EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA KALENDER OLEH KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU MENDETEKSI DINI PNEUMONIA BALITA (Studi Kasus di Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang)

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN
MEDIA KALENDER OLEH KADER POSYANDU
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU
MENDETEKSI DINI PNEUMONIA BALITA
(Studi Kasus di Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota
Semarang)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh
Sari Pamurti
NIM. 6411411157

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
Maret 2016

ABSTRAK

Sari Pamurti
Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Media Kalender oleh Kader Posyandu
dalam Meningkatkan Kemampuan Ibu Mendeteksi Dini Pneumonia Balita (Studi
Kasus di Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang)
XX + 112 halaman + 21 tabel + 2 gambar + 20 lampiran
Pneumonia adalah penyebab kesakitan dan kematian utama pada balita.
Kelurahan Jatisari memiliki angka kesakitan pneumonia balita dan kasus pneumonia berat
yang tinggi. Seorang ibu harus mampu mendeteksi dini pneumonia balita agar penyakit
tidak menjadi berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan
kesehatan dengan media kalender oleh kader posyandu terhadap kemampuan ibu
mendeteksi dini pneumonia balita.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan non-equivalent
control group design. Sampel penelitian berjumlah 40 orang, yaitu 20 sampel eksperimen
dan 20 sampel kontrol. Analisis yang digunakan adalah Mc Nemar dan Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan mengenai deteksi dini pneumonia
balita dan praktik hitung napas masing-masing kelompok berbeda secara bermakna
(p0,05), dan kemampuan ibu mendeteksi dini pneumonia balita pada
masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p=0,016; α=0,05).
Simpulan penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dengan media kalender oleh
kader posyandu efektif dalam meningkatkan kemampuan ibu mendeteksi dini pneumonia
balita dibandingkan dengan tanpa media kalender.

Kata Kunci

: Balita, Deteksi, Dini, Kemampuan, Pneumonia

ii

Public Health Science Department
Faculty of Sport Science
Semarang State University
March 2016

ABSTRACT

Sari Pamurti
Effectiveness of Health Education with Calendar Media by Integrated Post Service
Cadres to Improve Mother’s Ability on Pneumonia Early Detection in Children under
Five (Case Study in Jatisari Village Mijen District Semarang City)
XX +112 pages + 21 tables + 2 pictures +20 attachments
Pneumonia is a major cause of morbidity and mortality in children under five.
Jatisari village has toddler pneumonia morbidity and severe pneumonia cases highly. A
mother should be able to detect an early toddler pneumonia to stop the disease become a
severe pneumonia. The aims of this research is to identify the effect of health education
with calendar media by integrated post service cadres to improve mother’s ability on
pneumonia early detection in children under five.
This research was a study of quasi experiment design with non-equivalent control
group design. The samples were 40 respondents, with 20 experimental and 20 control
samples. The analysis used in this research were Mc Nemar and chi square.
The results showed the early detection of toddler pneumonia knowledge and
practice of counting breaths of each group was different significantly (p 0.05), and
the mother ability on pneumonia early detection in children under five of each group was
different significantly (p = 0.016; α = 0.05).
The conclusion of this research is that the health education with calendar with
calendar media by integrated post service cadres is effective to improve mother’s ability

on pneumonia early detection in children under five compared with those who do not use
calendar.
Keywords: Ability, Children under Five, Detection, Early, Pneumonia

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Be not sad (or afraid), surely Allah is with us (QS. 9: 40).
2. Setiap episode dalam hidup harus dihadapi, dihayati, dan dinikmati (Ghaida
Tsurayya).

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Paino dan Ibu

Endang Murtiyah).
2. Almamater

Fakultas

Ilmu

Universitas Negeri Semarang.

vi

Keolahragaan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta
inayahnya, sehingga skripsi yang berjudul “Efektivitas Pendidikan Kesehatan
dengan Media Kalender oleh Kader Posyandu dalam Meningkatkan
Kemampuan Ibu Mendeteksi Dini Pneumonia Balita (Studi Kasus di
Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang)” dapat terselesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat pada
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari partisipasi dan bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan terima kasih pada:
1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr.
Tandiyo Rahayu, M.Pd., atas pemberian ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang, Irwan Budiono, S.KM., M.Kes. yang telah
memberikan ijin.
4. Pembimbing skripsi dr. Arulita Ika Fibriana, M.Kes. (Epid), terima kasih atas
arahan, bimbingan, serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Penguji I ujian skripsi, Widya Hary Cahyati, S.KM., M.Kes. (Epid) atas saran
dan masukan dalam perbaikan skripsi ini.

vii

6. Penguji II ujian skripsi, Muhammad Azinar, S.KM., M.Kes. atas saran dan
masukan dalam perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat atas bekal ilmu
pengetahuan yang diberikan selama kuliah.
8. Keluarga besar Dinas Kesehatan Kota Semarang atas ijin dan bantuan dalam
proses penelitian.
9. Kepala Puskesmas Mijen beserta staf yang telah memberikan ijin untuk
mengambil data dan ijin penelitian yang diberikan.
10. Kader posyandu dan warga RW 1, 2, dan 4 Kelurahan Jatisari yang telah
membantu dalam proses penelitian ini hingga selesai.
11. Ayahanda dan Ibunda (Paino dan Endang Murtiyah) atas semangat dan kasih
sayang serta doa yang selalu diberikan.
12. Adik tersayang (Rahayuning Dwi Pamurti) yang menjadi motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat terkasih, terima kasih untuk bantuan, semangat, dan motivasi
nya.
14. Keluarga besar Kos Pesona Putri atas kebersamaannya selama ini.
15. Teman-teman Mahasiswa IKM 2011 atas kebersamaan, semangat, dan
keakraban yang diberikan.
16. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.


viii

ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
PERSETUJUAN ............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I.


PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10
1.4. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................ 10
1.5. Keaslian Penelitian ................................................................................ 11
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 14
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 15
2.1. Landasan Teori ...................................................................................... 15

x

2.1.1. Pneumonia Balita .............................................................................. 15
2.1.1.1. Definisi Pneumonia Balita ........................................................... 15
2.1.1.2. Etiologi Pneumonia Balita ........................................................... 15
2.1.1.3. Patogenesis Pneumonia Balita ..................................................... 16
2.1.1.4. Klasifikasi Pneumonia Balita ....................................................... 17
2.1.1.5. Faktor Risiko Pneumonia Balita .................................................. 18
2.1.1.6. Gejala Pneumonia Balita .............................................................. 31

2.1.1.7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit .................................. 32
2.1.1.8. Deteksi Dini Pneumonia Balita .................................................... 34
2.1.2. Kemampuan ...................................................................................... 38
2.1.2.1. Pengetahuan ................................................................................. 39
2.1.2.2. Sikap ............................................................................................. 40
2.1.2.3. Praktik .......................................................................................... 41
2.1.3. Posyandu dan Kader Posyandu ......................................................... 42
2.1.3.1. Posyandu ...................................................................................... 42
2.1.3.2. Tujuan Posyandu .......................................................................... 43
2.1.3.3. Sasaran Posyandu ......................................................................... 44
2.1.3.4. Kader Posyandu............................................................................. 44
2.1.3.5. Tugas Kader Posyandu ................................................................. 44
2.1.4. Pendidikan Kesehatan ....................................................................... 45
2.1.4.1. Pengertian Pendidikan Kesehatan ................................................ 45
2.1.4.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan ...................................................... 45
2.1.4.3. Sasaran Pendidikan Kesehatan ..................................................... 46

xi

2.1.4.4. Tahap-Tahap Kegiatan Pendidikan Kesehatan ............................ 46

2.1.4.5. Metode Pendidikan ....................................................................... 47
2.1.4.6. Alat Bantu Pendidikan ................................................................. 49
2.1.4.7. Manfaat Alat Bantu Pendidikan ................................................... 49
2.1.4.8. Macam-Macam Alat Bantu Pendidikan ....................................... 50
2.1.5. Kalender Deteksi Dini Pneumonia..................................................... 51
2.1.6. Buku Panduan Deteksi Dini Pneumonia ........................................... 53
2.1.7. Metode Ceramah ............................................................................... 54
2.2. Kerangka Teori ...................................................................................... 57
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 58
3.1. Kerangka Konsep ................................................................................... 58
3.2. Variabel Penelitian ................................................................................. 58
3.3. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 60
3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ........................... 61
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. 62
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 64
3.7. Sumber Data Penelitian ......................................................................... 67
3.8. Instrumen Penelitian .............................................................................. 67
3.8.1. Kuesioner .......................................................................................... 68
3.8.2. Uji Validitas ...................................................................................... 69
3.8.3. Uji Reliabilitas .................................................................................. 70
3.8.4. Lembar Check-List Observasi Praktik Hitung Napas ....................... 71
3.8.5. Kalender Deteksi Dini Pneumonia Balita ......................................... 71

