Perancangan Re-Branding Café Jamu Bukti Mentjos.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perancangan Re-Branding Cafe Jamu Bukti Mentjos

Jakarta merupakan kota besar yang sangat sibuk sehingga memiliki tingkat stress yang cukup tinggi sehingga membutuhkan tempat untuk bersantai seperti di cafe. Salah satu cafe di Jakarta yang memiliki karakter unik adalah Cafe Jamu Bukti Mentjos yang menyuguhkan minuman jamu.

Cafe ini terletak di jalan Salemba Tengah no. 48, Jakarta Pusat. Sayangnya corporate identity dan penataan ambience dari cafe ini yang kurang baik sehingga dikhawatirkan akan kalah bersaing dari cafe–cafe laiinya, karena itu perlu dilakukan re-branding Cafe Jamu Bukti Mentjos

Logo yang kurang menarik perlu untuk di desain, begitu puladengan menu dan media lainnya yang kurang baik.

Melalui upaya ini diharapkan Cafe Jamu Bukti Mentjos akan lebih dikenal dan diingat oleh masyarakat Jakarta.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Design of Re-Branding Cafe Jamu Bukti Mentjos

Jakarta is a very busy big city with a high level stress which is need places to relax their mind, like for example, cafe. Café Jamu Mentjos is one of the cafe in Jakarta, which has a unique character that presenting herbal drinks.

This cafe is located in Jalan Salemba Tengah no.48, Central Jakarta. Unfortunately, their corporate identity and their ambience is not good as the other café in Jakarta, so it feared would not compete the other café.

Less attractive logo design need to be re-branding, likewise with the menu and other media promotional of Café Bukti Mentjos.

Through these efforts the writer expected Café Bukti Mentjos will be known and remembered by people in Jakarta.


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN i

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iii

ABSTRAKSI iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3 Tujuan Perancangan 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 2

1.4.1 Sumber Data 2

1.4.1.1 Data Primer 2

1.4.1.2 Data Sekunder 3

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data 3

1.4.2.1 Wawancara 3

1.4.2.2 Studi Pustaka 4

1.4.2.3 Kuisioner 4


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Brand 6

2.2 Strength, Weakness, Opportunitties & Threat 7

2.2.1 Segmentasi, Targeting & Positioning 8

2.3 Warna 9

2.4 Layout 10

2.4.1 Elemen Teks 10

2.4.2 Elemen Visual 11

2.5 Tipografi 11

2.5.1 Pengelompokkan Utama Tipografi 12

2.5.2 Klasifikasi Tipografi 13

2.5.3 Memilih Typografi 14

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Tinjauan Faktual 15

3.1.2 Jamu 15

3.1.3 Jenis dan Manfaat Jamu 18 3.2 Data dan Fakta 22 3.2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Cafe Jamu Bukti Mentjos 22

3.2.2 Wawancara dan Observasi 25 3.2.2.1Wawancara dengan Horas Yusron Muli Pemilik Café Jamu 25

3.3 Hasil Kuisioner 30 3.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning 36 3.3.1 Segmentasi 36 3.3.2 Targeting 36 3.3.3 Positioning 37 3.4 Analisis SWOT 37 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi 39


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.2 Konsep Kreatif 39

4.2.1 Konsep Visual 40

4.2.1.1 Konsep Logo 40

4.2.1.2 Tipografi 45

4.3 Konsep Media 46

4.4 Hasil Karya 46

4.4.1 Poster 47

4.4.2 Papan Nama Cafe Jamu Bukti Mentjos 50

4.4.3 Menu Papan Tulis 51

4.4.4 Buku Menu 53

4.4.5 Packaging Botol 55

4.4.6 Packaging Sachet 57

4.4.7 Keler 59

4.4.8 Nomor Meja 60

4.4.9 Tempat Tissue 61

4.4.10 Paper Bag 62

4.4.11 Baju Untuk Karyawan 63

4.4.12 Stiker 63

4.4.13Gimmick 64

4.5 Budgeting 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 67

5.2 Saran 68

DAFTAR PUSTAKA xvi

DATA PENULIS xvii


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Tabel Biaya Produksi 65 Tabel 4.2 : Tabel Biaya Gimmick 66 Tabel 4.3 : Tabel Jasa Desainer 66 Tabel 4.3 : Tabel Total Biaya Pengeluaran 67


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Contoh-contoh aksara yang termasuk dalam golongan Serif 12 Gambar 2.2 : Contoh beberapa aksara Sans Serif 13

Gambar 3.1 : Kencur 18

Gambar 3.2 : Asam Jawa 19

Gambar 3.3 : Sinom 19

Gambar 3.4 : Cabe Puyang 20

Gambar 3.5 : Lengkuas 20

Gambar 3.6 : Daun Bratawali 20

Gambar 3.7 : Kunci 21

Gambar 3.8 : Daun Beluntas 21 Gambar 3.9 : Logo Cafe Bukti Mentjos 22 Gambar 3.10 : Cafe Jamu Bukti Mentjos 23 Gambar 3.11 : Tempat Cafe Jamu Bukti Mentjos 23 Gambar 3.12 : Tempat Cafe Jamu Bukti Mentjos 24 Gambar 3.13 : Pak Romuli melayani pelanggan 24 Gambar 3.14 : Bapak Romuli, pemilik cafe jamu Bukti Mentjos 25 Gambar 3.15 : Logo Cafe Jamu Bukti Mentjos 26 Gambar 3.16 : Pelayan sedang melayani pelanggan 26 Gambar 3.17 : Minuman Jamu dan Jahe 27


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.18 : Slogan Cafe Bukti Mentjos 27

Gambar 3.19 : Kemasan Jamu 28

Gambar 3.20 : Tempat Cafe Bukti Mentjos 29

Gambar 3.21 : Foto tahun 1950 Cafe Bukti Mentjos 29

Gambar 3.22 : Kuisioner 1 30

Gambar 3.23 : Kuisioner 2 30

Gambar 3.24 : Kuisioner 3 31

Gambar 3.25 : Kuisioner 4 31

Gambar 3.26 : Kuisioner 5 32

Gambar 3.27 : Kuisioner 6 32

Gambar 3.28 : Kuisioner 7 33

Gambar 3.29 : Kuisioner 8 33

Gambar 3.30 : Kuisioner 9 34

Gambar 3.31 : Kuisioner 10 34

Gambar 3.32 : Kuisioner 11 35

Gambar 3.33 : Kuisioner 12 35

Gambar 4.1 : Logo Cafe Bukti Mentjos 40

Gambar 4.2 : Pantone Warna 41

Gambar 4.3 : Logo Minimum Size 41

Gambar 4.4 : Logo Colour 41


(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.6 : Logo Clear Space Area 42

Gambar 4.7 : Logo Do 43

Gambar 4.8 : Logo Dont 44

Gambar 4.9 : Poster 1 47

Gambar 4.10 : Poster 2 48

Gambar 4.11 : Poster 3 49

Gambar 4.12 : Papan Nama Cafe Jamu Bukti Mentjos 50 Gambar 4.13 : Aplikasi Papan nama Cafe Jamu Bukti Mentjos 50 Gambar 4.14 : Menu Papan Tulis 51 Gambar 4.15 : Aplikasi Menu Papan Tulis 52 Gambar 4.16 : Aplikasi Menu Papan Tulis 52 Gambar 4.17 : Buku Menu 53 Gambar 4.18 : Buku Menu 53 Gambar 4.19 : Buku Menu 54 Gambar 4.20 : Packaging Botol 55 Gambar 4.21 : Packaging Botol 56 Gambar 4.22 : Packaging Botol 56 Gambar 4.23 : Packaging Sachet 57 Gambar 4.24 : Packaging Sachet 58 Gambar 4.25 : Packaging Sachet 58 Gambar 4.26 : Stiker Keler 59


(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.27 : Keler 59

Gambar 4.28 : Nomor Meja 60

Gambar 4.29 : Nomor Meja 60

Gambar 4.30 : Tempat Tissue 61 Gambar 4.31 : Tempat Tissue 61 Gambar 4.32 : Paper Bag 62 Gambar 4.33 : Paper Bag 62 Gambar 4.34 : Baju Untuk Karyawan 63

Gambar 4.35 : Stiker 63

Gambar 4.36 : Topi 64


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jamu adalah salah satu warisan kekayaan alam Indonesia yang dimiliki dan diturunkan sejak jaman nenek moyang kita terdahulu. Dibuat secara sederhana dari bahan-bahan yang disediakan alam sekitar, tetapi memiliki manfaat yang teramat luar biasa bagi kesehatan kita.

Namun sangat disayangkan, seiring dengan makin pesat dan majunya perkembangan jaman terutama kemajuan ilmu medis, sedikit banyak telah membuat eksistensi jamu sebagai minuman kesehatan dan penyembuhan semakin tergerus. Hal ini sangat dipengaruhi dengan bermunculannya aneka produk minuman kesehatan modern baik yang berlabel herbal maupun kimia generik.

Jakarta merupakan kota besar yang sangat sibuk sehingga memiliki tingkat stress yang tinggi sehingga membutuhkan tempat yang santai seperti cafe. Cafe - cafe dengan berbagai hidangan menu mulai dari cita rasa nusantara sampai barat mungkin sudah biasa, tapi kalau bersantai sambil bersosialisasi di cafe yang hidangan utamanya adalah jamu merupakan tempat yang unik sekaligus menarik dan menyehatkan,

Cafe Bukti Mentjos merupakan cafe yang menjual minuman jamu yang menyehatkan sekaligus menyenangkan dengan caranya menjamu pelanggan dengan cara yang menarik dengan langsung mendengarkan keluhan atau keinginan pelanggan bagaimana atau jamu apa yang ingin diminum dan langsung diracik oleh peracik jamu yang sekaligus pemilik dari dari cafe tersebut. Di cafe ini jamu adalah menu utama. Mulai dari jamu pegel linu, jamu anti-jerawat, hingga jamu untuk kewanitaan seperti keputihan dan lain – lain. Keistimewaan lainnya jamu diberi tambahan madu, gula, kelapa, dan jeruk nipis, telur, garam agar jamu tidak terasa pahit di lidah dan tenggorokan. Selain itu, ada hidangan lain yang disajikan sambil menikmati jamu seperti, bubur kacang ijo, bubur ketan hitam, bubur ayam, bubur ronde.

Sayangnya corporate identity dan penataan ambiencenya Cafe Jamu Bukti Mentjos ini masih kurang baik, sehingga Cafe Jamu Bukti Mentjos perlu dilakukan


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha re-branding karena jika tidak dilakukan dikhawatirkan branding popularitas cafe ini akan semakin menurun.

Maka dari itu penulis ingin mengangkat topik ini sebagai tugas akhir penulis, karena penulis merasa cafe jamu Bukti Mentjos merupakan tempat jamu yang menarik dan menyehatkan yang telah diperkenalkan turun temurun, racikan rempah – rempah khas indonesia dalam minuman jamu cafe ini yang telah terbukti manfaat dan khasiatnya yang beraneka ragam bagi tubuh akan hilang karena kurang kuatnya branding dari cafe jamu Bukti Mentjos ini.

Penulis ingin mere-branding cafe jamu Bukti Mentjos agar menjadi cafe yang terus diingat dan dikenal oleh masyarakat karena merupakan tempat entertaiment yang menyenangkan dan juga menyehatkan bagi masyarakat.

Oleh karena itu penulis ingin menunjukan tentang pentingnya peranan DKV dalam menarik masyarakat terhadap cafe jamu Bukti Mentjos ini.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena dan gejala yang telah diuraikan dalam Latar Belakang Masalah diatas, berikut adalah kajian rumusan permasalahannya, diantaranya adalah :

1. Bagaimana membuat re-branding yang tepat untuk Cafe Bukti Mentjos sehingga dapat menarik perhatian masyarakat?

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dipaparkan, maka tujuan dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melalui desain re-branding agar masyarakat mudah ingat dan menarik sekaligus eye catching.


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah :

1.4.1.1Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung dan dilakukan oleh penulis berupa wawancara terhadap pemilik cafe dengan Bapak Romuli dan masyarakat Jakarta.

1.4.1.2Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber langsung, yaitu data yang diambil dari literatur, artikel dan data internet yang telah dilakukan peneliti lain. Penulis banyak menggunakan buku literatur dan internet.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

1.4.2.1Wawancara

Wawancara tidak terstruktur yang bersifat fleksibel. Penulis mewawancarai narasumber untuk memperoleh data nyata melalui jawaban atas pertanyaan. Selain itu penulis juga dapat mengetahui pendapat narasumber sebagai masukan untuk menentukan langkah selanjutnya.


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.4.2.2Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan menggunakan buku sebagai referensi dan melalui media internet untuk melengkapi data yang dibutuhkan dan untuk mencari fakta yang ada.

1.4.2.3Kuisioner

Penulis menggunakan teknik kuisioner dengan membagikan kuisioner sebanyak 100 lembar kepada masyarakat Jakarta yang terdiri dari 13 pertanyaan.


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan

Perancangan Re-Branding Cafe Jamu Bukti Mentjos

Latar Belakang

Logo dan ambience branding Cafe Jamu Bukti Mentjos kurang dikenal dan menarik masyarakat.

Permasalahan

1. Bagaimana membuat re-branding yang tepat untuk Cafe Bukti Mentjos sehingga dapat menarik perhatian masyarakat?

Solusi

Membuat re branding Cafe Jamu Bukti Mentjos agar menjadi lebih menarik dan mudah diingat

oleh masyarakat

Teori o Brand o Elemen Teks o Elemen Visual o Warna o Tipografi o STP o SWOT Analisa Data o STP o SWOT Teknik Pengumpulan

Data

o Kuesioner o Studi Pustaka o Wawancara

Konsep Perencanaan

Konsep Media Cetak o Logo

o Poster

o Packaging

o Gimmick

o Buku menu

o Menu Board

Konsep Kreatif Logo yang dibuat mudah diingat oleh masyarakat menggunakan vector dan juga media visual yang menggunakan fotografi

yang dibuat menarik. Konsep Komunikasi

Pesan kesehatan dan manfaat minuman jamu dan juga keunggulan cafe jamu Bukti

Mentjos.

Tujuan


(16)

68 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam mere-branding Cafe Jamu Bukti Mentjos dibutuhkan logo yang sangat penting agar mencirikan khas dari Cafe Jamu Bukti Mentjos. Diperlukan logo yang baik agar mudah diingat oleh masyarakat untuk sampai ke depannya nanti agar Cafe Jamu Bukti Mentjos ini dapat terus berdiri dan diingat oleh masyarakat, karena jika tidak ada logo dan branding yang baik pada Cafe Jamu Bukti Mentjos ini ditakutkan Cafe Jamu Bukti Mentjos ini akan terlupakan oleh masyarakat seiring waktu dan lagi banyaknya pesaing dan minuman baru sekarang.

Dalam membuat gimmick atau packaging juga harus dipikirkan kegunaannya karena gimmick tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana promosi. Yang harus diingat adalah jangan sampai mengeluarkan biaya lebih tetapi tidak mendatangkan keuntungan.

Branding sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah produk. Dengan branding yang terencana, tentunya Cafe Jamu Bukti Mentjos akan lebih dikenal di kalangan masyarakat. Sebuah produk harus memiliki target market yang jelas. Dengan target market yang jelas, tentunya produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen yang tepat.


(17)

69 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran dari penguji Pa Ray adalah jika secara fungsi seperti topi, payung, stiker kurang jelas untuk penjelasan untuk secara fungsinya, seperti apakah akan dijadikan sebagai gimmcik atau dijual.

Saran dari penguji Ibu Monica adalah penulisan yang masih kurang teliti karena masih banyak penulisan yang salah atau kurang jelas.

Saran dari pembimbing Ibu Christine adalah logo dibuat lebih sederhana dan juga layout pada poster yang masih agak kurang desainnya. Warna sachet pada warna coklat yang agak mirip dengan warna merah yang sebaiknnya diganti karena membuat agak membingungkan.


(18)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

http://bisnisukm.com/jamu-tradisional-kaya-manfaat-peluangnya-melesat-hebat.html http://m.kapanlagi.com/travel/artikel/kesehatan/1106-jamu-asli-sehatnya-asli.html

www.sambureki.com/definisi/definisi-warna-menurut-para-ahli.html,12-3-2013.17:57

Wiryanto, 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, 2004

Rangkuti, Freddy, 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Soroka : “Fundamentals of Packaging Technology”, Institute of Packaging Profesionals, 2002

Gade, Bachtiar, 1996. Higine dan Sanitasi Pada Pembuatan Jamu. Diambil dan Buku Penyuluhan Jamu Gendong, 1995. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI.


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah :

1.4.1.1Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung dan dilakukan oleh penulis berupa wawancara terhadap pemilik cafe dengan Bapak Romuli dan masyarakat Jakarta.

1.4.1.2Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil tidak dari sumber langsung, yaitu data yang diambil dari literatur, artikel dan data internet yang telah dilakukan peneliti lain. Penulis banyak menggunakan buku literatur dan internet.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:

1.4.2.1Wawancara

Wawancara tidak terstruktur yang bersifat fleksibel. Penulis mewawancarai narasumber untuk memperoleh data nyata melalui jawaban atas pertanyaan. Selain itu penulis juga dapat mengetahui pendapat narasumber sebagai masukan untuk menentukan langkah selanjutnya.


(2)

1.4.2.2Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan menggunakan buku sebagai referensi dan melalui media internet untuk melengkapi data yang dibutuhkan dan untuk mencari fakta yang ada.

1.4.2.3Kuisioner

Penulis menggunakan teknik kuisioner dengan membagikan kuisioner sebanyak 100 lembar kepada masyarakat Jakarta yang terdiri dari 13 pertanyaan.


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan

Perancangan Re-Branding Cafe Jamu Bukti Mentjos

Latar Belakang

Logo dan ambience branding Cafe Jamu Bukti Mentjos kurang dikenal dan menarik masyarakat.

Permasalahan

1. Bagaimana membuat re-branding yang tepat untuk Cafe Bukti Mentjos sehingga dapat menarik perhatian masyarakat?

Solusi

Membuat re branding Cafe Jamu Bukti Mentjos agar menjadi lebih menarik dan mudah diingat

oleh masyarakat

Teori o Brand

o Elemen Teks o Elemen Visual o Warna o Tipografi o STP o SWOT Analisa Data o STP o SWOT

Teknik Pengumpulan Data

o Kuesioner o Studi Pustaka o Wawancara

Konsep Perencanaan

Konsep Media Cetak o Logo

o Poster

o Packaging o Gimmick o Buku menu

o Menu Board

Konsep Kreatif

Logo yang dibuat mudah diingat oleh masyarakat menggunakan vector dan juga media visual yang menggunakan fotografi

yang dibuat menarik.

Konsep Komunikasi

Pesan kesehatan dan manfaat minuman jamu dan juga keunggulan cafe jamu Bukti

Mentjos.

Tujuan


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam mere-branding Cafe Jamu Bukti Mentjos dibutuhkan logo yang sangat penting agar mencirikan khas dari Cafe Jamu Bukti Mentjos. Diperlukan logo yang baik agar mudah diingat oleh masyarakat untuk sampai ke depannya nanti agar Cafe Jamu Bukti Mentjos ini dapat terus berdiri dan diingat oleh masyarakat, karena jika tidak ada logo dan branding yang baik pada Cafe Jamu Bukti Mentjos ini ditakutkan Cafe Jamu Bukti Mentjos ini akan terlupakan oleh masyarakat seiring waktu dan lagi banyaknya pesaing dan minuman baru sekarang.

Dalam membuat gimmick atau packaging juga harus dipikirkan kegunaannya karena gimmick tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana promosi. Yang harus diingat adalah jangan sampai mengeluarkan biaya lebih tetapi tidak mendatangkan keuntungan.

Branding sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah produk. Dengan branding yang terencana, tentunya Cafe Jamu Bukti Mentjos akan lebih dikenal di kalangan masyarakat. Sebuah produk harus memiliki target market yang jelas. Dengan target market yang jelas, tentunya produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen yang tepat.


(5)

69

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran dari penguji Pa Ray adalah jika secara fungsi seperti topi, payung, stiker kurang jelas untuk penjelasan untuk secara fungsinya, seperti apakah akan dijadikan sebagai gimmcik atau dijual.

Saran dari penguji Ibu Monica adalah penulisan yang masih kurang teliti karena masih banyak penulisan yang salah atau kurang jelas.

Saran dari pembimbing Ibu Christine adalah logo dibuat lebih sederhana dan juga layout pada poster yang masih agak kurang desainnya. Warna sachet pada warna coklat yang agak mirip dengan warna merah yang sebaiknnya diganti karena membuat agak membingungkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

http://bisnisukm.com/jamu-tradisional-kaya-manfaat-peluangnya-melesat-hebat.html http://m.kapanlagi.com/travel/artikel/kesehatan/1106-jamu-asli-sehatnya-asli.html

www.sambureki.com/definisi/definisi-warna-menurut-para-ahli.html,12-3-2013.17:57

Wiryanto, 2004, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, 2004

Rangkuti, Freddy, 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Soroka : “Fundamentals of Packaging Technology”, Institute of Packaging

Profesionals, 2002

Gade, Bachtiar, 1996. Higine dan Sanitasi Pada Pembuatan Jamu. Diambil dan Buku Penyuluhan Jamu Gendong, 1995. Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI.