Analisis Penjadwalan Mesin dalam Upaya Mendapatkan Waktu Proses Tercepat di Perusahaan Konveksi Jolindo Jakarta.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada tahun 1945 sejak Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami krisis ekonomi seperti krisis moneter yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil. Krisis ekonomi ini berpengaruh terhadap banyak hal di Indonesia seperti, kurangnya lapangan pekerjaan, tidak dapat bersaingnya Indonesia dengan negara-negara berkembang lainnya. Salah satu sektor usaha yang terkena imbas krisis ekonomi adalah usaha konveksi. Akhir akhir ini usaha konveksi tersebut mulai mengalami pertumbuhan kembali. Dengan adanya usaha konveksi yang semakin berkembang dan menambah lapangan pekerjaan akan dapat meningkatkan kembali perekonomian di negara kita. Ini semua terbukti dengan semakin banyak nya perusahaan konveksi sekarang ini.

Suksesnya perusahaan konveksi ini juga didukung dari banyaknya permintaan baju-baju yang merupakan suatu kebutuhan utama manusia. Dapat dilihat bahwa setiap pusat perbelanjaan pasti memiliki toko-toko yang menjual baik itu baju untuk anak-anak atau untuk dewasa. Dengan semakin bertambahnya permintaan setiap tahunnya, bertambah pula perusahaan konveksi dan menyebabkan adanya persaingan yang ketat diantara para produsen. Sehingga mereka sangat dituntut untuk menyediakan produk baju dengan kualitas yang terbaik.

Penanganan kegiatan operasi dalam sebuah perusahaan juga selalu berubah dan harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, karena hal ini akan mempengaruhi penggunaan mesin ataupun ketika adanya permintaan yang tidak menentu. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat melakukan penjadwalan yang tepat, sehingga perusahaan dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen dengan tepat waktu dan produk yang berkualitas. Oleh karena itu penjadwalan merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan penjadwalan yang telah digunakan oleh perusahaan dengan metode penjadwalan Campbell, Dudek, and Smith agar didapat efisiensi waktu dalam memenuhi permintaan konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan menggunakan metode

Campbell, Dudek, and Smith dapat dicapai efisiensi waktu selama 1 sampai 2 hari.

Penjadwalan perusahaan yang menggunakan metode First Come First Serve untuk bulan September membutuhkan waktu 25 hari kerja, sedangkan dengan metode Campbell,


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In the year 1945 since Indonesia's independence from colonial rule, Indonesia has experienced an economic crisis like a financial crisis which resulted in the Indonesian economy becomes unstable. This economic crisis affected many things in Indonesia, such as, lack of employment, Indonesia can not compete with other developing countries. One of the sectors affected by the economic crisis is the convection bussiness.Nowadays convection business has started to grow back. With the business growing convective field and add a job will improve the economy in our country again. We can see that many garment company grows today. Convection company's success is also supported by increasing demands of the clothes which is a primary need of human beings. It can be seen that each shopping center will have stores that sell good clothes for children or for adults. With the increasing number of requests each year, the company also increased convection and causes due to stiff competition among the producers. So they are highly demanded to provide clothes with the best quality,in order to be able to compete with others. Handling operations in a company is also constantly changing and must adjust to an increasingly advanced technological developments, as this would affect the use of the machine, or when there is uncertain demand. This requires companies to conduct proper scheduling, so the company can meet all customer requests in a timely and quality products. Therefore, scheduling is a matter that really needs to be considered by the head of the company, so that the company can produce product efficiently. The purpose of this research was to compare the scheduling that has been used by companies with a method of scheduling Campbell, Dudek, and Smith in order to obtain the most efficient time to meet consumer demand. So that the company can gain trust. Based on the results revealed that by using the method of Campbell, Dudek, and Smith can be reached the time efficiency about one or two days. Methods that company use is First Come First Serve for the month of September takes 25 working days, while the method Campbell, Dudek, and Smith's request can be completed within 24 working days.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman Abstrak

Kata Pengantar……….i

Daftar isi………..iii

Daftar Tabel……….vi

Daftar Gambar………vii

Bab I Pendahuluan 1.1Latar Belakang Penelitian………..1

1.2Identifikasi Masalah………...4

1.3Tujuan Penelitian………6

1.4Kegunaan Penelitian………...7

1.5Kerangka Pemikiran………7

1.6Sistematika Penulisan……….12

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Manajemen Operasi………..13

2.2 Penjadwalan Produksi………14

2.2.1 Pengertian Penjadwalan……….15

2.2.2 Tujuan Penjadwalan………...16

2.2.3 Fungsi Penjadwalan………17

2.2.4 Istilah-istilah Penjadwalan……….18


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.6 Jenis-jenis Penjadwalan………..22

2.2.7 Metode-metode Penjadwalan………..23

Bab III Obyek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...30

3.2 Visi PT Jolindo Karunia Sandang………..33

3.3 Lokasi dan Quality Company……….34

3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………...35

3.5 Kegiatan Produksi………..40

3.5.1 Bahan baku……….40

3.5.2 Proses Produksi………..40

3.6 Metode Penelitian………..44

Bab IV Pembahasan 4.1 Pengumpulan Data……….46

4.2 Pengolahan Data………49

4.3 Penjadwalan menurut perusahaan……….57

4.4 Perbandingan Kebijakan Penjadwalan………..59

Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan………60

5.2 Saran………..61 Daftar Pustaka


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data kapasitas mesin………...4

Tabel 1.2 Data kapasitas mesin 2………5

Tabel 1.3 Daftar permintaan barang PT Jolindo……….5

Tabel 3.1 Hasil produk baju anak-anak………..32

Tabel 4.1 Daftar permintaan produk bulan September 2009……….47

Tabel 4.2 Daftar Kapasitas Mesin………..48

Tabel 4.3 Penghitungan kerja waktu proses………...50

Tabel 4.4 Tugas dan Mesin 1………..51

Tabel 4.5 Tugas dan Mesin 2………..51

Tabel 4.6 K=1………....………..52

Tabel 4.7 K=2………..53

Tabel 4.8 K=3………..54

Tabel 4.9 K=4………..55

Tabel 4.10 K=5………55

Tabel 4.11 K=6……….56

Tabel 4.12 Rekapitulasi CDS………...57


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Bagan kerangka Pemikiran………...11 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Jolindo Karunia Sandang………36 Gambar 3.2 Peta proses produksi pembuatan baju anak………..43


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada tahun 1945 sejak Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami krisis ekonomi seperti krisis moneter yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil. Krisis ekonomi ini berpengaruh terhadap banyak hal di Indonesia seperti, kurangnya lapangan pekerjaan, tidak dapat bersaingnya Indonesia dengan negara-negara berkembang lainnya. Salah satu sektor usaha yang terkena imbas krisis ekonomi adalah usaha konveksi. Akhir akhir ini usaha konveksi tersebut mulai mengalami pertumbuhan kembali. Dengan adanya usaha konveksi yang semakin berkembang dan menambah lapangan perkerjaan akan dapat meningkatkan kembali perekonomian di negara kita. Ini semua terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan konveksi sekarang ini.

Dengan bertambahnya perusahaan konveksi otomatis akan bertambah juga lapangan pekerjaan dan diharapkan juga dengan bertambahnya lapangan pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Suksesnya perusahaan konveksi ini juga didukung dari banyaknya permintaan baju-baju yang merupakan suatu kebutuhan utama manusia. Dapat dilihat bahwa setiap pusat perbelanjaan pasti memiliki toko-toko yang menjual baik itu baju untuk anak-anak atau untuk dewasa. Dengan semakin bertambahnya permintaan setiap tahunnya, bertambah pula perusahaan konveksi dan menyebabkan adanya persaingan yang ketat


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha diantara para produsen. Sehingga mereka sangat dituntut untuk menyediakan produk baju dengan kualitas yang terbaik.

