Pengaruh Pengembangan Produk Terhadap Volume Penjualan Rajutan (Studi Survey pada UKM "One'da Collection" Binong Jati Bandung).

(1)

ABSTRAK

Pengaruh Pengembangan Produk Terhadap Volume Penjualan Rajutan (Studi Survey pada UKM “One’da Collection” Binong Jati Bandung)

Dengan ketatnya persaingan di sektor industri, perusahaan dituntut untuk dapat mengelola dan mengembangkan perusahaan seoptimal mungkin. Suatu perusahaan tidak akan bisa lepas dari permaslahan yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah upaya pengembangan produk. Pengembangan produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau memperbaiki jenis yang ada, juga harus mampu mengelolanya dalam menghadapi perubahan selera dan persaingan yang semakin meningkat, yang pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan untuk perusahaan.

Tujuan penelitian yang dilakukan pada UKM “One’da Collection” adalah untuk

mengetahui tahap-tahap pengembangan produk apa saja yang dilakukan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dalam melakukan pengembangan produk, serta untuk mengetahui berapa besar peranan pengembangan produk dalam meningkatkan volume penjualan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tahap-tahap pengembangan produk yang dilakukan oleh UKM “One’da Collection” adalah: sebagai berikut: (a) Pengembangan bahan

baku, (b) Proses pengerjaan pesanan (c) Pengelolaan biaya produksi (d) Peningkatan SDM karyawan (e) Penggunaan teknologi. Sedangkan upaya untuk meningkatkan volume penjualan adalah: (a) Pelayanan terhadap konsumen, (b) Peningkatan mutu dan kualitas (c) Perluasan pasar. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Spearmen yang didukung dengan analisis koefisien determinasi, serta untuk mengetahui signifikan nilai korelasi dilakukan uji hipotesis (uji t) satu pihak. Hasil yang didapat dari analisis korelasi Spearmen dapat diketahui bahwa nilai r = 0,753 yang menunjukan hubungan yang cenderung kuat dan searah. Hal tersebut mengandung arti bahwa peningkatan biaya pengembangan produk akan meningkatkan volume penjualan, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan perhitungan analisis koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar kd = 57%, artinya pengaruh pengembangan produk terhadap volume penjualan adalah sebesar 57% dan sisanya 43% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti oleh penulis. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan tingkat kekeliruan () sebesar 0,10 diperoleh hasil di mana t hitung = 4,700sedangkan t table = 1,739 dengan demikian t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Artinya kegiatan pengembangan produk mempunyai peranan dalam meningkatkan volume penjualan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu: “pengembangan produk rajutan mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan”,diterima.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PENGESAHAN. ...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN………iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………..iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRAK ...vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... .1

1.1...Latar Belakang ... .1

1.2 Identifikasi masalah ...6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...6

1.4...Kegunaan Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

2.1. Landasan Teori ...8

2.1.1. Definisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 8

2.1.2. Produk ...10

2.1.3. Klasifikasi Produk ...11

2.1.4. Merk………...12


(3)

2.1.6. Perencanaan Produk ...13

2.1.7. Pengembangan Produk Baru ...16

2.1.8. Langkah-langkah dalam Pengembangan Produk Baru ...23

2.1.9. Tantangan Pengembangan Produk Baru ...25

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ...26

2.3. Kerangka Berfikir ...28

2.4. Hipotesis ...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN . ... ..31

3.1. Objek Penelitian ...31

3.2. Sejarah Perusahaan ...31

3.3. Metodologi Penelitian ...32

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data ...32

3.3.2. Definisi Operasional Variabel ...33

3.2.3. Populasi dan Sampel ...36

3.2.3.1. Populasi ...36

3.2.3.2. Sampel ...36

3.2.4. Teknik Pengembangan Instrumen ...37

3.2.5. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...38

3.2.5.1. Validitas Instrumen ...38

3.2.5.2. Reliabilitas Instrumen ...39

3.2.6. Teknis Analisis Data ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...45

4.1 Hasil Penelitian ...45


(4)

