Perancangan Fasilitas Fisik dan Tata Letak Peralatan Kesehatan Untuk Operasi Di Dalam Bus Bagi Korban Bencana Alam Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

(1)

xx Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Bencana alam dapat secara terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari. Bencana alam ada yang terjadi secara alami seperti gempa bumi, hujan badai, dan angin topan. Tetapi adapula bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia seperti longsor dan banjir. Kondisi yang timbul akibat bencana alam adalah luka-luka ringan, luka-luka parah, gangguan psikologis dan kematian.

Maranatha merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki Maranatha Social Service & Crisis Center (MSSCC). Organisasi ini bergerak dalam bidang pemberian bantuan secara langsung kepada para korban bencana alam, baik medis maupun juga secara psikologis yang terkena bencana ataupun juga setelah melewati pasca bencana. Dalam memberikan bantuan MSSCC mengalami kesulitan dalam menyediakan area yang lebih bersih dan steril untuk melakukan operasi.Dilihat dari permasalahan diatas, Maranatha Social Service & Crisis Center (MSSCC) merasa perlu adanya suatu sarana yang dirancang khusus untuk dapat melaksanakan kegiatan operasi.

Penelitian pendahuluan dilakukan pada Maranatha Social Service & Crisis Center melalui wawancara. Dari hasil wawancara didapatkan kebutuhan yang diperlukan Maranatha Social Service & Crisis Center untuk membuat suatu kendaraan untuk kegiatan operasi. Langkah selanjutnya melakukan pengumpulan data berupa fasilitas fisik yang menunjang proses operasi. Setelah mendapatkan semua data dilakukan penentuan data antropometri untuk perancangan fasilitas fisik. Selain itu, dilakukan juga perancangan tata letak dan fasilitas pendukung untuk keselamatan dan kebersihan kerja. Analisis yang dilakukan adalah analisis use value terhadap fasilitas fisik.

Bus yang digunakan untuk perancangan adalah Mercedes Benz 1521 Intercooler Euro 2 yang berukuran 1117,5 x 250 x 325 cm (panjang x lebar x tinggi). Dalam bus dibagi menjadi empat ruangan yaitu ruangan ganti dokter dan asisten, ruangan operasi, ruangan transisi, dan ruangan tabung oxygen dan nitrous oxide dan peralatan (perkakas dan lampu cadangan). Fasilitas fisik yang dirancang adalah meja peletakan peralatan operasi, bidang miring untuk menaikkan dan menurunkan pasien, tempat cuci tangan, lemari baju, tempat penyimpanan sepatu, pijakan pintu bus, pengikat tabung oxygen dan nitrous oxide, tempat penyimpanan peralatan, ranjang pasien dan diusulkan area pemasangan tenda untuk evakuasi. Sedangkan fasilitas pendukung untuk keselamatan kerja menggunakan APAR sebanyak empat tabung dan membuat handrail pada pintu bus dan untuk kebersihan diletakkan satu tempat sampah pada ruangan operasi dan dua tempat sampah pada ruangan transisi. Untuk lingkungan fisik yaitu temperatur dan sirkulasi udara dapat diatur dengan AC di dalam bus dan untuk pencahayaan di dalam bus menggunakan lampu lampu T5 fluorescent sebanyak 12 buah lampu dan lampu bulb spiral sebanyak 1 buah lampu.


(2)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan asumsi ... 1-2 1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-4 1.5 Tujuan Perancangan ... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ergonomi ... 2-1 2.2 Antropometri ... 2-2 2.3 Perancangan ... 2-8 2.4 Pencahayaan ... 2-15 2.5 Kebisingan ... 2-16 2.6 Temperatur ... 2-17 2.7 Sirkulasi Udara ... 2-20 2.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 2-21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3 3.2 Latar Belakang Masalah ... 3-3


(3)

xxii Universitas Kristen Maranatha 3.3 Identifikasi Masalah ... 3-3 3.4 Pembatasan Masalah dan asumsi ... 3-3 3.4.1 Pembatasan Masalah ... 3-3 3.4.2 Asumsi ... 3-4 3.5 Perumusan Masalah ... 3-5 3.6 Tujuan Perancangan ... 3-5 3.7 Tinjauan Pustaka ... 3-6 3.8 Pengumpulan Data ... 3-6 3.9 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-6 3.10 Perancangan Produk dan Analisis ... 3-7 3.11 Kesimpulan Dan Saran ... 3-7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Latar Belakang Organisasi Maranatha Social Service & Crisis Center4-1

4.2 Standar Prosedur Sebelum dan Sesudah Operasi ... 4-4 4.3 Tugas-tugas Dokter, Asisten 1 dan 2, Instrument Peralatan

Selama Melakukan Bantuan ... 4-6 4.4 Fasilitas Fisik ... 4-6 4.4.1 Fasilitas Fisik di Dalam Bus ... 4-6 4.4.1.1Peralatan Standar ... 4-7 4.4.1.2Fasilitas Pendukung ... 4-15 4.4.1.3Peralatan Yang Dirancang ... 4-18 4.4.2 Penyusunan Tata Latak Fisik di Dalam Bus ... 4-20 4.4.3 Perancangan Fasilitas Fisik di Luar Bus ... 4-21 4.5 Data Ukuran Fasilitas Fisik ... 4-21 4.5.1 Data Peralatan Fasilitas Fisik Standar ... 4-21 4.5.2 Data Ukuran Bus ... 4-22 4.6 Data Antropometri Yang Digunakan Dalam Perancangan... 4-23 4.7 Data Lingkungan Fisik ... 4-25 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS


(4)

xxiii Universitas Kristen Maranatha 5.1.1 Meja Peletakan Peralatan Operasi ... 5-2 5.2 Pengolahan Data Antropometri Ruangan Transisi ... 5-4 5.2.1 Bidang Miring ... 5-4 5.2.2 Tempat Cuci Tangan... 5-8 5.3 Pengolahan Data Antropometri Ruangan Ganti Dokter dan Asisten .. 5-11 5.3.1 Lemari Baju dan Loker ... 5-11 5.3.2 Tempat Penyimpanan Sepatu ... 5-14 5.3.3 Pijakan Pintu Bus ... 5-16 5.4 Pengolahan Data Antropometri Ruangan Tabung Oxgen dan

Nitrous Oxid dan Peralatan (Perkakas dan Lampu Cadangan) ... 5-18 5.4.1 Pengikat Tabung Oxgen dan Nitrous Oxid ... 5-18 5.4.2 Tempat Penyimpanan Peralatan ... 5-21 5.5 Peletakan Tata Letak Fisik di Dalam Bus ... 5-23 5.5.1 Peletakan Tinggi Papan Scan... 5-23 5.5.2 Peletakan Tinggi Tempat Tissue ... 5-23 5.5.3 Peletakan Tempat Sampah ... 5-23 5.5.4 Peletakan Lampu ... 5-23 5.6 Pengolahan Data Antropometri Fasilitas Fisik di Luar Bus ... 5-23 5.6.1 Tenda ... 5-23 5.6.2 Tandu Pasien ... 5-26 5.7 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 5-29 BAB 6 PERANCANGAN PRODUK DAN ANALISIS

6.1 Perancangan dan Analisis Ruangan Operasi (Meja Peletakan

Peralatan Operasi) ... 6-1 6.2 Perancangan dan Analisis Perancangan Ruangan Transisi ... 6-5 6.2.1 Perancangan dan Analisis Bidang Miring ... 6-5 6.2.2 Perancangan dan Analisis Tempat Cuci Tangan ... 6-9 6.3 Perancangan dan Analisis Ruangan Ganti Dokter dan Asisten ... 6-15 6.3.1 Lemari Baju ... 6-15 6.3.2 Tempat Penyimpanan Sepatu ... 6-17 6.3.3 Pijakan Pintu bus ... 6-18


(5)

xxiv Universitas Kristen Maranatha 6.4 Perancangan dan Analisis Ruangan Tabung Oxgen dan Nitrous

Oxid dan Peralatan (perkasas dan lampu cadangan) ... 6-19 6.4.1 Pengikat Tabung Oxgen dan Nitrous Oxid ... 6-19 6.4.2 Tempat Penyimpanan Peralatan ... 6-22 6.5 Analisis Penyusunan Tata Latak Fisik di Dalam Bus ... 6-23 6.5.1 Peletakan Tinggi Papan Scan... 6-23 6.5.2 Peletakan Tinggi Tempat Tissue ... 6-25 6.5.3 Peletakan Tempat Sampah ... 6-26 6.5.4 Penempatan Lampu di Dalam Bus ... 6-27 6.6 Perancangan dan Analisis Fasilitas Fisik di Luar Bus ... 6-29 6.6.1 Tenda ... 6-29 6.6.2 Ranjang Pasien ... 6-31 6.7 Simulasi Pasien Yang Akan Dimasukkan Ke Ruangan

Operasi Menggunakan Ranjang Pasien ... 6-33 6.8 Aliran Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide dan Peralatan (Perkakas

dan Lampu Cadangan) ... 6-41 6.9 Layout Secara Keseluruhan Bus ... 6-42 6.10 Perancangan Keselamatan Kerja ... 6-44 6.11 Pengaman Mesin di Dalam Bus ... 6-44 6.12 Penentuan Lingkungan Fisik ... 6-45 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-3 DAFTAR PUSTAKA ...xx LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(6)

xxv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Halaman

2.1 Pemandu Untuk Kadar Cahaya 2-16

2.2 Klasifikasi Kebisingan 2-17

4.1 Kebutuhan Daya Listrik

4-15

4.2 Data Peralatan Fasilitas Fisik Standar

4-21

4.3 Data Ukuran Bus

4-22

5.1 Pengolahan Data Peletakan Peralatan Operasi 5-3

5.2 Perthitungan Sudut pada Bidang Miring 5-5

5.3 Pengolahan Data Bidang Miring 5-7

5.4 Pengolahan Data Tempat cuci tangan

5-10

5.5 Pengolahan Data Lemari Baju

5-13

5.6 Pengolahan Data Tempat Penyimpanan Sepatu

5-15

5.7 Pengolahan Data Pijakan Pintu Bus

5-17

5.8 Pengolahan Data Pengikat Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide 5-20

5.9 Pengolahan Data Tempat Penyimpanan Peralatan

5-22

5.10 Pengolahan Data Tenda


(7)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

5.11 Pengolahan Data Tandu Pasien


(8)

xxvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul

Halaman

2.1 Antropometri Tubuh Manusia 2-4

2.2 Antropometri Kepala Manusia 2-6

2.3 Antropometri Tangan Manusia 2-7

2.4 Antropometri Kaki Manusia 2-8

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

3.1 Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-2

4.1 Struktur Organisasi Maranatha Social Service & Crisis Center 4-3

4.2 Meja Operasi 4-7

4.3 Mesin Cauter 4-7

4.4 Mesin Suction type 1630 4-8

4.5 Mesin Anestesi 4-8

4.6 Plug In Oxygen dan Nitrous Oxide 4-9

4.7 Pisau Operasi 4-9

4.8 Gunting Operasi

4-10

4.9 Baju Operasi

4-10

4.10 Selang/pipa

4-11

4.11 Lampu Ultra Violet

4-11

4.12 Lampu Operasi ZF-620

4-12

4.13 Rotary Lamp


(9)

xxviii Universitas Kristen Maranatha

4.14 Lampu T5 Fluorescent

4-13

4.15 Lampu Bulb Spiral

4-13

4.16 Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide

4-14

4.17 Mesin Genset

4-14

4.18 Saklar

4-15

4.19 Stop Kontak

4-16

4.20 Tempat Sampah

4-16

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul

Halaman

4.21 APAR 4-17

4.22 Tempat Tissue 4-17

4.23 Tempat Sabun 4-18

4.24 Kran Air 4-18

4.25 Ukuran Bus

4-22

5.1 Peletakan Mesin Suction 5-1

5.2 Tinggi Bus dari Jalan 5-5

5.3 Perhitungan Lebar Bidang Miring 5-6

5.4 Stainless Steel Berbentuk Huruf T 5-18


(10)

xxix Universitas Kristen Maranatha

5.6 Fishbone Kecelakaan Kebakaran

5-31

5.7 Fishbone Kecelakaan Kekurangan Oksigen Pada Saat Operasi 5-33

6.1 Meja Peletakan Peralatan Operasi Pada Saat Tertutup 6-1 6.2 Meja Peletakan Peralatan Operasi Pada Saat Terbuka 6-2

6.3 Simulasi Data Antropometri Wanita 5% 6-2

6.4 Simulasi Data Antropometri Wanita 50% 6-3

6.5 Simulasi Data Antropometri Wanita 95% 6-3

6.6 Jarak Bentangan Tangan Pria dengan Persentil 5% 6-4 6.7 Jarak Bentangan Tangan Wanita dengan Persentil 5% 6-4

6.8 Bidang Miring Tampak Samping 6-6

6.9 Bidang Miring Tampak Depan 6-6

6.10 Bidang Miring Tampak Samping Saat Dibuka 6-7

6.11 Simulasi Antropometri Pria Persentil 5% 6-7

6.12 Simulasi Antropometri Pria Persentil 50% 6-8

6.13 Simulasi Antropometri Pria Persentil 95% 6-8

6.14 Simulasi Tandu Dinaikan ke Bus 6-9

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul

Halaman

6.15 Tempat Cuci Tangan Tampak Depan

6-10

6.16 Tempat Cuci Tangan Tampak Samping

6-10

6.17 Simulasi Data Antropometri Wanita 5%

6-11

6.18 Simulasi Data Antropometri Wanita 50%


(11)

xxx Universitas Kristen Maranatha

6.19 Simulasi Data Antropometri Wanita 95%

6-12

6.20 Simulasi Data Antropometri Pria 5%

6-12

6.21 Simulasi Data Antropometri Pria 50%

6-13

6.22 Simulasi Data Antropometri Pria 95%

6-13

6.23 Tempat Cuci Tangan Pada Saat Digunakan Dua Pria Persentil 95% 6-14

6.24 Lemari Baju dan Loker Tampak Atas

6-15

6.25 Lemari Baju dan Loker Tampak Depan

6-15

6.26 Lemari Baju dan Loker Tampak Samping

6-16

6.27 Tirai Pada Saat Dibuka

6-16

6.28 Tempat Penyimpanan Sepatu Pada Saat Dibuka Tampak Depan 6-17

6.29 Tempat Penyimpanan Sepatu Pada Saat Dibuka Tampak Samping 6-17

6.30 Pijakan Pintu Bus Pada Saat Dibuka Tampak Samping 6-18

6.31 Pijakan Pintu Bus Pada Saat Tertutup Tampak Depan 6-18

6.32 Peletakan Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide Tampak Depan 6-19

6.33 Peletakan Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide Tampak Samping 6-19


(12)

xxxi Universitas Kristen Maranatha 6.34 Peletakan Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide Tampak Atas 6-20

6.35 Peletakan Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide Tampak Atas di

Dalam Bus

6-20

6.36 Peletakan Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide Tampak Samping di

Dalam Bus

6-21

6.37 Penyimpanan Peralatan Tampak Depan

6-22

6.38 Penyimpanan Peralatan Tampak Samping

6-22

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul

Halaman

6.39 Peletakan Tinggi Papan Scan Tampak Depan

6-23

6.40 Peletakan Tinggi Papan Scan Tampak Samping

6-24

6.41 Peletakan Tinggi Tempat Tissue Tampak Depan

6-25

6.42 Peletakan Tinggi Tempat Tissue Tampak Atas

6-25

6.43 Peletakan Tempat Sampah di Dalam Bus

6-26

6.44 Penempatan Lampu di Dalam Bus Tampak Atas

6-27

6.45 Penempatan Lampu Rotary


(13)

xxxii Universitas Kristen Maranatha

6.46 Tenda Tampak Atas

6-29

6.47 Tenda Tampak Depan

6-30

6.48 Ranjang Pasien Tampak Depan dan Samping

6-31

6.49 Ranjang Pasien Tampak Atas

6-31

6.50 Ranjang Pasien Tampak Depan

6-31

6.51 Ranjang Pasien Lipat Tampak Depan

6-32

6.52 Simulasi 1

6-33

6.53 Simulasi 2

6-34

6.54 Simulasi 3

6-35

6.55 Simulasi 4

6-36

6.56 Simulasi 5

6-37

6.57 Simulasi 6

6-38

6.58 Simulasi 7

6-39

6.59 Aliran Tabung Oxygen dan Nitrous Oxide dan Peralatan (Perkakas

dan Lampu Cadangan) dan Aliran

6-41

6.60 Bus Tampak Atas


(14)

xxxiii Universitas Kristen Maranatha

6.61 Bus Tampak Depan

6-43

6.62 Handrail Tampak Depan 6-44

6.63 Handrail Tampak Atas 6-44

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul

Halaman

6.64 Pengaman Meja Operasi 6-44


(15)

xxxiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 Data Antropometri Tubuh

2 Data Antropometri Kaki

3 Data Antropometri Tangan

4 Spesifikasi Mercedes Benz 1521 Intercooler Euro 2

5 Spesifikasi Genset

6 Keterangan WRKSTN-C21 : Stair Rise Angles3


(16)

DATA PENULIS

Nama : Kristian Hadinata

Tempat, Tanggal Lahir : Sungai Penuh, 24 Agustus 1988

Alamat di Bandung : Jl. Terusan Babakan Jeruk IV No 52, Bandung Alamat Asal : Jl. Mohammad Yamin No 23

No. Telp Asal : (0748) 324693

No. Handphone : 08126778333 & (022) 922788333 Alamat email : krs_hadinata_kristian@yahoo.co.id Pendidikan : SMA Don Bosco Padang

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas akhir : A


(17)

Komentar Dosen Penguji

Nama : Kristian Hadinata

NRP : 0623125

Judul Tugas Akhir : Perancangan Fasilitas Fisik dan Tata Letak Peralatan Kesehatan Untuk Operasi di Dalam Bus bagi Korban Bencana Alam Ditinjau dari Segi Ergonomi

Komentar-komentar Dosen Penguji :

1. Pertimbangkan apakah ada teknisi yang ikut.

2. Bila ada problem di ruangan tabung oksigen waktu bis jalan, apakah bus harus berhenti dahulu untuk keruangan tabung? jadi sebaiknya ada pintu di dalam bus yang menuju ke ruangan tabung.

3. Tempat cuci tangan akan lebih baik tidak usah disana dan sebaiknya pintu bisa 2 sisi sehingga di lokasi manapun tidak bisa didirikan.

4. Pada saat dokter menjaga pasien di dalam bus. Dokter atau perawat duduk dimana?

5. Pada laporan belum ada layout yang memuat gambar-gambar lengkap alat-alat seperti APAR, dsb.

6. Jumlah baju 12 buah, dimana dasarnya? Padahal dalam 1 hari dibutuhkan lebih dari 12 baju.

7. Buat analisa lebih detail untuk memberitahu bahwa operasi sedang berjalan. 8. Bila dokter lelah. Dimana bisa duduk istirahat sejenak.

9. Sebaiknya SDM standby disana (di dalam bus), sediakan tempat untuk SDMnya.

10. Generator untuk suatu proses perlu kelengkapan alat,SDM yang bersamaan. 11. Gambar 5-6 ukuran bidang miring.


(18)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari. Bencana alam tersebut ada yang terjadi secara alami seperti gempa bumi, hujan badai, dan angin topan. Selain itu, bencana ada yang disebabkan oleh kelalaian dari manusia seperti longsor dan banjir. Bencana alam tersebut menyebabkan adanya korban dalam kondisi luka-luka, korban jiwa dan mengalami gangguan psikologis. Bagi korban-korban yang mengalami luka dan gangguan psikologis membutuhkan pengobatan dan perawatan secepat mungkin sehingga dibutuhkannya bantuan kesehatan.

Maranatha merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki Maranatha Social Service & Crisis Center (MSSCC) yang saat ini dipimpin oleh dr.William. Organisasi ini bergerak dalam bidang pemberian bantuan secara langsung kepada para korban bencana alam, baik medis maupun juga secara psikologis yang terkena bencana ataupun juga setelah melewati pasca bencana. Selain itu, MSSCC memberikan bantuan medis kepada masyarakat yang membutuhkan dengan melaksanakan pengobatan gratis secara massal diberbagai daerah di Indonesia. Pengobatan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, rumah sakit setempat yang mau membantu MSSCC ini untuk memberikan bantuan kepada masyrarakat yang membutuhkan. Selama ini bantuan yang diberikan berupa obat-obatan dan tidak dapat memberi perawatan lain seperti luka serius dan operasi kecil. Sedangkan bagi korban yang mengalami luka yang cukup serius harus ditangani secara cepat. Dalam hal ini MSSCC mengalami kesulitan dalam menyediakan area yang lebih bersih dan steril untuk melakukan operasi. Oleh karena itu, MSSCC menginginkan adanya suatu sarana yang dirancang khusus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan


(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

operasi. Sarana tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan lebih maksimal kepada korban bencana alam.

Oleh karena itu, dalam Laporan Tugas Akhir ini, akan dirancang sebuah kendaraan yang dapat mendukung pihak medis pada saat membantu korban bencana alam.

1.2Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang teridentifikasi adalah :

Pada saat ini banyak bencana alam yang terjadi di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan kesehatan. Salah satunya bantuan tersebut dapat diberikan melalui transportasi darat yaitu dengan menggunakan kendaraan. Pada saat ini belum ada kendaraan yang memiliki rancangan khusus untuk melakukan kegiatan operasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diusulkan suatu kendaraan yang memiliki tempat-tempat khusus untuk membawa perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan selama memberikan bantuan bencana alam khususnya untuk melakukan operasi.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Dalam perancangan ini, penulis membutuhkan adanya pembatasan masalah karena keterbatasan waktu, tenaga,biaya dan asumsi agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas.

1.3.1 Pembatasan Masalah

1. Kendaraan yang digunakan untuk perancangan adalah Bus Mercedez Benz 1521 Intercooler Euro 2.

2. Data antropometri yang diambil dari buku Konsep Dasar dan Aplikasinya karangan Ir. Eko Nurmianto, M.Eng.Sc., DERT. 3. Perancangan fasilitas fisik dilihat dari jenis bahan, tata letak dan

fungsi.

4. Fasilitas fisik yang dirancang meliputi ruangan transisi, ruangan operasi, ruangan ganti dokter dan asisten, ruangan tabung oxygen


(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

dan nitrous oxide dan peralatan (perkakas dan lampu cadangan) dan ranjang pasien.

5. Lingkungan fisik yang diamati adalah pencahayaan, temperatur dan sirkulasi udara.

6. Analisis yang dibahas adalah use value.

7. Biaya tidak diperhitungkan dalam perancangan ini. 8. Tidak menganalisis kekuatan material yang digunakan.

9. Operasi tidak dapat dilakukan pada saat bus dalam perjalanan ke lokasi bencana/bantuan.

10. Bus tidak dirancang khusus untuk mengangkut pasien pada saat berjalan.

11. Operasi yang dapat dilakukan adalah operasi pecah tulang paha, operasi sesar, usus buntu dan operasi minor.

12. Perancangan K3 yang dirancang adalah keselamatan dan kebersihan kerja.

1.3.2 Asumsi

1. Persentil yang digunakan adalah persentil minimum sebesar 5%, persentil rata-rata sebesar 50%, dan persentil maksimum sebesar 95%.

2. Tempat pemberhentian bus atau parkir adalah tempat yang memiliki permukaan datar.

3. Data antropometri yang diambil dari buku Konsep Dasar dan Aplikasinya karangan Ir. Eko Nurmianto, M.Eng.Sc., DERT yang mewakili populasi masyarakat Indonesia.

4. Tebal bahan stainless steel yang digunakan 2,5 mm. 5. Tebal bahan kayu yang digunakan 1,2 cm.

6. Tebal bahan checkered plate yang digunakan 3 mm. 7. Tebal dari baju yang digantung adalah 3 cm.


(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

9. Untuk dimensi panjang sejajar dengan perut (horizontal) dan dimensi lebar tegak lurus dengan perut (vertikal).

10. Kemiringan sudut bidang miring yang digunakan berdasarkan WRKSTN-C21 : Stair Rise Angles pada buku Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diperoleh maka dapat dilakukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja fasilitas fisik yang akan dirancang untuk keperluan operasi di dalam bus?

2. Bagaimana perancangan fasilitas fisik yang baik dalam bus untuk keperluan operasi?

3. Bagaimana lingkungan fisik yang baik di dalam bus?

4. Bagaimana perancangan layout yang baik untuk melakukan operasi? 5. Bagaimana usulan keselamatan kerja yang dapat diberikan pada

perancangan interior bus?

1.5Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah :

1. Mengetahui fasilitas fisik yang akan dirancang untuk keperluan operasi. 2. Mengetahui perancangan fasilitas fisik yang terbaik untuk keperluan

operasi.

3. Mengetahui lingkungan fisik yang baik di dalam bus. 4. Mengetahui layout terbaik untuk melakukan operasi.


(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah : 1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab satu membahas tentang latar belakang yang mendasari dilakukannya perancangan. Setelah itu, dilakukan pengidentifikasian masalah untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pengidentifikasian masalah diperlukan pembatasan masalah dan asumsi yang bertujuan agar membatasi ruang lingkup yang dibahas dan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Setelah itu, dilakukan perumusan masalah yang ingin dibahas mengenai masalah-masalah yang ingin diteliti. Oleh karena itu, diperlukannya tujuan dan manfaat perancangan agar tidak menyimpang dari masalah-masalah yang dibahas. Hal terakhir adalah membuat sistematika penulisan yang berisi urutan awal sampai akhir dilakukannya perancangan ini.

2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab dua, berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar dan petunjuk untuk memecahkan masalah-masalah yang diteliti.

3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab tiga, berisi urutan-urutan proses yang dilakukan dalam melakukan perancangan.

4. BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab empat, dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang berisi data-data yang diperlukan dalam perancangan bus kesehatan.

5. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab lima, berisi tentang pengolahan data yang telah diperoleh pada bab empat dan menganalisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan. 6. BAB 6 PERANCANGAN PRODUK DAN ANALISIS

Bab enam, berisi konsep-konsep rancangan desain produk dan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

7. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


(23)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Fasilitas fisik yang akan dirancang adalah tempat meja peletakan peralatan operasi, lemari baju, tempat penyimpanan sepatu, pijakan pintu bus, tempat cuci tangan, bidang miring, ranjang pasien, pengikat tabung oxygen dan nitrous oxide, tempat penyimpanan peralatan.

2. Spesifikasi dari perancangan fisik yang dirancang untuk keperluan operasi adalah

 Meja Peletakan Peralatan Operasi

Bahan yang digunakan untuk tempat peletakan peralatan operasi adalah stainless steel. Ukuran yang dirancangan adalah panjang 80 cm, lebar 40 cm dan Tinggi 89 cm.

Lemari Baju dan Loker

Bahan yang digunakan untuk lemari baju adalah kayu. Pada perancangan lemari baju terdiri dari dua bagian yaitu untuk menyimpan baju operasi dengan ukuran panjang 38 cm, lebar 48 cm, tinggi 99 cm dan bagian kedua untuk loker dimana ukuran untuk satu loker adalah panjang 30 cm, 48 cm, 24 cm. Loker dirancang untuk 8 orang.

 Tempat Penyimpanan Sepatu

Bahan yang digunakan untuk penyimpanan sepatu adalah kayu. Ukuran dari penyimpanan sepatu adalah panjang 98 cm, lebar 48 cm, tinggi 38 cm. tempat penyimpanan sepatu dapt menyimpan 10 pasang sepatu.

 Tempat Cuci Tangan

Bahan yang digunakan untuk tempat cuci tangan adalah stainless steel. Ukuran yang dirancangan untuk tempat cuci tangan adalah panjang 117 cm, lebar 38 cm, dan tinggi 175 cm. Pada tempat cuci


(24)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 7-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

tangan juga dirancang tempat penyimpanan benda-benda yang berukuran kecil seperti tissue dan sabun cuci tangan dengan ukuran panjang 117 cm, lebar 38 cm dan tinggi 40 cm.

 Bidang Miring

Bahan yang digunakan untuk perancangan bidang miring adalah checkered plate. Ukuran yang dirancangan adalah panjang 240 cm, lebar 220 cm, dan tinggi dari jalan ke lantai bus 110 cm (P x L x T).

 Ranjang Pasien

Bahan yang digunakan untuk ranjang pasien adalah stainless steel. Ukuran yang dirancang adalah panjang 190 cm, lebar 58 cm dan tinggi 71,8 cm.

 Tenda

Tenda yang dirancang dapat memampung 10 orang dengan panjang 600 cm, lebar 760 cm dan tinggi 350 cm.

3. Temperatur pada bus diatur oleh AC bus yang berkisar antara 18-200 dan pencahayaan pada bus menggunakan lampu T5 fluorescent dan bulb spiral.

4. Pada perancangan bus kesehatan terdapat dua ruangan operasi, satu ruangan transisi yang digunakan untuk mencuci tangan dan satu ruangan tabung oxygen dan nitrous oxide dan Peralatan (perkasas dan lampu cadangan).

5. Fasilitas pendukung untuk kesehatan dan keselamatan kerja untuk mencegah terpeleset dan jatuh adalah membuat handrail pada pintu bus. Untuk mencegah kebakaran adalah menyediakan APAR sebanyak empat tabung yang terletak di ruangan operasi, ruangan transisi, ruangan supir, dan ruangan tabung oxygen dan nitrous oxide dan peralatan (perkakas dan lampu cadangan). Dan untuk mencegah kekurangan oksigen adalah menyediakan tabung oksigen kecil pada ruangan operasi.


(25)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 7-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

7.2 Saran

 Mobil bus dapat dimodifikasi atau menambah desain interior dan eksterior sesuai dengan keinginan dari perusahaan tetapi tanpa merubah tata letak fisik yang ada.

 Pada bagian luar bus khususnya pada bagian tenda 2 dapat ditambahkan kursi untuk tempat istirahat dokter dan asisten.


(26)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan kerja dan

Ergonomi II : “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen

Maranatha, Bandung, Indonesia, 2006.

2. Hendra : “Pengertian dasar/definisi K3 (Occupational Health and Safety)”, Http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/material/IntrotoK3.pdf, 2000.

3. Isfaniy: ”Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”,

Http://tuloe.wordpress.com/2009/07/12/dasar-dasar-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/, 2009.

4. Nurmianto, E. : “Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

5. Sutalaksana, IZ., Anggawisata, R., Tjakraatmadja. J.H.: Teknik Tata cara

Kerja”, Jurusan Teknik Indusri, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

Indonesia, 1979.

6. Weimer, J. : ”Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, P T R Prentice Hall, New Jersey, 1993.

7. Wikipedia: “Thermoregulation”,


(1)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

9. Untuk dimensi panjang sejajar dengan perut (horizontal) dan dimensi lebar tegak lurus dengan perut (vertikal).

10. Kemiringan sudut bidang miring yang digunakan berdasarkan WRKSTN-C21 : Stair Rise Angles pada buku Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diperoleh maka dapat dilakukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja fasilitas fisik yang akan dirancang untuk keperluan operasi di dalam bus?

2. Bagaimana perancangan fasilitas fisik yang baik dalam bus untuk keperluan operasi?

3. Bagaimana lingkungan fisik yang baik di dalam bus?

4. Bagaimana perancangan layout yang baik untuk melakukan operasi? 5. Bagaimana usulan keselamatan kerja yang dapat diberikan pada

perancangan interior bus?

1.5Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah :

1. Mengetahui fasilitas fisik yang akan dirancang untuk keperluan operasi. 2. Mengetahui perancangan fasilitas fisik yang terbaik untuk keperluan

operasi.

3. Mengetahui lingkungan fisik yang baik di dalam bus. 4. Mengetahui layout terbaik untuk melakukan operasi.


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah : 1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab satu membahas tentang latar belakang yang mendasari dilakukannya perancangan. Setelah itu, dilakukan pengidentifikasian masalah untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pengidentifikasian masalah diperlukan pembatasan masalah dan asumsi yang bertujuan agar membatasi ruang lingkup yang dibahas dan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Setelah itu, dilakukan perumusan masalah yang ingin dibahas mengenai masalah-masalah yang ingin diteliti. Oleh karena itu, diperlukannya tujuan dan manfaat perancangan agar tidak menyimpang dari masalah-masalah yang dibahas. Hal terakhir adalah membuat sistematika penulisan yang berisi urutan awal sampai akhir dilakukannya perancangan ini.

2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab dua, berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar dan petunjuk untuk memecahkan masalah-masalah yang diteliti.

3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab tiga, berisi urutan-urutan proses yang dilakukan dalam melakukan perancangan.

4. BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab empat, dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang berisi data-data yang diperlukan dalam perancangan bus kesehatan.

5. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab lima, berisi tentang pengolahan data yang telah diperoleh pada bab empat dan menganalisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan. 6. BAB 6 PERANCANGAN PRODUK DAN ANALISIS

Bab enam, berisi konsep-konsep rancangan desain produk dan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

7. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


(3)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Fasilitas fisik yang akan dirancang adalah tempat meja peletakan peralatan operasi, lemari baju, tempat penyimpanan sepatu, pijakan pintu bus, tempat cuci tangan, bidang miring, ranjang pasien, pengikat tabung oxygen dan nitrous oxide, tempat penyimpanan peralatan.

2. Spesifikasi dari perancangan fisik yang dirancang untuk keperluan operasi adalah

 Meja Peletakan Peralatan Operasi

Bahan yang digunakan untuk tempat peletakan peralatan operasi adalah stainless steel. Ukuran yang dirancangan adalah panjang 80 cm, lebar 40 cm dan Tinggi 89 cm.

Lemari Baju dan Loker

Bahan yang digunakan untuk lemari baju adalah kayu. Pada perancangan lemari baju terdiri dari dua bagian yaitu untuk menyimpan baju operasi dengan ukuran panjang 38 cm, lebar 48 cm, tinggi 99 cm dan bagian kedua untuk loker dimana ukuran untuk satu loker adalah panjang 30 cm, 48 cm, 24 cm. Loker dirancang untuk 8 orang.

 Tempat Penyimpanan Sepatu

Bahan yang digunakan untuk penyimpanan sepatu adalah kayu. Ukuran dari penyimpanan sepatu adalah panjang 98 cm, lebar 48 cm, tinggi 38 cm. tempat penyimpanan sepatu dapt menyimpan 10 pasang sepatu.

 Tempat Cuci Tangan

Bahan yang digunakan untuk tempat cuci tangan adalah stainless steel. Ukuran yang dirancangan untuk tempat cuci tangan adalah panjang 117 cm, lebar 38 cm, dan tinggi 175 cm. Pada tempat cuci


(4)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 7-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

tangan juga dirancang tempat penyimpanan benda-benda yang berukuran kecil seperti tissue dan sabun cuci tangan dengan ukuran panjang 117 cm, lebar 38 cm dan tinggi 40 cm.

 Bidang Miring

Bahan yang digunakan untuk perancangan bidang miring adalah checkered plate. Ukuran yang dirancangan adalah panjang 240 cm, lebar 220 cm, dan tinggi dari jalan ke lantai bus 110 cm (P x L x T).

 Ranjang Pasien

Bahan yang digunakan untuk ranjang pasien adalah stainless steel. Ukuran yang dirancang adalah panjang 190 cm, lebar 58 cm dan tinggi 71,8 cm.

 Tenda

Tenda yang dirancang dapat memampung 10 orang dengan panjang 600 cm, lebar 760 cm dan tinggi 350 cm.

3. Temperatur pada bus diatur oleh AC bus yang berkisar antara 18-200 dan pencahayaan pada bus menggunakan lampu T5 fluorescent dan bulb spiral.

4. Pada perancangan bus kesehatan terdapat dua ruangan operasi, satu ruangan transisi yang digunakan untuk mencuci tangan dan satu ruangan tabung oxygen dan nitrous oxide dan Peralatan (perkasas dan lampu cadangan).

5. Fasilitas pendukung untuk kesehatan dan keselamatan kerja untuk mencegah terpeleset dan jatuh adalah membuat handrail pada pintu bus. Untuk mencegah kebakaran adalah menyediakan APAR sebanyak empat tabung yang terletak di ruangan operasi, ruangan transisi, ruangan supir, dan ruangan tabung oxygen dan nitrous oxide dan peralatan (perkakas dan lampu cadangan). Dan untuk mencegah kekurangan oksigen adalah menyediakan tabung oksigen kecil pada ruangan operasi.


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 7-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

7.2 Saran

 Mobil bus dapat dimodifikasi atau menambah desain interior dan eksterior sesuai dengan keinginan dari perusahaan tetapi tanpa merubah tata letak fisik yang ada.

 Pada bagian luar bus khususnya pada bagian tenda 2 dapat ditambahkan kursi untuk tempat istirahat dokter dan asisten.


(6)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan kerja dan

Ergonomi II : “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen

Maranatha, Bandung, Indonesia, 2006.

2. Hendra : “Pengertian dasar/definisi K3 (Occupational Health and Safety)”,

Http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/material/IntrotoK3.pdf, 2000.

3. Isfaniy: ”Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”,

Http://tuloe.wordpress.com/2009/07/12/dasar-dasar-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3/, 2009.

4. Nurmianto, E. : “Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.

5. Sutalaksana, IZ., Anggawisata, R., Tjakraatmadja. J.H.: Teknik Tata cara

Kerja”, Jurusan Teknik Indusri, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

Indonesia, 1979.

6. Weimer, J. : ”Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, P T R Prentice Hall, New Jersey, 1993.

7. Wikipedia: “Thermoregulation”,


Dokumen yang terkait

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Fasilitas, Lingkungan Fisik dan K3 Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Restoran 'X' Di Bandung).

0 1 55

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, Lingkungan Fisik, dan K3 Ditinjau dari Segi Ergonomi (Studi Kasus di Bag. Spinning PT. Kurios Utama).

2 3 28

Analisis Perancangan Fasilitas, Tata Letak Fasilitas, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Catering Dienarsih).

2 4 34

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Pada Klinik Bersalin "X" Di Kota Puncak Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 2 152

Perancangan Tata Letak, Fasilitas Fisik dan Lingkungan Fisik Ruangan Penelitian Sistem Kerja Motion Capture Ditinjau Dari Segi Ergonomi Di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta.

0 2 31

Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak dan Peningkatan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dapur Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X", Bandung).

0 3 35

Analisis dan Perancangan Ulang Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik dan Tata Letak Pada Area Penerima Tamu Hotel Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Hotel "X" Bandung).

0 0 31

Perancangan Ulang Fasilitas Fisik dan Tata Letak Ruang Visual Di Laboratorium APK & E Teknik Industri UKM Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 91

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Ditinjau Dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Di Perusahaan Auto City).

0 1 154

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak Ruangan, dan Lingkungan Fisik Di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

0 0 71