Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pasar modal adalah suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (UndangUndang No 8 Tahun 1995). Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting
bagi perekonomian suatu Negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi
sekaligus yaitu sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh pendaaan dan
sebagai sarana bagi masyarakat untuk melakukan investasi pada instrumen
keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif. Instrumen
yang paling banyak digunakan dipasar modal adalah saham. Saham merupakan
tanda, bukti penyertaan kepemilikan modal berinvestasi atau dana dalam suatu
perusahaan (Fahmi 2012 : 85). Investor yang berinvestasi dipasar modal dalam
bentuk saham akan memperoleh keuntungan berupa deviden, capital gain dan
memiliki hak suara bagi pemegang saham biasa (common stock). Pada tahun 2007
merupakan titik penting bagi perkembangan pasar modal di Indonesia, karena
pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
Sebelum investor melakukan investasi atau menanamkan dananya di pasar
modal, investor tersebut sangat membutuhkan informasi. Informasi yang
diperoleh investor harus dapat dipahami, akurat, relevan dan transparan karena
informasi tersebut akan memberikan rasa aman bagi investor mengenai investasi
1
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukannya. Informasi itu sangat berguna bagi investor untuk memprediksi
dan mengetahui ketidakpastian dari investasi yang dilakukannya serta untuk
mengetahui tingkat pengembalian (return) yang akan diperolehnya dimasa yang
akan datang.
Sumber informasi yang sering digunakan oleh investor adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan sangat penting bagi calon investor, karena dari
laporan keuangan dapat dilihat kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu (Kasmir 2008 : 7). Laporan keuangan disusun setiap
akhir periode sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Tujuan dari laporan
keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan perusahaan, yang pada akhirnya informasi tersebut
dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar pemakainya seperti investor untuk
membuat keputusan ekonomi ataupun keputusan investasi. Laporan keuangan
merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber
daya perusahaan. Laporan keuangan ini tidak hanya cukup dibaca, tetapi juga
harus dimengerti dan dipahami. Untuk memahami dan mengerti laporan keuangan
dapat dilakukan dengan cara analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen
keuangan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat
kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja perusahaan.
Analisis laporan keuangan biasa dilakukan oleh para pemberi modal seperti
kreditor, investor dan perusahaan itu sendiri. Analisis laporan keuangan ini
2
Universitas Sumatera Utara
berfungsi untuk mengolah data yang berasal dari laporan keuangan sebagai bahan
mentah yang akan menjadi informasi bagi pemakainya untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Analisis laporan keuangan juga sangat berguna bagi
perusahaan untuk memprediksi pertumbuhan laba dan harga saham. Seorang
investor akan menilai kinerja keuangan perusahaan
melalui analisis rasio
keuangan. Menurut Harmono ( 2009 : 106) analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan yaitu Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas (Rasio
Leverage), dan Rasio Nilai Perusahaan.
Rasio atau alat ukur yang paling banyak digunakan dalam menilai kinerja
keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi adalah rasio profitabilitas. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kinerja fundamental
perusahaan ditinjau dari tingkat efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam
memperoleh laba. Rasio profitabilitas ini memiliki hubungan kausalitas terhadap
nilai perusahaan, nilai perusahaan itu sendiri dapat dijelaskan oleh nilai yang
ditentukan dari harga saham yang diperjualbelikan dipasar modal. Hubungan
kausalitas ini menunjukkan kinerja keuangan yang diukur dengan profitabilitas
dalam kondisi baik, akan memberikan dampak yang positif terhadap keputusan
investor untuk menanamkan modalnya. Pada dasarnya calon investor akan lebih
memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang
tinggi, hal itu dikarenakan semakin tinggi rasio profitabilitas berarti kesempatan
perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada investor semakin besar dan
memiliki rasio leverage yang rendah, dikarenakan rasio leverage yang rendah
3
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk membayar utang jangka panjang,
yang nantinya akan berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan.
Selain dari rasio-rasio yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga faktor
lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap harga saham yaitu ukuran
perusahaan (firm size). Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan yang memiliki ukuran
besar akan dengan mudah memasuki atau mengakses pasar modal untuk
memperoleh dana. Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki jumlah
aktiva yang banyak, jumlah aktiva yang banyak merupakan pendukung bagi
perusahaan besar agar dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dan memiliki
kekuatan dalam menghadapi masalah bisnis. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki ukuran lebih besar seharusnya lebih mampu mempertahankan harga
saham bahkan menaikkan harga sahamnya dipasar modal.
Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang, baik untuk
ditempati sendiri maupun untuk investasi jangka panjang dan prospeknya cukup
menjanjikan. Prospek bisnis properti masih sangat menjanjikan ditahun-tahun
mendatang bahkan prospek bisnis properti ini akan booling pada tahun 2014. Hal
ini terjadi karena kondisi ekonomi yang membaik dan demand masyarakat yang
besar, serta didukung oleh kenaikan properti dari kredit bank yang diprediksi
akan tumbuh 18-22%. Industri properti sangat berkembang dikarenakan jumlah
penduduk Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan atas
rumah juga meningkat, sehingga peluang industri properti untuk berkembang
semakin besar. Sama halnya dengan peusahaan lain perusahaan properti dan real
4
Universitas Sumatera Utara
estate juga menggunakan analisis laporan keuangan untuk melihat kondisi kinerja
keuangan perusahaan serta memprediksi pertumbuhan laba perusahaan. Untuk
menghasilkan kinerja yang baik perusahaan properti dan real estate harus mampu
mengelola sumber daya yang ada dengan baik serta membuat keputusan investasi
yang tepat untuk pendanaan perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Simatupang (2010) yang berjudul Pengaruh Rasio Keuangan
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan data yang
diambil dari data perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan data
yang diambil dari data perusahaan industri barang konsumen periode 2006-2008.
Variabel independen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per
Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), sedangkan variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio (DAR), Return
On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan
Ukuran Perusahaan (Firm Size).
Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham. Hasil-hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan ketidakkonsistenan. Beberapa penelitian
terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendarta (2011) yang
5
Universitas Sumatera Utara
menemukan bahwa secara parsial, rasio Return on Equity (ROE), Debt Equity
Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Secara simultan, Debt Equity Ratio (DER), Price Earning
Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga
saham, penelitian yang dilakukan oleh Kielsan (2009) menunjukkan bahwa DER,
NPM, ROA, dan ROE secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham perusahaan dan secara simultan berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2010) menunjukkan bahwa
secara simultan Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan harga saham dan secara parsial Net Profit Margin (NPM),
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham hanya Earning Per Share (EPS)
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Berdasarkan ketidakkonsistenan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan
paparan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”.
1.2.Rumusan Masalah
Bersasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Debt to Asset
6
Universitas Sumatera Utara
Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earing Per
Share (EPS) dan Ukuran perusahaan (Firm size) berpengaruh secara parsial
maupun simultan terhadap harga saham?”.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
mengenai pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga
saham pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang seberapa jauh faktor-faktor seperti DAR, ROE, NPM,
EPS dan Ukuran Perusahaan dalam mempengaruhi perubahan
harga saham pada perusahaan industri properti dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
2. Bagi para investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat keputusan
investasi.
3. Bagi kalangan akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman tntang kinerja rasio keuangan dan
7
Universitas Sumatera Utara
pengaruhnya terhadap harga saham, serta dapat menambah
pengetahuan mereka untuk lebih jauh mempelajari pasar modal.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai
pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap
harga saham.
8
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pasar modal adalah suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (UndangUndang No 8 Tahun 1995). Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting
bagi perekonomian suatu Negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi
sekaligus yaitu sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh pendaaan dan
sebagai sarana bagi masyarakat untuk melakukan investasi pada instrumen
keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan instrumen derivatif. Instrumen
yang paling banyak digunakan dipasar modal adalah saham. Saham merupakan
tanda, bukti penyertaan kepemilikan modal berinvestasi atau dana dalam suatu
perusahaan (Fahmi 2012 : 85). Investor yang berinvestasi dipasar modal dalam
bentuk saham akan memperoleh keuntungan berupa deviden, capital gain dan
memiliki hak suara bagi pemegang saham biasa (common stock). Pada tahun 2007
merupakan titik penting bagi perkembangan pasar modal di Indonesia, karena
pada tahun 2007 Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
Sebelum investor melakukan investasi atau menanamkan dananya di pasar
modal, investor tersebut sangat membutuhkan informasi. Informasi yang
diperoleh investor harus dapat dipahami, akurat, relevan dan transparan karena
informasi tersebut akan memberikan rasa aman bagi investor mengenai investasi
1
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukannya. Informasi itu sangat berguna bagi investor untuk memprediksi
dan mengetahui ketidakpastian dari investasi yang dilakukannya serta untuk
mengetahui tingkat pengembalian (return) yang akan diperolehnya dimasa yang
akan datang.
Sumber informasi yang sering digunakan oleh investor adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan sangat penting bagi calon investor, karena dari
laporan keuangan dapat dilihat kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan
adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu (Kasmir 2008 : 7). Laporan keuangan disusun setiap
akhir periode sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Tujuan dari laporan
keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan perusahaan, yang pada akhirnya informasi tersebut
dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar pemakainya seperti investor untuk
membuat keputusan ekonomi ataupun keputusan investasi. Laporan keuangan
merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber
daya perusahaan. Laporan keuangan ini tidak hanya cukup dibaca, tetapi juga
harus dimengerti dan dipahami. Untuk memahami dan mengerti laporan keuangan
dapat dilakukan dengan cara analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen
keuangan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat
kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja perusahaan.
Analisis laporan keuangan biasa dilakukan oleh para pemberi modal seperti
kreditor, investor dan perusahaan itu sendiri. Analisis laporan keuangan ini
2
Universitas Sumatera Utara
berfungsi untuk mengolah data yang berasal dari laporan keuangan sebagai bahan
mentah yang akan menjadi informasi bagi pemakainya untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Analisis laporan keuangan juga sangat berguna bagi
perusahaan untuk memprediksi pertumbuhan laba dan harga saham. Seorang
investor akan menilai kinerja keuangan perusahaan
melalui analisis rasio
keuangan. Menurut Harmono ( 2009 : 106) analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan ke dalam lima aspek rasio keuangan perusahaan yaitu Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas (Rasio
Leverage), dan Rasio Nilai Perusahaan.
