Sistem Informasi Pendukung Keputusan Par

1
SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PARIWISATA
BERBASIS WEB
Dewan Rahadyan
1.05.10.412
Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung
[email protected]
ABSTRACT
Tourism is one of the potential resources that can be developed by each region. As
one of the resources that generate foreign exchange for the country, it requires
optimization in the provision of services to further support the potential of the tourist ar ea
to be visited. When this research was conducted, Culture and Tourism Department of West
Java Province has been using the internet in the promotion. However, the system is still
not perfect. This problem comes from poor management data and unoptimal system
facilities.
In this research, the research method used is descriptive and action researh, while
the systems approach is structure and development method is waterfall model. The
programming language that author use is PHP where Adobe Dreamwaver CS5 as tools.
For the database, the information system used MySQL, and for decision-making, the
information system using AHP(Analytical Hierarchy Process).

With the making of this information system, the author hope that the information
system that author make can improve the quality sevice for tourist and can help the top
management of Culture and Tourism Department of West Java Province to make decision.

Keywords : Information System, Decision Support System, Simulation, AHP (Analitycal
Hierarchy Process), Tourism
I.
1.1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat dikembangkan
oleh setiap daerah, sebagai salah satu sumber daya yang menghasilkan devisa bagi negara.
Hal ini membutuhkan pengoptimalan dalam penyediaan jasa untuk lebih menunjang
potensi kawasan wisata yang akan dikunjungi. Pengoptimalan potensi ini didasari bahwa
pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada suatu penyediaan jasa dengan
mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Kota di indonesia yang berpotensi sebagai
tempat wisata dan memiliki keunikan dalam menarik para wisatawan diantaranya seperti
kota bandung, yang dapat menyuguhkan berbagai tempat wisata mulai dari wisata alam,
wisata kuliner, wisata belanja dan wisata sejarah. Faktor penunjang untuk memudahkan

berwisata di provinsi Jawa Barat yaitu dengan adanya transportasi dan akomodasi yang
memadai, seperti tersedianya layanan web tentang objek-objek pariwisata yang berada di
provinsi Jawa Barat.

2
Seiring dengan tujuan tersebut, maka diperlukanlah sebuah sistem informasi dan
sarana teknologi sebagai penghubung antara wisatawan dan dinas pariwisata.
Pengembangan teknologi sebagai alat bantu promosi merupakan salah satu alternatif
terbaik untuk mempromosikan pariwisata. Oleh karena itu, saat ini dinas pariwisata
provinsi jawa barat telah memiliki sebuah situs yang dijadikan sarana promosi dan
pengenalan pariwisata bagi para wisatawan, baik lokal maupun domestik. Hal tersebut
merupakan angin segar bagi perkembangan promosi pariwisata di provinsi jawa barat.
Namun dalam perjalannya, penulis menemukan beberapa kelemahan dari situs yang
dimiliki dinas pariwisata provinsi jawa barat. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama,
adalah situs yang menjadi sarana promosi parisiwata provinsi jawa barat saat ini masih
menggunakan teknologi yang kurang efektif. Situs yang ada saat ini masih merupakan
sistus portal dimana data pariwisata yang ditampilkan di situs masih belum terintergrasi
dan termanagement dengan baik. Kedua, dengan belum terintergrasi dan
termanagementnya data pariwisata dengan baik, maka hal tersebut mengakibatkan kurang
baiknya fitur-fitur penting dari situs tersebut. Salah satu fitur yang menjadi perhatian

utama peneliti adalah fitur menampilkan pariwisata, baik yang berasal dari fitur search
engine maupun menampilkan data pariwisata secara langsung. Dari segi fitur search
engine, kelemahan terjadi selain karena kurangnya manajement data, kelemahan yang ada
terjadi juga dikarenakan variable yang digunakan untuk mencari pariwisata masih sangat
sederhana.
Dengan berbagai masalah yang dapat teridentifikasi tersebut, alangkah baiknya
dilakukan perbaikan terhadap teknologi yang ada. Oleh karena itu penulis mengusulkan
untuk membuat sebuah sistem yang mampu memberikan manajement data yang baik dan
mampu memberikan sebuah kemampuan mencari dan menampilkan pariwisata yang baik.
Tapi bagi penulis, sebuah sistem yang mampu memberikan manajemen data yang baik dan
mampu memberikan kemampuan mencari dan menampilkan pariwisata masih belum
dirasa cukup oleh karena itu, penulis mengusulkan dibangunnya sebuah sistem informasi
yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, yaitu mampu memberikan beberapa
keputusan dan rekomendasi bagi wisatawan yang sedang mencari tempat wisata. sistem
informasi pendukung keputusan pariwisata merupakan jawaban atas seluruh masalah yang
ada.
Tidak hanya menyediakan dukungan keputusan bagi para wisatawan, nantinya
seluruh informasi yang digunakan untuk memberikan informasi bagi wisatawan
diharapkan juga mampu menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi Dinas Pariwisata
itu sendiri. Menghimpun data-data dengan variable-variabeli tertentu adalah tujuan utama

dari pembuatan sistem informasi ini. Idenya adalah menjadikan seluruh informasi yang
digunakan oleh pengguna sebagai bahan pertimbangan, kemudian informasi tersebut akan
dijadian data kembali agar dapat disimpulkan untuk mengetaui perkembangan dan kondisi
pariwisata yang ada di Provinsi Jawa Barat. Mengimpun informasi seakurat mungkin
berdasarkan beberapa variable tertentu dari para wisatawan sendiri, kemudian menjadikan
informasi tersebut sebagai sebuah informasi yang bernilai lebih karena dapat dijadikan
bahan pertimbangan dan keputusan terhadap pengembangan pariwisata di provinsi Jawa
Barat adalah cara kerja sistem ini. Dari wisatawan, di olah diputuskan, di pilih, diolah
kembali kemudian diputuskan kembali adalah inti dari sistem informasi yang akan di buat
nanti.

3
Oleh karena itu, maka penulis mengajukan sebuah penelitian dengan judul
“SISTEM INFOMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PARIWISATA BERBASIS
WEB “
1.2.
Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
a) Tidak adanya manajemen data pariwisata di sistem yang lama. Data yang
dimasukkan masih berbentuk post dan tidak terstruktur dengan baik di dalam

database. Hal ini mengakibatkan sulitnya manajement data pariwisata di sistem
yang sebelumnya dan tidak maksimalnya data pariwisata yang mampu disajikan di
sistem sebelumnya.
b) Karena ketidakadaannya manajement data yang baik, maka sistem yang
sebelumnya tidak memiliki search engine pariwisata yang baik. Fitur dan fungsi
yang ada masih terbatas. Penulis melihat adanya keterbatasan jenis variable input.
Hal ini menjadikan output yang dikeluarkan dalam pencarian pariwisata kurang
maksimal. Dengan hal ini, pengunjung situs hanya mendapatkan daftar pariwisata
yang sederhana dan kurang variatif dari data yang seharusnya ada, karena memang
ketidak adaannya manajement data pariwisata yang baik dan variable variasi yang
mampu disajikan sistem agar pengunjung situs dapat mencari pariwisata yang
diinginkan.
1.2.2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana perancangan sistem informasi pendukung keputusan pariwisata
yang baik
b) Variable apa saja yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan
c) Bagaimana cara menghimpun data dari pengunjung untuk membuat kesimpulan
yang baik
d) Bentuk output seperti apakah yang baik untuk hasil pendukung keputusan
1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang diambil penulis dalam penyusunan
skripsi ini, yaitu :
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi yang
memiliki kemampusan manajemen data pariwisata yang baik dan mampu memberikan
keputusan bagi wisatawan yang sedang mencari tempat wisata dan memberikan keputusan
perkembangan dan minat wisata pada wisatawan bagi dinas pariwisata didasarkan pada
hasil ouput keputusan yang berasal para wisatawan yang sedang mencari tempat wisata.
1.3.2. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui bagaimana cara membentuk sistem informasi pendukung
keputusan pariwisata yang baik
b) Untuk mengetahui variable apa saja yang digunakan dalam sistem pendukung
keputusan
c) Untuk mengetahui bagaimanakah cara menghimpun data dari pengunjung
untuk membuat kesimpulan yang baik
d) Untuk mengetahui bentuk dari output seperti apakah yang baik untuk hasil
pendukung keputusan

4

1.4.
1.4.1.

Kegunaan Penelitian
Kegunaan Praktis
Dengan penelitian ini, penulis berharap Kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat akan mendapatkan data dan informasi yang lebih baik mengenai minat
dan kondisi dari wisatawan. Dengan menggunakan informasi yang di kumpulkan dengan
sistem informasi ini, saya berharap Kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dapat menggembangan pariwisata-pariwisata di Provinsi Jawa Barat demi
perkembangan yang lebih baik, baik itu di sektor ekonomi maupun pariwisata itu sendiri.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna secara akademis dan praktis sebagai
berikut :
a) Bagi Perkembangan Ilmu
Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat menyumbangkan pemikiran bagi
pengembangan bidang keilmuan khususnya untuk bidang keilmuan Sistem
Informasi terutama tentang bagaimana membangun sebuah Sistem Informasi
yang berhubungan dengan teknologi pengambilan keputusan dengan sistem
yang berbasiskan web. Penulis berharap, dengan penelitian ini, terdapat

penemuan-penemuan dan konsep-konsep baru yang dapat menjadi bahan kajian
dan pengembangan bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia,
khususnya bagi mahasiswa jurusan Sistem Informasi untuk perkembangan
penelitian kedepannya
b) Bagi Peneliti
Dengan usulan penelitian ini, peneliti berharap dapat memperkaya wawasan
pengetahuan, baik teori maupun praktek tentang pengembangan dan
pembangunan sistem informasi yang berhubungan dengan sistem pendukung
keputusan yang dikembangkan melalui tekonologi web dan dibuat dengan
metode AHP (Analitycal Hierarchy Process).
c) Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain
terutama bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian untuk pengembangan
Sistem Infomasi Pendukung Keputusan Pariwisata Berbasis Web ini.
1.5. Batasan Masalah
Dalam penelitian batasan masalah perlu di tetapkan agar peneliti dapat fokus pada
masalah utama yang sedang dihadapi, tujuannya agar dalam penelitian nanti masalah yang
dibahas tidak melebar ke mana-mana.
Adapun batasan masalah dari penilitian ini adalah sebagai berikut :
a) Dalam penelitian ini, area yang menjadi perhatian pengembangan Sistem

Informasi ini adalah pariwisata unggulan yang berada di provinsi jawa barat.
b) Untuk pariwisata unggulan, jenis pariwisata yang akan digunakan adalah
Alam, Budaya, dan Minat Khusus.
c) Sistem Informasi ini tidak akan membahas Jenis Pariwisata Kuliner, Hotel,
dan Penginapan
d) Metode pengambilan keputusan yang diambil dalam pengembangan Sistem
Informasi ini adalah AHP (Analitycal Hierarchy Process).

5
e) Sistem yang akan dibuat nanti akan menggunakan teknologi jaringan bersekala
interconnection-networking. Sistem akan di upload dan disimpan dalam
jaringan internet dan diakses dengan teknologi web melalui browser.
II.
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Pariwisata
Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kata yaitu “ pari” yang berarti
banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam kamus besar
indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi.
Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang

dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat
ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau
bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk
menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam.
Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepriwisataan. Wisata adalah
kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
2.2.
Pengertian Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008 : 1) sistem adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu
Menurut Andri Kristianto (2008 : 1) Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen
yang saling bekerja sama untuk memperoses masukan (input) yang ditujukan kepada
sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluarang (output)
yang diinginkan.
2.3. Pengertian Informasi
Menurut Andri Kristanto (2008 : 7) informasi merupakan sekumpulan data yang
diolah menjadi bentu yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Andri Kristianto (2008 : 12) sistem informasi merupakan kumpulan
perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akanmengolah daa menggunakan
perangkat keras dan perangkat keras tersebut.
Menurut Andri Kristianto (2008 : 12) sistem informasi juga dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan.
2.5. Sistem Pendukung Keputusan
2.5.1. Definisi Keputusan

6
Keputusan adalah pilihan (choise)/ beberapa altenatif yang telah dipilih kemudian
akan diimplementasikan sebagai respon atas masalah yang berhasil diidentifikasi.
Keputusan merupakan bagian penting dari proses penyelesaian masalah sebelum
diimpelentasikan dan dievaluasi.
2.5.1. Klasifikasi Keputusan
Keputusan dapat diklasifikasikan kedalam 3 tingkatan, tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Strategis
Adalah jenis keputusan yang dengan ciri ketidakpastian besar dan cenderung
berorientasi masa depan.
2. Taktis
Adalah jenis keputusan dimana, keputusan yang ada biasanya berhubungan dengan
aktivitas jangka pendek dan alokasi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran.
3. Teknik
Adalah keputusan keputusan dengan ciri: Standar-standar ditetapkan dan bersifat
deterministik, mengusahakan agar tugas sfesifik diimplementasikan dengan efektif
dan efisien.
2.6. AHP ( Analitycal Hierarchy Process )
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor
atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki.
Menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah
permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah
tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga
level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan
ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki
sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
2.7. Internet
Internet (interconnection - networking) adalah seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet
switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian
dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").
2.8. PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman berbasis web yang
bekerja di server. Karena bekerja di sisi server maka kode sumber (source code) file tidak
dapat dilihat di sisi client.
2.9. Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamwaver merupakan aplikasi penyuting halaman web keluaran Adobe
System. Ia merupakan versi terbaru dari Dreamwaver. Sebelum dibeli oleh Adobe System
dari Macromedia, dreamwaver dikenal dengan nama Macromedia Dreamwaver. Versi
terakhri dari Macromedia Dreamwaver adalah versi 8 dan versi tebaru keluaran Adobe
System saat ini adalah versi CC.

7
2.10. Apache
Apache merupakan salah satu perangkat lunak terbuka Web Server yang banyak
digunakan saat ini. Ia mulai poluler sejak April 1996 dan menjadi web server terpopuler
yang digunakan saat itu. Apache dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari
pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation
2.11. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak database manajemen sistem berbasis
SQL. Sebelum dikembangkan oleh Oracle, perangkat ini adalah milik SUN.
MySQL pada awalnya diciptakan pada tahun 1979, oleh Michael "Monty"
Widenius, seorang programmer komputer asal Swedia. Monty mengembangkan sebuah
sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi lowlevel ISAM database engine dengan indexing.
III.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek penelisitan yang diteliti penulis adalah Kantor Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.LLRE Martadinata No. 209
Bandung
3.1.1. Sejarah Singkat
Pada awalnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat yang
terletak di jalan L.L RE. Martadinata No. 209 adalah gabungan dari empat instansi
pemerintah. Instansi-instansi tersebut yaitu Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat 1
Jawa Barat, Kantor Wilayah Seni Dan Pariwisata Jawa Barat, Bidang Kesenian Sejarah
Dan Nilai-Nilai Tradisional pada Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Barat, dan Bidang Pembinaan Kesenian Daerah Dinas P&K
Propinsi Jawa Barat. Tetapi setelah keluar keputusan dari pemerintah mengenai Otonomi
Daerah (OTDA) maka dibentuklah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat
berdasarkan kepada peraturan pemerintah no 15 tahun 2000 dan juga berdasarkan
keputusan gubernur Jawa Barat no 52 tahun 2001 tentang tugas pokok, fungsi, rincian
tugas DinasKebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat memiliki fungsi perumusan
kebijakan operasional di bidang kebudayaan dan pariwisata, pembinaan dan fasilitasi di
bidang kebudayaan dan pariwisata, serta penyelenggaraan di bidang ke tata usahaan.
Jumlah karyawan/pegawai keseluruhan dari dinas ini sebanyak 346 orang.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
" Terwujudnya Jawa Barat sebagai daerah budaya dan tujuan wisata andalan "
b. Misi
1. Pembinaan, pelestarian dan pengembangan asset budaya yang mendukung
upaya pengembangan Pariwisata Jawa Barat
2. Mengefektifkan kebudayaan sebagai asset daerah yang mendukung kepada
pengembangan Usaha Jasa Pariwisata
3. Mempromosikan Kepariwisataan Jawa Barat
4. Meningkatkan sumber daya manusia Kebudayaan dan Kepariwisataan
5. Memuliakan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam aspek jarahnitra dan
tradisi Jawa Barat

8
3.2.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dengan metode deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.
3.3.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem merupakan metode-metode, prosedu-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan untuk mengembangkan sistem yang akan
digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama
pengembangan ini. Metode pengembangan sistem terdiri dari metodologi yang berorientasi
pada proses, data dan objek.
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metodologi SDLC model air terjun atau waterfall. Gambar 3.1.
Adapun langkah-langkah WaterFall dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Requierements analysis and definition adalah tahap pengumpulan data yang
dibutuhkan secara lengkap untuk kemudian dianalisis guna mendefinisikan
kebutuhan yang akan dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
2. System and software design adalah tahap pendesainan program yang akan dibuat,
setelah data yang dibutuhkan telah selesai dikumpulkan dan sudah lengkap.
3. Implementation and unit testing adalah tahap penerjemahan desain program kedalam
kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan,
program yang dibangun langsung diuji secara unit, apakah sudah bekerja dengan
baik.
4. Integration and system testing adalah tahap penyatuan unit-unit program kemudian
diuji secara keseluruhan.
5. Operation and maintenance adalah tahap pengoprasian dan pemeliharaan program
dilingkungannya.
3.4.
Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Ada beberapa alat bantu yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
menggambarkan komponen yang ada, proses dan pemecahan masalah yang terjadi pada
saat analisis sistem dan perangcangan sistem diantaranya adalah diagram konteks, DFD
(Data Flow Diagram), kamus data dan perancangan basis data yang diantaranya
normalisasi, tabel relasi dan ERD (Entity Relationship Diagram).
IV.
HASIL PENELITIAN
4.1.
Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Kegiatan analisis merupakan kegiatan penguraian suatu sistem yang berjalan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah atau hambatan yang dapat
dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru.
4.1.1. Diagram Konteks
Berikut adalah diagram konteks dari sistem yang berjalan:
Gambar Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan Gambar 4.1
4.1.2. Data Flow Diagram
Berikut adalah Data Flow Diagram yang sedang berjalan :
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 1
Gambar DFD Level 1 Dari Sistem Yang Berjalan Gambar 4.2.

9
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 1.00 Login
Gambar DFD Level 2 Proses 1.00 Login Gambar 4.3.
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 7.00 Manajemen Berita
Gambar DFD Level 2 Proses 7.00 Manajemen Berita Gambar 4.4.
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 8.00 Manajemen User
Gambar DFD Level 2 Proses 8.00 Manajemen User Gambar 4.5.
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 9.00 Manajemen Pariwisata
Gambar DFD Level 2 Proses 9.00 Pariwisata Gambar 4.6.
4.2.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan sistem
dengan mengambarkan sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang
sedang berjalan sesuai dengan metode pendeketan yang akan digunakan yaitu pendekatan
terstruktur, maka model yang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses adalah
dengan menggunakan DFD
4.2.1. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan merupakan hasil dari perubahan dan pengoreksian dari sistem yang
berjalan, dalam sistem yang diusulkan dapat menutupi kekurang-kekurangan sistem yang
berjalan tanpa mengurangi nilai estetika, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi
pemakai.
4.2.1.1. Diagram Konteks
Berikut adalah diagram konteks dari sistem informasi pendukung keputusan
pariwisata berbasis web yang diusulkan penulis:
Gambar Diagram Konteks Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pariwisata Berbasis
Web Gambar 4.7
4.2.1.2. Data Flow Diagram
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 1, dimana menggambarkan keseluruhan
alur proses yang diusulkan.
Gambar DFD Level 1 Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pariwisata Berbasis Web
Gambar 4.8
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 1.00 Login
Gambar DFD Level 1 Proses 1.00 Login Gambar 4.9
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 2.00 Master
Gambar DFD Level 2 Proses 2.00 Master Gambar 4.10
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 3 Proses 2.10 Manajemen User
Gambar DFD Level 3 Proses 2.10 Manajemen User Gambar 4.11
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 3 Proses 2.20 Manajemen Pariwisata
Gambar DFD Level 3 Proses 2.20 Manajemen Pariwisata Gambar 4.12
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 3 Proses 2.30 Manajemen Lokasi
Gambar DFD Level 3 Proses 2.30 Manajemen Lokasi Gambar 4.13
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 4.00 Menampilkan Pariwisata
Gambar DFD Level 2 Proses 4.00 Menampilkan Pariwisata Gambar 4.14

10
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 8.00 Cari Pariwisata
Gambar DFD Level 2 Proses 8.00 Cari Pariwisata Gambar 4.15
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 5.00 Simulasi - Simulasi
Pariwisata
Gambar DFD Level 2 Proses 5.00 Simulasi - Simulasi Pariwisata Gambar 4.16
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 3 Proses 5.10 Simulasi Rekomendasi
Pariwisata
Gambar DFD Level 3 Proses 5.10 Simulasi Rekomendasi Pariwisata Gambar 4.17
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 5.20 Simulasi Jalur Pariwisata
Gambar DFD Level 2 Proses 5.20 Simulasi Jalur Pariwisata Gambar 4.18
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 2 Proses 7.00 Laporan
Gambar DFD Level 2 Proses 7.00 Laporan Gambar 4.19
Berikut ini merupakan gambar DFD Level 3 Proses 7.10 Laporan Utama
Gambar DFD Level 3 Proses 7.10 Laporan Utama Gambar 4.20
4.3.
Implementasi
Dalam membangun sistem informasi ini penulis menggunakan XAMPP 1.8.3 sebagai
perangkat lunak web server , PHP versi 4 sebagai perangkat lunak pengembang, Google
Crome. sebagai web browser , dan MySQL digunakan sebagai perangkat lunak pembuatan
basis data (database). Sistem Informasi ini telah di implementasikan dengan nama domain
spk.dewanrahadyan.com
4.3.1. Batasa Implementasi
Berikut adalah beberapa batasan implementasi dari sistem informasi pendukung keputusan
pariwisata berbasis web ini :
1) Pariwisata yang akan ditampilkan dan diuji tingkat kefavoritannya di sistem
informasi ini berfokus pada pariwisata-pariwisata unggulan di provinsi jawa barat
saja.
2) Untuk simulasi rekomendasi pariwisata, parameter yang digunakan untuk pencarian
adalah jumlah biaya yang dimiliki, jenis pariwisata dan lokasi. Untuk jenis
pariwisata, terdapat tiga pilihan, yaitu Alam, Budaya dan Minat Khusus. Ketiga
parameter tersebut diambil berdasarkan asumsi bahwa pilihan Alam akan
membawa hasil kepada pariwisata dengan jenis alam, pilihan Budaya akan
membawa hasil kepada tipe pariwisata budaya, dan pilihan Minat Khusus akan
membawa hasil kepada jenis pariwisata yang bersifat objek khusus atau minat
khusus. Standar tersebut dibuat berdasarkan pada daftar pariwisata yang penulis
miliki, dimana pariwisata terbagi menjadi 3 jenis, yaitu alam, budaya dan minat
khusus. Untuk lokasi pariwisata pada simulasi rekomendasi pariwisata, pilihan
dibagi menjadi tiga , yaitu kota, desa, atau keduanya. Tiga parameter ini dibuat
untuk membatasi hasil simulasi rekomendasi pariwisata.
3) Untuk alternatif keputusan di sistem informasi ini, penulis membatasi 3 alternatif.
Hal ini dilakukan karena sistem informasi ini menggunakan data yang diambil
secara realtime untuk membuat keputusan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan
hasil pengambilan keputusan oleh sistem.
4) Untuk penghitungan AHP, proses penghitungan dilakukan secara langsung
menggunakan database berisi EV dari setiap kriteria dan pola alternatif yang

11
berhasil penulis temukan. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pembuatan
keputusan.
5) Penulis menggunakan pola EV dalam sistem informasi ini. Hal ini dilakukan karena
penulis telah menemukan pola, dimana dengan 3 alternatif, maka tingkat
kepentingan setiap alternatif terhadap kriteria akan membentuk sebuah pola. Setiap
alternatif yang memiliki jumlah data lebih banyak dari alternatif yang lain
berdasarkan setiap kriteria yang ada, maka ia akan lebih penting dari pada alternatif
yang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka EV yang di gunakan adalah hasil
perhitungan dari pola a>b>c, a>c>b, b>a>c, b>c>a, c>a>b, c>b>a. Jadi jumlah
database pola EV yang digunakan di sistem informasi ini tedapat 6 buah. Untuk
lebih jelasnya silakan lihat lampiran.
4.4.
Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan perangkat
lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari
perangkat lunak yang dibangun memiliki kulitas yang handal. Pengujian terhadap program
itu sendiri bertujuan agar program dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami gangguan
atau error , dan memungkinkan untuk dilakukannya pengembangan sistem lebih lanjut.
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black
box ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak
yang diuji adalah masukan serta keluarannya.
4.4.1. Rencana Pengujian
Berikut adalah rencana pengujian yang penulis buat :
Tabel 4. 1 Rencana Pengujian
Kelas pengujian
Pengujian
Tingkat pengujian Jenis pengujian
Pengujian Login Admin
Integrasi
Black Box
Pengujian Login
Pengujian Login User
Integrasi
Black Box
Pengujian
Melihat Pariwisata
Integrasi
Black Box
Penampilan
Informasi
Pengisisan
Registrasi
User
Baru
Pengujian
Pengisian Data
Pengisian
Data
di
Integrasi
Black Box
Manajemen User
Pengisisan
Data
di
Integrasi
Black Box
Manajemen Pariwisata
Pengisisan
Data
Integrasi
Black Box
Pertanyaan
Pengisisan
Data
di
Integrasi
Black Box
Manajemen
Lokasi
Pariwisata
Pengisisan Data Simulasi
Integrasi
Black Box
Pengisisan
Data
Integrasi
Black Box
Pencarian

12

Verivikasi proses

Pengisisan
Parameter
Alternatif Manual untuk
Laporan Utama
Pemilihan
Paramater
Alternatif
Otomatis
untuk Laporan Utama
Pengujian
Proses
Tambah User
Pengujian Proses Edit
User
Pengujian Proses Hapus
User
Pengujian
Proses
Tambah Pariwisata
Pengujian Proses Edit
Pariwisata
Pengujian Proses Hapus
Pariwisata
Pengujian
Proses
Tambah
Lokasi
Pariwisata
Pengujian Proses Edit
Lokasi Pariwisata
Pengujian Proses Hapus
Lokasi Pariwisata
Penujian Proses Hapus
Pertanyaan
Pengujian
Proses
Simulasi
Penujian
Proses
Pencarian
Pengujian Laporan AHP
dengan
Parameter
Alternatif Manual
Pengujian Laporan AHP
dengan
Parameter
Alternatif Otomatis
Mengumpukan Jumlah
Kunjungan Pariwisata
Mengumpukan Jumlah
Pencarian Pariwisata
Mengumpukan Jumlah
Simulasi Pariwisata

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

Integrasi

Black Box

13
V.
5.1.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, penulis telah berhasil menemukan
beberapa masalah pada sistem yang lama, pada dasarnya masalah paling mendasar dari
sistem yang lama adalah pada permasalahan manajemen data pariwisata. Oleh karena itu
penulis dapat menarik kesimpulan :
1. Perancangan dan pembuatan sistem informasi baru dengan fasilitas manajemen
data yang terintergrasi baik merupakan solusi yang paling baik untuk promosi
dan manajemen pariwisata di provinsi jawa barat, karena terbukti bahwa
dengan penggunaan sistem informasi yang terintergrasi, tidak hanya wisatawan
saja yang akan mendapatkan keuntungan akan tetapi juga dinas pariwisata
sendiri.
2. Dengan pembuatan sistem informasi ini, dinas pariwisata dan wisatawan akan
mendapatkan pembaharuan dan penambahan fasilitas yang sebelumnya tidak
ada di sistem yang lama. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas pencarian, simulasi
dan keputusan. Pencarian merupakan fasilitas yang sebelumnya bermasalah
pada sistem yang lama, namun dengan penggunaan sistem informasi yang
penulis rancang, wisatawan tidak akan lagi kesulitan mencari pariwisata yang
mereka inginkan. Hal ini disebabkan oleh jumlah variable yang lebih banyak
daripada sistem yang lama. Begitu halnya dengan Simulasi dan Keputusan,
dengan kedua fitur ini, kini baik wisatawan maupun top manajemen dinas
pariwisata provinsi jawa barat akan mendapatkan informasi yang lebih baik dan
berkualitas mengenai pariwisata yang ada di provinsi jawa barat.
5.2.
Saran
1. Dalam penerapan usulan sistem informasi yang penulis buat, penulis merasa
bahwa sistem informasi yang penulis rancang masih belum maksimal dalam
implementasinya. Ketidakmaksimalan tersebut berasal dari masih terbatasnya
variable kriteria pada pengambilan keputusan menggunakan metode AHP.
2. Karena keterbatasan waktu dan sumberdaya data, penulis hanya menempatkan
3 variable untuk kriteria. Variable tersebut diantaranya adalah kunjungan,
simulasi dan pencarian. Jika ada peneliti lain yang ingin mengembangkan
penelitian ini, peneliti memberikan saran untuk menambah variable data untuk
kriteria. Namum penulis menyarankan, dalam menambah variabel, hendaknya
peneliti berhati-hati dalam memilih variabel yang digunakan. Hindarilah jenisjenis variabel seperti keriteria yang tidak berkaitan satu dengan yang lain. Hal
ini ditujukan untuk menghindari hasil perhitungan yang sama antar variabel
yang dibandingkan dan ketidakkonsistensian hasil perhitungan kesimpulan.
3. Selain dari keterbatasan variable pengambilan keputusan menggunakan metode
AHP, keterbatasan yang ada di dalam sistem informasi ini adalah pada batasan
data pariwisata yang masih berfokus pada pariwisata ungulan di provinsi jawa
barat saja. Penulis menyarankan peneliti lain untuk menambah ruang lingkup
data penelitian. Tidak hanya sejawa barat saja, akan tetapi jika memungkinkan
seluruh Indonesia.
4. Data seperti hotel, penginapan, akomodasi merupakan data yang dapat
dimasukkan untuk pengembangan sistem informasi ini. Karena dengan
menambahan data yang penulis sebutkan, maka beberapa fasilitas yang ada di
sistem informasi ini akan dapat berkembang lebih baik. Fasilitas seperi

14
simulasi, pencarian bahkan kesimpulan merupakan fasilitas yang akan paling
berkembang.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Abdul Kadir.2002. Pengenalan Sistem Informasi . Penerbit Andi Yogyakarta:Yogyakarta.
Andri Kristanto.2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya .Gava Media.
Yogyakarta.
Arbie.2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi
Bahtiar.Agus.2008.PHP Script Most Wanted.C.V Andi Offset.Yogyakarta.
Buku Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dalam Rangka Tahun 2011
Jogianto HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Lusi Melian, S.SI, M.T dan Novrini Hasti, S.Si., M.T. 2010. Diktat Kuliah Khusus Untuk
Kalangan Sendiri Matematika I. Universitas Komputer Indonesia. Bandung
Roger S. Pressman, Ph. D. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Edisi 7.
Andi. Yogyakarta.
Sudarman,Dony Ariyus, 2007, Interaksi manusia dan komputer , Andi Yogyakarta,
Yogyakarta
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, 2005, Yogyakarta, Andi
Taryana Suryana dan Jonathan Sarwono. 2007. Membuat Web Pribadi dan Bisnis dengan
HTML. Penerbit Gava Media. Yogyakarta
Yakub. Pengantar Sistem Informasi.2012. Penerbit : Graha Ilmu
Sumber Internet :
www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/03/triswan-pengenalanphp.pdf Rabu 09
April 2014 Pukul 21:56 (ukuran :210,48 kb)
www.ilmusoft.com/artikel/dasar-dasar-pemrograman-web-menggunakan-bahasa-php
Kamis 10 April 2014 jam 04:36
www.nurulimam.com/2013/09/kelebihan-kekurangan-php.html Kamis 10 April 2014 jam
04:45
syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchy-process.pdf
Pengenalan Metode AHP (Analytic Hierarcy Process) Senin 14 April 2014 Jam 05:51
www.php.net

15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Waterfall
Sumber : Sudarman,Dony Ariyus, 2007, Interaksi manusia dan komputer, Andi
Yogyakarta, Yogyakarta
L. Tambah User
L. Edit User
L. Hapus User
L. Tambah Pariwisata
L. Edit Pariwisata
L. Hapus Pariwisata
L. Tambah Berita
L. Edit Berita
L. Hapus Berita
L. Hasil Login

User
Pariwisata
Berita

SI Pariwisata
Provinsi Jawa Barat

User

L. Hasil Login
Pariwisata
Peta Pariwisata
Berita
Foto

Admin

User
Pariwisata
Berita

Gambar 4. 1 Diagram Konteks Dari Sistem Yang Berjalan

Gambar 4. 2 DFD Level 1 Dari Sistem Yang Berjalan

16

User

User
L. Tambah User

1.10
Validasi
Username

User

User

Username

User

Laporan Hasil Login

Admin

1.20
Validasi
Password

Admin

User
L. Edit User

Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 8.00
Manajemen User

7.10
Tambah Berita

Berita
L. Edit Berita

7.20
Edit Berita

9.10
Tambah
Pariwisata

Berita

Admin

L. Hapus Berita
Berita

User

8.30
Hapus User

L. Hapus User
User

Pariwisata
L. Tambah Pariwisata
Admin

8.20
Edit User

Laporan Hasil Login

Gambar 4.3 DFD Level 2 Proses 1.00
Login
Berita
L. Tambah Berita

8.10
Tambah User

Pariwisata
L. Edit Pariwisata

9.20
Edit Pariwisata

Pariwisata

7.30
Hapus Berita

Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 7.00
Manajemen Berita

L. Hapus Pariwisata
Pariwisata

9.30
Hapus
Pariwisata

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 9.00
Pariwisata
L. Hasi Login
L. Hasil Pengaturan Member
L. Registrasi
L. Hasil Kirim Pertanyaan
L. Hasil Pencarian Pariwisata
L. Hasil Simulasi Rekomendasi Pariwisata
L. Hasil Simulasi Jalur Pariwisata

SI PENDUKUNG
KEPUTUSAN
PARIWISATA
BERBASIS WEB

User

User
Pariwisata
Lokasi
Pertanyaan

Admin

User
Pertanyaan
Pariwisata
Lokasi
L. Tambah User
L. Edit User
L. Hapus User
L. Tambah Pariwisata
L. Edit Pariwisata
L. Hapus Pariwisata
L. Tambah Lokasi
L. Edit Lokasi
L. Hapus Lokasi
L. Manajemen Pertanyaan
L. Proses Import Pariwisata
L. Export Pariwisata
Laporan Utama
Laporan Kunjungan
Laporan Pencarian
Laporan Simulasi

17
Gambar 4.7 Diagram Konteks Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pariwisata
Berbasis Web

Gambar 4.8 DFD Level 1 Sistem Informasi Pendukung Keputusan Pariwisata Berbasis
Web
User

User

2.10
Manajemen
User

User

Pariwisata

User

Username

Admin

1.20
Validasi
Password

Lokasi

2.20
Manajemen
Pariwisata

2.30
Manajemen
Lokasi

Username
Password

Laporan Hasil Login

1.30
Cek Tipe
User

User
L. Tambah User
L. Edit User
L. Hapus User

Laporan Hasil Login

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses 1.00
Login

Pertanyaan

2.40
Manajemen
Pertanyaan

Pariwisata

Admin

L. Tambah Pariwisata
L. Edit Pariwisata
L. Hapus Lokasi
L. Proses Import Pariwisata
L. Export Pariwisata
Lokasi
L. Tambah Lokasi
L. Edit Lokasi
L. Hapus Lokasi

Pertanyaan

L. Manajemen Pertanyaan

User

1.10
Validasi
Username

Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 2.00
Master

18
Lokasi

2.11
Tambah User

User
L. Tambah User

Pariwisata

User

2.12
Edit User

User

Pariwisata

Kunjungan

4.20
Menghitung
Jumlah
Kunjungan
Wisata
Jumlah Kunjung
Pariwisata

2.13
Hapus User

L. Hapus User
User

4.10
Cari Pariwisata

Pariwisata

User
L. Edit User

Admin

Pariwisata

4.30
Mengupdate
Jumlah
Kunjungan
Baru
Pariwisata
4.40
Menampilkan
Data Hasil
Pencarian

Gambar 4.11 DFD Level 3 Proses 2.10
Manajemen User
Pariwisata
L. Tambah Pariwisata

Pariwisata
L. Edit Pariwisata

Admin

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses 4.00
Menampilkan Pariwisata

2.21
Tambah
Pariwisata

2.22
Edit Pariwisata

Pariwisata

Lokasi

Lokasi

L. Hapus Pariwisata
Pariwisata

User

Pariwisata

8.10
Cari Pariwisata

2.24
Import
Pariwisata

Pariwisata
2.25
Export
Pariwisata

Gambar 4.12 DFD Level 3 Proses 2.20
Manajemen Pariwisata
2.31
Tambah
Lokasi

Lokasi
L. Tambah Lokasi

Lokasi
Admin

L. Edit Lokasi

L. Hapus Lokasi

2.32
Edit Lokasi

L. Hasil Pencarian Pariwisata

L. Export Pariwisata
L. Proses Import Pariwisata
Pariwisata

Pariwisata
2.23
Hapus
Pariwisata

Cari

8.20
Menghitung
Jumlah
Pencarian
Wisata
Hasil Hitung
Pariwisata
8.30
Mengupdate
Jumlah
Pencarian
Baru

Lokasi

2.33
Hapus Lokasi

Pariwisata

8.40
Menampilkan
Data Hasil
Pencarian

Lokasi

Gambar 4.13 DFD Level 3 Proses 2.30
Manajemen Lokasi

Gambar 4.15 DFD Level 2 Proses 8.00
Cari Pariwisata

19

Cari
5.10
Simulasi
Rekomendasi
Pariwisata

Kunjung

Pariwisata
L. Hasil Simulasi Rekomendasi Pariwisata

Pariwisata
Lokasi

Pariwisata
Lokasi

5.20
Simulasi Jalur
Pariwisata

Simulasi

User

L. Hasil Simulasi Jalur Pariwisata

Gambar 4.16 DFD Level 2 Proses 5.00 Simulasi - Simulasi Pariwisata

User

Pariwisata

5.11
Mencari
Pariwisata

5.12
Menghitung
Jumlah
Simulasi

Pariwisata

Lokasi

Pariwisata

Cari

Kunjung

L. Hasil Simulasi Rekomendasi Pariwisata

5.14
Menampilkan
Hasil Simulasi

Hasil Hitung
Pariwisata

Simulasi

5.13
Mengupdate
data jumlah
Simulasi

Pariwisata

Gambar 4.17 DFD Level 3 Proses 5.10 Simulasi Rekomendasi Pariwisata
Lokasi

Pariwisata

Simulasi

User
Pariwisata

5.21
Mencari
Pariwisata

Pariwisata

5.22
Menghitung
Jumlah
Simulasi

5.23
Mengupdate
data jumlah
Simulasi

Hasil Hitung
Pariwisata

Pariwisata

5.26
Menampilkan
L. Hasil Simulasi Jalur Pariwisata Hasil Pasing
Google Maps

map

5.25
Mempasing
Link ke Google
Maps

link

5.24
Membuat Link
Google Maps

Gambar 4.18 DFD Level 2 Proses 5.20 Simulasi Jalur Pariwisata

20
Admin
EV A>B>C

7.11
Menentukan
Alternatif

Pariwisata

EV A>C>B
EV B>A>C

Alternatif
Kunjung

Cari

Simulasi

EV B>C>A
Laporan Utama

EV C>B>A
Kriteria

Laporan Simulasi

Laporan Kunjungan

Laporan Pencarian

Pariwisata

Alternatif

Lokasi

7.20
Laporan
Kunjungan

7.12
Menyimpan
Alternatif

EV C>A>B

7.10
Laporan Utama

Pariwisata

Kunjung

Laporan Utama

Admin

7.13
Menghitung
Peringkat

Alternatif

Lokasi

Pariwisata

Peringkat Kunjung A
Peringkat Kunjung B
Peringkat Kunjung C
Peringkat Cari A
Peringkat Cari B
Peringkat Cari C
Peringkat Simulasi A
Peringkat Simulasi B
Peringkat Simulasi C

EV A>B>C
EV A>C>B
EV B>A>C

EV B>C>A
7.30
Laporan
Pencarian

Cari

7.17
Menampilkan
Kesimpulan

7.14
Menentukan EV

EV Kunjung
EV Cari
EV Simulasi

Kesimpulan
7.40
Laporan
Simuliasi

EV C>A>B

EV C>B>A

Smulasi

7.16
Membuat
Kesimpulan

Gambar 4.19 DFD Level 2 Proses 7.00
Laporan

Global Ratio A
Global Ratio B
Global Ratio C

7.15
Menghitung Global
Ratio

Gambar 4.1 DFD Level 3 Proses 7.10
Laporan Utama

Kriteria