this PDF file SOFT SKILLS PADA PELAKSANAAN MAGANG DUNIA USAHADUNIA INDUSTRI | Purwaningsih | Tata Arta 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2, hlm 11– 20
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan Magang
Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
SOFT SKILLS PADA PELAKSANAAN MAGANG DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, Renata Zoraifi*
*Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ikajunisartikap@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: scores of discipline, initiative, and communication
indicators in the implementation of business internship/industrial internship. This research used the descriptive quantitative research method. Its population was 65 students of the class of 2013, the Bachelor’s
Degree Program in Education, Surakarta who had completed their internship program. They all also became the samples of this research, which were determined through census sampling technique. The results
of the z test shows that the students’ scores of discipline, initiative, and communication are 79.61, 66.67,
and 61.54 respectively.
Keywords: Soft skills, Discipline, Initiative, Communication, and Business Internship or Industrial In-
ternship
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komunikasi
mahasiswa pada pelaksanaan magang dunia usaha/dunia industri (du/di). Sejumlah 65 mahasiswa
angkatan 2013 salah satu Prodi di Fakultas Kependidikan yang telah melaksanakan magang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan
teknik pengambilan sampelnya adalah sensus sampling. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan
uji z dan skor 100, hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komunikasi mahasiswa yaitu: (79,61), (66,67) dan (61,54).
Kata kunci: Soft skills, Disiplin, Inisiatif, Komunikasi, Magang Dunia Usaha/Dunia Industri
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
PENDAHULUAN
gang mahasiswa salah satu Program Studi
(Prodi) fakultas kependidikan di Surakarta, di-
Sejak akhir tahun 2015, Indonesia telah
peroleh informasi bahwa masih terdapat bebera-
bergabung ke dalam Masyarakat Ekonomi
pa soft skills mahasiswa yang dirasa masih ku-
ASEAN (MEA). MEA memungkinkan ter-
rang dimiliki oleh mahasiswa. Soft skills terse-
jadinya integrasi ekonomi antarnegara di kawa-
but, antara lain disiplin, kurang inisiatif untuk
san Asia Tenggara. Salah satu dampak positif
bertanya tentang pekerjaan dan memperdalam
diberlakukannya MEA adalah memiliki kesem-
ilmu, dan kurangnya komunikasi dengan pega-
patan lebih besar bagi masyarakat untuk
wai instansi. Kurangnya soft skills tersebut perlu
mengembangkan karier di negara Asia Tenggara
menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa mau-
lainnya. Adanya dampak positif tersebut tentu
pun Prodi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam
saja juga diikuti adanya dampak negatif. Salah
dunia kerja selain pengetahuan, sikap atau soft
satu dampak negatif dari diberlakukannya sistem
skills juga diperlukan untuk menunjang kinerja
ini adalah semakin ketatnya persaingan tenaga
mahasiswa sebagai pemagang.
kerja antarnegara MEA. Penguasaan suatu bi-
Penelitian Neff dan Citrin (Sailah, 2008: 9)
dang ilmu tertentu, tentunya tidak cukup untuk
menunjukkan
dapat bersaing dengan tenaga kerja lainnya da-
kesuksesan seseorang di lapangan kerja adalah
lam bidang yang sama. Oleh karena itu, dibutuh-
80% soft skills dan 20% hard skills. Namun pada
kan keterampilan tambahan atau biasa disebut
kenyataannya, sistem pendidikan di Indonesia
dengan soft skills agar bisa bertahan di tengah
saat ini lebih mengutamakan hard skills daripada
persaingan yang ada.
soft skills (Nugroho, 2009: 118). Hal ini sesuai
bahwa
yang
memengaruhi
Soft skills menjadi hal yang diperhatikan
dengan pernyataan Sailah (2008: 9) bahwa
saat ini selain hard skills. Soft skills menjadi sa-
perguruan tinggi hanya memberikan 10% soft
lah satu elemen penting dalam membantu lu-
skills pada kurikulum pendidikan. Melihat ken-
lusan suatu lembaga pendidikan untuk memen-
yataan ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat
uhi kebutuhan industri (Esa, dkk., 2014: 118).
ketidaksesuaian pada kurikulum pendidikan
Selain itu, soft skills juga menjadi salah satu
dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu,
kriteria sebagian besar pengusaha untuk mencari
dibutuhkan suatu program yang dapat menjem-
karyawan sehingga dapat meningkatkan produk-
batani kesenjangan tersebut. Salah satu program
tivitas dan daya saing (Esa, dkk., 2014: 115-
yang dapat menjembatani ketidaksesuaian terse-
120).
but adalah magang dunia usaha/dunia industri
Berdasarkan hasil wawancara dengan be-
berapa karyawan yang menjadi pembimbing ma-
(du/di).
Kesempatan magang mendorong maha-
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
siswa untuk
mengintegrasikan pengetahuan
siswa untuk mempersiapkan diri menjalani dunia
dengan pengalaman praktis (Chan Lin dan
kerja yang sebenarnya. Terutama di dalam pen-
Hung,
dkk.
ingkatan soft skills. Soft skills ini sangat pentig
(Setyaningrum, Muktiyanto, dan Hermawan,
karena merupakan salah satu kunci keberhasilan
2015: 1-11) menyatakan bahwa magang merupa-
dalam dunia kerja (Berita UGM, 2016).
2015:
1024-1027).
Purcell,
kan solusi meminimalkan kesenjangan antara
Prodi
di
Fakultas
Kependidikan
ini
kondisi di perguruan tinggi dan di kehidupan
membekali mahasiswa pengalaman nyata berupa
kerja
diharapkan
magang du/di. Program magang du/di ini se-
mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara
bagai wujud pengaplikasian teori yang sudah
profesional di dunia kerja melalui magang.
didapat selama perkuliahan. Prodi tersebut mem-
Pelatihan magang bagi mahasiswa juga mem-
berikan pembekalan materi yang terangkum pa-
berikan kesempatan untuk menerapkan penge-
da pedoman magang du/di 2016 sebelum maha-
tahuan akademik dan meningkatkan soft skills
siswa melakukan magang du/di. Pedoman ma-
serta menanamkan keterampilan tambahan yang
gang du/di diharapkan menjadi acuan mahasiswa
dibutuhkan di tempat kerja (Sahrir, Ismail, dan
dalam melaksanakan magang du/di. Pada pe-
Tajri, 2016: 28-37).
doman tersebut, dicantumkan materi yang di-
yang
nyata.
Mahasiswa
Beberapa penelitian terdahulu telah mem-
harapkan akan diperoleh selama magang du/di
buktikan bahwa magang dapat meningkatkan
berlangsung. Materi dikelompokkan menjadi
soft skills peserta magang. Penelitian yang dil-
tiga kompetensi, yaitu kompetensi profesional,
akukan oleh Rugaiyah (2011: 209-219) menyim-
kompetensi personal, dan kompetensi sosial
pulkan bahwa program magang dapat mening-
(Pedoman Magang. 2016: 3). Kompetensi profe-
katkan soft skills mahasiswa. Soft skills tersebut
sional adalah keterampilan kerja utama yang ha-
antara lain keterampilan berkomunikasi, ket-
rus dimiliki oleh mahasiswa, berupa hard skills
erampilan beradaptasi dalam pekerjaan, ket-
yang diharapkan dimiliki mahasiswa setelah
erampilan mengelola kerja tim, keterampilan
mengikuti magang du/di. Kompetensi personal
bersosialisasi, dan ketelitian dalam bekerja.
lebih mengarah pada kemampuan mahasiswa
Selain itu, penelitian dari Khalil (2015: 202-217)
dalam membentuk kepribadian. Kompetensi so-
juga menyatakan bahwa magang memiliki peran
sial lebih mengarahkan mahasiswa untuk bisa
penting dalam karier mahasiswa dan magang
berinteraksi dengan lingkungan kerja atau ling-
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama
kungan tempat magang du/di. Kompetensi per-
kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja tim,
sonal dan kompetensi sosial merupakan soft
profesionalisme, dan kemampuan komunikasi.
skills yang diharapkan dimiliki mahasiswa
Program magang dapat digunakan maha-
setelah
mengikuti
magang
du/di
tersebut.
