PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TER

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS
Damanhuri, Zerri Rahman Hakim, Mega Utami Pratiwi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
damanhuri_huri@ymail.com
Abstrak. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi Proklamsi Kemerdekaan Indonesia menggunakan model pembelajaran inquiri pada
siswa kelas V SDN Anyar II Kecamatan Anyar Kabupaten Serang. Hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah mengguankan model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS kelas V SDN Anyar II Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Tahun
pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Anyar II Kecamatan Anyar Kabupaten Serang yang
berjumlah 70 siswa yang terdiri 35 siswa kelas A dan 35 kelas B.Data hasil penelitian diperoleh
dari pretest, postest, dokumentasi, untuk analisi data kuantitatif tersebut diolah dengan rumusrumus statistika. Berdasrkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis berdasarkan
hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis Terdapat perbedaan yang signifikan pada
mata pelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Inquiri, dengan
siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Inquiri, Penelitian Kuantitatif


Abstract. The Purpose of this research is to improve to improve the learning outcomes of students
in Social Science learning material Indonesia proclamation of independence using a model
learning enquiries on grade V SDN Anyer Anyer Sub-District II of the Serang Regency. The
hypothesis in this study is the Act of using a Model learning Enquiries can improve student
learning outcomes in learning IPS class V SDN Anyer Anyer Sub-District II of the Serang Regency
Year 2016/2017 lessons. This type of research is quantitative research. The subject in this study is
the grade V SDN Anyer Anyer Sub-District II of Serang district 70 students composed 35 students
of class A and class B 35. Data research results obtained from the pretest, postest, documentation,
to the analysis of quanitative data processed with statistical formulas. Based on the results of the
analysis of research data and hypothesis testing can be concluded that: based on the results of
data analysis and hypothesis testing. There are significant differences in social science studies on
learning outcomes of students using the Learning Model of Enquiry , and students using direct
learning model.
Keywords: Results Of The Study, IPS, Enquiries, Quantitative Research

156

A. Pendahuluan


Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

tugas dari seorang guru. Tidak hanya

Sosial (IPS) disekolah dasar merupakan

memahami

program pengajaran yang bertujuan

menjalankan tugas-tugas tersebut agar

untuk mengembangkan potensi Siswa

pembelajaran IPS di kelas menjadi

agar peka terhadap masalah sosial yang

efektif. Proses pembelajaran dikatakan


terjadi dimasyarakat, memiliki sikap

efektif apabila seluruh Siswa dapat

mental

perbaikan

terlibat secara aktif, baik mental, fisik,

segala ketimpangan yang terjadi, dan

maupun sosialnya. Sebab dalam proses

terampil mengatasi setiap masalah yang

pembelajaran aktivitas yang menonjol

terjadi sehari-hari baik yang menimpa


ada

dirinya sendiri maupun yang menimpa

pembelajaran dikatakan efektif hasil

masyarakat. IPS di tingkat Sekolah

belajar dan aktivitas belajar siswa yang

Dasar pada dasarnya bertujuan untuk

belajarnya

mempersiapkan Siswa sebagai warga

pemecahan masalah lebih baik dari

Negara yang menguasa pengetahuan


siswa

(knowledges),

pembelajaran pada tingkat ketuntasan

positif

terhadap

ketrampilan

(skills),

tetapi

pada

juga


Siswa.

Selain

dengan

yang

dapat

itu,

pendekatan

belajarnya

dengan

sikap dan nilai (attitudes anvalues)


tertentu.

yang

sebagai

hendaknya disesuaikan dengan Kriteria

memecahkan

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

masalah pribadi atau masalah sosial

ditetapkan di sekolah. Untuk dapat

serta

mewujudkan suatu pembelajaran yang


dapat

kemampuan

digunakan
untuk

kemampuan

mengambil

Ketuntasan

belajar

siswa

keputusan dan berpartisipasi dalam

efektif,


berbagai kegiatan kemasyarakatan agar

beberapa aspek, diantaranya: (1) guru

menjadi warga negara yang baik

harus membuat persiapan mengajar

(Sapriya, 2009: 12).

