Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara)
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan strategis
dalam melancarkan roda pereknomian dan mempengaruhi aspek kehidupan.
Melihat kepentingan tersebut maka perlu adanya penyediaan jasa transportasi yang
semakin meningkat baik dalam segi kuantitas maupun kualitas yang mencakup
keamanan,
kenyamanan, efisien, dan tepat waktu. Organisasi dalam bidang
transportasi menyadari pentingnya kepuasan pelanggan yang akan mempengaruhi
organisasi itu sendiri dalam pelaksanaan jasa yaitu dengan memberikan banyak
perhatian pada
kebutuhan pelanggan seperti kebersihan, kenyamanan, dan
kesopanan sesuai dengan pendapat Kotler & Keller (dalam Tjiptono,
2014:26):“Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak yang lain pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”
Dilihatdarisegiekonomi,keperluan
akan
jasaangkutanmengikutiperkembangan dari kegiatan sektorekonomi, keperluan
jasa
angkutanakanbertambah
danberkurangjikaterjadikrisis
berfungsiuntukmemperlancar
denganmeningkatnya
ekonomi.Halinidisebabkan
arusbarangdan
perekonomian
karenatransportasi
lalulintasjenispenumpang.
Dariberbagaimacam alatangkutanyang ada saat ini, kereta api merupakansalah
satu modatransportasi pilihanyangadadiIndonesia selain bus, pesawat terbang
dan kapal laut. Keretaapimerupakan alattransportasi dengan sejumlahkeunggulan
Universitas Sumatera Utara
sepertihematbahanbakar,
hematenergi,rendah
polusi,bersifatmassal,
adaptifdengantugaspokokdanmobilisasi arus penumpangdanbarangdiatasrel.
Dewasainisetiapkonsumentidakhanyamemilihjasa
kebutuhannyasaja,tetapijugasegalaaspekjasaatau
berdasarkan
pelayananyangmelekatpada
produk tersebut. Sepertiaspek kualitas pelayananyang diberikanolehpemberi jasa
tersebut.
Hubunganantarakualitaspelayananpublikdengan
profitabilitasdalamhalini
cukupjelas,karenadenganmemilikipelanggansetia
atauloyal,perusahaanmendapat
Pelanggansetia
jaminanprodukataujasanyaakanterusdigunakan.
tidakakanberpindah
hatiwalaupundiberiiming-
imingataumendapatgodaanmenggiurkan.
Sebabsudah
terbentuksuatuhubunganjangkapanjangantaraprodusendankonsumenyangakan
terusberlangsung.Loyalitaspadadasarnyamerupakansalahsatufaktorpaling
utama
dalam meningkatkanpemasaran serta
pendapatan suatu perusahaan penyedia
jasa.
Dimanasituasipersainganpadasaatiniyang
sangatketatdenganbanyaknyapemain
pasar,dalamkondisiinikepuasansertakesetiaanpelanggan(customerloyality)
menjadi baranglangka karena susah didapatkan.
Menumbuhkanloyalitaspelanggandalamdirikonsumenbukanlahhalyang
mudah dibentuk karena penyedia jasa harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu
kepadapelanggan,sebabmutudapatmendorong
pelangganuntukmenjalinhubungan
yang
dimanahubungan
apakebutuhan
tersebut
dan
tersebut,perusahaan
erat
memungkinkan
keinginan
dengan
perusahaan,
perusahaan untuk mengetahui
pelanggan.Denganmemahami
hal
dapatmeningkatkankepuasanpelanggan,yang
Universitas Sumatera Utara
padaakhirnyaakanmenumbuhkandanmeningkatkanloyalitaspelangganyaitudengan
cara
berusaha
memaksimumkanpengalamanyang
menyenangkandanmeminimumkanataubahkan
meniadakanpengalamanyangkurangmenyenangkan bagi pelanggan.
PT
KeretaApiIndonesia(KAI)merupakansatu-satunyaBUMNyang
memilikisejarahpanjangdanmengalamisemuabentukBUMNyangdikenal
diIndonesia.Sebelumperang dunia keduaangkutankeretaapidiIndonesia dikelola
oleh
perusahaanswastaBelanda.Selanjutnya
pada
tahun1950
pengelolaan
diserahkankepadaKementerian KomunikasiRepublikIndonesia melalui
DKA
(Djawatan Kereta Api).Kemudian secara berturut-turut pengelolakeretaapi
mengalami
beberapakali
perubahan
namadan
status,
yaitu
PNKA(PerusahaanNegara KeretaApi) pada tahun1963,PJKA (PerusahaanJawatan
Kereta
Api)
pada
tahun
1971,
PERUMKA
(Perusahaan
UmumKeretaApi)padabulanJanuaritahun1991,danterakhirpadabulan
1999
berubah
menjadi
PT
KAI-
Denganbentukpersero,PTKAI
Kereta
Junitahun
ApiIndonesia(Persero).
memilikipeluangyangbesaruntuk
meningkatkankeuntungan,karena
penyelenggarantransportasi
daratkereta
api
masih menjadi monopolipemerintah.
PT.
KeretaApi
Indonesia(Persero)DivisiRegionalISumateraUtara
merupakanBadanUsahaMilikNegara(BUMN)yang memilikijenisusaha dibidang
jasatransportasi,yaitumenyediakanpelayanan
transportasiuntuk
Selainmenyediakan
kepentingan
jasa
konsumen
transportasi
transportasipelayanan
di
daerah
Sumatera
Utara.
bagikonsumenataupenumpang,PT.
KeretaApiIndonesia(Persero)jugamenyediakanjasaangkutanbarang,misalnya
Universitas Sumatera Utara
pengangkutan bahan-bahanmentah, seperti sawit. PT. KeretaApiIndonesia bekerja
sama dengan PTPN ataupun perusahaan lainnya yang membutuhkan jasa
angkutanbaranguntuk mengalokasikanbarang-barangtersebutketempatyang telah
ditentukan.
Sebagai perusahaan jasa yang telah banyak digunakan oleh publik, PT
KAI (Persero) memiliki tanggung jawab kepada pelanggan dan masyarakat
dan sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, nyaman, produk berkualitas, perusahaan juga terus menjaga
komunikasi dengan penumpang. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut
Gronroos (dalam Ratminto, 2005:2) yaitu pelayanan adalah suatu akitvitas
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi akibat interaksi antara konsumen atau pelanggan.Perusahaan
menyadari komunikasi yang lancar berperan penting bagi perusahaan
kelangsungan bisnis perusahaan disamping memastikan kualitas yang sesuai
dengan standart.
Penilaianmasyarakatterhadapjasa
transporasi
kereta
api
tersebutdipengaruhioleh
bagaimanamasyarakatmemaknaiprodukataupelayananyang
diterima.Bagi
pelanggan,kualitaspelayanandankepuasan pelangganberasal dari layanan yang
terorganisir.Dalam
hal
ini,
unsur
kepercayaan
menjadi
faktorkunci
bagiperusahaanuntuk
memenangkanpersaingan.Komitmenpelangganyangtinggiterhadap
perusahaanakanmenjaminkelangsunganbisnisjangkapanjang.Dengan
kepuasanyangsesuaidengankeinginanpelanggan,hal
terciptanya
tersebutsecaralangsung
Universitas Sumatera Utara
maupuntidaklangsungdapatmembentukpelangganyang
memilikitingkatloyalitas
yangtinggi.Memilikipelangganyangloyaladalahharapandari
setiapperusahaankarena akan membawabanyak keuntungan bagi perusahaan.
Penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas pelanggan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Made Irvan dan
Alit Suryani tahun 2012 yang hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan
akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pengelola Trans Sarbagita
(Denpasar, Bali) sudah memenuhi standart dan dilaksanakan dengan baik. Ini
dapat dilihat dari hasil pembahasan penelitian tersebut dengan menggunakan
metode analisis pathmenunjukkan kualitas layanan memiliki pengaruh langsung
terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening yang
ditunjukkan dengan nilai dari pengaruh tidak langsung sebesar 0,403>0,357 yang
merupakan pengaruh antara kualitas layanan dan loyalitas konsumen. Temuan
penelitian tersebut mengartikan jika kualitas layanan ditingkatkan, maka hal
tersebut akan mendorong peningkatan yang terjadi pada kepuasan konsumen,
serta berdampak pada loyalitas konsumen yang mengalami peningkatan.
Perkeretaapian
sebagaisalahsatumoda
transportasitidakdapatdipisahkan
dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional,
mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan sendiri,
perlu
lebih
dikembangkan
peranannyasebagaipenghubung
potensi
wilayah
dan
ditingkatkan
baiknasionalmaupuninternasional,
sebagaipenunjang, pendorong,dan penggerak pembangunan demipeningkatan
kesejahteraanrakyat.Olehkarenaitu,PTKAI Divisi Regional I Sumatera Utara
sebagai
salah
satuunitpelayanan
publik
memilikikewajiban
memberikan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan
warga
yangbaikdanmemuaskanbagimasyarakat.Halinididasarkanpadasetiap
negara
memilikihakuntukmendapatkanpelayanandari
pemerintahsecara
aparat
baik.Hakiniberlakukepadasiapasaja,baikiaanggota
organisasiyangberkewajibanmelayaniatauorangluaryangharusdilayani.
Jadihakatas
pelayananinisifatnya
sudah
universalberlakuterhadapsiapasaja
yangberkepentingan atashak tersebut.
Namunkenyataannya
pelayananyang
diberikanoleh
PTKAI
Divisi
Regional I Sumatera Utara belumdapat memuaskanmasyarakat.Hal inidapat
dilihat daribelum memadainyajumlahkeretasesuaidengankebutuhanpenumpang
sehingga sering terlihatkeretapenuhdenganpenumpangyang saling berdesakan,dan
seringterjadinya
keterlambatanmaupunkeberangkatan
kereta.Keluhanpelangganlainnyaberupa,ketepatanwaktupelayanan,
dan
ketulusanuntukmembantupelangganyangterlihatdari
kurangramahnyapegawaisaatmelayanipelanggan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut,penulis
tertarikuntuk
melakukan
penelitian
dalam
bentukskripsi
denganjudul
:“PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi
Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara )”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahyang
makadapatdirumuskanmasalah
telah
sebagaiberikut:
dikemukakandiatas,
“Seberapa
besarkah
PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara)?”.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang diajukan mempunyai sasaran yang hendak dicapai
atau apa yang menjadi tujuan. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris
pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Publik PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui Loyalitas Pelanggan atas Kualitas Pelayanan Publik
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Kualitas Pelayanan
Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Manfaatteoritis
a) Memberitambahanbuktiempiris tentang hubungan antara kualitas
pelayanan,
kepuasan,
dan
loyalitas
pelangganyangdiaplikasikandalambidangtransportasi
yang
diharapkanbisa menjadidasarpenelitianlebihlanjut.
b) Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk
melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis
Universitas Sumatera Utara
dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif
dan kritis melalui suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.
c) Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian
lainnya.
