PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Metode Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR
SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG
KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai persyaratan
Guna mencapai Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:
UMMI KHASANAH
A54A 100059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1

2


PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR
SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG
KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ummi Khasanah
A54A 100059
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS melalui
metode tutor sebaya pada siswa kelas II semester 1 SD Negeri 01 Mojogedang
kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan
Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.Data
dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis.
Rancangan penelitian tindakan yang dipilih yaitu model siklus terdiri dari dua
siklus. Setiap siklus meliputi unsur perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Indikator penelitian ini adalah
motivasi belajar IPS siswa dapat ditingkatkan sampai mencapai persentase 85%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01

Mojogedang. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 58%
meningkat ke siklus II dengan persentase 85,7%. Dapat disimpulkan bahwa
hipotesis penelitian yang berbunyi : Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat
meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang
kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 ,
telah terbukti kebenarannya.
Kata kunci : tutor sebaya, motivasi, belajar

3

PENDAHULUAN
Berhasil tidaknya suatu tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana
proses belajar mengajar dirancang dan disajikan. Proses pembelajaran akan
berimbas pada hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang baik akan
menghasilkan hasil belajar yang baik dan sebaliknya, jika proses pembelajaran
kurang berjalan dengan baik maka hasil belajar siswapun kurang baik.
Realita yang ada sekarang ini adalah rendahnya prestasi belajar tersebut.
Kondisi tersebut terjadi dalam pembelajaran IPS kelas II SD Negeri 01 Mojogedang
dimana proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah. Metode
ceramah merupakan metode di mana guru cenderung menguasai pembelajaran,

sehingga siswa tidak termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Berdasarkan data observasi motivasi belajar siswa hanya mencapai
45%, siswa dalam proses pembelajaran hanya mencatat materi dan mendengarkan
penjelasan dari guru tanpa ikut serta dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar siswa
rendah karena guru tidak memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikirnya

sehingga

lebih

termotivasi

untuk

belajar.

Untuk

mengatasi


permasalahan tersebut diperlukan inovasi pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada pembelajaran IPS.
Prestasi dan motivasi belajar memiliki hubungan kesebandingan dengan
peningkatan mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki peningkatan mutu pendidikan
maka prestasi belajar yang dicapai harus ditingkatkan, dan untuk meningkatkan prestasi
belajar dibutuhkan motivasi yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Hal ini menempatkan motivasi dan prestasi belajar pada posisi yang penting di dalam
proses pembelajaran, akan tetapi realita di lapangan menunjukan bahwa banyak siswa
yang tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPS. Khusunya
pada pembelajaraan menggunakan metode ceramah. Dalam metode ceramah, guru
cenderung menguasai pembelajaran sehingga banyak siswa bermalas-malasan di dalam
kelas, bahkan terkadang terlihat seperti belajar dalam keterpaksaan, hal ini
menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi.

4

Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kendala-kendala di atas adalah metode pembelajaran teman sebaya (tutor sebaya).
Pembelajaran tutor sebaya merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemamapuannya berbeda. Dalam
pembelajaran, setiap siswa harus bekerja sama dan saling membantu dalam
memahami matei pelajaran. Sehingga pada pembelajaran tutor sebaya ini belajar
dikatakan belum selesai apabila salah satu teman dalam kelompoknya belum
menguasai materi pelajaran.
Kenyataannya, anak yang belajar dari anak-anak lain yang memiliki status
dan umur yang sama, kematangan yang tidak jauh berbeda, maka dia tidak akan
merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide dan sikap-sikap dari ‘guru-guru’nya
tersebut. Anak relatif bebas bersikap dan berpikir, anak relatif bebas memilih
perilaku yang dapat diterima / tidak diterima oleh teman-teman sebayanya. Dengan
perasaan ‘bebas’ yang dimiliki itu maka diharapkan anak dapat lebih aktif dalam
berkomunikasi, sehingga dapat mempermudah mereka dalam memahami konsep /
materi yang sedang diajarkan oleh guru. Dengan demikian penggunaan metode
pembelajaran tutor sebaya ini selain dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam
berkomunikasi juga dapat memberi solusi kepada siswa dalam memahami suatu
konsep mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian:
“Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas
II SD Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar
Tahun Pelajaran 2012/2013”.


METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang
kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober –
Desember 2012. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri 01
Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar tahun pelajaran

5

2012/2013. PTK memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan
Mc Taggar, 1992) yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation
(Pengamatan), dan Reflection (Refleksi).

1. Planning (Rencana)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan
(apabaila dilaksanakan secara kolaboratif). Berdasarkan identifikasi masalah
pada tahap pra-PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris

hipotesis tindakan yang ditentukan. Recana tindakan ini mencakup semua
langkah tindakan secara rinci.
2. Action (Tindakan)
Tahap ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya dalam perencanaan. Dalam tahap ini
guru dituntut agar konsisten dengan segala perencanaan yang telah dibuat. Hal
yang harus diperhatikan adalah menyelaraskan relevansi antara tahap
perencanaan dengan tahap pelaksanaan agar sejalan dengan maksud awal.
3. Observation (Pengamatan)
Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu
atau instrumen pengamatan yang dikembangkan peneliti.
4. Reflection (Refleksi)
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memposes data yang didapat
pada saat melakukan pengamatan. Data yang dianalisis, lalu disentesiskan.
Dalam beberapa proses pengkajian data ini, dimungkinkan untuk melibatkan
orang luar sebagai kolabulator, seperti halnya pada saat observasi.


6

Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam
penelitian ini adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari berbagai
sumber data dan jenis data yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:
1. Siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang kabupaten
Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
2. Hasil observasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran metode tutor sebaya.
3. Nilai hasil belajar IPS siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Lembar
observasi motivasi belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar siswa setelah pembelajaran metode tutor sebaya dan
tes hasil belajar siswa, digunakan untuk mengetahui peningkata hasil belajar siswa
melalui metode tutor sebaya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku belajar manusia. Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan

sikap dan perilaku individu belajar. Realita yang ada sekarang ini adalah rendahnya
motivasi belajar siswa. Kondisi tersebut terjadi dalam pembelajaran IPS kelas II SD
Negeri 01 Mojogedang dimana proses pembelajaran masih menggunakan metode
ceramah. Metode ceramah merupakan metode di mana guru cenderung menguasai
pembelajaran, sehingga siswa tidak termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran. Berdasarkan data observasi motivasi belajar siswa hanya
mencapai 45%, siswa dalam proses pembelajaran hanya mencatat materi dan
mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ikut serta dalam kegiatan belajar.
Motivasi belajar siswa rendah karena guru tidak memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga lebih termotivasi untuk belajar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inovasi pembelajaran yang

7

efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada pembelajaran
IPS.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kendala-kendala di atas adalah metode pembelajaran teman sebaya (tutor sebaya).
Pembelajaran tutor sebaya merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemamapuannya berbeda. Dalam

pembelajaran, setiap siswa harus bekerja sama dan saling membantu dalam
memahami materi pelajaran. Sehingga pada pembelajaran tutor sebaya ini belajar
dikatakan belum selesai apabila salah satu teman dalam kelompoknya belum
menguasai materi pelajaran. Penerapan metode tutor sebaya diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPS.
Berdasarkan hasil observasi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
melalui metode tutor sebaya siklus I pada tabel ditarik kesimpulan yaitu rata-rata
persentase motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang telah
meningkat pada siklus I sebesar 58%, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan
(85%) sehingga penelitian masih harus dilanjutkan ke siklus II. Persentase motivasi
belajar siswa sebesar 58% termasuk dalam kategori sedang (S), sehingga harus
ditingkatkan lagi. Kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran siklus I disebabkan
karena metode tutor sebaya baru awal dikenal siswa sehingga siswa masih banyak
yang beradaptasi dalam pembelajaran metode tutor sebaya. Data-data hasil
observasi kemudian dikumpulkan untuk direfleksikan sehingga ditemukan solusi
dan pemecahan masalah untuk diperbaiki pada siklus berikutnya (siklus II).
Berdasarkan hasil refleksi terhadap pembelajaran dengan metode tutor
sebaya pada siklus II diperoleh hasil refleksi pembelajaran yaitu:
1. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus II meningkat dari siklus I dan
mencapai hasil yang optimal yaitu 85,7%. Persentase ini termasuk dalam

kategori sangat tinggi.
2. Penelitian pada siklus II telah mencapai hasil yang optimal memenuhi indikator
penelitian sehingga terbukti bahwa metode tutor sebaya terbukti dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.

8

Berdasarkan hasil observasi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
pada siklus II dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada siklus II
meningkat dari siklus sebelumnya dengan persentase 85,7%. Hasil ini termausk
dalam kategori sangat tinggi (ST) sehingga penelitian pada siklus II dapat dikatakan
telah optimal. Sebagian besar siswa telah termotivasi secara aktif dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
persentase untuk masing-masing indikator minimal 83%. Berdasarkan keseluruhan
siklus I dan siklus II yang telah dilakukan maka penelitian berhenti pada siklus II
karena persentase motivasi belajar siswa telah memenuhi indikator penelitian yaitu
85,7%.
Berdasarkan keseluruhan siklus diperoleh data hasil persentase motivasi
belajar siswa pada siklus II sebesar 85,7% telah memenuhi indikator penelitian
yaitu skeurangnya persentase motivasi belajar siswa sekurang-kurangnya mencapai
85%. Oleh karena itu penelitian berhenti pada siklus II dan hipotesis penelitian
yang berbunyi : “Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan
motivasi belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan
Mojogedang kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”, telah terbukti
kebenarannya.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas II
SD Negeri 01 Mojogedang. Persentase motivasi belajar siswa pada siklus I adalah
58% meningkat ke siklus II dengan persentase 85,7%. Hipotesis penelitian yang
berbunyi : “Diduga penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi
belajar IPS pada siswa kelas II SD Negeri 01 Mojogedang kecamatan Mojogedang
kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013”, telah terbukti kebenarannya.

9

DAFTAR PUSTAKA

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.
Semarang: FMIPA UNNES.
Nurjanah, Ani. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Siswa Kelas I SD Negeri 02
Banjarharjo Kec.Kebakkramat Kab.Karanganyar Tahun Pelajaran
2010/2011.Skripsi UMS
Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Setyaningsih, Dwi Ayu. 2011.
Peningkatan Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya (PTK
siswa kelas IV SD Negeri 04 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi
UMS.
Depdiknas. 2005. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen & Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Wacana Intelektual.
Oemar, Hamalik. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyana, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Wahyuni, Sri. 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keaktifan Siswa
Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya pada Operasi Hitung Bilangan

10

Bulat (PTK Pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 01 Karangsari,
Jatiyoso. Skripsi UMS
Kemmis S dan Mc. Taggart. 1992. The Action Research Planner. Victoria: Deakrin
University.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Mind Map Siswa Kelas 4 SD Negeri Pamongan 2 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 75

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/20

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 14