Penanganan kegiatan operasi dalam sebuah perusahaan juga selalu berubah dan harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, karena hal ini akan mempengaruhi penggunaan mesin ataupun ketika adanya permintaan yang tidak menentu. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat melakukan penjadwalan yang tepat, sehingga perusahaan dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen dengan tepat waktu dan produk yang berkualitas. Oleh karena itu penjadwalan merupakan suatu hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penjadwalan seperti mengatur penggunaan mesin ataupun juga meminimumkan waktu menganggur. Sehingga dapat menghindari penggunaan mesin yang berlebihan. Hal tersebut juga dapat menyebabkan mesin lebih cepat rusak karena digunakan dengan tidak teratur dan akan mempengaruhi kualitas produk dan keterlambatan dalam memenuhi permintaan konsumen.

Perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat waktu dengan tujuan agar konsumen merasa puas dan tidak berpaling ke perusahaan pesaing yang menghasilkan produk sejenis. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen tepat waktu adalah dengan merencanakan penjadwalan mesin khususnya dengan lebih memperhatikan waktu proses dan meminimumkan waktu menganggur mesin.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha Ada anggapan bahwa di tahun-tahun yang datang usaha konveksi ini akan terus menerus mengalami perubahan. Di Indonesia usaha konveksi ini sangat didukung karena tidak hanya menyediakan lapangan perkerjaan bagi yang membutuhkan pekerjaan tetapi juga dituntut untuk selalu memberikan produk berkualitas yang merupakan hasil asli buatan anak bangsa.

Situasi seperti ini mendorong perusahaan konveksi Jolindo untuk ikut bersaing sebagai salah satu pembuat baju di Indonesia. Perusahaan konveksi Jolindo adalah perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk baju, yaitu baju untuk dewasa dan

untuk anak-anak.Perusahaan konveksi Jolindo menggunakan beberapa mesin dalam

proses produksinya, seperti mesin pemotong kain, mesin jahit, mesin bordir, dan mesin pencetakan. Alasan inilah yang membuat penulis untuk melakukan suatu analisis mengenai cara-cara penjadwalan mesin sehingga mendapatkan waktu yang paling efisien dalam menyelesaikan proses produksi untuk memenuhi permintaan produk pada perusahaan tersebut. Selanjutnya hasil analisis ini akan dituangkan dalam suatu karya tulis ilmiah berupa skripsi degan judul “Analisis Penjadwalan Mesin dalam Upaya Mendapatkan Waktu Proses Tercepat di Perusahaan Konveksi Jolindo Jakarta”


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berikut adalah sebagian data perusahaan PT Jolindo yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan analisis dalam penulisan karya ilmiah ini :

Tabel 1.1

Data Kapasitas Mesin

Jenis produksi

Mesin yang

digunakan jam kerja mesin

hari kerja (per

bulan) kapasitas mesin / hari Baju kemeja Mesin jahit 8 jam 25 1 lusin

Mesin jahit jarum 2 8 jam 25 1 lusin Mesin obras 8 jam 25 5 lusin

Mesin pasang

kancing 8 jam 25 80 lusin

Mesin lobang

kancing 8 jam 25 80 lusin

Oblong Mesin kham 8 jam 25 25 lusin Mesin obras 8 jam 25 25 lusin

Celana Jeans Mesin jahit 8 jam 25 4 lusin Mesin obras 8 jam 25 10 lusin Mesin kansai karet 8 jam 25 100 lusin

Mesin pasang

kancing 8 jam 25 160 lusin

Mesin lobang

kancing 8 jam 25 160 lusin

Celana kain Mesin jahit 8 jam 25 5 lusin Mesin obras 8 jam 25 12 lusin Mesin kansai karet 8 jam 25 120 lusin

Mesin pasang

kancing 8 jam 25 180 lusin

Mesin lobang

kancing 8 jam 25 180 lusin

Baju kain Mesin jahit 8 jam 25 2 lusin Mesin jahit jarum 2 8 jam 25 2 lusin Mesin obras 8 jam 25 6 lusin

Mesin pasang

kancing 8 jam 25 90 lusin

Mesin lobang

kancing 8 jam 25 90 lusin


(11)

5 Universitas Kristen Maranatha

Jaket Mesin jahit 8 jam 25 1 lusin Mesin jahit jarum 2 8 jam 25 1 lusin Mesin obras 8 jam 25 3 lusin

Sumber: PT Jolindo

Tabel 1.2 Data Kapasitas mesin 2

Divisi Data Kapasitas mesin/hari (potong) JKS 10 12 pt 120 JKS 15 12 pt 180 CMT 20 12 pt 240

Jumlah 540

Sumber : PT Jolindo

Kapasitas mesin/bulan = jumlah kapasitas mesin x hari kerja / bulan = 540 x 25 = 13500 potong = 1125 lusin

Tabel 1.3

Daftar permintaan barang PT Jolindo (dalam lusin)

Bulan Fei - Fei

Gagapro Lanny Melati Pojok B

Yogya Stok per ecer

Jumlah

Juli 300 0 0 0 500 130 100 1030

Agustus 0 530 300 300 0 0 120 1250

September 280 320 155 180 80 20 155 1190

Jumlah 580 850 455 480 580 150 375 3470


(12)

6 Universitas Kristen Maranatha Dari data di atas dapat dilihat bahwa adanya keterlambatan yang terjadi pada bulan Agustus dan September 2009, dimana permintaan selalu melebihi data kapasitas mesin per bulannya. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis hanya menganalisis pembuatan produk baju khusus untuk anak saja karena dari sisi pemintaan baju anak lebih banyak dipesan.

Dengan demikian dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penjadwalan mesin yang dilakukan oleh perusahaan ?

2. Metode penjadwalan apa yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengefisiensikan waktu pemrosesan ?

3. Sampai seberapa besar efisiensi waktu dapat dicapai dengan menggunakan metode penjadwalan tersebut ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui penjadwalan mesin yang dilakukan oleh perusahaan

2. Mengetahui metode penjadwalan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengefisiensikan waktu pemrosesan

3. Mengetahui efisiensi waktu yang dapat dicapai dengan penggunaan metode penjadwalan tersebut


(13)

7 Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian

Diharapkan data dan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat berguna bagi :

1. Penulis, dapat menambah wawasan mengenai ekonomi manajemen pada umumnya dan khususnya manajemen operasi yang berkaitan dengan penjadwalan mesin guna memenuhi permintaan konsumen terutama di perusahaan konveksi Jolindo.

2. Perusahaan, sebagai masukan berupa saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi untuk melakukan perubahan-perubahan di dalam perusahaan.

3. Masyarakat, diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas bagi para pembaca mengenai penjadwalan mesin dan waktu yang dibutuhkan dalam pemrosesan produksi.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam kegiatan operasinya, suatu perusahaan memiliki tujuan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan menggunakan lebih dari satu mesin, sehingga perusahaan perlu memperhatikan urutan proses produksinya yaitu produk-produk mana saja yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mesin apa yang akan digunakan sehingga didapat waktu yang paling efisien.

Oleh karena itu diperlukan manajemen operasi yang baik dalam pengaturan proses tersebut. Menurut Roger G. Schroeder


(14)

8 Universitas Kristen Maranatha

Operations is responsible for supplying the product or service of the organization. Operations managers make decisions regarding the operations function and its connection with other functions. The operations managers plan and control the production system and its interfaces within the organization and with the external environment.

(Roger G. Schroeder, 2000, 5)

Artinya adalah operasi bertanggung jawab untuk menyediakan produk atau jasa dalam suatu perusahaan. Manajer operasi membuat keputusan mengenai sistem operasi secara keseluruhan dan hubungannya dengan bagian lainnya. Manajer operasi merencanakan dan mengendalikan sistem produksi dalam perusahaan dan dengan segala keterkaitannya dengan lingkungan luar.

Salah satu masalah dalam manajemen operasi adalah masalah penjadwalan mesin. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya mesin yang tidak digunakan secara efisien sehingga dapat menyebabkan pemborosan waktu yang dapat berakibat pada kenaikan biaya produksi dan penurunan produktivitas perusahaan, dimana semua itu akan dapat mengurangi keuntungan perusahaan itu sendiri. Perusahaan perlu membuat suatu rencana penjadwalan mesin dengan harapan agar mendapatkan waktu yang paling efisien dan mengurangi pemborosan waktu sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.

Dalam menentukan penjadwalan yang akan dilakukan oleh perusahaan, maka pimpinan perusahaan harus dapat membuat rencana tentang sistem penjadwalan apa yang sebaiknya digunakan. Definisi keputusan penjadwalan menurut Roger G. Schroeder adalah :

Schedulling decision allocate available capacity or resources (equipment,labour and space) to jobs, activities, task or customers overtime.


(15)

9 Universitas Kristen Maranatha Artinya keputusan penjadwalan bertujuan untuk mengalokasikan kapasitas atau sumber daya yang ada (peralatan, tenaga kerja, dan ruang) terhadap pekerjaan, tugas, atau kepada pelanggan..

Adapun tujuan penjadwalan menurut Roger G. Schroeder adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi dimana dilakukan penekanan serendah mungkin pada biaya produksi ataupun persediaan untuk memberikan produk dengan kualitas yang terbaik. (Roger G. Schoeder,2000,260)

Metode penjadwalan menurut karakteristik prosesnya dibagi menjadi lima yaitu: 1. Penjadwalan dengan menggunakan satu mesin : dimana digunakan aturan

prioritas. Menurut Roger G.Schroeder dalam aturan prioritas ini dibagi menjadi beberapa metode yaitu (Roger G.Schroeder,2000,267-268) :

- MINPRT (minimum processing time )

Pekerjaan yang dipilih berikutnya adalah pekerjaan dengan waktu proses yang tercepat. -MINSOP ( minimum slack time per operation )

Waktu yang tersedia sampai deadline dikurangi dengan waktu sisa pemrosesan. -FCFS ( first come first serve )

Pekerjaan yang datang terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu sesuai dengan urutan datangnya pekerjaan.

-MINSD ( minimum planned start date )

Pekerjaan dengan waktu yang telah ditentukan di awal dikerjakan terlebih dahulu. -MINDD ( minimum due date )


(16)

10 Universitas Kristen Maranatha -RANDOM ( random selection )

Pekerjaan yang dikerjakan selanjutnya dipilih secara acak.

2. Penjadwalan pada dua mesin seri : aturan yang dipakai adalah kaidah Johnson Aturan Johnson ini bertujuan untuk mendapatkan dan menentukan jumlah

waktu menganggur seminimum mungkin sehingga mendapatkan waktu pemrosesan produksi yang seefisien mungkin.

3 .Penjadwalan pada lebih dari dua mesin seri : aturan yang dipakai adalah pendekatan Campbell, Dudek dan Smith.

4. Penjadwalan pada beberapa mesin paralel : aturan yang dipakai adalah pendekatan MODI atau metode indikator

5. Penjadwalan pada mesin yang menggunakan aturan penugasan

Dalam setiap perusahaan yang menggunakan mesin sebagai salah satu alat untuk memproduksi barangnya sangat perlu mempertimbangkan rencana penjadwalan apa yang akan digunakan. Penjadwalan merupakan bagian dari manajemen operasi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penjadwalan pada lebih dari dua mesin seri yang menggunakan aturan pendekatan Campbell, Dudek dan Smith. Karena obyek penelitian menggunakan lebih dari dua mesin yang sifatnya seri. Kerangka pemikiran dalam bentuk bagan sebagai berikut :


(17)

11 Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Bagan kerangka pemikiran

Sumber : Analisis Penulis

Manajemen Operasi Penjadwalan Metode Penjadwalan Aturan prioritas untuk 1 mesin 2 mesin seri Johnson rule Lebih dari 2 mesin seri dengan aturan Campbell, Dudek, Smith Metode Penugasan Lebih dari 2 mesin parallel dengan aturan MODI atau indikator Makespan / proses pengerjaan dengan waktu tercepat


(18)

12 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah : Bab 1.Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan mengapa masalah penjadwalan menjadi penting bagi sebuah perusahaan, serta dikemukakan pula kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori,prinsip-prinsip serta rumus-rumus yang digunakan penulis yang berhubungan langsung dengan materi yang diteliti.

Bab 3. Obyek dan Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan mengenai gambaran perusahaan secara umum yang menjadi obyek penelitian, serta mengemukakan metode penelitian yang digunakan.

Bab 4. Pembahasan

Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dari data tersebut dilakukan suatu analisis.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan bagi perusahaan.


(19)

60 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Metode penjadwalan yang dilakukan perusahaan adalah FCFS (First Come First

Serve), yang artinya perkerjaan yang datang pertama kali dikerjakan terlebih

dahulu.

 Metode penjadwalan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengefisiensikan waktu pemrosesan adalah dengan menggunakan metode CDS (Campbell, Dudek,

and Smith)

 Penggunaan metode CDS dapat mengurangi waktu keterlambatan pesanan, hal ini dapat terlihat pada pembahasan permintaan untuk bulan September 2009, dimana perusahaan yang menggunakan metode FCFS membutuhkan waktu penyelesaian kurang lebih 25. Sedangkan dengan menggunakan metode CDS pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 24 hari kerja, sehingga dapat dicapai efisiensi waktu sebesar 6,87 jam. Selain itu penggunaan metode CDS juga memberikan penyelesaian pesanan kosumen lebih cepat dari waktunya.


(20)

61 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Setelah melakukan analisis pembahasan, saran yang dapat diberikan terhadap PT Jolindo Karunia Sandang adalah :

-Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan waktu dan waktu pemrosesan pesanan sebaiknya perusahaan menggunakan metode CDS.

-Jika terjadi penambahan permintaan barang pada pertengahan bulan maka perusahaan dapat melayani, karena masih terdapat kapasitas mesin yang tersisa.


(21)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

 Chase, Richard B ; Aquilano, Nicholas J; Jacobs, F Roberts. “Operations Management for Competitive Advantage” 9th edtiton. Irwin MCgraw-Hill. New York,2001

 Handoko, Hani T, “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi ke-1, cetakan ke-13, BPFE, Yogyakarta,2000

 Heizer, Jay, Render, Barry, “Operations Management” 6th edition, Prentice Hall Inc Englewood Cliffs, New Jersey, 2001

 Herjanto, Eddy, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi ke-2, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta 1999

 Schroeder, Roger G “Operations Management : Contemporary Concepts and

Cases”, Irwin Mcgraw-Hill, Boston Burr Ridge IL,2000

 Stevenson, William J, “Production or Operations Management”. 6th edition, Irwin MCgraw-Hill, Boston Burr Ridge IL 1999


(1)

10 Universitas Kristen Maranatha -RANDOM ( random selection )

Pekerjaan yang dikerjakan selanjutnya dipilih secara acak.

2. Penjadwalan pada dua mesin seri : aturan yang dipakai adalah kaidah Johnson Aturan Johnson ini bertujuan untuk mendapatkan dan menentukan jumlah

waktu menganggur seminimum mungkin sehingga mendapatkan waktu pemrosesan produksi yang seefisien mungkin.

3 .Penjadwalan pada lebih dari dua mesin seri : aturan yang dipakai adalah pendekatan Campbell, Dudek dan Smith.

4. Penjadwalan pada beberapa mesin paralel : aturan yang dipakai adalah pendekatan MODI atau metode indikator

5. Penjadwalan pada mesin yang menggunakan aturan penugasan

Dalam setiap perusahaan yang menggunakan mesin sebagai salah satu alat untuk memproduksi barangnya sangat perlu mempertimbangkan rencana penjadwalan apa yang akan digunakan. Penjadwalan merupakan bagian dari manajemen operasi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penjadwalan pada lebih dari dua mesin seri yang menggunakan aturan pendekatan Campbell, Dudek dan Smith. Karena obyek penelitian menggunakan lebih dari dua mesin yang sifatnya seri. Kerangka pemikiran dalam bentuk bagan sebagai berikut :


(2)

11 Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Bagan kerangka pemikiran

Sumber : Analisis Penulis

Manajemen Operasi Penjadwalan Metode Penjadwalan Aturan prioritas untuk 1 mesin 2 mesin seri Johnson rule Lebih dari 2 mesin seri dengan aturan Campbell, Dudek, Smith Metode Penugasan Lebih dari 2 mesin parallel dengan aturan MODI atau indikator Makespan / proses pengerjaan dengan waktu tercepat


(3)

12 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah : Bab 1.Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan mengapa masalah penjadwalan menjadi penting bagi sebuah perusahaan, serta dikemukakan pula kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori,prinsip-prinsip serta rumus-rumus yang digunakan penulis yang berhubungan langsung dengan materi yang diteliti.

Bab 3. Obyek dan Metode Penelitian

Pada bab ini berisikan mengenai gambaran perusahaan secara umum yang menjadi obyek penelitian, serta mengemukakan metode penelitian yang digunakan.

Bab 4. Pembahasan

Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dari data tersebut dilakukan suatu analisis.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat diberikan bagi perusahaan.


(4)

60 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Metode penjadwalan yang dilakukan perusahaan adalah FCFS (First Come First

Serve), yang artinya perkerjaan yang datang pertama kali dikerjakan terlebih

dahulu.

 Metode penjadwalan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengefisiensikan waktu pemrosesan adalah dengan menggunakan metode CDS (Campbell, Dudek,

and Smith)

 Penggunaan metode CDS dapat mengurangi waktu keterlambatan pesanan, hal ini dapat terlihat pada pembahasan permintaan untuk bulan September 2009, dimana perusahaan yang menggunakan metode FCFS membutuhkan waktu penyelesaian kurang lebih 25. Sedangkan dengan menggunakan metode CDS pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 24 hari kerja, sehingga dapat dicapai efisiensi waktu sebesar 6,87 jam. Selain itu penggunaan metode CDS juga memberikan penyelesaian pesanan kosumen lebih cepat dari waktunya.


(5)

61 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Setelah melakukan analisis pembahasan, saran yang dapat diberikan terhadap PT Jolindo Karunia Sandang adalah :

-Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan waktu dan waktu pemrosesan pesanan sebaiknya perusahaan menggunakan metode CDS.

-Jika terjadi penambahan permintaan barang pada pertengahan bulan maka perusahaan dapat melayani, karena masih terdapat kapasitas mesin yang tersisa.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

 Chase, Richard B ; Aquilano, Nicholas J; Jacobs, F Roberts. “Operations Management for Competitive Advantage” 9th edtiton. Irwin MCgraw-Hill. New York,2001

 Handoko, Hani T, “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi ke-1, cetakan ke-13, BPFE, Yogyakarta,2000

 Heizer, Jay, Render, Barry, “Operations Management” 6th edition, Prentice Hall Inc Englewood Cliffs, New Jersey, 2001

 Herjanto, Eddy, “Manajemen Produksi dan Operasi”, edisi ke-2, PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta 1999

 Schroeder, Roger G “Operations Management : Contemporary Concepts and

Cases”, Irwin Mcgraw-Hill, Boston Burr Ridge IL,2000

 Stevenson, William J, “Production or Operations Management”. 6th edition, Irwin MCgraw-Hill, Boston Burr Ridge IL 1999