Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Konsep Strategi
2.1.1 Pengertian strategi
Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi
mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada
dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya. Strategi juga dapat dipandang sebagai pola tujuan,
kebijakan, progam tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang
mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dilakukan dan mengapa
organisasi melakukannya.
Menurut Stephanie K. Marrus dalam Umar (2001:31), strategi adalah
suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain itu, menurut Hamel dan Prahalad (dalam
Umar, 2001:31) strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan, dengan
demikian strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa

yang akan terjadi.
2.1.2 Tipe strategi

Universitas Sumatera Utara

Menurut Freddy Rangkuti (2014:6), pada prinsipnya strategi dapat
dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi
investasi, dan strategi bisnis. Untuk lebih jelasnya ketiga tipe strategi pemasaran
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya,
strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif
atau

berusaha


mengadakan

penetrasi

pasar,

strategi

bertahan,

strategi

pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.


2.2 Konsep Pengembangan
Pengembangan adalah salah satu bagian manjemen yang menitik beratkan
pada implementasi potensi budaya harus dilaksanakan dengan rentang waktu,
berapa langka sistematis yang dapat mengarah pada pencapaian hasil,dan hasil

Universitas Sumatera Utara

yang dicapai diharapkan pada perencanaan manajeman dengan kegiatan yang
sangat spesetif untuk mencapai tujuaan visi, tujuan dan sasaran dari rencana
tersebut.
Menurut

Lanya

(1995),

definisi

mengenai


pengembangan

yaitu,

“Pengembangan adalah memajukan dan memperbaiki atau meningkatkan sesuatu
yang telah ada”. Suwantoro (1997), menyatakan pengembangan bertujuan untuk
mengembangkan produk yang pelayanan yang berkualitas, seimbang dan
bertahan.
2.3 Konsep Pariwisata
2.3.1 Pengertian pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sumber yang sangat potensial untuk
dikembangkan oleh setiap daerah untuk menumbuhkan ekonomi suatu daerah.
Pariwisata dapat mendatangkan hasil yang cukup besar bagi daerah tersebut.
Istilah pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “pari” yang
berarti lengkap, banyak, berputar-putar, kata “wisata” yang berarti perjalanan,
bepergian. Maka secara tata bahasa “pariwisata” adalah suatu perjalanan yang
lengkap (Karyono, 1997:1).
Menurut Wiwoho (1990:23) pariwisata adalah suatu proses bepergian
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat di luar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai keperluan seperti ekonomi, sosial,

agama, kesehatan maupun keperluan lain yang bersifat ingin tahu dan menambah
pengalaman atau belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan keseluruhan
rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan gerakan manusia yang melakukan

Universitas Sumatera Utara

perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat tinggalnya ke suatu tempat
atau beberapa tempat tujuan di luar lingkungan tempat tinggalnya yang didorong
oleh beberapa keperluan atau motif tanpa bermaksud mencari nafkah tetap di
tempat mereka singgahi.
2.3.2 Produk jasa pariwisata
Menurut Freyer dalam Damanik et’al (2006:11) produk jasa pariwisata
adalah semua produk jasa yang diperuntukkan bagi atau dikonsumsi oleh
seseorang selama melakukan kegiatan wisata. Selanjutnya menurut Plog dalam
Damanik et’al (2006:13) pihak yang menilai mutu produk jasa pariwisata itu
adalah wisatawan sendiri, sebab merekalah user atau konsumennya. Menurut
Yoeti (1996:13) pada dasarnya ada tiga golongan produk jasa industry pariwisata,
yaitu :
1. Tourist objek yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi

daya tarik orang-orang untuk datang, berkunjung ke daerah tersebut.
2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi
perhotelan, bar dan restoran, entertaiment dan rekreasi.
3. Transportasi yang menghubungkan negara asal pariwisata dengan daerah
tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuan ke objek wisata.
Selain ciri-ciri di atas industri pariwisata juga memiliki jenis-jenis.
Menurut Pandit (1990:36) jenis-jenis produk pariwisata dapat dibagi menjadi:
1. Wisata budaya, merupakan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan antara lain peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup dan budaya seni.

Universitas Sumatera Utara

2. Wisata kesehatan yaitu perjalanan seseorang dengan tujuan untuk menukar
keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan
beristirahat dalam arti jasmani maupun rohani.
3. Wisata olahraga merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan
tujuan berolahraga.
4. Wisata pertanian yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dengan

tujuan proyek pertanian, perkebunan dan ladang.
5. Wisata sosial yaitu

merupakan pengorganisasian selama perjalanan murah

serta mudah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat ekonomi lemah
untuk mengadakan perjalanan.
6. Wisata industry yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan menuju daerah
perindustri.
7. Wisata politik yaitu perjalanan dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil
bagian dengan aktif dalam pariwisata politik.
8. Wisata maritim dan bahari : berkaitan dengan olah raga air.
9. Wisata cagar alam dengan tujuan untuk melihat dan menikmati keindahan
cagar alam.
10. Wisata pilgrim yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat.
11. Wisata bulan madu.
12. Wisata buru : wisata yang dilakukan untuk tujuan berburu yang dibenarkan
pemerintah.
2.4 Strategi Pengembangan Pariwisata


Universitas Sumatera Utara

Menurut Swarbrooke (1996;99), pengembangan pariwisata merupakan
suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan
berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek diluar
pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan
kelangsungan pengembangan pariwisata. Menurut Joyosuharto (1995:46),
pengembangan pariwisata memiliki tiga fungsi, yaitu:
1. menggalakkan ekonomi,
2. memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan
hidup,
3. memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa.
Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut maka diperlukan pengembangan
obyek wisata dan daya tarik wisata, meningkatkan dan mengembangan promosi
dan pemasaran, serta meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan.
Menurut Dewi dalam Haryani (2007), faktor yang mempengaruhi perkembangan
objek wisata atau produk jasa wisata, antara lain:
1. Karakteristik objek wisata. Karakteristik suatu objek berpengaruh pada pasar
wisatawan, dimana wisatawan akan memperhatikan karakteristik objek yang ada

untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Selain itu, dalam melakukan
aktivitaswisatawan membutuhkan sajian berupa atraksi wisata yang unik/ indah
dan menarik.
2. Aksesbilitas. Kemudahan pencapaian merupakan faktor penting bagi suatu
objek agar dikunjungi wisatawan. Semakin mudah objek dikunjungi semakin
tinggi pula intensitas kunjungan wisatawan. Yang perlu di perhatikan adalah

Universitas Sumatera Utara

kondisi sarana dan prasarana transportasi yang menunjang pencapaian ke objekobjek wisata tersebut.
3. Pengelolaan objek wisata. Wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata
disuatu daerah, tentu sangat membutuhkan informasi tentang objek wisata,
sarana akomodasi, dan rute wisata yang dapat ditempuh.
Pengembangan pariwiata tidak pernah lepas dari suatu perencanaan.
Syamsu, dkk (2001), perencanaan pengembangan suatu kawasan wisata
memerlukan

tahapan-tahapan

pelaksanaan


seperti:

Marketing

Research,

Situational Analysis, Marketing Target, Tourism Promotion, Pemberdayaan
masyarakat dan swasta dalam promosi dan Marketing. Menjadikan suatu kawasan
menjadi objek wisata yang berhasil haruslah memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Faktor kelangkaan (Scarcity), yakni sifat objek/atraksi wisata yang tidak dapat
dijumpai di tempat lain,

termasuk kelangkaan alami maupunkelangkaan

ciptaan.
2. Faktor kealamiahan (Naturalism), yakni sifat dari objek/atraksi wisata
yang belum tersentuh oleh perubahan akibat perilaku manusia. Atraksi wisata
bisa berwujud suatu warisan budaya, atraksi alam yang belum mengalami

banyak perubahan oleh perilaku manusia.
3. Faktor keunikan (Uniqueness), yakni sifat objek/atraksi wisata yang memiliki
keunggulan komparatif dibanding dengan objek lain yang ada di sekitarnya.
4. Faktor pemberdayaan masyarakat (Communityempowerment). Faktor ini
menghimbau

agar

masyarakat

lokal

benar-benar

dapat

diberdayakan

dengankeberadaan suatu objek wisata di daerahnya, sehingga masyarakat

Universitas Sumatera Utara

akan memiliki

rasa

memiliki

agar menimbulkan

keramahtamahan

bagi

wisatawan yang berkunjung.
5. Faktor optimalisasi lahan (Areaoptimalsation). Maksudnya adalah lahan yang
dipakai sebagai kawasan wisata alam digunakan berdasarkan pertimbangan
optimalisasi sesuai dengan mekanisme pasar. Tanpa melupakan pertimbangan
konservasi, preservasi, dan proteksi.
6.Faktor pemerataan, harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan
manfaat terbesar untuk kelompok mnasyarakat yang paling tidak beruntungserta
memberikan kesempatan yang sama kepada individu sehingga tercipta
ketertiban masyarakat tuanrumah menjadi utuh dan padu dengan pengelola
kawasan wisata.
Berdasarkan