2) Manfaatpraktis
a)Memberi tambahan informasi mengenai hubungan antara kualitas
pelayanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggandi bidang
transportasi kereta api.
b)Menjadi pertimbangandanmasukanbagipihak manajemen PT. Kereta
Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara untuk memperbaiki
danmeningkatkan kualitas pelayananserta menentukankebijakanyang
berkaitandengankualitas
pelayanandemi
terciptanyakepuasanpelanggandanloyalitaspelanggan.
E. Kerangka Teori
Dalam rangka menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan landasan
berpikir yang dijadikan pedoman untuk menjelaskan masalah yang sedang
dibahas.Pedoman tersebut disebut kerangka teori.Menurut Sugiono (2005: 55)
menyebutkan bahwa landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian ini
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba.
Dengan demikian kerangka teori dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas PelayananPublik (PublicServiceQuality)
a.DefenisiKualitas
Universitas Sumatera Utara
Triguno (1997 : 76) mengemukakan bahwa kualitas adalah suatu standart yang
harus dicapai oleh seseorang atau sekelompok atau lembaga atau organisasi mengenai
kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk
yang berupa barang dan jasa. Dengan demikian, berkualitas mempunyai arti
memuaskan kepada yang dilayani, baik internal maupun eksternal, dalam arti optimal
pemenuhan atas tuntutan atau persyaratan pelanggan atau masyarakat. Pendapat
tersebut menunjukkan bahwa konsep kualitas berkaitan erat dengan pencapaian
standart atau target yang diharapkan atau tuntutan dari pihak pelanggan yang dilayani.
Dalam kaitan ini terlihat bahwa konsep kualitas terkait erat dengan pelanggan atau
masyarakat yang dilayani.
Pengertian kualitas menurut J. Supranto (2001) adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.Keunggulan
suatu produk atau jasa sangat tergantung dari keunikan serta kualitas yang
diperlihatkan oleh jasa tersebut apakah sudah sesuai dengan keinginan dan harapan
pelanggan.
Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Berkaitan
dengan konsep kualitas yang akan dikemukakan oleh pandangan Tjiptono (1996 : 21),
menarik 7 (tujuh) defenisi yang paling sering dikemukakan tentang konsep kualitas,
yaitu:
1. Kesesuaian dengan persyaratan dan tuntutan
2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan atau penyempurnaan yang berkelanjutan
4. Bebas dari kerusakan atau cacat
Universitas Sumatera Utara
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
6. Melakukan sesuatu secara benar semenjak awal
7. Sesuatu yang membahagiakan pelanggan
Maka berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, lingkungan, yang berkaitan dengan suatu pencapain target yang diharapkan
dan yang harus dikerjakan dengan baik.
b. Defenisi Pelayanan
Padadasarnya
setiapmanusia
membutuhkanpelayanan,bahkan
secaraekstrimdapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan
dengankehidupanmanusia(Sinambela,2010 : 3). Pelayanan dapat didefinisikan
sebagai
segala
bentuk
kegiatan/aktifitas
yangdiberikanoleh
satupihakataulebihkepadapihak lainyang memiliki hubungan dengan tujuan
untuk
dapat
memberikan
yangbersangkutanatasbarangdanjasa
Istilahpelayananberasaldari
kepuasan
kepada
pihak
kedua
yangdiberikan.
kata“layan”yangartinyamenolong
menyediakansegalaapayangdiperlukanoleh oranglainuntukperbuatan melayani.
Menurut Barata (2004 : 10) bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena
adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak yang dilayani.
Menurut Groonroos sebagaimana dikutip oleh Ratminto dan Winarsih
(2005) pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan
yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah konsumen atau pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Moenir dalam Tangkilisan (2005) pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pelayanan
yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu layanan fisik yang
bersifat pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh
orang lain selaku anggota organisasi, baik organisasi massa atau negara. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang
lain.
c. Pelayanan Publik
MenurutUndang-undang
No.25
Tahun2009,pelayananpublik
adalah
kegiatan ataurangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan pelayanan sesuai
dengan
peraturan
perundang-
undanganbagisetiapwarganegaradanpendudukatas
barang,jasa,
dan/ataupelayananadministratifyang disediakanolehpenyelenggara pelayanan
publik.
Menurut Kurniawan (dalam Sinambela, 2006 :5) pelayanan publik
diartikan
sebagai
pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
atau
masyarakatyang mempunyaikepentinganpadaorganisasiitusesuai dengan aturan
pokok
dantata
carayangtelah
ditetapkan.MenurutSantosa(2008:57),pelayananpublikadalahpemberian
jasa,baikolehpemerintah,pihakswasta
swastakepada
kebutuhan
atasnamapemerintah,ataupun
masyarakat,denganatautanpa
dan
atau
pembayaranguna
kepentingan
masyarakat.
demikian,yangmemberikanpelayananpublik
bukanhanya
instansipemerintah,melainkan
pihak
memenuhi
Dengan
kepadamasyarakatluas
jugapihak
swasta.
Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
publikyang
dijalankanolehinstansipemerintahbermotifsosial-politik,
yaknimenjalankantugaspokokdanmencaridukungansuara
sedangkan
pelayananpublikolehpihakswastabermotif ekonomi,yaknimencari keuntungan.
Penyelenggara
negara,
korporasi,
pelayananpublikadalah
lembaga
undang-undang
yangdibentuk
independen
setiapinstitusipenyelenggara
yang
dibentuk
berdasarkan
untukkegiatanpelayananpublikdanbadanhukumlain
semata-mata
untuk
publik.Makadapatdirumuskanyang
kegiatan
pelayanan
menjadiunsuryangterkandung
dalam
pelayanan publik adalah:
1. Pelayananmerupakankegiatanyangdilakukanolehsuatubadan
atau
lembagaatau aparatpemerintahan maupun swasta.
2. Objek
yangdilayani
adalah
masyarakat
(publik)
berdasarkan
kebutuhannya.
3. Bentuk pelayananyangdiberikan berupabarangdan jasa.
4. Ada
aturan
dan
sistem
dan
tata
carayang
jelas
dalam
pelaksanaannya.
Dengandemikian, pelayananpublikadalah segala kegiatandalam rangka
pemenuhankebutuhan dasar sesuaidenganhak-hakdasar setiap warga negara
danpendudukatassuatubarang,jasa
danataupelayanan
administrasidandiaturolehundang-undangyang
pelayananyang
terkaitdengan
disediakanoleh
kepentinganpublikyaitu
penyelenggara
instansi
pemerintah
baikpusatmaupun daerah sertapihak swasta.
d. Bentuk-bentukPelayananPublik
Pemerintahmelaluilembaga
danseluruhaparaturnyabertugas
Universitas Sumatera Utara
menyediakandanmenyelenggarakanpelayanankepada
masyarakat.Adapun
kegiatanyang dilakukan oleh aparatur terdiri dari berbagai macam bentuk.
DalamKeputusanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNo.63
Tahun
2003,
pelayanan publik dibagi berdasarkan3 kelompok,yaitu:
1.
KelompokPelayananAdministratif,yaitubentukpelayanan
yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang
dibutuhkan oleh masyarakat atau publik.
2.
KelompokPelayananBarang,yaitupelayananyangmenghasilk
an berbagai bentuk/jenis barangyangdigunakan publik.
3.
KelompokPelayanan Jasa,yaitupelayananyang menghasilkan
berbagai bentuk/jenis jasayangdibutuhkan publik.
Menurut Moenir(2002: 190) bentuk pelayanan ada tiga macamyaitu:
1. Pelayanan dengan lisan
Pelayanandenganlisaninidilakukanoleh
petugas-petugasbidang
hubunganmasyarakat, bidang layanan informasidan bidang-bidang
lainyang
tugasnyamemberikanpenjelasandanketerangan
masyarakatmengenaiberbagaifasilitaslayananyang
layananlisanberhasilsesuaidenganyang
tersedia.
kepada
Agar
diharapkan,adasyarat-
syaratyangharus dipenuhi oleh pelaku pelayanan,yaitu:
a.
Memahami benar masalah-masalah yang termasuk dalam
bidangtugasnya
b.
Mampumemberikanpenjelasanapasajayangperludanlancar,
singkattetapicukupjelassehinggamemuaskan
bagimereka
yangingin memperolehkejelasan mengenai sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bertingkah laku sopan dan ramah tamah.
d.
Meskidalamkeadaansepitidakberbincangdenganpegawai
lainnyakarenamenimbulkan kesan tidak disiplindan melalaikan
tugas.
2. Pelayanan melaluiTulisan
Dalambentuktulisan,layananyang
diberikandapatberupa
pemberianpenjelasankepada masyarakatdenganpenerapannya berupa
tulisansuatu informasi mengenai hal atau masalah yang seringterjadi.
Pelayanantulisan ini terdiri dari:
a.
Layanan
ditujukan
berupa
petunjuk,informasidansejenisyang
pada
orang-orangyangberkepentingan,
agarmemudahkan merekadalam berurusandenganinstansi
atau lembaga.
b.
Pelayananberupa
reaksitertulisataspermohonan,laporan,
keluhan, pemberitahuandan lain-lain
3. Pelayanan berbentuk Perbuatan
Pelayanan
dalambentukperbuatanadalahpelayananyang
dalambentukperbuatanatau
diberikan
hasilperbuatan,bukansekedar
kesanggupan dan penjelasan secaralisan.
e. Standart PelayananPublik
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2009
tentang
Pelayanan Publik, standar pelayanan publik sekurang-kurangnyameliputi:
1. Dasar Hukum
Setiap bentuk kebijakan pelayanan publik yang dikeluarkan oleh
Universitas Sumatera Utara
instansi
pemerintah
sebagai
penyelenggara
pelayanan,
disahkanoleh
Peraturan
harusmemilikidasarhukumyang
Perundanganuntukmenandakanbahwa
pelayananyang
diberikan
merupakan pelayanan publik yang sah menurut hukum dan
perundangan.
2. Sistem, Mekanismedan Prosedur
Bentukpelayananpublikyang
diberikanolehsuatuinstansi
pemerintahanharusmemilikisistemyang
pelaksanaanyang
jelas,mekanisme
mudahdiimplementasikanolehseluruh
masyarakatsertamemilikiproseduratautatalaksanayang
jelas
dan
diketahui oleh penggunalayanan publik.
3. JangkaWaktu Penyelesaian
Pelayananpublikyang diberikanolehsuatuinstansipemerintah dalam
pelaksanaannyaharus
kegiatanyangefisien,
memilikibataswaktu
pelayanan
publikyang
penyelesaian
diberikan
kepada
masyarakat dilakukandalam standar waktuyangsingkat.
4. Biaya/Tarif
Pelayanan publik pada hakikatnya adalah bentuk pelayanan yang
diberikankepadamasyarakat.Olehkarenaitubiayaatau
diberikanharusmemiliki
standarhargayang
dijangkauolehmasyarakat.Dengankatalainharga
untuk
tarifyang
dapat
pelayanan
publik adalahhargayangmurah.
5. ProdukPelayanan
Pelayananyang
diberikanolehsuatuorganisasidapatdikatakan
Universitas Sumatera Utara
sebagaipelayananpublikapabilaprodukyang
dihasilkandapat
berupapublicgood, public servicedanadministration service.
6. Sarana, PrasaranadanFasilitas
Keefektifan
pelayanan publik yangdiberikanolehorganisasi dapat
dilihat
ketersediaan
dari
sarana
dan
prasarana
dalam
prosespemberianpelayananserta terdapat fasilitasyang memadai demi
kenyamanan pelangganataumasyarakat.
7. Kompetensi Pelaksana
Petugaspemberipelayaanan
publik
harus
memilikikeahlian,
kreativitassertakemampuanyang menyangkutsikapdan perilaku dalam
memberikan pelayanan kepadamasyarakat.
8. Penanganan Pengaduan,Saran, dan Masukan
Setiaporganisasipemerintahharusmemiliki
menampungaspirasimasyarakatyang
saranayang
berisikritik,sarandan
pengaduan.Halinibertujuanuntukmeningkatkankualitas
juga
pemberian
pelayanan publikkepadamasyarakat.
9. Jumlah Pelaksana
Organisasi pemerintahan memiliki pelaksanaan pelayaanan yang
memadaiagardalampemberianpelayanandapatberjalan efektif.
f. PengertianKualitasPelayananPublik
WykcofsebagaimanadikutipTjiptono
(1996:59),memberikanpengertian
kualitaspelayanansebagai:”Tingkatkeunggulanyang diharapkandan pengendalian
atastingkatkeunggulan
tersebutuntuk
memenuhikeinginan
pelanggan”.Iniberartiapabila jasaataupelayananyangditerima(perceived service)
Universitas Sumatera Utara
sesuai
dengan
yang
diharapkan,
maka
kualitas
jasa
atau
pelayanan
dipersepsikanbaikdanmemuaskan. Sebaliknya,apabila jasa ataupelayananyang
diterimalebihrendahdariyang diharapkan,makakualitasjasaatau pelayanan akan
dipersepsikan buruk.
IntidaripenjelasanWyckof
umumterkaitdengan
upayauntuk
dituntutatauyang
iniadalahbahwakonsepkualitaspelayanan
memenuhiatau
bahkanmelebihiharapanyang
diinginkanolehpemintalayananataumasyarakatatau
pelanggan.Semakin
tinggitingkatpemenuhan
pulatingkatkualitaspelayananyang
harapantersebut,semakintinggi
diberikan,dansebaliknyasemakintidak
memenuhi harapan pelangganatau pemohon layanan, berarti semakintidak
berkualitas pelayananyangdiselenggarakan olehpemberi layanantersebut.
MenurutTriguno(1997:58) kualitaspelayananmenunjukpada pengertian
melayanisetiap
menolong
terlihatbahwa
saat
secara
cepat
danmemuaskan,berlakusopan,ramah
dan
sertaprofessionaldanmampu.MengikutipenjelasandariTrigunoini
suatupelayanandapatdikatakanberkualitasapabila
menunjukkan
sejumlah ciri atau karakter, seperti cepat, memuaskan,sopan,ramah dan
professional.Kombinasidariberbagaiciripelayananinisecarasimultanyang
oleh
Triguno dikatakan sebagai pelayananyangberkualitas.
SelanjutnyaTjiptono (1996 :79) mengemukakan sejumlah manfaatyang
diperoleh organisasi penyedia layanan, apabila mampu menyelenggarakan
layanansecara berkualitas,sebagai berikut:
1.
Hubungan perusahaan (organisasi) dengan para pelanggannya
menjadi harmonis.
2.
Memberikan dasaryang baik bagi pelangganbagipembelian ulang.
Universitas Sumatera Utara
3.
Dapat mendorongterciptanyaloyalitas.
4.
Membentukrekomendasidarimulutkemulut(wordofmouth)yang
menguntungkanperusahaanatauorganisasi.
5.
Labayangdiperoleh dapat meningkat.
DaripaparanTjiptonoterlihatbahwa
penyelenggaraanlayananyang
berkualitas mempunyai peranan strategis dalam menciptakan komunikasi dan
kepercayaandarimasyarakatsebagaipenerima
yangberkualitas,masyarakatpenerima
layanan,bahkanmelaluilayanan
layanandengansukarelaakanmelakukan
kampanye positifterhadapwargamasyarakat lainnya.
Thoha
(2002)
untukmeningkatkankualitaspelayanan
berpendapatbahwa
publik,organisasipublik(birokrasipublik)
harusmengubahposisi
danperan
(revitalisasi)dalammemberikanpelayananpublik.Dariyang
memerintahberubah
sukamengaturdan
menjadisukamelayani,dariyang
sukamenggunakan
pendekatankekuasaanberubahmenjadisukamendorong
sesuai.Daripendapatpara
menujukearahyang
ahlidiatasdapatdisimpulkanbahwa
kualitaspelayanan
berpusatpada upaya pemenuhankebutuhandankeinginanpelangganserta ketepatan
penyampaiannyauntuk memenuhi harapan pelanggan.
g. Faktor-faktoryang MempengaruhiKualitasPelayananPublik
Suatupelayananyang
komprehensifyangdiberikanolehpegawai
pemerintahdapatdilakukandenganmemperhatikanunsur-unsur
dari
pelayanan
tersebut yaitu pada saat terjadinya suatu interaksi antara pegawai pemerintah
sebagai pemberi
pelayanan dengan masyarakat sebagai konsumen dari
pelayananyangdiberikan. Menurut Dwiyanto(dalamTangklisan,2005:223) ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa faktoryangmempengaruhi kualitas pelayanan itusendiri adalah:
1. Faktor
internal
antara
lainkewenangan
berorientasiterhadapperubahan,budaya
direksi,
sikap
organisasi,etika
yang
organisasi,
sistem internship maupun semangat kerjasama.
2. Faktoreksternalantaralainbudayapolitik,dinamikadan
perkembanganpolitik, pengelolaankonfliklokal,kondisisosial ekonomi
dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat serta organisasiLSM
(LembagaSwadayaMasyarakat).
Sedangkan
menurut
Moenir
(2002:
88)
faktor-faktor
yang
mendukungpelayanan, sebagai berikut:
1. FaktorKesadaranyaitukesadaranpara pejabatsertapetugasyang berkecimpung
dalamkegiatanpelayanan.Kesadaranpara
pegawai
padasegalatingkatanterhadaptugasyang
menjadi
tanggungjawabnyadapatmembawadampakyang
sangatpositif
terhadap
organisasinya.
2.
FaktorAturanyaituaturandalamorganisasiyang
menjadilandasan
kerjapelayanan.Aturaninimutlakkebenarannyaagarorganisasi
danpekerjaandapatberjalanteraturdanterarah,olehkarenaitu
harus
dipahamioleh organisasiyangberkepentingan/bersangkutan.
3, FaktorOrganisasi
merupakanalatsertasistemyang
memungkinkan
berjalannyamekanismekegiatan pelayanandalamusaha pencapaian tujuan.
4.
Faktor
Pendapatan
sebagaipendukung
yaitu
pendapatan
pegawai
yang
berfungsi
pelaksanaanpelayanan.Pendapatanyang cukup
akan
memotivasi pegawai dalam melaksanakanpekerjaan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
5.
Faktor
Keterampilan
Tugasyaitu
kemampuandan
petugasdalammelaksanakanpekerjaan.Ada
keterampilan
tigakemampuanyang
dimiliki,yaitukemampuanmanajerial,kemampuanteknisdan
harus
kemampuan
untuk membuat konsep.
6.
Faktor
Saranayaitu
saranayangdiperlukan
dalampelaksanaan
ataupekerjaanlayanan.Saranainimeliputiperalatan,perlengkapan,
tugas
alat
bantudan fasilitas lain yang melengkapi seperti fasilitas komunikasi.
h. TolakUkur Kualitas PelayananPublik
Menurut
Zeithamdkk
(dalam
Boediono,
2003:
114) ada
lima
dimensiyangdapat digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan,yaitu:
1. Bukti Langsung (tangibles), yang meliputi fasilitas fisik,
pegawai,perlengkapandansarana komunikasi.Fasilitasfisik yang
dimaksuddisiniadalahsepertigedung
perkantoran,ruang
tunggu
untuk customer, telepon dan komputer.
2.
Dayatanggap(responsiveness),suatukarakteristikkecocokan
dalampelayananmanusia,mampuyaitukeinginanpara
untukmembantumasyarakatdalam
dengantanggapan.Keinginan
memberikn
staf
pelayanan
itusepertikemauanaparat
birokrasiuntukmemberikaninformasi-informasi
yangterkait
dengan waktu pelayanan, syarat-syarat program langsung.
3. Keandalan(reability),yaitukemampuanmemberikanpelayanan yang
menyajikandengansegera danmemuaskan.Halinidapat dilihat dari
kemampuan
dan
kecakapanaparatdalam
mengerjakantugas-
Universitas Sumatera Utara
tugasyang
dibebankandanmenjadi
kewajibannyadengancepat
sesuai denganwaktuyang dijanjikannya.
4. Jaminan(assurance),yaitumencakupkemampuan,kesopanan, dan
sifat dapat dipercayayangdimilikioleh parastaf, bebas dari bahaya,
resikoatau
skeraguan.Yaitusepertikepastianyang
diberikanolehaparatuntukmembuatmasyarakatpenggunajasa
merasayakinbahwatugasyangdilaksanakannyaakanbebas
dari
kesalahan.
5.
Empati(emphaty)yaitumeliputikemudahandalammelakukan
hubungan komunikasiyangbaik dan memahamikebutuhan para
pelanggan.Halinisepertibagaimana aparatmenciptakan komunikasi
eksternal untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Selainkelimadimensitersebut,menurutGasperz(dalamTjandra,
halyang
2005:20),hal-
perludiperhatikanberkaitandengankualitas
pelayananmulaidariwaktutunggu,waktuproseshingga waktu penyelesaian suatu
produk pelayanan sebagai berikut:
1.
Akurasipelayanan,berkaitandenganrealitaspelayanandanbe
bas dari kesalahan.
2.
Kesopanandankeramahandalammemberikanpelayanan,teru
tama
bagimerekayang
berinteraksilangsung
denganpelanggan(internal maupun eksternal).
3.
Tanggungjawab,berkaitandenganpenerimaanpesanandan
Universitas Sumatera Utara
penanganan keluhan daripelanggan.
4.
Kemudahanmendapatkanpelayanan,berkaitandenganpeneri
maan pesanan dan penanganankeluhan pelanggan.
5. Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan erat
dengan
banyaknyaoutlet,banyaknyapetugasyang
melayani,banyaknya fasilitas pendukungseperticomputer
untuk memproses data.
6. Variasi modelpelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk
memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features
dari pelayanan.
7.
Pelayananpribadi,berkaitandenganfleksibilitaspenanganan
permintaan khusus.
8. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan
dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan
menjangkau,
tempatparkir
kendaraan,ketersediaaninformasi,petunjuk-petunjuk
dan
bentuk-bentuk lain.
9.
Atributpendukungpelayananlainnya,sepertilingkungakeber
sihan, ruangtunggu dan fasilitas lainnya.
2. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Loyalitas pelanggan merupakan salah satu kunci utama perusahaan untuk tetap
bisa bertahan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Jika suatu perusahaan
ingin tetap mempertahankan kelangsungan bisnisnya maka perusahaan harus bisa
menumbuhkan sikap loyal dari konsumennya. Sebaliknya apabila perusahaan tidak
mampu menciptakan loyalitas maka kegiatan operasional perusahaaan tidak akan
berjalan dengan baik.
Sheth&MittaldalamTjiptono(2005:387)Loyalitaspelangganadalah
“komitmen pelanggan terhadapsuatu merek, toko atau pemasok,berdasarkan
sikapyangsangatpositifdantercermindalampembelianulangyangkonsisten“.
SementaraBendapudi
&Berrymendefinisikan
bahwa
loyalitaspelanggan
“sebagairesponyangterkaiteratdenganikrarataujanjiuntukmemegangteguh
komitmenyang mendasari kontinuitas relasi, dan biasanyatercermin dari
pembelianberkelanjutandaripenyediajasayangsamaatas
dasardedikasimaupun
kendalapragmatis”
Menurut Rahmayanty (2010:13) mendefinisikan: “Loyalitas adalah tentang
prsentase dari orang yang pernah membelidalam kerangka waktu tertentu dan
melakukan pembelianulang sejak pembelian yang pertama”. Oliver (2010:432)
menyatakan loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk
berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara
konsisten pada masa yang akan datang,meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Griffin yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2010:129)
loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai berikut: “Loyalitas lebih mengacu pada
wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keptusan untuk melakukan pembelian
Universitas Sumatera Utara
secara terus menerfus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih”.
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
merupakan situasi yang pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh anggaran
yang ada untuk membeli produk suatu layanan jasa dari penjual yang sama.
Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Menurut Oliver (2010:433),
fase tersebut dimulai dari :
1. Loyalitas kognitif (cognitive loyalty) atau loyalitas yang didasarkan hanya pada
keyakinan merek.
2. Loyalitas afektif (affective loyalty) atau kesukaan atau sikap terhadap merek
didasarkan pada kesempatan menggunakan kepuasan secara kumulatif.
3. Loyalitas konatif(conativeloyalty)yang menunjukkan sebuah kondisi loyalitas
yang berisi apakah pada kemunculan pertama memperlihatkan komitmen
mendalam untuk membeli.
4. Loyalitas tindakan (action loyalty), di mana niat dikonversi ke tindakan.
Menurut Gaby dan Lacobucci (dalam Paramitha, 2010:20) loyalitas
pelanggan merupakanbesarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh
seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan
bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan
mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.
Daridefenisi
tersebutdapat
disimpulkanbahwa
loyalitas
pelanggan
merupakankedalamanperasaan manusiaterhadap suatu hal, apakah keluarga,
teman, organisasi ataumerek.
b. Tahapan Loyalitas Pelanggan
Niegel Hill dalam Hurriyati (2005:132)membagi loyalitas dalam enam
Universitas Sumatera Utara
tahapanyaitu:
1.
Suspect:
meliputisemuaorangyangdiyakiniakanmembeli(me
mbutuhkan)barang/jasa,tetapi belum memiliki informasi
tentangbarang/jasaperusahaan.
2. Prospect:
adalahorangorangyangmemilikikebutuhanakanjasatertentu,
danmempunyaikemampuanuntukmembelinya.Pada
tahapini,meskipun mereka belummelakukan pembelian
tetapitelah
mengetahuikeberadaan
perusahaandanjasayangditawarkanmelaluirekomendasipih
aklain(word of mouth).
3.Customer:
padatahapini,pelanggansudahmelakukantransaksidengan
perusahaan,tetapitidakmempunyaiperasaanpositif
terhadapperusahaan,
loyalitas
padatahap
ini
belum
terlihat.
4.Clients:
meliputisemuapelangganyangtelahmembelibarang/j
asayang
dibutuhkandanditawarkanperusahaansecara
teratur.Hubunganini berlangsunglama.
5.Advocates:
padatahapini,clientsecaraaktifmendukungperuhaand
engan
memberikanrekomendasikepadaorang
lainagarmaumembelibarang/jasa diperusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
6.Partners:
padatahapinitelahterjadihubunganyang
kuatdansaling
menguntungkanantaraperusahaandenganpelanggan.Pada
tahapinipula pelanggan berani menolak barang/jasadari
perusahaan lain.
c. Manfaat Loyalitas Pelanggan
Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan
memperoleh manfaat atau keuntungan. Menurut Griffin dalam Hurriyati
(2010:129) terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh sebuah
perusahaan apabila memiliki pelanggan loyal, yaitu :
1. Dapatmengurangibiayapemasaran(karenabiayauntukmenarikkonsumen
baru lebih mahal)
2. Dapatmengurangibiayatransaksi(sepertibiayanegosiasikontrak,pemrosesan
pesanan,danlain-lain)
3. Dapatmengurangibiayaturnoverkonsumen(karenapenggantian
konsumenyanglebih sedikit)
4. Dapatmeningkatkanpenjualansilang,yangakanmemperbesarpangsa
pasarperusahaan
5. Mendorongwordofmouthyanglebihpositif,denganasumsibahwa
pelangganyangloyal juga berarti merekayangmerasa puas
6. Dapat mengurangi biayakegagalan.
d. Indikator Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi perusahaan,
haltersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Sebagaimana
diungkapkan Griffin (2010:31), pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Makes Regular repeat purchases (Melakukan pembeliansecarateratur)
2. Purchasesacrossproductandservicelines(Membeliantarliniprodukdan jasa)
3. Refers other (Merekomendasikan kepadaoranglain)
4. Demonstratesanimmunitytothefullofthecompetition(Menunjukkan
kekebalanterhadaptarikan dari pesaing-pesaing).
Menurut Hadiyati(2008:85), indikator dari pada loyalitas pelanggan
adalah sebagai berikut:
1. Menggunakankembali fasilitasyangditawarkan.
2. Merekomendasikan kepadaoranglain.
3. Komitmen untuk terus menggunakan fasilitasyangditawarkan.
F. Hipotesa
Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:70)
Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah ;
1.
Hipotesis Alternatif (Ha) :
“Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publikterhadap loyalitas
pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera
Utara”.
Universitas Sumatera Utara
2. Hipotesa Nihil (Ho) :
“Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publik terhadap loyalitas
pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera
Utara”.
G. Defenisi Konsep
Konsep
merupakan
istilah
dan
defenisi
yang
digunakan
untuk
menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun: 2006:33). Melalui konsep
peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan
satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu sama lainnya.
Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi konsep peneliti
adalah:
1. Kualitas Pelayanan (Service Quality) adalah suatu bentuk penilaian
pelanggan/pelanggan terhadap tingkat pelayanan yang diterima dan tingkat
pelayanan yang diharapkan dari segala aktivitas yang dilakukan suatu
perusahaan atau organisasi.
2. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty) adalah komitmen pelanggan
terhadap
suatu
merek,
toko
atau
pemasok,
berdasarkan
sikapyangsangatpositifdantercermindalamniat
pembeliankembali,kemungkinanmerekomendasikanproduk
ataulayanan,loyalitasdanprofitabilitas.
H. Defenisi Operasional
Universitas Sumatera Utara
Defenisioperasionalvariabeladalahdefenisiyang
variabel
dengancaramemberikanarti
diberikan
kepadasuatu
ataumenspesifikankegiatanatau
membenarkansuatuoperasionalyangdiperlukanuntukmengukurvariabel
tersebut
(Sugiyono,2012).Melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja
sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut.Variabel yang
ditelitidapatdidefenisikansebagaiberikut:
a. Kualitaspelayanan(X)
Kualitaspelayananadalahsuatupenilaianglobalatausikap
yangberkaitan
denganlayanantertentu,kesanpelanggankeseluruhanatau keunggulanorganisasi dan
layanannya.Dimensikualitaspelayanandigunakanuntukmengukur
kualitas
pelayanan diPT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara.
Indikatordarivariabelkualitas pelayanansebagai berikut:
1)
Buktifisikyaitudimensiyangdapatdilihatdandiamatisecaralangsungoleh
pelanggansepertifasilitasfisik,peralatan,dan berbagaimaterikomunikasi.
2) Keandalan yaitu kemampuan staf dan manajemen PT. Kereta Api
Indonesia
(Persero)
Divisi
Regional
I
Sumatera
Utarauntuk
memberikanpelayananyangakurat,andal,dapatdipercaya,danmemuaskan
.
3)
Dayatanggapyaitukemampuanstafperusahaan
untukmembantupelanggan
dan
memberikanpelayananjasa
dengancepatsertamendengardanmengatasi
keluhanyangdiajukanolehpelanggan.
Universitas Sumatera Utara
4) Jaminanadalahtingkatkeyakinan,pengetahuan,dankeahlianyangdimiliki
olehstafsehinggadapatmenimbulkansuatukepercayaanpadadiripelangga
n.
5) Empatiadalahkemampuandankemauanstafuntukmelayanipelangganserta
memahami kebutuhanpelanggankhususnya yang bersifat individual,
seperti:
memberikanperhatiansecarapribadidanpenciptaanhubunganyangbaik.
b.Loyalitas(Y)
Loyalitas(Y)adalahkeputusanpelangganuntuk
secarasukarelaterus
berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Variabelloyalitasdapatdiukurdenganempatindikatorsebagaiberikut:
1.
Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat
purchase/Repetition)
2.
Membeli diluar lini produk atau jasa (purchase across product
and services lines/Referral)
3.
Mereferensikan produk perusahaan kepada orang lain (Refers
other)
4.
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari
pesaing (Demonstrates an immunity to the full of the
competition/Retention)
Universitas Sumatera Utara
I. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesa,
defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika
penulisan.
BAB II
METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,
dan teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik
lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi dan
struktur organisasi.
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan
menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan
dan menganalisisnya berdasarkan metode yang digunakan.
BAB V
ANALISIS DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data
yang disajikan pada bab sebelumnya.
BAB VI
PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan dan saran-saran yang dianggap penting bagi
Universitas Sumatera Utara
pihak yang membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan strategis
dalam melancarkan roda pereknomian dan mempengaruhi aspek kehidupan.
Melihat kepentingan tersebut maka perlu adanya penyediaan jasa transportasi yang
semakin meningkat baik dalam segi kuantitas maupun kualitas yang mencakup
keamanan,
kenyamanan, efisien, dan tepat waktu. Organisasi dalam bidang
transportasi menyadari pentingnya kepuasan pelanggan yang akan mempengaruhi
organisasi itu sendiri dalam pelaksanaan jasa yaitu dengan memberikan banyak
perhatian pada
kebutuhan pelanggan seperti kebersihan, kenyamanan, dan
kesopanan sesuai dengan pendapat Kotler & Keller (dalam Tjiptono,
2014:26):“Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak yang lain pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”
Dilihatdarisegiekonomi,keperluan
akan
jasaangkutanmengikutiperkembangan dari kegiatan sektorekonomi, keperluan
jasa
angkutanakanbertambah
danberkurangjikaterjadikrisis
berfungsiuntukmemperlancar
denganmeningkatnya
ekonomi.Halinidisebabkan
arusbarangdan
perekonomian
karenatransportasi
lalulintasjenispenumpang.
Dariberbagaimacam alatangkutanyang ada saat ini, kereta api merupakansalah
satu modatransportasi pilihanyangadadiIndonesia selain bus, pesawat terbang
dan kapal laut. Keretaapimerupakan alattransportasi dengan sejumlahkeunggulan
Universitas Sumatera Utara
sepertihematbahanbakar,
hematenergi,rendah
polusi,bersifatmassal,
adaptifdengantugaspokokdanmobilisasi arus penumpangdanbarangdiatasrel.
Dewasainisetiapkonsumentidakhanyamemilihjasa
kebutuhannyasaja,tetapijugasegalaaspekjasaatau
berdasarkan
pelayananyangmelekatpada
produk tersebut. Sepertiaspek kualitas pelayananyang diberikanolehpemberi jasa
tersebut.
Hubunganantarakualitaspelayananpublikdengan
profitabilitasdalamhalini
cukupjelas,karenadenganmemilikipelanggansetia
atauloyal,perusahaanmendapat
Pelanggansetia
jaminanprodukataujasanyaakanterusdigunakan.
tidakakanberpindah
hatiwalaupundiberiiming-
imingataumendapatgodaanmenggiurkan.
Sebabsudah
terbentuksuatuhubunganjangkapanjangantaraprodusendankonsumenyangakan
terusberlangsung.Loyalitaspadadasarnyamerupakansalahsatufaktorpaling
utama
dalam meningkatkanpemasaran serta
pendapatan suatu perusahaan penyedia
jasa.
Dimanasituasipersainganpadasaatiniyang
sangatketatdenganbanyaknyapemain
pasar,dalamkondisiinikepuasansertakesetiaanpelanggan(customerloyality)
menjadi baranglangka karena susah didapatkan.
Menumbuhkanloyalitaspelanggandalamdirikonsumenbukanlahhalyang
mudah dibentuk karena penyedia jasa harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu
kepadapelanggan,sebabmutudapatmendorong
pelangganuntukmenjalinhubungan
yang
dimanahubungan
apakebutuhan
tersebut
dan
tersebut,perusahaan
erat
memungkinkan
keinginan
dengan
perusahaan,
perusahaan untuk mengetahui
pelanggan.Denganmemahami
hal
dapatmeningkatkankepuasanpelanggan,yang
Universitas Sumatera Utara
padaakhirnyaakanmenumbuhkandanmeningkatkanloyalitaspelangganyaitudengan
cara
berusaha
memaksimumkanpengalamanyang
menyenangkandanmeminimumkanataubahkan
meniadakanpengalamanyangkurangmenyenangkan bagi pelanggan.
PT
KeretaApiIndonesia(KAI)merupakansatu-satunyaBUMNyang
memilikisejarahpanjangdanmengalamisemuabentukBUMNyangdikenal
diIndonesia.Sebelumperang dunia keduaangkutankeretaapidiIndonesia dikelola
oleh
perusahaanswastaBelanda.Selanjutnya
pada
tahun1950
pengelolaan
diserahkankepadaKementerian KomunikasiRepublikIndonesia melalui
DKA
(Djawatan Kereta Api).Kemudian secara berturut-turut pengelolakeretaapi
mengalami
beberapakali
perubahan
namadan
status,
yaitu
PNKA(PerusahaanNegara KeretaApi) pada tahun1963,PJKA (PerusahaanJawatan
Kereta
Api)
pada
tahun
1971,
PERUMKA
(Perusahaan
UmumKeretaApi)padabulanJanuaritahun1991,danterakhirpadabulan
1999
berubah
menjadi
PT
KAI-
Denganbentukpersero,PTKAI
Kereta
Junitahun
ApiIndonesia(Persero).
memilikipeluangyangbesaruntuk
meningkatkankeuntungan,karena
penyelenggarantransportasi
daratkereta
api
masih menjadi monopolipemerintah.
PT.
KeretaApi
Indonesia(Persero)DivisiRegionalISumateraUtara
merupakanBadanUsahaMilikNegara(BUMN)yang memilikijenisusaha dibidang
jasatransportasi,yaitumenyediakanpelayanan
transportasiuntuk
Selainmenyediakan
kepentingan
jasa
konsumen
transportasi
transportasipelayanan
di
daerah
Sumatera
Utara.
bagikonsumenataupenumpang,PT.
KeretaApiIndonesia(Persero)jugamenyediakanjasaangkutanbarang,misalnya
Universitas Sumatera Utara
pengangkutan bahan-bahanmentah, seperti sawit. PT. KeretaApiIndonesia bekerja
sama dengan PTPN ataupun perusahaan lainnya yang membutuhkan jasa
angkutanbaranguntuk mengalokasikanbarang-barangtersebutketempatyang telah
ditentukan.
Sebagai perusahaan jasa yang telah banyak digunakan oleh publik, PT
KAI (Persero) memiliki tanggung jawab kepada pelanggan dan masyarakat
dan sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, nyaman, produk berkualitas, perusahaan juga terus menjaga
komunikasi dengan penumpang. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut
Gronroos (dalam Ratminto, 2005:2) yaitu pelayanan adalah suatu akitvitas
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi akibat interaksi antara konsumen atau pelanggan.Perusahaan
menyadari komunikasi yang lancar berperan penting bagi perusahaan
kelangsungan bisnis perusahaan disamping memastikan kualitas yang sesuai
dengan standart.
Penilaianmasyarakatterhadapjasa
transporasi
kereta
api
tersebutdipengaruhioleh
bagaimanamasyarakatmemaknaiprodukataupelayananyang
diterima.Bagi
pelanggan,kualitaspelayanandankepuasan pelangganberasal dari layanan yang
terorganisir.Dalam
hal
ini,
unsur
kepercayaan
menjadi
faktorkunci
bagiperusahaanuntuk
memenangkanpersaingan.Komitmenpelangganyangtinggiterhadap
perusahaanakanmenjaminkelangsunganbisnisjangkapanjang.Dengan
kepuasanyangsesuaidengankeinginanpelanggan,hal
terciptanya
tersebutsecaralangsung
Universitas Sumatera Utara
maupuntidaklangsungdapatmembentukpelangganyang
memilikitingkatloyalitas
yangtinggi.Memilikipelangganyangloyaladalahharapandari
setiapperusahaankarena akan membawabanyak keuntungan bagi perusahaan.
Penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas pelanggan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Made Irvan dan
Alit Suryani tahun 2012 yang hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan
akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh pengelola Trans Sarbagita
(Denpasar, Bali) sudah memenuhi standart dan dilaksanakan dengan baik. Ini
dapat dilihat dari hasil pembahasan penelitian tersebut dengan menggunakan
metode analisis pathmenunjukkan kualitas layanan memiliki pengaruh langsung
terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening yang
ditunjukkan dengan nilai dari pengaruh tidak langsung sebesar 0,403>0,357 yang
merupakan pengaruh antara kualitas layanan dan loyalitas konsumen. Temuan
penelitian tersebut mengartikan jika kualitas layanan ditingkatkan, maka hal
tersebut akan mendorong peningkatan yang terjadi pada kepuasan konsumen,
serta berdampak pada loyalitas konsumen yang mengalami peningkatan.
Perkeretaapian
sebagaisalahsatumoda
transportasitidakdapatdipisahkan
dari moda-moda transportasi lain yang ditata dalam sistem transportasi nasional,
mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan sendiri,
perlu
lebih
dikembangkan
peranannyasebagaipenghubung
potensi
wilayah
dan
ditingkatkan
baiknasionalmaupuninternasional,
sebagaipenunjang, pendorong,dan penggerak pembangunan demipeningkatan
kesejahteraanrakyat.Olehkarenaitu,PTKAI Divisi Regional I Sumatera Utara
sebagai
salah
satuunitpelayanan
publik
memilikikewajiban
memberikan
Universitas Sumatera Utara
pelayanan
warga
yangbaikdanmemuaskanbagimasyarakat.Halinididasarkanpadasetiap
negara
memilikihakuntukmendapatkanpelayanandari
pemerintahsecara
aparat
baik.Hakiniberlakukepadasiapasaja,baikiaanggota
organisasiyangberkewajibanmelayaniatauorangluaryangharusdilayani.
Jadihakatas
pelayananinisifatnya
sudah
universalberlakuterhadapsiapasaja
yangberkepentingan atashak tersebut.
Namunkenyataannya
pelayananyang
diberikanoleh
PTKAI
Divisi
Regional I Sumatera Utara belumdapat memuaskanmasyarakat.Hal inidapat
dilihat daribelum memadainyajumlahkeretasesuaidengankebutuhanpenumpang
sehingga sering terlihatkeretapenuhdenganpenumpangyang saling berdesakan,dan
seringterjadinya
keterlambatanmaupunkeberangkatan
kereta.Keluhanpelangganlainnyaberupa,ketepatanwaktupelayanan,
dan
ketulusanuntukmembantupelangganyangterlihatdari
kurangramahnyapegawaisaatmelayanipelanggan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut,penulis
tertarikuntuk
melakukan
penelitian
dalam
bentukskripsi
denganjudul
:“PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi
Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara )”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahyang
makadapatdirumuskanmasalah
telah
sebagaiberikut:
dikemukakandiatas,
“Seberapa
besarkah
PengaruhKualitas Pelayanan Publik terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara)?”.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang diajukan mempunyai sasaran yang hendak dicapai
atau apa yang menjadi tujuan. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris
pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran ilmu pengetahuan itu sendiri.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Publik PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui Loyalitas Pelanggan atas Kualitas Pelayanan Publik
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Kualitas Pelayanan
Publik Terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Manfaatteoritis
a) Memberitambahanbuktiempiris tentang hubungan antara kualitas
pelayanan,
kepuasan,
dan
loyalitas
pelangganyangdiaplikasikandalambidangtransportasi
yang
diharapkanbisa menjadidasarpenelitianlebihlanjut.
b) Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk
melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis
Universitas Sumatera Utara
dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif
dan kritis melalui suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.
c) Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian
lainnya.
2) Manfaatpraktis
a)Memberi tambahan informasi mengenai hubungan antara kualitas
pelayanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggandi bidang
transportasi kereta api.
b)Menjadi pertimbangandanmasukanbagipihak manajemen PT. Kereta
Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara untuk memperbaiki
danmeningkatkan kualitas pelayananserta menentukankebijakanyang
berkaitandengankualitas
pelayanandemi
terciptanyakepuasanpelanggandanloyalitaspelanggan.
E. Kerangka Teori
Dalam rangka menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan landasan
berpikir yang dijadikan pedoman untuk menjelaskan masalah yang sedang
dibahas.Pedoman tersebut disebut kerangka teori.Menurut Sugiono (2005: 55)
menyebutkan bahwa landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian ini
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba.
Dengan demikian kerangka teori dalam penelitian ini adalah:
1. Kualitas PelayananPublik (PublicServiceQuality)
a.DefenisiKualitas
Universitas Sumatera Utara
Triguno (1997 : 76) mengemukakan bahwa kualitas adalah suatu standart yang
harus dicapai oleh seseorang atau sekelompok atau lembaga atau organisasi mengenai
kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk
yang berupa barang dan jasa. Dengan demikian, berkualitas mempunyai arti
memuaskan kepada yang dilayani, baik internal maupun eksternal, dalam arti optimal
pemenuhan atas tuntutan atau persyaratan pelanggan atau masyarakat. Pendapat
tersebut menunjukkan bahwa konsep kualitas berkaitan erat dengan pencapaian
standart atau target yang diharapkan atau tuntutan dari pihak pelanggan yang dilayani.
Dalam kaitan ini terlihat bahwa konsep kualitas terkait erat dengan pelanggan atau
masyarakat yang dilayani.
Pengertian kualitas menurut J. Supranto (2001) adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.Keunggulan
suatu produk atau jasa sangat tergantung dari keunikan serta kualitas yang
diperlihatkan oleh jasa tersebut apakah sudah sesuai dengan keinginan dan harapan
pelanggan.
Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Berkaitan
dengan konsep kualitas yang akan dikemukakan oleh pandangan Tjiptono (1996 : 21),
menarik 7 (tujuh) defenisi yang paling sering dikemukakan tentang konsep kualitas,
yaitu:
1. Kesesuaian dengan persyaratan dan tuntutan
2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan atau penyempurnaan yang berkelanjutan
4. Bebas dari kerusakan atau cacat
Universitas Sumatera Utara
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
6. Melakukan sesuatu secara benar semenjak awal
7. Sesuatu yang membahagiakan pelanggan
Maka berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, lingkungan, yang berkaitan dengan suatu pencapain target yang diharapkan
dan yang harus dikerjakan dengan baik.
b. Defenisi Pelayanan
Padadasarnya
setiapmanusia
membutuhkanpelayanan,bahkan
secaraekstrimdapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan
dengankehidupanmanusia(Sinambela,2010 : 3). Pelayanan dapat didefinisikan
sebagai
segala
bentuk
kegiatan/aktifitas
yangdiberikanoleh
satupihakataulebihkepadapihak lainyang memiliki hubungan dengan tujuan
untuk
dapat
memberikan
yangbersangkutanatasbarangdanjasa
Istilahpelayananberasaldari
kepuasan
kepada
pihak
kedua
yangdiberikan.
kata“layan”yangartinyamenolong
menyediakansegalaapayangdiperlukanoleh oranglainuntukperbuatan melayani.
Menurut Barata (2004 : 10) bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena
adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak yang dilayani.
Menurut Groonroos sebagaimana dikutip oleh Ratminto dan Winarsih
(2005) pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan
yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah konsumen atau pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Moenir dalam Tangkilisan (2005) pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pelayanan
yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu layanan fisik yang
bersifat pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh
orang lain selaku anggota organisasi, baik organisasi massa atau negara. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang
lain.
c. Pelayanan Publik
MenurutUndang-undang
No.25
Tahun2009,pelayananpublik
adalah
kegiatan ataurangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan pelayanan sesuai
dengan
peraturan
perundang-
undanganbagisetiapwarganegaradanpendudukatas
barang,jasa,
dan/ataupelayananadministratifyang disediakanolehpenyelenggara pelayanan
publik.
Menurut Kurniawan (dalam Sinambela, 2006 :5) pelayanan publik
diartikan
sebagai
pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
atau
masyarakatyang mempunyaikepentinganpadaorganisasiitusesuai dengan aturan
pokok
dantata
carayangtelah
ditetapkan.MenurutSantosa(2008:57),pelayananpublikadalahpemberian
jasa,baikolehpemerintah,pihakswasta
swastakepada
kebutuhan
atasnamapemerintah,ataupun
masyarakat,denganatautanpa
dan
atau
pembayaranguna
kepentingan
masyarakat.
demikian,yangmemberikanpelayananpublik
bukanhanya
instansipemerintah,melainkan
pihak
memenuhi
Dengan
kepadamasyarakatluas
jugapihak
swasta.
Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
publikyang
dijalankanolehinstansipemerintahbermotifsosial-politik,
yaknimenjalankantugaspokokdanmencaridukungansuara
sedangkan
pelayananpublikolehpihakswastabermotif ekonomi,yaknimencari keuntungan.
Penyelenggara
negara,
korporasi,
pelayananpublikadalah
lembaga
undang-undang
yangdibentuk
independen
setiapinstitusipenyelenggara
yang
dibentuk
berdasarkan
untukkegiatanpelayananpublikdanbadanhukumlain
semata-mata
untuk
publik.Makadapatdirumuskanyang
kegiatan
pelayanan
menjadiunsuryangterkandung
dalam
pelayanan publik adalah:
1. Pelayananmerupakankegiatanyangdilakukanolehsuatubadan
atau
lembagaatau aparatpemerintahan maupun swasta.
2. Objek
yangdilayani
adalah
masyarakat
(publik)
berdasarkan
kebutuhannya.
3. Bentuk pelayananyangdiberikan berupabarangdan jasa.
4. Ada
aturan
dan
sistem
dan
tata
carayang
jelas
dalam
pelaksanaannya.
Dengandemikian, pelayananpublikadalah segala kegiatandalam rangka
pemenuhankebutuhan dasar sesuaidenganhak-hakdasar setiap warga negara
danpendudukatassuatubarang,jasa
danataupelayanan
administrasidandiaturolehundang-undangyang
pelayananyang
terkaitdengan
disediakanoleh
kepentinganpublikyaitu
penyelenggara
instansi
pemerintah
baikpusatmaupun daerah sertapihak swasta.
d. Bentuk-bentukPelayananPublik
Pemerintahmelaluilembaga
danseluruhaparaturnyabertugas
Universitas Sumatera Utara
menyediakandanmenyelenggarakanpelayanankepada
masyarakat.Adapun
kegiatanyang dilakukan oleh aparatur terdiri dari berbagai macam bentuk.
DalamKeputusanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNo.63
Tahun
2003,
pelayanan publik dibagi berdasarkan3 kelompok,yaitu:
1.
KelompokPelayananAdministratif,yaitubentukpelayanan
yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang
dibutuhkan oleh masyarakat atau publik.
2.
KelompokPelayananBarang,yaitupelayananyangmenghasilk
an berbagai bentuk/jenis barangyangdigunakan publik.
3.
KelompokPelayanan Jasa,yaitupelayananyang menghasilkan
berbagai bentuk/jenis jasayangdibutuhkan publik.
Menurut Moenir(2002: 190) bentuk pelayanan ada tiga macamyaitu:
1. Pelayanan dengan lisan
Pelayanandenganlisaninidilakukanoleh
petugas-petugasbidang
hubunganmasyarakat, bidang layanan informasidan bidang-bidang
lainyang
tugasnyamemberikanpenjelasandanketerangan
masyarakatmengenaiberbagaifasilitaslayananyang
layananlisanberhasilsesuaidenganyang
tersedia.
kepada
Agar
diharapkan,adasyarat-
syaratyangharus dipenuhi oleh pelaku pelayanan,yaitu:
a.
Memahami benar masalah-masalah yang termasuk dalam
bidangtugasnya
b.
Mampumemberikanpenjelasanapasajayangperludanlancar,
singkattetapicukupjelassehinggamemuaskan
bagimereka
yangingin memperolehkejelasan mengenai sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
c.
Bertingkah laku sopan dan ramah tamah.
d.
Meskidalamkeadaansepitidakberbincangdenganpegawai
lainnyakarenamenimbulkan kesan tidak disiplindan melalaikan
tugas.
2. Pelayanan melaluiTulisan
Dalambentuktulisan,layananyang
diberikandapatberupa
pemberianpenjelasankepada masyarakatdenganpenerapannya berupa
tulisansuatu informasi mengenai hal atau masalah yang seringterjadi.
Pelayanantulisan ini terdiri dari:
a.
Layanan
ditujukan
berupa
petunjuk,informasidansejenisyang
pada
orang-orangyangberkepentingan,
agarmemudahkan merekadalam berurusandenganinstansi
atau lembaga.
b.
Pelayananberupa
reaksitertulisataspermohonan,laporan,
keluhan, pemberitahuandan lain-lain
3. Pelayanan berbentuk Perbuatan
Pelayanan
dalambentukperbuatanadalahpelayananyang
dalambentukperbuatanatau
diberikan
hasilperbuatan,bukansekedar
kesanggupan dan penjelasan secaralisan.
e. Standart PelayananPublik
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2009
tentang
Pelayanan Publik, standar pelayanan publik sekurang-kurangnyameliputi:
1. Dasar Hukum
Setiap bentuk kebijakan pelayanan publik yang dikeluarkan oleh
Universitas Sumatera Utara
instansi
pemerintah
sebagai
penyelenggara
pelayanan,
disahkanoleh
Peraturan
harusmemilikidasarhukumyang
Perundanganuntukmenandakanbahwa
pelayananyang
diberikan
merupakan pelayanan publik yang sah menurut hukum dan
perundangan.
2. Sistem, Mekanismedan Prosedur
Bentukpelayananpublikyang
diberikanolehsuatuinstansi
pemerintahanharusmemilikisistemyang
pelaksanaanyang
jelas,mekanisme
mudahdiimplementasikanolehseluruh
masyarakatsertamemilikiproseduratautatalaksanayang
jelas
dan
diketahui oleh penggunalayanan publik.
3. JangkaWaktu Penyelesaian
Pelayananpublikyang diberikanolehsuatuinstansipemerintah dalam
pelaksanaannyaharus
kegiatanyangefisien,
memilikibataswaktu
pelayanan
publikyang
penyelesaian
diberikan
kepada
masyarakat dilakukandalam standar waktuyangsingkat.
4. Biaya/Tarif
Pelayanan publik pada hakikatnya adalah bentuk pelayanan yang
diberikankepadamasyarakat.Olehkarenaitubiayaatau
diberikanharusmemiliki
standarhargayang
dijangkauolehmasyarakat.Dengankatalainharga
untuk
tarifyang
dapat
pelayanan
publik adalahhargayangmurah.
5. ProdukPelayanan
Pelayananyang
diberikanolehsuatuorganisasidapatdikatakan
Universitas Sumatera Utara
sebagaipelayananpublikapabilaprodukyang
dihasilkandapat
berupapublicgood, public servicedanadministration service.
6. Sarana, PrasaranadanFasilitas
Keefektifan
pelayanan publik yangdiberikanolehorganisasi dapat
dilihat
ketersediaan
dari
sarana
dan
prasarana
dalam
prosespemberianpelayananserta terdapat fasilitasyang memadai demi
kenyamanan pelangganataumasyarakat.
7. Kompetensi Pelaksana
Petugaspemberipelayaanan
publik
harus
memilikikeahlian,
kreativitassertakemampuanyang menyangkutsikapdan perilaku dalam
memberikan pelayanan kepadamasyarakat.
8. Penanganan Pengaduan,Saran, dan Masukan
Setiaporganisasipemerintahharusmemiliki
menampungaspirasimasyarakatyang
saranayang
berisikritik,sarandan
pengaduan.Halinibertujuanuntukmeningkatkankualitas
juga
pemberian
pelayanan publikkepadamasyarakat.
9. Jumlah Pelaksana
Organisasi pemerintahan memiliki pelaksanaan pelayaanan yang
memadaiagardalampemberianpelayanandapatberjalan efektif.
f. PengertianKualitasPelayananPublik
WykcofsebagaimanadikutipTjiptono
(1996:59),memberikanpengertian
kualitaspelayanansebagai:”Tingkatkeunggulanyang diharapkandan pengendalian
atastingkatkeunggulan
tersebutuntuk
memenuhikeinginan
pelanggan”.Iniberartiapabila jasaataupelayananyangditerima(perceived service)
Universitas Sumatera Utara
sesuai
dengan
yang
diharapkan,
maka
kualitas
jasa
atau
pelayanan
dipersepsikanbaikdanmemuaskan. Sebaliknya,apabila jasa ataupelayananyang
diterimalebihrendahdariyang diharapkan,makakualitasjasaatau pelayanan akan
dipersepsikan buruk.
IntidaripenjelasanWyckof
umumterkaitdengan
upayauntuk
dituntutatauyang
iniadalahbahwakonsepkualitaspelayanan
memenuhiatau
bahkanmelebihiharapanyang
diinginkanolehpemintalayananataumasyarakatatau
pelanggan.Semakin
tinggitingkatpemenuhan
pulatingkatkualitaspelayananyang
harapantersebut,semakintinggi
diberikan,dansebaliknyasemakintidak
memenuhi harapan pelangganatau pemohon layanan, berarti semakintidak
berkualitas pelayananyangdiselenggarakan olehpemberi layanantersebut.
MenurutTriguno(1997:58) kualitaspelayananmenunjukpada pengertian
melayanisetiap
menolong
terlihatbahwa
saat
secara
cepat
danmemuaskan,berlakusopan,ramah
dan
sertaprofessionaldanmampu.MengikutipenjelasandariTrigunoini
suatupelayanandapatdikatakanberkualitasapabila
menunjukkan
sejumlah ciri atau karakter, seperti cepat, memuaskan,sopan,ramah dan
professional.Kombinasidariberbagaiciripelayananinisecarasimultanyang
oleh
Triguno dikatakan sebagai pelayananyangberkualitas.
SelanjutnyaTjiptono (1996 :79) mengemukakan sejumlah manfaatyang
diperoleh organisasi penyedia layanan, apabila mampu menyelenggarakan
layanansecara berkualitas,sebagai berikut:
1.
Hubungan perusahaan (organisasi) dengan para pelanggannya
menjadi harmonis.
2.
Memberikan dasaryang baik bagi pelangganbagipembelian ulang.
Universitas Sumatera Utara
3.
Dapat mendorongterciptanyaloyalitas.
4.
Membentukrekomendasidarimulutkemulut(wordofmouth)yang
menguntungkanperusahaanatauorganisasi.
5.
Labayangdiperoleh dapat meningkat.
DaripaparanTjiptonoterlihatbahwa
penyelenggaraanlayananyang
berkualitas mempunyai peranan strategis dalam menciptakan komunikasi dan
kepercayaandarimasyarakatsebagaipenerima
yangberkualitas,masyarakatpenerima
layanan,bahkanmelaluilayanan
layanandengansukarelaakanmelakukan
kampanye positifterhadapwargamasyarakat lainnya.
Thoha
(2002)
untukmeningkatkankualitaspelayanan
berpendapatbahwa
publik,organisasipublik(birokrasipublik)
harusmengubahposisi
danperan
(revitalisasi)dalammemberikanpelayananpublik.Dariyang
memerintahberubah
sukamengaturdan
menjadisukamelayani,dariyang
sukamenggunakan
pendekatankekuasaanberubahmenjadisukamendorong
sesuai.Daripendapatpara
menujukearahyang
ahlidiatasdapatdisimpulkanbahwa
kualitaspelayanan
berpusatpada upaya pemenuhankebutuhandankeinginanpelangganserta ketepatan
penyampaiannyauntuk memenuhi harapan pelanggan.
g. Faktor-faktoryang MempengaruhiKualitasPelayananPublik
Suatupelayananyang
komprehensifyangdiberikanolehpegawai
pemerintahdapatdilakukandenganmemperhatikanunsur-unsur
dari
pelayanan
tersebut yaitu pada saat terjadinya suatu interaksi antara pegawai pemerintah
sebagai pemberi
pelayanan dengan masyarakat sebagai konsumen dari
pelayananyangdiberikan. Menurut Dwiyanto(dalamTangklisan,2005:223) ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa faktoryangmempengaruhi kualitas pelayanan itusendiri adalah:
1. Faktor
internal
antara
lainkewenangan
berorientasiterhadapperubahan,budaya
direksi,
sikap
organisasi,etika
yang
organisasi,
sistem internship maupun semangat kerjasama.
2. Faktoreksternalantaralainbudayapolitik,dinamikadan
perkembanganpolitik, pengelolaankonfliklokal,kondisisosial ekonomi
dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat serta organisasiLSM
(LembagaSwadayaMasyarakat).
Sedangkan
menurut
Moenir
(2002:
88)
faktor-faktor
yang
mendukungpelayanan, sebagai berikut:
1. FaktorKesadaranyaitukesadaranpara pejabatsertapetugasyang berkecimpung
dalamkegiatanpelayanan.Kesadaranpara
pegawai
padasegalatingkatanterhadaptugasyang
menjadi
tanggungjawabnyadapatmembawadampakyang
sangatpositif
terhadap
organisasinya.
2.
FaktorAturanyaituaturandalamorganisasiyang
menjadilandasan
kerjapelayanan.Aturaninimutlakkebenarannyaagarorganisasi
danpekerjaandapatberjalanteraturdanterarah,olehkarenaitu
harus
dipahamioleh organisasiyangberkepentingan/bersangkutan.
3, FaktorOrganisasi
merupakanalatsertasistemyang
memungkinkan
berjalannyamekanismekegiatan pelayanandalamusaha pencapaian tujuan.
4.
Faktor
Pendapatan
sebagaipendukung
yaitu
pendapatan
pegawai
yang
berfungsi
pelaksanaanpelayanan.Pendapatanyang cukup
akan
memotivasi pegawai dalam melaksanakanpekerjaan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
5.
Faktor
Keterampilan
Tugasyaitu
kemampuandan
petugasdalammelaksanakanpekerjaan.Ada
keterampilan
tigakemampuanyang
dimiliki,yaitukemampuanmanajerial,kemampuanteknisdan
harus
kemampuan
untuk membuat konsep.
6.
Faktor
Saranayaitu
saranayangdiperlukan
dalampelaksanaan
ataupekerjaanlayanan.Saranainimeliputiperalatan,perlengkapan,
tugas
alat
bantudan fasilitas lain yang melengkapi seperti fasilitas komunikasi.
h. TolakUkur Kualitas PelayananPublik
Menurut
Zeithamdkk
(dalam
Boediono,
2003:
114) ada
lima
dimensiyangdapat digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan,yaitu:
1. Bukti Langsung (tangibles), yang meliputi fasilitas fisik,
pegawai,perlengkapandansarana komunikasi.Fasilitasfisik yang
dimaksuddisiniadalahsepertigedung
perkantoran,ruang
tunggu
untuk customer, telepon dan komputer.
2.
Dayatanggap(responsiveness),suatukarakteristikkecocokan
dalampelayananmanusia,mampuyaitukeinginanpara
untukmembantumasyarakatdalam
dengantanggapan.Keinginan
memberikn
staf
pelayanan
itusepertikemauanaparat
birokrasiuntukmemberikaninformasi-informasi
yangterkait
dengan waktu pelayanan, syarat-syarat program langsung.
3. Keandalan(reability),yaitukemampuanmemberikanpelayanan yang
menyajikandengansegera danmemuaskan.Halinidapat dilihat dari
kemampuan
dan
kecakapanaparatdalam
mengerjakantugas-
Universitas Sumatera Utara
tugasyang
dibebankandanmenjadi
kewajibannyadengancepat
sesuai denganwaktuyang dijanjikannya.
4. Jaminan(assurance),yaitumencakupkemampuan,kesopanan, dan
sifat dapat dipercayayangdimilikioleh parastaf, bebas dari bahaya,
resikoatau
skeraguan.Yaitusepertikepastianyang
diberikanolehaparatuntukmembuatmasyarakatpenggunajasa
merasayakinbahwatugasyangdilaksanakannyaakanbebas
dari
kesalahan.
5.
Empati(emphaty)yaitumeliputikemudahandalammelakukan
hubungan komunikasiyangbaik dan memahamikebutuhan para
pelanggan.Halinisepertibagaimana aparatmenciptakan komunikasi
eksternal untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Selainkelimadimensitersebut,menurutGasperz(dalamTjandra,
halyang
2005:20),hal-
perludiperhatikanberkaitandengankualitas
pelayananmulaidariwaktutunggu,waktuproseshingga waktu penyelesaian suatu
produk pelayanan sebagai berikut:
1.
Akurasipelayanan,berkaitandenganrealitaspelayanandanbe
bas dari kesalahan.
2.
Kesopanandankeramahandalammemberikanpelayanan,teru
tama
bagimerekayang
berinteraksilangsung
denganpelanggan(internal maupun eksternal).
3.
Tanggungjawab,berkaitandenganpenerimaanpesanandan
Universitas Sumatera Utara
penanganan keluhan daripelanggan.
4.
Kemudahanmendapatkanpelayanan,berkaitandenganpeneri
maan pesanan dan penanganankeluhan pelanggan.
5. Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan erat
dengan
banyaknyaoutlet,banyaknyapetugasyang
melayani,banyaknya fasilitas pendukungseperticomputer
untuk memproses data.
6. Variasi modelpelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk
memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features
dari pelayanan.
7.
Pelayananpribadi,berkaitandenganfleksibilitaspenanganan
permintaan khusus.
8. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan
dengan lokasi, ruang dan tempat pelayanan, kemudahan
menjangkau,
tempatparkir
kendaraan,ketersediaaninformasi,petunjuk-petunjuk
dan
bentuk-bentuk lain.
9.
Atributpendukungpelayananlainnya,sepertilingkungakeber
sihan, ruangtunggu dan fasilitas lainnya.
2. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Loyalitas pelanggan merupakan salah satu kunci utama perusahaan untuk tetap
bisa bertahan dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis. Jika suatu perusahaan
ingin tetap mempertahankan kelangsungan bisnisnya maka perusahaan harus bisa
menumbuhkan sikap loyal dari konsumennya. Sebaliknya apabila perusahaan tidak
mampu menciptakan loyalitas maka kegiatan operasional perusahaaan tidak akan
berjalan dengan baik.
Sheth&MittaldalamTjiptono(2005:387)Loyalitaspelangganadalah
“komitmen pelanggan terhadapsuatu merek, toko atau pemasok,berdasarkan
sikapyangsangatpositifdantercermindalampembelianulangyangkonsisten“.
SementaraBendapudi
&Berrymendefinisikan
bahwa
loyalitaspelanggan
“sebagairesponyangterkaiteratdenganikrarataujanjiuntukmemegangteguh
komitmenyang mendasari kontinuitas relasi, dan biasanyatercermin dari
pembelianberkelanjutandaripenyediajasayangsamaatas
dasardedikasimaupun
kendalapragmatis”
Menurut Rahmayanty (2010:13) mendefinisikan: “Loyalitas adalah tentang
prsentase dari orang yang pernah membelidalam kerangka waktu tertentu dan
melakukan pembelianulang sejak pembelian yang pertama”. Oliver (2010:432)
menyatakan loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk
berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara
konsisten pada masa yang akan datang,meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Griffin yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2010:129)
loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai berikut: “Loyalitas lebih mengacu pada
wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keptusan untuk melakukan pembelian
Universitas Sumatera Utara
secara terus menerfus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih”.
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
merupakan situasi yang pelanggan secara konsisten membelanjakan seluruh anggaran
yang ada untuk membeli produk suatu layanan jasa dari penjual yang sama.
Loyalitas konsumen terjadi dalam beberapa fase. Menurut Oliver (2010:433),
fase tersebut dimulai dari :
1. Loyalitas kognitif (cognitive loyalty) atau loyalitas yang didasarkan hanya pada
keyakinan merek.
2. Loyalitas afektif (affective loyalty) atau kesukaan atau sikap terhadap merek
didasarkan pada kesempatan menggunakan kepuasan secara kumulatif.
3. Loyalitas konatif(conativeloyalty)yang menunjukkan sebuah kondisi loyalitas
yang berisi apakah pada kemunculan pertama memperlihatkan komitmen
mendalam untuk membeli.
4. Loyalitas tindakan (action loyalty), di mana niat dikonversi ke tindakan.
Menurut Gaby dan Lacobucci (dalam Paramitha, 2010:20) loyalitas
pelanggan merupakanbesarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh
seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan
bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan
mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.
Daridefenisi
tersebutdapat
disimpulkanbahwa
loyalitas
pelanggan
merupakankedalamanperasaan manusiaterhadap suatu hal, apakah keluarga,
teman, organisasi ataumerek.
b. Tahapan Loyalitas Pelanggan
Niegel Hill dalam Hurriyati (2005:132)membagi loyalitas dalam enam
Universitas Sumatera Utara
tahapanyaitu:
1.
Suspect:
meliputisemuaorangyangdiyakiniakanmembeli(me
mbutuhkan)barang/jasa,tetapi belum memiliki informasi
tentangbarang/jasaperusahaan.
2. Prospect:
adalahorangorangyangmemilikikebutuhanakanjasatertentu,
danmempunyaikemampuanuntukmembelinya.Pada
tahapini,meskipun mereka belummelakukan pembelian
tetapitelah
mengetahuikeberadaan
perusahaandanjasayangditawarkanmelaluirekomendasipih
aklain(word of mouth).
3.Customer:
padatahapini,pelanggansudahmelakukantransaksidengan
perusahaan,tetapitidakmempunyaiperasaanpositif
terhadapperusahaan,
loyalitas
padatahap
ini
belum
terlihat.
4.Clients:
meliputisemuapelangganyangtelahmembelibarang/j
asayang
dibutuhkandanditawarkanperusahaansecara
teratur.Hubunganini berlangsunglama.
5.Advocates:
padatahapini,clientsecaraaktifmendukungperuhaand
engan
memberikanrekomendasikepadaorang
lainagarmaumembelibarang/jasa diperusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
6.Partners:
padatahapinitelahterjadihubunganyang
kuatdansaling
menguntungkanantaraperusahaandenganpelanggan.Pada
tahapinipula pelanggan berani menolak barang/jasadari
perusahaan lain.
c. Manfaat Loyalitas Pelanggan
Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan
memperoleh manfaat atau keuntungan. Menurut Griffin dalam Hurriyati
(2010:129) terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh sebuah
perusahaan apabila memiliki pelanggan loyal, yaitu :
1. Dapatmengurangibiayapemasaran(karenabiayauntukmenarikkonsumen
baru lebih mahal)
2. Dapatmengurangibiayatransaksi(sepertibiayanegosiasikontrak,pemrosesan
pesanan,danlain-lain)
3. Dapatmengurangibiayaturnoverkonsumen(karenapenggantian
konsumenyanglebih sedikit)
4. Dapatmeningkatkanpenjualansilang,yangakanmemperbesarpangsa
pasarperusahaan
5. Mendorongwordofmouthyanglebihpositif,denganasumsibahwa
pelangganyangloyal juga berarti merekayangmerasa puas
6. Dapat mengurangi biayakegagalan.
d. Indikator Loyalitas Pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi perusahaan,
haltersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Sebagaimana
diungkapkan Griffin (2010:31), pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Makes Regular repeat purchases (Melakukan pembeliansecarateratur)
2. Purchasesacrossproductandservicelines(Membeliantarliniprodukdan jasa)
3. Refers other (Merekomendasikan kepadaoranglain)
4. Demonstratesanimmunitytothefullofthecompetition(Menunjukkan
kekebalanterhadaptarikan dari pesaing-pesaing).
Menurut Hadiyati(2008:85), indikator dari pada loyalitas pelanggan
adalah sebagai berikut:
1. Menggunakankembali fasilitasyangditawarkan.
2. Merekomendasikan kepadaoranglain.
3. Komitmen untuk terus menggunakan fasilitasyangditawarkan.
F. Hipotesa
Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:70)
Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah ;
1.
Hipotesis Alternatif (Ha) :
“Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publikterhadap loyalitas
pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera
Utara”.
Universitas Sumatera Utara
2. Hipotesa Nihil (Ho) :
“Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan publik terhadap loyalitas
pelanggan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera
Utara”.
G. Defenisi Konsep
Konsep
merupakan
istilah
dan
defenisi
yang
digunakan
untuk
menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun: 2006:33). Melalui konsep
peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan
satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu sama lainnya.
Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi konsep peneliti
adalah:
1. Kualitas Pelayanan (Service Quality) adalah suatu bentuk penilaian
pelanggan/pelanggan terhadap tingkat pelayanan yang diterima dan tingkat
pelayanan yang diharapkan dari segala aktivitas yang dilakukan suatu
perusahaan atau organisasi.
2. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty) adalah komitmen pelanggan
terhadap
suatu
merek,
toko
atau
pemasok,
berdasarkan
sikapyangsangatpositifdantercermindalamniat
pembeliankembali,kemungkinanmerekomendasikanproduk
ataulayanan,loyalitasdanprofitabilitas.
H. Defenisi Operasional
Universitas Sumatera Utara
Defenisioperasionalvariabeladalahdefenisiyang
variabel
dengancaramemberikanarti
diberikan
kepadasuatu
ataumenspesifikankegiatanatau
membenarkansuatuoperasionalyangdiperlukanuntukmengukurvariabel
tersebut
(Sugiyono,2012).Melalui pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja
sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut.Variabel yang
ditelitidapatdidefenisikansebagaiberikut:
a. Kualitaspelayanan(X)
Kualitaspelayananadalahsuatupenilaianglobalatausikap
yangberkaitan
denganlayanantertentu,kesanpelanggankeseluruhanatau keunggulanorganisasi dan
layanannya.Dimensikualitaspelayanandigunakanuntukmengukur
kualitas
pelayanan diPT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara.
Indikatordarivariabelkualitas pelayanansebagai berikut:
1)
Buktifisikyaitudimensiyangdapatdilihatdandiamatisecaralangsungoleh
pelanggansepertifasilitasfisik,peralatan,dan berbagaimaterikomunikasi.
2) Keandalan yaitu kemampuan staf dan manajemen PT. Kereta Api
Indonesia
(Persero)
Divisi
Regional
I
Sumatera
Utarauntuk
memberikanpelayananyangakurat,andal,dapatdipercaya,danmemuaskan
.
3)
Dayatanggapyaitukemampuanstafperusahaan
untukmembantupelanggan
dan
memberikanpelayananjasa
dengancepatsertamendengardanmengatasi
keluhanyangdiajukanolehpelanggan.
Universitas Sumatera Utara
4) Jaminanadalahtingkatkeyakinan,pengetahuan,dankeahlianyangdimiliki
olehstafsehinggadapatmenimbulkansuatukepercayaanpadadiripelangga
n.
5) Empatiadalahkemampuandankemauanstafuntukmelayanipelangganserta
memahami kebutuhanpelanggankhususnya yang bersifat individual,
seperti:
memberikanperhatiansecarapribadidanpenciptaanhubunganyangbaik.
b.Loyalitas(Y)
Loyalitas(Y)adalahkeputusanpelangganuntuk
secarasukarelaterus
berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Variabelloyalitasdapatdiukurdenganempatindikatorsebagaiberikut:
1.
Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat
purchase/Repetition)
2.
Membeli diluar lini produk atau jasa (purchase across product
and services lines/Referral)
3.
Mereferensikan produk perusahaan kepada orang lain (Refers
other)
4.
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari
pesaing (Demonstrates an immunity to the full of the
competition/Retention)
Universitas Sumatera Utara
I. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesa,
defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika
penulisan.
BAB II
METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,
dan teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik
lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi dan
struktur organisasi.
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan
menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan
dan menganalisisnya berdasarkan metode yang digunakan.
BAB V
ANALISIS DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data
yang disajikan pada bab sebelumnya.
BAB VI
PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan dan saran-saran yang dianggap penting bagi
Universitas Sumatera Utara
pihak yang membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara