Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Struktur modal merupakan kombinasi pendanaan yang berasal dari ekuitas
dan hutang. Bila kebijakan pendanaan yang diambil adalah kebijakan leverage
rendah maka biasanya perusahaan harus membayarkan deviden rendah pula agar
perusahaan dapat menahan diri dari penerbitan saham baru yang membutuhkan
biaya penerbitan dan pemasaran sekuritas. Perusahaan akan menentukan struktur
modalnya dengan mengevaluasi jenis investasi dan apakah kebutuhan dananya
dipenuhi dari laba ditahan atau dari hutang. Harnanto (2005:306) menjelaskan
“Struktur modal perusahaan sebagai salah satu faktor fundamental dalam operasi
perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan
pembelanjaan (financing policy) dari manajer keuangan yang senantiasa
dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif”.
Perusahaan dalam mengelola fungsi keuangan sebagai salah satu unsur
yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan
usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana sendiri, modal saham
maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka
panjang. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan

kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan
berpengaruh

terhadap

resiko

perusahaan

itu

sendiri.

Jika

perusahaan

meningkatkan hutang maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan

resiko


keuangan

perusahaan.

Begitu

juga

sebaliknya perusahaan

harus

memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa
penggunaan modal yang berlebihan akan menurunkan tingkat profitabilitas.
Untuk itu sebagian manajer tidak sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan
modal tetapi juga disertai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan
dari hutang tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak.
Teori yang menjelaskan tentang struktur modal setidaknya ada dua teori

yang dapat mengemukakan penggunaan struktur modal yaitu Trade Of Theory
dan Pecking Order Theory. Berdasarkan Trade Of Theory yang dikemukakan
oleh Myers (1984) dikutip dalam Bringham (2010:115) menjelaskan “Perusahaan
mendasarkan diri pada keputusan suatu struktur modal yang optimal. Struktur
modal optimal dibentuk dengan menyeimbangkan keuntungan atas penggunaaan
hutang terhadap biaya kebangkrutan. Apabila keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dengan menambah hutang lebih besar dari resiko hutang maka
penambahan hutang tersebut dapat di perkenankan”.
Myers (1984) dikutip dalam Bringham (2010:116) menjelaskan “Pecking
Order Theory mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan
yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana
internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang
bersumber dari eksternal. Urut-urutan yang dikemukakan oleh teori ini dalam hal
pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang dan
yang terakhir adalah penerbitan ekuitas baru”. Pemilihan urutan pendataan ini

menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost of fund dari
sumber-sumber tersebut yang juga berkaitan dengan tingkat resiko suatu investasi.
Riyanto (2001: 296) menjelaskan bahwa “struktur modal suatu perusahaan
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah tingkat bunga, stabilitas dari

earnings, struktur aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya suatu perusahaan”.
Penelitian ini ingin mencoba meneliti ada beberapa faktor yang mempengaruhi
struktur modal, tetapi yang diteliti hanya variabel suku bunga, struktur aktiva,
ukuran perusahaan (Size) dan profitabilitas sebagai variabel moderating. Alasan
menggunakan variabel bebas tersebut dikarenakan masih membuktikan hasil
penelitian yang berbeda-beda sehingga perlu diuji kembali untuk memperkuat
hasil penelitian yang sudah ada. Alasan menggunakan profitabilitas sebagai
variabel

moderating

adalah

dikarenakan

profitabilitas

merupakan


unsur

kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan laba. Tinggi rendahnya profitabilitas
akan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan faktor-faktor profitabilitas
tersebut.
Faktor suku bunga menjadi kunci dalam penentuan struktur modal yang
optimal. Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal
adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku pada waktu itu.
Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik,
apakah perusahaan akan mengeluarkan saham ataukah obligasi. Tinggi rendahnya
suku bunga akan mempengaruhi manajer dalam memutuskan struktur modal yang
optimal. Apabila suku bunga yang berlaku terlalu tinggi maka manajer akan

mengurangi struktur modal dari penggunaan hutang untuk menghindari resiko
yang terlalu besar. Sebaliknya apabila suku bunga rendah maka manajer akan
menambah porsi hutangnya untuk kebutuhan struktur modal di perusahaan.
Faktor kedua dalam penelitian ini adalah struktur aktiva perusahaan.
Dilihat dari asetnya, perusahaan yang memiliki asset tetap alam jumlah besar
dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari
skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki struktur aset
yang besar akan lebih mudah menggunaan struktur modal dari hutang karena
adanya jaminan aset yang cukup untuk menutupi hutang-hutangnya.
Faktor ketiga dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (Size).
Perusahaan yang lebih besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih
berani mengeluarkan saham baru dan menambah hutang dalam memenuhi
kebutuhan

permodalannya

untuk

membiayai

aktivitas

operasionalnya

dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan besar akan lebih mudah
mendapatkan sumber dana eksternal dari hutang.

Faktor keempat dalam penelitian ini adalah profitabilitas sebagai variabel
moderating.

Profitabilitas

periode

sebelumnya

merupakan

faktor

dalam

menentukan sruktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaa akan lebih
senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. Perusahaan
dengan profitabilitas yang tinggi cenderung akan mengurangi penggunaan hutang
karena menganggap kebutuhan modal internal masih cukup untuk membiayai
aktivitas operasional perusahaan.


Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di BEI. Alasan menggunakan perusahaan industri ini yaitu
perusahaan ini memiliki aktivitas produksi yang relatif besar dimana perusahaan
membutuhkan modal yang besar dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Selain itu industri ini memiliki produk yang bervariasi dengan tingkat produksi
yang cepat sehingga struktur modalnya sangat peka terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Berikut ini adalah beberapa perusahaan Sektor Aneka Industri
di BEI yang memiliki fluktuasi struktur modal terlihat pada tabel I.1.
Tabel I.1. Struktur Modal Beberapa Perusahaan Industri Sektor Sektor
Aneka Industri Periode tahun 2010 – 2014
NO

1

2

3

4


5

TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
2010

2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014

EMITEN

INDF

KLBF

GGRM

HMSP


UNVR

Sumber : www.idx.co.id

Long Term
Debt
12.563.999
9.144.404
12.100.989
20.248.351
23.164.973
113.872
128.031
154.696
174.513
185.364
939.470
1.003.458
1.101.295
1.259.400
1.359.107
503.492
530.729
684.657
1.041.130
1.030.696
249.469
326.781
480.718
674.076
805.199

Total Equity
24.852.838
31.610.225
34.142.674
38.373.129
40.766.701
5.771.917
6.515.935
7.371.644
8.499.958
9.222.109
21.320.276
24.550.928
26.605.713
29.416.271
31.900.984
10.461.616
10.214.464
10.201.789
13.308.420
8.324.464
4.048.853
3.680.937
3.968.365
4.254.670
5.472.869

Struktur
Modal
0,51
0,29
0,35
0,53
0,57
0,02
0,02
0,02
0,02
0,02
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,05
0,05
0,07
0,08
0,12
0,06
0,09
0,12
0,16
0,15

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa struktur modal
beberapa perusahaan berbeda-beda setiap tahunnya. Struktur modal yang tertinggi
terlihat pada perusahaan INDF menunjukkan perusahaan menganut trade of
theory dimana menggunakan modal eksternal dari hutang jangka panjang cukup
besar. Sedangkan struktur modal yang terendah terlihat pada perusahaan KLBF
menunjukkan bahwa perusahaan menganut packing order theory dimana
perusahaan cenderung mengurangi hutang.
Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji kembali variabelvariabel yang telah dikemukakan oleh Muhammad Rizal (2002) berpengaruh
terhadap struktur modal yaitu Ownership Structure, Retained Earning, Business
Risk, Devidend Payout Ratio, dan Expectied Growth Rate dan Ike Tri Anggraini
(2007) mengungkapkan variabel Tangible Assets (FTA), Firm Size (SIZE),
Liquidity (CR) dan Growth Sales (GS) yang mempengaruhi struktur modal. Hasil
penelitian Rizal (2002) membuktikan bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap
struktur modal, sedangkan hasil penelitian Ike Tri Anggraini (2007) membuktikan
bahwa firm size, Liquidity (CR) dan Growth Sales (GS) berpengaruh terhadap
struktur modal. Haryanto (2003) membuktkan bahwa Liquidity (CR) dan Growth
Sales (GS) tidak berpengaruh sedangkan firms size berpengaruh terhadap struktur
modal. Hasil penelitian tersebut menimbulkan ketidak cocokan (GAP), untuk itu
penulis ingin membuktikan kembali pengaruh variabel firm size terhadap struktur
modal dengan menambahkan beberapa variabel seperti variabel suku bunga,
struktur aktiva (tangibility of assets), profitabilitas (profitability). Alasan
digunakannya variabel ini karena dianggap masih perlu dibuktikan lagi

pengaruhnya terhadap struktur modal berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang masih rancu. Selain itu untuk memperluas hasil penelitian ini maka
digunakan

profitabilitas

sebagai

variabel

moderating

karena

dianggap

profitabilitas merupakan faktor yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan faktor-faktor struktur modal di perusahaan.
Berdasarkan hal ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka
Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah suku bunga, struktur aktiva, ukuran perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur modal baik secara simultan maupun parsial
pada perusahaan industri Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI?
2. Apakah

profitabilitas

memoderasi

hubungan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi struktur modal pada perusahaan industri Sektor Aneka
Industri yang terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh suku bunga, struktur aktiva, ukuran perusahaan
dan profitabilitas terhadap struktur modal baik secara simultan maupun

parsial pada perusahaan industri Sektor Aneka Industri yang terdaftar di
BEI.
2. Untuk membuktikan profitabilitas memoderasi hubungan faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan industri Sektor
Aneka Industri yang terdaftar di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian.
1.

Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan
khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal .

2.

Manfaat Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan karya ilmiah
di lingkungan Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.

Manfaat Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi
perusahaan- perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan
berkaitan dengan struktur modal di perusahaan.

4.

Manfaat Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan
dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 83 97

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

26 137 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 88

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating di Bursa Efek Indonesia

5 42 131

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12