Rasio atau alat ukur yang paling banyak digunakan dalam menilai kinerja
keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi adalah rasio profitabilitas. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kinerja fundamental
perusahaan ditinjau dari tingkat efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam
memperoleh laba. Rasio profitabilitas ini memiliki hubungan kausalitas terhadap
nilai perusahaan, nilai perusahaan itu sendiri dapat dijelaskan oleh nilai yang
ditentukan dari harga saham yang diperjualbelikan dipasar modal. Hubungan
kausalitas ini menunjukkan kinerja keuangan yang diukur dengan profitabilitas
dalam kondisi baik, akan memberikan dampak yang positif terhadap keputusan
investor untuk menanamkan modalnya. Pada dasarnya calon investor akan lebih
memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang
tinggi, hal itu dikarenakan semakin tinggi rasio profitabilitas berarti kesempatan
perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada investor semakin besar dan
memiliki rasio leverage yang rendah, dikarenakan rasio leverage yang rendah
3
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk membayar utang jangka panjang,
yang nantinya akan berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan.
Selain dari rasio-rasio yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga faktor
lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap harga saham yaitu ukuran
perusahaan (firm size). Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan yang memiliki ukuran
besar akan dengan mudah memasuki atau mengakses pasar modal untuk
memperoleh dana. Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki jumlah
aktiva yang banyak, jumlah aktiva yang banyak merupakan pendukung bagi
perusahaan besar agar dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dan memiliki
kekuatan dalam menghadapi masalah bisnis. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki ukuran lebih besar seharusnya lebih mampu mempertahankan harga
saham bahkan menaikkan harga sahamnya dipasar modal.
Bisnis properti di Indonesia saat ini sedang berkembang, baik untuk
ditempati sendiri maupun untuk investasi jangka panjang dan prospeknya cukup
menjanjikan. Prospek bisnis properti masih sangat menjanjikan ditahun-tahun
mendatang bahkan prospek bisnis properti ini akan booling pada tahun 2014. Hal
ini terjadi karena kondisi ekonomi yang membaik dan demand masyarakat yang
besar, serta didukung oleh kenaikan properti dari kredit bank yang diprediksi
akan tumbuh 18-22%. Industri properti sangat berkembang dikarenakan jumlah
penduduk Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan atas
rumah juga meningkat, sehingga peluang industri properti untuk berkembang
semakin besar. Sama halnya dengan peusahaan lain perusahaan properti dan real
4
Universitas Sumatera Utara
estate juga menggunakan analisis laporan keuangan untuk melihat kondisi kinerja
keuangan perusahaan serta memprediksi pertumbuhan laba perusahaan. Untuk
menghasilkan kinerja yang baik perusahaan properti dan real estate harus mampu
mengelola sumber daya yang ada dengan baik serta membuat keputusan investasi
yang tepat untuk pendanaan perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Simatupang (2010) yang berjudul Pengaruh Rasio Keuangan
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan data yang
diambil dari data perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan data
yang diambil dari data perusahaan industri barang konsumen periode 2006-2008.
Variabel independen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Earning Per
Share (EPS) dan Ukuran Perusahaan (Firm Size), sedangkan variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio (DAR), Return
On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan
Ukuran Perusahaan (Firm Size).
Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham. Hasil-hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan ketidakkonsistenan. Beberapa penelitian
terdahulu adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendarta (2011) yang
5
Universitas Sumatera Utara
menemukan bahwa secara parsial, rasio Return on Equity (ROE), Debt Equity
Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Secara simultan, Debt Equity Ratio (DER), Price Earning
Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga
saham, penelitian yang dilakukan oleh Kielsan (2009) menunjukkan bahwa DER,
NPM, ROA, dan ROE secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham perusahaan dan secara simultan berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2010) menunjukkan bahwa
secara simultan Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan harga saham dan secara parsial Net Profit Margin (NPM),
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham hanya Earning Per Share (EPS)
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Berdasarkan ketidakkonsistenan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan
paparan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real
Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”.
1.2.Rumusan Masalah
Bersasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Debt to Asset
6
Universitas Sumatera Utara
Ratio (DAR), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earing Per
Share (EPS) dan Ukuran perusahaan (Firm size) berpengaruh secara parsial
maupun simultan terhadap harga saham?”.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
mengenai pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga
saham pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang seberapa jauh faktor-faktor seperti DAR, ROE, NPM,
EPS dan Ukuran Perusahaan dalam mempengaruhi perubahan
harga saham pada perusahaan industri properti dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012.
2. Bagi para investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat keputusan
investasi.
3. Bagi kalangan akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman tntang kinerja rasio keuangan dan
7
Universitas Sumatera Utara
pengaruhnya terhadap harga saham, serta dapat menambah
pengetahuan mereka untuk lebih jauh mempelajari pasar modal.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai
pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap
harga saham.
8
Universitas Sumatera Utara