4.2.1. Pengujian Validitas ...48

4.2.2. Pengujian Reliabilitas ...50

4.3. Pengaruh Pengembangan Produk terhadap Peningkatan Volume Penjualan ...58

4.3.1. Pernyataan Responden Variabel X ...58

4.3.2..Pernyataan Responden Variabel Y ...68

4.4. Pengujian Statistik ...78

4.5. Hasil Pengujian ...84

4.6. Laporan Pengembangan produk dan volume penjualan ...84

4.6.1. Pengembangan Produk ...85

4.6.2. Volume Penjualan ...87

4.6.3. Keuntungan Perusahaan ...87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...89

5.1. Simpulan ...89

5.2. Saran ...92

DAFTAR PUSTAKA...93

DAFTAR LAMPIRAN...95


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hubungan antara Perusahaan, Karywan, dan Konsumen Gambar 2 Proses Perencanaan Produk

Gambar 3 Paradigma penelitian pengaruh pengembangan produk terhadap volume penjualan rajutan


(6)

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel

Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel X “Pengembangan Produk” Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Y “Volume Penjualan” Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Variabel X Data untuk Item Ganjil Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel X Data untuk Item Genap Tabel 4.5 Data Perhitungan Korelasi Variabel X

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Y Data untuk Item Ganjil Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Y Data untuk Item Genap Tabel 4.8 Data Perhitungan Korelasi Variabel Y

Tabel 4.9 Jumlah benang yang diperuntukan untuk produksi

Tabel 4.10 Penggunaan jenis benang apa yang mengahasilkan produk yang berkualitas Tabel 4.11 Tingkat keunikan produk yang diberikan

Tabel 4.12 Tingkat pelayanan perusahaan terhadap jenis model yang diminta oleh pelanggan

Tabel 4.13 Pemberian label perusahaan pada jenis produk Tabel 4.14 Tingkat pengembangan atas produk yang telah ada

Tabel 4.15 Tingkat pembelian barang oleh konsumen yang disesuaikan dengan kemampuannya

Tabel 4.16 Penggunaan daya listrik oleh perusahaan


(7)

Tabel 4.18 Tingkat imbalan dan kompensasi kepada karyawan

Tabel 4.19 Penugasan karyawan untuk mengikuti pelatihan pengembangan produk Tabel 4.20 Studi banding terhadap perusahaan lain

Tabel 4.21 Penggunaan teknologi untuk pengembangan produk

Tabel 4.22 Tingkat komunikasi antar karyawan dan pemilik perusahaan Tabel 4.23 Rekrutmen karyawan dengan keahlian yang memadai Tabel 4.24 Bagaimana hubungan perusahaan dengan pelanggan

Tabel 4.25 Perusahaan memberikan pelayanan yang baik untuk kepuasan pelanggan Tabel 4.26 Penggunaan warna yang disukai konsumen

Tabel 4.27 Bagaimana pelayanan perusahaan dalam mengurangi keluhan pelanggan Tabel 4.28 Mengurangi masalah-masalah kualitas produk

Tabel 4.29 Penawaran produk dengan harga yang kompetitif Tabel 4.30 Ketepatan waktu pada proses layanan produk

Tabel 4.31 Kemudahan konsumen untuk mendapatkan informasi produk Tebel 4.32 Kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk

Tabel 4.33 Ketepatan waktu pengiriman produk

Tabel 4.34 Penyebarluasan produk ke pasar/grosir yang baru Tabel 4.35 Penyebarluasan pasar melalui promosi iklan Tabel 4.36 Penggalian informasi terhadap produk pesaing

Tabel 4.37 Pengimbangan perusahaan terhadap produk pesaing untuk perimbangan pasar Tabel 4.38 Usaha penyebarluasan produk ke pasar luar negeri (eksport)

Tabel 4.39 Hasil Kuisioner Varibael X “Pengembangan Produk pada UKM ‘one’da Colection’"


(8)

Tabel 4.40 Hasil Kuisioner Varibael Y “Volume Penjualan Rajutan pada UKM ‘one’da Colection’"

Tabel 4.41 Perhitungan Ranking dan Selisih Ranking Tabel 4.42 Perhitungan Angka Kembar Variabel X Tabel 4.43 Perhitungan Angka Kembar Variabel X


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM merupakan sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.

Selain itu, UKM juga memiliki pengaruh besar terhadap jumlah pendapatan Negara. Beberapa jenis UKM menjadi sumber devisa Negara, dengan kata lain UKM telah menjadi investasi bagi Negara. Terutama UKM dibidang pertanian dan kerajinan. Sektor pertanian di Indonesia telah menjadi salah satu komoditas yang besar bagi kebutuhan dalam negeri atau bahkan sabagai komoditas ekspor bagi Indonesia. Tidak lain halnya dengan produksi kerajinan Indonesia, produksi kerajinan beberapa daerah di Indonesia tidak hanya laku di pasaran domestik saja, namun telah mampu merambah di pasar dunia khususnya Negara di Asia.

Selain bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, tanpa disadari UKM juga mampu mengurangi angka pengangguran di masyarakat, sekaligus juga meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebab banyaknya UKM yang berdiri telah mampu memperkerjakan jutaan tenaga kerja yang tadinya menjadi pengangguran. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat akan meningkat serta labih terjamin.


(10)

Geliat usaha kecil dan menengah di Bandung sepertinya terus menyala. Tak hanya sentra sepatu Cibaduyut yang melibatkan ratusan perajin sepatu dan sandal kulit, sentra usaha rajut Binong Jati pun tetap menjadi salah satu andalan Kota Bandung. Seperti halnya sentra sepatu Cibaduyut, Cihampelas dengan jeansnya, sentra rajut Binong Jati pun disebut-sebut sebagai salah satu kawasan wisata Bandung. Baju rajutan murah menjadi andalan untuk menarik perhatian para wisatawan.

Tempat yang bisa diakses dari melalui Jl Kiaracondong dan Jl Gatot Subroto ini berada di pemukiman penduduk. Rata-rata para pengusahanya pun berasal dari penduduk setempat. Sebuah gapura besar sengaja dibuat oleh para pengusaha yang bertuliskan Sentra Rajutan Binong Jati. Sekitar 400 unit usaha berada di tempat ini, dari mulai usaha utama yaitu rajutan sampai usaha penunjang seperti penjual benang rajut atau toko-toko pakaian rajut. Tak hanya perusahan berskala besar yang mempekerjakan banyak karyawan, tak sedikit penduduk yang menghuni rumah di gang-gang kecil yang turut menggantungkan hidupnya dari usaha ini. Sentra rajut ini mampu menyerap 8 ribu tenaga kerja yang tak hanya berasal dari dalam Bandung tetapi juga dari Sumedang, Tasikmalaya dan Garut.

Beberapa orang penduduk Binong Jati mengawali sentra rajut ini di tahun 1965. Mereka dititipkan mesin rajut oleh pengusaha Tionghoa yang makloon produk-produk rajut pada mereka. Sekitar tahun 67-an, sentra rajut ini mulai ramai. Pesanan dari berbagai daerah di luar Bandung berdatangan. Banyak penduduk yang turut beralih profesi menjadi pengusaha rajut. Hasil rajutan dari Binongjati sudah merambah pasar ekspor diantaranya Asia Timur, Afrika dan Nigeria. Namun mereka tidak melakukan ekspor langsung, melainkan melalui pasar Tanah Abang sebagai perantara. Selain diekspor, biasanya banyak turis asing seperti dari India, Jerman, dan Belanda yang datang ke Binong Jati untuk membeli dan melihat langsung cara pembuatan kain rajut.


(11)

Sebagian besar hasil produksi dari UKM Rajut Binong Jati di pasarkan di Tanah Abang dan terjadilah persaingan cukup ketat diantara para pemasok. Pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan konsumen. Mereka berusaha agar produknya lebih unggul dari produk pesaing. Salah satu cara untuk menghadapi hal-hal tersebut adalah dengan pengembangan produk yaitu melakukan perbaikan, penyempurnaan, atau menghasilkan produk baru yang berbeda dengan produk yang telah ada.

Pengembangan produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau memperbaiki jenis yang ada, juga harus mampu mengelolanya dalam menghadapi perubahan selera dan persaingan yang semakin meningkat sehingga dapat mempertemukan keinginan pasar melalui produk karena konsumen cenderung mencari produk yang baru di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain yaitu perubahan selera, rasa bosan terhadap produk lama, prestise, dan menginginkan produk yang mempunyai kelebihan dan keunggulan.

Didalam prakteknya, perusahaan biasanya mengembangkan produk yang identik dengan produk lamanya, atau menciptakan sesuatu produk yang baru. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra perusahaan yang telah dibentuk oleh lini produk terlebih dahulu. Situasi ini menunjukkan adanya tingkat persaingan yang semakin ketat antara produsen, sehingga memaksa perusaahaan untuk lebih meningkatkan daya saing dengan cara lebih jeli melihat situasi dan kondisi dalam menerapkan kebijakan pemasaran.

Aktivitas pengembangan produk dapat dilakukan dengan baik jika perusahaan selalu berinteraksi dengan konsumen untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Pengembangan produk dilakukan dalam bentuk pengembangan kualitas, desain, kemasan dan


(12)

pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Hal ini diperlukan karena kesetiaan konsumen terhadap produk bukan merupakan sesuatu yang tetap, karena selalu ada produk-produk pesaing, karena kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya akan mengakibatkan konsumen semakin tergantung kepada produk yang dihasilkan dan melakukan pembelian secara berulang-ulang.

Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat. Pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan konsumen. Mereka berusaha agar produknya lebih unggul dari produk pesaing. Salah saru cara untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas adalah dengan pengembangan produk yaitu melakukan perbaikan, penyempurnaan atau menghasilkan produk baru yang berbeda dengan produk yang telah ada. Pengembangan produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau menambali jenis yang ada, juga harus mampu mengelolanya dalam menghadapi perubahan selera, teknologi dan persaingan yang semakin meningkat sehingga dapat mempertemukan keinginan pasar melalui produk karena konsumen cenderung mencari produk yang baru di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain yaitu perubahan selera, rasa bosan terhadap produk lama, prestise, dan menginginkan produk yang mempunyai kelebihan dan keunggulan.

Pengembangan produk perlu dilakukan oleh setiap perusahaan kerena untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri dan dengan pengembangan produk dapat meningkatkan hasil penjualan apabila produk yang dikembangkan itu dapat diterima atau sesuai dengan selera konsumen. Rajutan yang ada pada UKM ini menghasilkan beberapa jenis produk diantaranya sweater, jaket, syal, baju, topi, rompi, dan cardigan. Untuk menarik


(13)

konsumen maka dalam beberapa waktu di butuhkan pergantian design dan mode serta pengembangan produk rajut. Para perajut harus memikirkan pengembangan produk seperti apa yang dapat diterima oleh para konsumen contohnya tren mode pakaian yang bagaimana yang sejalan dengan kemajuan jaman.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan produk terhadap volume penjualan di UKM One’da Colection yang

merupakan salah satu UKM yang berada di Binong Jati dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Pengembangan Produk terhadap Volume Penjualan Rajutan (Studi Survey pada UKM “One’da Collection” Binong Jati Bandung)”.

1.2. Identifikasi Masalah

a) Bagaimana pelaksanaan pengembangan produk rajutan yang dilakukan oleh UKM

One’da Collection?

b) Bagaimana upaya yang dilakukan UKM One’da Collection untuk meningkatkan volume

penjualan rajutan?

c) Masalah-masalah apa yang dihadapi oleh UKM One’da Collection dalam pelaksanaan

pengembangan produk rajutan?

d) Apakah terdapat pengaruh pengembangan produk rajutan UKM One’da Collection

terhadap volume penjualan rajutan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian


(14)

a) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengembangan produk rajutan yang dilakukan oleh UKMOne’da Collection;

b) Untuk mengetahui masalah-masalah apa yang dihadapi oleh UKM One’da Collection

dalam pelaksanaan pengembangan produk rajutan;

c) Untuk mengetahui apakah pengembangan produk mempengaruhi volume penjualan rajutan.

1.4. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis

Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan dan sebagai syarat lulus pendidikan S1 di Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi praktisi bisnis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengembangan produk terhadap volume penjualan sehingga kita dapat mengetahui strategi apa yang baik untuk meningkatkan volume penjualan bagi para para praktisi bisnis. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang perusahaan khususnya dalam hal pemasaran.


(15)

Hasil penelitian dapat mendukung pelaksanaan program pengembangan keilmuan bagi masyarakat dan untuk para peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan penelitian.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengembangan produk

Strategi pengembangan untuk menghasilkan barang atau produk untuk menghasilkan barang atau produk yang berkualitas dan diterima oleh pasar telah dilakukan oleh UKM “one’da Collection” pimpinan Asep Suherman. Hal tersebut dapat terlihat dari upaya yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut:

a. Pengembangan bahan baku

Sebagai upaya pengembangan produk, UKM “one’da Collection” telah menggunakan bahan baku benang dengan kualitas yang lebih bagus dari benang sebelumnya, yaitu menggunakan jenis benang 32 acrilic. Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk menjaga kualitas produk, dan pesanan dari konsumen.

