Jurnal UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN P

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING
STICK PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH

KARANGKAJEN IV

JURNAL ILMIAH

RAHMAT HIDAYAT
11015003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2015

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING
STICK PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH


KARANGKAJEN IV

Oleh:
Rahmat Hidayat 11015003
Widodo Budhi
Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
rahmat_hidayat18218@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran IPA
melalui model pembelajaran Talking Stick yang dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar IPA siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian
seluruh siswa kelas III dengan jumlah 20 siswa. Objek dalam penelitian adalah
motivasi dan prestasi belajar IPA. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan
rata-rata motivasi dari 54,25% pada prasiklus menjadi 72,7% pada siklus I dan
menjadi 82,7% pada siklus II. Prestasi belajar meningkat dari rata-rata 56,35%
pada prasiklus menjadi 75,05% pada siklus I dan meningkat pada siklus II
menjadi 83,3%. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 meningkat pada prasiklus sebesar

35% menjadi 65% pada siklus I dan pada siklus II sebesar 85%. Hasil penelitian
dapat menjadi masukan agar guru kelas III menerapkan model pembelajaran
Talking Stick sebagai variasi mengajar dalam pembelajaran.
Kata kunci :Talking Stick, Motivasi, Prestasi Belajar

ii

IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
IPA USING THE LEARNING MODEL TALKING STICK IN CLASS
III SD MUHAMMADIYAH KARANGKAJEN IV

By:
Rahmat Hidayat 11015003
Widodo Budhi
Elementary School Education Study Program
Teacher Training and Education Faculty
Sarjanawiyata Tamansiswa University
rahmat_hidayat18218@yahoo.com
Abstract
This research aim to describe the process of learning science by study

model Talking Stick that can be improve learning motivation and achievement
grade in science class IPA in third grade B students of SD Muhammadiyah
Karangkajen IV. This research is a classroom action research (PTK). The subject
of research is all of the students in third grade by the number of 20 students. The
object of this research is the motivation and learning achievement student in
science class IPA. Research show increase in the percentage of the average
student motivation of 54.25% on prasiklus to 72.7% in the first cycle and to
82.7% in the second cycle. Science learning achievement of students has also
increased seen from an average value of 56.35% in prasiklus be 75.05% in the
first cycle and increased again in the second cycle to 83.3%. While the percentage
of students who scored ≥ 75 on prasiklus has also increased, which 35% to 65% in
the first cycle and increased again in the second cycle by 85%. The results of this
research be an input for third grade teacher can implement study model Talking
Stick as a variation of teaching in learning.
Keywords: Talking Stick, Motivation, Achievement Learning

iii

A. Pendahuluan
Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada

anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingganya (Ki Hajar
Dewantara, 2011: 20). Sekolah Dasar merupakan jenjang sekolah yang sangat
menentukan bagaimana individu siswa dapat terbentuk dengan baik ataupun
tidak. Sebagai pondasi pendidikan, guru dituntut untuk dapat inovatif dan
kreatif terhadap pembelajaran yang dilakukan kepada siswa. Dengan
menggunakan berbagai macam inovasi pembelajaran diharapkan siswa
mampu menerima materi yang diajarkan dengan baik. Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan sekolah, diharapkan
dapat memberi sumbangan dalam mencerdaskan siswa. IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2014: 136). Pelajaran IPA dianggap
sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Sehingga guru perlu
menerapkan model pembelajaran untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang menarik.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada sistem pembelajaran di
kelas III. Dari 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan, masih ada 13 orang siswa yang kurang memahami materi

pembelajaran. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 hanya 35% saja.
Sedangkan KKM di SD tersebut adalah 75. Proses pembelajaran yang
berlangsung belum banyak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran masih terpusat pada guru dan peran peserta didik didalam kelas
adalah sebagai objek didik sehingga motivasi belajar peserta didik masih
kurang dan mengakibatkan mereka kurang berperan aktif dalam pembelajaran
serta kompetensi yang dimiliki menjadi kurang berkembang. Penggunaan
metode ceramah dalam pembelajaran di kelas tersebut juga menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

4

Dengan memperhatikan hal tersebut, seorang guru dituntut untuk
dapat

memilih

model

pembelajaran


yang

tepat.

