Promosi Tempoyak Ponisih Sebagai Kuliner Khas Melayu dari Kota Lahat.

(1)

vi

ABSTRAK

PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI KULINER KHAS MELAYU

DARI KOTA LAHAT

Oleh

Putri Amelia NRP 1264097

Kota Lahat di provinsi Sumatera Selatan merupakan kota yang masih kental akan budaya melayunya. Salah satunya adalah tempoyak yang merupakan makanan khas melayu yang memiliki sejarah dan popularitas yang baik. Tempoyak adalah olahan dari daging buah durian yang difermentasi menggunakan penggaraman.

Di masa modern ini, popularitas tempoyak mulai menurun dank arena kurangnya upaya dari pemerintah daerah tempoyak menjadi kurang dikenal oleh masyarakat luas, terutama di luar pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, tempoyak juga tidak memiliki identitas dan kemasan yang menarik, sehingga dinilai sebagai makanan yang ‘murah’.Karena itu perancangan branding dan media promosi dilakukan untuk

mempromosikan tempoyak kepada masyarakat luas.

Metode yang digunakan adalah merancang logo, media promosi, dan kemasan. Media promosi yang dibuat adalah media sosial Instagram, website, flyer, poster, standing

banner, booth, dan bermacam-macam gimmick. Melalui perancangan media promosi

ini, diharapkan agar tempoyak dapat lebih dikenal oleh masyarakat di Indonesia serta mempertahankan nilai budayanya.


(2)

vii

ABSTRACT

PROMOTION OF TEMPOYAK PONISIH AS MALAY CULINARY

FROM LAHAT CITY

Putri Amelia/1264097

The city of Lahat in South Sumatera is a city which is still rich in Malay culture. One of the cultural products is tempoyak, which is a typical food from Malay that has a good history and popularity. Tempoyak is made of durian fermented by salt.

In modern time, tempoyak becomes less and less popular, and because of the local

government’s shortage of effort, now tempoyak is not widely known by people, especially those

outside Sumatera and Kalimantan. Besides, tempoyak does not have any identity and an interesting packaging, so that it is considered ‘cheap’ food. Therefore, the branding design and promotional media are made to promote tempoyak to society.

The method used is designing a logo, promotional media, and packaging. The promotional media is social media Instagram, website, flyer, poster, standing banner, booth, and various gimmicks. Through the promotional media, it is expected that tempoyak is more widely known by Indonesian people and they can also maintain its cultural value.


(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN……….. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN………….. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN………. iv

KATA PENGANTAR……….. v

ABSTRAK……… vi

DAFTAR ISI………. viii

DAFTAR GAMBAR………. xi

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiii

DAFTAR PUSTAKA……… xiv

BAB I: PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………... 3

1.3 Tujuan Perancangan………. 3

1.4 Manfaat Perancangan………... 3

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………... 4

1.6 Skema Perancangan……….. 5

BAB II: LANDASAN TEORI 2.1 Masakan Khas Melayu………. 6

2.2 Brand……… 7

2.2.1 Pengertian Brand……… 8

2.2.2 Tahap Pengembangan Brand……… 8


(4)

ix

2.3 Packaging………... 10

2.3.1 Pengertian Packaging……… 11

2.3.2 Fungsi Packaging……….. 11

2.3.3 Ruang Lingkup Packaging……… 11

2.3.4 Bahan Packaging………... 12

2.3.5 Daya Tarik Packaging……… 12

2.3.6 Etika Packaging……….. 14

2.4 Promosi……….. 15

2.4.1 Definisi Promosi………. 15

2.4.2 Tujuan Promosi……….. 16

2.5 Media Sosial……….. 17

2.5.1 Definisi Media Sosial………. 17

2.5.2 Peran dan Fungsi Media Sosial……….. 18

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH………. 21

3.1 Data dan Fakta………... 21

3.1.1 Produk Tempoyak………... 21

3.1.2 Data Hasil Wawancara……… 26

3.1.3 Data Hasil Kuesioner……….. 27

3.1.4 Tinjauan Terhadap Produk Sejenis………. 34

3.1.5 Analisis Permasalahan Berdasarkan Teori……….. 36

3.1.6 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………….. 37

3.1.7 Analisis SWOT……… 37

3.1.8 Analisis STP………. 38

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH………. 40


(5)

x

4.2 Konsep Kreatif……….. 40

4.3 Konsep Media………... 42

4.4 Hasil Karya……… 43

4.4.1 Warna………. 44

4.4.2.Logo……… 44

4.4.3 Packaging………... 45

4.4.4 Instagram……… 49

4.4.5 Website……… 50

4.4.6 Poster………... 51

4.4.7 Flyer………. 52

4.4.8 Standing Banner... 53

4.4.9 Booth……… 54

4.4.10 Gimmick………. 54

BAB V: PENUTUP……….. 58

5.1 Kesimpulan………. 58


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan……… 5

Gambar 3.1 Tempoyak………... 21

Gambar 3.2 Pindang Patin Tempoyak……… 23

Gambar 3.3 Sambal Petai Tempoyak……….. 23

Gambar 3.4 Pepes Ikan Mas Tempoyak………. 24

Gambar 3.5 Gulai Ikan Gabus Tempoyak……….. 24

Gambar 3.6 Tempoyak dalam Wadah Plastik……… 25

Gambar 3.7 Pepes Ikan Tempoyak dalam Daun Pisang……… 26

Gambar 3.8 Diagram Hasil Kuesioner 1……… 27

Gambar 3.9 Diagram Hasil Kuesioner 2……… 28

Gambar 3.10 Diagram Hasil Kuesioner 3………. 28

Gambar 3.11 Diagram Hasil Kuesioner 4……….. 28

Gambar 3.12 Diagram Hasil Kuesioner 5……….. 29

Gambar 3.13 Diagram Hasil Kuesioner 6……….. 29

Gambar 3.14 Diagram Hasil Kuesioner 7……….. 30

Gambar 3.15 Diagram Hasil Kuesioner 8……….. 30

Gambar 3.16 Diagram Hasil Kuesioner 9………... 31

Gambar 3.17 Diagram Hasil Kuesioner 10………. 31

Gambar 3.18 Diagram Hasil Kuesioner 11………. 31

Gambar 3.19 Diagram Hasil Kuesioner 12………. 32

Gambar 3.20 Pepes Ikan Mas Tempoyak……… 32

Gambar 3.21 Diagram Hasil Kuesioner 13……….. 33

Gambar 3.22 Diagram Hasil Kuesioner 14……….. 33

Gambar 3.23 Diagram Hasil Kuesioner 15……….. 34

Gambar 3.24 Lempok Durian……….. 35


(7)

xii

Gambar 3.26 Lempok Durian dalam Kemasan Kotak……….. 36

Gambar 4.1 Logo “Tempoyak Ponisih”……… 44

Gambar 4.2 Grid Logo “Tempoyak Ponisih”……… 44

Gambar 4.3 Transformasi Warna Logo………. 45

Gambar 4.4 Stiker Kemasan Dalam……….. 45

Gambar 4.5 Template Kemasan Luar……… 46

Gambar 4.6 Kemasan Dus Isi Dua……… 47

Gambar 4.7 Kemasan Dus Isi Empat……… 48

Gambar 4.8 Promosi Instagram……… 49

Gambar 4.9 Website “Tempoyak Ponisih”………... 50

Gambar 4.10 Website Mobile……… 50

Gambar 4.11 Poster Promosi……… 51

Gambar 4.12 Flyer Promosi……….. 52

Gambar 4.13 Standing Banner……….. 53

Gambar 4.14 Booth……… 54

Gambar 4.15 Kaos bagian Depan (Kiri) dan Belakang (Kanan)………... 54

Gambar 4.16 Pin……… 55

Gambar 4.17 Tote Bag……… 55

Gambar 4.18 Cangkir………. 56


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: Sketsa Logo………. 59

LAMPIRAN B: Sketsa Packaging………. 62

LAMPIRAN C: Vektor Logo………. 63

LAMPIRAN D: Vektor Packaging……… 66

LAMPIRAN E: Desain Flyer………. 67

LAMPIRAN F: Desain Packaging Dus……….. 68


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang kaya dalam berbagai hal. Beragam sumber daya alam, budaya, bahasa, dan aspek lainnya yang berbeda-beda tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia sendiri termasuk negara dengan ragam suku dan budaya terbanyak di dunia. Banyaknya keanekaragaman budaya ini menjadi faktor utama yang patut dibanggakan oleh negara kita.

Salah satu suku yang berkembang di Indonesia adalah suku Melayu. Suku ini banyak tersebar di seluruh daerah Indonesia seperti Jakarta, Kepulauan Riau dan Bangka-Belitung. Namun sebagian besar bertempat tinggal di Kalimantan bagian Barat dan Sumatera, terutama di Sumatera Selatan yang memiliki jumlah populasi terbesar di Indonesia.

Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang masih sangat kental budaya melayunya. Hal ini dikarenakan lokasinya yang bersebelahan dengan Malaysia. Selain itu, Palembang, sebagai ibukota Sumatera Selatan merupakan salah satu kota tertua di Indonesia dan merupakan lokasi dari kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan Budha-Melayu terbesar dalam sejarah kerajaan di Indonesia. Selama ini, jika membicarakan Sumatera Selatan, orang-orang banyak yang hanya mengetahui tentang kota Palembang saja. Padahal masih banyak kota-kota lainnya yang juga memiliki potensi pariwisata yang besar, namun masih jarang terdengar oleh banyak orang, contohnya adalah kota Lahat.

Kota Lahat merupakan sebuah kota kecil yang berada di provinsi Sumatera Selatan. Meskipun kecil, kota ini memiliki banyak potensi pariwisata, seperti wisata alam yang sangat terkenal yaitu Bukit Telunjuk dan beberapa air terjun, wisata purba yaitu situs peninggalan megalitikum, serta wisata seni dan budaya


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 seperti Tari Sambut dan Tari Rai-Rai. Sebagian besar tradisi di kota ini masih mengandung tradisi Melayu yang kental, mulai dari bahasa, tarian, pakaian khas daerah sampai kuliner.

Wisata kuliner di kota Lahat sangat beragam macamnya. Mulai dari makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, bubur ayam, sate, dan masakan padang, ada juga makanan tradisional khas Lahat seperti nasi lemang, pindang patin, dan tebu belok. Yang paling terkenal dari kota Lahat ini sendiri adalah buah duriannya. Jika sudah memasuki musimnya, raja buah ini biasanya dijual dengan harga murah. Rasanya pun tidak kalah enak dengan durian yang biasa dijual di supermarket dengan harga sangat mahal. Di kota Lahat, biasanya durian ini diolah menjadi berbagai makanan seperti lempuk durian, kolak durian, dan tempoyak. Dari ketiga makanan olahan durian khas Melayu ini, yang paling jarang diketahui oleh masyarakat adalah tempoyak.

Di kota Lahat, tempoyak merupakan salah satu kuliner yang digemari karena tahan lama, enak dan bisa dijadikan bumbu masakan dengan banyak variasi bahan. Selain itu, tempoyak bisa dikonsumsi mentah atau dijadikan sambal dan dimakan dengan nasi putih. Biasanya, tempoyak ini dijual di pasar-pasar tradisional dalam kemasan botol plastik atau jika pepes ikan, biasanya dalam balutan daun pisang. Tempoyak merupakan salah satu dari banyak kuliner khas Melayu yang sangat disukai oleh suku Melayu.

Sayangnya, potensi makanan khas ini sedikit berkurang di luar Sumatera dan Kalimantan. Bahkan di kota Lahat sendiri popularitasnya mulai menurun, karena munculnya modernisasi dan budaya serba instant. Upaya dari pemerintah untuk mempromosikan makanan khas Melayu di kota Lahat ke luar kota juga belum maksimal. Jika tempoyak ini bisa diperkenalkan kepada masyarakat luar Sumatera dan non-Melayu, maka tempoyak akan semakin diketahui oleh orang banyak serta mengangkat popularitasnya sebagai makanan khas Melayu.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup

Munculnya modernisasi dan budaya yang serba instant serta belum maksimalnya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat membuat popularitasnya menurun dan semakin tidak diketahui oleh masyarakat di luar Sumatera. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah perancangan dalam penulisan ini, adalah bagaimana cara memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya?

1.3. Tujuan Perancangan

Setelah mengetahui rumusan permasalahan perancangan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa tujuan dari perancangan ini adalah memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya melalui promosi.

1.4. Manfaat Perancangan

Dalam perancangan ini, penulis menemukan manfaat yang didapatkan jika popularitas tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat meningkat. Manfaat tersebut adalah:

a. Tempoyak akan dikenal sebagai kuliner khas kota Lahat sehingga Badan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) daerah dapat membudayakan masyarakat kota Lahat untuk memproduksi tempoyak.

b. Dengan semakin giatnya UKM yang bergerak dan semakin banyak masyarakat yang dibudayakan, maka daerah dan kota Lahat akan semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, serta membuka peluang semakin besarnya jumlah turis dan pendatang di kota Lahat.

c. Dengan memperkenalkan kota Lahat sebagai kota yang memiliki kuliner khas Melayu, masyarakat suku Melayu di luar kota Sumatera akan dapat berkunjung ke kota Lahat dan menikmati kuliner khas Melayu.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai tempoyak, maka sumber data yang diperoleh didapatkan dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Metode digunakan untuk mengetahui tentang tempoyak sebagai makanan khas melayu dan potensinya yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat luar Sumatera.

b. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dari buku & situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam perancangan promosi ini.

c. Observasi

Metode ini dilakukan untuk mengamati kondisi pasar dan popularitas tempoyak, serta minat masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner khas Melayu. d. Kuesioner

Metode kuesioner dipilih untuk mendapatkan data pendukung serta mengetahui respon dari masyarakat (responden)


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.6. Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Penulis 2016)

PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI KULINER KHAS MELAYU DARI KOTA LAHAT

LATAR BELAKANG

Munculnya modernisasi dan budaya yang serba instant serta belum maksimalnya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat membuat popularitasnya menurun dan tidak

diketahui oleh masyarakat di luar Sumatera dan Kalimantan.

PERMASALAHAN

Bagaimana cara memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya?

TUJUAN PERANCANGAN

Memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya melalui promosi.

PERANCANGAN PROMOSI

ANALISIS DAN SOLUSI PENGUMPULAN DATA

1.Wawancara 2.Studi Pustaka 3.Observasi 4.Kuesioner

LANDASAN TEORI

1.Makanan Khas Melayu 2.Teori Branding 3.Teori Packaging 4.Teori Promosi 5.Teori Media Sosial

KONSEP PERANCANGAN

STRATEGI KOMUNIKASI PERANCANGAN STRATEGI MEDIA Instagram Website Poster Flyer Booth Standing Banner Gimmick KOMUNIKASI Tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota

Lahat SEGMENTASI

 Usia 25-40 tahun

 Perempuan

 Penyuka kuliner dan durian

 Kalangan menengah

 Pengguna aktif media sosial

TUJUAN AKHIR

Perancangan promosi melalui media sosial yang menarik sesuai dengan ketertarikan masyarakat agar mengenal tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat dan mengangkat popularitasnya.

TARGETING Wanita berusia 25-40 tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karyawan

atau pegawai swasta. Menyukai buah durian dan

olahannya. Memiliki hobi kuliner dan suka memasak. Serta aktif menggunaka

n media sosial.

POSITIONING Tempoyak Ponisih adalah makanan khas Melayu yang

tebuat dari durian yang difermentasi, homemade dengan menggunakan resep

yang sudah dipertahankan selama lebih dari sepuluh tahun dan merupakan pelopor

tempoyak pertama di Indonesia.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 58

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan Tugas Akhir ini, penulis menyimpulkan bahwa identitas (brand) merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah produk dan institusi. Tanpa adanya identitas yang jelas, suatu produk atau institusi tidak dapat dikenal oleh masyarakat dengan baik. Saat ini, tempoyak di kota Lahat masih belum memiliki identitas sama sekali, sehingga memerlukan branding dan promosi yang baik untuk mengangkat citra produknya.

