Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Informasi Spesialit Obat Indonesia. Volume 46. Jakarta: PT.
ISFI Penerbitan. Halaman 526, 539.
Bosch, M. E., S´anchez, A. J. R., Rojas, F. S., dan Ojeda, C. B. (2006).
Determination of Paracetamol: Historical Evolution. Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Analysis. Halaman 292-293, 297.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1067.
Ditjen BKAK. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1000-1001.
Dowse, R., Haigh, J. M., dan Kanfer, I. (1982). Determination of
Phenylpropanolamine in Serum and Urine by High-Performance Liquid
Chromatography. 72(9). Journal of Pharmaceutical Sciences. Halaman
1�18 - 1�2�.
Ermer, J., dan McB Miller, J. H . (2005). Method Validation in Pharmaceutical
Analysis. Jerman: WILEY-VCH. Halaman 195-201.
Faridah., Yantih, N., dan Herawati, N. (2008). Penetapan Simultan Kadar
Fenilpropanolamin Hidroklorida dan Klorfeniramin Maleat Dalam
Tablet Secara Spektrofotometri. 6(1). Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. Halaman 29-34
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat Secara Spektrofotometri

dan Kromatografi. Cetakan I. Yokyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Halaman 472-484.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan III.
Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 145-148,164-166, 224-243.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat Secara Spektrofotometri
dan Kromatografi. Cetakan I. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 5972.
Goicoechea, H. C., dan Olivieri, A. C. (1999). Simultaneous Multivariate
Spectrophotometric Analysis Of Paracetamol and Minor Components
(Diphenhydramine or Phenylpropanolamine) In Tablet Preparations.
Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis. Halaman 255-261.
Goodman Gilman, A., Hardman, J.G., dan Limbird, L. E. (2001). Goodman and
Gilman’s The Pharmacological Basis Of Therapeutics 10th Ed.
Diterjemahkan oleh: Aisyah, C., Elviana, E., Syarief, W. R., Hadinata, A.

58

H., dan Manurung, J. (2012). Goodman dan Gilman Dasar Farmakologi
Terapi. Ed. X. Vol. I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Halaman 67.
Harmita.


(2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. 1 (3). Majalah Ilmu Kefarmasian: Departemen Farmasi
FMIPA-UI. Halaman 117-135.

Hayun., Harianto., dan Yenti. (2006). Penetapan Kadar Tripolidina Hidroklorida
dan Pseudoefedrina Hidroklorida Dalam Tablet Antiinfluenza Secara
Spektrofotometri Derivatif. 3(1). Majalah Ilmu Kefarmasian: Departemen
Farmasi FMIPA-UI. Halaman 94-105.
Henry, A., Suryadi, M. T., dan Yanuar, A. (2005). Analisis Spektrofotometri UVVis Pada Obat Influenza Dengan Menggunakan Aplikasi System
Persamaan Linear. Proceeding Computer and System Intelligent.
Halaman 1-8.
Kazemipour, M., dan Ansari, M. (2005). Derivative Spectrophotometry for
Simultaneous Analysis of Chlorpheniramine Maleate, Phenylephrine
HCl, and Phenylpropanolamine HCl in Ternary Mixtures and
Pharmaceutical Dosage Forms. Iranian Journal of Pharmaceutical
Research. Halaman 147-153.
Khuhawar, M. Y., Arind, F. M., dan Rajper, A. (2005). Determination Of
Phenylpropanolamine In Pharmaceutical Preparations by Second
Derivative Spectrophotometry. Journal of Food and Drug Analysis.
4(13). Halaman 388-391.

Kumar, N.V., Gurupadayya, B. M., Mukherjee, S., dan Sreenidhi, M. K. (2015).
Development and Validation Of Zero and First Order
Spectrophotometric Method For Determination Of Trimipramine In Bulk
and Pharmaceutical Dosage Form. India: Indo American Journal of
Pharmaceutical Research. Halaman 691.
Moffat, A.C., Osselton, M. D., dan Widdop, B. (2011). Clarke’s Analysis Of
Drug and Poisons. Edisi IV. London: Pharmaceutical Press. Electronic
Version. Halaman 1856, 1917-118.
Naid, T., Kasim, S., dan Pakaya, M. (2011). Penetapan Kadar Parasetamol
Dalam Tablet
Kombinasi Parasetamol Dengan Kofein
Secara
Spektrofotometri Ultraviolet-Sinar Tampak. Majalah Farmasi dan
Farmakologi. 15 (2). Halaman 77-82.
Nurhidayati, L. (2007). Spektofotometri Derivatif dan Aplikasinya Dalam Bidang
Farmasi. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2(5). Halaman 56-58.

59

O’Haver, T.C. (1979). Potential Clinical Aplication Of Derivative And

Wavelength Modulation Spectrometry. 25(9). Clinical Chemistry.
Halaman 1548-1553. 1548-1553
Ojeda, C.B., dan Rojas, F. S. (2013). Recent Applications In Derivative
Ultraviolet/Visible Absorption Spectrophotometry. Microchemical
Journal. Halaman 1-13.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 235-236, 240-243 dan 464.
Satiadarma, K., Mulja, H. M., Tjahjono, D. H., dan Kartasasmita, R. E. (2004).
Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi I. Surabaya: Airlangga
University Press. Halaman 47-49.
Setiawati, A., dan Gan, S. (2007). Obat Adrenergik. Dalam : Gunawan, S. G.
Farmakologi dan Terapi. (2007). Edisi V. Jakarta: Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 78.
Sudjadi., dan Rohman, A. (2012). Analisis Farmasi. Cetakan I. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar. Halaman12-29.
Sweetman, S. C. (2009). Martindale The Complete Drug Reference. Edisi Ke - 36.
USA: Pharmaceutical Press. Halaman 108-110; 195-208.
Talsky, G. (1994). Derivative Spectrophotometry. New York: VCH Publisher.
Halaman 9 - 43.
Tan, H, T., dan Rahardja, K. (2009). Obat– Obat Sederhana Untuk Gangguan

Sehari- Hari. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halman 38.
Tjay, T. H., dan Rahardja, K. (2007). Obat- Obat Penting. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo. Halaman 489.
WHO. (1986). Basic For Pharmaceutical Substances. Edisi III. Vol. 3. Geneva:
The International Pharmacopoeia. Halaman 123.
Wulandari, N. (2007). Metode Validasi Metode Spektrofotometri Derivatif
Ultraviolet Untuk Penentuan Reserpin Dalam Tablet Obat [Skripsi].
Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Pertanian Bogor. Halaman 1-24.

60