BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK KONGTEK DALAM UPACARA KONGTEK PADA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DI YAYASAN SOSIAL MARGA RAJA TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG.

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK KONGTEK
DALAM UPACARA KONGTEK PADA MASYARAKAT
ETNIS TIONGHOA DI YAYASAN SOSIAL MARGA
RAJA TANJUNG MORAWA KABUPATEN
DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
MHD.RULI HABIBI YAMIN SIRFIL
NIM. 2111542015

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


ABSTRAK
Mhd. Ruli Habibi Yamin Sirfil. NIM 2111542015. Bentuk
Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek
Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Fakultas Bahasa Dan
Seni. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk penyajian dan fungsi
musik pada upacara Kongtek, untuk mengetahui fungsi upacara Kongtek, serta
mengetahui makna upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan
Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengertian dari musik,
bentuk penyajian,bentuk musik, dan fungsi musik.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi
yang dilakukan langsung kepada grup musik yang menjadi pengiring pada saat
upacara Kongtek. Objek dan subjek dalam penelitian ini adalah satu grup musik
yang mengiringi upacara Kongtek yang terdiri atas 1 orang pemain alat musik Dizi
dan Gaohu, 1 orang pemain alat musik Yangqin, dan 1 orang pemain alat musik
Dagu dan Gong, 2 orang suhu yang memimpin upacara dan seluruh keluarga yang
melaksanakan upacara.

Hasil dari penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa Bentuk penyajian pada
upacara Kongtek memiliki 6 proses, yaitu proses upacara Hot Piaw (Pengutusan
panglima Berkuda), Upacara Dewa neraka, Upacara Pai Wang (Sembayang Raja),
Upacara Tiaw Hun (mengundang arwah ke tempat upacara), Upacara Hungpiaw
Hu (menandakan arwah telah datang), dan Upacara pembakaran rumah kertas.
Fungsi musik dalam upacara Kongtek ini adalah pengiring upacara, sebagai
pengintegrasi masyarakat, Fungsi komunikasi, fungsi ungkapan emosional,dan
fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Makna yang terkandung dalam
upacara Kongtek adalah makna nada, makna perasaan, makna tujuan, makna
integrasi antara makhlik Tuhan, dan makna spiritual.
Kata kunci : Bentuk Penyajian, Fungsi Musik, Upacara Kongtek.

i

KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam

Upacara Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang” ini disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Musik,Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan Skripsi ini banyak pihak yang telah mendukung dan
membantu moral, material dan spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
seni Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn.,M.Sn Ketua Program Studi Pendidikan
Musik sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn Ka. Laboratorium Program Studi Pendidikan
Musik.
6. Wiflihani,M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I.
7. Adina Sastra Sembiring,M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II.
8. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam
perkuliahan.
9. Teristimewa Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua

tercinta.

Ayahanda

penulis

Agus

ii

Yamin

Siregar

dan

Ibunda

Nur.Ukhrawita, S.Pd. Terimakasih telah membesarkan dan mendidik
penulis sampai menjadi Sarjana. Tidak ada kata yang bisa mewakili jasa

Ayah dan Ibu.
10. Abangda dan kakanda penulis. M.Iqbal Yamin Sirfil dan Ulfa Rizki
Mulyamin sirfil, dan terkhusus kepada orang yang tercinta Dwi Rizki
Fanny yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
11. Seluruh sahabat dan teman penulis. Hendra Gunawan Siregar, Abdul Rizki
Lubis, Rian Andika Lubis, Ronni, dan seluruh mahasiswa Sendratasik,
Terimakasih sudah menjadi sahabat dan teman dalam proses kreatif dan
bertukar pikiran.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, Penulis
menyadari Skripsi ini belum sampai pada kriteria sempurna baik dari segi
penulisan maupun dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun untuk
perbaikan di masa depan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga Skipsi ini
bermanfaat bagi para pembaca, Insya Allah.