Dengan adanya perancangan visual dan media promosi dari Tempoyak Ponisih, maka tempoyak mendapat kesempatan untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas. Perancangan kemasan yang baru dan lebih modern serta sistem penjualan baru secara online juga dapat meningkatkan nilai dari tempoyak dari yang hanya makanan ‘murah’ yang dijual di pasar tradisional menjadi makanan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat di mana saja.

5.2. Saran

Dengan adanya Tugas Akhir ini, penulis mengharapkan masyarakat dapat lebih mengenal tempoyak sebagai salah satu makanan khas melayu dari kota Lahat. Penulis juga berharap agar masyarakat dapat menghilangkan gambaran tempoyak sebagai makanan yang ‘murah’. Di samping itu, penulis juga menyarankan agar perusahaan rumahan yang memproduksi makanan tradisional lainnya dapat memperhatikan identitas dan visualisasi dari produk yang dibuat, karena sebuah identitas merupakan langkah awal produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat serta dapat mempengaruhi persepsi konsumen.


(15)

PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI

KULINER KHAS MELAYU DARI KOTA LAHAT

RANCANG KREATIF PERIKLANAN IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: Putri Amelia NRP 1264097

Dosen Pembimbing: Miki Tjandra B. Ds., M. Ds.

Dra. Nina Nurviana, M. Ds.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA NOVEMBER 2016


(16)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya, penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Promosi Tempoyak Ponisih

Sebagai Kuliner Khas Melayu dari Kota Lahat” dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan banyak dukungan dan doa, karena mereka lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S. T, M. Com, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu R. A. Dita Saraswati, M. Ds, selaku Ketua Program Studi S1- Desain Komunikasi Visual.

3. Bapak Miki Tjandra, B.Ds, M. Ds; dan Ibu Dra. Nina Nurviana, M. Ds, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan dalam pembuatan laporan ini.

4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha yang telah mengajar dan memberikan banyak ilmu pengetahuan.

5. Keluarga: Papa, Mama, Ce Sela Radityatami, Chris Monalisa dan Marcel Valentino, serta teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakan penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis bersedia untuk menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini dapat berguna dan memberi manfaat kepada banyak orang. Terimakasih.

Bandung, 2016


(17)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: Penerbit ANDI Healey, Metthew. 2008. What is Branding?. Switzerland: RotoVision

Julianti, Sri. 2014. The Art of Packaging. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Viser, Edwin. 2009. Packaging Design: A Cultural Sign.Spain/Barcelona: Index Book, S.I

Simamora, Henry. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan


(1)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai tempoyak, maka sumber data yang diperoleh didapatkan dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Metode digunakan untuk mengetahui tentang tempoyak sebagai makanan khas melayu dan potensinya yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat luar Sumatera.

b. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data dari buku & situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis dalam perancangan promosi ini.

c. Observasi

Metode ini dilakukan untuk mengamati kondisi pasar dan popularitas tempoyak, serta minat masyarakat dalam mengkonsumsi kuliner khas Melayu.

d. Kuesioner

Metode kuesioner dipilih untuk mendapatkan data pendukung serta mengetahui respon dari masyarakat (responden)


(2)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.6. Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

(Sumber: Penulis 2016)

PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI KULINER KHAS MELAYU DARI KOTA LAHAT

LATAR BELAKANG

Munculnya modernisasi dan budaya yang serba instant serta belum maksimalnya upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat membuat popularitasnya menurun dan tidak

diketahui oleh masyarakat di luar Sumatera dan Kalimantan.

PERMASALAHAN

Bagaimana cara memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya?

TUJUAN PERANCANGAN

Memperkenalkan tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat sehingga semakin dikenal oleh banyak orang dan mengangkat popularitasnya melalui promosi.

PERANCANGAN PROMOSI

ANALISIS DAN SOLUSI PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara 2. Studi Pustaka 3. Observasi 4. Kuesioner

LANDASAN TEORI

1. Makanan Khas Melayu 2. Teori Branding 3. Teori Packaging 4. Teori Promosi 5. Teori Media Sosial

KONSEP PERANCANGAN

STRATEGI KOMUNIKASI PERANCANGAN STRATEGI MEDIA Instagram Website Poster Flyer Booth Standing Banner Gimmick KOMUNIKASI Tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota

Lahat

SEGMENTASI

 Usia 25-40 tahun

 Perempuan

 Penyuka kuliner dan

durian

 Kalangan menengah

 Pengguna aktif media sosial

TUJUAN AKHIR

Perancangan promosi melalui media sosial yang menarik sesuai dengan ketertarikan masyarakat agar mengenal tempoyak sebagai kuliner khas Melayu dari kota Lahat dan mengangkat popularitasnya.

TARGETING Wanita berusia 25-40 tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karyawan

atau pegawai swasta. Menyukai buah durian dan

olahannya. Memiliki hobi kuliner dan suka memasak. Serta aktif menggunaka

n media sosial.

POSITIONING Tempoyak Ponisih adalah makanan khas Melayu yang

tebuat dari durian yang difermentasi, homemade dengan menggunakan resep

yang sudah dipertahankan selama lebih dari sepuluh tahun dan merupakan pelopor

tempoyak pertama di Indonesia.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 58

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan Tugas Akhir ini, penulis menyimpulkan bahwa identitas (brand) merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah produk dan institusi. Tanpa adanya identitas yang jelas, suatu produk atau institusi tidak dapat dikenal oleh masyarakat dengan baik. Saat ini, tempoyak di kota Lahat masih belum memiliki identitas sama sekali, sehingga memerlukan branding dan promosi yang baik untuk mengangkat citra produknya.

Dengan adanya perancangan visual dan media promosi dari Tempoyak Ponisih, maka tempoyak mendapat kesempatan untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas. Perancangan kemasan yang baru dan lebih modern serta sistem penjualan baru secara online juga dapat meningkatkan nilai dari tempoyak dari yang hanya

makanan ‘murah’ yang dijual di pasar tradisional menjadi makanan yang dapat

dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat di mana saja.

5.2. Saran

Dengan adanya Tugas Akhir ini, penulis mengharapkan masyarakat dapat lebih mengenal tempoyak sebagai salah satu makanan khas melayu dari kota Lahat. Penulis juga berharap agar masyarakat dapat menghilangkan gambaran tempoyak

sebagai makanan yang ‘murah’. Di samping itu, penulis juga menyarankan agar

perusahaan rumahan yang memproduksi makanan tradisional lainnya dapat memperhatikan identitas dan visualisasi dari produk yang dibuat, karena sebuah identitas merupakan langkah awal produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat serta dapat mempengaruhi persepsi konsumen.


(4)

PROMOSI TEMPOYAK PONISIH SEBAGAI

KULINER KHAS MELAYU DARI KOTA LAHAT

RANCANG KREATIF PERIKLANAN IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: Putri Amelia NRP 1264097

Dosen Pembimbing: Miki Tjandra B. Ds., M. Ds.

Dra. Nina Nurviana, M. Ds.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA NOVEMBER 2016


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Promosi Tempoyak Ponisih Sebagai Kuliner Khas Melayu dari Kota Lahat” dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan banyak dukungan dan doa, karena mereka lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S. T, M. Com, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa

dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu R. A. Dita Saraswati, M. Ds, selaku Ketua Program Studi S1- Desain

Komunikasi Visual.

3. Bapak Miki Tjandra, B.Ds, M. Ds; dan Ibu Dra. Nina Nurviana, M. Ds, selaku

dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan dalam pembuatan laporan ini.

4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Kristen Maranatha yang telah mengajar dan memberikan banyak ilmu pengetahuan.

5. Keluarga: Papa, Mama, Ce Sela Radityatami, Chris Monalisa dan Marcel

Valentino, serta teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakan penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis bersedia untuk menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini dapat berguna dan memberi manfaat kepada banyak orang. Terimakasih.

Bandung, 2016


(6)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta: Penerbit ANDI Healey, Metthew. 2008. What is Branding?. Switzerland: RotoVision

Julianti, Sri. 2014. The Art of Packaging. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Viser, Edwin. 2009. Packaging Design: A Cultural Sign.Spain/Barcelona: Index Book, S.I

Simamora, Henry. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan