BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK DALAM UPACARA THAU CHIT PADA AGAMA KHONGHUCU DI YAYASAN BUDI MULIA KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya Skripsi yang berjudul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi
Musik Dalam Upacara Thau Chit Pada Agama Khonghucu di Yayasan Budi
Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang” dapat diselesaikan
dengan baik.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, tentunya penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. namun proses itu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik moral
maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati peneliti
menuturkan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan,
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan
Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS Universitas
Negeri Medan sekaligus Pembimbing Skripsi I
5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn, M.Sn Ketua Prodi Pendidikan Musik
6. Wiflihani, M.Pd Pembimbing Skripsi II.
7. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Dosen Pembimbing Akademik.

8. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan,
9. Bapak Timbul Kusnadi, SE, SH, M.Kn, kepala HUMAS Yayasan Budi Mulia.
10. Bapak Lim Po Bak dan bapak Dodi pemimpin doa dan pemain musik
11. Kepada kedua Orang tua penulis, Ayah saya S.K. Sinaga dan Mama H.
Manalu yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak terhingga
mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan motivasi,

ii

semangat dan doa yang paling tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan
peneliti.
12. Kakak penulis Dewi S. Sinaga Amd, Marni Sinaga, S.Pd, dan adik penulis
Mayani Sinaga dan juga buat Seluruh Keluarga yang selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Keluarga R. Manalu dan R. Tobing dan teman-teman terbaik penulis di
organisasi Estomihi HKBP Pagar Jati.
14. Seluruh teman-teman yang ada di Prodi Pendidikan Musik angkatan 2011
terimakasih atas kerja samanya selama proses perkuliahan.

Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang

diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.

Medan,

September 2015

Penulis,

Kristian Sinaga
NIM. 2113340025

iii

ABSTRAK


Kristian Sinaga, NIM 211334025. Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik
Dalam Upacara Thau Chit Pada Agama Khonghucu di Yayasan Budi
Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Fakultas
Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata upacara Thau Chit, kegunaan
instrument, bentuk penyajian dan fungsi musik dalam upacara Thau Chit
pada agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan
pengertian bentuk, pengertian penyajian, pengertian fungsi, pengertian
musik, pengertian upacara Thau Chit, dan pengertian agama Khonghucu.
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang pada bulan Juni sampai Agustus 2015. Metode
dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah saikong (pemimpin Doa), masyarakat,
dan pemusik pada upacara Thau Chit Agama Khonghucu di Yayasan Budi
Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, sedangkan
sampel berjumlah 28 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dokumentasi, dan strudi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata upacara Thau Chit dibagi

menjadi delapan bagian, yaitu Huat Piau adalah pembersihan altar dan
pengiriman surat kepada dewa neraka. Pai Wang merupakan penghormatan
kepada dewa-dewa surga. Phou Tua adalah proses mengundang dewa bumi.
Tiau Hun adalah proses pemanggilan roh. Mong Ek adalah proses
memandikan roh. Pai Iok Wang adalah penghormatan kepada dewa obat.
Sio Ui pembakaran rumah roh. Dan Koei Kio adalah pengembalian roh
kepada dewa.. Kegunaan istrument musik pada upacara Thau Chit agama
Khonghucu yaitu Choei ,Khin, dan Er Hu sebagai pembawa melodi,
gendang sebagai rithem, lonceng dan la Bua pembawa tempo. Bentuk
penyajian musik pada upacara Thau Chit agama Khonghucu dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu musik penghormatan kepada dewa-dewa, pemberitahuan
kepada roh, dan musik pengembalian roh. Terdapat tiga fungsi musik pada
upacara Thau Chit agama Khonghucu, yaitu fungsi kenikmatan estetika dan
pengungkapan emosional, fungsi komunikasi dan pengesahan ritual
keagamaan, dan fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas
budaya.
Kata kunci:Bentuk Penyajian, Fungsi, Upacara Thau Chit

i


DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................................

i

KATA PENGANTAR....................................................................................

ii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................


vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................

5

D. Rumusan Masalah ................................................................................

6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................


7

F. Manfaat Penelitian……………………………………………………

8

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan teoritis ..................................................................................

10

1. Pengertian Bentuk .........................................................................

10

2. Teori Penyajian ..............................................................................

11


3. Teori Fungsi ...................................................................................

12

4. Teori Musik ...................................................................................

16

5. Teori Instrument.............................................................................

22

6. Upacara Thau Chit ........................................................................

23

7. Agama Konghuchu.........................................................................

24


B. Kerangka Konseptual ...........................................................................

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ..........................................................................
iv

30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................

31

C. Populasi dan Sampel ............................................................................

31

1. Populasi ..........................................................................................


31

2. Sampel............................................................................................

31

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................

32

1. Observasi........................................................................................

33

2. Wawancara.....................................................................................

34

3. Dokumentasi .................................................................................


36

4. Studi Kepustakaan..........................................................................

36

E. Teknik Analisis Data............................................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Yayasan Sosial Budi Mulia Lubukpakam............................................

40

B. Tata Cara Upacara Thau Chit Pada Agama Khonghucu di Yayasan
Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.........

41

C. Instrument Musik yang digunakan pada saat upacara Thau Chit
Kepercayaan Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk
Pakam Kabupaten Deli Serdang ..........................................................

48

D. Bentuk Penyajian Musik Dalam Upacara Thau Chit Pada Agama
Konghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam.............

54

E. Fungsi musik dalam Upacara Thau Chit Pada Agama
Konghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam.............

76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................

78

B. Saran ....................................................................................................

79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

81

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Pemimpin doa mengirimkan surat kepada raja dewa nirwana ....

43

Gambar 4.2: Pemimpin doa memberikan penghormatan kepada dewa-dewa..

44

Gambar 4.3: Pemimpin doa memberikan persembahan kepada dewa.............

45

Gambar 4.4: Pembakaran kertas doa ................................................................

45

Gambar 4.5 : Keluarga Memandikan roh .........................................................

46

Gambar 4.6 : Penghormatan kepada Dewa obat...............................................

47

Gambar 4.7 : Pembakaran rumah roh ...............................................................

47

Gambar 4.8 : Pengembalian roh .......................................................................

48

Gambar 4.9 : Alat musik Lonceng...................................................................

49

Gambar 4.10 : Alat musik La Bua ...................................................................

50

Gambar 4.11 : Alat musik Choei .....................................................................

50

Gambar 4.12 : Alat musik Khin .......................................................................

51

Gambar 4.13 : Alat musik Er Hu .....................................................................

52

Gambar 4.14 : Alat musik Gendang.................................................................

53

Gambar : Kitab Agama Khonghucu .................................................................

84

Gambar : Foto bersama pemimpin doa ............................................................

84

Gambar : Foto bersama HUMAS Yayasan Sosial Budi Mulia ........................

85

Gambar : Foto Penyerahan persembahan .........................................................

85

vi

vii

BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahkluk yang memiliki akal pikiran untuk melakukan inovasiinovasi dalam mencapai tujuan tertentu sesuai yang diinginkannya. Di dalam proses
pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan
suatu hal yang baru. Setiap manusia juga dapat berkreasi melalui media yang berbedabeda sesuai dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing. Perkembangan musik
tidak dapat dibatasi karena musik muncul dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Musik merupakan hasil kerja manusia, dalam konteks ini bunyi
yang dimaksud adalah keseluruhan bunyi termasuk bunyi alam yang digunakan dengan
sengaja secara musikal untuk mengekspresikan sebuah ide. Musik juga telah ada sejak
manusia mengenal peradaban. Setiap bangsa di dunia ini memiliki beragam musik yang
diperdengarkan atau dimainkan berdasarkan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam
perjalanan hidup masyarakat.
Banyak orang beranggapan bahwa musik merupakan suatu hiburan atau hobby
untuk sekedar menyalurkan bakat yang dimiliki setiap orang. Namun disamping itu,
perlu kita ketahui bahwa musik juga memiliki pengaruh yang besar dalam
perkembangan zaman. Bukan hanya sekedar menjadi hiburan, hobby atau sumber
penghasilan, kini musik mengambil peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia baik dalam kegiatan sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi, bahkan
agama.

1

2

Kebudayaan yang terus menerus dilakukan oleh sekelompok orang akan
menimbulkan suatu kepercayaan yang dianggap sekelompok masyarakat tersebut
sebagai ritual yang harus dilaksanakan. Di zaman sekarang, kepercayaan itu bergeser
menjadi suatu ajaran yang dapat kita kenali dengan istilah ajaran agama.
Agama merupakan peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke
arah dan tujuan tertentu. Agama juga dapat disebut sebagai hasil dari suatu kebudayaan,
dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya serta dengan
adanya kemajuan dan perkembangan budaya dan peradabannya. Bentuk penyembahan
kepada Tuhan seperti pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya.
Di Indonesia, terdapat enam agama yang telah diakui oleh peraturan perundangundangan no.1 tahun 1965 yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan
Khonghucu. Agama Khonghucu merupakan kebudayaan yang berasal dari Cina. Pada
agama Khonghucu, musik sangat berperan dalam setiap upacara keagamaan, seperti;
kelahiran, pernikahan, dan kematian. Agama Khonghucu sedikit berbeda dengan agama
yang lain dalam

konteks upacara kematian. Kelompok yang menganut agama

khonghucu ini, disamping mereka telah melakukan upacara kematian, ada juga upacara
penting yang harus dilakukan oleh pihak keluarga yang ditinggalkan. Upacara yang
dilakukan keluarga yang ditinggalkan itu dinamakan upacara Thau Chit. Thau Chit
merupakan upacara untuk mengirimkan doa kepada keluarga yang telah meninggal
dunia. Upacara ini dilakukan setelah tujuh atau empat puluh Sembilan hari yang
terhitung sejak meninggal dunia.

3

Pada Umumnya, masyarakat Tionghoa

yang beragama Khonghucu seperti

masyarakat di daerah Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang sampai saat
ini masih melakukan upacara ini sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah
meninggal dunia yang dilakukan di Yayasan Budi Mulia. Dalam upacara Thau Chit
tersebut, musik mempunyai peranan penting sebagai pengiring pengantar doa yang
dibawakan oleh Saikong (pemimpin doa).
Dalam hal ini, alat musik yang digunakan adalah alat musik tradisional yang
berasal dari Cina. Dalam bentuk Penyajian musik pada upacara Thau Chit, seluruh
pemain musik memainkan alat musik dengan mengikuti irama dan melodi yang
dinyanyikan oleh Saikong (pemimpin doa). Berdasarkan bentuk penyajian musik dalam
upacara Thau Chit, terdapat fungsi musik yang sangat penting untuk mengiringi proses
upacara. Sampai saat ini, umat Khonghucu di Kecamatan Lubuk Pakam masih tetap
menggunakan musik tradisional dalam setiap upacara Thau Chit meskipun agama
Khonghucu sudah hidup berdampingan dengan agama yang lain.
Hal ini yang menjadi inspirasi penulis untuk mengadakan penelitian dengan
mengambil judul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Dalam Upacara Thau Chit
Pada Agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan
mencakup masalah yang paling utama dalam proses penelitian yang akan diteliti.
Identifikasi menurut Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa: “identifikasi masalah
adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti

4

kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, diperoleh
identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tata cara Dalam upacara Thau Chit Pada Agama Khonghucu di
Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?
2. Instrument apa saja yang digunakan dalam upacara Thau Chit pada Agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik dalam upacara Thau Chit pada Agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang?
4. Jenis lagu apa saja yang digunakan untuk musik pengiring dalam upacara
Thau Chit pada Agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan
Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?
5. Bagaimana fungsi musik dalam upacara Thau Chit pada Agama Khonghucu
di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?
6. Apa makna lagu yang digunakan dalam upacara Thau Chit pada Agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang?
7. Bagaimana kontribusi Yayasan Budi Mulia dalam upacara Thau Chit pada
Agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang?

5

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang ingin diidentifikasi serta keterbatasan
waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu mengadakan
pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian.
Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan
jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang termasuk ke
dalam ruang lingkup permasalahan. Dalam hal ini, penulis memutuskan batasan
masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yakni dengan pendapat Surakhmad
(1982:31) yang mengatakan bahwa: “Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum
dan luas, tidak perlu dapat dipakai sebagai masalah penyelidikan, oleh karena tidak jelas
batas-batas masalahnya”.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana tata cara dalam upacara Thau Chit pada agama Khonghucu di
Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?
2. Instrument apa saja yang digunakan dalam upacara Thau Chit pada agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik dalam upacara Thau Chit pada agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang?
4. Bagaimana fungsi musik dalam upacara Thau Chit pada agama Khonghucu
di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?

6

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak
dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung
untuk menemukan jawaban.
Menurut Maryeani (2005:14) :”Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus
penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah bukan disikapi sebagai jabaran fokus
peneliti karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butirbutir masalah sebagaimana telah dirumuskan”. Dan sejalan dengan pendapat di atas,
menurut pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah
situasi yang merupakan akibat interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaankebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa
pertanyaan”.
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang
masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka kajian peneliti membuat
rumusan masalah yang menjadi kajian penelitian ini adalah “Bagaimana Bentuk
Penyajian Dan Fungsi Musik Dalam Upacara Thau Chit Pada Agama Khonghucu di
Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?”.

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan. Tujuan
dirumuskan untuk mendapatkan gambaran secara jelas hasil yang akan dicapai. Hal ini
sesuai dengan pendapat Moleong (2005:94) yang mengatakan “Tujuan suatu penelitian
adalah upaya untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan

7

mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada upaya
untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam
masalah tersebut”. Keberhasilan atau tidaknya penelitian yang dilaksanakan dilihat dari
tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui urutan upacara Thau Chit Pada agama Khonghucu di
Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui Instrument apa saja yang digunakan di dalam upacara Thau
Chit pada agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui bentuk penyajian musik dalam upacara Thau Chit

pada

agama Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang.
4. Untuk mengetahui fungsi musik dalam upacara Thau Chit pada agama
Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli
Serdang.

F. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditujukan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain,
uraian sub bab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang akan
diteliti. Dari uraian dalam pembagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa
penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Adapun

8

manfaat penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan segala komponen
masyarakat baik untuk instansi terkait, lembaga kesenian maupun praktisi kesenian.

Berdasarkan beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian
ini, yaitu:
1. Sebagai masukan bagi peneliti dan pembaca akan bentuk penyajian dan
fungsi musik dalam upacara Thau Chit pada agama Khonghucu.
2. Sebagai bahan informasi dan masukan kepada umat Khonghucu.
3. Sebagai informasi berkaitan dengan peranan alat musik tradisional dalam
upacara Thau Chit pada agama Khonghucu.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk kajian disiplin ilmu yang relevan.
5. Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi acuan pada penelitian yang
relevan berikutnya.
6. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan gagasan, ide ke dalam
karya tulis.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam proses tata Upacara Thau Chit pada agama Khonghucu seluruh
umat agama Khonghucu yang bertempat tinggal di Kecamatan Lubuk
Pakam masih tetap menjalankan tradisi yang diwariskan oleh leluhur
mereka seperti tata cara upacara, Huat Piau (pembersihan altar dan
pengiriman surat kepada dewa neraka), Pai Wang (penghormatan kepada
dewa-dewa surga). Phou Tua (mengundang dewa bumi), Tiau Hun
(pemanggilan roh), Mong Ek (memandikan roh), Pai Iok Wang
(penghormatan kepada dewa obat), Sio Ui (pembakaran rumah roh) Dan
Koei Kio (pengembalian roh) yang merupakan sebagai ritual penutup.
2. Alat musik yang digunakan dalam mengiringi upacara Thau Chit dapat
diklsifikasikan berdasarkan sumber bunyi yaitu, lonceng dan simbal/la
bua merupakan jenis alat musik Idiofone yang berfungsi sebagai
pembawa tempo. Trompet cina/Choei merupakan jenis alat musik
Aerofone, sedangkan kecapi cina/Khin dan biola/Er Hu merupakan jenis
alat musik Chordofon dimana pada alat musik tersebut berfungsi sebagai
pembawa melodi. Sedangkan gendang merupakan jenis alat musik
Membranofone yang berfungsi sebagai pembawa ritmik yang dapat
memberikan rasa semangat dalam upacara tersebut. Dari seluruh

78

79

Instrument yang dimainkan pada upacara Thau Chit, lonceng yang
dimainkan oleh saikong (pemimpin doa) merupakan hal yang terpenting
dan wajib pada saat proses pelaksanaan kegiatan upacara tersebut, karena
alat musik tersebut memiliki fungsi bukan hanya sekedar pembawa tempo
tetapi juga dapat menjadi media komunikasi kepada dewa yang dapat
mewakili seluruh instrument yang lain.
3. Bentuk penyajian musik Dalam upacara Thau Chit

pada agama

Khonghucu di Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang memiliki tiga bagian yaitu, musik penghormatan kepada
dewa-dewa, pemberitahuan kepada roh,dan pengembalian roh.
4. Fungsi musik dalam tata upacara Thau Chit pada agama Khonghucu di
Yayasan Budi Mulia Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
sebagai media komunikasi kepada roh seseorang yang telah meninggal
dan juga sebagai media umat agama Khonghucu dalam menghormati
seluruh dewa-dewa yang mereka sembah.
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran, antara
lain:
1. Penggunaan alat musik tradisional dalam upacara Thau Chit diharapkan
tetap dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda khususnya
generasi muda agama Khonghucu.

80

2. Hendaknya setiap yayasan sosial membuat suatu pelatihan khusus dalam
menarik minat kepada generasi muda untuk mempelajari musik tradisonal
Khonghucu yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.
3. Memberikan pembelajaran dan motivasi kepada generasi muda untuk lebih
mencintai budayanya sendiri.

81

DAFTAR PUSTAKA

A. Marcus. S. 2002. Hari-Hari Raya Tionghoa. Jakarta: Marwin.
Arikunto, Suharsimi.2005.Manajemen Penelitian.Jakarta: Bhineka Cipta.
Banoe. Pono. 2003. Kamus Musik. Jakarta: Kanisius.
Buchari.2004.Belajar mudah penelitian untuk guru-Karyawan dan peneliti
Pemula.Bandung:Alfabeta.
Bungin, Burhan.2008.Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
Djelantik. 1999. Estetika Sebuah Penganta. Bandung: Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia.
Djohan. 2005: Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Endang, Eva. 2010. Peranan Musik Dalam Kebaktian Agama Buddha Di Viara
Sahassa Buddha Medan. Universitas Negeri Medan. Skripsi.
Fieser, James. 2004. Scriptures Of The East. New York.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadeli. 2006. Pedoman Penelitiaan Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Hadi. Sumadyo. Y. 2003. Seni Dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Yayasan Untuk
Indonesia.
Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta.
Ikhsan M. Tanggok. 2000. Jalan Keselamatan Melalui Agama Khonghucu.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
James, Spradliy. 2008. Partisipants Observation. Rinehart and Wiston.
J. Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Kartono. 1990. Psikologi Belajar. Bogar: Proyek Pembinaan Pendidikan.
Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Kennedy, Michael.1995. Oxford (Concise dictionary of Music ) Oxford University
Press.

82

Langer,Suzanne,K.1998.Problems of art, terjemahan F.X Widaryanto, Bandung:
Akademi Seni Tari Indonesia.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Pustaka
Muttaqin, Moh.(2008). Musik Klasik (Pengantar Musikologi untuk SMK).
Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Pasaribu, Ben M. 2004. Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas Dalam Musik Etnik.
Sembiring, Dolorosa, M. 2011. Peranan Musik Dalam Upacara Keagamaan
Dewa Yadnya Pada Masyarakat Hindu Bali di Pura Agung Raksa
Bhuana Medan. Universitas Negeri Medan. Skripsi.
Shaputra, Irvan, M. 2003. Upacara Kematian Dalam Masyarakat Cina Indonesia
(artikel).
Sinambela, Bertua Naomi. 2011. Peranan Musik Pada Tata Ibadah Agama
Buddha Mahayana di Vihara Borobudur jalan Imam Bonjol Medan.
Universitas Negeri Medan. Skripsi.
Soeharto. M. 1992. Kamus Musiki . Jakarta :Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Soeharto. 2001. Musik Dalam Mencerdaskan Anak. Jakarta: Cakrawala.
Spradly, James.2008.Participant Observation.Rinehart and wiston.
Sugiono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: alfabeta .
. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: alfabeta.
. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: alfabeta.
. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitative R&D. Bandung:
alfabeta.
Soedarsono.1999.Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Supranto. 2004. Metedologi Penelitian Kependidikan. Bandung: Publishing
House.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Suyanto, dkk. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

83

Tampubolon, Dian P. N. 2009. Peranan Musik Dalam Ritual Agama Hindu Di
Kuil Shri Mariamman Koil Kampung Madras Medan. Universitas Negeri
Medan. Skripsi.
Tanggok, Ikhsan, M. 2005. Mengenal Lebih Dekat Agama Khonghucu di
Indonesia. Pelita kebajikan. Jakarta.
Thaddeus, George, Jones (1974). Music Theory. Lodon.Barnes and Noble Book.
Walter, E, Nallin (1968). The Musical Idea. London. United States of America.
Webber, Max. 1951. The Relegion Of China. United States of America.
Soeharto. M. 1992. Kamus Musiki . Jakarta :Gramedia Widia Sarana Indonesia.