Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Gambar 1. Tablet Ocuson®

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Ocuson®
1. Ocuson® (Sanbe)
No. Reg

: DKL9722221010A1

Expire Date

: September 2016

Komposisi

: Betametason…………...........................
Dexchlorpheniramin maleate…….........


0,25 mg
2

mg

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Gambar Alat

Gambar 2. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800)

Gambar 3. Sonikator (Branson 1510)

Gambar 4. Neraca Analitik (Boeco)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Bagan Alir Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Larutan Induk Baku Betametason


Baku Betametason
ditimbang sebanyak 50 mg
dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL
dilarutkan dan dicukupkan dengan
metanol p.a
LIB I Betametason 1000 μg/mL
dipipet 12,5 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL
dilarutkan dan dicukupkan dengan
metanol p.a
LIB II Betametason 500 μg/mL
dipipet 0,55 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL
dilarutkan dan dicukupkan dengan
metanol p.a
Betametason 11,0 μg/mL
diukur serapan maksimum pada
λ 200-400 nm

λ Betametason= 239 nm


Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. (Lanjutan)
2. Pembuatan Larutan Induk Baku Deksklorfeniramin Maleat

Baku Deksklorfeniramin Maleat
ditimbang sebanyak 50 mg
dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL
dilarutkan dan dicukupkan dengan metanol
p.a
LIB I Deksklorfeniramin Maleat
dipipet1000
12,5μg/mL
mL
dipipet 12,5 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25Ml
dilarutkan dan dicukupkan dengan
metanol p.a
LIB II Deksklorfeniramin Maleat 500 μg/mL

dipipet 1,05 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL
dilarutkan dan dicukupkan dengan
metanol p.a
Deksklorfeniramin Maleat 21,0 μg/mL
diukur serapan maksimum pada
λ 200-400 nm
λ Deksklorfeniramin maleat = 259 nm

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. (Lanjutan)
3. Pembuatan Larutan Standar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat

LIB II Betametason 500 μg/mL

diambil 0,25; 0,4; 0,55; 0,7; 0,85; 1
dan 1,15 mL
dilarutkan dan dicukupkan ke dalam
labu tentukur 25 mL dengan

pelarut metanol p.a

Larutan standar
Betametason 5,0; 8,0;
11,0; 14,0; 17,0; 20,0;
dan 23,0 μg/mL

LIB II Deksklorfeniramin Maleat 500 μg/mL

diambil 0,5; 0,8; 1; 1,3; 1,55; 1,75
dan 2 mL
dilarutkan dan dicukupkan ke dalam
labu tentukur 25 mL dengan pelarut
metanol p.a

Larutanstandar
Deksklorfeniramin
maleat 10,0; 16,0;
21,0; 26,0; 31,0; 35,0
dan 40 μg/mL


Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. (Lanjutan)
4. Penentuan Panjang Gelombang Analisis Deksklorfeniramin Maleat dan
Betametason
Betametason 5,0 μg/mL

Deksklorfeniramin
Maleat 40,0 μg/mL

diukur serapan dari masing-masing
deksklorfeniramin maleat dan
panjang gelombang 200 - 400 nm

betametason

ditumpang tindihkan
ditentukan 5 titik panjang
analisis


gelombang

diambil panjang gelombang dari spektrum
serapan komponen mulai memberikan
serapan sampai hampir tidak memberikan
serapan.

219 nm

229 nm

239 nm

249 nm

259 nm

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. (Lanjutan)
4. Penentuan kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam campuran
Timbang 10 mg deksklorfeniramin maleat dan betametason
dalam campuran

Larutkan 10 mg deksklorfeniramin maleat dan betametason
dalam 10 mL metanol p.a

Dari masing – masing larutan, ambil 0,4 mL dari larutan
deksklorfeniramin maleat dan 0,2 mL dari larutan
betametason

Campur kedua larutan ad metanol p.a sampai 10 mL

Larutan diukur pada 5 panjang gelombang penelitian

Lakukan pengulangan sebanyak 6 kali

Nilai absorbansi dihitung menggunakan persamaan matriks


Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. (Lanjutan)
5. Penentuan Kadar Sediaan Tablet
20 tablet
ditimbang
digerus dalam lumpang sampai halus dan homogen
Serbuk
ditimbang setara 4,5 mg deksklorfeniramin maleat
dihitung kesetaraan betametason yang terkandung
didalamnya (penimbangan dilakukan sebanyak 6
kali pengulangan)
Analit
dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL
ditambahkan dengan metanol p.a sampai garis
tanda sambil dikocok
dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit
disaring

dibuang ± 10 mL filtrat


pertama dan filtrat

selanjutnya ditampung
dipipet 4,4 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL
dicukupkan dengan metanol p.a sampai gari tanda
dipipet lagi 2 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL
dicukupkan dengan metanol p.a sampai garis
tanda
Nilai Absorbansi
dihitung
Kadar

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Perhitungan kadar teoritis deksklorfeniramin maleat dan
betametason
Pengulangan 1

Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1000 = 10 x C2
X
= 40 μg/mL
V2 x C2
2 x 40
X

= V3 x C3
= 10 x C3
= 8,0 μg/mL

Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1020 = 10 x C2
X
= 20,4 μg/mL
V2 x C2
2 x 20,4
X

= V3 x C3
= 10 x C3
= 4,08 μg/mL

Pengulangan 2
Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1010 = 10 x C2
X
= 40,4 μg/mL
V2 x C2
2 x 40,8
X

= V3 x C3
= 10 x C3
= 8,08 μg/mL

Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1040 = 10 x C2
X
= 20,8 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 20,8 = 10 x C3
X
= 4,16 μg/mL

Universitas Sumatera Utara

Pengulangan 3
Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1020 = 10 x C2
X
= 40,8 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 40,8 = 10 x C3
X
= 8,16 μg/mL
Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1020 = 10 x C2
X
= 20,4 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 20,4 = 10 x C3
X
= 4,08 μg/mL
Pengulangan 4
Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1010 = 10 x C2
X
= 40,4 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 40,8 = 10 x C3
X
= 8,08 μg/mL
Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1000 = 10 x C2
X
= 20 μg/mL
V2 x C2
2 x 20
X

= V3 x C3
= 10 x C3
= 4,0 μg/mL

Universitas Sumatera Utara

Pengulangan 5
Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1020 = 10 x C2
X
= 40,8 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 40,8 = 10 x C3
X
= 8,16 μg/mL
Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1030 = 10 x C2
X
= 20,6 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 20,6 = 10 x C3
X
= 4,12 μg/mL
Pengulangan 6
Kadar deksklorfeniramin maleat :
V1 x C1 = V2 x C2
0,4 x 1010 = 10 x C2
X
= 40,4 μg/mL
V2 x C2 = V3 x C3
2 x 40,8 = 10 x C3
X
= 8,08 μg/mL
Kadar betametason :
V1 x C1 = V2 x C2
0,2 x 1000 = 10 x C2
X
= 20 μg/mL
V2 x C2
2 x 20

= V3 x C3
= 10 x C3

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Data penimbangan baku deksklorfeniramin maleat dan betametason,
serta kadar teoritis dari deksklorfeniramin maleat dan betametason
Penimbangan
kadar teoritis
Penimbangan Kadar teoris
deksklorfeniramin deksklorfeniramin
Pengulangan
betametason betametason
maleat
maleat
(mg)
(µg/mL)
(mg)
(µg/mL)
1
10
8,00
10,2
4,08
2
10,1
8,08
10,4
4,16
3
10,2
8,16
10,2
4,08
4
10,1
8,08
10,0
4,00
5
10,2
8,16
10,3
4,12
6
10,1
8,08
10,0
4,00

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Contoh Perhitungan penetapan kadar deksklorfeniramin maleat dan
betametason dalam sampel
Berat 20 tablet = 3,9925 g
Komposisi Tablet : Betametason 0,25 mg
Deksklorfeniramin maleat 2 mg
Ditimbang serbuksetara dengan 4,5 mg deksklorfeniramin maleat, maka jumlah
serbuk yang ditimbang adalah :
x1 =

4,5 mg
x 3,9582 g
20 x 2 mg

= 0,4491 g
Selanjutnya dari desklorfeniramin maleat dihitung kesetaraan betametason yang
terkandung dalam 0,4491 g adalah:
x2 = 0,4491 g x

20 x 0,25 mg
3,9582 g

= 0,5624 mg
Jadi secara teoritis kadarnya betametason dalam analit adalah 0,5624 mg.
Dilarutkan dengan metanol dengan kuantitatif dalam labu tentukur 50 mL.
Konsentrasi desklorfeniramin maleat =

4,5 mg
x 1000 μg = 90 μg/mL
50 mL

Konsentrasi betametason

0,5624 mg
x 1000 μg = 11,25 μg/mL
50 mL

=

Kemudian dari larutan filtrat ini, dipipet 4,4 mL dan dimasukkan kedalam labu
tentukur 10 mL dan diencerkan dengan metanol p.a hingga garis tanda. Dari
larutan ini kita pipet lagi 2 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL dan
diencerkan dengan metanol p.a hingga garis tanda.

Universitas Sumatera Utara

Konsentrasi deksklorfeniramin maleat sampel
= 90 µg/mL x 4,4 mL = 40 μg/mL
(10 mL)

= 40 µg/mL x 2 mL = 8 μg/mL
(10 mL)

Konsentrasi betametason sampel
=

11,25 µg/mL x 4,4 mL
= 5 μg/mL
(10 mL)

= 5 µg/mL x 2 mL
(10 mL)

= 1 μg/mL

Dari konsentrasi diatas deksklorfeniramin maleat 8 μg/mL dan betametason 1
μg/mL (8:1) untuk menjadikan perbandingan (2:1) maka, di tambahkan baku
betametason yang diambil dari LIB III (11,25 μg/mL) yaitu :
Konsentrasi betametason dari LIB III = 500 µg/mL x 2,25 = 11,25 μg/mL.
(100 mL)

Dari LIB III dipipet 1,5 mL di masukkan dalam labu tentukur 10 mL
Maka volume analisis betametason adalah
= ( betametason awal + betametason yang ditambahkan)
= 2 mL+ 1,5 mL = 3,5 mL
Jadi =

11,25 µg/mL x 3,5 mL
= 4 μg/mL
10 mL

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Data kadar terukur deksklorfeniramin maleat dan betametason
Larutan sampel yang telah dibuat kemudian diukur serapannya pada panjang
gelombang 219, 229, 239, 249, 259 nm. Data serapan larutan sampel dapat dilihat
pada Tabel 14.
Tabel 14. Data serapan larutan sampel
Serapan pada panjang
NO

Keterangan
gelombang
219 nm

229 nm

239 nm

249 nm

259 nm

1

Pengulangan 1

0,6981

0,3045

0,2579

0,2301

0,2004

2

Pengulangan 2

0,6992

0,3154

0,2756

0,2033

0,1994

3

Pengulangan 3

0,6912

0,3302

0,2542

0,2123

0,1999

4

Pengulangan 4

0,6857

0,3485

0,2516

0,2123

0,1899

5

Pengulangan 5

0,6981

0,3265

0,2776

0,2355

0,1995

6

Pengulangan 6

0,7000

0,3005

0,2516

0,2323

0,2010

Universitas Sumatera Utara

Lampiran

9.

Spektrum tumpang tindih serapan dari
deksklorfeniramin maleat dan betametason

larutan

standar

1,00000

0,80000

0,60000

0,40000

0,20000

0,00000
200,00

250,00

300,00
nm .

350,00

400,00

Gambar 5. Kurva tumpang tindih serapan betametason dalam berbagai
konsentrasi

Gambar 6. Kurva tumpang tindih serapan deksklorfeniramin maleat dalam
berbagai konsentrasi

Gambar 7. Tumpang tindih spektrum serapan deksklorfeniramin maleat
konsentrasi 40,0 µg/mL dan betametason 5,0 µg/mL

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Spektrum serapan dari larutan baku campuran deksklorfeniramin
maleat dan betametason (pengulangan)
Pengulangan 1
2,00000

Abs.

1,50000

1,00000

0,50000

0,00000
200,00

250,00

300,00
nm .

350,00

400,00

Universitas Sumatera Utara

Pengulangan 5
2,00000

Abs.

1,50000

1,00000

0,50000

0,00000
200,00

250,00

300,00
nm.

350,00

400,00

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Spektrun serapan dari sampel deksklorfeniramin maleat dan
betametason pada sediaan tablet O® (pengulangan)

Pengulangan 1
2,00000

Abs.

1,50000

1,00000

0,50000

0,00000
200,00

250,00

300,00
nm.

350,00

400,00

Universitas Sumatera Utara

Pengulangan 4
2,00000

Abs.

1,50000

1,00000

0,50000

0,00000
200,00

250,00

300,00
nm.

350,00

400,00

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Perhitungan operasi matriks kadar deksklorfeniramin maleat dan
betametason
Data

serapan

tersebut

digunakan

untuk

menghitung

kadar

deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam sampel melalui operasi matriks
sebagai berikut:
pengulangan 1

-1
=

x

=

pengulangan 2

-1
=

x

=

pengulangan 3

-1
=

x

=

Universitas Sumatera Utara

pengulangan 4

-1
=

x

=

Pengulangan 5

-1
=

x

=

Pengulangan 6

-1
=

x

=

Keterangan :
C1 : Konsentrasi Deksklorfeniramin Maleat
C2 : Konsentrasi Betametason

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Perhitungan operasi matriks dan % KV deksklorfeniramin maleat
dan betametason
Pengulangan 1 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 99,99 %

Betametason

=

x 102,21 % = 102,07%

Pengulangan 2 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 99,51%

Betametason

=

x 102,21 % = 100,48%

Pengulangan 3 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 98,49%

Betametason

=

x 102,21 % = 101,04%

Pengulangan 4 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 99,17 %

Betametason

=

x 102,21 % = 101,72 %

pengulangan 5 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 98,63 %

Betametason

=

x 102,21 % = 101,04%

pengulangan 6 Deksklorfeniramin maleat

=

x 99,70 % = 99,53%

Betametason

=

x 102,21 % = 101,39 %

Rerata Deksklorfeniramin maleat

= 99,22 %

Rerata Betametason

= 101,29 %

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Perhitungan statistik deksklorfeniramin maleat pada tablet O®
X
Kadar akurasi
dari hasil
matriks(%)
99,99
99,51
98,49
99,17
98,63
99,53
99,22

No.
1
2
3
4
5
6

SD

2

0,77
0,29
0,27
-0,05
-0,59
0,31

0,5929
0,0841
0,0729
0,0025
0,3481
0,0961
2
= 1,1966

Σ

=
=
=
= 0,4892

Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,025); 5
= 0,975; 5
= 2.5706
Dasar penerimaan data jika t hitung ≤ t tabeldan t hitung ≥ -t tabel.
thitung =

t hitung 1

=

=

(ditolak)

t hitung 2

=

= 1,4521

(diterima)

t hitung 3

=

= 1,3520

(diterima)

t hitung 4

=

= 0,2503

(diterima)

t hitung 5

=

= 2,9544

(ditolak)

Universitas Sumatera Utara

t hitung 6

=

= 1,5523

(diterima)

Data 1 dan 5 ditolak karena nilai t hitung ≥ t tabel dan t hitung ≤-t tabel , maka data yang
dipakai adalah data 2, 3, 4, dan 6.

No.

(X)
Kadar akurasi
dari
hasil X matriks (%)

(X - )2

2.
3.
4.
6.

99,51
98,49
99,17
99,53

0,1156
0,4624
0,000
0,1296

0,34
-0,68
0,00
0,36

Σ(X - )2= 0,7076

= 99,17

SD

=
=
=
= 0,4856

Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05 ; dk = 4-1 = 4-1 = 3
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,025); 3
= 0,975; 3
= 3,1824
Dasar penerimaan data jika t hitung ≤ t tabel
thitung =

t hitung 2

=

=

(diterima)

Universitas Sumatera Utara

t hitung 3

=

= 2,8006

(diterima)

t hitung 4

=

= 0,0000

(diterima)

t hitung 6

=

= 1,4827

(diterima)

Semua data diterima, maka kadar deksklorfeniramin maleat sebenarnya adalah:
μ=(

± ttabel x

)%

= (99,17±3,1824x

)%

= (99,17±3,1824 x 0,2428) %
= (99,17±0,7727)%

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Perhitungan Statistik Betametason pada Tablet O®

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

(X)
Kadar akurasi
dari hasil
matriks (%)
102,07
100,48
101,04
101,72
101,04
101,39

X-

(X - )2

0,78
-0,81
-0,25
0,43
-0,25
0,10

0,6084
0,6561
0,0625
0,1849
0,0625
0,0100

Σ(X - )2 = 1,5844

= 101,29

SD

=
=
=
= 0,5629

Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05 ; dk = n-1 = 6-1 = 5
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,025); 5
= 0,975; 5
= 2.5706
Dasar penerimaan data jika t hitung ≤ t tabeldan t hitung ≥ -t tabel.
thitung =

t hitung 1

=

=

(ditolak)

t hitung 2

=

= 3,5248

(ditolak)

t hitung 3

=

= 1,0879

(diterima)

t hitung 4

=

= 1,8712

(diterima)

Universitas Sumatera Utara

t hitung 5

=

= 1,0879

(diterima)

t hitung 6

=

= 0,4351

(diterima)

Data 1 dan 2 ditolak karena nilai t hitung ≥ t tabel dan t hitung ≤-t tabel , maka data yang
dipakai adalah data 3, 4, 5 dan 6.

No.
3.
4.
5.
6.

(X)
Kadar akurasi
dari hasil
matriks (%)
101,04
101,72
101,04
101,39

X-

(X - )2

-0,25
0,43
-0,25
0,10

0,0625
0,1849
0,0625
0,0100

Σ(X - )2 = 0,3199

= 101,29

SD

=
=
=
= 0,3265

Uji statistik pada taraf kepercayaan 95% maka nilai α = 0,05 ; dk = 4-1 = 4-1 = 3
Diperoleh ttabel= (1 – ½ α); dk
= (1 – 0,025); 3
= 0,975; 3
= 3,1824
Dasar penerimaan data jika t hitung ≤ t tabel
thitung =

t hitung 3

=

=

(diterima)

t hitung 4

=

= 2,6339

(diterima)

Universitas Sumatera Utara

t hitung 5

=

= 1,5314

(diterima)

t hitung 6

=

= 0,6125

(diterima)

Semua data diterima, maka kadar betametason sebenarnya adalah:
μ=(

± ttabel x

)%

= ( 101,29±3,1824x

)%

= ( 101,29±3,1824 x 0,1632)%
= (101,29±0,5195)%

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16. Perhitungan %KV (koefisien variasi) deksklorfeniramin maleat
dan betametason
% KV =

x 100%

%KV Deksklorfeniramin maleat

=

0,4856
99,17

X 100%

= 0,4896 %

%KV Betametason

=

0,3265
101,29

X 100%

= 0,3223%

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 17. Daftar Nilai Distribusi r

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 18. Daftar Nilai Distribusi t

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 19. Sertifikat Pengujian Deksklorfeniramin Maleat

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 20. Sertifikat Pengujian Betametason

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

3 21 99

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 106

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 16

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 2 2

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 4 5

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 12

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 2 2

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 3 17

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Deksametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 4