13
4
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
Penelitian ini akan fokus mengkaji dua kompo-
untuk mengenal diri pribadi seseorang se-
nen soft skills, yaitu komponen personal dan
dangkan kecerdasan interpersonal merupakan
komponen sosial seperti yang tertera pada pe-
kemampuan seseorang untuk memperhatikan
doman magang du/di.
perbedaan orang lain serta membaca niat dan
Mengingat magang sebagai jembatan anta-
hasrat orang lain (Gardner, 2013: 29).
ra pendidikan dan dunia kerja serta terdapat ma-
Soft skills menurut Elfindri, dkk. (2010:
salah yaitu tiga soft skills yang masih dirasa ku-
67) “merupakan keterampilan dan kecakapan
rang oleh para pembimbing magang, maka
hidup untuk diri sendiri, berkelompok, ber-
penelitian ini meneliti lebih lanjut mengenai soft
masyarakat,
skills dengan indikator disiplin, inisiatif, dan
Menurut Brethal (Sailah, 2008: 3), soft skills
komunikasi mahasiswa pada pelaksanaan ma-
merupakan
gang dunia usaha/dunia industri (du/di).
berhubungan dengan orang lain (inter-personal
serta
dengan
keterampilan
sang
pencipta”.
seseorang
dalam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya
mengetahui tinggi skor indikator disiplin, ini-
sendiri (intra-personal skills) yang mampu
siatif, dan komunikasi pada pelaksanaan magang
mengembangkan secara maksimal untuk kerja
dunia usaha/dunia industri (du/di).
seseorang. Soft skills secara umum dapat digo-
Grand
teori
yang
pada
longkan menjadi dua, yaitu keterampilan person-
Multiple intelligence
al dan keterampilan sosial. Keterampilan person-
(kecerdasan majemuk) yang dicetuskan pertama
al lebih cenderung pada perilaku individu untuk
kali oleh Howard Gardner pada tahun 1980-an.
meningkatkan kinerja diri sendiri. Kompetensi
Teori tersebut menjelaskan multi aspek kecer-
personal tersebut antara lain: kedewasaan dalam
dasan seseorang (Gardner, 2013: 18).
berpikir dan bertingkah laku, tanggung jawab,
penelitian ini adalah
digunakan
Terdapat sembilan kecerdasan menurut
kejujuran, kemandirian, disiplin, antusias dalam
Gardner (2013: 21-39), yaitu kecerdasan linguis-
bekerja, inisiatif, menjaga sikap dan etika. Ket-
tik, kecerdasan musikal, kecerdasan logis ma-
erampilan sosial merupakan keterampilan yang
tematis, kecerdasan spasial, kecerdasan interper-
dimiliki seseorang untuk dapat berinteraksi
sonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan nat-
dengan orang lain dan dapat menempatkan diri
uralis, dan kecerdaan spiritual. Gardner ber-
pada suatu kelompok. Kompetensi sosial terse-
pendapat bahwa kecerdasan intrapersonal meru-
but terdiri dari komunikasi dan kerja sama.
pakan pengetahuan aspek-aspek internal dari
Pada penelitian ini, yang menjadi per-
seseorang yang meliputi kehidupan perasaan
hatian utama adalah indikator disiplin, inisiatif,
seseorang dan emosi seseorang (Gardner, 2013:
dan komunikasi. Disiplin merupakan suatu ben-
31). Kecerdasan ini nantinya akan digunakan
tuk ketaatan pada perintah atau petunjuk kerja
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
yang ada (Hamidah: 2012, 361). Inisiatif adalah
didikan dan berdampak juga bagi perusahaan
kemampuan seseorang untuk mengembangan
atau tempat magang dilakukan.
cara baru dalam pemecahan masalah (Suryana,
Bagi mahasiswa, manfaat yang didapat
2006: 2). Komunikasi merupakan kemampuan
akan mengarah pada karier di masa depan. Sep-
seseorang untuk menerima pesan dari orang lain
erti mendapatkan pengalaman kerja yang nyata
dan menyampaikan pesan kepada orang lain
sehingga mahasiswa lebih siap untuk me-
(Hamidah, 2012: 359).
nyesuaikan diri dengan tempat kerja (Binder,
Pengembangan soft skills dapat dilakukan
dkk., 2015: 73-82). Selain manfaat yang berkai-
melalui berbagai program. Salah satunya adalah
tan dengan karier di masa depan, mahasiswa ju-
melalui program magang. Pengertian magang
ga mendapat manfaat dalam hal peningkatan ket-
dunia usaha/dunia industri (du/di) dalam pe-
erampilan (Khalil, 2015: 202-217).
doman magang Prodi Pendidikan Akuntasi 2016
Bagi universitas atau prodi, magang dapat
adalah “suatu kegiatan intra kurikuler yang
memberikan masukan pada kurikulum pendidi-
wajib diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk
kan sehingga prodi dapat mengatur kurikulum di
aktivitas belajar di lapangan (dunia kerja) yang
perkuliahan sedemikian rupa sesuai dengan
dikhususkan
non-
tuntutan dunia kerja (Adebakin, 2015: 305).
kependidikan” (2016: 1). Magang merupakan
Selain itu dengan adanya magang dapat menjadi-
kursus yang dilakukan mahasiswa dengan mem-
kan universitas atau prodi sebagai mitra dalam
berikan kesempatan untuk meningkatkan penge-
industri (Sahrir, dkk., 2016: 207).
pada
bidang
tahuan akademis dan meningkatkan soft skills
yang diperlukan
Manfaat magang bagi perusahaan atau industri menurut Lee dan Chao (Kipreos, 2016:
Tujuan umum dari magang adalah untuk
23) adalah peserta magang dapat memberikan
mengajarkan mahasiswa bagaimana menerapkan
ide-ide baru bagi perusahaan dan dapat memban-
teori yang diperoleh di kelas (Khalil, 2015: 204).
tu menyelesaikan proyek kecil sehingga dapat
Magang juga dapat digunakan untuk menyiap-
menghemat waktu dan usaha karyawan. Selain
kan mahasiswa di dunia kerja dan sebagai proses
itu, Kwan (Kipreos, 2016: 23) juga berpendapat
menautkan antara kurikulum perguruan tinggi
dengan adanya magang, perusahaan dapat mem-
dan dunia kerja (Adebakin, 2015: 304).
ilih dan merekrut peserta magang untuk posisi
Terdapat beberapa manfaat yang diterima
setelah pelaksanaan magang. Manfaat ini tidak
permanen setelah wisuda sehingga perusahaan
dapat menghemat biaya perekrutan.
hanya dirasakan oleh mahasiswa pelaksana magang, namun juga berdampak bagi universitas
atau prodi tempat mahasiswa mengenyam pen-
METODE
15
6
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
metode
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa p
penelitian desktiptif kuantitatif. Populasi pada
value indikator disiplin sebesar 0,230 > 0,05
penelitian
mahasiswa
sehingga data tersebut berdistribusi normal. In-
angkatan 2013 pada salah satu perguruan tinggi
dikator inisiatif memiliki hasil p value 0,310 >
di Surakarta. Sampel yang digunakan adalah se-
0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal.
luruh mahasiswa yang berjumlah 65 mahasiswa.
Indikator komunikasi menghasilkan p value
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
0,640 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi
adalah sensus sampling.
normal.
Penelitian
ini
Penelitian
ini
menggunakan
adalah
ini
seluruh
menggunakan
teknik
Setelah uji normalitas, langkah selanjutnya
pengumpulan data wawancara untuk observasi
adalah melakukan uji hipotesis. Nilai ttabel dapat
awal, angket untuk mengetahui skor soft skills
dilihat pada tabel statistik menggunakan signif-
mahasiswa, dan dokumentasi untuk identitas ma-
ikansi 0,05 dengan nilai derajat kebebasan atau
hasiswa dan daftar tempat magang mahasiswa
df = n-1. Didapatkan df = 65-1 = 64 sehingga
angkatan 2013. Penelitian ini memfokuskan pa-
hasil ttabel adalah 1,64.
da soft skills indikator disiplin, inisiatif, dan
a. Indikator Disiplin
Disiplin merupakan suatu bentuk ketaa-
komunikasi.
Validitas instrumen menggunakan rumus
tan pada perintah atau petunjuk kerja yang
korelasi product moment. Reliabilitas instrumen
ada (Hamidah: 2012, 361). Hasil olah data
dengan rumus koefisien A lpha dari Cronbach.
dari disiplin menunjukkan rata-rata 3,89. Ber-
Teknik analisis data yang digunakan adalah
dasarkan rata-rata tersebut indikator disiplin
deskripsi dan untuk uji hipotesis menggunakan
berkategori baik. Berdasarkan uji z, hasil
uji z dengan uji normalitas metode Kolmogornof
yang diperoleh adalah 9,512. Hasil dari zhitung
-Smirnov.
9,512 > ztabel -1,64 sehingga hipotesis yang
menyatakan skor indikator kurang dari 70
ditolak. Hal ini sesuai dengan perhitungan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
instrumen
79,61. Indikator disiplin tidak menjadi tiga
menunjukkan nilai rhitung > rtabel (0,333) sehingga
indikator terendah dalam penelitian ini.
disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dinya-
Penelitian dari Hamidah (2012: 355-367)
takan
reliabilitas
disiplin memiliki skor terendah ke-empat
menunjukkan angka 0,922 > 0,6 sehingga instru-
setelah komunikasi, pemecahan masalah, dan
men angket dinyatakan reliabel.
usaha keras.
valid.
perhitungan
Hasil
validitas
rata-rata skala 100 indikator disiplin sebesar
perhitungan
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
Parameter
tertinggi
pada
indikator
inisiatif berkategori cukup baik. Berdasarkan
disiplin adalah menaati ketentuan perusahaan
uji z hasil yang diperoleh adalah -2,049. Hasil
dengan rata-rata 4,42. Menaati ketentuan
dari zhitung -2,049 ≤ ztabel
yang berlaku pada perusahaan merupakan
hipotesis dari penelitian ini diterima. Hal ini
salah satu kewajiban mahasiswa di tempat
sesuai dengan perhitungan rata-rata skala 100
magang. Selanjutnya parameter ketepatan ke-
sebesar 66,67 dan termasuk kategori cukup
hadiran dengan rata-rata 4,11. Berada di ling-
baik.
-1,64 sehingga
kungan kerja, mengharuskan mahasiswa men-
Parameter tertinggi dari indikator ini-
jalankan kebiasaan yang berlaku, termasuk
siatif adalah mencari cara kerja yang berdaya
mengikuti jam kerja kantor dalam ketepatan
guna dan berhasil guna dengan rata-rata 3,97.
kehadiran. Mengisi daftar hadir dan jurnal
Hal ini menunjukkan bahwa ketika maha-
memiliki rata-rata 4,05.
siswa mendapatkan pekerjaan mereka akan
Disipin merupakan bentuk ketaatan pa-
selalu mengerjakan dengan cara yang efektif
da peraturan yang ada. Berdasarkan kajian di
dan efisien. Selanjutnya parameter berinisiatif
atas, mahasiswa dapat melaksanakan ketentu-
membantu dan bertanya tentang pekerjaan
an-ketentuan disiplin seperti menaati ketentu-
karyawan dengan rata-rata 2,97. Rata-rata
an perusahaan, ketepatan kehadiran, dan ke-
tersebut menunjukkan kategori cukup baik.
biasaan pibadi untuk mengisi presensi dan
Mahasiswa masih belum memiliki inisiatif
jurnal.
yang tinggi dalam membantu dan bertanya
Indikator disiplin memiliki rata-rata
tentang
pekerjaan.
Mahasiswa
memilih
79,61 sehingga dapat disimpulkan bahwa
menunggu untuk memperoleh pekerjaan da-
disiplin mahasiswa berkategori baik. Hasil
ripada bertanya tentang pekerjaan.
penelitian ini sesuai penelitian dari Murni dan
Hutapea (2014:
Inisiatif merupakan indikator terlemah
90) yang mendeskripsikan
kedua setelah komunikasi. Hal ini sesuai
profil soft skills disiplin dan santun maha-
dengan penelitian Ratnawati (2016: 125-134)
siswa
yang tergolong baik. Selain itu
yang menghasilkan inisiatif indikator yang
penelitian dari Sahrir, Ismail, dan Tajri (2016:
paling rendah skor 72,2%. Namun hasil
28-37) serta Rugaiyah (2011: 209-219)
penelitian ini bertolak belakang dengan
menyatakan bahwa magang dapat meningkat-
penelitian dari Khalil (2015: 202-217) yang
kan perilaku disiplin pemagang.
menyatakan bahwa magang dapat meningkat-
b. Indikator Inisiatif
kan
kemampuan
profesional
mahasiswa.
Hasil olah data dari inisiatif menunjuk-
Profesional ini dapat dilihat dari peningkatan
kan rata-rata 3,39. Rata-rata tersebut indikator
kerja dan meningkatnya kesediaan mahasiswa
17
8
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
untuk terlibat dan inisiatif dalam pemecahan
menyatakan bahwa magang memiliki peran
masalah.
penting dalam karier mahasiswa dan magang
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama
c. Indikator Komunikasi
Hasil olah data dari komunikasi menun-
kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja
tim, profesionalisme, dan kemampuan komu-
jukkan rata-rata 3,07. Rata-rata tersebut ber-
nikasi.
kategori cukup baik. Berdasarkan uji one
kontribusi paling rendah jika dibandingkan
sample t test, hasil yang diperoleh adalah -
dengan soft skills yang lain.