Pemilihan

model

pembelajaran tertentu yang digunakan oleh guru diharapkan juga dapat
meningkatkan motivasi siswa di kelas dalam belajar. Melihat kenyataan itu
peneliti menemukan permasalahan. Permasalahan di atas dapat dirumuskan
sebagai berikut. Bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA
dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada siswa kelas III
B di SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon
Bantul?
Motivasi dan prestasi perlu ditingkatkan karena tolak ukur dalam
keberhasilan pembelajaran. Motivasi belajar merupakah sebuah dorongan
dasar yang menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku (Hamzah B Uno,
2008: 1). Motivasi berasal dari kata motif yang artinya kekuatan. Motif

menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila menjadi kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan/ mendesak atau untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan yang dicapai. Prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Syaiful Bahri
Djamarah, 2012: 23). Prestasi belajar merupakan hasil interaksi berbagai
faktor dalam diri maupun dari luar individu. Prestasi belajar ditentukan oleh
dua faktor yaitu faktor internal yang meliputi jasmani dan psikologis serta
faktor kedua yaitu eksternal yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat
(Slameto, 2012: 120).
Peran guru sangatlah besar dalam memberikan pengalaman belajar
pada siswa. Guru harus mampu mengembangkan model pembelajaran yang
bervariasi. Menurut Rusman (2012:155) model pembelajaran adalah suatu
cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan
mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Ada berbagai model pembelajaran yang perlu
dipertimbangkan dalam strategi belajar-mengajar. Ini perlu, karena ketepatan
model akan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Agar kegiatan belajar

5


mengajar menjadi aktif dan menyenangkan. Dalam hal ini, peneliti
menerapkan model pembelajaran talking stick. Pembelajaran dengan model
talking stick mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat (Agus
Suprijono, 2010: 109). Model pembelajaran talking stick dapat menguji
kesiapan siswa, melatih siswa untuk membaca dan memahami materi dengan
cepat serta membuat siswa terus siap dalam menerima pelajaran (Miftahul
Huda, 2013: 225-226). Model pembelajaran talking stick dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan model
pembelajaran talking stick diharapkan dapat meningkatkkan motivasi dan
prestasi belajar IPA siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karagkajen IV
Salakan Bangunharjo Sewon Bantul.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian ini berusaha mendeskrpsikan secara mendalam proses
pembelajaran melalui model pembelajaran talking stick terhadap peningkatan
motivasi dan prestasil belajar IPA. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelas (Kunandar, 2008: 45). Penelitian dilaksanakan dalam
beberapa siklus. Pada setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III B SD Muhammadiyah
Karangkajen IV yang berlokasi di Bangunharjo, Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai April
2015. Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas III B.
Subjek penelitian yaitu 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan
12 siswa putri. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi
belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran talking stick.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes dan
dokumentasi. Uji validitas item dan validitas soal tes prestasi dihitung dengan
rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2006: 170). Uji

6

reliabilitas angket menggunakan rumus alpha cronbach (Sugiyono, 2010:
365) dan uji reliabilitas tes dengan rumus KR-20 (Sugiyono, 2013: 186).
Analisis data prestasi belajar dilakukan dengan menghitung rata-rata
dan menghitung presentase siswa yang memenuhi KKM dan

Analisis


motivasi siswa dilakukan dengan menghitung nilai persentase motivasi siswa
dengan menggunakan angket dan lembar observasi.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Uji coba instrumen
a. Uji Validitas
1) Berdasarkan hasil uji validitas angket motivasi belajar siswa dari
35 butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 10 butir
soal yaitu nomor 3,5,8,11, 12, 14, 18, 21, 23, dan 32.
2) Berdasarkan hasil uji validitas tes prasiklus diperoleh 7 item yang
tidak valid yaitu soal nomer 9, 12, 19, 21, 22, 23, 25. Pada siklus I
diperoleh 4 item yang tidak valid yaitu soal nomer 4, 11, 16 dan
21. Pada siklus II diperoleh 2 item yang tidak valid yaitu no 24
dan 29.
b. Uji Reliabilitas
1) Uji reliabilitas angket diperoleh nilai reliabilitasnya 0,895.
kemudian dibandingkan dengan rtabel, karena rhitung > rtabel yaitu
0,895 > 0,444 maka instrumen angket motivasi yang digunakan
dalam penelitian ini reliabel.
2) Uji reliabilitas instrumen tes siklus I


sama dengan 0,953, adapun

rtabel pada siklus I adalah 0,444 dengan tingkat signifikan 5%.
Sedangkan pada siklus II

mencapai 0,920 yang keduanya lebih

besar dari pada rtabel dengan rtabel pada siklus II sebesar 0,444
dengan tingkat signifikan 5%. Dengan demikian, instrumen
dinyatakan reliabel.
2. Hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus dengan setiap siklus 3
pertemuan. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan model talking stick

