BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Eksperimen
Jenis penelitian pengaruh pendekatan inkuiri terhadap peningkatan motivasi belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015 ini adalah quasi experimental
nonequivalent control group design . Pada penelitian ini terdapat dua kelas
penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini menggunakan desain quasi experimental nonequivalent control group design karena pada kelas eksperimen dan kelas kontrol antara siswa yang satu dengan siswa yang lain memiliki karakteristik dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga tidak mungkin dilakukan eksperimen murni atau eksperimen sungguhan. Seperti yang telah diungkapkan oleh (Sugiyono, 2012: 77), desain ini mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Jadi setiap individu kelas kontrol tidak sepenuhnya dapat mengontrol kelas eksperimen karena terdapat variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Penelitian quasi experimental nonequivalent control group design menurut Sugiyono dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain EksperimenKeterangan: O1 : Pengukuran motivasi awal pada kelas eksperimen untuk mengetahui keadaan siswa awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. O2 : Pengukuran motivasi akhir pada kelas eksperimen setelah mengikuti
O3 : Pengukuran motivasi awal pada kelas kontrol untuk mengetahui keadaan siswa awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. O4 : Pengukuran motivasi akhir pada kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran langsung. X : perlakuan untuk kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Plumbon 01 yang beralamat di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. SD Negeri Plumbon 01 memiliki 11 ruang kelas, dimana untuk kelas 1, 2, 3, 4, dan 6 masing-masing memiliki dua ruang kelas paralel yakni kelas A dan B, sedangkan untuk kelas 5 tidak paralel hanya memiliki satu ruang kelas saja. SD Negeri Plumbon 01 tepat terletak di sebelah kiri TK dan PAUD Pertiwi Plumbon. Penelitian dilakukan di kelas 4 yang terdiri dari kelas 4A berjumlah 19 siswa dan kelas 4B berjumlah 18 siswa. Pada kedua kelas tersebut masing-masing memiliki fasilitas yang hampir sama yaitu terdapat 1 buah papan tulis, 1 set meja dan kursi sebanyak jumlah siswa, 1 set meja dan kursi untuk guru, serta berbagai gambar dan peta yang dipajang di dinding untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Pertimbangan dalam memilih siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 untuk dijadikan subjek penelitian adalah pada kedua kelas tersebut belum pernah dilaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, sehingga pada kelas 4A sebagai kelas eksperimen akan diberi perlakuan menggunakan pendekatan inkuiri, dan pada kelas 4B sebagai kelas kontrol tidak diberi perlakuan, tetapi dilaksanakan pembelajaran langsung seperti biasanya.
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01. Dimana siswa kelas 4A menjadi kelas eksperimen dan kelas 4B menjadi kelas kontrol. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dengan menggunakan teknik sampling jenuh.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (variabel
independen ) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu pendekatan inkuiri, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar IPS.
Definisi Operasional
Pendekatan inkuiri adalah pembelajaran IPS dengan langkah-langkah: menerima masalah tentang perkembangan teknologi produksi beras, merumuskan masalah tentang perkembangan teknologi produksi beras, mengajukan hipotesis tentang perkembangan teknologi produksi beras, mengumpulkan data tentang perkembangan teknologi produksi beras, menguji hipotesis tentang perkembangan teknologi produksi beras, merumuskan kesimpulan tentang perkembangan teknologi produksi beras, dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran perkembangan teknologi produksi beras. Sedangkan yang dimaksud motivasi belajar IPS dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah kesediaan dalam mengikuti pembelajaran IPS yang di ukur melalui kemauan mengikuti pelajaran, kesukaan terhadap mata pelajaran, dan tujuan yang hendak dicapai dalam belajar.
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana data primer diperoleh dari skor angket motivasi belajar siswa, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil observasi pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri berupa lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan teknik angket motivasi, sedangkan pengumpulan data sekunder menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan teknik observasi yang dilakukan pada saat inkuiri pembelajaran berlangsung.
Instrumen Penilitian a. Instrumen Penelitian Variabel Independent (Pendekatan Inkuiri)
INDIKATOR/ ASPEK YANG DIAMATI SKOR
II) Kegiatan Inti
B. Pendekatan Inkuiri
15 Membimbing siswa membuat kesimpulan dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran
14 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
C. Pembelajaran yang Memicu Semangat dan Melibatkan Siswa
13 Guru memfasilitasi siswa saat melakukan refleksi pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri
12 Guru memfasilitasi siswa saat membuat kesimpulan
11 Guru memfasilitasi siswa saat menguji hipotesis
10 Guru memfasilitasi siswa saat mengumpulkan data
9 Guru memfasilitasi siswa saat mengajukan hipotesis
8 Guru memfasilitasi siswa saat merumuskan masalah
7 Guru memberi masalah kepada siswa
6 Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran perkembangan teknologi produksi beras
Observasi pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dilakukan untuk mengetahui apakah guru dan siswa sudah melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan tepat. Di bawah ini akan dijabarkan kisi-kisi lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan digunakan dalam penyusunan lembar observasi dalam pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri.