Medan,

Februari 2016


Mhd.Ruli Habibi Yamin Sirfil
NIM. 2111542015

iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................. .............. 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................. ......... 4
C. Pembatasan Masalah..................................................... ................. 5
D. Rumusan Masalah............................................................. ............. 5
E. Tujuan Penelitian.......................................................... ................. 6
F. Manfaat Penelitian............................................................. ............ 7

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoretis .......................................................................... 9

1. Bentuk Penyajian ..................................................................... 10
2. Bentuk Musik............................................................................. 11
a. Ritme / Irama...................................................................... 12
b. Birama.......................................................................... 13
c. Melodi ................................................................................ 13
d. Harmoni.............................................................................. 14
3. Teori Fungsi ............................................................................. 15
4. Musik Pengiring ....................................................................... 17
5. Pengertian Alat Musik.............................................................. 17
6. Upacara Kematian.............................................................. 19
7. Kongtek .................................................................................... 21
8. Etnik Tionghoa ......................................................................... 23
B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 24

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian .............................................................. 27
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian. ................................................. 28
1. Lokasi Penelitian ................................................................ 28

2. Waktu Penelitian ................................................................ 28
C. Subjek Dan Objek Penelitian ................................................... 29
1. Subjek................................................................................. 29
2. Objek .................................................................................. 29
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
1. Studi Kepustakaan .............................................................. 31
2. Kerja Laboratorium ............................................................ 32
3. Observasi Lapangan ........................................................... 33
4. Wawancara ......................................................................... 34
5. Dokumentasi ...................................................................... 35
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 38
A. Latar Belakang Upacara Kongtek Di Yayasan Sosial Marga
Raja Tanjung Morawa ............................................................. 38
B. Bentuk Penyajian Dalam upacara Kongtek .............................. 41
1. Persiapan Sebelum Upacara Kongtek................................. 42
2. Proses Upacara Kongtek..................................................... 43
C. Bentuk Musik Dalam Upacara Kongtek ................................... 50
1. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Hot Piaw dan Upacara

Dewa Neraka ...................................................................... 51
2. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Pai Wang Dan Upacara
Tiaw Hun ............................................................................ 58
3. Bentuk Notasi Lagu Pada Upacara Huang Piaw Dan
Upacara Pembakaran Rumah Kertas .................................. 65

v

D. Fungsi Musik Pada Upacara Kongtek ...................................... 73
E. Makna Upacara Kongtek .......................................................... 76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 78
A. Kesimpulan ................................................................................ 78
B. Saran .......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

vi

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 2.1 Bagan kerangka Konseptual............................................................................. 26
Gambar 4.1 Alat musik Dizi yang mengiringi proses upacara Kongtek ............................. 39
Gambar 4.2 Alat Musik Yangqin yang mengiringi poses upacara Kongtek ........................ 39
Gambar 4.3 Alat Musik Gaohu yang mengiringi poses upacara Kongtek ........................... 40
Gambar 4.4 Alat Musik Dagu yang mengiringi poses upacara Kongtek ............................. 40
Gambar 4.5 persiapan sebelum upacra Kongtek .................................................................. 43
Gambar 4.6 Proses upacara Hot Piaw.................................................................................. 44
Gambar 4.7 Pembakaran panglima berkuda dan proses mengelilinginya ........................... 45
Gambar 4.8 proses upacara dewa neraka ............................................................................. 46
Gambar 4.9 Proses upacara Pai Wang (Sembayang Raja) .................................................. 47
Gambar 4.10 proses upacara Tiaw Hun ............................................................................... 48
Gambar 4.11 proses Hungpiaw Hu (menandakan arwah telah datang) ............................... 49
Gambar 4.12 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ................................................................... 53
Gambar 4.13 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ........................................ 54
Gambar 4.14 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek......................................... 55
Gambar 4.15 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek ..................................... 56
Gambar 4.16 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek .......................................................... 56
Gambar 4.17 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ......................................................... 57
Gambar 4.18 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ................................................................... 61


vii

Gambar 4.19 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ........................................ 62
Gambar 4.20 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek......................................... 63
Gambar 4.21 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek ..................................... 64
Gambar 4.22 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek .......................................................... 65
Gambar 4.23 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ......................................................... 65
Gambar 4.24 Bentuk notasi pada lagu Kongtek ................................................................... 69
Gambar 4.25 Bentuk Melodi Dizi (Trumpet) pada lagu Kongtek ........................................ 70
Gambar 4.26 Bentuk Melodi Gaohu (Biola) pada lagu Kongtek......................................... 71
Gambar 4.27 Bentuk harmoni Yangqin (Koto) pada lagu Kongtek .................................... 72
Gambar 4.28 Bentuk ritme Dogu pada lagu Kongtek .......................................................... 72
Gambar 4.29 Bentuk ritme Gong pada lagu Kongtek ......................................................... 73

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, karya seni yang didalamnya mencakup bidang
musik memiliki fungsi yang sangat penting diantaranya untuk hiburan, untuk
upacara-upacara besar, untuk upacara pernikahan, untuk upacara kematian dan
lain sebagainya. Semakin berkembangnya zaman dan berputarnya waktu semakin
berkembang pula peran musik seperti dalam bidang sosial, religius, ekonomi,
pendidikan dan sebagainya.
Didalam kehidupan sehari-hari, Budaya dapat dikaitkan sebagai hasil dari
perkembangan manusia yang sangat berhubungan dengan budi dan akal yang
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diturunkan dari generasi ke
generasi yang selanjutnya. Unsur-unsur yang membentuk suatu budaya adalah
sitem, agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni
lainnya.
Semakin berkembangnya pikiran manusia dan kebiasaan manusia juga
akan memunculkan sebuah budaya dan musik baru. Walaupun biasanya terkadang
ada budaya yang sama dengan budaya sebelumnya, ini terjadi karena adanya
inovasi yang mendapatkan pengaruh dari budaya atau musik lain, contohnya,
tradisi dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga
Raja di Tanjung Morawa.

Agama tradisional orang Tionghoa bersifat sinkretis yang diturunkan dari
tiga ajaran Konfusius, Taoisme, dan Budhisme. Yang sangat menonjol dari
kegiatan religius mereka adalah penyembahan arwah leluhur yang sebenarnya
sangat tua menjadi kepercayaan mereka dan kemudian diperkuat oleh ajaran
Konfusius yang Patriakhal. Agama yang sinkretis ini lebih dikenal sebagai
kebudayaan Tionghoa. (https://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa).
Tradisi Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa ini merupakan tradisi
yang sejak zaman dahulu dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Yayasan Marga
Raja di jalan Limau Manis Gang Bambu Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang, yang masihberkembang sampai saat sekarang ini. Kongtek atau upacara
49 hari setelah kematian pada masyarakat etnis Tionghoa adalah upacara yang di
iringi dengan musik. Mengapa 49 hari dilaksanakan, ada beberapa hari yang di
lakukan pada upacara ini, yang pertama hari ke 7, kemudian hari ke 49, dan satu
tahun atau dua tahun setelah kematian pada masyarakat etnis Tionghoa. Tradisi ini
dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat etnis Tionghoa sebagai bentuk
pelimpahan jasa kepada orang yang telah meninggal dunia. 49 hari dilakukan
adalah sebagai bentuk rasa penghormatan kepada orang yang meninggal agar
mendapat kehidupan yang bahagia di alam baka dan orang yang di tinggalkan
mendapat kesuksesan di dunia. Salah satu yayasan yang masih melakukan tradisi
ini adalah di Yayasan Marga Raja di Tanjung Morawa. Dengan berkembangnya
zaman dan berputarnya waktu, berkembang pula tradisi pada upacara Kongtek
(upacara 49 hari setelah kematian) atau proses pelimpahan jasa dari orang yang
telah mati . Saat sekarang ini upacara Kongtek yang di iringi dengan musik sangat

jarang di jumpai. Ada yang tergantung dengan kondisi keuangan yang akan
membuat upacara, ada juga yang tidak.
Upacara tradisi kongtek (upacara 49 hari setelah kematian) ini di iringi
dengan musik sesuai dengan permintaan keluarga yang mati. Musik untuk
mengiringi proses upacara Kongtek ini sama halnya dengan musik lainnya yang
memiliki bentuk berupa nada, irama, melodi, struktur/bentuk lagu,dan lain
sebagainya. Musik pada upacara Kongtek ini di mainkan pada saat mengiringi doa
49 hari setelah kematian pada etnis Tionghoa.
Ekspresi seorang anak yang berbakti bukanlah ditunjukkan dengan tangis
dan meratap-ratap, akan tetapi bagaimana mereka melaksanakan upacara kematian
itu dengan cara sebenar-benarnya. Musik yang mengiringi upacara Kongtek
tersebut yang akan diteliti oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana bentuk
penyajian dan fungsi musik dalam upacara Kongtek tersebut.
Musik Kongtek memiliki fungsi yang terdapat di dalamnya. Fungsi yang
terdapat di dalamnya atau yang disimbolkan dalam upacara Kongtek tersebut
dapat dijadikan referensi yang bermanfaat bila makna tersebut dapat dimengerti
melalui penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti
dapat meneliti lebih lanjut tentang:Bagaimana Bentuk Penyajian Dan Fungsi
Musik Kongtek Dalam Upacara Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di
Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang?.

