalangan guru (dan pendidik guru) segingga
sebagaimana diutarakan, pelaksanan proses layanan ahlinya itu disertai
mekanisme koreksi diri ( built-in self- correcting mechanism) yang merupakan
salah satu karakteristik strategis profesionalisme.
Demikian menonjolnya peranan kajian taat kadiah (disciplined inquiry) dalam
pengambilan keputusan profesional sehingga ada ahli pendidikan yang secara
lugas mengatakan bahwa dalam kondisi ideal teaching is research, khususnya
dalam bentuk on-going knowledge self contruction in order to improve practice.
namun dipihak lain sebagaimana telah diisyaratkan, sesuai dengan hakikat PTK
yang sekaligus berarti bahwa peran serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dalam arti umum yang dapat digeneralisasikan, tidak merupakan tujuan utama
penetian tindakan kelas.
Selain itu, tujuan PTK adalah untuk peningkatan dan atau perbaikan praktik
pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. tuntutan masyarakat yang
begitu cepat menyebabkan tuntutan terhadap pelayanan pendidikan yang harus
dilakukan oleh guru juga meningkat. penelitian tindakan merupakan salah satu
cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan
pendidikan guru dalam konteks pembelajaran dikelas.
Jika tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan
profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar, maka tujuan ini dapat
dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternative dalam memecahkan
persoalan pembelajaran dikelas. oleh karena itu fokus PTK adalah terletak pada
tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan
dan dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternative itu dapat digunakan untuk
memecahkan persolan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru.
jika perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam konteks
pembelajaran dapat terwujud berkat diadakannya PTK, maka ada tujuan peserta
yang dapat dicapai sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. tujuan penyerta yang
dapat dicapai ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses
penelitian tindakan kelas berlangsung. hal ini dapat terjadi karena tujuan utama
PTK adalah perbaikan dan pemningkatan layanan pembelajaran. dan dengan
demikian guru akan banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan
alternative sebagai upaya untuk menimgkatkan layanan pembelajarn dari pada
perolehan
pengetahuan
umum
dalam
bidang
pendidikan
yang
dapat
digeneralisasikan. dengan kata lain, guru akan lebih banyak mendapatkan
pengalaman tentang keterampilan praktik pembelajaran secara reflektif dan
bukannya berujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari PTK yang dilakukan itu.4
Untuk dapat melakukan praktik PTK secara efektif dan tepat guna terlebih
dahulu harus memahami tujuan dan manfaat PTK yang akan melandasi prosedur
PTK selanjutnya. pemahaman tujuan PTK akan mengarahkan guru dan peneliti
dalam pelaksanaannya, serta memotifasi untuk mencari berbagai sumber yang
mengarah kepada pencapaian tujuan tersebut. penelitian pendidikan pada
umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalah mempertimbangkan suatu
prosedur kerja, khususnya pembelajaran, menjain cara kerja dalam pendidikan
yang efektif dan efesien, memperoleh fakta-fakta berbagai masalah pendidikan,
dan menghindarkan situasi yang dapat merusak serta meningkatkan kompetensi
guru dalam mengembangkan pembelajaran. berdasarkan pemahaman tersebut
secara umum PTK bertujuan untuk:
4 sukidin dkk, Menejemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia 2002, hal.36-39
1) memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kwalitas
pembelajaran.
2) meningkatkan layanan dan profesional dalam konteks pembelajaran
khususnya layanan kepada perserta didik sehingga tercipta layanan prima.
3) memberikan kesempatan kepada guru berimprofesasi dalam melakukan
tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan
sasarannya.
4) memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara
bertahab terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannnya, sehingga
tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5) membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, tebuka dan jujur dalam
pembelajaran.
Melalui PTK guru akan lebih banyak memperoleh pengalaman tentag
praktik pembelajran secara efektif, dan bukan ditujukan untuk memperoleh
ilmu baru dari penelitian tidakan yang dilakukannya.5
Beberapa alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan
penelitian tindakan kelas adalah :
a. Guru adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan
kelas. Paling karab karena gurulah yang setiap hari melaksanakan
proses pembelajaran di kelas.
b. Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri.
c. Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik
karena ketika siswa berinteraksi dengan guru tidak akan sama
dengan ketika siswa berinteraksi dengan personal sekolah lainnya.
d. Temuan-temuan penelitian yang bukan penelitian tindakan kelas
tidak jarang sulit bisa langsung diterapkan untuk proses perbaikan
pembelajaran. Kadang-kadang temuan penelitian itu terlalu teoritik
atau terlalu rumit sehingga guru harus belajar terlebih dahulu atau
dilatih terlebih dahulu untuk bisa menerapkan dalam proses
pembelajaran di kelas.
e. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat
pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan
penelitian tindakan kelas.