Namun
komunikasi
memberikan
4,697. Hasil dari zhitung -4,697 ≤ ztabel -1,64
Hasil penelitian Hamidah (2012: 355-
sehingga hipotesis dari penelitian ini yang
367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120) berla-
menyatakan skor indikator komunikasi ku-
wanan dengan hasil penelitian dari Sahrir,
rang dari 70 diterima. Hal ini sesuai dengan
Ismail, dan Tajri (2016: 28-37). Penelitian
perhitungan rata-rata skala 100 sebesar 61,54
tersebut mengungkapkan bahwa magang
dan termasuk kategori cukup baik.
dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan
Parameter komunikasi dengan kalimat
komunikasi mahasiswa. Selain itu, Rugaiyah
yang mudah dipahami memiliki rata-rata
(2011: 209-219) juga menyimpulkan bahwa
3,28. Rata-rata tersebut menunjukkan kate-
program magang dapat meningkatkan soft
gori cukup baik. Mahasiswa masih belum
skills mahasiswa. Soft skills tersebut antara
dapat berkomunikasi dengan lugas kepada
lain keterampilan berkomunikasi, keterampi-
atasan atau karyawan. Selanjutnya parameter
lan beradaptasi dalam pekerjaan, keterampi-
gugup saat berbicara juga memiliki rata-rata
lan mengelola kerja tim, keterampilan berso-
kurang baik, yaitu 2,47. Hal ini menunjukkan
sialisasi, dan ketelitian dalam bekerja.
bahwa mahasiswa masih belum dapat berbicara di depan umum dengan baik.
Komunikasi merupakan salah satu soft
skills yang harus dimiliki oleh pekerja. Wajid
Data tersebut mengungkapkan bahwa
Fauzi, staf Ahli Bidang Manajemen Kemen-
komunikasi mahasiswa masih perlu ditingkat-
trian Luar Negeri (Berita UGM, 2017),
kan. Pada penelitian ini, indikator komunikasi
mengatakan bahwa terdapat tujuh soft skills
menepati peringkat terakhir dengan skor
yang perlu dikuasai pekerja dalam menghada-
61,54. Rendahnya skor indikator komunikasi
pi persaingan dunia kerja. Soft skills tersebut
ini sesuai dengan penelitian Hamidah (2012:
adalah memiliki kemampuan berkomunikasi
355-367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120).
yang baik, memiliki kemampuan dalam me-
Penelitian lain yang juga membahas komu-
mecahkan masalah, bisa bekerja sama dalam
nikasi adalah Khalil (2015: 202-217). Khalil
tim, mempunyai kemauan untuk terus belajar
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
dan mengambil informasi terbaik bagi perusahaan, serta memiliki kemampuan memimpin.
3. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang soft skills selain yang ada dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini. Selain itu diharapkan dapat
Berdasarkan hasil analisis dan pembaha-
menggunakan instrumen selain angket, seper-
san, tinggi skor indikator disiplin adalah 79,61
ti observasi atau wawancara. Penggunaan in-
sehingga berkategori baik. Tinggi skor indikator
strumen selain angket akan lebih memperoleh
inisiatif dan komunikasi adalah 66,67 dan 61,54
jawaban yang lebih mendalam tidak sebatas
termasuk kategori cukup baik.
yang disajikan oleh peneliti seperti pada
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
angket.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu mening-
Adebakin, A.B. (2015). Does Internship Experi-
katkan soft skills dari perkuliahan sebelum
ence Beget Academic Relevance and Em-
melakukan magang du/di atau terlibat lebih
ployment Prospects: An Assessment of
aktif dalam kegiatan organisasi dan kegiatan
Graduate Interns From a Nigeria Universi-
lainnya yang dapat menunjang peningkatan
ty. Bulgarian Journal of Science and Edu-
soft skills. Selain itu saat magang du/di ma-
cation Policy, 9(2), 302-316. Diperoleh
hasiswa juga diharapkan dapat meningkatkan
pada 18 Februri 2016, dari http://bjsep.org/
soft skills mereka sehingga mahasiswa dapat
getfile.php?id=199
memiliki soft skills yang lebih baik sesuai
dengan yang diharapkan dunia kerja.
2. Program Studi
Prodi sebaiknya lebih mempersiapkan
Berita UGM. (2017, 18 April 2017). April 2017,
Penguasaan Soft Skill Memengaruhi
Kesuksesan Kerja. Diperoleh pada 2 Mei
2017,
dari
http:
http://ugm.ac.id/id/
mahasiswa dengan soft skills yang dibutuh-
berita/13707-
kan dunia kerja. Persiapan ini dapat dilakukan
pen-
dengan lebih banyak mengaplikasikan soft
guasaan.soft.skill.memengaruhi.kesukses
skills dalam kurikulum pembelajaran. Selain
an.kerja
itu Prodi juga dapat mengupayakan berbagai
Berita UGM. (2017, 18 April 2017). April 2017,
kegiatan untuk mahasiwa tentang pengem-
Penguasaan Soft Skill Memengaruhi
bangan diri khususnya dalam soft skills da-
Kesuksesan Kerja. Diperoleh pada 2 Mei
lam indikator inisiatif dan komunikasi.
2017,
dari
http://ugm.ac.id/id/
19
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
berita/12704
Student
soft.skill.kunci.keberhasilan.dalam.dunia.
Greece. Journal of Studies in Education.
kerja
6(3), 21-31 diperoleh pada 17 Maret
Binder, dkk. (2015). The Academic value of internship: Benefit across disciplines and
2017
Satisaction:
dari
Evidence
from
http://dx.doi.org/10.5296/
jse.v6i3.9536
student backgrounds. Contemporary Edu-
Murni, A dan Hutapea, N.M. 2014. Profil Soft
cation Psychology. 41, 73-82. Diperoleh
Skills Mahasiswa Program Studi Pen-
pada 18 Februari 2017
didikan Matematika Fakultas Keguruan
dari http://
dx.doi.org/10.1016/
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
j.cedpsych.2014.12.001
Seminar Nasional dn Rapat Thunan Bi-
Chan Lin dan Hung. (2015). Evaluation Of An
Online Internship Journal System For
Interns. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 1024 – 1027.
dang MIPA 2014, Institut Pertanian Bogor, Bandung.
Nugroho, D. H. (2009). Intergrasi Soft Skills
pada Kurikulum Prodi Elektronika In-
Elfindri, dkk. (2010). Soft Skills untuk Pendidik.
Bandung: Banduose Media.
strumentasi-STTN untuk persiapan SDM
PLTN. Seminar nasional. Yogyakarta.
Esa, A., dkk. (2014). Applications Of Soft Skills
In Engineering Programme At Polytechnic Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 115-120.
Pedoman magang 2016. 2016. Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Ratnawati, D. 2016. Profil Soft Skills pada Mahasiswa
Tingkat
Akhir
Pendidikan
Gardner, H., (2013). Multiple Intelligences. Terj.
Teknik Mesin Di Universitas Sarjana-
Yelvi Andri Zaimur. Jakarta: Daras Books.
wiyata Tamansiswa. Journal Of Mechan-
(Buku asli diterbitkan 1993)
ical Engineering Education. 1(2), 125-
Hamidah, S. (2012). Profil Soft Skills
134
Teknik
Rugaiyah. (2011). Pengembangan Kompetensi
Boga Fakultas Teknik Universitas
Mahasiswa Melalui Magang. Jurnal Ma-
Negeri Yogyakarta.
najemen Pendidikan. 209-219.
Mahasiswa
Pendidikan
Jurnal Pen-
didikan Vokasi. 2(2) , 355-367.
Khalil, O.E.M. (2015). Students experience with
the business internship program at Kuwait University. The International Journal of Management Education. 202-2017.
Kipreos, G. (2016). Academic Internship and
Sailah, Illah. (2008). Pengembangan Soft Skills
Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sahrir, M.S., Ismail, T., Tajri, S. A. S. (2016).
An Insight into Internship Program for Undergraduate Arabic Language Leaners in
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan Magang
Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
SOFT SKILLS PADA PELAKSANAAN MAGANG DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, Renata Zoraifi*
*Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ikajunisartikap@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: scores of discipline, initiative, and communication
indicators in the implementation of business internship/industrial internship. This research used the descriptive quantitative research method. Its population was 65 students of the class of 2013, the Bachelor’s
Degree Program in Education, Surakarta who had completed their internship program. They all also became the samples of this research, which were determined through census sampling technique. The results
of the z test shows that the students’ scores of discipline, initiative, and communication are 79.61, 66.67,
and 61.54 respectively.
Keywords: Soft skills, Discipline, Initiative, Communication, and Business Internship or Industrial In-
ternship
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komunikasi
mahasiswa pada pelaksanaan magang dunia usaha/dunia industri (du/di). Sejumlah 65 mahasiswa
angkatan 2013 salah satu Prodi di Fakultas Kependidikan yang telah melaksanakan magang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan
teknik pengambilan sampelnya adalah sensus sampling. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan
uji z dan skor 100, hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komunikasi mahasiswa yaitu: (79,61), (66,67) dan (61,54).
Kata kunci: Soft skills, Disiplin, Inisiatif, Komunikasi, Magang Dunia Usaha/Dunia Industri
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
PENDAHULUAN
gang mahasiswa salah satu Program Studi
(Prodi) fakultas kependidikan di Surakarta, di-
Sejak akhir tahun 2015, Indonesia telah
peroleh informasi bahwa masih terdapat bebera-
bergabung ke dalam Masyarakat Ekonomi
pa soft skills mahasiswa yang dirasa masih ku-
ASEAN (MEA). MEA memungkinkan ter-
rang dimiliki oleh mahasiswa. Soft skills terse-
jadinya integrasi ekonomi antarnegara di kawa-
but, antara lain disiplin, kurang inisiatif untuk
san Asia Tenggara. Salah satu dampak positif
bertanya tentang pekerjaan dan memperdalam
diberlakukannya MEA adalah memiliki kesem-
ilmu, dan kurangnya komunikasi dengan pega-
patan lebih besar bagi masyarakat untuk
wai instansi. Kurangnya soft skills tersebut perlu
mengembangkan karier di negara Asia Tenggara
menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa mau-
lainnya. Adanya dampak positif tersebut tentu
pun Prodi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam
saja juga diikuti adanya dampak negatif. Salah
dunia kerja selain pengetahuan, sikap atau soft
satu dampak negatif dari diberlakukannya sistem
skills juga diperlukan untuk menunjang kinerja
ini adalah semakin ketatnya persaingan tenaga
mahasiswa sebagai pemagang.
kerja antarnegara MEA. Penguasaan suatu bi-
Penelitian Neff dan Citrin (Sailah, 2008: 9)
dang ilmu tertentu, tentunya tidak cukup untuk
menunjukkan
dapat bersaing dengan tenaga kerja lainnya da-
kesuksesan seseorang di lapangan kerja adalah
lam bidang yang sama. Oleh karena itu, dibutuh-
80% soft skills dan 20% hard skills. Namun pada
kan keterampilan tambahan atau biasa disebut
kenyataannya, sistem pendidikan di Indonesia
dengan soft skills agar bisa bertahan di tengah
saat ini lebih mengutamakan hard skills daripada
persaingan yang ada.
soft skills (Nugroho, 2009: 118). Hal ini sesuai
bahwa
yang
memengaruhi
Soft skills menjadi hal yang diperhatikan
dengan pernyataan Sailah (2008: 9) bahwa
saat ini selain hard skills. Soft skills menjadi sa-
perguruan tinggi hanya memberikan 10% soft
lah satu elemen penting dalam membantu lu-
skills pada kurikulum pendidikan. Melihat ken-
lusan suatu lembaga pendidikan untuk memen-
yataan ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat
uhi kebutuhan industri (Esa, dkk., 2014: 118).
ketidaksesuaian pada kurikulum pendidikan
Selain itu, soft skills juga menjadi salah satu
dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu,
kriteria sebagian besar pengusaha untuk mencari
dibutuhkan suatu program yang dapat menjem-
karyawan sehingga dapat meningkatkan produk-
batani kesenjangan tersebut. Salah satu program
tivitas dan daya saing (Esa, dkk., 2014: 115-
yang dapat menjembatani ketidaksesuaian terse-
120).
but adalah magang dunia usaha/dunia industri
Berdasarkan hasil wawancara dengan be-
berapa karyawan yang menjadi pembimbing ma-
(du/di).
Kesempatan magang mendorong maha-
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
siswa untuk
mengintegrasikan pengetahuan
siswa untuk mempersiapkan diri menjalani dunia
dengan pengalaman praktis (Chan Lin dan
kerja yang sebenarnya. Terutama di dalam pen-
Hung,
dkk.
ingkatan soft skills. Soft skills ini sangat pentig
(Setyaningrum, Muktiyanto, dan Hermawan,
karena merupakan salah satu kunci keberhasilan
2015: 1-11) menyatakan bahwa magang merupa-
dalam dunia kerja (Berita UGM, 2016).
2015:
1024-1027).
Purcell,
kan solusi meminimalkan kesenjangan antara
Prodi
di
Fakultas
Kependidikan
ini
kondisi di perguruan tinggi dan di kehidupan
membekali mahasiswa pengalaman nyata berupa
kerja
diharapkan
magang du/di. Program magang du/di ini se-
mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara
bagai wujud pengaplikasian teori yang sudah
profesional di dunia kerja melalui magang.
didapat selama perkuliahan. Prodi tersebut mem-
Pelatihan magang bagi mahasiswa juga mem-
berikan pembekalan materi yang terangkum pa-
berikan kesempatan untuk menerapkan penge-
da pedoman magang du/di 2016 sebelum maha-
tahuan akademik dan meningkatkan soft skills
siswa melakukan magang du/di. Pedoman ma-
serta menanamkan keterampilan tambahan yang
gang du/di diharapkan menjadi acuan mahasiswa
dibutuhkan di tempat kerja (Sahrir, Ismail, dan
dalam melaksanakan magang du/di. Pada pe-
Tajri, 2016: 28-37).
doman tersebut, dicantumkan materi yang di-
yang
nyata.
Mahasiswa
Beberapa penelitian terdahulu telah mem-
harapkan akan diperoleh selama magang du/di
buktikan bahwa magang dapat meningkatkan
berlangsung. Materi dikelompokkan menjadi
soft skills peserta magang. Penelitian yang dil-
tiga kompetensi, yaitu kompetensi profesional,
akukan oleh Rugaiyah (2011: 209-219) menyim-
kompetensi personal, dan kompetensi sosial
pulkan bahwa program magang dapat mening-
(Pedoman Magang. 2016: 3). Kompetensi profe-
katkan soft skills mahasiswa. Soft skills tersebut
sional adalah keterampilan kerja utama yang ha-
antara lain keterampilan berkomunikasi, ket-
rus dimiliki oleh mahasiswa, berupa hard skills
erampilan beradaptasi dalam pekerjaan, ket-
yang diharapkan dimiliki mahasiswa setelah
erampilan mengelola kerja tim, keterampilan
mengikuti magang du/di. Kompetensi personal
bersosialisasi, dan ketelitian dalam bekerja.
lebih mengarah pada kemampuan mahasiswa
Selain itu, penelitian dari Khalil (2015: 202-217)
dalam membentuk kepribadian. Kompetensi so-
juga menyatakan bahwa magang memiliki peran
sial lebih mengarahkan mahasiswa untuk bisa
penting dalam karier mahasiswa dan magang
berinteraksi dengan lingkungan kerja atau ling-
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama
kungan tempat magang du/di. Kompetensi per-
kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja tim,
sonal dan kompetensi sosial merupakan soft
profesionalisme, dan kemampuan komunikasi.
skills yang diharapkan dimiliki mahasiswa
Program magang dapat digunakan maha-
setelah
mengikuti
magang
du/di
tersebut.
13
4
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
Penelitian ini akan fokus mengkaji dua kompo-
untuk mengenal diri pribadi seseorang se-
nen soft skills, yaitu komponen personal dan
dangkan kecerdasan interpersonal merupakan
komponen sosial seperti yang tertera pada pe-
kemampuan seseorang untuk memperhatikan
doman magang du/di.
perbedaan orang lain serta membaca niat dan
Mengingat magang sebagai jembatan anta-
hasrat orang lain (Gardner, 2013: 29).
ra pendidikan dan dunia kerja serta terdapat ma-
Soft skills menurut Elfindri, dkk. (2010:
salah yaitu tiga soft skills yang masih dirasa ku-
67) “merupakan keterampilan dan kecakapan
rang oleh para pembimbing magang, maka
hidup untuk diri sendiri, berkelompok, ber-
penelitian ini meneliti lebih lanjut mengenai soft
masyarakat,
skills dengan indikator disiplin, inisiatif, dan
Menurut Brethal (Sailah, 2008: 3), soft skills
komunikasi mahasiswa pada pelaksanaan ma-
merupakan
gang dunia usaha/dunia industri (du/di).
berhubungan dengan orang lain (inter-personal
serta
dengan
keterampilan
sang
pencipta”.
seseorang
dalam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya
mengetahui tinggi skor indikator disiplin, ini-
sendiri (intra-personal skills) yang mampu
siatif, dan komunikasi pada pelaksanaan magang
mengembangkan secara maksimal untuk kerja
dunia usaha/dunia industri (du/di).
seseorang. Soft skills secara umum dapat digo-
Grand
teori
yang
pada
longkan menjadi dua, yaitu keterampilan person-
Multiple intelligence
al dan keterampilan sosial. Keterampilan person-
(kecerdasan majemuk) yang dicetuskan pertama
al lebih cenderung pada perilaku individu untuk
kali oleh Howard Gardner pada tahun 1980-an.
meningkatkan kinerja diri sendiri. Kompetensi
Teori tersebut menjelaskan multi aspek kecer-
personal tersebut antara lain: kedewasaan dalam
dasan seseorang (Gardner, 2013: 18).
berpikir dan bertingkah laku, tanggung jawab,
penelitian ini adalah
digunakan
Terdapat sembilan kecerdasan menurut
kejujuran, kemandirian, disiplin, antusias dalam
Gardner (2013: 21-39), yaitu kecerdasan linguis-
bekerja, inisiatif, menjaga sikap dan etika. Ket-
tik, kecerdasan musikal, kecerdasan logis ma-
erampilan sosial merupakan keterampilan yang
tematis, kecerdasan spasial, kecerdasan interper-
dimiliki seseorang untuk dapat berinteraksi
sonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan nat-
dengan orang lain dan dapat menempatkan diri
uralis, dan kecerdaan spiritual. Gardner ber-
pada suatu kelompok. Kompetensi sosial terse-
pendapat bahwa kecerdasan intrapersonal meru-
but terdiri dari komunikasi dan kerja sama.
pakan pengetahuan aspek-aspek internal dari
Pada penelitian ini, yang menjadi per-
seseorang yang meliputi kehidupan perasaan
hatian utama adalah indikator disiplin, inisiatif,
seseorang dan emosi seseorang (Gardner, 2013:
dan komunikasi. Disiplin merupakan suatu ben-
31). Kecerdasan ini nantinya akan digunakan
tuk ketaatan pada perintah atau petunjuk kerja
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
yang ada (Hamidah: 2012, 361). Inisiatif adalah
didikan dan berdampak juga bagi perusahaan
kemampuan seseorang untuk mengembangan
atau tempat magang dilakukan.
cara baru dalam pemecahan masalah (Suryana,
Bagi mahasiswa, manfaat yang didapat
2006: 2). Komunikasi merupakan kemampuan
akan mengarah pada karier di masa depan. Sep-
seseorang untuk menerima pesan dari orang lain
erti mendapatkan pengalaman kerja yang nyata
dan menyampaikan pesan kepada orang lain
sehingga mahasiswa lebih siap untuk me-
(Hamidah, 2012: 359).
nyesuaikan diri dengan tempat kerja (Binder,
Pengembangan soft skills dapat dilakukan
dkk., 2015: 73-82). Selain manfaat yang berkai-
melalui berbagai program. Salah satunya adalah
tan dengan karier di masa depan, mahasiswa ju-
melalui program magang. Pengertian magang
ga mendapat manfaat dalam hal peningkatan ket-
dunia usaha/dunia industri (du/di) dalam pe-
erampilan (Khalil, 2015: 202-217).
doman magang Prodi Pendidikan Akuntasi 2016
Bagi universitas atau prodi, magang dapat
adalah “suatu kegiatan intra kurikuler yang
memberikan masukan pada kurikulum pendidi-
wajib diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk
kan sehingga prodi dapat mengatur kurikulum di
aktivitas belajar di lapangan (dunia kerja) yang
perkuliahan sedemikian rupa sesuai dengan
dikhususkan
non-
tuntutan dunia kerja (Adebakin, 2015: 305).
kependidikan” (2016: 1). Magang merupakan
Selain itu dengan adanya magang dapat menjadi-
kursus yang dilakukan mahasiswa dengan mem-
kan universitas atau prodi sebagai mitra dalam
berikan kesempatan untuk meningkatkan penge-
industri (Sahrir, dkk., 2016: 207).
pada
bidang
tahuan akademis dan meningkatkan soft skills
yang diperlukan
Manfaat magang bagi perusahaan atau industri menurut Lee dan Chao (Kipreos, 2016:
Tujuan umum dari magang adalah untuk
23) adalah peserta magang dapat memberikan
mengajarkan mahasiswa bagaimana menerapkan
ide-ide baru bagi perusahaan dan dapat memban-
teori yang diperoleh di kelas (Khalil, 2015: 204).
tu menyelesaikan proyek kecil sehingga dapat
Magang juga dapat digunakan untuk menyiap-
menghemat waktu dan usaha karyawan. Selain
kan mahasiswa di dunia kerja dan sebagai proses
itu, Kwan (Kipreos, 2016: 23) juga berpendapat
menautkan antara kurikulum perguruan tinggi
dengan adanya magang, perusahaan dapat mem-
dan dunia kerja (Adebakin, 2015: 304).
ilih dan merekrut peserta magang untuk posisi
Terdapat beberapa manfaat yang diterima
setelah pelaksanaan magang. Manfaat ini tidak
permanen setelah wisuda sehingga perusahaan
dapat menghemat biaya perekrutan.
hanya dirasakan oleh mahasiswa pelaksana magang, namun juga berdampak bagi universitas
atau prodi tempat mahasiswa mengenyam pen-
METODE
15
6
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
metode
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa p
penelitian desktiptif kuantitatif. Populasi pada
value indikator disiplin sebesar 0,230 > 0,05
penelitian
mahasiswa
sehingga data tersebut berdistribusi normal. In-
angkatan 2013 pada salah satu perguruan tinggi
dikator inisiatif memiliki hasil p value 0,310 >
di Surakarta. Sampel yang digunakan adalah se-
0,05 sehingga data tersebut berdistribusi normal.
luruh mahasiswa yang berjumlah 65 mahasiswa.
Indikator komunikasi menghasilkan p value
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
0,640 > 0,05 sehingga data tersebut berdistribusi
adalah sensus sampling.
normal.
Penelitian
ini
Penelitian
ini
menggunakan
adalah
ini
seluruh
menggunakan
teknik
Setelah uji normalitas, langkah selanjutnya
pengumpulan data wawancara untuk observasi
adalah melakukan uji hipotesis. Nilai ttabel dapat
awal, angket untuk mengetahui skor soft skills
dilihat pada tabel statistik menggunakan signif-
mahasiswa, dan dokumentasi untuk identitas ma-
ikansi 0,05 dengan nilai derajat kebebasan atau
hasiswa dan daftar tempat magang mahasiswa
df = n-1. Didapatkan df = 65-1 = 64 sehingga
angkatan 2013. Penelitian ini memfokuskan pa-
hasil ttabel adalah 1,64.
da soft skills indikator disiplin, inisiatif, dan
a. Indikator Disiplin
Disiplin merupakan suatu bentuk ketaa-
komunikasi.
Validitas instrumen menggunakan rumus
tan pada perintah atau petunjuk kerja yang
korelasi product moment. Reliabilitas instrumen
ada (Hamidah: 2012, 361). Hasil olah data
dengan rumus koefisien A lpha dari Cronbach.
dari disiplin menunjukkan rata-rata 3,89. Ber-
Teknik analisis data yang digunakan adalah
dasarkan rata-rata tersebut indikator disiplin
deskripsi dan untuk uji hipotesis menggunakan
berkategori baik. Berdasarkan uji z, hasil
uji z dengan uji normalitas metode Kolmogornof
yang diperoleh adalah 9,512. Hasil dari zhitung
-Smirnov.
9,512 > ztabel -1,64 sehingga hipotesis yang
menyatakan skor indikator kurang dari 70
ditolak. Hal ini sesuai dengan perhitungan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
instrumen
79,61. Indikator disiplin tidak menjadi tiga
menunjukkan nilai rhitung > rtabel (0,333) sehingga
indikator terendah dalam penelitian ini.
disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dinya-
Penelitian dari Hamidah (2012: 355-367)
takan
reliabilitas
disiplin memiliki skor terendah ke-empat
menunjukkan angka 0,922 > 0,6 sehingga instru-
setelah komunikasi, pemecahan masalah, dan
men angket dinyatakan reliabel.
usaha keras.
valid.
perhitungan
Hasil
validitas
rata-rata skala 100 indikator disiplin sebesar
perhitungan
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
Parameter
tertinggi
pada
indikator
inisiatif berkategori cukup baik. Berdasarkan
disiplin adalah menaati ketentuan perusahaan
uji z hasil yang diperoleh adalah -2,049. Hasil
dengan rata-rata 4,42. Menaati ketentuan
dari zhitung -2,049 ≤ ztabel
yang berlaku pada perusahaan merupakan
hipotesis dari penelitian ini diterima. Hal ini
salah satu kewajiban mahasiswa di tempat
sesuai dengan perhitungan rata-rata skala 100
magang. Selanjutnya parameter ketepatan ke-
sebesar 66,67 dan termasuk kategori cukup
hadiran dengan rata-rata 4,11. Berada di ling-
baik.
-1,64 sehingga
kungan kerja, mengharuskan mahasiswa men-
Parameter tertinggi dari indikator ini-
jalankan kebiasaan yang berlaku, termasuk
siatif adalah mencari cara kerja yang berdaya
mengikuti jam kerja kantor dalam ketepatan
guna dan berhasil guna dengan rata-rata 3,97.
kehadiran. Mengisi daftar hadir dan jurnal
Hal ini menunjukkan bahwa ketika maha-
memiliki rata-rata 4,05.
siswa mendapatkan pekerjaan mereka akan
Disipin merupakan bentuk ketaatan pa-
selalu mengerjakan dengan cara yang efektif
da peraturan yang ada. Berdasarkan kajian di
dan efisien. Selanjutnya parameter berinisiatif
atas, mahasiswa dapat melaksanakan ketentu-
membantu dan bertanya tentang pekerjaan
an-ketentuan disiplin seperti menaati ketentu-
karyawan dengan rata-rata 2,97. Rata-rata
an perusahaan, ketepatan kehadiran, dan ke-
tersebut menunjukkan kategori cukup baik.
biasaan pibadi untuk mengisi presensi dan
Mahasiswa masih belum memiliki inisiatif
jurnal.
yang tinggi dalam membantu dan bertanya
Indikator disiplin memiliki rata-rata
tentang
pekerjaan.
Mahasiswa
memilih
79,61 sehingga dapat disimpulkan bahwa
menunggu untuk memperoleh pekerjaan da-
disiplin mahasiswa berkategori baik. Hasil
ripada bertanya tentang pekerjaan.
penelitian ini sesuai penelitian dari Murni dan
Hutapea (2014:
Inisiatif merupakan indikator terlemah
90) yang mendeskripsikan
kedua setelah komunikasi. Hal ini sesuai
profil soft skills disiplin dan santun maha-
dengan penelitian Ratnawati (2016: 125-134)
siswa
yang tergolong baik. Selain itu
yang menghasilkan inisiatif indikator yang
penelitian dari Sahrir, Ismail, dan Tajri (2016:
paling rendah skor 72,2%. Namun hasil
28-37) serta Rugaiyah (2011: 209-219)
penelitian ini bertolak belakang dengan
menyatakan bahwa magang dapat meningkat-
penelitian dari Khalil (2015: 202-217) yang
kan perilaku disiplin pemagang.
menyatakan bahwa magang dapat meningkat-
b. Indikator Inisiatif
kan
kemampuan
profesional
mahasiswa.
Hasil olah data dari inisiatif menunjuk-
Profesional ini dapat dilihat dari peningkatan
kan rata-rata 3,39. Rata-rata tersebut indikator
kerja dan meningkatnya kesediaan mahasiswa
17
8
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
untuk terlibat dan inisiatif dalam pemecahan
menyatakan bahwa magang memiliki peran
masalah.
penting dalam karier mahasiswa dan magang
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama
c. Indikator Komunikasi
Hasil olah data dari komunikasi menun-
kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja
tim, profesionalisme, dan kemampuan komu-
jukkan rata-rata 3,07. Rata-rata tersebut ber-
nikasi.
kategori cukup baik. Berdasarkan uji one
kontribusi paling rendah jika dibandingkan
sample t test, hasil yang diperoleh adalah -
dengan soft skills yang lain.
Namun
komunikasi
memberikan
4,697. Hasil dari zhitung -4,697 ≤ ztabel -1,64
Hasil penelitian Hamidah (2012: 355-
sehingga hipotesis dari penelitian ini yang
367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120) berla-
menyatakan skor indikator komunikasi ku-
wanan dengan hasil penelitian dari Sahrir,
rang dari 70 diterima. Hal ini sesuai dengan
Ismail, dan Tajri (2016: 28-37). Penelitian
perhitungan rata-rata skala 100 sebesar 61,54
tersebut mengungkapkan bahwa magang
dan termasuk kategori cukup baik.
dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan
Parameter komunikasi dengan kalimat
komunikasi mahasiswa. Selain itu, Rugaiyah
yang mudah dipahami memiliki rata-rata
(2011: 209-219) juga menyimpulkan bahwa
3,28. Rata-rata tersebut menunjukkan kate-
program magang dapat meningkatkan soft
gori cukup baik. Mahasiswa masih belum
skills mahasiswa. Soft skills tersebut antara
dapat berkomunikasi dengan lugas kepada
lain keterampilan berkomunikasi, keterampi-
atasan atau karyawan. Selanjutnya parameter
lan beradaptasi dalam pekerjaan, keterampi-
gugup saat berbicara juga memiliki rata-rata
lan mengelola kerja tim, keterampilan berso-
kurang baik, yaitu 2,47. Hal ini menunjukkan
sialisasi, dan ketelitian dalam bekerja.
bahwa mahasiswa masih belum dapat berbicara di depan umum dengan baik.
Komunikasi merupakan salah satu soft
skills yang harus dimiliki oleh pekerja. Wajid
Data tersebut mengungkapkan bahwa
Fauzi, staf Ahli Bidang Manajemen Kemen-
komunikasi mahasiswa masih perlu ditingkat-
trian Luar Negeri (Berita UGM, 2017),
kan. Pada penelitian ini, indikator komunikasi
mengatakan bahwa terdapat tujuh soft skills
menepati peringkat terakhir dengan skor
yang perlu dikuasai pekerja dalam menghada-
61,54. Rendahnya skor indikator komunikasi
pi persaingan dunia kerja. Soft skills tersebut
ini sesuai dengan penelitian Hamidah (2012:
adalah memiliki kemampuan berkomunikasi
355-367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120).
yang baik, memiliki kemampuan dalam me-
Penelitian lain yang juga membahas komu-
mecahkan masalah, bisa bekerja sama dalam
nikasi adalah Khalil (2015: 202-217). Khalil
tim, mempunyai kemauan untuk terus belajar
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
dan mengambil informasi terbaik bagi perusahaan, serta memiliki kemampuan memimpin.
3. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang soft skills selain yang ada dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini. Selain itu diharapkan dapat
Berdasarkan hasil analisis dan pembaha-
menggunakan instrumen selain angket, seper-
san, tinggi skor indikator disiplin adalah 79,61
ti observasi atau wawancara. Penggunaan in-
sehingga berkategori baik. Tinggi skor indikator
strumen selain angket akan lebih memperoleh
inisiatif dan komunikasi adalah 66,67 dan 61,54
jawaban yang lebih mendalam tidak sebatas
termasuk kategori cukup baik.
yang disajikan oleh peneliti seperti pada
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
angket.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu mening-
Adebakin, A.B. (2015). Does Internship Experi-
katkan soft skills dari perkuliahan sebelum
ence Beget Academic Relevance and Em-
melakukan magang du/di atau terlibat lebih
ployment Prospects: An Assessment of
aktif dalam kegiatan organisasi dan kegiatan
Graduate Interns From a Nigeria Universi-
lainnya yang dapat menunjang peningkatan
ty. Bulgarian Journal of Science and Edu-
soft skills. Selain itu saat magang du/di ma-
cation Policy, 9(2), 302-316. Diperoleh
hasiswa juga diharapkan dapat meningkatkan
pada 18 Februri 2016, dari http://bjsep.org/
soft skills mereka sehingga mahasiswa dapat
getfile.php?id=199
memiliki soft skills yang lebih baik sesuai
dengan yang diharapkan dunia kerja.
2. Program Studi
Prodi sebaiknya lebih mempersiapkan
Berita UGM. (2017, 18 April 2017). April 2017,
Penguasaan Soft Skill Memengaruhi
Kesuksesan Kerja. Diperoleh pada 2 Mei
2017,
dari
http:
http://ugm.ac.id/id/
mahasiswa dengan soft skills yang dibutuh-
berita/13707-
kan dunia kerja. Persiapan ini dapat dilakukan
pen-
dengan lebih banyak mengaplikasikan soft
guasaan.soft.skill.memengaruhi.kesukses
skills dalam kurikulum pembelajaran. Selain
an.kerja
itu Prodi juga dapat mengupayakan berbagai
Berita UGM. (2017, 18 April 2017). April 2017,
kegiatan untuk mahasiwa tentang pengem-
Penguasaan Soft Skill Memengaruhi
bangan diri khususnya dalam soft skills da-
Kesuksesan Kerja. Diperoleh pada 2 Mei
lam indikator inisiatif dan komunikasi.
2017,
dari
http://ugm.ac.id/id/
19
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
berita/12704
Student
soft.skill.kunci.keberhasilan.dalam.dunia.
Greece. Journal of Studies in Education.
kerja
6(3), 21-31 diperoleh pada 17 Maret
Binder, dkk. (2015). The Academic value of internship: Benefit across disciplines and
2017
Satisaction:
dari
Evidence
from
http://dx.doi.org/10.5296/
jse.v6i3.9536
student backgrounds. Contemporary Edu-
Murni, A dan Hutapea, N.M. 2014. Profil Soft
cation Psychology. 41, 73-82. Diperoleh
Skills Mahasiswa Program Studi Pen-
pada 18 Februari 2017
didikan Matematika Fakultas Keguruan
dari http://
dx.doi.org/10.1016/
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
j.cedpsych.2014.12.001
Seminar Nasional dn Rapat Thunan Bi-
Chan Lin dan Hung. (2015). Evaluation Of An
Online Internship Journal System For
Interns. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 1024 – 1027.
dang MIPA 2014, Institut Pertanian Bogor, Bandung.
Nugroho, D. H. (2009). Intergrasi Soft Skills
pada Kurikulum Prodi Elektronika In-
Elfindri, dkk. (2010). Soft Skills untuk Pendidik.
Bandung: Banduose Media.
strumentasi-STTN untuk persiapan SDM
PLTN. Seminar nasional. Yogyakarta.
Esa, A., dkk. (2014). Applications Of Soft Skills
In Engineering Programme At Polytechnic Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 115-120.
Pedoman magang 2016. 2016. Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Ratnawati, D. 2016. Profil Soft Skills pada Mahasiswa
Tingkat
Akhir
Pendidikan
Gardner, H., (2013). Multiple Intelligences. Terj.
Teknik Mesin Di Universitas Sarjana-
Yelvi Andri Zaimur. Jakarta: Daras Books.
wiyata Tamansiswa. Journal Of Mechan-
(Buku asli diterbitkan 1993)
ical Engineering Education. 1(2), 125-
Hamidah, S. (2012). Profil Soft Skills
134
Teknik
Rugaiyah. (2011). Pengembangan Kompetensi
Boga Fakultas Teknik Universitas
Mahasiswa Melalui Magang. Jurnal Ma-
Negeri Yogyakarta.
najemen Pendidikan. 209-219.
Mahasiswa
Pendidikan
Jurnal Pen-
didikan Vokasi. 2(2) , 355-367.
Khalil, O.E.M. (2015). Students experience with
the business internship program at Kuwait University. The International Journal of Management Education. 202-2017.
Kipreos, G. (2016). Academic Internship and
Sailah, Illah. (2008). Pengembangan Soft Skills
Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sahrir, M.S., Ismail, T., Tajri, S. A. S. (2016).
An Insight into Internship Program for Undergraduate Arabic Language Leaners in