PENERAPAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GITAR KLASIK SISWA DI FLOW MUSIK MEDAN.

(1)

PENERAPAN TEKNIK PETIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GITAR KLASIK SISWA

DI FLOW MUSIK MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

EKA LIANTA GINTING NIM. 071222510105

JURUSAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Eka Lianta Ginting. NIM 071222510105. Penerapan Teknik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan teknik petikan Apoyando dan Tirando dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.

Landasan teori pada penelitian ini mencakup dalam berbagai teori tentang alat musik gitar klasik, bagian-bagian gitar klasik, teknik petikan apoyando dan tirando, hasil belajar dan Flow Musik Medan. Berdasarkan teori yang telah ada, akan disajikan konsep dasar yang sesuai dengan permasalahan penelitian khususnya penerapan teknik petikan dalam gitar klasik.

Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Taman Kirana No. 14 Medan. Metode dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), objek penelitian ini adalah dengan teknik petikan dalam belajar gitar klasik siswa di Flow Musik. Subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa Flow Musik yang mengambil jurusan Gitar Klasik dan satu orang guru praktek Gitar Klasik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, tes praktek dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian pada tes awal (pre test)menunjukkan hasil 3 siswa yang tuntas (30%) dan 7 siswa yang belum tuntas dalam belajar (70%) dengan nilai rata-rata 55. Siklus I diperoleh siswa yang tuntas adalah 5 orang siswa atau 50% dengan nilai rata-rata 67 dan 5 siswa yang belum tuntas (50%). Pada siklus II siswa yang tuntas adalah 9 orang siswa atau 90% dan 1 siswa yang belum tuntas (10%) dengan nilai rata-rata 82. Hal ini menunjukkan bahwa Teknik petikan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.

Dapat disimpulkan bahwa Penerapan Teknik Petikan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Teknik Petikan dan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan, yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penulisan maupun dari penyampaian ide. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan, namun berkat do’a dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Yth:

1. Bapak. Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Zulkifli, M.Sn, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Basyaruddin, M.Pd, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Panji Suroso, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik sekaligus dosen penguji skripsi.

8. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd, selaku sekretaris jurusan sekaligus dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Muklis Hasbullah, M.Sn, selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan.


(8)

iii

11. Bapak Hendy Obed Sembiring, M.Mg selaku Direktur Flow Musik Medan yang telah memberi saya kesempatan melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd selaku Narasumber dan Penguji sidang meja hijau saya, yang juga sangat banyak membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang Ayahanda Alm. L. Ginting, dan Ibunda S. Br.Tarigan yang telah membesarkanku, membimbing dengan penuh kasih sayang, memberikan semangat dan mendoakanku untuk menyelesaiakan skripsi ini. Serta abang, kakak-kakakku dan seluruh keluaraga besar yang memberikan dorongan dan motivasi dari awal hingga akhir studi. 14. Buat tunanganku yang sangat aku sayang , Awan Mulya yang telah banyak

membantuku baik dari segi apapun, yang selalu memberikan motivasi, menyemangati, mendoakanku serta telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

15. Buat sahabat-sahabat yang sangat aku sayang, Ratih, Mega, Ria, Sefayanti dan Ririn yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 16. Teman-teman seperjuangan stambuk 2007. Semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Februari 2013 Penulis

Eka Lianta Ginting NIM. 071222510105


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik merupakan cabang seni, dan juga merupakan bagian dalam kehidupan manusia, khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekspresif manusia. Sebagai bagian dari kehidupan manusia, musik dipelajari dalam lingkungan sosial yang ada. Musik dalam lingkungan sosial dapat dipelajari secara formal, non formal, atau informal melalui bidang pendidikan.

Pendidikan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, pendidikan formal, pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung alamiah dan wajar. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilingkungan masyarakat (salah satu contohnya adalah kursus dan kelompok belajar) tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar.

Di Indonesia khususnya di kota-kota besar, pendidikan non formal yang melaksanakan pendidikan musik semakin banyak jumlahnya, dikarenakan semakin banyaknya keinginan orang-orang yang berminat mempelajari musik salah satunya di Medan, terdapat banyak sekolah atau kursus musik yang menyediakan pendidikan musik salah satu instrumennya adalah gitar klasik.