B. Manfaat PTK bagi Guru, Murid dan Lembaga
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu melaksanakan penelitian
tindakan kelas itu terkait dengan komponen pembelajaran yang antara lain: (1)
inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat
kelas dan (3) peningkatan profesionalisme guru.
5 mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hal 89-90
Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah dan
meningkatkan gaya pengajaran agar ia mampu melahirkan model pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan kelasnya. guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda
dari tahun ketahun. oleh sebab itu jika guru melakukan penelitian tindakan kelas dari
kelasnya sendiri dan kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut maka
secara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran. dengan cara
seperti itu inovasi pembelajaran benar-benar berangkat dari realitas permasalahan
yang dihadapi oleh guru dalam mengajar dikelas. inovasi pembelajaran seperti ini
dengan sendirinya akan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan penataranpenataran untuk tujuan yangseupa. hal ini disebabkan penataran tidak jarang
berangkat dari teori yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan guru secara individual
bagi pemecahan persoalan pembelajarannya.
Sebaliknya penelitian tindakan kelasakan selalu releven dengan kebutuhan guru
untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran. disamping penelitian itu
berangkat dari realitas kegiatan guru, dalam proses penelitian tindakan kelas sangat
terbuka bagi guru untuk merumuskan masalahnya sendiri meneliti sendiri, dan
kemudian mengevaluasi sendiri bagi evektifitas model-model pembelajaran kelasnya.
Dalam aspek pengembangan kurikulum, penelitian tindakan kelas juga dapat
dimanfaatkan secara efektif oleh guru. guru kelas juga harus bertanggung jawab
terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah/ kelas. untuk kepentingan
pengembanga kurikulum pada level kelas, penelitian tindakan kelas akan sangan
bermanfaat jika digunakan sebagai salah satu sumber masukan, hal ini menjadi
demikian karena menurut Elliott (1992), proses reformasi kurikulum secara teoritik
tidak netral. sebaliknya proses itu akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling
berhubungan mengenai hakikat pendidikan kelas dapat membatu guru untuk lebih
dapat memahami hakikat tersebut secara empiric dan bukan hanya sekedar
pemahaman yang bersifat teorotik. selannjutnya penelitian tindakan kelas dilihat dari
aspek profesionalisme guru dalam proses pembelajaran, memiliki manfaat yang
sangat penting. guru yang profesional tentu tidak enggan melakukan perubahanperubahan dalam praktik pembelajarannya sesuai dengan kondisi kelasnya . penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk
memahami apa yang terjadi dikelas dan kemudian meningkatkannya menuju arah
perbaikan secara profesional.
Dengan tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak bawaan dari
pelaksanaan PTK secara berkesinambungan maka banyak kemanfaatan yang dapat
dipetik secara keseluruhan dapat diberi label inovasi pendidikan karena para guru itu
semakin diperdayakan (empoeered) untuk mengambil berbagai prakarsa malakukan
inovasi hanya mungkin secara sepontan muncul karena sebagai ujung tombak
pelaksanaan lapangan, para guru semakin memiliki kemandirian oleh topang oleh
rasa percaya diri sehingga menjadi cenderung lebih berani mengambil resko dengan
mencoba hal-hal yang baru yang patut diduganya dapat membawa perbaikan. pada
gilirannya rasa percaya diri tersebut tumbuh apabila guru memiliki semakin banyak
pengetahuan yang dibangunnya sendiri dan memiliki teori yang dikembangkannya
berdasarkan pengalaman.
Bentuk lain dari inovasi pendidikan berkenaan dengan pengembangan kurikulum.
dalam hal ini PTK
juga dapat dimanfaaatkan secara efektif oleh guru untuk
keperluan pengembangan kurukulum dalam arti luas. dengan kata lain. sebagai
pengajar guru juga harus bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum pada
tingkat kelas dan mungkin juga pada tingkat sekolah. untuk kepentingan
pengembangan pada tingkat kelas PTK akan sangan bermanfaat jika digunakan
sebagai salah satu sumber masukan. sebagai dikemukankan Elliot (1992) proses
reformasi kurikulum secara teoritik tidak bersifat netral sebaiknya, proses itu akan
dopengaruhi gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan
pengetahuan, dan pengajaran yang dihayati dilapangan. PTK dapat membantu guru
untuk lebih dapat memahami hakikat pendidikan tersebut secara empiric
(empirically-based) dan bukan hanya sekedar bersumber dari pemahaman yang
bersifat teoritik.6
Banyak manfaat yang dapat diraih olehn guru dengan melaksanakan PTK.
Kemanfaatan yang terkait dengan pembelajaran antara lain mencakup hal- hal
berikut.7
1. Inovasi. Dalam hal ini guru perlu selalu mencoba, mengubah, mengembangkan, dan
meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu merencanakan dan melaksanakan model
pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan kelas dan jaman.
2. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah PTK dapat dimanfaatkan secara
efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum. Hasil- hasil PTK akan sangat
bermanfaat jika digunakan sebagai sumber masukan untuk mengembangkan kurikulum
baik di tingkat kelas maupun sekolah.
3. Peningkatan profesionalisme guru. Keterlibatan guru dalam PTK akan dapat
meningkatkan profesionalisme guru untuk mengembangkan kurikulum baik di tingkat
kelas maupun sekolah.
4. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran. Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses
pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK
mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas. Dengan adanya pelaksanaan PTK, keslaahan dab kesulitan dalam proses
pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain- lain) akan dnegan cepat dapat
6 sukidin dkk, Menejemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia 2002, hal 40-43
7 Ekawarna.Penelitian Tindakan Kelas,( Jakarta selatan: Referensi, 2013) Hal: 14-16.
dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dna kesulitan teersebut tidak akan
berlarut- larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran
akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa yang diharapkan akan
meningkat. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan
perbaikan hasil belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki
kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
5. Manfaat bagi sekolah. Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka sekolah
tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang antara berkembangnnya suatu
sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru. Sekolah tidak akan berkembang, jika
gurunya tidak memiliki kemampuan untuk mengembangka diri. Kaitannya dengan PTK,
jika sekoalh yang para gurunya memiliki ketrampialn dalam melaksanakan PTK tentu
saja sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas
pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
6. Manfaat PTK bagi guru antara lain:
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian
yang mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan
ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah melakukan suatu yang
bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dikelolanya.
b. Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya
secara professional, karena guru mampu merefleksi diri, dan mampu memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya sebagai praktisi
yang sudah merasa puas terhadapa apa yang dikerjakan selama ini, namun juga
sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin melakukan perbaikan- perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
c. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan
untuk
berperan
aktif
dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi
penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai
perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan
teori- teori dan praktik- praktik pembelajaran.
d. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu refleksi diri,
melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di dalam kelas, tentu
saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan tantangan pembelajaran dan
pendidikan masa depan, dan mengembangkan alternative pemecahan masalah/
kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah
guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.
e. Dengan PTK, asal memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Permennegpan
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, guru dapat memperoleh angka
kredit sebanyak 4 angka kredit dari publikasi ilmiah atas hasil penelitian sebagai
bagian dari kegiatan Pengembanganb Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Angka
kredit tersebut bermanfaat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat pada setiap
pada setiap pangkat/ jabatan guru. Mulai 01 januari 2013 seorang Guru Muda
golongan III/d yang akan naik jabatan Guru Madya golongan IV/a, Jumlah Angka
Kredit dari Sub Unsur Publikasi Ilmiah dan/ atau Karya Inovatif adalah 8 (delapan),
dimana Macam Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Wajib Ada Minimal terdapat 1
(satu) laporan hasil penelitian yang sudah diseminarkan di sekolah/ madrasahnya dan
tersimpan di perpustakaan sekolah/ madrasah yang bersangkutan.
KESIMPULAN
A. Tujuan utama untuk:
1. Meningkatkan tahap awal, proses dan hasil dari kegiatan proses belajar mengajar
oleh guru yang professional
2. Memecahkan masalah-masalah aktual yang terjadi dalam PBM
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4. Meningkatkan keprofesioanalan guru.
5. Meningkatkan pelayanan disekolah dan masyarakat
B. Manfaat PTK
1. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang
dialkukan senantiasa tampak baru dikalangan peserta didik.
2. Merupakan upaya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sesuai dengan karateristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya peneletian yang dilakukannya,
sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode
maupun isi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitiann Tindakan Sekolah. Yogyakarta :
Gava Media
Djunaidi, Ghony. M, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Pers.
Ekawarna.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group).
Sukidin dkk, 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas : Insan Cendekia.
Mulyasa, 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas Bandung: PT Remaja Rosdakarya.