Survey dan Pemetaan Tingkat Salinitas (DHL) Pada Lahan Sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

(1)

SURVEY DAN PEMETAAN TINGKAT SALINITAS (DHL) LAHAN SAWAH DI DESA

SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Oleh :

SARMAN SAMOSIR 050303019 ILMU TANAH


(2)

SURVEY DAN PEMETAAN TINGKAT SALINITAS (DHL) LAHAN SAWAH DI DESA

SEI TUAN KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Oleh :

SARMAN SAMOSIR 050303019

ILMU TANAH

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan

DEPARTEMEN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN


(3)

Judul Penelitian : Survey dan Pemetaan Tingkat Salinitas (DHL) Pada Lahan Sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

Nama : Sarman Samosir

Nim : 050303019

Departemen : Ilmu Tanah

Minat. Studi : Klasifikasi dan Evaluasi Lahan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ir. Supriadi, MS Ir. Posma Marbun, MP

Ketua Anggota

Mengetahui,

Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP Ketua Departemen Ilmu Tanah


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk membuat pemetaan Daya Hantar Listrik (DHL) pada lahan sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, yang dilaksanakan mulai bulan April 2010 – Juni 2010 .

Adapun metoda yang digunakan adalah metoda Survey Grid dengan tingkat survey sangat detail (kerapatan 1 sampel tiap 4 Ha). Dari kegiatan survey yang dilakukan akan dihasilkan peta yang mempunyai skala 1:20.000. Dengan lahan sawah seluas + 132 ha, akan dilakukan pengamatan 33 titik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Daya Hantar Listrik (DHL) pada lahan sawah desa Sei Tuan tidak dalam batas yang wajar yaitu terlalu rendah untuk syarat lahan sawah dimana nilai terendah sebesar 0.15 mmhos/cm dan tertinggi sebesar 1.5 mmhos/cm. Nilai DHL pada lahan sawah di Desa Sei Tuan masih tergolong rendah sesuai dengan kriteria BPP Medan


(5)

ABSTRACT

This research conducted to make the Energy mapping Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village, subdistrict of Pantai Labu, Regency of Deli Serdang, what executed at April 2010 till June 2010.

As for method used by method of Survey Grid with the very detail of level survey (closeness 1 sampel every 4 Ha). From activity survey conducted, will be yielded a map that having scale 1 : 20.000. With the farm of rice field for the width of ± 132 Ha, will be conducted perception by 33 dot.

Result of research indicate that the value of Energy Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village not in fair boundary that is too low for the condition of rice field farm where the lowered value equal to 0.15 mmhos/cm and highest equal to 1.5 mmhos/cm. The value of Energy Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village still be pertained to lower as according to criterion of BPP Medan.


(6)

RIWAYAT HIDUP

SARMAN SAMOSIR, dilahirkan pada tanggal 27 Maret 1986 di Sosor Sibabiat,

anak ke-1 dari 6 bersaudara dari Bapak L.Samosir dan Ibu R. br Manurung.

Riwayat Pendidikan:

1. Tahun 1993, menempuh pendidikan di SD Santo Paulus Onan Runggu. 2. Tahun 1999, menempuh pendidikan di SMP Bakti Mulia Onan Runggu. 3. Tahun 2002, menempuh pendidikan di SMA Teladan P. Siantar

4. Tahun 2010, menempuh pendidikan di Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, melalui jalur SPMB dan memilih minat Klasifikasi dan Evaluasi Tanah.

Aktifitas Selama Pendidikan:

1. Anggota Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah sejak bulan Agustus 2005 hingga sekarang.

2. Mengikuti Seminar dan Lokakarya Pengolahan dan Pembentukan Forum DAS Wampu Sei Ular yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Balai Pengolahaan DAS Wampu Sei Ular pada tanggal 30 Oktober 2007.

3. Melaksanakan Penanaman Seribu Pohon Pakem di bantaran Sungai Bahorok yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan April 2008.


(7)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya yang senantiasa diberikan kepada penulis. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Supriadi, MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing

2. Bapak Ir. Posma Marbun, MP, selaku Anggota Komisi Pembimbing 3. Bapak Ir. Bintang Sitorus, MP, selaku Penyaksi

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, selaku Ketua Jurusan Ilmu Tanah FP-USU

5. Ibu Ir. B. Sitorus, MP, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah FP-USU

6. Bapak dan Ibu Dosen di FP USU Medan yang membekali penulis dengan ilmu selama di bangku perkuliahan beserta pegawai yang membantu kelancaran administrasi.

7. Bapakku L. Samosir dan Ibuku R br Manurung yang tercinta, doa, kasih sayang, pengorbanan, kebahagian dan bimbingan dengan segala susah payah senantiasa diberikan untuk keberhasilanku. Terimalah doa terimakasihku yang tiada habisnya, semoga Bapa di Surga memberikan kesehatan, umur yang panjang dan kebahagiaan selamanya untukmu.


(8)

10.Buat rekan-rekanku: Tony, Parlin, Niel, Agusman, Benly, Dedi, Frey, Vania, Pandy, Edwin, Tomy, Ocep, Antonius, Hana, Almina, Heny, Epong, Defani dan teman-teman COSS 05 terimalah ucapan terimakasihku atas bantuan dan perhatian yang kalian berikan selama ini. Khusus buat yang tersayangku Yovita Simangunsong atas segala perhatian, kesabaran, motivasi dan bantuan di dalam penyusunan skripsi ini kuucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Saya tidak dapat membalas segala kebaikan saudara/I berikan, saya hanya berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa tetap melimpahkan berkat dan kasihNya untuk kita semua.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Survey dan Pemetaan Tingkat

Salinitas (DHL) Lahan Sawah Di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Supriadi, MS dan Ibu Ir. Posma Marbun, MP selaku ketua dan anggota komisi pembimbing, dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Semoga ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.


(10)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

RIWAYAT HIDUP ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ...1

Tujuan Penelitian ...2

Kegunaan Penelitian ...3

TINJAUAN PUSTAKA Tanah Salin ...4

Salinitas Tanah ...5

Pengaruh Salinitas Terhadap Tanah dan Tanaman ... 7

Daya Hantar Listrik ...9

Reklamasi Tanah Salin Untuk Lahan Pertanian ...11

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ...12

Bahan dan Alat ...12

Metode Penelitian ...14

Pelaksanaan Penelitian ...14

Peubah Amatan yang diukur ...16

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ...17

Pembahasan...17

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ...22

Saran ...22

DAFTAR PUSTAKA ...23


(11)

DAFTAR TABEL

Nama Judul No

Tabel 1. Data Statistik Daya Hantar Listrik Tanah ……… 17 Tabel 2.. Data Statistik Unsur N, P, K……… 19


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nama Judul No

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian…….………….. ………. 14 Gambar 2. Peta Pengambilan Sampel Tanah…….……… 30 Gambar 3. Peta Daya Hantar Listrik (DHL) Desa Sei Tuan…….……. 31


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul No

Lampiran 1. Titik dan Hasil Pengukuran DHL Dalam Tanah………. 24 Lampiran 2. Kriteria Penilaian Kandungan Hara

Dalam Tanah Menurut BPP Medan………... 25 Lampiran 3. Dosis dan Jenis Pupuk………. 25 Lampiran 4. Dosis N, P, dan K………. 26 Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi Pengaruh

N, P, K Terhadap Produksi………. 27 Lampiran 6. Conductivitymeter……….. 28


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk membuat pemetaan Daya Hantar Listrik (DHL) pada lahan sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, yang dilaksanakan mulai bulan April 2010 – Juni 2010 .

Adapun metoda yang digunakan adalah metoda Survey Grid dengan tingkat survey sangat detail (kerapatan 1 sampel tiap 4 Ha). Dari kegiatan survey yang dilakukan akan dihasilkan peta yang mempunyai skala 1:20.000. Dengan lahan sawah seluas + 132 ha, akan dilakukan pengamatan 33 titik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Daya Hantar Listrik (DHL) pada lahan sawah desa Sei Tuan tidak dalam batas yang wajar yaitu terlalu rendah untuk syarat lahan sawah dimana nilai terendah sebesar 0.15 mmhos/cm dan tertinggi sebesar 1.5 mmhos/cm. Nilai DHL pada lahan sawah di Desa Sei Tuan masih tergolong rendah sesuai dengan kriteria BPP Medan


(15)

ABSTRACT

This research conducted to make the Energy mapping Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village, subdistrict of Pantai Labu, Regency of Deli Serdang, what executed at April 2010 till June 2010.

As for method used by method of Survey Grid with the very detail of level survey (closeness 1 sampel every 4 Ha). From activity survey conducted, will be yielded a map that having scale 1 : 20.000. With the farm of rice field for the width of ± 132 Ha, will be conducted perception by 33 dot.

Result of research indicate that the value of Energy Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village not in fair boundary that is too low for the condition of rice field farm where the lowered value equal to 0.15 mmhos/cm and highest equal to 1.5 mmhos/cm. The value of Energy Pass of Electrics (DHL) at farm of rice field in Sei Tuan village still be pertained to lower as according to criterion of BPP Medan.


(16)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan produksi pangan merupakan suatu keharusan untuk mengimbangi laju pertambahan penduduk. Laju pertambahan penduduk di Indonesia pada saat ini, sekitar 2,3% per tahun atau 4.600.000 jiwa per tahun, sedangkan tingkat kematian penduduk berada dibawah tingkat kelahiran.

Usaha pemerintah untuk peningkatan produksi pangan ialah dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi areal lahan pertanian. Usah perluasan lahan pertanian dengan pemanfaatan lahan-lahan marginal seperti tanah masam, tanah gambut, sulfat masam, tanah lahan pasang surut, dan tanah salin(Hasibuan, 2006).

Di Indonesia lahan sawah banyak dijumpai di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Irian Jaya. Luas lahan sawah pasang surut dan sawah lebak di Indonesia berkisar antara 1,93 juta hektar, yang berarti kira-kira satu sampai dua persen luas keseluruhan daratan Indonesia.

Lahan rawa pelembahan dan lebak yang disawahkan terdapat di daerah yang hampir datar atau cekungan dengan drainase jelek dan air permukaan tanah yang dangkal serta tergenang atau kebanjiran selama periode-periode tertentu dalam setahun. Biasanya lahan ini dijumpai sepanjang lembah sungai dan di rawa belakang tanggul sungai (Hardjowigeno dan Rayes, 2005).


(17)

kemasaman tanah yang tinggi, adanya ion-ion yang bersifat toxic yang merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman (Hardjowigeno dan Rayes, 2005).

Garam-garam atau Na+ yang dapat dipertukarkan akan mempengaruhi sifat tanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. Kekurangan unsur Na dan Cl dapat menekan pertumbuhan dan mengurangi produksi. Peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yang berlangsung melalui proses osmosis (Basri, 1991).

Lahan pasang surut dan lahan sulfat masam, terutama yang mengalami reklamasi, umumnya mengandung kadar garam yang tinggi sebagai akibat dari luapan pasang secara langsung atau penyusupan air laut. Lahan sulfat masam yang terletak dekat dengan muara laut atau pesisir pantai umumnya mengandung salinitas tinggi. Kelarutan sulfat yang dihasilkan dari oksidasi pirit pada lahan yang telah direklamasi akan diikuti oleh peningkatan salinitas (Noor, 2004).

Berdasarkan penjelasan diatas maka perlu dilakukan penelitian, untuk melakukan Survey dan Pemetaan Tingkat Salinitas (DHL) Lahan Sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.

Tujuan Penelitian


(18)

Kegunaan Penelitian

- Sebagai bahan informasi dalam upaya reklamasi tanah salin untuk lahan pertanian

- Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan


(19)

TINJAUAN PUSTAKA

Tanah Salin

1. Penyebaran

Tanah salin dapat ditemukan di dua daerah yang berbeda, yaitu daerah pantai yakni salinitas yang disebabkan oleh genangan atau intrusi air laut dan daerah arid dan semi arid yakni salinitas yang disebabkan oleh evaporasi air tanah atau air permukaan.

a. Tanah Salin Daerah Pantai

Tanah salin daerah pantai dijumpai di daerah pasang surut yang berbatasan dengan garis pantai, Karakterisasi dan klasifikasi sulit dilakukan, karena sifatnya yang berubah-ubah akibat mobilitas yang tinggi dari garam-garam yang mudah larut. Hujan memindahkan garam-garam tersebut dengan mudah, baik secara vertikal maupun lateral atau mengencerkan konsentrasinya menjadi tidak beracun. Garam-garam dapat terkumpul di tempat-tempat rendah(cekungan) bersama-sama air rembesan atau aliran permukaan, atau di tempat yang lebih tinggi akibat evaporasi. b. Tanah Salin di Daerah Arid dan Semiarid

Tanah jenis ini terbentuk akibat evaporasi yang selalu lebih tinggi daripada presipitasi. Air tanahnya sendiri mungkin tidak salin, tetapi gerakan air


(20)

c. Tanah Salin pada Tanah Sulfat Masam Muda

Tingginya DHL pada tanah ini disebabkan oleh oksidasi pirit yang menghasilkan H2SO4. Nilai pH tanah yang sangat rendah dapat

menghancurkan liat sehingga membebaskan Al dan kation-kation lain. Larutan tanahnya didominasi oleh Al2(SO4)3 dan kation lain. Dalam

keadaan ekstrim di musim kering, H2SO4 bebas dapat ditemukan, dalam

musim banjir FeSO4 dapat menjadi dominan (Adhi, dkk, 1997). 2. Kasifikasi Tanah Salin

Horizon-horizon penciri yang berkaitan dengan salinitas tinggi umumnya berkaitan dengan tanah-tanah salin di daerah arid dan semiarid misalnya horizon gipsik (akumulasi gipsum), horizon kalsik (akumulasi Ca atau Ca/Mg karbonat) , horizon salik (akumulasi garam-garam lebih mudah larut daripada gipsum) dan horizon natrik (ESP atau SAR tinggi) (Sipayung, 2003).

Salinitas tanah padi sawah (pasang surut) biasanya terlalu rendah atau terlalu beragam untuk digunakan sebagai ktiteria penciri dalam taksonomi tanah. Tanah-tanah pantai yang salin umumnya tidak termasuk Halaquept, karena kadar garamnya tidak menurun (Hardjowigeno dan Rayes, 2005).

Salinitas Tanah

Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan


(21)

dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5% (Suriadikarta dan Sutriadi, 2007).

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperature dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik dan tekanan osmosis

2008).

Kelarutan garam yang tinggi dapat menghambat penyerapan air dan hara oleh tana tekanan osmotik. Secara khusus, keragaman yang tinggi menimbulkan keracunan tanaman terutama oleh ion Na dan Cl. Lahan salin atau lahan pantai adalah lahan rawa yang terkena pengaruh penyusupan air laut atau bersifat payau, yang dapat termasuk lahan potensial, lahan sulfat masam, atau lahan gambut. Penyusupan air laut ini paling tidak selama 3 bulan dalam setahun dengan kadar natrium dalam larutan tanah 8-15%. Berdasarkan tingkat salinitasnya, lahan salin dapat dibagi menjadi tiga tipologi, yaitu salin ringan, sedang, dan sangat salin. Kendala produksi pada jenis lahan ini sedang sampai sangat berat terutama dalam


(22)

hantar listrik tanah jenuh air (DHL) > 4 dS/m, (b). Persen Na dapat ditukar (ESP) < 15 dan (c). pH < 8,5. Ion – ion yang dominan pada tanah salin ialah : Na+ , Ca2+ ,

Mg2+ , Cl- , SO42- . NaCl merupakan penyebab salinitas utama. Pada tanah sulfat

masam muda mengandung Al2 (SO4 )3 dan FeSO4 yang tinggi tetapi juga

memenuhi syarat sebagai tanah salin (Hardjowigeno dan Rayes, 2005).