definisi

di

atas,

yang

dimaksud

dengan

strategi pengambangan pariwisata adalah upaya-upaya yang dilakukan dengan
tujuan

memajukan, memperbaiki, dan meningkatkan kondisi kepariwisataan

suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu menjadi mapan dan ramai
untuk dikunjungi oleh wisatawan. Mampu memberikan suatu manfaat baik bagi
masyarakat di sekitar obyek dan daya tarik dan lebih lanjut akan menjadi
pemasukan bagi pemerintah dan menjadi cerminan keberhasilan sebuah system
pariwisata yang baik.
2.5 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2014: 19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities),

namun

secara bersamaan

dapat

meminimalkan

Universitas Sumatera Utara

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis (strategic planner)
harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan
analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis
SWOT.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan
weaknesses, serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi
dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses).
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT menurut David dan Fred R.
(2009:47), yaitu :
1. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan
lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang
diharapkan perusahaan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

Universitas Sumatera Utara

perusahaan.Keterbatasan

tersebut

dapat

berupa

fasilitas,

sumber

daya

keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan
sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.Kecendrungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber
peluang,seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang

atau

yang

diinginkan

perusahaan.Adanya

peraturan-peraturan

pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi
kesuksesan perusahaan. Berikut adalah diagram analisis SWOT.

Universitas Sumatera Utara

BERBAGAI
PELUANG

3. Mendukung strategi

1. Mendukung strategi agresif

turn-around
KELEMAHA

KEKUATAN

N INTERNAL

INTERNAL

4. Mendukung strategi diversifikasi

2. Mendukung strategi defensif

BERBAGAI
ANCAMAN
Sumber: Rangkuti (2014: 20)

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
Kuadran 1: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan
tersebut

memiliki

peluang

dan

kekuatan

sehingga

dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy).
Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/ pasar).
Kuadran 3: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-

Universitas Sumatera Utara

masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.
Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
(Rangkuti, 2014: 20).
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No

Peneliti

Tahun

Judul

Hasil Penelitian

1

Akhmad
Khairil
Nugraha

2012

Analisis Lingkungan
Internal dan Eksternal
Melalui
SWOT
dalam
Usaha
Pengembangan
Bisnis Retail Toko
Pakaian
Toko
Amethyst
Ungu
Bandung

Auliana Nur
Isalami

2014

Analisis
Strategi
Pemasaran
pada
Usaha
Souvenir
Melalui
Analisis
SWOT (Studi Pada
Usaha AD Souvenir
Banda Aceh)

Melalui
pembobotan
internal
dan
eksternal
menggunakan SWOT, maka
Toko Pakaian Amethyst
Ungu Bandung yaitu berada
pada kuadran Turnaround
yitu dengan mendukung
kebijakan
pertumbuhan
yang
agresif
dan
memanfaatkan
peluang
yang ada. Strategi yang
sesuai
dalam
upaya
pengembangan
usaha
adalah
membuat
situs
penjualan
online,
meningkatkan
kualitas
SDM,
melakukan
pendistribusian produk dan
terus mempelajari dan
mengikuti
keinginan
konsumen.
AD
Souvenir
dalam
menjalankan
usahanya
selama ini, AD Souvenir
melakukan
pemasaran
dengan memperhatikan tiga
factor
yaitu
produk,
penetapan
harga
dan
strategi promosi. Selain itu,
melalui Analisis SWOT

2

Universitas Sumatera Utara

dihasilkan bahwa matriks
SO adalah strategi yang
paling tepat diterapkan pada
AD Souvenir.
2

Dwi
Ayu
Arsita Sari

2014

Strategi
Pengembangan
Usaha Pada Butik
Keika
Jl.
TB.
Simatupang
Ruko
Komplek Plam Mas
No. 119, Medan)

Berdasarkan hasil analisis
SWOT pada penelitian ini,
dengan melakukan Analisis
terhadap faktor internal
berupa
kekuatan
dan
kelemahan, juga terhadap
faktor
eksternal
yang
berupa
peluang
dan
ancaman pada Butik Keika,
sehingga ditemukan strategi
yang
tepat
untuk
mengembangkan usahanya
dengan cara meningkatkan
kenyamanan dan layanan
pada
konsumen,
meningkatkan
kualitas
produk,
menciptakan
produk-produk baru yang
lebih variatif dan inovatif,
meningkatkan pengetahuan
tentang selera konsumen,
menambah jumlah pegawai
dan melakukan promosi.

3

Dwi
Ayu
Arsita Sari

2014

Strategi
Pengembangan
Usaha Pada Butik
Keika (Studi Pada
Butik Keika Jl. TB
Simatupang
Ruko
Komplek Plam Mas
No. 119 Medan)

Berdasarkan hasil analisis
SWOT pada penelitian ini,
dengan melakukan analisis
terhadap faktor internal
berupa
kekuatan
dan
kelemhan, juga terhadap
faktor
eksternal berupa
peluang dan ancaman pada
Butik Keika, sehingga
ditemukan strategi yang
tepat untuk meningkatkan
usahanya
dengan
cara
meningkatkan kenyamanan
dan
layanan
pada
konsumen, meningkatkan
kualitas
produk,
menciptakan produk-produk

Universitas Sumatera Utara

baru yang lebih kreatif dan
inovatif,
meningkatkan
pengetahuan tentang selera
konsumen,
menambah
jumlah
pegawai
dan
melakukan promosi.
4

Jennifer
Capriatie

2015

Analisis
SWOT
Dalam Menentukan
Strategi Pemasaran
Pada D’Satz Event
Organizer

D’Satz Event Organizer
berada pada kuadran I, yaitu
strategi
agresif
yang
menggunakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan
peluang. Matriks SO adalah
strategi yang tepat bagi
D’Satz Event Organizer.
Dengan
menggunakan
kekuatan
internal
perusahaan
untuk
memanfaatkan
peluang
internal yang ada.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

2.7 Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT sebagai
formulasi dan bahan evaluasi terhadap penerapan strategi pengembangan yang
sesuai pada suatu objek wisata. Kerangka pemikiran menunjukkan bahwa dari
pengembangan yang dilakukan pengelola Objek Wisata hot spring selama ini
dapat diteliti menggunakan analisis SWOT, dengan melakukan analisis
lingkungan terlebih dahulu, lingkungan internal dilihat dari kekuatan (Strengths)
dan kelemahan (Weaknesess), sedangkan lingkungan eksternal dilihat dari
peluang (Opportunities), dan tantangan (Threats).
Metode ini digunakan untuk mengetahui posisi kuadran Objek Wisata Hot
Spring pada matriks SWOT dan mengetahui strategi pengembangan yang tepat

Universitas Sumatera Utara

dengan objek wisata hot spring. Setelah mengetahui posisi pada kuadran yang
ada, maka hasil dari metode analisis SWOT dapat menjadi bahan evaluasi dan
pertimbangan bagi pengelola objek wisata hot spring dalam mengambil suatu
keputusan dan strategi pengembangan yang sesuai agar dapat mencapai tujuan.

Sumber : Penulis

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.8 Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun dan Effendi (2009), konsep adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan
barbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian
tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus
dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita.
Untuk

dapat

menentukan

batasan

yang

lebih

jelas

agar

lebih

menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka
peneliti mengemukakan konsep – konsep yang digunakan antara lain :
1.Strategi pengembangan pariwisata adalah serangkaian upaya yang dapat
diterapkan

untuk

memajukan,

memperbaiki,

meningkatkan

kondisi

Universitas Sumatera Utara

kepariwisataan suatu objek wisata sehingga mampu memberikan manfaat atau
kepuasan bagi pengunjung.
2. Kekuatan adalah sumber daya, keunikan, fasilitas atau keunggulan-keunggulan
lain yang dimiliki hot spring tetapi tidak dimiliki pesaing.
3. Kelemahan adalah keterbatasan berdampak terhadap penurunan minat
pengunjung. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran.
4. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan bisnis.
Kecenderungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang,
seperti perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah dapat menjadi
peluang bagi sebuah bisnis.
5. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan
bisnis. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dan
kondisi alam dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan suatu bisnis.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kabupaten Toba Samosir (Studi pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir)

9 117 105

Dari Petani Ke Budi Daya Ikan Di Desa Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Tahun 1990-2000

1 59 109

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 25 101

PENENTUAN POLA PENYEBARAN FLUIDA GEOTERMAL BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR.

9 32 20

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN AREA PANAS BUMI SIOGUNG-OGUNG KABUPATEN SAMOSIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK.

0 5 20

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 11

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 1 2

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 5

Penentuan Strategi Pengembangan Pariwisata Menggunakan Metode Analisis Swot (Studi Pada Pemandian Air Panas atau Hot Spring di Kelurahan Siogung-Ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir)

0 0 3

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Samosir

0 0 10