7

yang dilaksanakan di kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV
bantul.
a. Hasil Prasiklus
1) Motivasi belajar
Motivasi belajar pada prasiklus masih tergolong rendah hal ini
karena dampak guru yang mengajar menggunakan model
pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran masih berpusat
pada guru. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil angket
54,25%.
2) Prestasi belajar
Kegiatan belajar mengajar yang kurang maksimal mengakibatkan
hasil tes rata-rata siswa rendah jumlah siswa yang tuntas KKM
sebanyak

7

siswa

dikategorikan

dengan

bahwa

persentase

prestasi

belajar

35%

saja.

kelas

III

Dapat
B

SD

Muhammadiyah Karangkajen rendah.
b. Siklus I
1) Motivasi belajar
Motivasi belajar meningkat jika dibandingkan dengan prasiklus
dengan presentase rata-rata angket siklus I sebesar 72,7%.
Peningkatan motivasi belajar siswa dapat pula dilihat dari hasil
observasi. Peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil
observasi pada siklus I yaitu sebesar 70%. Sebagian siswa
antusias dalam pembelajaran. Walaupun masih ada beberapa
siswa yang belum berani menjawab atau mengemukakan
argumennya.
2) Prestasi belajar
Pada siklus I prestasi belajar meningkat dengan 13 siswa yang
tuntas atau 65% siswa diatas KKM. Dengan demikian siklus I
belum mencapai indikator keberhasilan yakni 70% siswa belum
memenuhi KKM > 75. Sehingga dilanjutkan ke siklus berikutnya

8

c. Siklus II
1) Motivasi belajar
Motivasi pada siklus II meningkat dengan rata-rata 82,7 . Hal ini
menunjukan motivasi belajar siswa sudah tinggi
2) Prestasi belajr
Pada siklus II prestasi belajar meningkat. Siswa yang mencapai
KKM sebanyak 17 siswa dengan persentase 85%. Hasil pada
siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yakni 70%
mencapai KKM > 75. Dengan demikian siklus dihentikan dan
tidak perlu berlanjut ke siklus selanjutnya
3. Pembahasan
a. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran talking stick di kelas
III motivasi belajar IPA siswa mengalami peningkatan. Hasil ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil persentase rata-rata skor
motivasi belajar siswa pada prasiklus sebesar 54,25% meningkat
menjadi 72,7% pada siklus I dan siklus 2 meningkat menjadi 82,7%.
b. Prestasi belajar IPA mengalami peningkatan rata-rata kelas pada
prasiklus sebesar 56 meningkat menjadi 75 pada siklus I dan pada
siklus II meningkat menjadi 83. Persentase siswa yang mendapat nilai
≥75 meningkat. Siswa yang mencapai KKM pada pratindakan adalah
7 siswa dengan persentase 35%. Pada siklus I menjadi 65% dengan 13
siswa yang mencapai KKM. Pada siklus II meningkat menjadi 85%
dengan 17 siswa yang mencapai KKM.
D. Simpulan
Penggunakan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan
peninggkatan jumlah rata-rata skor pada prasiklus sebesar 54,25 dengan
persentase 54,25%, siklus I sebesar 72,7 dengan persentase 72,7% dan
siklus II sebesar 82,7 dengan persentase 82,7%. Peningkatan motivasi
belajar siswa dapat pula dilihat dari hasil observasi yang dilakukan saat

9

pembelajaran

berlangsung.

Peningkatan

motivasi

belajar

siswa

berdasarkan hasil observasi pada siklus I yaitu sebesar 70% meningkat
pada siklus II yaitu sebesar 87%. Sedangkan peningkatan ketuntasan
prestasi belajar siswa pada prasiklus sebesar 35%, menjadi sebesar 65%
pada siklus I dan siklus II menjadi 85% siswa telah memenuhi KKM > 75.
Dari simpulan di atas menunjukan pembelajaran IPA menggunakan model
pembelajaran talking stick dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV.
Referensi
Agus Suprijono. 2010. Cooperative Learning teori dan aplikasi paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamzah B Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya . Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Ki Hadjar Dewantara. 2011. Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian Pertama
Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Yogyakarta.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajarn dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineke
Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Jakarta:
Rineka Cipta.
Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

10