Treaty Room - Treaty

. •,

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL perhubセ

cZゥ an@

UDARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DAN

FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION
DEPARTMENT OF TRANSPORTATION
UNITED STATES OF AMERICA


TENTANG PENGGALAKAN BAHAN BAKAR PENERBANGAN ALTERNATIF

BERKELANJUTAN DAN ENERGI TERBARUKAN
MEMPERTIMBANGKAN

bahwa

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara

(selanjutnya disebut sebagai Ditjen Hubud), Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia dan Federal Aviation Administration (selanjutnya disebut sebagai FAA) ,
Department of Transportation of the United States of America, memiliki tuj1..iai1


yang sama , yaitu mendorong per : :litian dan pengembangan bahan bakar alternatif
untuk pesawat udara yang berkelanjutan dan energi terbarukan untuk operasi
bandar udara;

MENGAKUI kebutuhan dari Ditjen Hubud dan FAA untuk bekerja sama dalam
bidang, antara lain, transportasi udara berkelanjutan termasuk efisiensi energi dan
kebijakan

konservasi ,

bahan

bakar alternatif untuk

pesawat

udara dan

pengembangan energi terbarukan, program mitigasi p: "Jbahan iklim dan
1


.....

,

perlindungan lingkungan; dan bahwa kerja sama internasional penting untuk
mencapai sasaran lingkungan nasional dan global dalam sektor transportasi
udara;

MENEGASKAN kepentingan Ditjen Hubud dan FAA dalam mendorong sistem
transportasi udara yang berkelanjutan melalui peningkatan keselamatan dan
keamanan, pertumbuhan ekonomi dan

ー・ョゥァォ。エセ

ョ@

layanan, efisiensi, C:ar

perlindungan ling:wngan dalam p.;;nerbangan;


MERUJUK pada pasal-pasal terkait dalam Pernyataan Bersama mengenai
Kem itraan Komprehensif antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah
Republik Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 2010 dan perjanjian antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat mengenai kerja
sama llmu Pengetahuan dan Penelitian yang ditandatangani di Jakarta, tanggal 29
Maret 2010; dan

SESUAI dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di masing-masing
negara;

OLEH KARENA ITU, SEKARANG, antara Ditjen Hubud dan FAA (secara
bersama, disebut "Para

Peserta",

dan

masing-masing


disebut "Peserta")

bermaksud melakukan kerja sama dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut·

BAGIAN I - TUJUAN

A. Memorandum

Saling

Pengertian

ini

termasuk

setiap

pengaturan


pelaksanaannya menetapkan syarat dan ketentuan bagi kerja sama dalam
penggalakan ,

pengembangan,

dan

penggunaan

bahan

bakar

alternatif

berkelanjutan di Amerika Serikat dan Indonesia. Tujuan utama Memorandum
Saling Pengertian ini adalah untuk memberikan kesempatan bertukar gagasan,
informasi, ketrampilan dan teknik, dan bekerja sama terhadap masalah
2


、 LセZャ@

•.·I

proyek yang ada kepentingan bersamanya terkait dengan upaya pengembangan
dan penggunaan bahan bakar penerbangan alternatif berkelanjutan.
B. Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini dalam hal bahan bakar
alternatif untuk pesawat udara yang berkelanjutan, akan dicapai melalui kerja
sama dalam bidang-bidang sebagai berikut:
1. Pertukaran informasi mengenai persyaratan-persyaratan dan langkahlangkah keberlanjutan dari bahan bakar penerbangan alternatif di Amerika
Serikat dan Republik Indonesia dengan tujuan untuk membandir.gkan
praktik-praktik yang ada dan pengenalan potensinya;
2. Pertukaran informasi mengenai kebijakan, program dan proyek, prosedur
operasional, hasil atau publikasi penelitan, dan identifikasi kebutuhan
bersama dan sinergi-sinergi yang mungkin;
3. Pertukaran personil, yang dapat melibatkan lembaga-lembaga lainnya dan
kontraktor yang diputuskan bersama oleh Para Peserta untuk. program
kerja tertentu;
4. Pertukaran keahlian, teknillik Indonesia.
C. Setiap Peserta dapat menunjuk seorang penanggung jawab yang

bertanggungjawab dalam menentukan arah kerja sama dan menjaga efektivitas
program pertukaran.
D. Wakil-wakil dari Ditjen Hubud dan FAA atau koordinator mereka yang
ditunjuk

harus

berkonsultasi

satu

sama

lain,

lewat

korespondensi ,

merumuskan kegiatan kerja sama mereka, dan hal-hal terkait lainnya.

4

dan

E. Wakil-wdkil dari Ditjen Hubud dan FAA (dan lembaga-lembaga serta
kontraktor-kontraktor lain sebagaimana diputuskan bersama oleh Para Peserta
untuk program kerja tertentu) bermaksud untuk bertemu secara periodik untuk:
1. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan proposal untuk kegiatan
kerja sama baru dan program pertukaran, dan
2. Meninjau status dari kegiatan dan program pertukaran yang
berlangsung dan dilaksanakan sesuai dengan setiap pengaturan
pelaksanaan dari Memorandum Saling Per .gertian ini.
F. Kantor-kantor

yang

ditunjuk

untuk


melakukan

koordinasi

dan

pengelolaan Memorandum Saling Pengertian ini, dan dimana semua proposal
kerja sama berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini harus dibuat, adalah:
1. Untuk FAA:
Federal Aviation Administration
Office of International Affairs,
FOB-1 OB, 6th Floor East
600 Independence Ave., S.W.

J

Washington DC 20591
Telephone: + 1-202-385-8891
Facsimile: +1-202-267-5032


2. Untuk Ditjen Hubud:
Direktorat Jenderal Perhubungan udara
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, JI. Merdel· セ@
Barat No.8
Jakarta 10110
Telepon:

+62 (021) 381 1308

Faksimil:

+62 (021 ) 345 1657

5

\.

BAGIAN Ill - PERTUKARAN
pe

ャᄋセ sonil@

A. Para Peserta dapat melakukan pertukaran personil sesuai kebutuhan
untuk melakukan kegiatan yang dijelaskan dalam pengaturan teknis dari
Memorandum Saling Pengertian ini. Personil seperti itu dapat berasal dari FAA,
Ditjen Hubud , lembaga pemerintah pendukung atau kontraktor Para Peserta,
sebagaimana diputuskan bersama.
B. Pertukaran tersebut harus sesuai dengan sy;;.trat dan ketentuan dalam
Memorandum Saling Pengertian· ini, termasuk dari pengaturan teknis terkait.
Personil

yang

dipertukarkan

diharapkan

dapat

bekerja

sesuai

dengan

kesepakatan dalam pengaturan tekn is.

BAGIAN IV - PENDANAAN

A. Kecuali disebutkan dalam pengaturan teknis dari Memorandum Saling

Pengertian ini, masing-masing Peserta akan menarm)ung sendiri-sendiri biayet
kegiatan terkait d3ngan Memorar i.Jum Saling Pengertian ini.
B. Pihak FAA telah memberikan nomor NAT-1-5007 untuk mengidentifikasi
program kerja sama dimaksud , dan perlu disebutkan dalam setiap korespondensi
terkait Memorandum Saling Pengertian ini.

BA GIAN V - HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL DAN KERAHASIAAN

Para Peserta sepakat bahwa setiap hak kekayaan intelektual atau ィ。ャMイN
N セQ@
. 'yang terkait der:igan ォ・イ。ィウゥセョ@
informasi yang berasal dari implementasi
Memorandum Saling Pengertian ini akan diatur dalam sebuah pengaturan
terpisahdi antara Pihak-pihak.

6

BAGIAN VI - DAM PAK HUKUM
Para Peserta mengakui bahwa Memorandum Saling Pengertian ini bukan
merupakan dokumen yang mengikat secara hukum.

BAGIAN VII - PERUBAHAN
Para Peserta dapat melakukan perubahan dalam Memorandum Salii1g
Pengertian setiap saat dengan persetujuan tertulis bersama dari Para Peserta.

BAGIAN VIII - PENYELESAIAN SENGKETA
Para

Peserta

akan

menyelesaikan

perbedaan

pendapat

mengenai

interpretasi dan penerapan Memorandum Saling Pengertian ini melalui konslultasi.

BAGIAN IX - TANGGAL BERLAKU DAN PENGHENTIAN
A. Para Peserta bermaksud agar Memorandum Saling Pengertian ini akan
mulai berlaku pada tanggal penandatanganan terakh ir.
B. Masing-masing

Peserta dapat menghentikan Memorandum

Saling

Pengertian ini setiap saat, namun setiap Peserta akan berusaha sebai'k-baiknya
untuk dapat memberikan pemberitahuan secara tertulis enam puluh (60) hari
sebelum tanggal penghentian. Meskipun Memorandum Saling Pengertian ini telah
dihentikan, Para Peserta akan mematuhi Bagian !\11 dan VIII terkait der.gan
kegiatan yang dibksanakan dala1 11 rangka Memorandum Saling Pengertian.
C. Masing-masing Peserta wajib menghentikan kegiatannya menyusul
dihentikannya Memorandum Saling Pengertian ini dalam jangka waktu seratus
dua puluh (120) hari sejak dihentikannya Memorandum Saling Pengertian ini.

セ@

7

セイャゥ@

SEBAGAI BUKTI yang bertandatangan di bawah ini,. dengan kewenangan yang

dilimpahkan kepadanya dari Pemerintahnya, telah menandatangani Memorandum
Saling Pengertian ini.

Hal-hal tersebut di atas merupakan gambaran pemahaman yang dicapai diantara
Para Peserta atas hal-hal yang dimuat dalam Memorandum Saling Pengertianini.

DITANDATANGANI

、ゥN セ Nセ セ|Z |セN ッ N ヲG| N P[L@ ー。、

エ_Nセ

セ。ュ@

イセョァォ。ー@

dua dalam

セ。ィウ@

lnggris dan Indonesia.

UNTUK PEMERINTAH

UNTUK PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA

AM ERIKA SERI KAT

\

MICHAEL G. WHITAKER

SUPRASETYO

Direktur Jenderal Hubungan Udara

Deputy Administrator of

Kementerian Perhubungan

Federal Aviation Administration

8

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

BETWEEN
DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION (DGCA)
MINISTRY OF TRANSPORTATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND THE
FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION
DEPARTMENT OF TRANSPORTATION
UNITED STATES OF AMERICA

ON THE PROMOTION OF SUSTAINABLE AVIATION ALTERNATIVE FUELS
AND
RENEWABLE ENERGY

CONSIDERING that the Directorate General of Civil Aviation (hereinafter
referred to as "DGCA") of the Ministry of Transportation of the Republic of
Indonesia and the Federal Aviation Administration (hereinafter referred to as
"FAA") of the Department of Transportation of the United States of America
have a common purpose to promote the sustainable air transportation and
sustainable alternative aviation fuels and renewable energy for airport
operations;

RECOGNIZING the need of the DGCA and the FAA to collaborate on, among
others, sustainable
conservation

policy,

air

transportation

alternative

including

aviation

fuels

energy
and

efficiency

renewable

development, climate change mitigation programs and environmental

1

and

energy

protection; and that international cooperation is essential to achieve national
and global environmental goals in the air transport sector;

AFFIRM ING the common interest of the DGCA and the FAA in promoting a
sustainable air transportation system through encouraging safety and security,
economic growth and services improvement, efficiency and environmental
protection in aviation;

REFERRING to the relevant contents in the Joint Declaration on the
Comprehensive Partnership between the United States of America and the
Republic of Indonesia, issued in 201 O; and the agreement between the
Government of the Republic of Indonesia and the Government of the United
States of America on Scientific and Technological Cooperation, signed in
Jakarta, 29 March 201 O; and

PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective countries;

NOW THEREFORE, the DGCA and the FAA (collectively, the "Participants,"
and individually, a "Participant") intend to undertake the cooperation with the
following terms and conditions.
SECTION I - OBJECTIVE

A.

This

Memorandum of Understanding

(MOU)

including any

implementing arrangement establishes the terms and conditions for mutual
cooperation in the promotion, development and use of sustainable aviation
alternative fuels in the United States and Indonesia. The principal objectives of
this MOU are to provide opportunities to exchange ideas, information, skills and
techniques, and to collaborate on problems and projects of mutual interest in
relation to sustainable aviation alternative fuels development and use.
B.

The objectives of this MOU with respect to sustainable aviation

alternative fuels may be achieved by cooperation in any of the following areas:

2

1. The exchange of information regarding sustainability requirements and
measures of alternative aviation fuels in the United States and the
Republic of Indonesia with the aim of comparing existing practices and
potential recognition ;
2. The exchange of information regarding policies, programs and projects,
operational procedures, research results or publications, and the
identification of common needs and possible synergies;
3. The exchange of personnel, which may include other agencies and
contractors as mutually decided by the Participants for specific work
programs;
4. The exchange of skills, techniques and technology tools, such as
modelling and databases;
5. The facilitation of cooperative initiatives, including support for exchanges
among the Commercial Aviation Alternative Fuels Initiative ("CAAFI") in
the United States, and the Aviation Biofuels and Renewable Energy Task
Force (ABRETF) in Republic of Indonesia;
6. The strengthening of private sector partnerships, academic research and
development;
7. The joint organization of symposia, workshops or conferences, and
coordination of participation, as appropriate, in multilateral forums such
as the International Civil Aviation Organization (ICAO), the Global
Bioenergy Partnership (GBEP), and the International Green Aviation
Conference (IGAC);
8. The

support

on

developing

capacity

building

and

institutional

strengthening activities including the facilitation of staff internships;
9. The support on qualification and certification program of alternative
aviation fuels from new and existing processes;
10. The sharing of best practices in aviation and environmental protection,
energy conservation and efficiency, and alternative aviation fuels and
renewable energy research , development and deployment;

3

11. The sharing of best practices on exploration of feedstock and supply
chain research , development and commercial deployment of alternative
aviation fuels; and
12. Any other cooperative activities mutually determined by the Participants
to be beneficial.

SECTION II - IMPLEMENTATION

A. Specific cooperative activities to be undertaken pursuant to this MOU
are to be mutually agreed upon by the Participants and delineated in separate
implementing arrangements. Such implementing arrangement will contained
work plan, financial arrangement, staffing requirement , liaison or any other
undertaking necessary for the implementation of this MOU .
B. Cooperation among the Participants under this MOU may be subject
to the availability of funds and other necessary resources, and to applicable
domestic laws and regulations of the Republic of Indonesia and the United
States of America.
C. Each Participant may designate a representative (Focal Point) to be
responsible for determining the particular directions of cooperation and for
ensuring the effectiveness of exchange programs:
D. Representatives from DGCA and the FAA or their designated
coordinators should consult, by correspondence, with each other and define the
cooperative activities, programs and other related matters.
E. Representatives from the DGCA and the FAA (and other agencies

and contractors as mutually decided by the Participants for specific work
programs) intend to meet periodically to:
1.

Identify and consider proposals for new cooperative activities and
exchange programs; and

2.

Review the status of ongoing activities and exchange programs that
have been undertaken pursuant to any implementing arrangements
to this MOU .

4

F.

The designated offices for the coordination and management of this

MOU, and where all proposals for cooperation under this MOU should be made,
are:
1. For the FAA:
Federal Aviation Administration
Office of International Affairs,
FOB-1 OB, 6th Floor East
600 Independence Ave. , S.W.
Washington DC 20591
Telephone: +1-202-385-8891
Facsimile: +1-202-267-5032
2. For DGCA:
Directorate General of Civil Aviation
Ministry of Transportation Republic of Indonesia JI. Merdeka

Barat No. 8
Jakarta 10110
Telephone: +62 (021) 381 1308
Facsimile: +62 (021) 345 1657

SECTION Ill - EXCHANGE OF PERSONNEL
A. The Participants may exchange personnel as required to pursue the
activities described in any implementing arrangements to this MOU. Such
personnel may be from the FAA, the DGCA, or supporting government
agencies or contractors of the Participants, as mutually decided.
B.

Such exchanges should be in accordance with the terms and

conditions of this MOU, including applicable imrlementing arrangements.
Personnel exchanged by the narticipants are expected to perform work as
specified in the implementing arrangements.

SECTION IV - FUNDING

A Unless otherwise specified in an implementing arrangement to this
MOU, each Participant intends to bear their respective costs of the activities it
performs pursuant to this MOU .
B. Number NAT-1-5007 has been assigned by the FAA to identify this
cooperative program and should be referenced in all correspondence related to
this MOU.

SECTION V - INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS AND CONFIDENTIALITY

The Participants agree that any intellectual property rights or matters
relating to confidentiality of information arising from the implementation of this
MOU shall be subject to a separate arrangement between the Parties.

SECTION VI - LEGAL EFFECT

The Participants acknowledge that this MOU is not a legally binding
document.

SECTION VII - MODIFICATIONS

The Participants may modify this MOU at any time by mutual written
consent of the Participants.

SECTION VIII - RESOLUTION OF DIFFERENCES

The Participants intend to resolve any differences regarding the
interpretation or application of this MOU through consultations.

SECTION IX - ENTRY INTO EFFECT, DURATION AND DISCONTINUATION

A

The Participants intend that this MOU shall become operative on the

セ|I@

date of the last signature.



セ Zャゥセ@

セ@

6

B. Either Participant may discontinue this MOU at any time but each

Participant should endeavor to provide sixty (60) days' notice in writing to the
other Participant before the intended date of discontinuation. Despite any
discontinuation of this MOU , the Participants intend to follow Sections IV and
VIII with respect to activities commenced pursuant of the MOU
C. Each

Participant

should

close

out

its

activities

following

discontinuation of this MOU within one hundred and twenty (120) days of
discontinuation of this MOU.

The foregoing represents the understanding reached between the Participants
on the matter referred in this MOU.

· teatrttkl"tJ.t.·11
QN^ョZ
ャ ッ」LN|セRPls@
SIGNED .m d up11ca
..... AセBGZ@
.. セ@ rY ... on .............
.... .. ,

in

th e Indones1an
. an d

English languages.

FOR THE GOVERNMENT

FOR THE GOVERNMENT OF

THE REPUBLIC OF INDONESIA

THE UNITED STATES OF AMERICA

MICHAEL G. WHITAKER

SUPRASETYO
Director General of Civil Aviation

Deputy Administrator of

Ministry of Transportation

Federal Aviation Administration

7

Final Text

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
NAT-1-5007
ANTARA
FEDERAL AVIATION ADM INISTRATION
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
AM ERIKA SERI KAT
DAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENGENAI PROMOSI BAHAN BAKAR PENERBANGAN ALTERNATIF BERKELANJUTAN DAN EINERGI
TERBARUKAN
MEMPERTIMBANGKAN bahwa Federal Aviation Administration (selanjutnya disebut FAA), Departemen
Perhubungan Amerika Serikat dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (selanjutnya disebut Dirjen
Hubud), Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, memiliki tujuan yang sama yaitu mendorong
transportasi udara yang berkelanjutan dan bahan bakar penerbangan alternatif berkelanjutan serta
energi terbarukan untuk operasi bandar udara;
MENGAKUI kebutuhan dari FAA dan Dirjen Hubud untuk bekerja sama dalam bidang, antara lain,
transportasi udara berkelanjutan termasuk efisiensi energi dan kebijakan konservasi, bahan bakar

penerbangan alternatif dan pengembangan energi terbarukan, program mitigasi perubahan iklim dan
perlindungan lingkungan; dan bahwa kerja sama internasional penting untuk mencapai sasaran nasional
dan global di bidang lingkungan dalam sektor transportasi udara;
MENEGASKAN kepentingan bersama FAA dan Dirj en Hubud dalam mendorong sist em transportasi udara
yang berkelanjutan melalui peningkatan keselamatan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan layanan, efisiensi dan perlindungan lingkungan dalam penerbangan;
MERUJUK pada pasal-pasal terkait dalam Pernyataan Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif
antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia, yang diterbitkan pada tahun
2010 dan Persetujuan antara Pemerintph Amer ika Serikat qan Pemerintah Republik Indonesia tentang
Kerjasama llmiah dan Teknologi yang ditandatangani di Jakarta, tanggal 29 Maret 2010; dan
SESUAI denga·n peraturan dan perundangan yang berlaku di masing-masing negara;
OLEH KARENA ITU, SEKARANG, FAA dan Dirjen Hubud (secara bersama, disebut "Para Peserta," dan
masing-masing disebut "Peserta") bermaksud melakukan kerja sama dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:

BAGIAN I - TUJUAN

Final Text

A. Memorandum Saling Pengertian ini termasuk setiap pengaturan pelaksanaannya
menetapkan syarat dan ketentuan bagi kerja sama dalam promosi, pengembangan dan penggunaan
bahan bakar penerbangan alternatif berkelanjuitan di Amerika Serikat dan Indonesia. Tujuan utama dari
Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk memberikan kesempatan dalam bertukar gagasan,
informasi, ketrampilan dan teknik, dan bekerja sama terhadap masalah dan proyek yang merupakan
kepentingan bersama terkait dengan upaya pengembangan dan penggunaan bahan bakar penerbangan
alternatif berkelanjutan.
B. Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini dalam hal bahan bakar penerbangan
alternatif berkelanjutan, akan dicapai melalui kerja sama dalam bidang-bidang sebagai berikut:
1. Pertukaran informasi mengenai persyaratan-persyaratan dan langkah-langkah keberlanjutan
dari bahan bakar penerbangan alternatif di Amerika Serikat dan Indonesia dengan tujuan untuk
membandingkan praktik-praktik yang ada dan pengenalan potensinya;
2. Pertukaran informasi mengenai kebijakan, program dan proyek, prosedur operasional, hasil riset
atau publikasi penelitan, dan identifikasi kebutuhan bersama dan kemungkinan kerja sama;
3. Pertukaran personil, yang dapat melibatkan lembaga-lembaga lainnya dan kontraktor yang
diputuskan bersama oleh Para Peserta untuk program kerja tertentu;
4. Pertukaran keahlian, teknik, dan peralatan berteknologi, seperti perangkat penyusunan model
dan database;
5. Fasilitasi inisiatif kerja sama, termasuk dukungan untuk melakukan pertukara n antara
Commercial Aviation Alternative Fuels Initiative ("CAAFI") di Amerika Serikat, dan Aviation
Biofuels and Renewable Energy Initiatives (ABRETF) di Republik Indonesia;
6. Memperkuat kemitraan sektor swasta, penelitian dan pengembangan akademik.
7. Penyelenggaraan bersama symposium, lokakarya atau konferensi, dan mengkoordinir
partisipasi, sebagaimana mestinya, pada forum-forum multilateral seperti International Civil
Aviation Organization (!CAO), the Global Bioenergy Partneship GBEP), dan International Green

Aviation Conference (GAC);
8.
9.
10.

11.
12.

Mendukung aktivitas pengembangan kapasitas dan penguatan institusi termasuk fasilitasi
pemagangan staf;
Mendukung program kualifikasi dan sertifikasi bahan bakar penerbangan alternatif, baik dari
proses yang baru maupun yang telah ada;
Berbagi praktik-praktik terbaik dalam penerbangan dan perlindungan lingkungan, konservasi
energy dan efisiensi, serta penelitian, pengembangan dan penggunaan bahan bakar bahan bakar
penerbangan alternatif dan energy terbarukan;
Berbagi praktik-praktik terbaik tentang eksplorasi feedstock dan penelitian jalur pasokan,
pengembangan dan penggunaan secara komersial bahan bakar penerbangan alternatif; dan
Setiap kegiatan kerja sama lain yang ditetapkan bersama oleh Para Peserta dan dinilai
bermanfaat.

BAGIAN 11- IMPLEMENTASI

A. Kegiatan kerja sama tertentu yang akan dilakukan sesuai dengan Memorandum Saling
Pengertian ini akan disepakati oleh Para Peserta dan diperinci dalam sebuah pengaturan pelaksanaan
yang terpisah. Pengaturan pelaksanaan itu akan memuat rencana kerja, pengaturan keuangan,
kebutuhan staf, komunikasi atau hal lainnya yang dipandang perlu bagi pelaksanaan Memorandum
Saling Pengertian ini.

i :.\,.J

\

\,
I

セ@ \..)

Final Text

B. Kerja sama diantara Para Peserta berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini
kemungkinan bergantung pada ketersediaan dana dan sumber daya lain yang perlu, serta peraturan dan
perundangan nasional yang berlaku di Amerika Serikat dan Republik Indonesia.
C. Setiap Peserta dapat menunjuk seorang wakil (focal point) yang bertanggungj awab dalam
menentukan arah kerja sama dan menjaga efektivitas program pertukaran.
0. Wakil-wakil dari FAA dan Dirjen Hubud atau koordinator mereka yang ditunj uk harus
berkonsultasi satu sama lain, lewat korespondensi, dan merumuskan kegiatan kerja sama mereka, dan
hal-hal terkait lainnya.
E. Wakil-wakil dari FAA dan Dirjen Hubud (dan lembaga-lembaga serta kontraktor-kontraktor
lain sebagaimana diputuskan bersama oleh Para Peserta untuk program kerja tertentu) bermaksud
untuk bertemu secara periodik untuk :
1. Mengidentifikasi dan memperti mbangkan proposal untuk kegiatan kerja sama baru dan
program pertukaran; serta
2. Meninjau status dari kegiatan dan program pertukaran yang berlangsung dan
dilaksanakan sesuai dengan setiap pengaturan pelaksanaan dari Memorandum Saling
Pengertian ini.
F. Kantor-kantor yang ditunjuk untuk melakukan koordinasi dan pengelolaan Memorandum
Saling Pengertian ini, dan dimana semua proposal kerja sama berdasarkan Memorandum Saling
Pengertian ini akan dibuat, adalah:
1. Untuk FAA:
Federal Aviation Administration
Office of International Aviation, NAT-1-5007 600 Independence Ave.,

s.w.
FOB-lOB, 6th Floor East Washington DC
Telepon: +1-202-385-8891
Faksimil: +l-202-267-5032
2.

Untuk Dirjen Hubud:
Direktorat Jenderal Perhubungan udara
Kementerian Perhubunga n Republik Indonesia, JI. Merdeka Ba rat No.8
Jakarta 10110
Telepon: (+62 21) 3811308
Faksimil: (+62 21) 345 1657

BAGIAN Ill - PERTUKARAN PERSONIL

A. Para Peserta dapat melakukan pertukaran personil sesua i kebutuhan untuk melakukan
kegiatan yang dideskripsikan dalam pengaturan teknis dari Memorandum Saling Pengertian ini. Personil
seperti itu dapat berasal dari FAA, Dirjen Hubud, atau lembaga pemerintah pendukung atau kontraktor
Para Peserta, sebagaimana diputuskan bersama.
B. Pertukaran tersebut harus sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Memorandum Saling
Pengertian ini, termasuk dari pengaturan teknis terkait. Personil yang dipertukarkan diharapkan dapat
bekerja sesuai yang dijabarkan dalam pengaturan teknis.
BAGIAN IV - PENDANAAN

Final Text

A. Kecuali disebutkan lain dalam pengaturan teknis dari Memorandum Saling Pengertian ini,
masing-masing Peserta akan menanggung sendiri-sendiri biaya kegiatan terkait dengan Memorandum
Saling Pengertian ini.
B. FAA te lah memberikan nomor NAT-1-5007 untuk mengidentifikasi program kerja sama
dimaksud, dan yang perlu disebutkan dalam setiap korespondensi terkait Memorandum Saling
Pengertian ini.

BAGIAN V- HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KERAHASIAAN
Para Peserta sepakat bahwa setiap hak kekayaan intelektual atau hal-hal yang terkait dengan
ker;:1hasia;rn informasi yane ber