yang sistematis; (2) proses belajar

Guru
keberhasilan

sebagai

ujung


dalam

tombak

menyampaikan

maka

mengajar

perlu

diperhatikan

(pembelajaran)

berkualitas tinggi

harus


yang ditunjukan

materi pembelajaran IPS kepada Siswa

dengan adanya penyampaian materi

harus memahami

oleh

betul

bagaimana

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

guru

secara

sistematis,

dan

Damanhuri, Zerri & Mega
157

menggunakan berbagai variasi di dalam

pada dirinya, masyarakat, bangsa dan

penyampaiannya,

Negara.”

baik

itu

media,

metode, suara, maupun gerak; (3)

Kualitas pendidikan yang baik

waktu selama proses belajar mengajar

adalah

berlangsung digunakan secara efektif;

Indonesia, karena salah satu kriteria

(4)

dan

Negara maju adalah Negara yang

motivasi mengajar siswa cukup tinggi;

memiliki kualitas pendidikan yang

(5) hubungan interaktif antara guru dan

baik. Kualitas pendidikan yang baik

siswa dalam kelas bagus sehingga

dapat terlihat dari tercapainya suatu

setiap terjadi kesulitan belajar dapat

tujuan

segera diatasi. (Susanto, 2013 : 53-55)

pembelajaran. Sehingga pada akhirnya.

motivasi

mengajar

guru

harapan

semua

pembelajaran

masyarakat

dalam

proses

Pendidikan mempunyai peranan

titik pusat baiknya kualitas sumber

penting dalam mencipatakan sumber

daya manusia berada pada efektifitas

Daya Manusia (SDM) agar memiliki

proses pembelajaran di dalam kelas.

kualitas yang baik, mempertinggi budi
pekerti,

meningkatkan

harka

dan

Proses pembelajaran merupakan
rangkaian kegiatan belajar-mengajar

martabat manusia yang merupakan

yang

tanggung jawab bersama antara orang

memperoleh

tua, masyarakat dan pemerintah. Hal

sehingga dapat di aplikasikan dalam

ini

kehidupan sehari-hari, hal ini senada

sejalan

dengan

pengertian

membantu
ilmu

siswa

untuk

pengetahuan

pendidikan menurut Undang-Undang

dengan

Nomor

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

20

tahun

2003

Tentang

Undang-Undang

sisdiknas, pendidikan adalah “usaha

2003

sadar dan terancam untuk mewujudkan

pembelajaran diartikan sebagai proses

Susana belajar dan belajar dan proses

interaksi peserta didik dengan pendidik

pembelajaran agar peserta didik secara

dan sumber belajar pada lingkungan

aktif mengembangkan potensi dirinya

belajar tertentu.

untuk

memiliki

keagamaan,

kekuatan

pengendalian

spiritual

yang

Sasaran

menyatakan

Sistem

pembelajaran

bahwa

IPS

diri,

menunjukkan bahwa pembelajaran IPS

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

harus diarahkan pada konsep-konsep

serta keterampilan yang diperlukan yang berkaitan dengan lingkungan dan
JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
Damanhuri, Zerri & Mega
ISSN 2301-671X
158

masyarakat: memiliki nilai sosial dan

dan menyenangkan agar materi yang

kemanusiaan,

untuk

disampaikan dapat diterima dengan

memecahkan masalah dalam kehidupan

baik dan benar oleh Siswa. Akhirnya,

sehari-hari,

Siswa

kemampuan

serta

berkomunikasi

untuk

mampu

dapat

mencapai

indikator

dapat

keberhasilan pembelajaran yang telah

berkompetensi dalam masyarakat di

ditetapkan.Namun realita yang terjadi

tingkat lokal, nasional dan global.

di Sekolah saat ini, bahwa proses

Dengan

mampu

pembelajaran yang terjadi saat ini

memecahkan masalah kehidupan dan

masih jauh dari yang diharapkan.

berkompetisi di tingkat lokal sampai

Sehingga pembelajaran di kelas pun

internasional. Oleh karena itu, guru

tidak berjalan efektif dan efisien.

selaku pendidik harus mengupayakan

Keadaan

tersebut

agara peserta didiknya berkemampuan

beberapa

hal

sesuai dengan tuntutan kurikulum agar

kemampuan

pintar, mandiri, dapat hidup layak

ketidaksiapan siswa kurang baiknya

dapat berkompetensi dalam lingkungan

sikap

dan masyarakat.

motivasi siswa untuk belajar, dan

demikian

Siswa

Berhasil atau tidaknya kegiatan

kaitannya

tingkat

pemahaman

belajar

Siswa,

Siswa,

kurangnya

Namun, pada kenyataannyannya

proses

setelah peneliti melakukan observasi

penyampaian informasi yang dilakukan

dan wawancara dengan Ibu Linda

oleh pendidik serta proses dan hasil

Firiyati S.pd, pada hari Senin, 14

siswa

informasi.

Desember 2015 di kelas V SDN Anyar

Berbicara pembelajaran, pasti tidak

2, observer menemukan bahwa 1) Hasil

akan lepas dari pendidik, karena dalam

belajar siswa masih ada di bawah rata-

pembelajaran,

rata

dalam

dengan

diantaranya:

oleh

kurangnya sarana.

pembelajaran di dalam kelas sangat
erat

disebabkan

menerima

pendidik

adalah

KKM,

2)

fasilitator dan sumber informasi untuk

pembelajaran

IPS

Siswa. Sehingga dalam menyampaikan

secara abstrak, 3) Pembelajaran IPS

informasi,

kurang bermakna, karena pembelajaran

pengalaman,

pengetahuan

dan

pendidik

perlu

tidak

berdasarkan

Materi
sering

dalam
disajikan

konteks

yang

menyampaikan informasi secara utuh menyebabkan siswa kesulitan belajar,4)
JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
Damanhuri, Zerri & Mega
ISSN 2301-671X
159

Guru

belum

Model

terapkan di SD Anyar 2. Oleh karena

sehingga

itu, kegiatan pembelajaran IPS perlu

menggunakan

Pembelajaran

lain,

menerapkan model pembelajaran yang

pembelajaran monoton.
Melihat kondisi rendahnya hasil

tepat. Salah satu model pembelajaran

belajar siswa tersebut peneliti mencoba

model pembelajaran Inquiri. Selain

menggunakan

penggunaan model pembelajaran yang

Penerapan

Model

Pembelajaran Inquiri bahwa model

monoton

dapat

berdampak

pembelajaran inquiri belum pernah di

rendahnya hasil belajar.

pada

B. Metodologi Penelitian
Metode
digunakan

penelitian

yang

peneliti

dalam

oleh

oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian

ditarik

kesimpulannya.

penelitian ini adalah metode kuasi

(Sugiyono,

eksperimen. Metode dengan bentuk

penelitian ini adalah keseluruhan siswa

eksperimen

kelas V SDN Anyar II.

ini

merupakan

pengembangan dari true eksperimen

2012:117).

Pengambilan

Populasi

Samplingnya

design.yang sulit dilaksanakan desain

menggunakan

ini mempunyai kelompok kontrol tetapi

dimana

tidak

dengan pertimbangan tertentu. Sampel

dapat

mengontrol

sepenuhnya
variable

mempengaruhi

luar

untuk
yang

Sampling

teknik

penelitian

Purposive

penentuan

untuk

kelas

sampel

eksperimen

pelaksanaan

adalah siswa kelas V A, sedangkan

eksperimen. Kuasi eksperimen design

sampel penelitian untuk kelas kontrol

digunakan karena pada kenyataanya

adalah siswa kelas V B.

sulit mendapatkan kelompok kontrol

digunakan pada penelitian ini berentuk

yang

pilhan ganda. Tes bentuk pilihan ganda

digunakan

untuk

penelitian.

(Sugiyono, 2012:114).
Populasi

adalah

Tes yang

ini merupakan bentuk tes objektif yang
wilayah

paling

banyak

digunakan

generalisai yang terdiri atas objek atau

banyak

sekali

subyek yang mempunyai kualitas dan

dicakup. (Arikunto, 2012:183).

materi

karena

yang dapat

karakteristik tertentu yang ditetapkan
JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Damanhuri, Zerri & Mega
160

Dalam penelitian ini selain tes,
peneliti

juga

menggunakan

teknik

pengumpulan data dengan non tes.

Adapun

jenis

pengumpulan

data

dengan non tes adalah wawancara dan
dokumentasi.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SDN
Anyar

II

Kecamatan

Anyar

,

pada penelitian ini adalah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.

Kabupaten Serang, pada kelas V yang

Berikut ini disajikan data hasil

terdiri dari 2 kelas sebagai sampel.

penelitian berupa hasil perhitungan tes

Kelas V A sebagai kelas eksperimen

akhir dari kelas eksperimen dan kelas

yang diajarkan menggunakan model

kontrol. Data pada penelitian ini adalah

pembelajaran Inquiri, sedangkan kelas

data yang terkumpul dari hasil pretest

V B sebagai kelas kontrol yang diajar

dan

dengan model pembelajaran langsung.

kepada

Pokok bahasan IPS yang diajarkan

Kecamatan Anyar , Kabupaten Serang.

postest

yang

siswa

telah

SDN

diberikan
Anyar

II

35
30
25
20
15
10
5
0

55-62

63-70

71-78

79-86

87-94 95-102

Diagram 1.1
Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan diagram 1.1 di atas KKM 79-86 yaitu 35 siswa lebih
dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS di

banyak dibandingkan dengan siswa

kelas eksperimen menunjukkan bahwa

yang memperoleh nilai dibawah KKM

siswa yang memperoleh nilai di atas

yaitu 10 siswa. Karena perbedaan

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Damanhuri, Zerri & Mega
161

antara siswa yang memperoleh nilai

memperoleh nilai dibawah rata-rata

diatas rata-rata dengan siswa yang

cukup banyak.

30
25
20
15
10
5
0

40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87

Grafik 1.2
Grafik Histogram dan Poligon Distribusi frekuensi Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas Kontrol
dengan siswa yang memperoleh nilai
Berdasarkan diagram di atas
dilihat bahwa hasil belajar IPS di kelas

diatas KKM. Perbedaan hasil belajar

kontrol menunjukkan bahwa siswa

IPS antara kelas eksperimen dan kelas

yang memperoleh nilai dibawah KKM

kontrol, dapat kita lihat pada tabel

masih lebih banyak dibandingkan

berikut:

Tabel 1.1
Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistika
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah sampel (N)

35

35

Nilai tertinggi

100

85

Nilai terendah

55

40

Mean ( X )

74,04

64,53

Median (Me)

71,79

72,83

Modus (Mo)

67

69,9

Varians (S2)

105,19

147,15

Simpangan baku (S)

10,26

12,13

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Damanhuri, Zerri & Mega
162

Data tabel 1.1 di atas terlihat

rata-rata

pada

kelas

eksperimen

perbedaan hasil belajar IPS siswa

terdapat perbedaan dengan nilai a-rata

antara kelas eksperimen dan kelas

pada

kontrol.

kelas

menunjukkan bahwa hasil belajar IPS

eksperimen diperoleh nilai rata-rata

siswa pada pokok bahasan Proklamasi

terdapat

Kemerdekaan

Dari

35

perbedaan

siswa

dengan

kelas

kelas

kontrol.

Indonesi

Hal

ini

pada kelas

kontrol yang juga terdiri dari 35 siswa.

eksperimen dan kelas kontrol terdapat

Dapat terlihat pula, rentang nilai antara

perbedaan nilai rata-rata hasil belajar

nilai tertinggi dan nilai terendah pada

kognitif siswa

kelas eksperimen yaitu 45 (100-55)

model pembelajaran inquiri dengan

tidak begitu jauh dengan rentang nilai

hasil belajar siswa yang menggunakan

tertinggi dan nilai terendah pada kelas

model pembelajaran langsung.

yang menggunakan

kontrol yaitu 35 (85-40), tetapi nilai
Tabel 1.2
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Postes Hasil Belajar Siswa
Jenis Uji
Statistik
Kesimpulan
=2,132
Terdapat

Uji- t
Perbedaan
= 1,66757
Berdasarkan perhitungan uji-t hasil belajar kognitif siswa
Model

yang

mendapatkan hasil thitung yaitu 2, 132

menggunakan

kemudian untuk mencari ttabel dengan

Inquiri dengan hasil belajar siswa yang

taraf signifikan α = 0,05 dan dk 68= n1

menggunakan

+ n2 – 2, maka mendapatkan hasil ttabel

Langsung.