xii

3.8.6. Buku Panduan Deteksi Dini Pneumonia Balita ................................. 71
3.9. Teknik Pengambilan Data ...................................................................... 72
3.9.1. Tes ..................................................................................................... 72
3.9.2. Wawancara ........................................................................................ 72
3.9.3. Teknik Dokumentasi ......................................................................... 72
3.9.4. Observasi ........................................................................................... 73
3.10. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 73
3.10.1. Pra Penelitian .................................................................................... 73
3.10.2. Penelitian .......................................................................................... 77
3.10.2.1. Kelompok Eksperimen ................................................................ 77
3.10.2.2. Kelompok Kontrol ....................................................................... 78
3.10.3. Pasca Penelitian ................................................................................ 80
3.11. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 80
3.11.1. Pemeriksaan Data (Editing) .............................................................. 80
1.11.2. Pemberian Kode (Coding) ................................................................ 80
1.11.3. Penyusunan Data (Tabulating) ......................................................... 80
1.11.4. Pembersihan Data (Cleaning) ........................................................... 81
1.11.5. Analisis Data ..................................................................................... 81
1.11.5.1. Analisis Univariat ........................................................................ 81
1.11.5.2. Analisis Bivariat .......................................................................... 81
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 83
4.1. Deskripsi Data ....................................................................................... 83
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 83

xiii

4.1.2. Gambaran Kader Posyandu ............................................................... 83
4.1.3. Hasil Pretest Kader Posyandu pada RW 2 dan 4 .............................. 84
4.1.4. Hasil Posttest Kader Posyandu pada RW 2 dan 4 ............................ 85
4.2. Hasil Penelitian ...................................................................................... 86
4.2.1. Distribusi Responden Menurut Umur ............................................... 86
4.2.2. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir ....................... 87
4.2.3. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ........................................ 88
4.2.4. Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan Kemampuan
Deteksi Dini Pneumonia Balita Sebelum Intervensi (Pretest) pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................................. 89
4.2.5. Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan Kemampuan
Deteksi Dini Pneumonia Balita Sesudah Intervensi (Posttest) pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................................................. 90
4.3. Analisis Bivariat .................................................................................... 91
4.3.1. Perbedaan Pengetahuan Deteksi Dini Pneumonia Balita Pretest dan
Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........................... 91
4.3.2. Perbedaan Sikap Deteksi Dini Pneumonia Balita Pretest dan
Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........................... 93
4.3.3. Perbedaan Praktik Hitung Napas Pretest dan Posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................................................. 94
4.3.4. Perbedaan Kemampuan Mendeteksi Dini Pneumonia Balita Pretest
dan Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................... 95

xiv

4.3.5. Perbedaan Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan
Kemampuan Mendeteksi Dini Pneumonia Balita pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol .................................................................... 97
BAB V. PEMBAHASAN ............................................................................ 100
5.1. Hasil Penelitian ...................................................................................... 100
5.1.1. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Kalender oleh
Kader Posyandu Terhadap Pengetahuan Ibu Mengenai Deteksi Dini
Pneumonia Balita .............................................................................. 100
5.1.2. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Kalender oleh
Kader Posyandu Terhadap Sikap Ibu Mengenai Deteksi Dini
Pneumonia Balita .............................................................................. 103
5.1.3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Kalender oleh
Kader Posyandu Terhadap Praktik Hitung Napas Ibu ...................... 106
5.1.4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Kalender oleh
Kader Posyandu Terhadap Kemampuan Ibu Mendeteksi Dini
Pneumonia Balita .............................................................................. 108
5.2. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 110
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 111
6.1. Simpulan ................................................................................................ 111
6.2. Saran ...................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 113
LAMPIRAN ................................................................................................... 122

xv

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1.

Keaslian Penelitian .................................................................... 12

Tabel 2.1.

Klasifikasi Balita Batuk dan atau Kesukaran Bernapas ............. 32

Tabel 2.2.

Batas Napas Cepat Sesuai Golongan Umur ............................... 37

Tabel 3.1.

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ............... 61

Tabel 3.2.

Rancangan Penelitian .................................................................. 63

Tabel 3.3.

Jadwal Tahap Pra Penelitian ...................................................... 73

Tabel 3.4.

Jadwal Penelitian Kelompok Eksperimen ................................. 77

Tabel 3.5.

Jadwal Penelitian Kelompok Kontrol ........................................ 79

Tabel 4.1.

Hasil Pretest Kader Posyandu pada RW 2 dan 4 ....................... 84

Tabel 4.2.

Hasil Posttest Kader Posyandu pada RW 2 dan 4 ..................... 85

Tabel 4.3.

Tabel Distribusi Responden Menurut Umur .............................. 87

Tabel 4.4.

Tabel Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir ...... 87

Tabel 4.5.

Tabel Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ....................... 88

Tabel 4.6.

Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan Kemampuan
Deteksi Dini Pneumonia Balita Sebelum Intervensi (Pretest)
pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................. 89

Tabel 4.7.

Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan Kemampuan
Deteksi Dini Pneumonia Balita Sesudah Intervensi (Posttest)
pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................. 90

xvi

Tabel 4.8.

Perbedaan Pengetahuan Deteksi Dini Pneumonia Balita Pretest
dan Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 92

Tabel 4.9.

Perbedaan Sikap Deteksi Dini Pneumonia Balita Pretest dan
Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................... 93

Tabel 4.10. Perbedaan Praktik Hitung Napas Pretest dan Posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol .......................................... 94
Tabel 4.11. Perbedaan Kemampuan Mendeteksi Dini Pneumonia Balita
Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol . 96
Tabel 4.12. Perbedaan Pengetahuan, Sikap, Praktik Hitung Napas, dan
Kemampuan

Mendeteksi

Dini

Pneumonia

Balita

pada

Kelompok Eksperimen dan Kontrol .......................................... 97

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori ........................................................................... 57
Gambar 3.1. Kerangka Konsep ....................................................................... 58

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Surat Keputusan Dosen Pembimbing ...................................... 122

Lampiran 2.

Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol Kota Semarang ............. 123

Lampiran 3.

Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kelurahan Jatisari Kota
Semarang ................................................................................. 124

Lampiran 4.

Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Semarang
Kota Semarang ......................................................................... 126

Lampiran 5.

Panduan Pendidikan Kesehatan Kelompok Eksperimen ......... 127

Lampiran 6.

Panduan Pendidikan Kesehatan Kelompok Kontrol ............... 131

Lampiran 7.

Kuesioner Penelitian ................................................................ 134

Lampiran 8.

Lembar Check-list Praktik Hitung Napas ................................. 141

Lampiran 9.

Kalender Deteksi Dini Pneumonia Balita ................................ 142

Lampiran 10. Buku Panduan Deteksi Dini Pneumonia Balita ....................... 157
Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Puskesmas
Mijen......................................................................................... 165
Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kantor
Kelurahan Jatisari Kota Semarang ........................................... 166
Lampiran 13. Rekap Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 167
Lampiran 14. Rekap Kader Posyandu ............................................................ 173
Lampiran 15. Data Mentah Kelompok Esperimen ........................................ 183
Lampiran 16. Data Mentah Kelompok Kontrol .............................................. 189

xix

Lampiran 17. Analisis Univariat dan Bivariat ............................................... 195
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 199
Lampiran 19. Ethical Clearence .................................................................... 204
Lampiran 20. Lembar Persetujuan Partisipasi dalam Penelitian .................... 205

xx

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pneumonia adalah penyebab kesakitan dan kematian utama pada balita.
Setiap tahun lebih dari 2 juta anak di dunia meninggal karena pneumonia dan
sebagian besar (99%) terjadi di negara berkembang dan kurang berkembang. Tiga
perempat kasus pneumonia di dunia terdapat di 15 negara dan Indonesia
menduduki peringkat keenam dengan jumlah kasus sebanyak 6 juta (WHO dan
UNICEF, 2006: 10,11).
Menurut Riskesdas tahun 2007, dari tahun ke tahun pneumonia selalu
menduduki peringkat atas penyebab kematian bayi dan anak balita di Indonesia.
Pneumonia merupakan penyebab kematian kedua setelah diare (15,5% diantara
semua balita) dan selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar setiap tahunnya
di fasilitas kesehatan. Penyakit pneumonia balita merupakan permasalahan serius
di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kematian balita
dengan pneumonia pada tahun 2013 yaitu 67 kasus (CFR 0,12%), peringkat 3 di
Indonesia (Kemenkes RI, 2014).
Jumlah kasus pneumonia balita di Provinsi Jawa Tengah tergolong fluktuatif
yaitu pada tahun 2011 adalah sebesar 43.455 kasus, tahun 2012 sebesar 75.910
kasus, tahun 2013 sebesar 55.932 kasus, dan tahun 2014 adalah sebesar 99.465
kasus, dengan cakupan penemuan penderita pneumonia balita berturut-turut yaitu
13,45%, 23,50%, 17,32%, dan 29,465% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 20112014).

1

2

Kota Semarang adalah wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki
kasus pneumonia balita yang tinggi. Angka kesakitan/ Incidence Rate (IR)
pneumonia balita di Kota Semarang pada tahun 2011 adalah 304/10.000 balita,
tahun 2012 sebesar 248/10.000 balita, tahun 2013 sebesar 256/10.000 balita, dan
tahun 2014 sebesar 193/10.000 balita. Selain itu, kasus pneumonia berat di Kota
Semarang mengalami kenaikan signifikan yaitu 27 kasus di tahun 2011, 337 kasus
pada tahun 2012, 156 kasus pada tahun 2013, dan 173 kasus pada tahun 2014
(Dinkes Kota Semarang, 2015).
Puskesmas Mijen merupakan puskesmas yang melingkupi 10 kelurahan
dengan angka kesakitan/ Incidence Rate (IR) pneumonia balita melebihi target dan
jumlah pneumonia berat pada balita tertinggi di Kota Semarang. Angka kesakitan/
Incidence Rate (IR) pneumonia balita di Puskesmas Mijen selalu melebihi target
(330/10.000 balita) yaitu 1.064/10.000 balita pada tahun 2011, 620/10.000 balita
pada tahun 2012, 877/10.000 balita pada tahun 2013, dan 671/10.000 balita pada
tahun 2014 (Dinkes Kota Semarang, 2015).
Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan penderita ISPA di Puskesmas
Mijen, jumlah kasus pneumonia berat tahun 2011-2014 adalah 8 kasus pada tahun
2011, 67 kasus pada tahun 2012, 64 kasus pada tahun 2013, dan 39 kasus pada
tahun 2014. Jumlah pneumonia berat tersebut merupakan tertinggi di Kota
Semarang dan mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Data kasus pneumonia balita terakhir dari bulan Januari 2015 Januari 2016 di Puskesmas Mijen adalah 226 kasus, sedangkan pneumonia
beratnya adalah 42 kasus.

3

Salah satu wilayah kerja Puskesmas Mijen yang memiliki angka kesakitan
pneumonia balita dan kasus pneumonia berat yang tinggi adalah Kelurahan
Jatisari. Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan penderita ISPA di Puskesmas
Mijen, angka kesakitan/ Incidence Rate (IR) pneumonia balita di Kelurahan
Jatisari adalah 1.790/10.000 balita pada tahun 2011, 1.023/10.000 balita pada
tahun 2012, 804/10.000 balita pada tahun 2013, dan 719/10.000 balita pada tahun
2014. Jumlah kasus pneumonia berat pada tahun 2011-2014 berturut-turut adalah
2 kasus pada tahun 2011, 11 kasus pada tahun 2012, 12 kasus pada tahun 2013,
dan 9 kasus pada tahun 2014. Data pneumonia balita terakhir dari bulan Januari
2015 - Januari 2016 di Kelurahan Jatisari adalah 42 kasus, sedangkan pneumonia
beratnya adalah 9 kasus.
Kelurahan Jatisari adalah kelurahan yang memiliki penduduk terbanyak di
Kecamatan Mijen yaitu berjumlah 9.691 jiwa, dengan kepadatan penduduk 5,88
jiwa/km2. Kelurahan Jatisari memiliki 13 RW dengan 4 RW luar perumahan dan 9
RW perumahan. Jumlah rumah penduduk di Kelurahan Jatisari adalah 3.878 buah,
terdiri atas 2.036 buah gedung permanen (dinding terbuat dari batu), 1.693 buah
semi permanen (dinding terbuat dari kayu/papan), dan 149 buah rumah dengan
dinding terbuat dari kayu/papan. Rumah penduduk semi permanen dan dinding
kayu/papan sebagian besar berada di 4 RW luar perumahan (Kelurahan Jarisari,
2015).
Dua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Jatisari dengan jumlah kasus
pneumonia balita dan pneumonia berat terbanyak pada tahun 2014 adalah RW 2
dan RW 4. Jumlah kasus pneumonia balita pada tahun 2014 di RW 2 adalah 8

4

kasus, sedangkan di RW 4 adalah 6 kasus. Jumlah kasus pneumonia berat pada
tahun 2014 di RW 2 adalah 3 kasus, sedangkan di RW 4 adalah 3 kasus. Data
pneumonia balita terakhir dari bulan Januari 2015 - Januari 2016 di RW 2 adalah
8 kasus, sedangkan di RW 4 adalah 5 kasus. Data pneumonia berat terakhir dari
bulan Januari 2015 - Januari 2016 di RW 2 adalah 5 kasus, sedangkan di RW 4
adalah 2 kasus (Puskesmas Mijen, 2014-2016).
Penyakit pneumonia balita mempunyai banyak faktor risiko yang dapat
meningkatkan

kejadian,

bertambah

beratnya

penyakit,

dan

kematian

(Kartasasmita, 2010: 23). Faktor risiko pneumonia balita terbagi atas dua
kelompok besar yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik
meliputi umur, jenis kelamin, status gizi, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
status imunisasi, pemberian Air Susu Ibu (ASI), dan pemberian vitamin A. Faktor
ekstrinsik meliputi kepadatan tempat tinggal, tipe rumah, ventilasi, jenis lantai,
pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, jenis bahan bakar, penghasilan
keluarga, keberadaan keluarga yang merokok, serta faktor ibu baik pendidikan,
umur, maupun pengetahuan ibu (Greenberg D, Leibovitz E, 2005; Depkes RI,
2000 dalam Rachmawati, 2013: 2).
RW 2 dan 4 Kelurahan Jatisari adalah dua rukun warga yang selalu terpapar
polusi udara dari kendaraan bermotor dan proses pembakaran batu bata. Hal ini
dikarenakan wilayahnya yang berbatasan langsung dengan jalan utama Mijen dan
Boja, serta RW 2 dan 4 khususnya merupakan sentra pembuatan batu bata.

5

Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Mei 2015 terhadap 20 sampel
ibu yang memiliki balita di RW 2 Kelurahan Jatisari diketahui bahwa 50% balita
terpapar asap rokok di rumah bahkan terdapat 3 orang perokok di rumah.
Tingkat pendidikan dari 20 sampel ibu yang memiliki balita adalah SMP
(35%), SMA/SMK (60%), dan D1 (5%). Status pekerjaan dari 20 sampel ibu yang
memiliki balita tersebut adalah ibu rumah tangga (65%), buruh (5%), karyawan
swasta (25%), dan wiraswasta (5%).
Hasil pengisian kuesioner tentang pneumonia balita menunjukkan hanya 2
orang (10%) berpengetahuan baik dan 18 orang (90%) berpengetahuan kurang.
Terdapat 11 orang (55%) bersikap positif dan 9 orang (45%) bersikap negatif.
Diketahui pula bahwa 50% ibu tidak mengetahui apabila penyakit pneumonia
balita dapat dideteksi dini dan 80% ibu tidak mengetahui bagaimana cara
mendeteksi dini pneumonia balita.
Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan November 2015 terhadap 20
sampel ibu yang memiliki balita di RW 4 Kelurahan Jatisari diketahui bahwa 65%
balita terpapar asap rokok di rumah bahkan terdapat 2 orang perokok di rumah.
Dari 20 sampel ibu yang memiliki balita dilihat dari tingkat pendidikan
terakhir yaitu: SD (15%), SMP (20%), dan SMA/SMK (65%). Status pekerjaan
dari 20 sampel ibu yang memiliki balita tersebut adalah ibu rumah tangga (80%),
buruh (15%), dan karyawan swasta (5%).
Hasil pengisian kuesioner tentang pneumonia balita menunjukkan hanya 1
orang (5%) berpengetahuan baik dan 19 orang (95%) berpengetahuan kurang.
Terdapat 9 orang (45%) bersikap positif dan 11 orang (55%) bersikap negatif.

6

Diketahui pula bahwa 80% ibu tidak mengetahui apabila penyakit pneumonia
balita dapat dideteksi dini dan 90% ibu tidak mengetahui bagaimana cara deteksi
dini pneumonia balita.
Hasil penelitian Annah, dkk (2012: 6) menunjukkan bahwa risiko anak yang
memiliki anggota keluarga yang merokok dalam rumah atau sekitar anak untuk
menderita pneumonia adalah 5,31 kali lebih besar daripada anak yang tidak
memiliki anggota keluarga yang merokok. Asap rokok yang mencemari di dalam
rumah secara terus menerus akan dapat melemahkan daya tahan tubuh terutama
bayi dan balita sehingga mudah untuk terserang penyakit (Sugihartono &
Nurjazuli, 2012: 85).
Berdasarkan pendapat Machmud (2006) dalam Azizah, dkk (2014: 3),
tingkat pengetahuan ibu sangat berperan besar terhadap kejadian pneumonia
balita. Hal ini berkaitan dengan perilaku ibu dalam memberikan makanan yang
memadai dan bergizi kepada anaknya serta perilaku ibu dalam pertolongan,
perawatan, pengobatan, serta pencegahan pneumonia (Djoko, 2007 dalam Azizah,
dkk, 2014: 3).
Balita-balita di RW 2 dan 4 Kelurahan Jatisari mempunyai risiko menderita
penyakit pneumonia balita yang besar karena terdapat dua faktor risiko dominan
yaitu faktor pengetahuan ibu dan keberadaan keluarga yang merokok di rumah,
sehingga dibutuhkan upaya untuk menghentikan proses penyakit pneumonia lebih
lanjut agar tidak menjadi berat. Menghentikan proses penyakit pneumonia lebih
lanjut adalah mencegah ISPA bukan pneumonia menjadi pneumonia, mencegah
pneumonia menjadi pneumonia berat, dan mencegah pneumonia berat

7

menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan penyakit pneumonia balita dapat
mengakibatkan kematian dalam waktu singkat apabila tidak segera mendapat
pertolongan yang cepat dan tepat (Noor, 2008: 131; Depkes RI, 2006).
Upaya untuk menghentikan proses penyakit pneumonia lebih lanjut dapat
dilakukan melalui deteksi (diagnosis) dini serta pemberian pengobatan yang cepat
dan tepat (Noor, 2008: 131). Deteksi dini pneumonia balita dapat dilakukan
dengan mengetahui tanda gejala pneumonia balita dan menghitung napas balita.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan petugas kesehatan Puskesmas
Mijen dan kader posyandu, Puskesmas Mijen telah memberikan penyuluhan
tentang pneumonia balita kepada satu perwakilan kader tiap RW mengenai
Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M), tetapi tidak
khusus tentang penyakit pneumonia balita atau cara mendeteksi dininya. Kegiatan
tersebut belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan aktivitas
kader di luar posyandu yang cukup padat.
Mendeteksi dini pneumonia balita bukan hanya tugas kader maupun petugas
kesehatan saja, masyarakat khususnya ibu balita juga berperan penting karena ibu
merupakan orang pertama yang mengetahui gejala/tanda penyakit pada anak. Oleh
karena itu, ibu balita juga perlu diberikan pendidikan kesehatan mengenai deteksi
dini pneumonia balita agar gejala pneumonia balita cepat dideteksi dan diobati
dan tugas kader adalah memberikan pendidikan kesehatan serta memberdayakan
ibu untuk mendeteksi dini pneumonia balita secara mandiri. Pendidikan kesehatan
yang dilakukan membutuhkan suatu media untuk alat bantu kader dalam

8

memberikan pendidikan kesehatan sekaligus panduan bagi ibu balita dalam
mendeteksi dini pneumonia balita secara mandiri.
Need assessment telah dilakukan pada bulan Oktober 2015 kepada 4 orang
kader dan 10 orang ibu balita. Kader yang dipilih adalah kader yang aktif dalam
kegiatan posyandu dan masyarakat, seperti kader sekaligus ketua RW.
Berdasarkan need assessment tersebut, kader membutuhkan media yang mudah
digunakan dalam menyampaikan materi dan juga dalam mendeteksi dini
pneumonia balita oleh ibu balita agar kader tidak perlu menyampaikan materi
berulang-ulang kali. Ibu balita berpendapat bahwa media yang menarik adalah
media yang bukan berbentuk buku bacaan dan mudah dimengerti.
Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini
pneumonia balita juga harus disesuaikan dengan sarana yang ada di masyarakat,
di RW 2 dan 4 tidak tersedia speaker ataupun LCD sehingga media berupa film,
video, maupun audio tidak dapat digunakan.
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, media dalam pendidikan kesehatan
mengenai deteksi dini pneumonia balita yang sesuai dengan tujuan penelitian,
sarana di masyarakat, serta kebutuhan kader dan ibu balita adalah media cetak.
Salah satu strategi untuk menyiasati agar media kesehatan tidak dibuang adalah
dengan membuat media cetak yang memiliki fungsi lain dan pasti dibutuhkan oleh
masyarakat seperti kalender.
Berdasarkan informasi dari petugas kesehatan selama survei pendahuluan,
kalender belum pernah digunakan dalam pendidikan kesehatan khususnya tentang
deteksi dini pneumonia balita.

9

Kholik (2006) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku
keluarga dalam pencegahan DBD antara kelompok eksperimen yang mendapat
perlakuan pemberian media kalender dan penyuluhan dengan kelompok kontrol
yang hanya mendapatkan penyuluhan.
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Media
Kalender oleh Kader Posyandu dalam Meningkatkan Kemampuan Ibu Mendeteksi
Dini Pneumonia Balita (Studi Kasus di Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota
Semarang)”.

1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Rumusan Masalah Umum
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas
pendidikan kesehatan dengan media kalender oleh kader posyandu dalam
meningkatkan kemampuan ibu mendeteksi dini pneumonia balita?
1.2.2. Rumusan Masalah Khusus
1.

Apakah terdapat perbedaan pengetahuan ibu mengenai deteksi dini
pneumonia balita antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan media
kalender dan tanpa media kalender?

2.

Apakah terdapat perbedaan sikap ibu mengenai deteksi dini pneumonia balita
antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan media kalender dan tanpa
media kalender?

10

3.

Apakah terdapat perbedaan praktik hitung napas ibu antara yang diberikan
pendidikan kesehatan dengan media kalender dan tanpa media kalender?

1.3. TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan
kesehatan dengan media kalender oleh kader posyandu dalam meningkatkan
kemampuan ibu mendeteksi dini pneumonia balita.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui perbedaan pengetahuan ibu mengenai deteksi dini pneumonia
balita antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan media kalender dan
tanpa media kalender.

2.

Mengetahui perbedaan sikap ibu mengenai deteksi dini pneumonia balita
antara yang diberikan pendidikan kesehatan dengan media kalender dan tanpa
media kalender.

3.

Mengetahui perbedaan praktik hitung napas ibu antara yang diberikan
pendidikan kesehatan dengan media kalender dan tanpa media kalender.

1.4. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1.4.1. Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan referensi bagi
petugas kesehatan mengenai upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan

11

deteksi dini kasus pneumonia balita. Selanjutnya diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan kebijakan
program penurunan angka kesakitan dan kematian pneumonia balita di Puskesmas
Mijen dan Dinas Kesehatan Kota Semarang pada masa yang akan datang.
1.4.2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi
atau masukan mengenai deteksi dini pneumonia balita, sehingga diharapkan
terdapat tindakan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian pneumonia
balita.
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar untuk
penelitian-penelitian selanjutnya mengenai deteksi dini pneumonia balita dengan
pengembangan metode lainnya.

1.5. KEASLIAN PENELITIAN
Keaslian penelitian ini merupakan matrik yang memuat tentang judul
penelitian, nama peneliti, tahun dan tempat penelitian, rancangan penelitian,
variabel yang diteliti, dan hasil penelitian dengan membandingkan penelitian
sebelumnya.

12

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
No

Judul
Penelitian

Nama
Peneliti

1.

Efektivitas
pendidikan
kesehatan
keluarga
terhadap
peningkatan
kemampuan
ibu dalam
merawat
anak diare di
RSUP
Sanglah dan
RSUD
Wangaya
Denpasar.

Ni Luh
Kompyang
Sulisnadewi.

2.

Efektivitas
Maria
penyuluhan Listri
kesehatan
Mayasari.
dengan
metode
ceramah
disertai
pemanfaatan
media
booklet
dalam upaya
meningkatkan
pengetahuan
ibu tentang
penyakit
pneumonia
pada balita di
Kelurahan
Bandarharjo

Tahun
dan
Rancangan
Variabel
Tempat
Penelitian Penelitian
Penelitian
2011,
Quasi
Variabel
Denpasar. eksperimen- bebas:
tal design.
pendidikan
kesehatan
keluarga.

Hasil
Penelitian

Skor
pengetahuan,
sikap, dan
keterampilan
masingmasing
Variabel
kelompok
terikat:
berbeda secara
kemampu- bermakna dan
an ibu
ibu pada
(pengeta- kelompok
huan,
intervensi
sikap, dan mampu
keterampi- merawat anak
lan).
diare, berbeda
secara
bermakna
dengan
kelompok
kontrol
(p=0,0001;
α=0,05).

2014,
Quasi
Kelurahan eksperimenBandartal design.
harjo
Kecamatan
Semarang
Utara Kota
Semarang.

Variabel
bebas:
penyuluhan dengan
metode
ceramah
dan
penggunaan media
booklet.
Variabel
terikat:
tingkat
pengetahuan ibu.

Media booklet
efektif dalam
meningkatkan
pengetahuan
ibu tentang
pneumonia di
Kelurahan
Bandarharjo
Kota
Semarang
tahun 2014 (p
value = 0,001