(10)

2

Dari sekian banyak sekolah musik di Medan salah satunya adalah Flow Musik Medan, yang merupakan kursus musik yang menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai alat musik di kota Medan. Flow ialah singkatan dari Fervent sungguh-sungguh, Life Style gaya hidup, OfWorship Menyembah.

Proses pembelajaran di Flow Musik tidak beda dengan kursus musik lainnya, dengan rentang usia siswa tiga tahun sampai dengan lima puluh tahun. Alat-alat musik yang telah dibuka saat ini adalah vokal, drum, piano pop, gitar bass, gitar elektrik, gitar klasik, keyboard solo, kelompok musik anak (KMA), terompet, saxophone, flute, sedangkan solfegio dan teori dasar musik khusus untuk siswa yang memulai dasar-dasar tentang musik.

Dari sekian banyak alat musik, saat ini yang kelas yang paling banyak diminati di Flow Musik adalah piano klasik dan vokal pop. Flow Musik Medan satu tahun kedepan akan ditambahkan kelas-kelas baru seperti jazz gitar, melukis dan vokal group minimal tiga orang, dan juga akan diadakan Home Concert, upgrade guru, peningkatan kualitas guru dan siswa, mini klinik (guru) minimal satu kali dalam sebulan.

Instrumen-instrumen yang ada di Flow Musik Medan adalah instrumen gesek (biola), tiup (terompet, flute, clarinet), pukul (drum) dan petik (gitar klasik). Salah satu instrumen petik adalah Gitar klasik. Kelebihan dalam belajar Gitar klasik di Flow Musik Medan adalah dimana praktek bermain yang diajarkan tidak hanya meliputi teknik bermain gitar, tetapi juga diberikan teori dasar musik dan pengetahuan umum tentang musik, sehingga siswa mengerti apa yang dimainkan dalam materi tersebut.


(11)

3

Sebagai proses pembelajaran dasar gitar klasik, siswa diberi materi seperti penguasaan teknik petikan, penjarian dan teori dasar musik. Pada permainan gitar klasik, terdapat aturan-aturan dan tata cara memainkan sebuah gitar klasik, salah satunya adalah cara memetik gitar dengan benar ataupun teratur. Teknik petikan dalam bermain gitar klasik terdapat dua jenis petikan yaitu Apoyando dan Tirando. Apoyando ialah memetik senar dengan menyandarkan jari pada senar yang lainnya, sedangkan Tirando ialah memetik senar dengan tidak menyandarkan jari pada senar lainnya setelah jari memetik senar yang di maksud.

Selama ini permasalahan di kelas gitar klasik, siswa mampu membaca partitur, memainkan lagu, memainkan etude dengan benar, tetapi penggunaan jari kanan dan kiri yang ditentukan dibuku pedoman tidak dilakukan dengan baik, begitu pula dengan teknik petikan. Banyak siswa yang salah menggunakan petikan pada jari kanannya, dan terkadang menggunakan satu teknik petikan saja. Sedangkan setiap lagu dan etude itu berbeda-beda teknik petikannya. Hal tersebut membuat siswa merasa kesulitan memainkan lagu dengan penggunaan petikan pada jari kanannya karena penggunaan petikan dan penjarian tersebut bersalahan, sehingga membuat siswa merasa jenuh dan mengurangi semangat belajarnya terhadap gitar klasik.

Melihat permasalahan di atas maka peneliti merasa perlu menerapkan teknik petikan untuk meningkatkan hasil belajar gitar klasik pada siswa dengan baik dan benar, sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memainkan lagu-lagu dengan penggunaan teknik petikan yang benar dan juga dapat meningkatkan semangatnya untuk lebih giat belajar gitar klasik.


(12)

4

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dalam hal ini merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:“Penerapan Teknik Petikan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ialah suatu tahapan permulaan dari penguasaan masalah, dimana suatu objek tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi masalah bertujuan agar kita maupun pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian.

Berdasarkan pendapat di atas dan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini diidentifikasikan menjadi beberapa bagian,

Diantaranya :

1. Bagaimanakah Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow Musik Medan ?

2. Apakah metode pengajaran guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik ?

3. Apakah siswa mampu dengan baik dan teratur dalam hal membiasakan teknik petikan pada gitar klasik?

4. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik? 5. Bagaimana hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran gitar klasik di Flow


(13)

5

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan ruang lingkup mana yang tidak termasuk ruang lingkup masalah penelitian.

Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar pembahasan tidak melebar. Maka peneliti menetapkan pembatasan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow Musik Medan?

2. Bagaimana metode pembelajaran gitar klasik di Flow Musik Medan?

3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik?

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah ialah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan keluar. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi dan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dengan menerapkan teknik petikan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.


(14)

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang ingin kita capai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain yang membaca laporan penelitian ini dapat mengetahui dengan pasti maksud tujuan penelitian itu sesungguhnya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui teknik petikan dalam bermain gitar klasik

2. Mengetahui metode mengajar yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar teknik bermain gitar klasik 3. Untuk meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik di Flow

Musik Medan.

F. Manfaat Penelitian

Tentunya sebuah ikhtihar untuk penelitian diharapkan memiliki manfaat bagi peneliti sendiri dan bagi semua orang. Untuk itu, manfaat yang diharapkan peneliti ada lima, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi kepada siswa dan masyarakat umum 2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

3. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca, khususnya di Flow Musik Medan 4. Sebagai tambahan sumber kajian bagi kepustakaan Jurusan Sendratasik

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan


(15)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil kesimpulan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan teknik petikan pada standart menguasai teknik petikan apoyando dan tirando dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan. Terbukti pada tes awal siswa tuntas sebanyak 3 orang atau 30% dengan nilai rata-rata 55, lalu pada siklus I siswa tuntas meningkat menjadi 5 orang atau 50% dengan nilai rata-rata 67 dan pada siklus II mengalami peningkatan siswa tuntas 9 orang atau 90% dengan nilai rata-rata 82.

B. SARAN

1. Diharapkan kepada guru agar menerapkan teknik petikan apoyando dan tirando sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Bina Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas

Masnur Muslich, (2006). Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu Mudah

Suwanto, Hendi.2010.“Kemampuan Bermain Gitar Klasik Oleh Siswa Purwa Caraka Musik Studio Medan ”.Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Ricky Juniardi Nainggolan, 2012. “Pengaruh Footstool pada teknik permainan Gitar Klasik di SMK Negeri 11 Medan” Skripsi, Universitas Negeri Medan. Army Rianto Harianja, 2009. “Materi musik populer sebagai bahan pengajaran gitar klasik di Taman Budaya Sumatera Utara” Skripsi Universitas Negeri Medan.

Edwin Franz Yoshua Siahaan, Penggunaan Instrumen Gitar dalam Proses

Pembelajaran Seni Budaya Di SMK YAPIM Taruma Belawan. Skripsi,

Universitas Negeri Medan.

Fitri Wirdiany Sinaga, 2012. “Upaya meningkatkan hasil belajar seni musik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together kelas IX-1 SMA Negeri Tiga Panah” Skripsi, Universitar Negeri Medan

Uyuni Widiastuti M.Pd 2012, Diktat Metode Penulisan

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alafabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

http://ratdix.wordpress.com/2008/08/23/tuning-stem-gitar/

(http://spitod.wordpress.com/2007/08/29/apa-itu-teknologi-apa-itu-teknik/ (http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar)

Sumber Internet: http://banjirembun.blogspot.com/2012/04/pengertian-proses-pembelajaran.html


(17)

http://www.scribd.com/doc/99824013/Skripsi-ollie http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar

http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar http://www.jinkurakura.blogspot.com/2009/03/teori-scale-dan-chord-dasar.html

http://www.scribd.com/doc/24558054/PENGERTIAN-METODE

Nara Sumber: Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd (Sebagai Kepala

Sekolah di Flow Musik Medan)

Bapak Ronald Pasaribu (Sebagai Guru di Flow Musik Medan)


(1)

4

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dalam hal ini merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:“Penerapan Teknik Petikan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gitar Klasik Siswa di Flow Musik Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ialah suatu tahapan permulaan dari penguasaan masalah, dimana suatu objek tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi masalah bertujuan agar kita maupun pembaca mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian.

Berdasarkan pendapat di atas dan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini diidentifikasikan menjadi beberapa bagian,

Diantaranya :

1. Bagaimanakah Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow Musik Medan ?

2. Apakah metode pengajaran guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik ?

3. Apakah siswa mampu dengan baik dan teratur dalam hal membiasakan teknik petikan pada gitar klasik?

4. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik? 5. Bagaimana hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran gitar klasik di Flow


(2)

5

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan ruang lingkup mana yang tidak termasuk ruang lingkup masalah penelitian.

Untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi terfokus, dan menjaga agar pembahasan tidak melebar. Maka peneliti menetapkan pembatasan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Penerapan Teknik Petikan dalam bermain gitar klasik di Flow Musik Medan?

2. Bagaimana metode pembelajaran gitar klasik di Flow Musik Medan?

3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik?

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah ialah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan keluar. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi dan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dengan menerapkan teknik petikan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.


(3)

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang ingin kita capai. Tujuan penelitian dicantumkan dengan maksud agar kita maupun pihak lain yang membaca laporan penelitian ini dapat mengetahui dengan pasti maksud tujuan penelitian itu sesungguhnya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui teknik petikan dalam bermain gitar klasik

2. Mengetahui metode mengajar yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar teknik bermain gitar klasik 3. Untuk meningkatkan hasil belajar teknik petikan pada gitar klasik di Flow

Musik Medan. F. Manfaat Penelitian

Tentunya sebuah ikhtihar untuk penelitian diharapkan memiliki manfaat bagi peneliti sendiri dan bagi semua orang. Untuk itu, manfaat yang diharapkan peneliti ada lima, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi kepada siswa dan masyarakat umum 2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

3. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca, khususnya di Flow Musik Medan 4. Sebagai tambahan sumber kajian bagi kepustakaan Jurusan Sendratasik

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan


(4)

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka diambil kesimpulan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan teknik petikan pada standart menguasai teknik petikan apoyando dan tirando dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan. Terbukti pada tes awal siswa tuntas sebanyak 3 orang atau 30% dengan nilai rata-rata 55, lalu pada siklus I siswa tuntas meningkat menjadi 5 orang atau 50% dengan nilai rata-rata 67 dan pada siklus II mengalami peningkatan siswa tuntas 9 orang atau 90% dengan nilai rata-rata 82.

B. SARAN

1. Diharapkan kepada guru agar menerapkan teknik petikan apoyando dan tirando sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar gitar klasik siswa di Flow Musik Medan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Bina Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas

Masnur Muslich, (2006). Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu Mudah

Suwanto, Hendi.2010.“Kemampuan Bermain Gitar Klasik Oleh Siswa Purwa Caraka Musik Studio Medan ”.Medan: Skripsi Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Ricky Juniardi Nainggolan, 2012. “Pengaruh Footstool pada teknik permainan Gitar Klasik di SMK Negeri 11 Medan” Skripsi, Universitas Negeri Medan. Army Rianto Harianja, 2009. “Materi musik populer sebagai bahan pengajaran gitar klasik di Taman Budaya Sumatera Utara” Skripsi Universitas Negeri Medan.

Edwin Franz Yoshua Siahaan, Penggunaan Instrumen Gitar dalam Proses

Pembelajaran Seni Budaya Di SMK YAPIM Taruma Belawan. Skripsi,

Universitas Negeri Medan.

Fitri Wirdiany Sinaga, 2012. “Upaya meningkatkan hasil belajar seni musik melalui model pembelajaran Numbered Heads Together kelas IX-1 SMA Negeri Tiga Panah” Skripsi, Universitar Negeri Medan

Uyuni Widiastuti M.Pd 2012, Diktat Metode Penulisan

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alafabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

http://ratdix.wordpress.com/2008/08/23/tuning-stem-gitar/

(http://spitod.wordpress.com/2007/08/29/apa-itu-teknologi-apa-itu-teknik/

(http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar)

Sumber Internet: http://banjirembun.blogspot.com/2012/04/pengertian-proses-pembelajaran.html


(6)

http://www.scribd.com/doc/99824013/Skripsi-ollie http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar

http://generation-indonesia.niceboard.com/t383-gitar http://www.jinkurakura.blogspot.com/2009/03/teori-scale-dan-chord-dasar.html

http://www.scribd.com/doc/24558054/PENGERTIAN-METODE

Nara Sumber: Bapak Adina Sastra Sembiring, M.Pd (Sebagai Kepala Sekolah di Flow Musik Medan)

Bapak Ronald Pasaribu (Sebagai Guru di Flow Musik Medan)