5 Mengaitkan materi perkembangan teknologi teknologi produksi beras dengan pengetahuan lain yang relevan
A. Penguasaan Materi Pembelajaran
4 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Melakukan kegiatan apersepsi
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar
4 I) Pendahuluan
3
2
1
Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri untuk Guru
NO Tabel 3.1 Lembar ObservasiIII. Penutup
Tabel 3.2 Lembar Observasi
Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri
untuk Siswa
INDIKATOR/ SKOR NO ASPEK YANG DIAMATI
1
2
3
4 I) Pendahuluan
1 Siswa menyimak dan menanggapi pertanyaan guru dalam kegiatan apersepsi.
Kegiatan Inti
II) 2 Siswa menerima masalah dari guru.
3 Siswa merumuskan masalah
4 Siswa mengajukan hipotesis
5 Siswa mengumpulkan data
6 Siswa merumuskan kesimpulan
7 Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran inkuiri
8 Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok
9 Siswa menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat teman dalam diskusi kelompok
III) Penutup
10 Siswa melakukan refleksi terhadap keseluruhan pembelajaran dari awal sampai akhir.
Kriteria pemberian skor dilakukan berdasarkan kesesuaian implementasi pembelajaran terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Penilaian tersebut dibagi menjadi kategori, dengan kriteria sebagai berikut: Skor 4 : sangat baik Skor 3 : baik Skor 2 : kurang baik Skor 1 : tidak baik
b. Instrumen Pengumpulan data Variabel Dependent (Motivasi Belajar)
Dalam penelitian ini menggunakan mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi beras. Untuk mendapatkan data besarnya pengaruh pendekatan inkuiri dalam pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar IPS pada kelas eksperimen, berikut ini adalah kisi-kisi angket motivasi
Tabel 3.3 Angket Motivasi Belajar IPS12 Suka mencatat hal penting dalam
21 Belajar
20 Belajar IPS untuk mendapat skor minimal 80 dalam ulangan
IPS untuk memperoleh pengetahuan baru
19 Belajar
IPS untuk mendapatkan tantangan baru dalm belajar
18 Belajar
17 Belajar IPS penting untuk kehidupan sehari-hari
16 Memiliki buku catatan yang rapi untuk memudahkan belajar IPS
15 Memiliki buku materi IPS untuk belajar
III. Motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan
14 Suka bertanya terhadap sesuatu hal yang berkaitan dengan IPS
pelajaran IPS
13 Suka cara mengajar guru kelas pada mata
pelajaran IPS
11 Suka membaca buku mata pelajaran IPS
No Kriteria motivasi belajar IPS Ya (apabila
3 Mau merumuskan masalah dalam pembelajaran IPS
sesuai dengan pernyataan)
Tidak (apabila
tidak sesuai dengan pernyataan) I.
Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi
1 Mau mengikuti pelajaran IPS
2 Mau menyimak pelajaran IPS
4 Mau mengajukan hipotesis dalam pembelajaran IPS
10 Suka mempelajarai materi IPS
5 Mau mengumpulkan data dalam pembelajaran IPS
6 Mau menguji hipotesis dalam pembelajaran IPS
7 Mau merumuskan kesimpulan dalam pembelajaran IPS
II. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling
8 Suka mata pelajaran IPS
9 Suka mengerjakan tugas IPS
IPS untuk meningkatkan Hasil pengukuran motivasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diklasifikasikan ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi. Klasifikasi tersebut berdasarkan perhitungan rentang kelas yang disampaikan oleh Ridwan dan H. Sunarto (2012: 62) dengan rumus sebagai berikut: Langkah 1: Mencari skor terbesar dan terkecil.
Skor terbesar = 21 Skor terkecil = 11 Langkah 2: Mencari Rentangan (R)
R = Skor terbesar
- – Skor terkecil R = 21 - 11 = 10
Langkah 3: mencari banyaknya kelas (BK) BK= 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) BK = 1 + 3,3 log (37) BK = 1 + 3,3 (1,57) BK = 1 + 5,2 BK = 6,2
Langkah 4: mencari nilai panjang kelas (i)
i = i =
i = 1,62 dibulatkan ke atas = 2 Dengan demikian maka telah diketahui panjang kelas adalah 2, maka kelas intervalnya adalah 1 - 3, 4 – 6, 7 -9, 10 – 12, 13 – 15, 16 – 18, dan 19 – 21.
Berdasarkan kelas interval maka dapat dibuat kriteria motivasi yang dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria MotivasiNo Kelas Interval Kriteria Motivasi
1 rendah
9 2 10-15 sedang
3 tinggi
16
3.5 Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas 1)
Analisis data dalam penelitian ini yang pertama yaitu menggunakan uji validitas, uji validitas digunakan untuk mengetahui derajad ketepatan penggunaan angket motivasi yang diberikan kepada siswa. Menurut Sugiyono (2012:267), validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 356).
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
( )( ) ( ) ( )
Keterangan: = koefisien korelasi person x = variabel bebas y = variabel terikat n = jumlah data
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu item tersebut valid atau tidak, uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0. Kriteria koefisien hasil uji validitas instrumen menurut Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012: 86) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rentang Indeks ValiditasNo Indeks Kriteria
1 0,81 Sangat Tinggi
- – 1,00 2 0,61 – 0,80 Tinggi 3 0,41 Cukup – 0,60 4 0,21 - 0,40 Rendah
,646
Tinggi
12
,464
Cukup
13
,536
Cukup
14
,715
Tinggi
15
,439
Cukup
16
Tinggi
11
17
,524
Cukup
18
,423
Cukup
19
,533
Cukup
20
,648
Tinggi
21
,715
,625
Cukup
Angket Motivasi Belajar IPS
Cukup
No Butir
Corrected Item-Total Correlation
Kriteria Validitas
1
,501
Cukup
2
,605
Tinggi
3
,742
Tinggi
4
,517
5
,471
8
10
Tinggi
,662
9
Cukup
,476
Cukup
,439
,401
7
Tinggi
,656
6
Cukup
Tinggi Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 3.6, maka dapat dilihat bahwa Corrected
Item-Total Correlation terendah adalah 0,401 yang menunjukkan kategori cukup.
Dengan demikian maka seluruh instrumen angket motivasi merupakan termasuk dalam kategori valid.2) Uji Reliabilitas Analisis data yang kedua dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas.
Menurut Sugiyono (2012: 268) reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Hal ini berarti bahwa apabila alat penilaian tersebut digunakan, maka akan menunjukkan hasil yang relatif sama dalam kurun waktu yang lama. Pada penelitian ini uji reliabilitas digunakan pada soal pilihan ganda. Rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah:
Keterangan: = kofisien reliabilitas alpha = jumlah item = jumlah varians item = jumlah varians total
Uji reliabilitas tes pilihan ganda dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0 Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat dalam George dan
Marley dalam Wardani, Naniek Sulistya (2010: 35) yaitu sebagai berikut: : tidak dapat diterima
0,7 0,7 < : dapat diterima
0,8 0,8 < : reliabilitas bagus
0,9 : reliabilitas memuaskan
> 0,9 Instrumen angket motivasi belajar IPS telah diuji cobakan dengan responden sebanyak 32 siswa, hasil koefisien Cronbach's Alpha = 0,912. Berdasarkan kriteria reliabilitas tersebut maka 0,912 > 0,9, maka dapat diketahui bahwa angket motivasi belajar nilai reliabilitas memuaskan.
3) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari kelas yang berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas dilakukan berdasarkan teknik kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas skor motivasi jika dirumuskan H1 adalah distribusi normal, dan H0 adalah distribusi tidak normal, maka H1 diterima apabila > 0,05, dan H1 ditolak apabila < 0,05. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0. Skor motivasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen telah dilakukan uji normalitas dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.7 Distribusi Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Tests of Normality
akelas Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. skor kelas eksperimen ,176 19 ,122 ,945 19 ,320 motivasi kelas kontrol ,186 18 ,101 ,958 18 ,558a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel hasil uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen di atas, dapat diketahui bahwa pada kolom kolmogorof-smirnov tingkat signifikansi kelas eksperimen adalah 0,122 > 0,05, sedangkan tingkat signifikan pada kelas kontrol sebesar 0,101 > 0,05. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari kelas yang berdistribusi normal.
Histogram hasil uji normalias kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing dapat dilihat pada gambar 3.2 dan gambar 3.3 di bawah ini:
Gambar 3.2 Histogram Uji Normalitas Kelas Eksperimen Gambar 3.3 Histogram Uji Normalitas Kelas Kontrol 4) Uji HomogenitasUji homogenitas skor motivasi dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya merupakan kelas yang homogen. Hasil uji homogenitas skor motivasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol jika dirumuskan H1 adalah homogen, dan H0 adalah tidak homogen, maka H1 diterima apabila > 0,05, dan H1 ditolak apabila < 0,05. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0. Skor motivasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen telah dilakukan uji homogenitas dengan hasil tingkat signifikansi 0,681 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan kelas yang homogen.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengukur pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri terhadap peningkatan motivasi belajar IPS, maka menurut Sugiyono, (2011: 134) analisis yang akan digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dua kelompok sampel independent. Uji beda rata-rata (uji t) dilakukan terhadap data yang diperoleh dari skor motivasi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan uji t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk memenuhi syarat agar kesimpulan tidak menyimpang. Untuk melakukan uji t dilakukan menggunakan bantuan SPSS 18.0. Rumus statistik untuk menghitung uji t, adalah sebagai berikut:
Keterangan:
X
1 = rata-rata kelas A
X
2 = rata-rata kelas B
t = nilai t hitung n
1 = jumlah sampel kelas A
n = jumlah sampel kelas B
2 2 S = varian kelas A 1 2 S = varian kelas B 2