b. Proses pengerjaan pesanan

Dalam memenuhi kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan barang dan waktu pengerjaan barang serta prose pengiriman barang yang sesuai dengan waktu, perusahaan melakukan pembenahan dalam beberapa hal, meliputi alat bantu yang menunjang hal tersebut, diantaranya; penyediaan dan perbanyakan jumlah alat/mesin produk, penambahan jumlah karyawan,


(17)

pengepakan dan waktu alat transportasi. Dari data yang diperoleh UKM “one’da Collection” bisa memproduksi barang 150 – 200 lusin/minggu. c. Pengelolaan biaya produksi

Kenaikan biaya produksi yang slah satunya diakibatkan kenaikan harga bahan produksi (benang), telah dapat dikelola oleh perusahaan. Kenaikan harga disikapi oleh perusahaan dengan kenaikan harga jual hasil produksi dan perluasan pasar

d. Peningkatan SDM karyawan

Untuk meningkatkan profesionalitas karyawan perusahan melakukan upaya pengiriman karyawan untuk mengikuti pelatihan dan keikutsertaan dalam diskusi antar pengusaha rajutan di Binong Jati. Point plus yang dimiliki perusahaan adalah pemilik UKM “one’da Collection” (Asep Suherman) merupakan ketua Paguyuban Rajutan Muda Bandung.

e. Penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi oleh perusahaan terlihat dari penambahan jumlah alat/mesin produksi.

2. Upaya peningkatan volume penjualan a. Pelayanan terhadap konsumen

Pelayanan yang dilakukan perusahaan mencakup; komunikasi dengan konsumen dan pelanggan tetap, pengerjaan peanan yang tepat waktu dan upaya meminimalisasi kesalahan/cacat produk serta pengerjaan model sesuai pesanan.


(18)

b. Peningkatan mutu dan kualitas

Peningkatan mutu dan kualitas dilakukan dengan penggunaan bahan yang berkualitas, pengembangan model-model hasil produksi, baik jenis barang yg dihasilkan maupun warna kain.

c. Perluasan pasar

Perluasan pasar dilakukan perusahaan untuk distribusi barang baik ke grosir maupun ke toko-toko yang menjual barang rajutan. Tujuan pemasaran meliputi; jakarta, jawa, sumatera, dan pasar eksport (Singapura)

Hal-hal diatas menunjukkan bahwa upaya pengembangan produk sudah memadai sebagai upaya untuk mendukung peningkatan volume penjualan. 3. Hasil pengujian statistik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis yang didukung oleh data kuantitatif dan diuji dengan statistika, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi (rs) = 0,753.

Angka ini menunjukkan bahwa pengaruh pengembangan produk cukup berati terhadap volume penjualan sebesar 0,753.

b. Koefisien determinasi sebasar 57 %,

Artinya bahwa volume penjulan dipengaruhi oleh pengembangan produk hanya sebesar 57%.

4. Hasil pengujian laporan keuangan perusahaan

Dari pengolahan laporan keuangan perusahaan tahun 2008 dan tahun 2009, terlihat terjadinya kenaikan pendapatan perusahaan sebesar Rp. 463.488.000,- atau sekitar 56%.


(19)

Dari kedua data diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa adanya singkronisasi antara pengujian statistik dengan pengujian laporan keuangan perusahaan. Kesimpulannya bahwa bengembangan produk yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan berpengaruh sebesar 57% atau bernilai cukup berarti. Hal tersebut didukung oleh hasil perhitungan laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 56%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahsan yang telah dilakukan serta kondisi yang ada dalam perusahaan, penulis memberikan saran sebagai berikut;

1. Dalam mempertimbangkan untuk menerima pesanan produk, sebaiknya perusahaan meneliti lebih banyak jumlah mengenai biaya yang harus dipertimbangkan.

2. Perusahaan harus lebih banyak mengembangkan model yang sesuai dengan perkembangan model baik nasional maupun internasional

3. Perusahaan harus berani mengembangkan iklan produk, baik lewat media masa maupun media elektronik.

Adapun kelemahan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Adanya keterbatasan populasi, sehingga sampel yang penulis teliti juga terbatas.

2. Dengan terbatasnya sampel, diharapkan penulis selanjutnya dapat menambah sampel yang diteliti.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, Marius, P.(2002) Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT. Raja

Grafindo, Jakarta.

Boyd, W.,et.al. (2000).Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Engel, James F., et .al. (2002). Perilaku Konsumen. Jilid I Terjemahan F.X

Budiyanto.Binarupa Aksara, Bandung.

Handoko, Hani, T. (2008). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi I.

BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Hasan, Ikbal, M.Pokok-pokok Materi Statistik . Edisi Kedua. Bumi Aksara,

Bandung.

Hongren, Charles, T. (2004), Pengantar Akuntansi Manajemen.Jilid 1 Edisi Keenam.

Erlangga, Jakarta

Irwan, at.al. (2001).Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi kedua. BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta.

Jayaatmaja, Alan. (2005).Akuntansi Biaya. Bandung.

Jogiyanto, H.M. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi Kedua. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler, Philip and Keller, K.L. (2002).Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Buku

2. Andi, Yogyakarta.

Kotler, Philip and Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. PT.


(21)

Kotler, Philip and Gary Amstrong (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Erlangga, Jakarta.

Mukodam, Ahmad. (2005). Peranan Pengembangan Produk dalam Meningkatkan

Volume Penjulan di PT. Multi Garmentama Bandung.

http://dspace.widyatama.ac.id. Diunduh tanggal 15 Nopember 2010

Mursid, M. (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi 1, Cetakan 3. Bumi Aksara,

Jakarta.

Nugraha, Harry. (2008).Peranan Pengembangan Produk Jaket dalam Meningkatkan

Volume Penjualan apda Perusahaan On-line di Bandung.

http://dspace.widyatama.ac.id. Diunduh tgl 15 Nopember 2010 Suliyanto.

(2006).Metode Riset Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.

Saladin, Djaslim. Manajemen Pemasaran; Analisis, perencanaan, Pelaksanaan dan

Pengendalian. Linda Karya Bandung, Bandung.

Sugiyono. (2004).Metode Riset Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy. (2008).Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, Husein. (2003).Metode Riset Akuntansi Terapan.Ghalia Indonesia, Jakarta.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengembangan produk

Strategi pengembangan untuk menghasilkan barang atau produk untuk menghasilkan barang atau produk yang berkualitas dan diterima oleh pasar telah dilakukan oleh UKM “one’da Collection” pimpinan Asep Suherman. Hal tersebut

dapat terlihat dari upaya yang dilakukan oleh perusahaan antara lain sebagai berikut: a. Pengembangan bahan baku

Sebagai upaya pengembangan produk, UKM “one’da Collection” telah

menggunakan bahan baku benang dengan kualitas yang lebih bagus dari benang sebelumnya, yaitu menggunakan jenis benang 32 acrilic. Hal tersebut

dilakukan perusahaan untuk menjaga kualitas produk, dan pesanan dari konsumen.

b. Proses pengerjaan pesanan

Dalam memenuhi kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan barang dan waktu pengerjaan barang serta prose pengiriman barang yang sesuai dengan waktu, perusahaan melakukan pembenahan dalam beberapa hal, meliputi alat bantu yang menunjang hal tersebut, diantaranya; penyediaan dan


(2)

pengepakan dan waktu alat transportasi. Dari data yang diperoleh UKM

“one’da Collection” bisa memproduksi barang 150 – 200 lusin/minggu.

c. Pengelolaan biaya produksi

Kenaikan biaya produksi yang slah satunya diakibatkan kenaikan harga bahan produksi (benang), telah dapat dikelola oleh perusahaan. Kenaikan harga disikapi oleh perusahaan dengan kenaikan harga jual hasil produksi dan perluasan pasar

d. Peningkatan SDM karyawan

Untuk meningkatkan profesionalitas karyawan perusahan melakukan upaya pengiriman karyawan untuk mengikuti pelatihan dan keikutsertaan dalam diskusi antar pengusaha rajutan di Binong Jati. Point plus yang dimiliki perusahaan adalah pemilik UKM “one’da Collection” (Asep Suherman)

merupakan ketua Paguyuban Rajutan Muda Bandung.

e. Penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi oleh perusahaan terlihat dari penambahan jumlah alat/mesin produksi.

2. Upaya peningkatan volume penjualan a. Pelayanan terhadap konsumen

Pelayanan yang dilakukan perusahaan mencakup; komunikasi dengan konsumen dan pelanggan tetap, pengerjaan peanan yang tepat waktu dan upaya meminimalisasi kesalahan/cacat produk serta pengerjaan model sesuai pesanan.


