Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN
FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

SKRIPSI

OLEH:
LISAH UTARI SITOHANG
NIM 111501052

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN
FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF


SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
LISAH UTARI SITOHANG
NIM 111501052

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah sangat memberkati, mengasihi dan selalu mencukupkan segalanya hingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dengan judul
“Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida
dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Ayah saya
tercinta Sahat Sitohang dan Ibu saya Lina Simbolon, melalui mereka saya ada di
dunia ini serta semangat, perjuangan dan doa mereka saya dapat menempuh
pendidikan hingga ke jenjang sarjana.

Kepada kedua saudara saya terkasih

Febrico Sitohang dan Jeremia Sitohang yang memberi

saya semangat dan

motivasi selama ini hingga saya dapat menjadi seorang sarjana, serta semua
keluarga yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah banyak

memberikan doa dan dorongan serta bantuan moril dan materil kepada saya
selama menempuh pendidikan S-1 Farmasi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt dan Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan baik moral dan ilmu
kepada saya selama penelitian hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

iii

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada: Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt selaku Pejabat Dekan Fakultas Farmasi dan
kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si. Ph.D. Apt selaku Wakil Dekan I.
Bapak Drs. David Sinurat., M.Si., Apt selaku Dosen Penasehat Akademik.
Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.AppSc., Apt; Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si.,
Apt; Dra. Sudarmi, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran kepada saya hingga selesainya penulisan skripsi ini. Seluruh
Staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Fakultas Farmasi, serta seluruh Asisten
di Laboratorium yang telah banyak membimbing dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kelompok

kecilku " The Rainbow dan Filadelfia ", teman- teman asisten di Laboratorium
sintesis bahan obat dan kimia organik. Sahabat – sahabat ku Farmasi 2011 serta
semua Abang/Kakak senior dan Adek - Adek junior di Fakultas Farmasi yang
telah banyak memberikan bantuan dan dukungan doa dan semangat.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua.

Medan, September 2015
Penulis,

Lisah Utari Sitohang

iv

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN
FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

ABSTRAK
Saat ini banyak beredar sediaan obat-obat influenza dengan lebih dari satu
komponen zat aktif. Salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah
parasetamol dan fenilpropanolamin HCl yang tersedia dalam bentuk sediaan
kaplet dan beredar dengan beberapa merek dagang. Umumnya untuk menjamin
keamanan sediaan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ( KCKT) digunakan
dalam penetapan kadar. Oleh karena itu, perlu pencarian metode lain yang lebih
sederhana namun memenuhi syarat validasi metode. Teknik derivatif merupakan
sistem yang sederhana untuk meningkatkan akurasi analisis kualitatif dan
kuantitatif campuran zat.
Tujuan penelitian ini untuk menetapkan kadar campuran parasetamol dan
fenilpropanolamin HCl menggunakan spektrofotometri derivatif.
Analisis campuran parasetamol dan fenilpropanolamin hidroklorida dalam
sediaan uji dilakukan secara spektrofotometri derivatif metode zero crossing.
Pelarut yang digunakan adalah HCl 0.1N.
Panjang gelombang analisis untuk penetapan kadar campuran adalah 271,8
nm untuk parasetamol dan 223,4 nm untuk fenilpropanolamin HCl. Hasil
penetapan kadar campuran parasetamol dan fenilpropanolamin HCl yang
dianalisis dalam kaplet di pasaran menunjukkan bahwa semua memenuhi
persyaratan. Hasil uji validasi yang dilakukan terhadap kaplet Nodrof® (PT.

Tempo Scan Pacific) memenuhi persyaratan validasi metode, untuk parasetamol
diperoleh % recovery = 100,76%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,59% dan
untuk fenilpropanolamin HCl diperoleh % recovery = 101,03%, simpangan baku
relatif (RSD) = 1,817 %. Sedangkan terhadap kaplet Topras® untuk parasetamol
diperoleh % recovery= 98,63%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,63% dan untuk
fenilpropanolamin HCl diperoleh % recovery = 100,25%, simpangan baku relatif
(RSD) = 1,89 %. Hasil ini menunjukkan spektrofotometri derivatif metode zero
crossing yang digunakan memenuhi persyaratan validasi metode.
Kata kunci:

parasetamol, fenilpropanolamin HCl,spektrofotometri derivatif,
zero crossing, derivat kedua, validasi

v

DETERMINATION OF CONTENT OF MIXED PARACETAMOL AND
PHENYLPROPANOLAMINE HYDROCHLORIDE IN STOCKS USING
CAPLET METHOD OF DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT
Currently circulating influenza preparations medications with more than

one component of the active substance. One of the commonly used combination
of paracetamol and phenylpropanolamine HCl is available in caplet dosage form
and circulated with some trademark. Generally, to ensure the safety of the
preparation method of High Performance Liquid Chromatography (HPLC) is used
in the assay. Therefore, the need to search another method which is more simple
but qualified validation methods. Derivative technique is a simple system to
improve the accuracy of qualitative and quantitative analysis of mixtures of
substances.
The purpose of this study was to establish the levels of a mixture of
paracetamol and phenylpropanolamine HCl using derivative spectrophotometry.
Analysis mixture of paracetamol and phenylpropanolamine hydrochloride
in the test preparation is done by spectrophotometry derivative zero crossing
method. The solvent used is 0.1N HCl.
Wavelengths analysis to assay mixture is 271.8 nm to 223.4 nm to
paracetamol and phenylpropanolamine HCl. Results of the assay mixture of
paracetamol and phenylpropanolamine HCl analyzed in caplet on the market
showed that all levels of substances that meet the requirements specified.
Validation test conducted on Nodrof® caplet (PT. Tempo Scan Pacific) meets the
requirements of validation methods, for paracetamol obtained% recovery =
100.76%, relative standard deviation (RSD) = 1.59% and for

phenylpropanolamine HCl obtained% recovery = 101.03%, relative standard
deviation (RSD) = 1.817%. As against caplet Topras® for paracetamol obtained%
recovery = 98.63%, the relative standard deviation (RSD) = 1.63% and for
phenylpropanolamine HCl obtained% recovery = 100.25%, relative standard
deviation (RSD) = 1.89 %. These results indicate spectrophotometry derivative
zero crossing methods used fulfill the requirements validation methods.
Keywords:

paracetamol, phenylpropanolamine hydrochloride, derivative
spectrophotometry, zero crossing, the second derivative, validation

vi

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................


ii

KATA PENGANTAR ...........................................................................

iv

ABSTRAK .............................................................................................

vi

ABSTRACT ............................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................


xii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1

1.1 Latar Belakang ......................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ...............................................................


6

1.3 Hipotesis ................................................................................

6

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................

7

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

8

2.1 Uraian Bahan ..........................................................................

8

2.1.1 Parasetamol .................................................................

8

2.1.1.1 Sifat Fisika dan Kimia .....................................

8

2.1.1.2 Farmakologi .....................................................

8

2.1.1.3 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif ...................

10

2.1.2 Fenilpropanolamin HCl ................................................

12

2.1.2.1 Sifat Fisika dan Kimia .....................................

12

vii

2.1.2.2 Farmakologi ....................................................

13

2.1.2.3 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif ..................

14

2.3 Spektrofotometri UV- Vis .....................................................

15

2.3.1 Penyerapan Radiasi .....................................................

15

2.3.2 Hukum Lambert Beer ..................................................

17

2.3.3 Komponen Spektrofotometer Ultraviolet ....................

18

2.4 Spektrofotometri Derivatif ....................................................

19

2.4.1 Metode Spektrofotometri Derivatif .............................

20

2.4.2 Penggunaan Metode Spektrofotometri Derivatif .........

21

2.4.3 Komponen Spektrofotometer Derivatif ........................

22

2.5 Validasi Metode Analisis ......................................................

22

2.5.1 Akurasi (Kecermatan) .................................................

23

2.5.2 Presisi (Keseksamaan) ..................................................

24

2.5.3 Spesifisitas ...................................................................

25

2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi .............................

25

2.5.5 Linearitas .....................................................................

25

2.5.6 Rentang .........................................................................

26

2.5.7 Kekuatan (Ketahanan) .................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

27

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................

27

3.2 Alat ........................................................................................

27

3.3 Bahan .....................................................................................

27

3.4 Pengambilan Sampel .............................................................

27

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................

28

viii

3.5.1 Pembuatan Larutan Induk Baku ................................

28

3.5.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol .

28

3.5.2.1Pembuatan
Larutan
Induk
Baku
Fenilpropanolamin HCl ................................

28

3.5.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ...............

29

3.5.2.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum
Parasetamol ..................................................

29

3.5.2.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum
Fenilpropanolamin HCl ..............................

29

3.5.3 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ...................

29

3.5.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif
Parasetamol ...................................................

29

3.5.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif
Fenilpropanolamin HCl ................................

30

3.5.4 Penentuan Zero Crossing ..........................................

30

3.5.5 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ...................

30

3.5.6 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva
Kalibrasi ....................................................................

31

3.5.6.1 Pembuatan dan Penentuan Kurva Kalibrasi
Parasetamol ................................................

31

3.5.6.2 Pembuatan dan Penentuan Kurva Kalibrasi
Fenilpropanolamin HCl ...............................

32

3.5.7 Penetapan Kadar Fenilpropanolamin HCl
dan
Parasetamol dan dalam Sediaan Kaplet ....................

32

3.5.8 Analisis Data Secara Statistik .....................................

33

3.5.9 Uji Validasi ...............................................................

34

3.5.9.1 Uji Akurasi ..................................................

34

3.5.9.2 Uji Presisi ....................................................

35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

36

ix

4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ..........................

36

4.2 Penentuan Spektrum Serapan Parasetamol Derivat Pertama
dan Kedua .............................................................................

37

4.3 Penentuan Spektrum Serapan Fenilpropanolamin HCl
Derivat Pertama dan Kedua ...................................................

39

4.4 Penentuan Zero Crossing Derivat Pertama Parasetamol dan
Fenilpropanolamin HCl ........................................................

41

4.5 Penentuan Zero Crossing Derivat Kedua Parasetamol dan
Fenilpropanolamin HCl ........................................................

42

4.6 Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan
Fenilpropanolamin HCl .........................................................

44

4.7 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi ..................................

49

4.7.1 Kurva Kalibrasi ...........................................................

49

4.7.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi .............................

51

4.8 Penentuan kadar parasetamol dan fenilpropanolamin HCl
dalam sediaan kaplet ...........................................................

52

4.9 Uji Validasi ..........................................................................

54

4.9.1 Uji Akurasi ..................................................................

54

4.9.2 Uji Presisi ....................................................................

55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

57

5.1 Kesimpulan ...........................................................................

57

5.2 Saran .....................................................................................

57

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

58

LAMPIRAN ............................................................................................

61

x

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

4.1 Serapan campuran yang didalamnya terdapat parasetamol 8
μg/mL dan fenilpropanolamin HCl 10 μg/mL derivate
pertama .................................................................................

48

4.2 Serapan campuran yang didalamnya terdapat parasetamol 8
μg/mL dan fenilpropanolamin HCl 10 μg/mL derivate ke
dua .........................................................................................

49

4.3 Kadar Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dalam
Kaplet .....................................................................................

53

4.4 Hasil
perolehan
kembali
Parasetamol
dan
Fenilpropanolamin HCl dengan metode penambahan baku
standar pada Kaplet Topras® . ................................................

54

4.5 Hasil
perolehan
kembali
Parasetamol
dan
Fenilpropanolamin HCl dengan metode penambahan baku
standar pada Kaplet Nodrof® .................................................

55

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1. Rumus struktur Parasetamol ...........................................

8

2.2. Rumus Struktur Fenilpropanolamin HCl ........................

12

2.3. Spektrum derivat pertama sampai derivat keempat ........

19

2.4. Aplikasi sederhana teknik zero crossing ..........................

20

4.5. Spektrum serapan maksimum parasetamol 6,5 μg/mL ....

36

4.6. Spektrum serapan maksimum Fenilpropanolamin HCl
10 µg/mL .........................................................................

36

4.7. Spektrum Tumpang Tindih Serapan maksimum
Maksimum Parasetamol Konsentrasi 8 µg/mL dan
Fenilpropanolamin HCl Konsentrasi 10 µg/mL ............

37

4.8. Spektrum
tumpang tindih serapan parasetamol
konsentrasi 2,5- 15 µg/mL .............................................

38

4.9. Spektrum tumpang tindih serapan derivat pertama
parasetamol konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ........................

38

4.1�. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua
parasetamol konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ..........................

39

4.11. Spektrum tumpang tindih serapan fenilpropanolamin
HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL .......................................

40

4.12. Spektrum tumpang tindih serapan derivat pertama
fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL .........

40

4.13. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua
fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL .....

40

4.14. Zero crossing derivat pertama parasetamol dengan λ =
243nm dan 216,40 nm .....................................................

42

4.15. Zero crossing derivat pertama fenilpropanolamin HCl
dengan λ = 251,20 nm; 252,80 nm; 256,60 nm;
260,80nm; dan 262,20 nm ...............................................

42

4.16. Zero crossing derivat ke dua parasetamol λ = 223,40
nm; 256 nm; dan 277.80 nm ...........................................

43

xii

4.17. Zero crossing derivat kedua fenilpropanolamin HCl
dengan λ = 241,2 nm; 246,60nm; 249,2 nm; 252 nm;
258,2 nm; 264,2 nm; dan 267,8 nm ...............................

43

4.18. Spektrum tumpang tindih parasetamol 8 µg/mL
,
fenilpropanolamin HCl 10 µg/mL dan campuran
parasetamol 8 µg/mL dengan fenilpropanolamin HCl
10 µg/mL . .......................................................................

44

4.19. Spektrum tumpang tindih derivat pertama parasetamol
8 µg/mL, fenilpropanolamin HCl 10 µg/mL
dan
campuran parasetamol 8 µg/mL serta fenilpropanolamin
HCl 10 µg/mL .. ..............................................................

45

4.2�. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua
parasetamol, fenilpropanolamin HCl dan campuran
parasetamol fenilpropanolamin HCl . ..............................

45

4.21. Zero crossing spektrum derivat pertama parasetamol . ...

45

4.22. Zero crossing spektrum serapan derivat pertama
fenilpropanolamin HCl ....................................................

46

4.23. Zero crossing spektrum derivat kedua parasetamol . ......

46

4.24. Zero crossing
spektrum serapan derivat kedua
fenilpropanolamin HCl ....................................................

46

4.25. Panjang gelombang analisis fenilpropanolamin HCl . ...

47

4.26. Panjang gelombang analisis Parasetamol ......................

47

4.27. Kurva kalibrasi parasetamol pada panjang gelombang
271,8 nm ..........................................................................

51

4.28. Kurva kalibrasi fenilpropanolamin HCl pada panjang
gelombang 223,4 nm . .....................................................

51

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Sampel Topras® dan Nodrof® Kaplet ..............................

61

2.

Komposisi Kaplet Topras® dan Nodrof® ........................

62

3.

Gambar Alat ....................................................................

63

4.

Perhitungan Pembuatan HCl 0,1N ..................................

64

5.

Bagan Alir Prosedur Penelitian .......................................

65

6.

Penentuan Kadar Fenilpropanolamin HCl dan
Parasetamol dalam Sediaan Kaplet .................................

69

Spektrum Serapan Parasetamol dan Fenilpropanolamin
HCl ..................................................................................

70

Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol BPFI
dan Fenilpropanolamin HCl ............................................

74

Spektrum Serapan Panjang Gelombang Analisis
Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl .......................

78

10. Data Kalibrasi Parasetamol BPFI , Persamaan Regresi
dan Koefisien Korelasi ....................................................

79

11. Data Kalibrasi Fenilpropanolamin HCl, Persamaan
Regresi dan Koefisien Korelasi .......................................

81

12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD)
dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ)
Parasetamol .....................................................................

83

13. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD)
dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ)
Fenilpropanolamin HCl ...................................................

84

14. Kurva Serapan Derivat Kedua Sampel
Kaplet
®
Nodrof ...........................................................................

85

15. Kurva Serapan Derivat Kedua
Sampel Kaplet
Topras ® ...........................................................................

87

16. Hasil Analisis Kadar Parasetamol dan dalam Sediaan
Kaplet ..............................................................................

89

7.

8.

9.

xiv

17. Hasil Analisis Kadar Fenilpropanolamin HCl dalam
Sediaan Kaplet .................................................................

90

18. Contoh Perhitungan Kadar Parasetamol dan
Fenilpropanolamin HCl dalam Sediaan Kaplet ...............

91

19. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet
Topras® ..........................................................................

95

20. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada
Kaplet Topras® ..............................................................

97

21. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet
Nodrof® ..........................................................................

99

22. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada
Kaplet Nodrof® ................................................................

101

23. Spektrum Serapan Topras® pada Uji Perolehan
Kembali ...........................................................................

103

24. Spektrum Serapan Nodrof® pada Uji Perolehan
Kembali ...........................................................................

106

25. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Parasetamol
pada Kaplet Topras® dengan Metode Penambahan
Baku (Standard Addition Method) ..................................

109

26. Data
Hasil
Persen
Perolehan
Kembali
Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Topras® dengan
Metode Penambahan Baku (Standard Addition
Method)® .........................................................................

110

27. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Parasetamol
pada Kaplet Nodrof® dengan Metode Penambahan
Baku (Standard Addition Method) ..................................

111

28. Data
Hasil
Persen
Perolehan
Kembali
Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof® dengan
Metode Penambahan Baku (Standard Addition
Method)® .........................................................................

112

29. Perhitungan Persen Perolehan Kembali ...........................

113

30. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif
Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol pada
Kaplet Topras® ................................................................

119

xv

31. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif
Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin
HCl pada Kaplet Topras® ................................................

120

32. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif
Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol pada
Kaplet Nodrof® ................................................................

121

33. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif
Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin
HCl pada Kaplet Nodrof® ...............................................

122

34. Daftar Nilai Distribusi t ...................................................

123

35. Sertifikat Pengujian Parasetamol BPFI ...........................

124

36. Sertifikat Pengujian Baku Fenilpropanolamin HCl ........

125

xvi