HUBUNGAN MATERI AJAR DENGAN EVALUASI HAS

HUBUNGAN MATERI AJAR DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR
DOSEN PAI PADA SEMESTER III FITK IAIN AMBON

PROPOSAL

Disusun Oleh :
Nama: Mayawi
Nim: 150301065

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2018

HUBUNGAN MATERI AJAR DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR
DOSEN PAI PADA SEMESTER III FITK IAIN AMBON
Mayawi Mayawi
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Ambon
Email: [email protected]


A. Latar Belakang
Indonesia mengalami berbagai macam problem dalam bidang pendidikan
terutama masalah diperguruan tinggi (perkuliahan), yang mana lebih spesifik
terhadap materi ajar dan hasil evaluasi hasil belajar yang diberikan oleh dosen
Pendidikan Agama Islam yangkurang memuaskan dimata Mahasiswa.Banyak sekali
penyimpangaan- penyimpangan yang membut Dosen berlaku tidak adil (professional)
terhadap hasil yang diberikan.Sehingga memberi efek yang kurang baik terhadap
Mahasiswa seperti malas kuliah, timbul rasa jenuh, benci, terutama bagi mahasiswa
yang merasa tidak adil terhadap nilai yang didapatkannya.
Berdasarkan undang-undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa
guru sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.1
Sedangkan menurut Undang-Undang RI no 20 Tahun 2003 tentang sikdiknasbab
XVIevaluasi, akreditasi, dan sertifikasibagian kesatuevaluasipasal 57: (1) Evaluasi
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai
bentuk

akuntabilitas


penyelenggara

pendidikan

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan.(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program
1

Hlm 7

Undang-Undang RI, no 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen , (Jakarta: Grafika 2007).

pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis
pendidikan. Selain itu pada Pasal 58: (1) Evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil

belajar peserta didik secara berkesinambungan.(2) Evaluasi peserta didik, satuan
pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara
berkala,menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar
nasional pendidikan.2
Menurut Edwind dan Gerald W. Brown tentang penilaian atau evaluasi adalah
“the act or prosess to determining the value of something ”. Penilaian dalam
pendidikan berarti seperangkat tindakan atau proses untuk menentukan suatu nilai
yang berkaitan dengan dunia pendidikan.3
Selain itu menurut Oemar Halik evaluasi adalah suatu upaya untuk mengetahui
beberapa banyak hal yang dimiliki siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh
guru.Selain itu Oemar Hamalik juga mendefinisikan evaluasi belajar adalah
keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), mengelola,
menafsirakan, mempertimbangkan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil
belajar siswa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Hasil belajar menunjukan
pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan
derajat perubahan tingkah laku siswa.4
Sedangkan kalau mau dilihat dalam pandangan Islam tentang evaluasi yang di
berikan dosen kepada para mahasiswa ataupun guru terhadap peserta didiktertuang
dalam Q.S Al-Baqarah {2} ayat 284:


2

Http://mediapembelajaran-unm.blogspot.co.id/2013/04/undang-undang-ri-no-20-thn-2003tentang_2025.html.
3
H. Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, ( Cet II ; Jakarta: Kalam Mulia
2009). Hlm 234-236.
4
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara 2014).
Hlm 156-159.

 

Artinya :
kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.5


Maksud dari ayat di atas yaitu kita disuruh berbuat adil (profesionl) dari
dalam diri kita, dan kita tidak boleh menyembunyikan kebenaran karena tanpa kita
sadari kita tidak berbuat adil pada mahasiswa maupun peserta didik tentang hasil
evaluasi

belajar

yang

pada

awalnya

telah

disepakati

bersama

di


awal

pertemuan.Sungguh ayat diatas mengingatkan kita bagaimana kita tidak boleh
berlaku tidak adil dan menyembunyikan keadilan karena Allah maha mengetahui
segala sesuatu.Apalagi kita seorang dosen dituntut sesuai profesionalisme dangan
seadil-adilnya.
Tetapi yang terjadi sekarang ini sungguh memprihatinkan, malah merupakan
rahasia umum yang sudah berkembang lama dalam dunia pendidikan.namun lebih
dikhususkan di perguruan tinggi di IAIN Ambon.Fenomena yang terjadi di Jurusan
PAI FITK IAIN Ambon semester III pada Dosen FITK IAIN AMBON Dimana dosen
mengevaluasi hasil belajar mahasiswa dengan tidak adil ( profesional) terutama
dalam hasil penilaian yang sangat tidak memuaskan yang dirasakanoleh mahasiswa
terutama mahasiswa yang merasa dirinya lebih unggul dari teman lainnya. Disini hakhak nilai mereka disamakan dengan nilai mahasiswa yang kurang pandai, atau malas,
kuliah dan lain-lain.
5

Departemen Agama RI, Quran Tajwid dan Terjemahan, (Magfirah Pustaka). Hlm 50.

Dari fenomena diatas, menjadi keharusan untuk diteliti dan dikaji lebih

mendalam tentang peran dosen dalam mengevaluasi hasil belajar mahasiswa secara
adil (profesional) demi tercapainya cita-cita pendidikan Nasional yang seutuhnya.
Oleh karena itu, dengan persoalan tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
mendalam dengan mengangkat judul : HUBUNGAN MATERI AJAR DENGAN
EVALUASI HASIL BELAJAR DOSEN PAI PADA SEMESTER III FITK IAIN
AMBON’’.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah penelitian dirumuskan
sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara materi ajar dengan evaluasi hasil belajar dosen
FITK IAIN AMBON terhadap mahasiswa PAI semester III?
2. Berapa besar hubungan antara materi ajar dengan evaluasi hasil belajar
dosenFITK IAIN AMBON terhadap mahasiswa PAI semester III ?

C. Keterbatasan Masalah
1. Hanya meliputi materi ajar yang berkaitan dengan materi ajar pad semester
IIIyang di bawakan oleh dosen yang bersangkutan.
2. Evaluasi hasil belajar mahasiswa yang berhubungan dengan materi ajar yang

sudah di berikan oleh dosen dan disepakati bersama di awal pertemuan.

D. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:

1. Untuk mengetahui hubungan antara materi ajar dengan evaluasi hasil belajar
dosen FITK IAIN AMBON terhadap mahasiswa PAI semester III
2.

Untuk mengeatahui berapa besar hubungan antara materi ajar dengan
evaluasi hasil belajar dosenFITK IAIN AMBON terhadap mahasiswa PAI
semester III ?

E. Hipotesa (hipotesis)
Hipotesis berasal drai kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara atau lemah
kebenarannya, dan thesis artinya pernyataan atau teori. Dengan demikian, hipotesis
berarti pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.6
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata hipotesa ( hipotesis) adalah sesuatu

yang dianggap benar untuk alasan atau untuk mengutarakan pendapat, meskipun
kebenarannya belum dibuktikan.7
Seorang guru atau dosen dalam mengevaluasi hasil belajar tidak sesuai dengan
hasil belajar yang sebenarnya.

F. Asumsi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata asumsi adalah dugaan yang diterima
sebagai dasar, landasan berfikir karena dianggap benar.8
Sedangkan asumsi peneliti adalah bahwa seorang guru ataupun dosen berhak
memberikan materi kepada peserta didik atau mahasiswanya.

G. Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini adalah:

6

Mahdiyah, Statistika Pendidikan , ( Cet I; Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2014).hlm

103.
8


Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan,(Bandung : karya Agung). Hlm 59.

1. Agar tidak ada diskriminasi antara dosen dan mahasiswa terhadap penilaian
dan hasil belajarnya.
2. Mengetahui hubungan materi ajar dan evaluasi hasil belajar sejalan dengan
kenyataan ( fakta).