Pengaruh Salinitas Terhadap Tanah dan Tanaman

Kandungan NaCl yang tinggi pada tanah salin menyebabkan rusaknya struktur tanah, sehingga aerasi dan permeabilitas tanah tersebut menjadi sangat rendah. Banyaknya ion Na di dalam tanah menyebabkan berkurangnya ion-ion Ca, Mg, dan K yang dapat ditukar, yang berarti menurunnya ketersediaan unsur tersebut bagi tanaman. Pengaruh salinitas terhadap tanaman mencakup tiga hal yaitu tekanan osmosis, keseimbangan hara dan pengaruh racun. Bertambahnya konsentrasi garam di dalam suatu larutan tanah, meningkatkan potensial osmotik larutan tanah tersebut. Oleh sebab itu salinitas dapat menyebabkan tanaman sulit menyerap air hingga terjadi kekeringan fisiologis (Hakim, dkk, 1986).

Spesies tanaman yang hanya mentoleransi konsentrasi garam rendah termasuk dalam kelompok tanaman glikofita, dan spesies-spesies tanaman yang mentoleransi konsentrasi garam tinggi termasuk kelompok tanaman halofita. Pengenalan pengaruh tingkat salinitas merupakan bahan yang sangat berguna sehubungan dengan berbagai akibat kerusakan atau gangguan yang


(23)

tanah akan dapat diupayakan seperlunya, ataupun pemilihan jenis tanaman yang cocok untuk lokasi pertanian yang bermasalah (Notohadiprawiro, 2006).

Penggolokan garam yang mudah larut dalam tanah secara parah menghambat pertumbuhan tanaman. Penggolokan garam tersebut akan mengibas plasmolisis, yaitu suatu proses bergerak keluarnya H2O dari tanaman ke larutan

tanah. Kehadiran ion Na dalam jumlah yang tinggi dapat mempertahankan partikel tanah tetap tersuspensi. Dengan pengeringan, tanah membentuk lempeng keras, dan terjadi pembentukan kerak di permukaan. Yang tersebut terakhir ini menurunkan porositas tanah dan aerasi terhambat secara parah. Nilai pH yang tinggi pada banyak diantara tanah-tanah tersebut juga menurunkan ketersediaan sejumlah hara (http://cahtanah.blogspot.com/2008/07/04/archive.html#, 2008).

Garam-garam yang dapat dipertukarkan akan mempengaruhi sifat-sifat tanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. Kekurangan unsur Na+ dan Cl- dapat menekan pertumbuhan dan mengurangi produksi. Peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yang berlangsung melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman (Buckman and Brady, 1982).


(24)

menunjukkan respon dalam bentuk kerusakan langsung tetapi pertumbuhan yang tertekan dan perubahan secara perlahan (Subagyono, 2008).

Gejala pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas yang cukup tinggi adalah pertumbuhan yang tidak normal seperti daun mengering di bagian ujung dan gejala khlorosis. Gejala ini timbul karena konsentrasi garam terlarut yang tinggi menyebabkan menurunnya potensial larutan tanah sehingga tanaman kekurangan air. Sifat fisik tanah juga terpengaruh antara lain bentuk struktur, daya pegang air dan permeabilitas tanah. Semakin tinggi konsentrasi NaCl pada tanah, semakin tinggi tekanan osmotik dan daya hantar listrik tanah (Tutty, 2008).

Daya Hantar Listrik Tanah

Tanaman padi termasuk tanaman yang peka terhadap salinitas tanah (yang dinyatakan dengan daya hantar listrik atau disingkat DHL). Nilai DHL sebesar 2 Ds/m dianggap optimal, tetapi jika mencapai 4-6 dS/m tergolong marginal. Jika nilai DHL > 6 dS/m, maka pertumbuhan tanaman padi terhambat. Penurunan hasil bisa mencapai 50 % jika nilai DHL sekitar 7,2 dS/m, atau jika nilai exchangeable sodium percentage atau ESP sekitar 20 % (Djaenudin et al., 2000).

Air murni merupakan penghantar listrik yang buruk, tapi daya hantar listriknya mengalami kenaikan sebesar banyaknya garam yang terlarut dalam air tanah. Demikianlah, daya hantar listrik larutan tanah memberikan kepada kita


(25)

Daya hantar listrik mula-mula meningkat dengan penggenangan, kemudian menurun ke nilai stabil yang berbeda untuk setiap jenis tanah. Naiknya nilai DHL karena adanya mobilisasi Fe2+ dan Mn2+, pembentukan NH4+, HCO3-,

dan RCOO- penggantian kation-kation dalam koloid oleh Fe2+, Mn2+, dan NH4+.

Turunnya nilai DHL karena pengendapan Fe3+ sebagai Fe3(OH)8 dan FeS,

pengendapan Mn sebagai MnCO3, kehilangan CO2, dan konversi RCOO- menjadi

CH4.

Pada tanah tergenang yang normal, nilai DHL tertinggi antara 2-4 dS/m, tetapi pada tanah pasir yang kaya bahan organik dan tanah sulfat masam dapat mencapai >4 dS/m yang merupakan ambang bahaya bagi padi. Nilai DHL 2 dS/m baik untuk tanaman padi. Kation yang digantikan oleh Fe2+, Mn2+, dan NH4 dalam

keadaan reduksi dapat hilang bersama air perkolasi. Pada keadaan kering oksidasi Fe2+ dan NH4 dapat mengasamkan tanah(Hardjowigeno dan Rayes, 2005).

Metode ekstrak pasta jenuh adalah metode yang paling sering digunakan dalam uji laboratorium. Contoh tanah yang telah dijenuhkan oleh air distilasi dan dicampurkan menjadi tanah dengan konsistensi pasta. Setelah didiamkan selama satu malam untuk melarutkan garam, daya hantar listrik air tanah yang diekstrakkan dari pasta tadi diukur. Metode di lapangan mencakup pengukuran daya hantar listrik secara langsung di lapangan. Metode ini melibatkan penetrasi empat sensor berupa elektroda ke dalam tanah di gerakkan oleh kendaraan seperti


(26)

adalah ketika DHL tanah kurang dari 1,5 mmhos/cm dalam zona akar (pada kedalaman 3 sampai 4 kaki). Pertumbuhan dan panen buah-buahan berkurang jika daya hantar listrik mengalami kenaikan diatas 2,5 mmhos/cm (Peacook, 2008).

Reklamasi Tanah Salin Untuk Lahan Pertanian

Tanah-tanah pertanian yang produktivitasnya menurun karena bahan organik ikut terangkut dengan bagian tanah yang terkikis dan terhanyutkan, setahap demi setahap dapat dipulihkan kembali dengan kegiatan dan teraturnya pembenaman pupuk kandang ke dalam bagian atau lapisan tanah yang masih tersisa. Perlu juga dikombinasi dengan kegiatan penyengkedan tanah atau pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur. Maksudnya agar pupuk kandang yang telah dibenamkan itu tidak mudah tercuci atau ikut hanyut sewaktu adanya aliran permukaan (Kartasapoetra, 1989).

Sebelum tanah salin dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian harus dan perlu dilakukan beberapa usaha untuk mengurangi kendala-kendala yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Usaha-usaha tersebut antara lain:

1. Mereklamasi tanah salin

2. Menggunakan tanaman-tanaman yang toleran terhadap tanah bergaram Reklamasi tanah salin dapat dilakukan dengan beberapa cara:

a. Eradikasi yakni pencucian garam-garam terlarut di dalam tanah dengan cara irigasi dan drainase.


(27)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang yang memiliki luas +1500 Ha. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 1.

Waktu Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan mulai pada bulan Maret 2010 sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat Bahan Penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta lokasi penelitian, peta topografi, kartu pemboran, tanah sebagai sampel dan bahan-bahan kimia untuk kebutuhan analisa di laboratorium.

Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Position System) untuk menentukan letak lokasi penelitian, bor tanah untuk mengambil


(28)

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan adalah metode Survey Grid dengan tingkat survey sangat detail (kerapatan pengamatan 1 sampel tiap 4 Ha). Dari kegiatan survey yang dilakukan akan dihasilkan peta yang mempunyai skala 1: 20.000. Dengan lahan sawah seluas ± 132 ha, akan dilakukan pengamatan 33 titik. Dari titik pengamatan diambil sampel tanah untuk dianalisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pelaksanaan Percobaan Persiapan


(29)

dalam bentuk deskripsi mengenai daerah penelitian, studi literatur, pembuatan peta pengambilan sampel tanah dengan metode grid.

Pelaksanaan

• Penentuan lokasi pengambilan contoh tanah dilapangan

• Dilakukan pemboran (boring) pada daerah yang telah digridkan pada peta pengambilan sampel tanah (Gambar 1)

• Mencatat letak koordinat boring, longitude, latitude, dan ketinggian tempat dengan menggunakan GPS (Global Position System). Titik koordinat pengambilan sampel tanah sawah dapat dilihat pada (Gambar 2).


(30)

• Pengambilan sampel tanah pada kedalaman 0-20 cm yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label.

• Analisis sampel tanah di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU, Medan.

• Pengolahan data dan pembuatan laporan

Analisis Tanah


(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Daya Hantar Listrik

Dari hasil analisis tanah yang berupa daya hantar listrik (lampiran 1) yang dilakukan diperoleh hasil dengan nilai yang bervariasi. Hal ini menunjukka n bahwa tingkat salinitas yang terjadi juga bervariasi. Adapun hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Data Statistik Daya Hantar Listrik Tanah

Parameter Nilai

Rataan Maximal Minimal Std. Deviasi

7,11 1,50 0,15 1,26

Pembahasan

Hasil analisis tanah pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai Daya Hantar Listrik (DHL) dalam tanah sawah tidak dalam batas yang wajar yaitu terlalu rendah untuk syarat jadi lahan sawah dengan nilai tertinggi 1,5 mmhos/cm dan terendah 0,15 mmhos/cm. Nilai Daya Hantar Listrik menurut kriteria BPP Medan


(32)

Gambar 3. Peta DHL Desa Sei Tuan

mengalir ke laut sehingga dapat pengaruh dari intrusi air laut walaupun tidak besar. Pada nilai DHL sebesar 1,0 mmhos/cm karena mulai agak jauh dari aliran anak sungai sehingga pengaruh dari intrusi air laut mulai berkurang. Nilai DHL sebesar 0,5 mmhos/cm mendapat pengaruh sangat kecil dari intrusi air laut. Titik ke-33 sebesar 0,15 mmhos/cm memiliki nilai daya hantar listrik yang paling rendah dimana sama sekali tidak terpengaruh oleh intrusi laut (hanya terpengaruh oleh air irigasi).

Tetapi pada lahan sawah Desa Sei Tuan tidak dalam batas yang wajar dimana masih sangat rendah sampai rendah. Ini menunjukkan bahwa tanah sawah dalam waktu dekat ini jika tidak dilakukan tindakan pengawasan dan pengelolaan yang baik oleh masyarakat sekitar desa Sei Tuan maka kandungan DHL dapat saja semakin rendah sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi yang


(33)

Hardjowigeno dan Rayes (2005) menyatakan bahwa Daya hantar listrik mula-mula meningkat dengan penggenangan, kemudian menurun ke nilai stabil yang berbeda untuk setiap jenis tanah. Naiknya nilai DHL karena adanya mobilisasi Fe2+ dan Mn2+, pembentukan NH4+, HCO3-, dan RCOO- penggantian

kation-kation dalam koloid oleh Fe2+, Mn2+, dan NH4+. Turunnya nilai DHL

karena pengendapan Fe3+ sebagai Fe3(OH)8 dan FeS, pengendapan Mn sebagai

MnCO3, kehilangan CO2, dan konversi RCOO- menjadi CH4.

Lahan sawah desa Sei Tuan memiliki jarak + 2 km dari laut. Oleh karena itu, apabila semakin jauh dari laut maka nilai DHL akan semakin rendah demikian sebaliknya apabila semakin dekat dengan laut maka nilai DHL semakin tinggi. Itu dapat terlihat dari hasil pengukuran Daya Hantar Listrik (DHL) pada lampiran 1.

Adapun pupuk yang digunakan pada lahan sawah desa Sei Tuan adalah pupuk Urea, TSP, NPK, Phonska dan Organik. Adapun hasil data statistik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Data Statistik unsur N, P, K

Parameter N P K

Rataan Maximal

Minimal Std. Deviasi

916,75 114,50 30,50 162,06

201 44 7,50 35,53

135 22,50

7,50 23,86


(34)

Produktivitas Padi Sawah

Dari hasil analisis regresi (lampiran 5) model regresi menunjukkan nilai R Square sebesar 0,506, yang berarti N, P, dan K dapat menghasilkan produksi sebesar 50,6%, selebihnya dengan faktor lain sebesar 49,4%.

Dari hasil anova nilai F nyata pada tingkat α = 0,000, berarti model regresi

sangat nyata atau banyak digunakan untuk memprediksi produksi akibat unsur N, P, dan K. Dari hasil analisis coefficients N dan K berpengaruh positif, semakin tinggi N dan K diberikan maka produksi semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur Toha, dkk (2002) yang menyatakan bahwa penambahan pupuk K akan mengurangi keracunan Fe dan Mg serta dapat meningkatkan efisiensi pupuk lainnya terutama pupuk N. Suatu percobaan lapang untuk mengetahui pengaruh pupuk K terhadap hasil, komponen hasil dan mutu gabah/beras telah dilakukan pada beberapa lokasi yang berbeda status K tanahnya. Pupuk N nyata meningkatkan hasil dan responnya menjadi lebih baik bila ditambahkan pupuk K. Semakin tinggi pupuk N dan K yang diberikan dengan perbandingan yang berimbang semakin tinggi pula hasil produksi dan respon yang diperoleh.Waktu pemupukan K disarankan satu kali pada umur 21 HST.

Namun P berpengaruh negatif artinya semakin tinggi P diberikan maka nilai produksi semakin rendah. Hal ini sesuai dengan literatur Toha, dkk (2002) yang menyatakan bahwa pada waktu bersamaan ketersediaan unsur penting (esensial) lainnya juga harus dalam keadaan optimal. Sebagai contoh apabila pemupukan padi hanya dipupuk dengan TSP/SP-36 saja pupuk ini tidak akan


(35)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kandungan DHL daerah Sei Tuan tergolong rendah, pada range terendah 0,15 mmhos/cm dan tertinggi 1,5 mmhos/cm.

2. Pupuk N dan K meningkatkan produksi, sedangkan P menurunkan produksi.

Saran

Sebaiknya dari survey dan pengamatan yang dilakukan, dapat dijadikan acuan bagi petani dalam pengolahan sawah di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, W; S. Ratmini dan I. Wayan, S., 1997. Pengelolaan Tanah dan Air di

Lahan Pasang Surut. Penyunting: Sunihardi. Proyek Penelitian

Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Anonimous., 2008. Reaksi Tanah pada Tanah Salin dan Sodik.

---., 2008. Salinitas

---., 2005. Salinitas Air Laut

Basri, H., 1991. Pengaruh Stres Garam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Empat Varietas Kedelai. Thesis Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Buckman, H.O and N. C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan: Soegiman. Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Djaenudin, D., Marwan H., H. Subagyo, Anny Mulyani, dan N. Suharta., 2000.

Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Versi 3.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Hakim, N; M. Y. Nyakpa; A.M. Lubis; S.G. Nugroho; M.R. Saul; M.A. Diha; G.B. Hong; dan H.H. Bailey., 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung.

Hardjowigeno. H. S dan M. L Rayes., 2005. Tanah Sawah. Penerbit Bayumedia, Malang.

Hasibuan. B. E., 2006. Pengelolaan Tanah dan Air Lahan Marginal. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kartasapoetra. A. G dan M. M. Sutedjo., 2005. Pengantar Ilmu Tanah. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Kartasapoetra. A. G., 1989. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Untuk


(37)

Sipayung, R., 2003. Stres Garam dan Mekanisme Toleransi Tanaman. USU Digital Library.

Subagyono, K., 2008. Kerusakan Lahan Pertanian Akibat Tsunami. (13 January 2009). Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Suriadikarta, D. A., dan T. Sutriadi., 2007. Jenis-Jenis Lahan Berpotensi Untuk

Pengembangan Pertanian Di Lahan Rawa. Dalam Jurnal Litbang

Pertanian, 26(3), Balai Penelitian Tanah, Jalan Ir. H. Juanda No. 98. Bogor.

Toha, H. M., K. Permadi dan S. J Munarso., 2002. Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium dan Nitrogen terhadap Hasil Padi dan Mutu Beras Varietas IR64. Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.

Tutty, 2008. Hubungan Permeabilitas dengan Kadar Garam Berdasarkan Jarak

dari Sungai di Lahan Pasang Surut. Program Studi Ilmu Tanah

Universitas Lambung Mangkurat.

Yosepa, S., A. Nugroho., R. Sukmana., dan Y. Hadi., 2006. Rehabilitasi lahan

pasca bencana alam Tsunami di Aceh. Gadjah Mada University


(38)

Lampiran 1. Titik dan Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik Dalam Tanah

Sampel Tanah LU BT Nilai (dS/m) Kriteria*

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 478666 478623 478420 478493 478561 478509 478290 478338 478354 478361 478268 478110 478141 478163 478180 478027 477810 477845 477862 477818 477879 477805 477880 477760 477776 477762 477676 477758 477720 477740 477598 477592 477589 407044 406899 407210 407003 406830 406729 407230 407040 406874 406786 406597 407240 407035 406826 406762 406572 407409 407262 407057 406973 406699 406421 406383 407420 407277 407068 406980 406730 406443 406373 406601 406441 406272 1,50 0,38 0,62 0,45 0,65 0,58 0,48 0,52 0,39 0,42 0,46 0,44 0,47 0,49 0,50 0,29 0,54 0,65 0,43 0,31 0,29 0,27 0,24 0,25 0,53 0,33 0,28 0,23 0,28 0,20 0,17 0,43 0,15 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah


(39)

Lamp. 2 Kriteria Penilaian Kand. Hara Dalam Tanah Menurut BPP Medan (1982)

Unsur/Tetapan Rendah Agak Rendah

Sedang Agak Tinggi

Tinggi EC (mmhos/cm ... ... 2,5 2,6 - 10 > 10

Lampiran. 3 Dosis dan Jenis Pupuk

Sampel Urea TSP NPK Phonska Organik Produksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 150.00 100.00 100.00 100.00 100.00 50.00 100.00 100.00 200.00 100.00 100.00 100.00 100.00 150.00 100.00 .00 100.00 100.00 150.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 50.00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 100.00 .00 .00 .00 100.00 .00 100.00 .00 50.00 50.00 .00 50.00 100.00 50.00 100.00 .00 50.00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 50.00 50.00 100.00 50.00 50.00 .00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 100.00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 3000.00 2880.00 3200.00 1200.00 3200.00 1600.00 1920.00 1440.00 3600.00 1800.00 750.00 1400.00 1500.00 6800.00 2250.00 3900.00 1500.00 500.00 6400.00 2500.00 1000.00 1400.00 3000.00 3200.00 600.00 2000.00 3744.00 1728.00 1250.00


(40)

Lampiran. 4 Dosis N, P dan K

Sampel Tanah N P K Produksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 53.50 61.00 61.00 46.00 46.00 84.00 53.50 61.00 53.50 53.50 30.50 46.00 53.50 114.50 53.50 61.00 53.50 53.50 91.50 46.00 .00 46.00 53.50 84.00 53.50 53.50 61.00 53.50 53.50 46.00 53.50 53.50 46.00 7.50 15.00 15.00 44.00 .00 15.00 7.50 15.00 7.50 7.50 7.50 22.00 7.50 22.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.50 .00 .00 22.00 7.50 15.00 7.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.00 7.50 7.50 22.00 7.50 15.00 15.00 .00 .00 15.00 7.50 15.00 7.50 7.50 7.50 .00 7.50 22.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.50 .00 .00 .00 7.50 15.00 7.50 7.50 15.00 7.50 7.50 .00 7.50 7.50 .00 3000.00 2880.00 3200.00 1200.00 3200.00 1600.00 1920.00 1440.00 3600.00 1800.00 750.00 1400.00 1500.00 6800.00 2250.00 3900.00 1500.00 500.00 6400.00 2500.00 1000.00 1400.00 3000.00 3200.00 600.00 2000.00 3744.00 1728.00 1250.00 800.00 864.00 250.00 400.00


(41)

Lampiran 5. Analisis Regresi Pengaruh N, P, dan K Terhadap Produksi Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,711(a) ,506 ,455 1139,21778 a Predictors: (Constant), K, P, N

b Dependent Variable: Produksi

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 38581543,

616 3 12860514,539 9,909 ,000(a) Residual 37636697,

354 29 1297817,150 Total 76218240,

970 32 a Predictors: (Constant), K, P, N

b Dependent Variable: Produksi

Coefficients(a) Mod el Unstandardized Coefficients Standardize d

Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower Bound

Upper Bound 1 (Consta

nt)

-347,040 732,539 -,474 ,639 -1845,251 1151,172 N 33,338 19,535 ,400 1,707 ,099 -6,616 73,291 P -4,085 25,180 -,023 -,162 ,872 -55,584 47,415 K 87,146 54,330 ,357 1,604 ,120 -23,972 198,263 a Dependent Variable: Produksi


(42)

(1)

Sipayung, R., 2003. Stres Garam dan Mekanisme Toleransi Tanaman. USU Digital Library.

Subagyono, K., 2008. Kerusakan Lahan Pertanian Akibat Tsunami. (13 January 2009). Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Suriadikarta, D. A., dan T. Sutriadi., 2007. Jenis-Jenis Lahan Berpotensi Untuk

Pengembangan Pertanian Di Lahan Rawa. Dalam Jurnal Litbang

Pertanian, 26(3), Balai Penelitian Tanah, Jalan Ir. H. Juanda No. 98. Bogor.

Toha, H. M., K. Permadi dan S. J Munarso., 2002. Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium dan Nitrogen terhadap Hasil Padi dan Mutu Beras Varietas IR64. Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.

Tutty, 2008. Hubungan Permeabilitas dengan Kadar Garam Berdasarkan Jarak

dari Sungai di Lahan Pasang Surut. Program Studi Ilmu Tanah

Universitas Lambung Mangkurat.

Yosepa, S., A. Nugroho., R. Sukmana., dan Y. Hadi., 2006. Rehabilitasi lahan

pasca bencana alam Tsunami di Aceh. Gadjah Mada University


(2)

Lampiran 1. Titik dan Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik Dalam Tanah

Sampel Tanah LU BT Nilai (dS/m) Kriteria*

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 478666 478623 478420 478493 478561 478509 478290 478338 478354 478361 478268 478110 478141 478163 478180 478027 477810 477845 477862 477818 477879 477805 477880 477760 477776 477762 477676 477758 477720 477740 477598 477592 477589 407044 406899 407210 407003 406830 406729 407230 407040 406874 406786 406597 407240 407035 406826 406762 406572 407409 407262 407057 406973 406699 406421 406383 407420 407277 407068 406980 406730 406443 406373 406601 406441 406272 1,50 0,38 0,62 0,45 0,65 0,58 0,48 0,52 0,39 0,42 0,46 0,44 0,47 0,49 0,50 0,29 0,54 0,65 0,43 0,31 0,29 0,27 0,24 0,25 0,53 0,33 0,28 0,23 0,28 0,20 0,17 0,43 0,15 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah


(3)

Lamp. 2 Kriteria Penilaian Kand. Hara Dalam Tanah Menurut BPP Medan (1982)

Unsur/Tetapan Rendah Agak Rendah

Sedang Agak Tinggi

Tinggi EC (mmhos/cm ... ... 2,5 2,6 - 10 > 10

Lampiran. 3 Dosis dan Jenis Pupuk

Sampel Urea TSP NPK Phonska Organik Produksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 150.00 100.00 100.00 100.00 100.00 50.00 100.00 100.00 200.00 100.00 100.00 100.00 100.00 150.00 100.00 .00 100.00 100.00 150.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 50.00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 50.00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 50.00 100.00 .00 .00 .00 100.00 .00 100.00 .00 50.00 50.00 .00 50.00 100.00 50.00 100.00 .00 50.00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 50.00 50.00 100.00 50.00 50.00 .00 50.00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 100.00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 50.00 .00 .00 .00 .00 .00 100.00 100.00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 3000.00 2880.00 3200.00 1200.00 3200.00 1600.00 1920.00 1440.00 3600.00 1800.00 750.00 1400.00 1500.00 6800.00 2250.00 3900.00 1500.00 500.00 6400.00 2500.00 1000.00 1400.00 3000.00 3200.00 600.00 2000.00 3744.00 1728.00 1250.00 800.00 864.00 250.00 400.00


(4)

Lampiran. 4 Dosis N, P dan K

Sampel Tanah N P K Produksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 53.50 61.00 61.00 46.00 46.00 84.00 53.50 61.00 53.50 53.50 30.50 46.00 53.50 114.50 53.50 61.00 53.50 53.50 91.50 46.00 .00 46.00 53.50 84.00 53.50 53.50 61.00 53.50 53.50 46.00 53.50 53.50 46.00 7.50 15.00 15.00 44.00 .00 15.00 7.50 15.00 7.50 7.50 7.50 22.00 7.50 22.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.50 .00 .00 22.00 7.50 15.00 7.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.00 7.50 7.50 22.00 7.50 15.00 15.00 .00 .00 15.00 7.50 15.00 7.50 7.50 7.50 .00 7.50 22.50 7.50 15.00 7.50 7.50 22.50 .00 .00 .00 7.50 15.00 7.50 7.50 15.00 7.50 7.50 .00 7.50 7.50 .00 3000.00 2880.00 3200.00 1200.00 3200.00 1600.00 1920.00 1440.00 3600.00 1800.00 750.00 1400.00 1500.00 6800.00 2250.00 3900.00 1500.00 500.00 6400.00 2500.00 1000.00 1400.00 3000.00 3200.00 600.00 2000.00 3744.00 1728.00 1250.00 800.00 864.00 250.00 400.00


(5)

Lampiran 5. Analisis Regresi Pengaruh N, P, dan K Terhadap Produksi Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,711(a) ,506 ,455 1139,21778 a Predictors: (Constant), K, P, N

b Dependent Variable: Produksi

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 38581543,

616 3 12860514,539 9,909 ,000(a) Residual 37636697,

354 29 1297817,150

Total 76218240,

970 32

a Predictors: (Constant), K, P, N b Dependent Variable: Produksi

Coefficients(a)

Mod el

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower Bound

Upper Bound 1 (Consta

nt)

-347,040 732,539 -,474 ,639 -1845,251 1151,172 N 33,338 19,535 ,400 1,707 ,099 -6,616 73,291 P -4,085 25,180 -,023 -,162 ,872 -55,584 47,415 K 87,146 54,330 ,357 1,604 ,120 -23,972 198,263 a Dependent Variable: Produksi


(6)