(3)

b. Peningkatan mutu dan kualitas

Peningkatan mutu dan kualitas dilakukan dengan penggunaan bahan yang berkualitas, pengembangan model-model hasil produksi, baik jenis barang yg dihasilkan maupun warna kain.

c. Perluasan pasar

Perluasan pasar dilakukan perusahaan untuk distribusi barang baik ke grosir maupun ke toko-toko yang menjual barang rajutan. Tujuan pemasaran meliputi; jakarta, jawa, sumatera, dan pasar eksport (Singapura)

Hal-hal diatas menunjukkan bahwa upaya pengembangan produk sudah memadai sebagai upaya untuk mendukung peningkatan volume penjualan. 3. Hasil pengujian statistik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis yang didukung oleh data kuantitatif dan diuji dengan statistika, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi (rs) = 0,753.

Angka ini menunjukkan bahwa pengaruh pengembangan produk cukup berati terhadap volume penjualan sebesar 0,753.

b. Koefisien determinasi sebasar 57 %,

Artinya bahwa volume penjulan dipengaruhi oleh pengembangan produk hanya sebesar 57%.

4. Hasil pengujian laporan keuangan perusahaan

Dari pengolahan laporan keuangan perusahaan tahun 2008 dan tahun 2009, terlihat terjadinya kenaikan pendapatan perusahaan sebesar Rp. 463.488.000,- atau


(4)

Dari kedua data diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa adanya singkronisasi antara pengujian statistik dengan pengujian laporan keuangan perusahaan. Kesimpulannya bahwa bengembangan produk yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan berpengaruh sebesar 57% atau bernilai cukup berarti. Hal tersebut didukung oleh hasil perhitungan laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 56%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahsan yang telah dilakukan serta kondisi yang ada dalam perusahaan, penulis memberikan saran sebagai berikut;

1. Dalam mempertimbangkan untuk menerima pesanan produk, sebaiknya perusahaan meneliti lebih banyak jumlah mengenai biaya yang harus dipertimbangkan.

2. Perusahaan harus lebih banyak mengembangkan model yang sesuai dengan perkembangan model baik nasional maupun internasional

3. Perusahaan harus berani mengembangkan iklan produk, baik lewat media masa maupun media elektronik.

Adapun kelemahan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Adanya keterbatasan populasi, sehingga sampel yang penulis teliti juga terbatas.

2. Dengan terbatasnya sampel, diharapkan penulis selanjutnya dapat menambah sampel yang diteliti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, Marius, P.(2002) Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Boyd, W.,et.al. (2000).Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Engel, James F., et .al. (2002). Perilaku Konsumen. Jilid I Terjemahan F.X Budiyanto.Binarupa Aksara, Bandung.

Handoko, Hani, T. (2008). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi I. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Hasan, Ikbal, M.Pokok-pokok Materi Statistik . Edisi Kedua. Bumi Aksara, Bandung.

Hongren, Charles, T. (2004), Pengantar Akuntansi Manajemen.Jilid 1 Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta

Irwan, at.al. (2001).Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi kedua. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Jayaatmaja, Alan. (2005).Akuntansi Biaya. Bandung.

Jogiyanto, H.M. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Kedua. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Kotler, Philip and Keller, K.L. (2002).Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Buku

2. Andi, Yogyakarta.

Kotler, Philip and Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.


(6)

Kotler, Philip and Gary Amstrong (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Erlangga, Jakarta.

Mukodam, Ahmad. (2005). Peranan Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjulan di PT. Multi Garmentama Bandung.

http://dspace.widyatama.ac.id. Diunduh tanggal 15 Nopember 2010

Mursid, M. (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi 1, Cetakan 3. Bumi Aksara, Jakarta.

Nugraha, Harry. (2008).Peranan Pengembangan Produk Jaket dalam Meningkatkan Volume Penjualan apda Perusahaan On-line di Bandung.

http://dspace.widyatama.ac.id. Diunduh tgl 15 Nopember 2010 Suliyanto. (2006).Metode Riset Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.

Saladin, Djaslim. Manajemen Pemasaran; Analisis, perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Linda Karya Bandung, Bandung.

Sugiyono. (2004).Metode Riset Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy. (2008).Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta. Umar, Husein. (2003).Metode Riset Akuntansi Terapan.Ghalia Indonesia, Jakarta.