Model

Pembelajaran

Pembelajaran

adalah 1,66757. setelah diketahui maka

Berdasarkan pengujian hipotesis

dibandingkan dengan uji dua pihak

menggunakan uji t dapat disimpulkan

dengan kriteria jika – t

≤ thitung ≤ +

bahwa hasil belajar IPS siswa pada

ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

kelompok eksperimen yang dalam

Bila dilihat berdasarkan kriteria uji dua

pembelajarannya menggunakan model

pihak ternyata hasilnya yaitu -1,66757

pembelajaran

< 2,132 > 1,66757 maka Ho di tolak Ha

perbedaan dari hasil belajar IPS siswa

diterima. Artinya terdapat perbedaan

pada kelompok kontrol yang dalam

tabel

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Inquiri

terdapat

Damanhuri, Zerri & Mega
163

pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran langsung. Hal tersebut

pembelajaran langsung.

didukung

Perbedaan rata-rata hasil belajar

oleh

hasil

pengamatan

selama berlangsungnya pembelajaran.

kognitif IPS siswa antara kedua kelas

Dalam

tersebut

bahwa

model pembelajaran Inquiri siswa lebih

menggunakan

semangat dalam mengerjakan soal-soal

menunjukkan

pembelajaran

dengan

model pembelajaran Inquiri terdapat
perbedaan

dari

pada

pembelajaran

menggunakan

yang diberikan.

model
D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian hasil

rata-rata 74,04 dan kelas Kontrol

analisis data penelitian dan pengujian

memiliki rata-rata 64,53.dilihat dari

hipotesis dapat disimpulkan bahwa:

hasil perhitungan analisis uji dua pihak

Terdapat perbedaan yang signifikan

dengan menunjukkan H0 ditolak dan Ha

pada mata pelajaran IPS terhadap hasil

diterima yaitu dengan perolehan thitung

belajar siswa menggunakan Model

= 2,132 dan ttabel = 1,66757 dengan α =

Pembelajaran Inquiri, dengan siswa

0,05. Kemudian membandingkan thitung

yang

dengan ttabel diperoleh -166757

menggunakan

model

pembelajaran langsung. Hal ini dapat

1,66757.

diketahui di kelas Eksperimen memiliki

Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi.(2012).Dasar-dasa
evalusi pendidikan.jakarata:
Bumi Aksara.
Budiningsih, Asri. (2005). Belajar dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Gunawan, Rudy. (2011). Pendidikan
IPS (Filosofi, konsep, dan
apliksi ). Jakarta: Alfabeta.

Kasmad, Mamad (2012). Model- Model
Pembelajaran
Berbasis
Pakem. Tanggerang: Pustaka
Mandiri.
Komsiyah. (2012). Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta:
Penerbit Teras.
Majid,
Abdul
(2013).
Strategi
Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Damanhuri, Zerri & Mega
164

Purwanto,

(2014). Evaluasi Hasil
Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah
Penelitian.
Bandung:
Alfabeta
Rusman.
(2014).
Model-Model
Pembelajaran:Mengembang
kan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, Ed. 2,
cet-5.
Sapriya,(2009). Pendidikan IPS konsep
dan pembelajaran .Bandung
: PT remaja rosdakarya.
Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan
Makna
Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad (2013). Teori Belajar
Dan
Pembelajaran
Di
Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta.
Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Rosda,cet-3.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: PT. Fajar
Interpramata Mandiri.
Sardjiyo,(2007). Pendidikan IPS di
SD.jakarta:
Universitas
Terbuka. Ed.2.
Taufik,
M.
(2013).
pengantar
pendidikan. Bandung: CV
Mujahid Press.
Trianto,(2009). Mendesain model
pembelajaran.
Jakarta:
Kencana .

JPSD Vol. 2 No. 2, September 2016
ISSN 2301-671X

Damanhuri, Zerri & Mega
165

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62