H. Definisi Operasional
Untuk mengetahui lebih tentang penegasan judul “hubungan materi ajar dengan
hasil evaluasi belajar pada:
1. Materi adalah sesuatu yang jadi untuk bahan berfikir, berunding, mengarang
dan sebagainya
2. Ajar adalah pejunjuk yang diberikan kepada seorang supaya di ketahui
(diturut).9
3. Evaluasi, penilaian (evaluation) atau pengukuran adalah suatu upaya untuk
mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah diajarkan oleh guru.10
4. Hasil adalah sesuatu yang diadakan,dibuat, oleh usaha, dan pikiran.11
5. Belajar


adalah

modifikasi

atau

memperteguh

kelakuan

melaluai

pengalaman.12
6. Evaluasi adalah suatu proses pertimbangan mengenai kualitas sesuatu.13
7. Belajar adalah soal mencari dan menemukan dan menemukan inti dari
persoalan itu.14

9

Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan,(Bandung : karya Agung). Hlm 19.
10

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran , ( Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara
2014). Hlm 156.
11

Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan,(Bandung : karya Agung). Hlm 170.
12
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran , ( Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara
2014). Hlm 36.
13
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Cet Vi; Bandung : PT Remaja Rosda Karya Offset,
2014). Hlm 5.
14
J. Mursel, Mengajar Dengan Sukses( Cet V ; Jakarta: Bumi Aksara 2008). Hlm 27.

8. Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan
data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk
membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.15

I. Landasan Teori

1. Pengertian materi ajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata materi adalah sesuatu yang jadi
bahan untuk berfikir, berunding, mengarang dan sebagainya.16
Menurut Suharsimi Arikunto (1990) tentang materi ajar (bahan ajar) merupakan
unsur inti yang didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik.17
Menurut Subject Sentered Teaching keberhasilan suatu proses pembelajara
ditentukan oleh seberapa banyak siswa dapat menguasai materi kurikulum. Materi
pelajaran dapat dibedakan menjadi :
a) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disampaikan dalampikiran
(mind) siswa, dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi
yang harus dihafal dan dikuasai oleh siswa, sehingga manakala diperlukan siswa
dapat mengungkapkan kembali.
b) Keterampilan (skill)

15

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran , ( Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara
2014). Hlm 159.
16

Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan,(Bandung : karya Agung). Hlm 327.
17

Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan
Konsep Islami, (Cet VI; Bandung: PT Refika Aditama, April 2014). Hlm 14.

Menunjuk pada tindakan tindakan- tindakan (fisik dan non fisik) yang
dilakukan seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu.
c) Sikap (attitude)
Sikap menunjuk pada kecerdasan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan
norma yang diyakini keberadaannya oleh siswa.18
2. Pengertian Evaluasi
Menurut Nana Sudjana (1998) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya
memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.Tujuan
tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta
didiksetelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Menurut Suke Silverius (1991) menjelaskan, evaluasi yang baik haruslah
didasarkan pada tujuan pembelajaran (intructional) yang ditetapkan oleh pendidik
kemudian benar-benar diusahakan pencapaiannya oleh pendidik dan peserta didik.
Menurut M. Sobary Sutikno (2005) menyebutkan diantara kegunaan evaluasi
sebagai berikut:
a.) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b.) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya.
c.) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
d.) Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual peserta didik.
e.) Membuat diagnosa mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuan peserta
didik.
f.) Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum.19
18

Ibrahim dan Nana,Syaodih,Perencanaan Pengajaran , (Jakarta: Rineka Cipta, 1996). Hlm.

101.

Menurut Oemar Hamalik penilaian (evaluation) atau pengukuran adalah suatu
upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah diajarkan oleh guru.
Sedangkan syarat-syarat umum atau kriteria penilaian evaluasi adalah:
a.) Memiliki validitas. Faliditas adalah penilaian harus benar-benar mengukur apa
yang hendak diukur.
b.) Mempunyai reabilitas. Reabilitas adalah suatu alat evaluasi memiliki
reabilitas, bila menunjukan ketetapan hasilnya.
c.) Objektivitas, suatu alat evaluasi harus benra-benra mengukur apa yang diukur.
d.) Efisien, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunakan tanpa membuang
waktu dan uang yang banyak.20
Menurut TR Morrison (abdjul, 1982) ada dua faktor penting dalam evaluasi yaitu:
a.) Pertimbangan (judgement) deskriftif objek penilaian.
b.) Kriteria penanggungjawaban (defensible creteria ).21
Menurut Abdul Majid ada prinsip yang harus diperhatikan guru ataupun dosen :
a.) Evaluasi pembelajaran harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran, bukan bagian yang terpisah dari proses pembelajaran (a
part of not apart from instruction).

b.) Evaluasi pembelajaran harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world
problems), bukan masalah dunia sekolah (school workind of problems).

c.) Evaluasi pembelajaran harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan
kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
19

Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan
Konsep Islami, (Cet VI; Bandung: PT Refika Aditama, April 2014). Hlm 75-76.
20

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran , ( Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara
2014). Hlm 156-158.
21

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan , (Cet XII; Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offet, 2013). Hlm 107.

d.) Penilaian harus bersifat holistik yang mencangkup semua aspek dari kopetensi
yang hendak dicapai (kognitif, afektif, dan psikomotorik).22

3. Pengertian hasil belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata hasil adalah sesuatu yang
diadakan,dibuat, oleh usaha, dan pikiran.23
Menurut Muhamad Ali belajar adalah
a. Karena adanya perbedaan dalam mengidentifikasi fakta.
b. Perbedaan penafsiran terhadap fakta.
c. Perbedaan terminologi yang digunakan serta konotasi.
d. Perbedaan penekanan terhadap aspek tertentu.24
Menurut Crobach menyatakan bahwa belajar ditunjuan oleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.25
Menurut William Buston menarik kesimpulan mengenai pengertian dari belajar
bahwa:
a.) Situasi belajar harus bertujuan , dan tujuan-tujuan itu diterima baik individu
maupun masyarakat.
b.) Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.
c.) Dalam mencapai tujuan itu, pelajar senantiasa menerima kesulitan, rintangan,
dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
22

Novan Ardi Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang Pembelajaran
Menuju Pencapaian Kopetensi, ( Yogyakarta : 2013). Hlm 205.
23
Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan,(Bandung : karya Agung). Hlm 170.
24
Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, ( Cet II; Bandung: PT Refika Aditama,
2012).hlm.5.
25
Cronbach, L.E, Educational Psychology, Amerika Book Company, ( New York, 1958).
Hlm 47.

d.) Hasil belajar yang utama ialah pola tikah laku yang bulat.
e.) Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan
dengan tujuan dan situasi belajar.
Prinsip-prinsip pengertian belajar:
a.) Belajar adalah memperoleh tingkah laku.
b.) Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku.
c.) Belajar adalah satu proses.
d.) Proses belajar terjadi karena adanya dorongandan tujuan yang dicapai.
e.) Belajar merupakan bentuk pengalaman.26

J. Kajian Terdahulu

1. Muhamad Burhan Hadi Pra Setio, hubungan pemanfaatan media pembelajaran
Infokus dengan motivasi belajar peserta didik mata pelajaran figih dikelas VII
Mts Negeri Batu Merah Ambon, tahun 2015.
Penelitiannya yaitu tentang pemanfaatan media dan motivasi belajar.Ia
meneliti di lokasi MTS Negeri Batu Merah.
2. Ramla Laitupa, perbandingan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
metode ceramah dan pemberian tugas pada mata pelajaran pendidikan agama
islam materi ahlak terpuji pada diri sendiri kelas VIII SMP Muhamadiyah
Mamala, tahun 2013. Penelitiannaya yaitu tentang hasil belajar dan metode
pada diri sendiri dan lokasi penelitiannya yaitu Smp Muhammadiyah Mamala.
3. Fatmawati Rumra, pengaruh model problem based lerning terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam materi
puasa wajib dikelas VII SMP Negeri 3 Kairatu Kecamatan Seram Bagian
Barat, 2013.
26

E. Usman Efendi, Pengentar Psikologi, (Cet : II Edisi Revisi; Bandung: CV Angkasa 2012).
Hlm 98-102.

Penelitiannya tentang model based learning dan hasil belajar, lokasi
penelitiannya yaitu SMP Negeri 3 Kairatu SBB.

K. Metodologi Penelitian

1. Tipe Penelitian
Kuantitatif.Kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.27
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Kampus IAIN Ambon Kecamatan Sirimau Batu Merah,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian 1 bulan mulai dari tanggal 10, juni sapai dengan 10 juli 2018.
4. Objek penelitian
Dosen pendidikan Agama Islam FITK IAIN Ambon.
5. populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti.28Ada juga pendapat lain
yang mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

27

Nana Syaodah, Metode Penelitian Pendidikan , (Cet X : Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offest, 2015). Hlm 53.
28
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian , (Cet 27 ; Bandung: Alfabeta, 2016). Hlm 61.

Pada penelitian ini adalah keseluruhan dosen FITK pada jurusan PAI IAIN Ambon
yang berjumlah 100 dosen yang terdiri dari dosen perempuan sebanyak 70 dan dosen
laki-laki sebanyak 40.
6. Sampel
sampel adalah sebagian populasi yang benar diteliti dan dijadikan wakil gambaran
dari populasi.29
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, memberikan cara-cara untuk mentukan
sampel yaitu jika subjek lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10 % - 15 %
- 20 % - 25 % atau tergantung setidaknya:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.30
Sampel yang diambil adalah 25 % dari populasi sehungga mendapat jumlah
sampel 25.
7. Sumber Data
Dari buku yang terkit dengan proposal, Google Book, dan Juranl-Jurnal penelitian
yang berkaitan dengan proposal.
8. Instrumen Penelitian
a. Pedoman angket yang berkaitan dengan inti proposal.
b. Lembar observasi,
c. Teknik Pengumpulan Data
Prodak moment.

29

Syarifudin S.T., Rumus Saku Matematika SMA kelas 1, 2, dan 3 , ( Tanggerang Selatan :
Karsma Publishing), hlm 162.
30
Suharmi Arikunto, Manajemen Penelitian , ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hlm 112.

d. Menggunakan lembar observasi.
e. Angket
9. Teknik analisis data
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarikan kesimpulan
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharmi, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998.
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Cet Vi; Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Offset, 2014.
Departemen, Agama, RI, Quran Tajwid dan Terjemahan, Magfirah Pustaka.

Efendi,E, Usman,Pengentar Psikologi, Cet : II Edisi Revisi; Bandung: CV Angkasa
2012.
E, L, Cronbach, Educational Psychology, Amerika Book Company, New York, 1958.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Cet XII; Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offet, 2013.
Fathurrohman,Pupuh, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum
dan Konsep Islami, Cet VI; Bandung: PT Refika Aditama, April 2014.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet XIV ; Jakarta : PT Bumi Aksara,
2014.
Http://mediapembelajaran-unm.blogspot.co.id/2013/04/undang-undang-ri-no-20-thn2003-tentang_2025.html.

K, Tri, Rama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dilengkapi Dengan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, Bandung : karya Agung.

Mahdiyah, Statistika Pendidikan, Cet I; Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2014.
Mursel,J,Mengajar Dengan Sukses, Cet V ; Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Nizar, Samsul,dan Ramayulis,H, Filsafat Pendidikan Islam, Cet II ; Jakarta: Kalam
Mulia, 2009.
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Cet 27 ; Bandung: Alfabeta, 2016.
Suhana, Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, Cet II; Bandung: PT Refika Aditama,
2012.
Syaodah,Nana,Metode Penelitian Pendidikan, Cet X: Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offest, 2015.
Syaodih, Nana, dan Ibrahim,Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.
T, S, Syarifudin,Rumus Saku Matematika SMA kelas 1, 2, dan 3, Tanggerang Selatan
: Karsma Publishing.
Undang-Undang RI, no 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen, Jakarta: Grafika
2007.
Wiyani, Ardi,Novan,Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang Pembelajaran
Menuju Pencapaian Kopetensi, Yogyakarta : 2013.