B. Identifikasi Masalah
Beberapa hal yang menjadi masalah sabagai acuan perlakuan pada
penelitian berdasarkan pada uraian latar belakang, yaitu :
1. Bagaimana bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana bentuk musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana makna musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
5. Bagaimana proses Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis
Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli
Serdang?

C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah adalah usaha atau cara untuk membatasi masalah dalam
penelitian agar tidak meluas, Karena masalah yang luas akan mendapatkan
analisis yang sempit.
Menurut Moleong (2014:93) mengatakan bahwa : “Masalah adalah suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda dan dengan sendirinya
memerlukan upaya untuk mencari sesuatujawaban”.
Sesuai dengan keterangan pendapat yang di ambil dari pendapat ahli di atas,
penulis membatasi masalah penelitian ini menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana bentuk musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana makna upacara Kongtek dalam upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah menjadi titik fokus penelitian yang akan dilakukan.
didalam sebuah penelitian, rumusan yang dibuat dengan baik akan sangat

mendukung untuk dapat menemukan jawaban pertanyaan dalam penelitian. Sesuai
dengan uraian diatas Moleong, (2014:113) mengatakan bahwa :
“Perumusan masalah adalah sekadar arahan, pembimbing, atau acuan
padausaha untuk menemukan masalah yang sebenarnya. Masalah
yangsesungguhnya baru akan dapat dirumuskan apabila peneliti sudah
berada danmulai, bahkan sedang mengumpulkan data. Bagi kita perumusan
masalahyang dilakukan itu merupakan aplikasi dari asumsi bahwa suatu
penelitiantidak mungkin dimulai dari sesuatu yang kosong”.
Riduwan (2004:6) juga berpendapat:
“Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan, misalnya variabel apa
saja yang akan diteliti, bagaimana hubungan antar variabel, dan agar
masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu
perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam rumusan
masalah, maka sebaliknya rumusan masalah itu ditanyakan dalam kalimat
tanya”.

Berdasarkan dengan keterangan yang di ambil dari pendapat ahli di atas,
maka penulis merumuskan masalah penelitian ini menjadi sebagai berikut:
“Bagaimanakah Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Kongtek Dalam Upacara
Kongtek Pada Masyarakat Etnis Tionghoa Di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang?”.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mencari penanggulangan didalam masalahmasalah yang timbul agar mendapat apa yang hendak dicapai dalam penelitian,
sesuai dengan pendapat Cholid (2009:170) yang mengatakan bahwa :
“Tujuan penelitian adalah untuk menemukan masalah-masalah yang
menimbulkan hambatan terhadap pembangunan dan mencari
penanggulangan hambatan itu, supaya usaha pembangunan dapat berhasil
secara optimal”.

Menurut pendapat Sugiyono (2012:397) mengatakan bahwa: “Secara
umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan
membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus adalah tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti
sebelumnya belum pernah ada atau belum di ketahui”.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian terdapat ungkapan sasaran yang
ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan mengarahkan penelitian pada gambaran
yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk penyajian musik Kongtek dalam upacara
kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung
Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Untuk mengetahui bentuk musik Kongtek dalam upacara kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?
3. Untuk mengetahui fungsi musik Kongtek dalam upacara kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang?

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah harapan untuk mendapatkan sumber informasi
yang dapat digunakan dalam mengembangkan kegiatan penelitian agar apa yang
dilakukan dalam penelitian tidak sia-sia.
Sugiyono (2012:397) mengatakan bahwa:

“Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa
bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian
lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak
menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah”.
Dengan definisi diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan harapan
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai informasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang bentuk penyajian
musik Kongtek dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di
Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
2. Untuk pengetahuan bagi masyarakat etnis lain yang ada di Tanjung
Morawa kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi musik Kongtek dalam upacara
Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Marga Raja Tanjung
Morawa kabupaten Deli Serdang?
4. Sebagai media penulis untuk mendokumentasikan keberadaan musik etnis
Tionghoa dalam upacara kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa di
Yayasan Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang?
5. Sebagai referensi untuk penelitian lanjut yang relevan dengan pembahasan
karya tulis ilmiah ini.
6. Sebagai referensi yang mengacu pada pembahasan penulisan karya ilmiah
ini, baik dalam sifat formal maupun non-formal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan menulis dan mendata tentang upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang memiliki banyak hal yang telah dicatat. Catatan yang
telah dituangkan dalam penulisan merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan.
penelitian yang telah dilakukan memilliki kesimpulan yang telah dirangkum untuk
memahami secara singkat isi dari hasil penelitian yang dilakukan.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan
pembahasan sebagai berikut:
1. Tradisi Kongtek di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang sudah ada sejak tahun 1960-an yang pada
mulanya didorong oleh keadaan yang pada masa itu belum ada
tradisi yang melaksanakan upacara ini. Upacara Kongtek dilakukan
sebagai pelimpahan jasa kepada orang-orang yang telah meningal
dunia. Upacara ini dilakukan 49 hari setelah kematian yang telah
meninggal dunia.
2. Adapun penyajian yang ada pada upacara Kongtek pada
masyarakat etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang adalah Persiapan sebelum
78

Upacara Kongtek

Proses Upacara Kongtek. Proses upacara ini

terbagi atas 6 upacara yaitu (1) Upacara Hot Piaw (Pengutusan
panglima Berkuda) Proses ini adalah proses upacara mengutus
panglima berkuda ke neraka. Ini memberitakan bahwa pada hari itu
yang meninggal dunia memberitakan bahwa dia telah melakukan
upacara,(2) Upacara Dewa neraka Upacara ini adalah upacara
mengutus yang meningal dunia setelah 49 hari ke Dewa neraka
atau pemberitahuan karena telah mengadakan upacara Kongtek.
Upacara ini bertujuan untuk mengutus yang meninggal ke neraka
atau memberitahu kepada dewa yang ada di neraka agar dosa-dosa
yang meninggal dunia setelah 49 hari di berikan siksa sesuai
dengan dosa yang dia perbuat selama di dunia,(3) Upacara Pai
Wang (Sembayang Raja) Pengertian dari upacara Pai Wang ini
adalah pemberitahuan kepada tuhan siapa nama yang telah
meninggal dunia tempat tinggalnya dimana agar yang meningal
dunia diperkenalkan kepada tuhan. Tujuan dari upacara ini adalah
mengenalkan yang telah meninggal dunia kepada tuhan untuk
kemudian dimasukkan kedalam surga dan hidup bahagia di alam
baka dan keluarganya mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan
di dunia, (4) Upacara Tiaw Hun (mengundang arwah ke tempat
upacara) Upacara ini adalah upacara yang mengundang yang telah
meninggal dunia ke tempat upacara. Tujuannya adalah arwah yang
telah meninggal setelah 49 hari datang dan tuhan memberitahukan

bahwa sehebat-hebatnya orang di dunia pasti akan meninggal juga
dan untuk memberitahu supaya orang yang di dunia berbuat baik
selama hidupnya di dunia ini, (5) Upacara Hungpiaw Hu
(menandakan arwah telah datang) Upacara Hungpiaw Hu
(menandakan arwah telah datang) adalah proses upacara yang
menandakan bahwa arwah yang telah meninggal dunia telah datang
ke tempat dimana dilaksanakan upacara tersebut. Dan arwah
tersebut melihat bahwa keluarga dan orang-orang yang ikut
melaksanakan upacara 49 hari setelah kematiannya, (6) Upacara
pembakaran rumah kertas. Upacara ini adalah upacara yang
terakhir yang dilakukan dalam upacara Kongtek ini. Dalam upacara
ini rumah kertas yang telah dipersiapkan kemudian di bakar habis
seluruhnya sampai menjadi abu. Proses upacara ini adalah proses
upacara yang bertujuan untuk mengembalikan semua harta yang
ada di dunia kepada tuhan. Karena harta yang ada tersebut akan
dikembalikan ke tuhan.
3. Bentuk musik dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis
Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang adalah musik yang mengikuti apa yang di
ungkapkan oleh suhu yang memimpin upacara tersebut musik
mengikuti ritme dan melodi dari mantra yang dibacakan oleh suhu
yang memimpin upacara tersebut.

4. Upacara Kongtek memiliki fungsi sebagai Pengiring Upacara,
Sebagai Pengintegrasian masyarakat, Sebagai Fungsi Komunikasi,
dan Ungkapan Emosional.
5. Makna yang terkandung dalam upacara Kongtek pada masyarakat
etnis Tionghoa di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa
kabupaten Deli Serdang adalah makna perasaan, makna tujuan, dan
makna nada, makna interaksi antara makhluk Tuhan, dan makna
Spiritual.

B. Saran
Beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk Group musik pada upacara Kongtek agar memperbaikai
kualitas permainan alat musik dan tidak menghilangkan tradisi
bermusik dalam upacara Kongtek pada masyarakat etnis Tionghoa
di Yayasan Sosial Marga Raja Tanjung Morawa kabupaten Deli
Serdang yang telah ada sejak dahulu.
2. Untuk masyarakat Tanjung Morawa khususnya etnis Tionghoa
diharapkan membantu melestarikan dan mempertahankan tradisi
agar terjaga kelestariannya.
3. Untuk generasi muda khususnya etnis Tionghoa diharapkan peduli
terhadap kekayaan tradisi yang ada di Tanjung Morawa yaitu
tradisi upacara Kongtek.

83

DAFTAR PUSTAKA
Ardini Diana, 2012. Peranan musik Pada Upacara Kematian Kepercayaan
Khonghucu di Yayasan Angsa Pura Medan. Skripsi
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Jakarta: PT. Kanisius
Djelantik, A.A.M. 1990. Pengantar Ilmu Estetika, Bandung Indonesia
Gie, Liang. 1996. Filsafat Seni. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna
Gondowomo, 1996. Membanting Tulang Menyembah Arwah Kehidupan
Kekotaan Cina, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus
Haviland A. William. 1999. Antropologi. Jakarta: Erlangga
Ihromi, T.O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Indrawan, Bagus. 2013. Bentuk dan fungsi pertunjukan Musik Pengiring Seni
Sintren Lais di Desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal. Skripsi, jurusan
Pendidikan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Kartono, dkk. 2004. Berkreasi Seni. Jakarta: Ganeza Exact
Khadafi Mardian, 2012. Peranan Group Musik King Music Brass Band Marga
ong Sebagai Pengiring Dalam Upacara Kematian Pada Masyarakat
Tionghoa di Kota Medan. Skripsi
Koentjaraningrat. 1985. Beberapa Pokok Antropologi Sosil. Jakarta: Dian Rakyat
---------------------. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Licoln, Guba. 2006. Teknik In Participant Observation For Observes Reasech.
Wkipedia, The Encylopedia
Mack, Dieter. 2001. Pendidikan Musik: Antara Harapan Dan Realita. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Meriam, allan. P. 1964. The Antropologo Of Music Chicago. North Western.
University Press
Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

84

Musbikin, Imam. 2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak.
Yogyakarta: Power Book (IHDINA)
Muttaqin, Ali. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 2, Jakarta: Erlangga
Nazril, Muhammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Nia Nova Sebberina. 2012. Peranan Nyanyian Katoneng-Katoneng Dalam
Upacara Kematian Adat Karo Pada Masyarakat Karo.Skripsi
Paeni, Mukhlis. 2014. Sejarah Kebudayaan Indonesia: Religi dan Falsafah.
Medan
-------, -----------. ------.. Sejarah Kebudayaan Indonesia:Pertunjukkan Dan Seni
Media. Medan
Pasaribu, Ben, M. 2006. Musik Populer. Jakarta: ISBN
Pratiwo, 2010. Arsitektur Tradisional Tionghoa Dan Perkembangan Kota,
Universitas Katolik Soegijapranata
Prier, K. E. 2009. Sejarah Musik Jilid 1. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
Riduwan, 2004. Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta
Silitonga, Pita, HD 2014. Teori Musik. Medan: Unimed Press
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Surya, Brata Addy. 2012. Jenis-jenis alat musik, Jakarta: Bumi Pustaka
Tanggok, ikhsan. 1995. Jalan Keselamatan Melalui Agama Khonghucu. Jakarta:
GM
Waiz.Mhd. 2015 “Bentuk Penyajian Dan Bentuk Musik Dalam Mengarak Anak
Berkhitan Pada Masyarakat Jawa Di Desa Sukadamai Barat Kec. Pulo
Bandring Kab. Asahan”.Skripsi
http://tradisitridharma.blogspot.co.id/2014/11/kong-tek-cun-ong-guan-ze-zunwang.html.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa