Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

BAB II
GAMBARAN UMUM DESA PERKEBUNAN RAMUNIA

2.1. Sekilas Tentang Desa Perkebunan Ramunia
Desa perkebunan Ramunia merupakan salah satu desa yang terletak di
kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.
Kecamatan Pantai Labu adalah sebuah kecamatan yang berada di pesisir timur
Kabupaten Deli Serdang sehingga kecamatan ini mempunyai wilayah laut dan
sebagian masyarakat di kecamatan Pantai Labu hidup dari hasil laut. Walaupun
Desa Perkebunan Ramunia berada di Kecamatan Pantai Labu, desa ini tidak
langsung berbatasan dengan laut. Desa ini merupakan desa pembuka Kecamatan
Pantai Labu dan berada di pinggir jalur lalu lintas yang menghubungkan Lubuk
Pakam ke Pantai Labu.
Akses menuju desa ini adalah melalui Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten
Deli Serdang. Tepat di simpang Timbangan Lubuk Pakam, langsung ke arah kiri
apabila berangkat dari Kota Medan. Jarak Medan-Lubuk Pakam adalah sekitar 30
Km, sedangkan jarak Lubuk Pakam-Pantai Labu sekitar 15 Km. Dari Medan,
butuh perjalanan lebih kurang 30-40 menit untuk sampai ke Lubuk Pakam dan
sekitar 20 menit untuk sampai Desa Perkebunan Ramunia. Awal masuk dari
simpang timbangan, maka akan menjumpai sebuah galon minyak, galon tersebut
berada di persimpangan jalan, dari persimpangan tersebut untuk menuju lokasi

desa harus berbelok ke arah kanan. Selanjutnya hanya tinggal mengikuti jalan
besar saja. Terdapat persimpangan lagi tepat di kecamatan beringin, dari sini maka

28
Universitas Sumatera Utara

jalan yang digunakan adalah ke arah kanan. Mulai dari tempat inilah jalan yang
dilalui berdampingan dengan areal persawahan. Sebelumnya tidak ada ditemukan
areal ini saat dari Pakam sampai Kecamatan Beringin. Awal masuk kecamatan
Pantai Labu ditandai dengan tanaman padi yang indah untuk dipandang mata.
Desa ini merupakan desa yang tidak sulit dijangkau dengan transportasi
umum. Hal ini dikarenakan desa ini berada di jalur lintas Lubuk Pakam-Pantai
Labu dan terdapat angkutan umum jurusan Medan Pantai Labu melewati desa ini.
lebih tepatnya lagi, angkutan umum ini bergerak dari Tanjung Anom melewati
pasar Melati, simpang Pos, Amplas, Lubuk Pakam, dan Pantai Labu. Sedangkan
jika bergerak dari Simpang Pos Padang Bulan, maka hanya tinggal menunggu
angkot berwarna kuning benomor 03.
Desa ini memiliki jumlah penduduk sebesar 2108 jiwa, dimana laki-laki
1063 jiwa dan perempuan 1045 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut terdapat
penduduk yang beragama Islam sebesar 90 % dan Kristen sebesar 10 %. Hal

tersebut menunjukkan bahwa agama Islam merupakan agama mayoritas pada
masyarakat di desa Perkebunan Ramunia. Selain itu, suku Jawa merupakan
mayoritas yaitu sekitar 85 % diantara suku-suku lain seperti Batak Toba 10%, dan
Karo 5 %. Dari segi pekerjaan , Petani dan Buruh Tani merupakan pekerjaan
yang sangat dominan di desa ini yaitu mencapai 75 %, kemudian terdapat
masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan sebesar 15 % dan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) sebesar 10 %.
Desa ini dinamakan Desa perkebunan Ramunia karena desa ini merupakan
desa peninggalan zaman Belanda. Dulunya, sebagian besar dari wilayah desa ini

29
Universitas Sumatera Utara

adalah desa perkebunan yang dibangun oleh Belanda. Perkebunan Ramunia
merupakan perkebunan yang didirikan sejak Zaman penjajahan Belanda.
Perkebunan ini berdiri sekitar tahun 1890-an. Belanda mengambil tenaga kerja
atau buruh dari Pulau Jawa, maka didirikanlah pondok-pondok untuk tempat
tinggal pekerja dari Pulau Jawa tersebut. Pekerja dari Jawa atau sering disebut
dengan buruh kontrak tinggal menetap di pondok-pondok tersebut.
2.2. Sejarah Desa Perkebunan Ramunia

Desa Perkebunan Ramunia merupakan Desa bekas tanah perkebunan
Belanda. Lahan di Desa ini merupakan lahan perkebunan peninggalan Belanda
yang bernama perkebunan Senembah Maatschappij. Pada sekitar tahun 1880-an,
dibuka perkebunan di Sumatera Timuryang salah satunya adalah perkebunan
Ramunia. Selama masa menguasai perkebunan, Perusahaan mendirikan
perumahan buruh kontrak yang dibawa dari Pulau Jawa untuk bekerja di
perkebunan.
Desa Perkebunan Ramunia adalah nama suatu wilayah di kecamatan Pantai
Labu Kabupaten Deli Serdang. Menurut beberapa tokoh masyarakat desa
perkebunan Ramunia dikenal karena keberadaan sebuah perkebunan kelapa
dengan sungai-sungai kecil di bawahnya. Pada musim hujan, tanah di wilayah
perkebunan ini dapat dengan cepat meresapkan air hujan yang menggenangi
wilayah tersebut. Menurut informasi masyarakat, wilayah perkebunan ini dijaga
oleh Mbah Jenggot yang dkeramatkan. Oleh sebagian orang, kepercayaan
terhadap Mbah Jenggot ini digunakan untuk keperluan ritual tertentu misalnya
meminta petunjuk tentang siapa yang bakal menjadi Kepala Desa, untuk

30
Universitas Sumatera Utara


pengobatan ataupun nomor undian berhadiah. Wilayah tersebut lambat laun
menjadi sebuah desa yang pada saat sekarang ini bernama desa perkebunan
Ramunia. Desa ini mulai terbentuk pada tahun 1940 melalui program pemerintah
yang pada saat itu berjumlah 100 kepala keluarga dan dipimpin oleh seorang
kepala kampong yang bernama Maertodinomo pada tahun 1955. Sejak tahun
1955, pengelolaan desa diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi Sumatera
Utara dan selanjutnya dilakukan pemilihan kepala desa yang pertama. Kepala
Desa terpilih adalah bapak Marto Dinomo.
Lahan yang digunakan untuk lokasi desa Perkebunan Ramunia berasal dari
penyerahan Belanda pada masa pemerintahan Kepala Desa pertama. Menurut
warga, dulunya perkebunan Ramunia tidak disebut sebagai desa pada Zaman
Penjajahan saat Ketika perusahaan Senembah Maschapajj menguasai perkebunan.
Dulunya tempat tinggal masyarakat hanya disebut kampong dimana terdapat
pondok-pondok yang ditempati buruh.
Kegiatan desa Perkebunan Ramunia banyak digunakan untuk menata
kelembagaan

kelompok-kelompok

masyarakat


walaupun

masih

bersifat

sederhana., mulai dari pembagian regu yang nantinya berkembang menjadi dusun
dan penataan kelompok-kelompok pertanian yang ada. Pada saat itu, kegiatan
kelompok banyak bekerja pada sektor (pertanian, perkebunan), dan masyarakat
sebagai kuli di perkebunan kelapa. Kemudian lama-kelamaan semakin banyaknya
pendatang dari desa lain yang membawa ternaknya ke perkebunan Ramunia.

31
Universitas Sumatera Utara

2. 3 Wilayah Desa
Desa perkebunan Ramunia memiliki luas 968 hektar dimana 30% dari lahan
tersebut berupa daratan, dan 70% adalah lahan persawahan irigasi dan tadah
hujan. Desa ini yang dibagi menjadi 6 dusun yaitu dusun Anggrek Baru, dusun

Mawar Baru, dusun Kantil, dusun Kenanga, dusun Melati dan dusun Teratai. Di
Desa ini, masyarakat melakukan berbagai aktivitas pertanian, perindustrian,
perdagangan dan berbagai aktivitas lainnya. Tetapi dari berbagai aktivitas tersebut
yang lebih dominan adalah aktivitas pertanian. lahan pertanian di desa ini
mencapai 400 hektar. Dari luasnya lahan pertanian di desa ini, sebagian besar
adalah lahan pertanian milik TNI angkatan darat seluas 106 hektar yang ditanami
padi, sedangkan lebih kurang 300 hektar adalah lahan masyarakat.
Sebagian lahan Desa Perkebunan Ramunia merupakan area sarana-sarana
umum seperti kebanyakan desa-desa lainnya. Sarana-sarana umum tersebut terdiri
dari Kantor Kepala Desa, Mesjid, Madrasah, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),
dan Lapangan Bola Kaki. Sarana-sarana umum yang terdapat di dusun ini
merupakan fasilitas yang digunakan masyarakat. Aktivitas tersebut berbeda-beda
untuk setiap tempat dan sesuai fungsi dari tempat-tempat tersebut.
Lahan pertanian di desa perkebunan Ramunia merupakan areal persawahan.
Persawahan di desa ini merupakan persawahan milik masyarakat setempat,
termasuk di Dusun Anggrek Baru. Padahal,

menurut seorang informan,

Persawahan ini dulunya adalah perkebunan kelapa dan masyarakat dusun

Anggrek Baru sendiri merupakan pekerja atau buruh. tetapi hal ini berubah seusai
perjuangan lahan yang dilakukan oleh masyarakat sejak tahun 1992-1994.

32
Universitas Sumatera Utara

Masyarakat memperoleh lahan di Dusun Anggrek Baru yang kemudian sampai
sekarang lahan tersebut menjadi lahan persawahan. Hal ini berlaku untuk dusun
Anggrek saja, sedangkan dusun lainnya lahan persawahan memang sudah menjadi
milik masyarakat. Tanaman padi menjadi tanaman yang tidak susah untuk
dijumpai karena hampir semua lahan sawah ditanami padi, hanya sebagian kecil
saja masyarakat yang memanfaatkannya untuk tanaman sayur-sayuran, cabai,
timun, genjer, kacang hijau, kacang tanah dan lain sebagainya.
Desa Perkebunan Ramunia berbatasan dengan Desa-desa lain, sebelah utara
berbatasan dengan desa Pantai Labu Baru, desa Pantai Labu Pekan, dan desa
Kuba Sentang, sebelah Barat berbatasan dengan desa Durian, sebelah Timur
berbatasan dengan desa Ramunia 1, dan sebelah Selatan berbatasan dengan desa
Ramunia 1 dan desa Ramunia 2, dan desa Beringin Kecamatan Beringin. Jarak
antar Desa di daerah ini tergolong dekat, jaraknya hanya beberapa ratus meter
saja. Salah satu yang menandakan batas desa adalah tugu masuk desa, tugu desa

ini biasanya berada di pinggir jalan utama. Selain itu, desa ini juga berbatasan
langsung dengan bandara Kualanamu di sebelah barat. Dulunya sebagian wilayah
desa Ramunia terdapat di wilayah bandara Kualanamu. Karena berdampingan
dengan bandara, maka suasana desa ini menjadi tidak tenang, suara pesawat yang
lewat selalu terdengar jelas ditelinga.
2. 4 Areal Persawahan
Persawahan merupakan ciri khas dari desa perkebunan Ramunia, padahal
jika mendengar nama desa ini, otomatis setiap orang akan menganggap bahwa
desa ini merupakan desa perkebunan. Tapi apa yang dilihat saat masuk wilayah

33
Universitas Sumatera Utara

ini sungguh berbeda, desa ini bukan merupakan desa perkebunan, desa ini adalah
desa pertanian. Ketika masuk ke desa ini, maka akan langsung disajikan
persawahan luas yang berdampingan dengan perumahan masyarakat.
Areal sawah di Desa Perkebunan Ramunia terdiri dari dua jenis, yaitu terdiri
dari sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sawah irigasi hanya terdapat di dusun
Anggrek baru, kemudian terdapat sawah yang memanfaatkan kedua-duanya,
dalam arti bahwa ketika hujan tidak mencukupi kebutuhan lahan persawahan,

maka petani membuat saluran irigasi kecil untuk mencukupi kebutuhan air di
lahannya. Hal seperti ini dapat ditemukan di areal persawahan di dusun Kantil,
dusun Kenanga dan dusun Mawar. Areal sawah yang memanfaatkan dari air hujan
(tadah hujan) terdapat di dusun Melati dan dusun Teratai. Berbeda dengan dusun
Anggrek Baru, dusun Mawar, dan dusun Teratai, areal persawahan di ketiga
dusun ini merupakan sawah irigasi.
Lahan persawahan di desa ini diolah dengan menggunakan peralatanperalatan pertanian sehingga lahan menjadi arena bagi petani menggunakan
sarana-sarana pertanian tersebut. Lahan juga merupakan area sistem produksi dan
alat produksi bagi petani. Persawahan di Desa ini memiliki saluran irigasi. Dusun
Anggrek Baru, dusun Mawar Baru, dan dusun Kantil merupakan dusun yang areal
lahan persawahannya menggunakan irigasi yang dibangun oleh masyarakat.
2.5. Kelompok Tani
Kelompok tani di desa Perkebunan Ramunia berdiri mulai tahun 1987. Di
Desa yang sebagian besar arealnya adalah persawahan ini, terdapat 5 kelompok
Tani di masing-masing dusun. Kelompok tani Anggrek 1 merupakan kelompok

34
Universitas Sumatera Utara

tani yang berasal dari dusun Anggrek, kemudian kelompok tani Melati berasal

dari dusun Melati, kelompok tani Mawar dari dusun mawar, kelompok tani
Merpati dari dusun Teratai dan kelompok tani Balam yang berasal dari dusun
Kantil. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dari ke lima kelompok tani
tersebut bernama Cendana. Adapun program-program kelompok tani tersebut
meliputi nanam padi, menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok
(RDKK), dan penerima bantuan-bantuan pertanian.
2.6. Penduduk
Penduduk desa perkebunan Ramunia berasal dari daerah yang berbeda-beda.
Di desa ini,

masyarakat yang bersuku Jawa adalah dominan. Hal iini

mempengaruhi tradisi yang dilakukan seperti dalam hal mufakat, gotong royong
dan kearifan lokal yang lain. Desa Perkebunan Ramunia mempunyai jumlah
penduduk 2202 jiwa yang terdiri dari laki-laki 802 jiwa, perempuan 1400 jiwa dan
terbagi dalam 6 (enam) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Tiap Dusun
Dusun


Dusun
Anggrek
Baru
880

Dusun
Mawar
Baru
325

Dusun
Kantil

Dusun
Dusun
Kenanga Melati

Dusun
Teratai

341
62
289
305
Jumlah
Penduduk
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015
2.6.1. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi setiap manusia. Dengan
pendidikan,

seseorang

dapat

memperoleh

ilmu

dan

pengetahuan

yang

berkontribusi kepada diri seseorang tersebut dalam hal apa saja seperti karakter,

35
Universitas Sumatera Utara

mental, keahlian, pergaulan, cara berpikir, dan lain sebagainya. Selain
berkontribusi terhadap diri seseorang, pendidikan juga berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi dan sosial suatu daerah. Pendidikan juga berkontribusi
terhadap pewarisan kebudayaan, karena budaya diwariskan melalui pendidikan.
Apabila semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan memberikan
pengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap munculnya
kebudayaan baru di dalam suatu masyarakat, sehingga selain sebagai tempat
pewarisan kebudayaan, pendidikan juga merupakan tempat belajar sebuah
kebudayaan baru.
Masyarakat desa Perkebunan Ramunia memiliki tingkat pendidikan yang
beranekaragam, mulai dari SD (Sekolah Dasar) sampai lulusan dari perguruan
Tinggi. Dalam hal ini, penduduk yang memiliki pendidikan SD (Sekolah Dasar)
mendominasi. Sementara itu masih terdapat anak-anak yang putus sekolah. Anakanak tersebut tidak sampai mengemban pendidikan wajib belajar 9 (sembilan)
tahun.
Tabel 2
Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Jiwa)
Prasekolah
450 Orang
SD
802 Orang
SMP
300 Orang
SMA
600 Orang
S1
50 Orang
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015
Pendidikan merupakan hal penting dan memiliki peranan sentral bagi setiap
individu di dalam masyarakat. hal ini juga berperan penting dalam proses
kemajuan desa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, fasilitas dari pendidikan itu

36
Universitas Sumatera Utara

mempengaruhi semangat belajar bagi peserta didik dan pendidik atau guru dalam
menyalurkan ilmu. Fasilitas pendidikan juga menjadi tolak ukur kemajuan suatu
daerah.
Di desa Perkebunan Ramunia terdapat yaitu SD (Sekolah Dasar) Negeri
yang hanya 1 unit, SD Negeri ini berada di dusun Anggrek Baru. Kemudian
terdapat madrasah yang jumlahnya 1, sama seperti SD Negeri, madrasah ini juga
terletak di dusun Anggrek Baru. Selanjutnya Desa ini juga memiliki 2 PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi di dusun Anggrek Baru tepatnya
berada satu pagar dengan kantor Kepala Desa, sedangkan PAUD yang lain berada
di dusun Teratai.
Tabel 4
Sekolah yang ada di Desa Perkebunan Ramunia
Sarana dan Prasarana

Jumlah

Alamat

SD Negeri

1

Dusun Anggrek Baru

Madrasah

1

Dusun Anggrek Baru

PAUD

2

Dusun Anggrek Baru dan
Dusun Teratai

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015
2. 6. 2 Mata Pencaharian Penduduk
Sejarah, Keadaan atau kondisi desa Perkebunan Ramunia mempengaruhi
apa yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Kehidupan desa
berhubungan langsung dengan apa yang menjadi sistem produksi yaitu tanah.
Perkembangan sistem pengetahuan dan informasi di dalam kalangan masyarakat

37
Universitas Sumatera Utara

petani mendukung dan didukung aktivitas pertanian mereka sebagai petani.
Masyarakat berhubungan langsung dengan berbagai aktivitas di luar rumah
dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengolah tanah. Aktivitas ini
menjadi hal yang paling dominan dan yang tampak di desa. Mata pencaharian ini
sudah ada sejak lama, terutama di beberapa dusun seperti dusun, Mawar Baru,
Melati, Teratai, Kenanga, dan Kantil. Masyarakat di dusun-dusun tersebut sudah
sejak lama mengolah lahan pertanian, dusun-dusun ini pada dasarnya merupakan
dusun pertanian. berbeda dengan Dusun Anggrek Baru

yang sejarah

masyarakatnya merupakan buruh di perkebunan.
Sebagai petani, mengelola tanaman padi semusim membuat proses pertanian
yang mereka kerjakan melalui siklus yang singkat. Selesai panen, petani biasanya
memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam tanaman lain, seperti kacang kedelai,
kacang panjang, cabai, dan lain sebagainya. Kacang hijau merupakan tanaman
dominan yang paling sering ditanami petani ketika selesai panen padi, tapi
biasanya hal ini juga disesuaikan dengan kondisi cuaca. Seperti saat melakukan
penelitian ini, masyarakat tidak menanami dengan tanaman apapun selesai panen
padi. Petani mengatakan bahwa mereka tidak menanami lahan pasca panen padi
dengan tanaman lain karena cuaca sekarang yang tidak menentu. Petani sempat
menanami dengan kacang hijau, tapi setelah ditanam, beberapa hari berikutnya
turun hujan terus menerus di desa ini yang menyebabkan lahan yang sudah
ditanami kacang hijau terendam air dan kacang hijau tersebut tidak dapat tumbuh.
Oleh karena itu, hampir keseluruhan petani yang menanami kacang hijau gagal
total, dan tidak menanam ulang kacang hijau. Padahal biasanya petani selalu

38
Universitas Sumatera Utara

menanami kacang hijau pasca panen padi. Peneliti sendiri pun pernah melihat
pada saat pasca panen padi tahun 2015 lalu dimana terdapat tanaman kacang hijau
di lahan sawah yang telah dipanen.
Selain bermata pencaharian sebagai petani, terdapat berbagai profesiprofesi lain yang digeluti oleh masyarakat. Profesi ini ada yang sudah lama
digeluti masyarakat dan ada pula yang baru digeluti masyarakat. Profesi yang
telah lama digeluti oleh masyarakat yakni seperti Nelayan, Buruh, Dukun, Tentara
dan lain sebagainya. Sedangkan profesi yang baru digeluti merupakan profesi
yang baru dirintis oleh masyarakat sebagaimana melihat situasi dan kondisi sosial
yang berkembang seperti pedagang, Tukang Jahit, montir atau mekanik, dan lain
sebagainya.

Melihat susahnya lapangan pekerjaan pada saat ini, pihak

pemerintahan desa juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang termasuk dalam
program pembangunan desa seperti pelatihan jahit-menjahit. Profesi-profesi yang
baru digeluti oleh masyarakat juga termasuk kalangan yang terdidik seperti
Tentara, PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau pekerja pemerintahan lainnya. Profesiprofesi ini merupakan profesi yang dikagumi oleh masyarakat dan diinginkan
ataupun dicita-citakan oleh kaum muda sekarang. Profesi-profesi ini dianggap
membawa seseorang menuju taraf hidup yang lebih baik.
Petani-petani di Desa Perkebunan Ramunia juga tidak sepenuhnya bekerja
sebagai petani, hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki oleh petani tidak cukup
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan beras saja. Ini membuat petani harus bekerja mencari penghasilan
tambahan seperti kebutuhan rumah, biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.

39
Universitas Sumatera Utara

Biasanya petani bekerja menjadi buruh tani di lahan orang lain seperti menanam
padi, memanen dan lain sebagainya. selain itu petani juga bekerja pada sektor lain
seperti menjadi buruh bangunan, bekerja di tambak milik pengusaha dan lain
sebagainya.
Tabel 3
Mata Pencaharian
Profesi
Jumlah
Petani
216 KK
Pedagang
50 KK
PNS
20 KK
Buruh
125 KK
Nelayan
51 KK
Lain-lain
89 KK
Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015
2.7. Sarana dan Prasarana
Seperti yang terdapat di daerah-daerah lain, dalam kehidupan sehari-hari
tidak akan lepas dari kebutuhan dan juga membutuhkan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana bisa berbeda lingkupnya maupun penggunaannya seperti
sarana dan prasarana pendidikan, ibadah, perkantoran dan lain sebagainya.
Menurut ketentuan umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional)
No. 24 tahun 2007 sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindahpindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi
sekolah/madrasah. Pengertian ini mencakup sarana dan prasarana dalam bidang
pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pengertian sarana dan
prasarana secara umum bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
atau digunakan sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari
suatu proses produksi contohnya, komputer, alat tulis, kursi, cangkul, sabit dan

40
Universitas Sumatera Utara

lain sebagainya. sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yag merupakan
penunjang utama terselenggaranya produksi atau berbagai aktivitas contohnya
lahan, jalan, kantor, sekolah, lapangan dan lain sebagainya serta dalam hal
transportasi darat seperti mobil, angkutan umum, sepeda motor, dan lain
sebagainya.
Desa Perkebunan Ramunia memiliki berbagai sarana dan prasarana mulai
dari pertanian, pendidikan, kesehatan, jalan, olahraga, ibadah, dan administrasi.
2.7.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat. Dengan jiwa dan tubuh
yang sehat maka masyarakat akan dapat menjalankan aktivitas sebagaimana
biasanya. Kesehatan berpengaruh pada hal-hal lain seperti aktivitas, baik itu
aktivitas pendidikan, pertanian, dan lain sebagainya. setiap orang berhak untuk
hidup sehat dan setiap orang berhak terhadap akses kesehatan sehingga sarana dan
prasarana disediakan untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan masyarakat.
Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Perkebunan Ramunia
terdiri dari Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Sumber air bersih dari sumur bor
masyarakat yang terdapat di masing-masing rumah tangga
2.7.2. Sarana dan Prasarana Olahraga
Olahraga menjadi bagian dari aktivitas masyarakat di Desa Perkebunan
Ramunia. Aktivitas ini dapat dilihat pada sore hari, pemuda-pemuda desa mulai
berdatangan ke lapangan untuk bermain bola kaki. Selain bermain bola kaki,
terdapat juga pemuda-pemuda yang bermain sepak takraw. Jarak lapangan bola
kaki dengan lapangan sepak takraw hanya berseberangan dengan jalan. Sementara

41
Universitas Sumatera Utara

lapangan bola kaki sendiri berada di sebelah kantor kepala desa, dan berada di
jalan utama Pantai Labu- Lubuk Pakam. Suasana sore di sekitar arena olahraga ini
sangat ramai, selain pemuda-pemuda yang berolahraga, banyak orang tua, anakanak, ibu-ibu, dan bahkan pemudi-pemudi desa yang menyaksikan permainan
bola kaki dan sepak takraw. Keramaian sore ditambah lagi dengan pedagang
jajanan seperti es dan makanan ringan lainnya. Lapangan bola kaki dan sepak
takraw ini berada di dusun Anggrek Baru. Selain di Dusun Anggrek, terdapat juga
lapangan bola kaki di dusun Melati. Dusun Melati juga memiliki lapangan
Badminton.
2.7.3. Sarana dan Prasarana Ibadah
Ibadah merupakan hubungan spiritual antara manusia dengan pencipta yang
menurut pandangan setiap penganut suatu agama memiliki arti penting masingmasing. Bagi masyarakat desa, ibadah masih erat dengan nilai-nilai kultural dan
spiritual tersebut sehingga terdapat fasilitas berupa prasarana ibadah yang untuk
mendukung terbentuknya hubungan intim antara pencipta dan yang diciptakan.
Prasarana ibadah memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap individu
dalam menuangkan perasaan spiritualnya terhadap suatu kepercayaan yang dianut.
Prasarana ibadah berupa bangunan setiap agama, seperti Mesjid sebagai
prasarana ibadah untuk masyarakat yang beragama Islam, selain Mesjid juga
terdapat Mushola dan Gereja sebagai prasarana ibadah untuk masyarakat yang
beragama Kristen. Untuk di Desa Perkebunan Ramunia, terdapat 2 (dua) Mesjid, 2
(dua) Mushola, dan 1 (satu) Gereja. Dari jumlah prasarana ini, menunjukkan

42
Universitas Sumatera Utara

bahwa mayoritas masyarakat di desa Perkebunan Ramunia adalah beragama
Islam.
Untuk di Dusun Anggrek Baru sendiri, keseluruhan masyarakat beragama
Islam. Mesjid menunjukkan bahwa desa tersebut berpenghuni oleh masyarakat
yang beragama Islam. Fungsinya tentu sebagai tempat ibadah, dan sebagai tempat
pertemuan lain seperti kenduri Punggahan menjelang Ramadhan, memang tidak
berbeda dengan dusun dan desa-desa tetangga lainnya.
2.7.4. Sarana dan Prasarana Administrasi
Keperluan administrasi menjadi bagian penting dan yang tidak terpisahkan
dari kehidupan bermasyarakat. Keperluan administrasi biasanya mencakup
pencatatan sipil seperti KTP (Kartu Penduduk), KK (Kartu Keluarga) dan lain
sebagainya. Berbagai keperluan pencatatan sipil ini dilakukan di Kantor kepala
desa sebagai prasarana administrasi pemerintahan desa yang melayani kebutuhan
dan berbagai keperluan administrasi masyarakat. Kantor kepala desa sebagai
sarana administrasi terdapat di dusun Anggrek Baru. Kantor ini memiliki sarana
lain yang mendukung seperti peralatan perkantoran, selain itu terdapat juga ruang
pertemuan desa yang digunakan untuk musyawarah desa dan berbagai kegiatan
desa lainnya. Di kantor kepala desa, terdapat berbagai fasilitas yang mendukung
seperti ruang baca dengan beragam buku, ruang kepala desa, komputer dan
internet.
2.8. Pola Pemukiman
Pola pemukiman di desa Perkebunan Ramunia sama seperti halnya desadesa pada umumnya dimana jarak antar rumah tidak terlalu dekat. Tidak terlalu

43
Universitas Sumatera Utara

dekat dalam hal ini yaitu berjarak kira-kira 10-50 meter antar rumah. Hanya
beberapa rumah saja yang jaraknya berdekatan. Jarak rumah yang berdekatan ini
dapat dilihat di lokasi desa yang dilalui jalan utama atau jalan lintas. Sedangkan
rumah yang berada di jalan-jalan desa saling berjauhan satu sama lain. Jarak yang
berjauhan ini berdampingan dengan lahan sawah. Di desa ini, jarak antar dusun
yang satu dengan dusun yang lainnya juga tidak berjauhan. Perumahan penduduk
di desa ini berada di pinggir jalan, baik jalan utama atau jalan lintas maupun jalan
desa.
Pemukiman masyarakat di dusun Anggrek sangat erat kaitannya dengan
sejarah pendudukan lahan yang pernah dilakukan oleh masyarakat. Apabila dilihat
dari pandangan mata saja, sama seperti desa-desa lain dan desa pada umumnya di
Indonesia. tetapi jika menulusuri bagaimana sejarah desa tersebut tentu sangat
berkaitan dengan perjuangan yang dilakukan pada masa lalu, yang meliputi proses
pendudukan lahan itu sendiri sampai pembagian tanah kepada masing-masing
keluarga yang memperjuangkan lahan. Bangunan rumah yang secara umum
permanen mendominasi, dan hampir tidak ditemukan bagunan rumah yang semi
permanen. Bagaimana sebuah dusun yang lahir dengan pemukiman yang mulai
dibangun sejak hampir 20 tahun yang lalu berubah. Terdapat keterkaitan antara
pemukiman dengan pendudukan dan pembagian lahan kepada masyarakat dusun
Anggrek baru yang berhasil diduduki dan digarap oleh masyarakat.

44
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perkebunan Tembakau Deli di Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak (1974-1996)

3 111 101

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Survey dan Pemetaan Tingkat Salinitas (DHL) Pada Lahan Sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

9 62 42

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

4 35 117

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 14

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 27

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

3 4 3

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1